05 Mei - 1
Tawarikh 29:1-22; 1 Raja-Raja 1:1-53
1 Tawarikh 29:1-22
Sumbangan pembangunan bait Suci
Berkatalah raja
Daud kepada segenap jemaah itu: "Salomo, anakku yang satu-satunya dipilih
Allah adalah masih muda dan kurang berpengalaman, sedang pekerjaan ini besar,
sebab bukanlah untuk manusia bait itu, melainkan untuk TUHAN Allah. Dengan
segenap kemampuan aku telah mengadakan persediaan untuk rumah Allahku, yakni
emas untuk barang-barang emas, perak untuk barang-barang perak, tembaga untuk
barang-barang tembaga, besi untuk barang-barang besi, dan kayu untuk
barang-barang kayu, batu permata syoham dan permata tatahan, batu hitam dan
batu permata yang berwarna-warna, dan segala macam batu mahal-mahal dan sangat
banyak pualam. Lagipula oleh karena cintaku kepada rumah Allahku, maka sebagai
tambahan pada segala yang telah kusediakan bagi rumah kudus, aku dengan ini
memberikan kepada rumah Allahku dari emas dan perak kepunyaanku sendiri tiga
ribu talenta emas dari emas Ofir dan tujuh ribu talenta perak murni untuk
menyalut dinding ruangan, yakni emas untuk barang-barang emas dan perak untuk
barang-barang perak dan untuk segala yang dikerjakan oleh tukang-tukang. Maka
siapakah pada hari ini yang rela memberikan persembahan kepada TUHAN?"
Lalu para kepala
puak dan para kepala suku Israel dan para kepala pasukan seribu dan pasukan
seratus dan para pemimpin pekerjaan untuk raja menyatakan kerelaannya. Mereka
menyerahkan untuk ibadah di rumah Allah lima ribu talenta emas dan sepuluh ribu
dirham, sepuluh ribu talenta perak dan delapan belas ribu talenta tembaga serta
seratus ribu talenta besi. Siapa yang mempunyai batu permata menyerahkannya
kepada Yehiel, orang Gerson itu, untuk perbendaharaan rumah TUHAN. Bangsa itu
bersukacita karena kerelaan mereka masing-masing, sebab dengan tulus hati
mereka memberikan persembahan sukarela kepada TUHAN; juga raja Daud sangat
bersukacita.
Nyanyian pujian Daud
Lalu Daud memuji
TUHAN di depan mata segenap jemaah itu. Berkatalah Daud:
"Terpujilah Engkau, ya TUHAN,
Allahnya bapa kami Israel, dari selama-lamanya sampai selama-lamanya.
Ya TUHAN, punya-Mulah kebesaran dan
kejayaan, kehormatan, kemasyhuran dan keagungan, ya, segala-galanya yang ada di
langit dan di bumi!
Ya TUHAN, punya-Mulah kerajaan dan Engkau
yang tertinggi itu melebihi segala-galanya sebagai kepala.
Sebab kekayaan dan kemuliaan berasal dari
pada-Mu dan Engkaulah yang berkuasa atas segala-galanya; dalam tangan-Mulah
kekuatan dan kejayaan; dalam tangan-Mulah kuasa membesarkan dan mengokohkan
segala-galanya.
Sekarang, ya Allah kami, kami bersyukur
kepada-Mu dan memuji nama-Mu yang agung itu.
Sebab siapakah aku ini dan siapakah
bangsaku, sehingga kami mampu memberikan persembahan sukarela seperti ini?
Sebab dari pada-Mulah segala-galanya dan
dari tangan-Mu sendirilah persembahan yang kami berikan kepada-Mu.
Sebab kami adalah orang asing di hadapan-Mu
dan orang pendatang sama seperti semua nenek moyang kami; sebagai bayang-bayang
hari-hari kami di atas bumi dan tidak ada harapan.
Ya TUHAN, Allah kami, segala kelimpahan
bahan-bahan yang kami sediakan ini untuk mendirikan bagi-Mu rumah bagi nama-Mu
yang kudus adalah dari tangan-Mu sendiri dan punya-Mulah segala-galanya.
