01 Juli - 2
Tawarikh 29:3-31:21
Raja Hizkia menguduskan kembali rumah
TUHAN
Pada
tahun pertama pemerintahannya, dalam bulan yang pertama, ia membuka pintu-pintu
rumah TUHAN dan memperbaikinya. Ia mendatangkan para imam dan orang-orang Lewi,
dan mengumpulkan mereka di halaman sebelah timur. Katanya kepada mereka:
"Dengarlah, hai orang-orang Lewi! Sekarang kuduskanlah dirimu dan
kuduskanlah rumah TUHAN, Allah nenek moyangmu! Keluarkanlah kecemaran dari
tempat kudus! Karena nenek moyang kita telah berubah setia. Mereka melakukan
apa yang jahat di mata TUHAN, Allah kita, telah meninggalkan-Nya, mereka telah
memalingkan muka dari kediaman TUHAN dan membelakangi-Nya. Bahkan mereka
menutup pintu-pintu balai rumah TUHAN dan memadamkan segala pelita. Mereka
tidak membakar korban ukupan dan tidak mempersembahkan korban bakaran bagi
Allah orang Israel di tempat kudus, sehingga murka TUHAN menimpa Yehuda dan
Yerusalem. Ia membuat mereka menjadi kengerian, kedahsyatan dan sasaran suitan
seperti yang kamu lihat dengan matamu sendiri. Karena hal itulah nenek moyang
kita tewas oleh pedang, dan anak-anak lelaki dan anak-anak perempuan kita
beserta isteri-isteri kita menjadi tawanan. Sekarang aku bermaksud mengikat
perjanjian dengan TUHAN, Allah Israel, supaya murka-Nya yang menyala-nyala itu
undur dari pada kita. Anak-anakku, sekarang janganlah kamu lengah, karena kamu
telah dipilih TUHAN untuk berdiri di hadapan-Nya untuk melayani Dia, untuk
menyelenggarakan kebaktian dan membakar korban bagi-Nya."
Lalu
bangunlah orang-orang Lewi itu, yakni dari bani Kehat: Mahat bin Amasai dan
Yoel bin Azaria, dari bani Merari: Kish bin Abdi dan Azaria bin Yehaleleel,
dari orang Gerson: Yoah bin Zima dan Eden bin Yoah, dari bani Elisafan: Simri
dan Yeiel, dari bani Asaf: Zakharia dan Matanya, dari bani Heman: Yehiel dan
Simei, dan dari bani Yedutun: Semaya dan Uziel. Mereka mengumpulkan
saudara-saudaranya dan menguduskan dirinya. Kemudian mereka datang menurut
perintah raja, sesuai dengan firman TUHAN, lalu mentahirkan rumah TUHAN.
Sesudah itu masuklah para imam ke bagian dalam rumah TUHAN untuk
mentahirkannya. Semua yang najis, yang didapati mereka di dalam bait TUHAN,
dibawa ke pelataran rumah TUHAN; orang-orang Lewi menerimanya untuk diangkut ke
luar, ke lembah Kidron. Pekerjaan menguduskan itu dimulai pada tanggal satu
bulan yang pertama. Pada hari kedelapan bulan itu mereka sampai ke balai rumah
TUHAN dan menguduskan seluruh rumah TUHAN dalam delapan hari. Mereka selesai
pada hari keenam belas bulan pertama.
Lalu
masuklah mereka menghadap raja Hizkia dan berkata: "Kami telah mentahirkan
seluruh rumah TUHAN, juga mezbah korban bakaran dengan segala perkakasnya dan
meja roti sajian dengan segala perkakasnya. Dan segala perkakas, yang dibuang
raja Ahas, ketika ia berubah setia pada masa pemerintahannya, telah kami
sediakan dan kami kuduskan. Sekarang semuanya itu ada di depan mezbah
TUHAN!"
