02 July 2014

02 Juli - Amsal-amsal Salomo yang dikumpulkan pegawai-pegawai Hizkia (Ams 25-29)

02 Juli - Amsal 25:1-29:27

Amsal-amsal Salomo yang dikumpulkan pegawai-pegawai Hizkia
Juga ini adalah amsal-amsal Salomo yang dikumpulkan pegawai-pegawai Hizkia, raja Yehuda.
Kemuliaan Allah ialah merahasiakan sesuatu,
tetapi kemuliaan raja-raja ialah menyelidiki sesuatu.
Seperti tingginya langit dan dalamnya bumi,
demikianlah hati raja-raja tidak terduga.
Sisihkanlah sanga dari perak,
maka keluarlah benda yang indah bagi pandai emas.
Sisihkanlah orang fasik dari hadapan raja,
maka kokohlah takhtanya oleh kebenaran.
Jangan berlagak di hadapan raja,
atau berdiri di tempat para pembesar.
Karena lebih baik orang berkata kepadamu: "Naiklah ke mari,"
dari pada engkau direndahkan di hadapan orang mulia.

Apa matamu lihat,
jangan terburu-buru kaubuat perkara pengadilan.
Karena pada akhirnya apa yang engkau dapat lakukan,
kalau sesamamu telah mempermalukan engkau?
Belalah perkaramu terhadap sesamamu itu,
tetapi jangan buka rahasia orang lain,
supaya jangan orang yang mendengar engkau akan mencemoohkan engkau,
dan umpat terhadap engkau akan tidak hilang.
Perkataan yang diucapkan tepat pada waktunya
adalah seperti buah apel emas di pinggan perak.
Teguran orang yang bijak adalah seperti cincin emas
dan hiasan kencana untuk telinga yang mendengar.
Seperti sejuk salju di musim panen,
demikianlah pesuruh yang setia bagi orang-orang yang menyuruhnya.
Ia menyegarkan hati tuan-tuannya.
Awan dan angin tanpa hujan, demikianlah orang yang menyombongkan diri
dengan hadiah yang tidak pernah diberikannya.
Dengan kesabaran seorang penguasa dapat diyakinkan
dan lidah lembut mematahkan tulang.
Kalau engkau mendapat madu, makanlah secukupnya,
jangan sampai engkau terlalu kenyang dengan itu,
lalu memuntahkannya.
Janganlah kerap kali datang ke rumah sesamamu,
supaya jangan ia bosan, lalu membencimu.
Orang yang bersaksi dusta terhadap sesamanya adalah seperti gada,
atau pedang, atau panah yang tajam.
Kepercayaan kepada pengkhianat di masa kesesakan
adalah seperti gigi yang rapuh dan kaki yang goyah.
Orang yang menyanyikan nyanyian untuk hati yang sedih
adalah seperti orang yang menanggalkan baju di musim dingin,
dan seperti cuka pada luka.
Jikalau seterumu lapar, berilah dia makan roti,
dan jikalau ia dahaga, berilah dia minum air.
Karena engkau akan menimbun bara api di atas kepalanya,
dan TUHAN akan membalas itu kepadamu.
Angin utara membawa hujan,
bicara secara rahasia muka marah.
Lebih baik tinggal pada sudut sotoh rumah
dari pada diam serumah dengan perempuan yang suka bertengkar.
Seperti air sejuk bagi jiwa yang dahaga,
demikianlah kabar baik dari negeri yang jauh.
Seperti mata air yang keruh dan sumber yang kotor,
demikianlah orang benar yang kuatir di hadapan orang fasik.
Tidaklah baik makan banyak madu;
sebab itu biarlah jarang kata-kata pujianmu.
Orang yang tak dapat mengendalikan diri
adalah seperti kota yang roboh temboknya.

