3 Januari - Kej 7:1-10:5; 1 Taw 1:5-7; Kej 10:6-20; 1 Taw 1:8-16; Kej 10:21-30; 1 Taw 1:17-23; Kej 10:31-32
Kej 7:1-10:5
Air Bah
Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Nuh: "Masuklah ke dalam
bahtera itu, engkau dan seisi rumahmu, sebab engkaulah yang Kulihat benar di
hadapan-Ku di antara orang zaman ini. Dari segala binatang yang tidak haram
haruslah kauambil tujuh pasang, jantan dan betinanya, tetapi dari binatang yang
haram satu pasang, jantan dan betinanya; juga dari burung-burung di udara tujuh
pasang, jantan dan betina, supaya terpelihara hidup keturunannya di seluruh
bumi. Sebab tujuh hari lagi Aku akan menurunkan hujan ke atas bumi empat puluh
hari empat puluh malam lamanya, dan Aku akan menghapuskan dari muka bumi segala
yang ada, yang Kujadikan itu." Lalu Nuh melakukan segala yang
diperintahkan TUHAN kepadanya. Nuh berumur enam ratus tahun, ketika air bah
datang meliputi bumi. Masuklah Nuh ke dalam bahtera itu bersama-sama dengan
anak-anaknya dan isterinya dan isteri anak-anaknya karena air bah itu. Dari
binatang yang tidak haram dan yang haram, dari burung-burung dan dari segala
yang merayap di muka bumi, datanglah sepasang mendapatkan Nuh ke dalam bahtera
itu, jantan dan betina, seperti yang diperintahkan Allah kepada Nuh.
Setelah tujuh hari datanglah air bah meliputi bumi. Pada
waktu umur Nuh enam ratus tahun, pada bulan yang kedua, pada hari yang ketujuh
belas bulan itu, pada hari itulah terbelah segala mata air samudera raya yang
dahsyat dan terbukalah tingkap-tingkap di langit. Dan turunlah hujan lebat
meliputi bumi empat puluh hari empat puluh malam lamanya. Pada hari itu juga
masuklah Nuh serta Sem, Ham dan Yafet, anak-anak Nuh, dan isteri Nuh, dan
ketiga isteri anak-anaknya bersama-sama dengan dia, ke dalam bahtera itu,
mereka itu dan segala jenis binatang liar dan segala jenis ternak dan segala
jenis binatang melata yang merayap di bumi dan segala jenis burung, yakni
segala yang berbulu bersayap; dari segala yang hidup dan bernyawa datanglah
sepasang mendapatkan Nuh ke dalam bahtera itu. Dan yang masuk itu adalah jantan
dan betina dari segala yang hidup, seperti yang diperintahkan Allah kepada Nuh;
lalu TUHAN menutup pintu bahtera itu di belakang Nuh. Empat puluh hari lamanya
air bah itu meliputi bumi; air itu naik dan mengangkat bahtera itu, sehingga
melampung tinggi dari bumi. Ketika air itu makin bertambah-tambah dan naik
dengan hebatnya di atas bumi, terapung-apunglah bahtera itu di muka air. Dan
air itu sangat hebatnya bertambah-tambah meliputi bumi, dan ditutupinyalah
segala gunung tinggi di seluruh kolong langit, sampai lima belas hasta di
atasnya bertambah-tambah air itu, sehingga gunung-gunung ditutupinya. Lalu mati
binasalah segala yang hidup, yang bergerak di bumi, burung-burung, ternak dan
binatang liar dan segala binatang merayap, yang berkeriapan di bumi, serta
semua manusia. Matilah segala yang ada nafas hidup dalam hidungnya, segala yang
ada di darat. Demikianlah dihapuskan Allah segala yang ada, segala yang di muka
bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang melata dan burung-burung di udara,
sehingga semuanya itu dihapuskan dari atas bumi; hanya Nuh yang tinggal hidup
dan semua yang bersama-sama dengan dia dalam bahtera itu. Dan berkuasalah air
itu di atas bumi seratus lima puluh hari lamanya.
Air bah surut
Maka Allah mengingat Nuh dan segala binatang liar dan segala
ternak, yang bersama-sama dengan dia dalam bahtera itu, dan Allah membuat angin
menghembus melalui bumi, sehingga air itu turun. Ditutuplah mata-mata air
samudera raya serta tingkap-tingkap di langit dan berhentilah hujan lebat dari
langit, dan makin surutlah air itu dari muka bumi. Demikianlah berkurang air
itu sesudah seratus lima puluh hari. Dalam bulan yang ketujuh, pada hari yang
ketujuh belas bulan itu, terkandaslah bahtera itu pada pegunungan Ararat.