Maka
pagi-pagi raja Hizkia mengumpulkan pemimpin-pemimpin kota, dan pergi ke rumah
TUHAN. Mereka membawa tujuh ekor lembu jantan, tujuh ekor domba jantan, tujuh
ekor domba muda dan tujuh ekor kambing jantan sebagai korban penghapus dosa
untuk keluarga raja, untuk tempat kudus dan untuk Yehuda. Ia memerintahkan
anak-anak Harun, yakni para imam, untuk mempersembahkannya di atas mezbah
TUHAN. Lalu mereka menyembelih lembu-lembu itu; para imam menerima darahnya dan
menyiramkannya pada mezbah. Kemudian mereka, menyembelih domba-domba jantan dan
menyiramkan darahnya pada mezbah. Sesudah itu mereka menyembelih domba-domba
muda dan menyiramkan darahnya pada mezbah. Selanjutnya mereka membawa
kambing-kambing jantan yang akan menjadi korban penghapus dosa ke hadapan raja
dan jemaah. Mereka meletakkan tangannya ke atas kambing-kambing itu. Dan para
imam menyembelihnya dan mempersembahkan darahnya di atas mezbah sebagai korban
penghapus dosa untuk mengadakan pendamaian bagi seluruh Israel. Sebab raja
telah memerintahkan untuk mempersembahkan korban bakaran dan korban penghapus
dosa itu bagi seluruh Israel. Ia menempatkan orang-orang Lewi di rumah TUHAN
dengan ceracap, gambus, dan kecapi sesuai dengan perintah Daud dan Gad, pelihat
raja, dan nabi Natan, karena dari Tuhanlah perintah itu, dengan perantaraan
nabi-nabi-Nya. Maka berdirilah orang-orang Lewi dengan alat-alat musik Daud,
demikian pula para imam dengan nafiri. Lalu Hizkia memerintahkan untuk
mempersembahkan korban bakaran di atas mezbah. Pada saat persembahan korban
bakaran dimulai, mulailah pula dinyanyikan nyanyian bagi TUHAN dan dibunyikan
nafiri, dengan iringan alat-alat musik Daud, raja Israel. Seluruh jemaah sujud
menyembah sementara nyanyian dinyanyikan dan nafiri dibunyikan. Semuanya itu
berlangsung sampai korban bakaran habis terbakar. Sehabis korban bakaran
dipersembahkan, raja dan semua orang yang hadir bersama-sama dia berlutut dan
sujud menyembah. Lalu raja Hizkia dan para pemimpin memerintahkan orang-orang
Lewi menyanyikan puji-pujian untuk TUHAN dengan kata-kata Daud dan Asaf,
pelihat itu. Maka mereka menyanyikan puji-pujian dengan sukaria, lalu berlutut
dan sujud menyembah.
Kemudian
berbicaralah Hizkia: "Sekarang kamu telah mentahbiskan dirimu untuk TUHAN.
Mendekatlah dan bawalah korban-korban sembelihan dan korban-korban syukur ke
rumah TUHAN!" Lalu jemaah membawa korban-korban sembelihan dan
korban-korban puji-pujian; setiap orang yang rela hati membawa juga
korban-korban bakaran. Jumlah korban bakaran yang dibawa jemaah ialah: lembu
tujuh puluh ekor, domba jantan seratus ekor dan domba muda dua ratus ekor.
Semuanya sebagai korban bakaran bagi TUHAN. Persembahan-persembahan kudus
terdiri dari: lembu sapi enam ratus ekor dan kambing domba tiga ribu ekor.
Tetapi jumlah imam terlalu sedikit, sehingga mereka tidak sanggup menguliti
semua korban bakaran. Oleh sebab itu saudara-saudara mereka, orang-orang Lewi,
membantu mereka sampai pekerjaan itu selesai dan sampai para imam menguduskan
dirinya. Sebab orang-orang Lewi itu lebih bersungguh-sungguh menguduskan
dirinya dari pada para imam. Lagipula korban bakaran itu banyak, dengan segala
lemak korban keselamatan dan segala korban curahan pada korban-korban bakaran
itu. Demikianlah ibadah di rumah TUHAN ditetapkan kembali. Hizkia dan seluruh
rakyat bersukacita akan apa yang telah ditetapkan Allah bagi bangsa itu, karena
hal itu terjadi dengan tak disangka-sangka.