Seperti salju di musim panas dan hujan pada waktu panen,
demikian kehormatanpun tidak layak bagi orang bebal.
Seperti burung pipit mengirap dan burung layang-layang terbang,
demikianlah kutuk tanpa alasan tidak akan kena.
Cemeti adalah untuk kuda, kekang untuk keledai,
dan pentung untuk punggung orang bebal.
Jangan menjawab orang bebal menurut kebodohannya,
supaya jangan engkau sendiri menjadi sama dengan dia.
Jawablah orang bebal menurut kebodohannya,
supaya jangan ia menganggap dirinya bijak.
Siapa mengirim pesan dengan perantaraan orang bebal
mematahkan kakinya sendiri dan meminum kecelakaan.
Amsal di mulut orang bebal
adalah seperti kaki yang terkulai dari pada orang yang lumpuh.
Seperti orang menaruh batu di umban,
demikianlah orang yang memberi hormat kepada orang bebal.
Amsal di mulut orang bebal
adalah seperti duri yang menusuk tangan pemabuk.
Siapa mempekerjakan orang bebal dan orang-orang yang lewat
adalah seperti pemanah yang melukai tiap orang.
Seperti anjing kembali ke muntahnya,
demikianlah orang bebal yang mengulangi kebodohannya.
Jika engkau melihat orang yang menganggap dirinya bijak,
harapan bagi orang bebal lebih banyak dari pada bagi orang itu.
Berkatalah si pemalas:
"Ada singa di jalan! Ada singa di lorong!"
Seperti pintu berputar pada engselnya,
demikianlah si pemalas di tempat tidurnya.
Si pemalas mencelupkan tangannya ke dalam pinggan,
tetapi ia terlalu lelah untuk mengembalikannya ke mulutnya.
Si pemalas menganggap dirinya lebih bijak
dari pada tujuh orang yang menjawab dengan bijaksana.
Orang yang ikut campur dalam pertengkaran orang lain
adalah seperti orang yang menangkap telinga anjing yang berlalu.
Seperti orang gila menembakkan panah api, panah dan maut,
demikianlah orang yang memperdaya sesamanya
dan berkata: "Aku hanya bersenda gurau."
Bila kayu habis, padamlah api;
bila pemfitnah tak ada, redalah pertengkaran.
Seperti arang untuk bara menyala dan kayu untuk api,
demikianlah orang yang suka bertengkar untuk panasnya perbantahan.
Seperti sedap-sedapan
perkataan pemfitnah masuk ke lubuk hati.
Seperti pecahan periuk bersalutkan perak,
demikianlah bibir manis dengan hati jahat.
Si pembenci berpura-pura dengan bibirnya,
tetapi dalam hati dikandungnya tipu daya.
Kalau ia ramah, janganlah percaya padanya,
karena tujuh kekejian ada dalam hatinya.
Walaupun kebenciannya diselubungi tipu daya,
kejahatannya akan nyata dalam jemaah.
Siapa menggali lobang akan jatuh ke dalamnya,
dan siapa menggelindingkan batu,
batu itu akan kembali menimpa dia.
Lidah dusta membenci korbannya,
dan mulut licin mendatangkan kehancuran.
  
Janganlah memuji diri karena esok hari,
karena engkau tidak tahu apa yang akan terjadi hari itu.
Biarlah orang lain memuji engkau dan bukan mulutmu,
orang yang tidak kaukenal dan bukan bibirmu sendiri.
Batu adalah berat dan pasirpun ada beratnya,
tetapi lebih berat dari kedua-duanya adalah sakit hati terhadap orang bodoh.
Panas hati kejam dan murka melanda,
tetapi siapa dapat tahan terhadap cemburu?
Lebih baik teguran yang nyata-nyata
dari pada kasih yang tersembunyi.
Seorang kawan memukul dengan maksud baik,
tetapi seorang lawan mencium secara berlimpah-limpah.
Orang yang kenyang menginjak-injak madu,
tetapi bagi orang yang lapar segala yang pahit dirasakan manis.
Seperti burung yang lari dari sarangnya
demikianlah orang yang lari dari kediamannya.
Minyak dan wangi-wangian menyukakan hati,
tetapi penderitaan merobek jiwa.
Jangan kautinggalkan temanmu dan teman ayahmu.
Jangan datang di rumah saudaramu pada waktu engkau malang.
Lebih baik tetangga yang dekat
dari pada saudara yang jauh.
Anakku, hendaklah engkau bijak, sukakanlah hatiku,
supaya aku dapat menjawab orang yang mencela aku.
Kalau orang bijak melihat malapetaka, bersembunyilah ia,
tetapi orang yang tak berpengalaman berjalan terus, lalu kena celaka.
Ambillah pakaian orang yang menanggung orang lain,
dan tahanlah dia sebagai sandera ganti orang asing.
Siapa pagi-pagi sekali memberi selamat dengan suara nyaring,
hal itu akan dianggap sebagai kutuk baginya.
Seorang isteri yang suka bertengkar serupa dengan tiris
yang tidak henti-hentinya menitik pada waktu hujan.
Siapa menahannya menahan angin,
dan tangan kanannya menggenggam minyak.
Besi menajamkan besi,
orang menajamkan sesamanya.
Siapa memelihara pohon ara akan memakan buahnya,
dan siapa menjaga tuannya akan dihormati.
Seperti air mencerminkan wajah,
demikianlah hati manusia mencerminkan manusia itu.
Dunia orang mati dan kebinasaan tak akan puas,
demikianlah mata manusia tak akan puas.