Sampai bulan yang kesepuluh makin berkuranglah air itu; dalam bulan yang
kesepuluh, pada tanggal satu bulan itu, tampaklah puncak-puncak gunung.
Sesudah lewat empat puluh hari, maka Nuh membuka tingkap
yang dibuatnya pada bahtera itu. Lalu ia melepaskan seekor burung gagak; dan
burung itu terbang pulang pergi, sampai air itu menjadi kering dari atas bumi.
Kemudian dilepaskannya seekor burung merpati untuk melihat, apakah air itu
telah berkurang dari muka bumi. Tetapi burung merpati itu tidak mendapat tempat
tumpuan kakinya dan pulanglah ia kembali mendapatkan Nuh ke dalam bahtera itu,
karena di seluruh bumi masih ada air; lalu Nuh mengulurkan tangannya,
ditangkapnya burung itu dan dibawanya masuk ke dalam bahtera. Ia menunggu tujuh
hari lagi, kemudian dilepaskannya pula burung merpati itu dari bahtera;
menjelang waktu senja pulanglah burung merpati itu mendapatkan Nuh, dan pada
paruhnya dibawanya sehelai daun zaitun yang segar. Dari situlah diketahui Nuh,
bahwa air itu telah berkurang dari atas bumi. Selanjutnya ditunggunya pula
tujuh hari lagi, kemudian dilepaskannya burung merpati itu, tetapi burung itu
tidak kembali lagi kepadanya. Dalam tahun keenam ratus satu, dalam bulan
pertama, pada tanggal satu bulan itu, sudahlah kering air itu dari atas bumi;
kemudian Nuh membuka tutup bahtera itu dan melihat-lihat; ternyatalah muka bumi
sudah mulai kering. Dalam bulan kedua, pada hari yang kedua puluh tujuh bulan
itu, bumi telah kering.
Lalu berfirmanlah Allah kepada Nuh: "Keluarlah dari
bahtera itu, engkau bersama-sama dengan isterimu serta anak-anakmu dan isteri
anak-anakmu; segala binatang yang bersama-sama dengan engkau, segala yang
hidup: burung-burung, hewan dan segala binatang melata yang merayap di bumi,
suruhlah keluar bersama-sama dengan engkau, supaya semuanya itu berkeriapan di
bumi serta berkembang biak dan bertambah banyak di bumi." Lalu keluarlah
Nuh bersama-sama dengan anak-anaknya dan isterinya dan isteri anak-anaknya.
Segala binatang liar, segala binatang melata dan segala burung, semuanya yang
bergerak di bumi, masing-masing menurut jenisnya, keluarlah juga dari bahtera
itu. Lalu Nuh mendirikan mezbah bagi TUHAN; dari segala binatang yang tidak
haram dan dari segala burung yang tidak haram diambilnyalah beberapa ekor, lalu
ia mempersembahkan korban bakaran di atas mezbah itu. Ketika TUHAN mencium
persembahan yang harum itu, berfirmanlah TUHAN dalam hati-Nya: "Aku takkan
mengutuk bumi ini lagi karena manusia, sekalipun yang ditimbulkan hatinya
adalah jahat dari sejak kecilnya, dan Aku takkan membinasakan lagi segala yang
hidup seperti yang telah Kulakukan. Selama bumi masih ada, takkan
berhenti-henti musim menabur dan menuai, dingin dan panas, kemarau dan hujan,
siang dan malam."
Perjanjian Allah
dengan Nuh
Lalu Allah memberkati Nuh dan anak-anaknya serta berfirman
kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyaklah serta penuhilah
bumi. Akan takut dan akan gentar kepadamu segala binatang di bumi dan segala
burung di udara, segala yang bergerak di muka bumi dan segala ikan di laut; ke
dalam tanganmulah semuanya itu diserahkan. Segala yang bergerak, yang hidup,
akan menjadi makananmu. Aku telah memberikan semuanya itu kepadamu seperti juga
tumbuh-tumbuhan hijau. Hanya daging yang masih ada nyawanya, yakni darahnya,
janganlah kamu makan. Tetapi mengenai darah kamu, yakni nyawa kamu, Aku akan
menuntut balasnya; dari segala binatang Aku akan menuntutnya, dan dari setiap
manusia Aku akan menuntut nyawa sesama manusia. Siapa yang menumpahkan darah
manusia, darahnya akan tertumpah oleh manusia, sebab Allah membuat manusia itu
menurut gambar-Nya sendiri. Dan kamu, beranakcuculah dan bertambah banyak,
sehingga tak terbilang jumlahmu di atas bumi, ya, bertambah banyaklah di
atasnya."
