27 May 2014

27 Mei - Amsal-amsal Salomo mengenai hikmat (Amsal 1- 4)

27 Mei - Amsal 1, 2, 3, 4


Tujuan Amsal ini
Amsal-amsal Salomo bin Daud, raja Israel,
untuk mengetahui hikmat dan didikan,
untuk mengerti kata-kata yang bermakna,
untuk menerima didikan yang menjadikan pandai, serta kebenaran, keadilan dan kejujuran,
untuk memberikan kecerdasan kepada orang yang tak berpengalaman, dan pengetahuan serta kebijaksanaan kepada orang muda
-- baiklah orang bijak mendengar dan menambah ilmu dan baiklah orang yang berpengertian memperoleh bahan pertimbangan—
untuk mengerti amsal dan ibarat, perkataan dan teka-teki orang bijak.
Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan,
tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.


Nasihat dan peringatan
Hai anakku, dengarkanlah didikan ayahmu,
dan jangan menyia-nyiakan ajaran ibumu
sebab karangan bunga yang indah itu bagi kepalamu,
dan suatu kalung bagi lehermu.
Hai anakku, jikalau orang berdosa hendak membujuk engkau,
janganlah engkau menurut;
jikalau mereka berkata: "Marilah ikut kami, biarlah kita menghadang darah,
biarlah kita mengintai orang yang tidak bersalah, dengan tidak semena-mena;
biarlah kita menelan mereka hidup-hidup seperti dunia orang mati,
bulat-bulat, seperti mereka yang turun ke liang kubur;
kita akan mendapat pelbagai benda yang berharga,
kita akan memenuhi rumah kita dengan barang rampasan;
buanglah undimu ke tengah-tengah kami,
satu pundi-pundi bagi kita sekalian."
Hai anakku, janganlah engkau hidup menurut tingkah laku mereka,
tahanlah kakimu dari pada jalan mereka,
karena kaki mereka lari menuju kejahatan
dan bergegas-gegas untuk menumpahkan darah.
Sebab percumalah jaring dibentangkan
di depan mata segala yang bersayap,
padahal mereka menghadang darahnya sendiri
dan mengintai nyawanya sendiri.
Demikianlah pengalaman setiap orang yang loba akan keuntungan gelap,
yang mengambil nyawa orang yang mempunyainya.


Nasihat Hikmat
Hikmat berseru nyaring di jalan-jalan,
di lapangan-lapangan ia memperdengarkan suaranya,
di atas tembok-tembok ia berseru-seru,
di depan pintu-pintu gerbang kota ia mengucapkan kata-katanya.
"Berapa lama lagi, hai orang yang tak berpengalaman,
kamu masih cinta kepada keadaanmu itu,
pencemooh masih gemar kepada cemooh,
dan orang bebal benci kepada pengetahuan?
Berpalinglah kamu kepada teguranku!
Sesungguhnya, aku hendak mencurahkan isi hatiku kepadamu
dan memberitahukan perkataanku kepadamu.
Oleh karena kamu menolak ketika aku memanggil,
dan tidak ada orang yang menghiraukan ketika aku mengulurkan tanganku,
bahkan, kamu mengabaikan nasihatku,
dan tidak mau menerima teguranku,
maka aku juga akan menertawakan celakamu;
aku akan berolok-olok, apabila kedahsyatan datang ke atasmu,
apabila kedahsyatan datang ke atasmu seperti badai,
dan celaka melanda kamu seperti angin puyuh,
apabila kesukaran dan kecemasan datang menimpa kamu.
Pada waktu itu mereka akan berseru kepadaku,
tetapi tidak akan kujawab,
mereka akan bertekun mencari aku,
tetapi tidak akan menemukan aku.
Oleh karena mereka benci kepada pengetahuan
dan tidak memilih takut akan TUHAN,
tidak mau menerima nasihatku,
tetapi menolak segala teguranku,
maka mereka akan memakan buah perbuatan mereka,
dan menjadi kenyang oleh rencana mereka.
Sebab orang yang tak berpengalaman akan dibunuh oleh keengganannya,
dan orang bebal akan dibinasakan oleh kelalaiannya.
Tetapi siapa mendengarkan aku,
ia akan tinggal dengan aman, terlindung dari pada kedahsyatan malapetaka."