Kui untuk melebur perak dan perapian untuk melebur emas,
dan orang dinilai menurut pujian yang diberikan kepadanya.
Sekalipun engkau menumbuk orang bodoh dalam lesung,
dengan alu bersama-sama gandum,
kebodohannya tidak akan lenyap dari padanya.
Kenallah baik-baik keadaan kambing dombamu,
perhatikanlah kawanan hewanmu.
Karena harta benda tidaklah abadi.
Apakah mahkota tetap turun-temurun?
Kalau rumput menghilang dan tunas muda nampak,
dan rumput gunung dikumpulkan,
maka engkau mempunyai domba-domba muda untuk pakaianmu
dan kambing-kambing jantan untuk pembeli ladang,
pula cukup susu kambing untuk makananmu dan makanan keluargamu,
dan untuk penghidupan pelayan-pelayanmu perempuan.

Orang fasik lari, walaupun tidak ada yang mengejarnya,
tetapi orang benar merasa aman seperti singa muda.
Karena pemberontakan negeri banyaklah penguasa-penguasanya,
tetapi karena orang yang berpengertian dan berpengetahuan tetaplah hukum.
Orang miskin yang menindas orang-orang yang lemah
adalah seperti hujan deras, tetapi tidak memberi makanan.
Orang yang mengabaikan hukum memuji orang fasik,
tetapi orang yang berpegang pada hukum menentangnya.
Orang yang jahat tidak mengerti keadilan,
tetapi orang yang mencari TUHAN mengerti segala sesuatu.
Lebih baik orang miskin yang bersih kelakuannya
dari pada orang yang berliku-liku jalannya, sekalipun ia kaya.
Orang yang memelihara hukum adalah anak yang berpengertian,
tetapi orang yang bergaul dengan pelahap mempermalukan ayahnya.
Orang yang memperbanyak hartanya dengan riba dan bunga uang,
mengumpulkan itu untuk orang-orang yang mempunyai belas kasihan kepada orang-orang lemah.
Siapa memalingkan telinganya untuk tidak mendengarkan hukum,
juga doanya adalah kekejian.
Siapa menyesatkan orang jujur ke jalan yang jahat akan jatuh ke dalam lobangnya sendiri, tetapi orang-orang yang tak bercela akan mewarisi kebahagiaan.
Orang kaya menganggap dirinya bijak,
tetapi orang miskin yang berpengertian mengenal dia.
Jika orang benar menang, banyaklah pujian orang,
tetapi jika orang fasik mendapat kekuasaan, orang menyembunyikan diri.
Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung,
tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi.
Berbahagialah orang yang senantiasa takut akan TUHAN,
tetapi orang yang mengeraskan hatinya akan jatuh ke dalam malapetaka.
Seperti singa yang meraung atau beruang yang menyerbu,
demikianlah orang fasik yang memerintah rakyat yang lemah.
Seorang pemimpin yang tidak mempunyai pengertian keras penindasannya,
tetapi orang yang membenci laba yang tidak halal, memperpanjang umurnya.
Orang yang menanggung darah orang lain akan lari sampai ke liang kubur.
Janganlah engkau menahannya!
Siapa berlaku tidak bercela akan diselamatkan,
tetapi siapa berliku-liku jalannya akan jatuh ke dalam lobang.
Siapa mengerjakan tanahnya akan kenyang dengan makanan,
tetapi siapa mengejar barang yang sia-sia akan kenyang dengan kemiskinan.
Orang yang dapat dipercaya mendapat banyak berkat,
tetapi orang yang ingin cepat menjadi kaya, tidak akan luput dari hukuman.
 Memandang bulu tidaklah baik, 
tetapi untuk sekerat roti orang membuat pelanggaran.
Orang yang kikir tergesa-gesa mengejar harta,
dan tidak mengetahui bahwa ia akan mengalami kekurangan.
 Siapa menegur orang akan kemudian lebih disayangi 
dari pada orang yang menjilat.
Siapa merampasi ayah dan ibunya dan menyangka bahwa itu bukan suatu pelanggaran,
ia sendiri adalah kawan si perusak.
Orang yang loba, menimbulkan pertengkaran,
tetapi siapa percaya kepada TUHAN, diberi kelimpahan.
Siapa percaya kepada hatinya sendiri adalah orang bebal,
tetapi siapa berlaku dengan bijak akan selamat.
Siapa memberi kepada orang miskin tak akan berkekurangan,
tetapi orang yang menutup matanya akan sangat dikutuki.
Jika orang fasik mendapat kekuasaan, orang menyembunyikan diri,
tetapi jika mereka binasa, bertambahlah jumlah orang benar.