Berfirmanlah Allah kepada Nuh dan kepada anak-anaknya yang
bersama-sama dengan dia: "Sesungguhnya Aku mengadakan perjanjian-Ku dengan
kamu dan dengan keturunanmu, dan dengan segala makhluk hidup yang bersama-sama
dengan kamu: burung-burung, ternak dan binatang-binatang liar di bumi yang
bersama-sama dengan kamu, segala yang keluar dari bahtera itu, segala binatang
di bumi. Maka Kuadakan perjanjian-Ku dengan kamu, bahwa sejak ini tidak ada
yang hidup yang akan dilenyapkan oleh air bah lagi, dan tidak akan ada lagi air
bah untuk memusnahkan bumi." Dan Allah berfirman: "Inilah tanda
perjanjian yang Kuadakan antara Aku dan kamu serta segala makhluk yang hidup,
yang bersama-sama dengan kamu, turun-temurun, untuk selama-lamanya: Busur-Ku
Kutaruh di awan, supaya itu menjadi tanda perjanjian antara Aku dan bumi.
Apabila kemudian Kudatangkan awan di atas bumi dan busur itu tampak di awan,
maka Aku akan mengingat perjanjian-Ku yang telah ada antara Aku dan kamu serta
segala makhluk yang hidup, segala yang bernyawa, sehingga segenap air tidak
lagi menjadi air bah untuk memusnahkan segala yang hidup. Jika busur itu ada di
awan, maka Aku akan melihatnya, sehingga Aku mengingat perjanjian-Ku yang kekal
antara Allah dan segala makhluk yang hidup, segala makhluk yang ada di
bumi." Berfirmanlah Allah kepada Nuh: "Inilah tanda perjanjian yang
Kuadakan antara Aku dan segala makhluk yang ada di bumi."
Nuh dan anak-anaknya
Anak-anak Nuh yang keluar dari bahtera ialah Sem, Ham dan
Yafet; Ham adalah bapa Kanaan. Yang tiga inilah anak-anak Nuh, dan dari mereka
inilah tersebar penduduk seluruh bumi. Nuh menjadi petani; dialah yang
mula-mula membuat kebun anggur. Setelah ia minum anggur, mabuklah ia dan ia
telanjang dalam kemahnya. Maka Ham, bapa Kanaan itu, melihat aurat ayahnya,
lalu diceritakannya kepada kedua saudaranya di luar. Sesudah itu Sem dan Yafet
mengambil sehelai kain dan membentangkannya pada bahu mereka berdua, lalu
mereka berjalan mundur; mereka menutupi aurat ayahnya sambil berpaling muka,
sehingga mereka tidak melihat aurat ayahnya. Setelah Nuh sadar dari mabuknya
dan mendengar apa yang dilakukan anak bungsunya kepadanya, berkatalah ia:
"Terkutuklah Kanaan, hendaklah ia menjadi hamba yang paling hina bagi
saudara-saudaranya." Lagi katanya: "Terpujilah TUHAN, Allah Sem,
tetapi hendaklah Kanaan menjadi hamba baginya. Allah meluaskan kiranya tempat
kediaman Yafet, dan hendaklah ia tinggal dalam kemah-kemah Sem, tetapi
hendaklah Kanaan menjadi hamba baginya."
Nuh masih hidup tiga ratus lima puluh tahun sesudah air bah.
Jadi Nuh mencapai umur sembilan ratus lima puluh tahun, lalu ia mati.
Daftar bangsa
keturunan Sem, Ham dan Yafet
Inilah keturunan Sem, Ham dan Yafet, anak-anak Nuh. Setelah
air bah itu lahirlah anak-anak lelaki bagi mereka.
Keturunan Yafet
Keturunan Yafet ialah Gomer, Magog, Madai, Yawan, Tubal,
Mesekh dan Tiras. Keturunan Gomer ialah Askenas, Rifat dan Togarma. Keturunan
Yawan ialah Elisa, Tarsis, orang Kitim dan orang Dodanim. Dari mereka inilah
berpencar bangsa-bangsa daerah pesisir. Itulah keturunan Yafet, masing-masing
di tanahnya, dengan bahasanya sendiri, menurut kaum dan bangsa mereka.
1 Tawarikh 1:5-7
Keturunan Yafet ialah Gomer, Magog, Madai, Yawan, Tubal,
Mesekh dan Tiras. Keturunan Gomer ialah Askenas, Difat dan Togarma. Keturunan
Yawan ialah Elisa, Tarsis, orang Kitim dan orang Rodanim.