Raja Hizkia merayakan Paskah
Kemudian
Hizkia mengirim pesan kepada seluruh Israel dan Yehuda, bahkan menulis surat
kepada Efraim dan Manasye supaya mereka datang merayakan Paskah bagi TUHAN,
Allah orang Israel, di rumah TUHAN di Yerusalem. Raja bersama-sama para
pemimpin dan seluruh jemaah di Yerusalem merancangkan untuk merayakan Paskah
pada bulan kedua, karena mereka tidak dapat merayakannya pada waktunya, sebab
para imam belum menguduskan diri dalam jumlah yang cukup dan rakyat belum
terkumpul di Yerusalem. Rancangan itu diterima baik oleh raja dan seluruh
jemaah. Mereka memutuskan untuk menyiarkan maklumat di seluruh Israel, dari
Bersyeba sampai Dan, supaya masing-masing datang ke Yerusalem merayakan Paskah
bagi TUHAN, Allah Israel, karena mereka belum merayakannya secara umum seperti
yang ada tertulis. Maka berangkatlah pesuruh-pesuruh cepat ke seluruh Israel
dan Yehuda membawa surat dari raja dan para pemimpin, dan mengatakan sesuai
dengan perintah raja: "Hai, orang Israel, kembalilah kepada TUHAN, Allah
Abraham, Ishak dan Israel, maka Ia akan kembali kepada yang tertinggal dari
pada kamu, yakni mereka yang terluput dari tangan raja-raja Asyur. Janganlah
berlaku seperti nenek moyangmu dan saudara-saudaramu yang berubah setia
terhadap TUHAN, Allah nenek moyang mereka, sehingga Ia membuat mereka menjadi
kedahsyatan seperti yang kamu lihat sendiri. Sekarang, janganlah tegar tengkuk
seperti nenek moyangmu. Serahkanlah dirimu kepada TUHAN dan datanglah ke tempat
kudus yang telah dikuduskan-Nya untuk selama-lamanya, serta beribadahlah kepada
TUHAN, Allahmu, supaya murka-Nya yang menyala-nyala undur dari padamu. Karena
bilamana kamu kembali kepada TUHAN, maka saudara-saudaramu dan anak-anakmu akan
mendapat belas kasihan dari orang-orang yang menawan mereka, sehingga mereka
kembali ke negeri ini. Sebab TUHAN, Allahmu, pengasih dan penyayang: Ia tidak
akan memalingkan wajah-Nya dari pada kamu, bilamana kamu kembali kepada-Nya!"
Ketika
pesuruh-pesuruh cepat itu pergi dari kota ke kota, melintasi tanah Efraim dan
Manasye sampai ke Zebulon, mereka ditertawakan dan diolok-olok. Namun beberapa
orang dari Asyer, Manasye dan Zebulon merendahkan diri, dan datang ke
Yerusalem. Di Yehuda nyata pula tangan Allah yang membulatkan hati mereka untuk
melakukan perintah raja dan para pemimpin sesuai dengan firman TUHAN. Maka
berkumpullah di Yerusalem banyak orang, suatu jemaah yang sangat besar, untuk
merayakan hari raya Roti Tidak Beragi pada bulan yang kedua. Lalu bangunlah
mereka menjauhkan mezbah-mezbah yang ada di Yerusalem; juga semua mezbah korban
ukupan disingkirkan dan dibuang ke lembah Kidron. Kemudian disembelihlah domba
Paskah pada tanggal empat belas bulan kedua. Maka para imam dan orang-orang
Lewi merasa malu, lalu menguduskan dirinya dan membawa korban bakaran ke rumah
TUHAN. Mereka berdiri pada tempatnya menurut peraturan yang berlaku bagi mereka
masing-masing, sesuai dengan Taurat Musa, abdi Allah itu; para imam menyiramkan
darah yang diterimanya dari orang-orang Lewi. Sebab ada banyak di antara jemaah
yang tidak menguduskan dirinya, sehingga menjadi tugas orang Lewi untuk
menyembelih domba-domba Paskah bagi setiap orang yang tidak dapat
menguduskannya bagi TUHAN karena ia tidak tahir. Sebab sebagian besar dari
rakyat--terutama dari Efraim, Manasye, Isakhar dan Zebulon--tidak mentahirkan
diri. Namun mereka memakan Paskah, walaupun tidak sesuai dengan apa yang ada
tertulis. Tetapi Hizkia berdoa untuk mereka, katanya: "TUHAN, yang baik
itu, kiranya mengadakan pendamaian bagi semua orang, yang sungguh-sungguh
berhasrat mencari Allah, yakni TUHAN, Allah nenek moyangnya, walaupun ketahiran
mereka tidak sesuai dengan tempat kudus." TUHAN mendengar Hizkia dan
membiarkan bangsa itu selamat. Tujuh hari lamanya orang Israel yang berada di
Yerusalem merayakan hari raya Roti Tidak Beragi dengan kesukaan yang besar,
sedang orang-orang Lewi dan para imam setiap hari menyanyikan puji-pujian bagi
TUHAN dengan sekuat tenaga. Hizkia mengucapkan kata-kata pujian kepada semua
orang Lewi yang menunjukkan akal budi yang baik dalam melayani TUHAN.