Siapa bersitegang leher, walaupun telah mendapat teguran,
akan sekonyong-konyong diremukkan tanpa dapat dipulihkan lagi.
Jika orang benar bertambah, bersukacitalah rakyat,
tetapi jika orang fasik memerintah, berkeluhkesahlah rakyat.
Orang yang mencintai hikmat menggembirakan ayahnya,
tetapi siapa yang bergaul dengan pelacur memboroskan harta.
Dengan keadilan seorang raja menegakkan negerinya,
tetapi orang yang memungut banyak pajak meruntuhkannya.
Orang yang menjilat sesamanya
membentangkan jerat di depan kakinya.
Orang yang jahat terjerat oleh pelanggarannya,
tetapi orang benar akan bersorak dan bersukacita.
Orang benar mengetahui hak orang lemah,
tetapi orang fasik tidak mengertinya.
Pencemooh mengacaukan kota,
tetapi orang bijak meredakan amarah.
Jika orang bijak beperkara dengan orang bodoh,
orang bodoh ini mengamuk dan tertawa, sehingga tak ada ketenangan.
Orang yang haus akan darah membenci orang saleh,
tetapi orang yang jujur mencari keselamatannya.
Orang bebal melampiaskan seluruh amarahnya,
tetapi orang bijak akhirnya meredakannya.
Kalau pemerintah memperhatikan kebohongan,
semua pegawainya menjadi fasik.
Si miskin dan si penindas bertemu,
dan TUHAN membuat mata kedua orang itu bersinar.
Raja yang menghakimi orang lemah dengan adil,
takhtanya tetap kokoh untuk selama-lamanya.
Tongkat dan teguran mendatangkan hikmat,
tetapi anak yang dibiarkan mempermalukan ibunya.
Jika orang fasik bertambah, bertambahlah pula pelanggaran,
tetapi orang benar akan melihat keruntuhan mereka.
Didiklah anakmu, maka ia akan memberikan ketenteraman kepadamu,
dan mendatangkan sukacita kepadamu.
Bila tidak ada wahyu, menjadi liarlah rakyat.
Berbahagialah orang yang berpegang pada hukum.
Dengan kata-kata saja seorang hamba tidak dapat diajari,
sebab walaupun ia mengerti, namun ia tidak mengindahkannya.
Kaulihat orang yang cepat dengan kata-katanya;
harapan lebih banyak bagi orang bebal dari pada bagi orang itu.
Siapa memanjakan hambanya sejak muda,
akhirnya menjadikan dia keras kepala.
Si pemarah menimbulkan pertengkaran,
dan orang yang lekas gusar, banyak pelanggarannya.
Keangkuhan merendahkan orang,
tetapi orang yang rendah hati, menerima pujian.
Siapa menerima bagian dari pencuri, membenci dirinya.
Didengarnya kutuk, tetapi tidak diberitahukannya.
Takut kepada orang mendatangkan jerat,
tetapi siapa percaya kepada TUHAN, dilindungi.
Banyak orang mencari muka pada pemerintah,
tetapi dari TUHAN orang menerima keadilan.
Orang bodoh adalah kekejian bagi orang benar,
orang yang jujur jalannya adalah kekejian bagi orang fasik.

___

No comments:

Post a Comment