Kejadian 10:6-20
Keturunan Ham
Keturunan Ham ialah Kush, Misraim, Put dan Kanaan. Keturunan
Kush ialah Seba, Hawila, Sabta, Raema dan Sabtekha; anak-anak Raema ialah Syeba
dan Dedan. Kush memperanakkan Nimrod; dialah yang mula-mula sekali orang yang
berkuasa di bumi; ia seorang pemburu yang gagah perkasa di hadapan TUHAN, sebab
itu dikatakan orang: "Seperti Nimrod, seorang pemburu yang gagah perkasa
di hadapan TUHAN." Mula-mula kerajaannya terdiri dari Babel, Erekh, dan
Akad, semuanya di tanah Sinear. Dari negeri itu ia pergi ke Asyur, lalu
mendirikan Niniwe, Rehobot-Ir, Kalah dan Resen di antara Niniwe dan Kalah;
itulah kota besar itu. Misraim memperanakkan orang Ludim, orang Anamim, orang
Lehabim, orang Naftuhim, orang Patrusim, orang Kasluhim dan orang Kaftorim;
dari mereka inilah berasal orang Filistin. Kanaan memperanakkan Sidon, anak
sulungnya, dan Het, serta orang Yebusi, orang Amori dan orang Girgasi; orang
Hewi, orang Arki, orang Sini, orang Arwadi, orang Semari dan orang Hamati;
kemudian berseraklah kaum-kaum orang Kanaan itu. Daerah orang Kanaan adalah
dari Sidon ke arah Gerar sampai ke Gaza, ke arah Sodom, Gomora, Adma dan Zeboim
sampai ke Lasa. Itulah keturunan Ham menurut kaum mereka, menurut bahasa
mereka, menurut tanah mereka, menurut bangsa mereka.
1 Tawarikh 1:8-16
Keturunan Ham ialah Kush, Misraim, Put dan Kanaan. Keturunan
Kush ialah Seba, Hawila, Sabta, Raema dan Sabtekha; keturunan Raema ialah Syeba
dan Dedan. Kush memperanakkan Nimrod; dialah orang yang mula-mula sekali
berkuasa di bumi. Misraim memperanakkan orang Ludim, orang Anamim, orang
Lehabim, orang Naftuhim, orang Patrusim, orang Kasluhim--dari mereka inilah
berasal orang Filistin--dan orang Kaftorim. Kanaan memperanakkan Sidon, anak
sulungnya dan Het, serta orang Yebusi, orang Amori, orang Girgasi, orang Hewi,
orang Arki, orang Sini, orang Arwadi, orang Semari dan orang Hamati.
Kejadian 10:21-30
Keturunan Sem
Lahirlah juga anak-anak bagi Sem, bapa semua anak Eber serta
abang Yafet. Keturunan Sem ialah Elam, Asyur, Arpakhsad, Lud dan Aram.
Keturunan Aram ialah Us, Hul, Geter dan Mas. Arpakhsad memperanakkan Selah, dan
Selah memperanakkan Eber. Bagi Eber lahir dua anak laki-laki; nama yang seorang
ialah Peleg, sebab dalam zamannya bumi terbagi, dan nama adiknya ialah Yoktan.
Yoktan memperanakkan Almodad, Selef, Hazar-Mawet dan Yerah, Hadoram, Uzal dan
Dikla, Obal, Abimael dan Syeba, Ofir, Hawila dan Yobab; itulah semuanya
keturunan Yoktan. Daerah kediaman mereka terbentang dari Mesa ke arah Sefar,
yaitu pegunungan di sebelah timur.
1 Tawarikh 1:17-23
Keturunan Sem ialah Elam, Asyur, Arpakhsad, Lud, Aram, Us,
Hul, Geter dan Mesekh. Arpakhsad memperanakkan Selah, dan Selah memperanakkan
Eber. Bagi Eber lahir dua anak laki-laki; nama yang seorang ialah Peleg, sebab
dalam zamannya penduduk bumi terbagi, dan nama adiknya ialah Yoktan. Yoktan
memperanakkan Almodad, Selef, Hazar-Mawet, Yerah, Hadoram, Uzal, Dikla, Ebal, Abimael,
Syeba, Ofir, Hawila dan Yobab; itulah semuanya anak-anak Yoktan.
Kejadian 10:31-32
Itulah keturunan Sem, menurut kaum mereka, menurut bahasa
mereka, menurut tanah mereka, menurut bangsa mereka. Itulah segala kaum
anak-anak Nuh menurut keturunan mereka, menurut bangsa mereka. Dan dari mereka
itulah berpencar bangsa-bangsa di bumi setelah air bah itu.
No comments:
Post a Comment