Faedah dari pada menutut hikmat
Hai anakku, jikalau engkau menerima perkataanku
dan menyimpan perintahku di dalam hatimu,
sehingga telingamu memperhatikan hikmat,
dan engkau mencenderungkan hatimu kepada kepandaian,
ya, jikalau engkau berseru kepada pengertian,
dan menujukan suaramu kepada kepandaian,
jikalau engkau mencarinya seperti mencari perak,
dan mengejarnya seperti mengejar harta terpendam,
maka engkau akan memperoleh pengertian tentang takut akan TUHAN
dan mendapat pengenalan akan Allah.
Karena Tuhanlah yang memberikan hikmat,
dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian.
Ia menyediakan pertolongan bagi orang yang jujur,
menjadi perisai bagi orang yang tidak bercela lakunya,
sambil menjaga jalan keadilan,
dan memelihara jalan orang-orang-Nya yang setia.
Maka engkau akan mengerti tentang kebenaran, keadilan,
dan kejujuran, bahkan setiap jalan yang baik.
Karena hikmat akan masuk ke dalam hatimu
dan pengetahuan akan menyenangkan jiwamu;
kebijaksanaan akan memelihara engkau,
kepandaian akan menjaga engkau
supaya engkau terlepas dari jalan yang jahat,
dari orang yang mengucapkan tipu muslihat,
dari mereka yang meninggalkan jalan yang lurus
dan menempuh jalan yang gelap;
yang bersukacita melakukan kejahatan,
bersorak-sorak karena tipu muslihat yang jahat,
yang berliku-liku jalannya
dan yang sesat perilakunya;
supaya engkau terlepas dari perempuan jalang,
dari perempuan yang asing, yang licin perkataannya,
yang meninggalkan teman hidup masa mudanya
dan melupakan perjanjian Allahnya;
sesungguhnya rumahnya hilang tenggelam ke dalam maut,
jalannya menuju ke arwah-arwah.
Segala orang yang datang kepadanya tidak balik kembali,
dan tidak mencapai jalan kehidupan.
Sebab itu tempuhlah jalan orang baik,
dan peliharalah jalan-jalan orang benar.
Karena orang jujurlah akan mendiami tanah,
dan orang yang tak bercelalah yang akan tetap tinggal di situ,
tetapi orang fasik akan dipunahkan dari tanah itu,
dan pengkhianat akan dibuang dari situ.


Berkat dari hikmat
Hai anakku, janganlah engkau melupakan ajaranku,
dan biarlah hatimu memelihara perintahku,
karena panjang umur dan lanjut usia serta sejahtera
akan ditambahkannya kepadamu.
Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau!
Kalungkanlah itu pada lehermu,
tuliskanlah itu pada loh hatimu,
maka engkau akan mendapat kasih dan penghargaan
dalam pandangan Allah serta manusia.
Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu,
dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.
Akuilah Dia dalam segala lakumu,
maka Ia akan meluruskan jalanmu.
Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak,
takutlah akan TUHAN dan jauhilah kejahatan;
itulah yang akan menyembuhkan tubuhmu
dan menyegarkan tulang-tulangmu.
Muliakanlah TUHAN dengan hartamu
dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu,
maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah,
dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya.
Hai anakku, janganlah engkau menolak didikan TUHAN,
dan janganlah engkau bosan akan peringatan-Nya.
Karena TUHAN memberi ajaran kepada yang dikasihi-Nya,
seperti seorang ayah kepada anak yang disayangi.
Berbahagialah orang yang mendapat hikmat,
orang yang memperoleh kepandaian,
karena keuntungannya melebihi keuntungan perak,
dan hasilnya melebihi emas.
Ia lebih berharga dari pada permata;
apapun yang kauinginkan, tidak dapat menyamainya.
Umur panjang ada di tangan kanannya,
di tangan kirinya kekayaan dan kehormatan.
Jalannya adalah jalan penuh bahagia,
segala jalannya sejahtera semata-mata.
Ia menjadi pohon kehidupan bagi orang yang memegangnya,
siapa yang berpegang padanya akan disebut berbahagia.
Dengan hikmat TUHAN telah meletakkan dasar bumi,
dengan pengertian ditetapkan-Nya langit,
dengan pengetahuan-Nya air samudera raya berpencaran
dan awan menitikkan embun.
Hai anakku, janganlah pertimbangan dan kebijaksanaan itu
menjauh dari matamu,
peliharalah itu, maka itu akan menjadi kehidupan bagi jiwamu,
dan perhiasan bagi lehermu.
Maka engkau akan berjalan di jalanmu dengan aman,
dan kakimu tidak akan terantuk.
Jikalau engkau berbaring, engkau tidak akan terkejut,
tetapi engkau akan berbaring dan tidur nyenyak.
Janganlah takut kepada kekejutan yang tiba-tiba,
atau kepada kebinasaan orang fasik, bila itu datang.
Karena Tuhanlah yang akan menjadi sandaranmu,
dan akan menghindarkan kakimu dari jerat.