Demikianlah orang memakan makanan perayaan selama tujuh hari, sambil
mempersembahkan korban keselamatan dan mengucapkan syukur kepada TUHAN, Allah
nenek moyang mereka.
Kemudian
seluruh jemaah sepakat untuk berhari raya tujuh hari lagi. Lalu mereka berhari
raya tujuh hari lagi dengan sukaria. Sebab Hizkia, raja Yehuda, telah
menyumbangkan kepada jemaah seribu ekor lembu jantan dan tujuh ribu kambing
domba. Juga para pemimpin menyumbangkan kepada jemaah seribu ekor lembu jantan
dan sepuluh ribu ekor kambing domba. Dan sebagian besar para imam telah
menguduskan diri. Seluruh jemaah Yehuda bersukaria, juga para imam dan
orang-orang Lewi, dan seluruh jemaah yang datang dari Israel, serta orang-orang
asing, baik yang datang dari tanah Israel, maupun yang tinggal di Yehuda. Maka
besarlah kesukaan di Yerusalem, karena sejak Salomo bin Daud, raja Israel,
tidak pernah terjadi peristiwa semacam itu di Yerusalem. Sesudah itu para imam
Lewi bangun berdiri dan memberkati rakyat. Suara mereka didengar TUHAN dan doa
mereka sampai ke tempat kediaman-Nya yang kudus di sorga.
Setelah
semuanya ini diakhiri, seluruh orang Israel yang hadir pergi ke kota-kota di
Yehuda, lalu meremukkan segala tugu berhala, menghancurkan segala tiang
berhala, dan merobohkan segala bukit pengorbanan dan mezbah di seluruh Yehuda
dan Benyamin, juga di Efraim dan Manasye, sampai musnah semuanya. Kemudian
pulanglah seluruh orang Israel ke kota-kotanya, ke miliknya masing-masing.
Hizkia menetapkan sumbangan untuk para
imam dan orang Lewi
Hizkia
menetapkan rombongan para imam dan orang-orang Lewi, rombongan demi rombongan,
masing-masing menurut tugas jabatannya sebagai imam atau sebagai orang Lewi,
untuk mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan, untuk mengucap
syukur dan menyanyikan puji-pujian dan untuk melayani di pintu-pintu gerbang di
tempat perkemahan TUHAN. Raja memberi sumbangan dari harta miliknya untuk
korban bakaran, yakni: korban bakaran pada waktu pagi dan pada waktu petang,
korban bakaran pada hari-hari Sabat dan pada bulan-bulan baru dan pada
hari-hari raya, yang semuanya tertulis di dalam Taurat TUHAN. Ia memerintahkan
rakyat, yakni penduduk Yerusalem, untuk memberikan sumbangan yang menjadi
bagian para imam dan orang-orang Lewi, supaya mereka dapat mencurahkan
tenaganya untuk melaksanakan Taurat TUHAN. Segera setelah perintah ini tersiar,
orang Israel membawa dalam jumlah yang besar hasil pertama dari pada gandum,
anggur, minyak, madu dan segala macam hasil bumi. Mereka membawa juga persembahan
persepuluhan dari segala sesuatu dalam jumlah yang besar. Orang Israel dan
orang Yehuda yang tinggal di kota-kota Yehuda juga membawa persembahan
persepuluhan yang terdiri dari lembu sapi dan kambing domba, dan persembahan
persepuluhan yang terdiri dari persembahan kudus yang telah dikuduskan bagi
TUHAN Allah mereka. Semuanya itu diletakkan mereka bertimbun-timbun. Mereka
mulai membuat timbunan itu pada bulan yang ketiga, dan mereka selesai pada
bulan yang ketujuh. Hizkia dan para pemimpin datang melihat timbunan itu, dan
mereka memuji TUHAN dan umat-Nya, orang Israel. Hizkia menanyakan para imam dan
orang-orang Lewi tentang timbunan itu, dan dijawab oleh Azarya, imam kepala
keturunan Zadok demikian: "Sejak persembahan khusus mulai dibawa ke rumah
TUHAN, kami telah makan sekenyang-kenyangnya, namun sisanya masih banyak. Sebab
TUHAN telah memberkati umat-Nya, sehingga tinggal sisa yang banyak ini."