Aku tahu, ya Allahku, bahwa Engkau adalah
penguji hati dan berkenan kepada keikhlasan, maka akupun mempersembahkan
semuanya itu dengan sukarela dan tulus ikhlas.
Dan sekarang, umat-Mu yang hadir di sini
telah kulihat memberikan persembahan sukarela kepada-Mu dengan sukacita. Ya
TUHAN, Allah Abraham, Ishak dan Israel, bapa-bapa kami, peliharalah untuk
selama-lamanya kecenderungan hati umat-Mu yang demikian ini dan tetaplah tujukan
hati mereka kepada-Mu.
Dan kepada Salomo, anakku, berikanlah
hati yang tulus sehingga ia berpegang pada segala perintah-Mu dan peringatan-Mu
dan ketetapan-Mu, melakukan segala-galanya dan mendirikan bait yang
persiapannya telah kulakukan."
Salomo diakui sebaagi raja
Kemudian berkatalah
Daud kepada segenap jemaah itu:
"Pujilah kiranya TUHAN,
Allahmu!"
Maka segenap
jemaah itu memuji TUHAN, Allah nenek moyang mereka, kemudian mereka berlutut
dan sujud kepada TUHAN dan kepada raja. Keesokan harinya mereka mempersembahkan
korban sembelihan dan korban bakaran kepada TUHAN, yakni seribu ekor lembu,
seribu ekor domba jantan dan seribu ekor domba muda, dengan korban-korban
curahannya dan sangat banyak korban sembelihan demi seluruh Israel. Lalu mereka
makan dan minum pada hari itu di hadapan TUHAN dengan sukacita yang besar,
kemudian menyatakan untuk kedua kalinya Salomo, anak Daud, sebagai raja dan
mengurapi dia bagi TUHAN sebagai raja dan Zadok sebagai imam.
1 Raja-Raja
1:1-53
Adonia mengangkat dirinya sebagai raja
Raja Daud telah
tua dan lanjut umurnya, dan biarpun ia diselimuti, badannya tetap dingin. Lalu
para pegawainya berkata kepadanya: "Hendaklah dicari bagi tuanku raja
seorang perawan yang muda, untuk melayani dan merawat raja; biarlah ia
berbaring di pangkuanmu, sehingga badan tuanku raja menjadi panas." Maka
di seluruh daerah Israel dicarilah seorang gadis yang cantik, dan didapatlah
Abisag, gadis Sunem, lalu dibawa kepada raja. Gadis itu amat cantik, dan ia
menjadi perawat raja dan melayani dia, tetapi raja tidak bersetubuh dengan dia.
Lalu Adonia,
anak Hagit, meninggikan diri dengan berkata: "Aku ini mau menjadi
raja." Ia melengkapi dirinya dengan kereta-kereta dan orang-orang berkuda
serta lima puluh orang yang berlari di depannya. Selama hidup Adonia ayahnya
belum pernah menegor dia dengan ucapan: "Mengapa engkau berbuat
begitu?" Iapun sangat elok perawakannya dan dia adalah anak pertama
sesudah Absalom. Maka berundinglah ia dengan Yoab, anak Zeruya dan dengan imam
Abyatar dan mereka menjadi pengikut dan pembantu Adonia. Tetapi imam Zadok dan
Benaya bin Yoyada dan nabi Natan dan Simei dan Rei dan para pahlawan Daud tidak
memihak kepada Adonia.
Sesudah itu
Adonia mempersembahkan domba, lembu dan ternak gemukan sebagai korban dekat
batu Zohelet yang ada di samping En-Rogel, lalu mengundang semua saudaranya,
anak-anak raja, dan semua orang Yehuda, pegawai-pegawai raja; tetapi nabi Natan
dan Benaya dan para pahlawan dan Salomo, adiknya, tidak diundangnya.