Anjuran untuk berbuat baik
Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya,
padahal engkau mampu melakukannya.
Janganlah engkau berkata kepada sesamamu: "Pergilah dan kembalilah, besok akan kuberi,"
sedangkan yang diminta ada padamu.
Janganlah merencanakan kejahatan terhadap sesamamu,
sedangkan tanpa curiga ia tinggal bersama-sama dengan engkau.
Janganlah bertengkar tidak semena-mena dengan seseorang,
jikalau ia tidak berbuat jahat kepadamu.
Janganlah iri hati kepada orang yang melakukan kelaliman,
dan janganlah memilih satupun dari jalannya,
karena orang yang sesat adalah kekejian bagi TUHAN,
tetapi dengan orang jujur Ia bergaul erat.
Kutuk TUHAN ada di dalam rumah orang fasik,
tetapi tempat kediaman orang benar diberkati-Nya.
Apabila Ia menghadapi pencemooh, maka Iapun mencemooh,
tetapi orang yang rendah hati dikasihani-Nya.
Orang yang bijak akan mewarisi kehormatan,
tetapi orang yang bebal akan menerima cemooh.


Nasihat untuk mencari hikmat
Dengarkanlah, hai anak-anak, didikan seorang ayah,
dan perhatikanlah supaya engkau beroleh pengertian,
karena aku memberikan ilmu yang baik kepadamu;
janganlah meninggalkan petunjukku.
Karena ketika aku masih tinggal di rumah ayahku sebagai anak, lemah dan sebagai anak tunggal bagi ibuku, aku diajari ayahku,
katanya kepadaku: "Biarlah hatimu memegang perkataanku; berpeganglah pada petunjuk-petunjukku, maka engkau akan hidup.
Perolehlah hikmat, perolehlah pengertian, jangan lupa, dan jangan menyimpang dari perkataan mulutku.
Janganlah meninggalkan hikmat itu, maka engkau akan dipeliharanya, kasihilah dia, maka engkau akan dijaganya.
Permulaan hikmat ialah: perolehlah hikmat dan dengan segala yang kauperoleh perolehlah pengertian.
Junjunglah dia, maka engkau akan ditinggikannya; engkau akan dijadikan terhormat, apabila engkau memeluknya.
Ia akan mengenakan karangan bunga yang indah di kepalamu, mahkota yang indah akan dikaruniakannya kepadamu."
Hai anakku, dengarkanlah dan terimalah perkataanku,
supaya tahun hidupmu menjadi banyak.
Aku mengajarkan jalan hikmat kepadamu,
aku memimpin engkau di jalan yang lurus.
Bila engkau berjalan langkahmu tidak akan terhambat,
bila engkau berlari engkau tidak akan tersandung.
Berpeganglah pada didikan, janganlah melepaskannya,
peliharalah dia, karena dialah hidupmu.
Janganlah menempuh jalan orang fasik,
dan janganlah mengikuti jalan orang jahat.
Jauhilah jalan itu, janganlah melaluinya,
menyimpanglah dari padanya dan jalanlah terus.
Karena mereka tidak dapat tidur, bila tidak berbuat jahat;
kantuk mereka lenyap, bila mereka tidak membuat orang tersandung;
karena mereka makan roti kefasikan,
dan minum anggur kelaliman.
Tetapi jalan orang benar itu seperti cahaya fajar,
yang kian bertambah terang sampai rembang tengah hari.
Jalan orang fasik itu seperti kegelapan;
mereka tidak tahu apa yang menyebabkan mereka tersandung.
Hai anakku, perhatikanlah perkataanku,
arahkanlah telingamu kepada ucapanku;
janganlah semuanya itu menjauh dari matamu,
simpanlah itu di lubuk hatimu.
Karena itulah yang menjadi kehidupan bagi mereka yang mendapatkannya
dan kesembuhan bagi seluruh tubuh mereka.
Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan,
karena dari situlah terpancar kehidupan.
Buanglah mulut serong dari padamu
dan jauhkanlah bibir yang dolak-dalik dari padamu.
Biarlah matamu memandang terus ke depan
dan tatapan matamu tetap ke muka.
Tempuhlah jalan yang rata
dan hendaklah tetap segala jalanmu.
Janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri,
jauhkanlah kakimu dari kejahatan.

___

No comments:

Post a Comment