Kemudian
Hizkia menyuruh menyediakan bilik-bilik di rumah TUHAN dan mereka
menyediakannya. Dan dengan setia mereka membawa segala persembahan khusus,
persembahan persepuluhan dan persembahan-persembahan kudus itu ke sana.
Konanya, seorang Lewi, mengawasi semuanya, dan Simei, saudaranya, adalah orang
kedua, sedang Yehiel, Azazya, Nahat, Asael, Yerimot, Yozabad, Eliel, Yismakhya,
Mahat dan Benanya adalah penilik di bawah Konanya dan Simei, saudaranya itu,
sesuai dengan petunjuk raja Hizkia dan Azarya, kepala rumah Allah. Dan Kore bin
Yimna, seorang Lewi, penunggu pintu gerbang di sebelah timur, mengawasi
pemberian-pemberian sukarela untuk Allah, serta membagi-bagikan persembahan
khusus yang untuk TUHAN dan persembahan-persembahan maha kudus. Di kota-kota
imam ia dibantu dengan setia oleh Eden, Minyamin, Yesua, Semaya, Amarya dan
Sekhanya dalam pembagian itu kepada saudara-saudara mereka menurut rombongan,
kepada orang dewasa dan anak-anak, kecuali kepada setiap orang yang masuk ke
rumah TUHAN, menurut hari-hari yang ditetapkan, menurut tugas jabatan yang
ditugaskan kepadanya, dan menurut rombongannya, yakni mereka yang tercatat
dalam daftar sebagai laki-laki yang berumur tiga tahun ke atas. Para imam
dicatat dalam daftar menurut puak-puak mereka, sedang orang-orang Lewi yang
berumur dua puluh tahun ke atas dicatat menurut tugas dan rombongan mereka.
Para imam terdaftar dengan seluruh keluarga mereka, yakni isteri, anak
laki-laki dan perempuan, seluruh kaum itu, karena dengan setia mereka
menguduskan diri untuk persembahan kudus. Bagi keturunan Harun, yakni
imam-imam, yang tinggal di padang-padang penggembalaan sekitar kota-kota
mereka, di setiap kota ada orang-orang yang ditunjuk dengan disebut namanya,
untuk mengadakan pembagian kepada setiap orang laki-laki dari keluarga imam dan
kepada setiap orang Lewi yang terdaftar.
Demikianlah
perbuatan Hizkia di seluruh Yehuda. Ia melakukan apa yang baik, apa yang jujur,
dan apa yang benar di hadapan TUHAN, Allahnya. Dalam setiap usaha yang
dimulainya untuk pelayanannya terhadap rumah Allah, dan untuk pelaksanaan
Taurat dan perintah Allah, ia mencari Allahnya. Semuanya dilakukannya dengan
segenap hati, sehingga segala usahanya berhasil.
___
Ayo Saat Teduh:
01 Juli – Tuhan Menjanjikan Seorang Raja Yang Diurapi
No comments:
Post a Comment