Lalu berkatalah
Natan kepada Batsyeba, ibu Salomo: "Tidakkah engkau mendengar, bahwa
Adonia anak Hagit, telah menjadi raja, sedang tuan kita Daud tidak
mengetahuinya? Karena itu, baiklah kuberi nasihat kepadamu, supaya engkau dapat
menyelamatkan nyawamu dan nyawa anakmu Salomo. Pergilah masuk menghadap raja
Daud dan katakan kepadanya: Bukankah tuanku sendiri, ya rajaku, telah bersumpah
kepada hambamu ini: Anakmu Salomo, akan menjadi raja sesudah aku dan dialah
yang akan duduk di atas takhtaku? Mengapakah sekarang Adonia menjadi raja? Dan
selagi engkau berbicara di sana dengan raja, akupun akan masuk pula dan
menyokong perkataanmu itu." Jadi masuklah Batsyeba menghadap raja ke dalam
kamarnya. Waktu itu raja sudah sangat tua dan Abisag, gadis Sunem itu, melayani
raja. Lalu Batsyeba berlutut dan sujud menyembah kepada raja. Raja bertanya:
"Ada yang kauingini?" Lalu perempuan itu berkata kepadanya:
"Tuanku sendiri telah bersumpah demi TUHAN, Allahmu, kepada hambamu ini:
Anakmu Salomo akan menjadi raja sesudah aku, dan ia akan duduk di atas
takhtaku. Tetapi sekarang, lihatlah, Adonia telah menjadi raja, sedang tuanku
raja sendiri tidak mengetahuinya. Ia telah menyembelih banyak lembu, ternak gemukan
dan domba, dan telah mengundang semua anak raja dan imam Abyatar dan Yoab,
panglima itu, tetapi hambamu Salomo tidak diundangnya. Dan kepadamulah, ya
tuanku raja, tertuju mata seluruh orang Israel, supaya engkau memberitahukan
kepada mereka siapa yang akan duduk di atas takhta tuanku raja sesudah tuanku.
Nanti aku ini dan anakku Salomo dituduh bersalah segera sesudah tuanku raja
mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya."
Selagi Batsyeba
berbicara dengan raja, datanglah nabi Natan. Diberitahukan kepada raja:
"Itu ada nabi Natan." Masuklah ia menghadap raja, lalu sujud
menyembah kepada raja dengan mukanya sampai ke tanah. Natan berkata: "Ya
tuanku raja, tuanku sendirilah rupa-rupanya yang telah berkata: Adonia akan
menjadi raja sesudah aku dan ia akan duduk di atas takhtaku! Sebab pada hari
ini ia telah menyembelih banyak lembu, ternak gemukan dan domba; ia mengundang
semua anak raja, para panglima dan imam Abyatar, dan sesungguhnya mereka sedang
makan minum di depannya sambil berseru: Hidup raja Adonia! Tetapi hambamu ini,
dan imam Zadok dan Benaya bin Yoyada dan hambamu Salomo tidak diundangnya. Jika
hal ini terjadi dari pihak tuanku raja, maka engkau tidak memberitahu
hamba-hambamu ini, siapa yang akan duduk di atas takhta tuanku raja sesudah
tuanku."
Daud menjadikan Salomo raja
Lalu raja Daud
menjawab, katanya: "Panggillah Batsyeba." Perempuan itu masuk
menghadap raja dan berdiri di depannya. Lalu raja bersumpah dan berkata:
"Demi TUHAN yang hidup, yang telah membebaskan nyawaku dari segala
kesesakan, pada hari ini aku akan melaksanakan apa yang kujanjikan kepadamu
demi TUHAN, Allah Israel, dengan sumpah ini: Anakmu Salomo akan menjadi raja
sesudah aku, dan dialah yang akan duduk di atas takhtaku menggantikan
aku." Lalu Batsyeba berlutut dengan mukanya sampai ke tanah; ia sujud
menyembah kepada raja dan berkata: "Hidup tuanku raja Daud untuk
selama-lamanya!"
Lagi kata raja
Daud: "Panggillah imam Zadok, nabi Natan dan Benaya bin Yoyada."
Mereka masuk menghadap raja, dan raja berkata kepada mereka: "Bawalah para
pegawai tuanmu ini, naikkan anakku Salomo ke atas bagal betina kendaraanku
sendiri, dan bawa dia ke Gihon. Imam Zadok dan nabi Natan harus mengurapi dia
di sana menjadi raja atas Israel; kemudian kamu meniup sangkakala dan berseru:
Hidup raja Salomo! Sesudah itu kamu berjalan pulang dengan mengiring dia; lalu
ia akan masuk dan duduk di atas takhtaku, sebab dialah yang harus naik takhta
menggantikan aku, dan dialah yang kutunjuk menjadi raja atas Israel dan
Yehuda." Lalu Benaya bin Yoyada menjawab raja: "Amin! Demikianlah
kiranya firman TUHAN, Allah tuanku raja! Seperti TUHAN menyertai tuanku raja,
demikianlah kiranya Ia menyertai Salomo; semoga Ia membuat takhta Salomo lebih
agung dari takhta tuanku raja Daud."
Lalu pergilah
imam Zadok, nabi Natan dan Benaya bin Yoyada, dengan orang Kreti dan orang
Pleti, mereka menaikkan Salomo ke atas bagal betina raja Daud dan membawanya ke
Gihon.
Imam Zadok telah
membawa tabung tanduk berisi minyak dari dalam kemah, lalu diurapinya Salomo.
Kemudian sangkakala ditiup, dan seluruh rakyat berseru: "Hidup raja
Salomo!" Sesudah itu seluruh rakyat berjalan di belakangnya sambil
membunyikan suling dan sambil bersukaria ramai-ramai, sampai seakan-akan bumi
terbelah oleh suara mereka.
Hal itu
kedengaran kepada Adonia dan kepada semua undangan yang bersama-sama dengan
dia, ketika mereka baru habis makan. Ketika Yoab mendengar bunyi sangkakala
itu, ia berkata: "Apakah sebabnya kota begitu ribut?"
Selagi ia
berbicara, datanglah Yonatan anak imam Abyatar. Lalu Adonia berkata:
"Masuklah, sebab engkau seorang kesatria dan tentulah engkau membawa kabar
baik." Tetapi Yonatan menjawab Adonia: "Tidak! Tuan kita raja Daud
telah mengangkat Salomo menjadi raja. Raja telah menyuruh supaya imam Zadok,
dan nabi Natan dan Benaya bin Yoyada, dengan orang Kreti dan orang Pleti,
menyertai Salomo dan mereka menaikkan dia ke atas bagal betina raja. Imam
Zadok, dan nabi Natan mengurapi dia di Gihon menjadi raja, dan dari sana mereka
sudah pulang dengan bersukaria, sehingga kota menjadi ribut, itulah bunyi yang
kamu dengar tadi. Salomo sekarang duduk di atas takhta kerajaan; juga
pegawai-pegawai raja telah datang mengucap selamat kepada tuan kita raja Daud,
dengan berkata: Kiranya Allahmu membuat nama Salomo lebih masyhur dari pada
namamu dan takhtanya lebih agung dari pada takhtamu. Dan rajapun telah sujud
menyembah di atas tempat tidurnya, dan beginilah katanya: Terpujilah TUHAN,
Allah Israel, yang pada hari ini telah memberi seorang duduk di atas takhtaku
yang aku sendiri masih boleh saksikan." Maka semua undangan Adonia itu
terkejut, lalu bangkit dan masing-masing pergi menurut jalannya.
Takutlah Adonia
kepada Salomo, sebab itu ia segera pergi memegang tanduk-tanduk mezbah. Lalu
diberitahukanlah kepada Salomo: "Ternyata Adonia takut kepada raja Salomo,
dan ia telah memegang tanduk-tanduk mezbah, serta berkata: Biarlah raja Salomo
lebih dahulu bersumpah mengenai aku, bahwa ia takkan membunuh hambanya ini
dengan pedang." Lalu kata Salomo: "Jika ia berlaku sebagai kesatria,
maka sehelai rambutpun dari kepalanya tidak akan jatuh ke bumi, tetapi jika
ternyata ia bermaksud jahat, haruslah ia dibunuh." Dan raja Salomo
menyuruh orang menjemput dia dari mezbah itu. Ketika ia masuk, sujudlah ia
menyembah kepada raja Salomo, lalu Salomo berkata kepadanya: "Pergilah ke
rumahmu."
___
Ayo Saat Teduh:05 Mei – Hukum Tertulis yang Mematikan atau Roh yang Menghidupkan
No comments:
Post a Comment