31 Januari – Ayub 41:1-42:17
Lukisan tentang buaya
"Dapatkah
engkau menarik buaya dengan kail,
atau mengimpit lidahnya dengan tali?
atau mengimpit lidahnya dengan tali?
Dapatkah engkau
mengenakan tali rotan pada hidungnya,
mencocok rahangnya dengan kaitan?
mencocok rahangnya dengan kaitan?
Mungkinkah ia
mengajukan banyak permohonan belas kasihan kepadamu,
atau berbicara dengan lemah lembut kepadamu?
atau berbicara dengan lemah lembut kepadamu?
Mungkinkah ia
mengikat perjanjian dengan engkau,
sehingga engkau mengambil dia menjadi hamba untuk selama-lamanya?
sehingga engkau mengambil dia menjadi hamba untuk selama-lamanya?
Dapatkah engkau
bermain-main dengan dia seperti dengan burung,
dan mengikat dia untuk anak-anakmu perempuan?
dan mengikat dia untuk anak-anakmu perempuan?
Mungkinkah
kawan-kawan nelayan memperdagangkan dia,
atau membagi-bagikan dia di antara pedagang-pedagang?
atau membagi-bagikan dia di antara pedagang-pedagang?
Dapatkah engkau
menusuki kulitnya dengan serampang,
dan kepalanya dengan tempuling?
dan kepalanya dengan tempuling?
Letakkan tanganmu
ke atasnya! Ingatlah pertarungannya!
--Engkau takkan melakukannya lagi!
--Engkau takkan melakukannya lagi!
Sesungguhnya,
harapanmu hampa!
Baru saja melihat dia, orang sudah terbanting.
Orang yang nekatpun takkan berani membangkitkan marahnya.
Baru saja melihat dia, orang sudah terbanting.
Orang yang nekatpun takkan berani membangkitkan marahnya.
Siapakah yang
dapat bertahan di hadapan Aku?
Siapakah yang menghadapi Aku, yang Kubiarkan tetap selamat?
Siapakah yang menghadapi Aku, yang Kubiarkan tetap selamat?
Apa yang ada di
seluruh kolong langit,
adalah kepunyaan-Ku.
adalah kepunyaan-Ku.
Aku tidak akan
berdiam diri tentang anggota-anggota badannya,
tentang keperkasaannya dan perawakannya yang tampan.
tentang keperkasaannya dan perawakannya yang tampan.
Siapakah dapat
menyingkapkan pakaian luarnya?
Baju zirahnya yang berlapis dua, siapakah dapat menembusnya?
Baju zirahnya yang berlapis dua, siapakah dapat menembusnya?
Siapa dapat
membuka pintu moncongnya?
Di sekeliling giginya ada kengerian.
Di sekeliling giginya ada kengerian.
Punggungnya
adalah perisai-perisai yang bersusun,
terlekat rapat seperti meterai.
terlekat rapat seperti meterai.
Rapat hubungannya
yang satu dengan yang lain,
sehingga angin tidak dapat masuk;
yang satu melekat pada yang lain,
bertautan tak terceraikan lagi.
sehingga angin tidak dapat masuk;
yang satu melekat pada yang lain,
bertautan tak terceraikan lagi.
Bersinnya
menyinarkan cahaya,
matanya laksana merekahnya fajar.
matanya laksana merekahnya fajar.
Dari dalam
mulutnya keluar suluh,
dan berpancaran bunga api.
dan berpancaran bunga api.
Dari dalam lubang
hidungnya mengepul uap
bagaikan dari dalam belanga yang mendidih dan menggelegak isinya.
bagaikan dari dalam belanga yang mendidih dan menggelegak isinya.
Nafasnya
menyalakan bara,
dan nyala api keluar dari dalam mulutnya.
dan nyala api keluar dari dalam mulutnya.
Di dalam
tengkuknya ada kekuatan;
ketakutan berlompatan di hadapannya.
ketakutan berlompatan di hadapannya.
Daging
gelambirnya berlekatan, melekat padanya, tidak tergerak.
Hatinya keras
seperti batu,
keras seperti batu kilangan bawah.
keras seperti batu kilangan bawah.
Bila ia bangkit,
maka semua yang berkuasa menjadi gentar,
menjadi bingung karena ketakutan.
menjadi bingung karena ketakutan.
Bila ia diserang
dengan pedang, ia tidak mempan,
demikian juga dengan tombak, seligi atau lembing.
demikian juga dengan tombak, seligi atau lembing.
Besi dirasanya
seperti jerami,
tembaga seperti kayu lapuk.
tembaga seperti kayu lapuk.
Anak panah tidak
dapat menghalau dia,
batu umban seolah-olah berubah padanya menjadi jerami.
batu umban seolah-olah berubah padanya menjadi jerami.
Gada dianggapnya
jerami
dan ia menertawakan desingan lembing.
dan ia menertawakan desingan lembing.
Pada bagian
bawahnya ada tembikar yang runcing;
ia membujur di atas lumpur seperti pengeretan pengirik.
ia membujur di atas lumpur seperti pengeretan pengirik.
Lubuk dibuatnya
berbual-bual seperti periuk,
laut dijadikannya tempat memasak campuran rempah-rempah.
laut dijadikannya tempat memasak campuran rempah-rempah.
Ia meninggalkan
jejak yang bercahaya,
sehingga samudera raya disangka orang rambut putih.
sehingga samudera raya disangka orang rambut putih.
Tidak ada taranya
di atas bumi;
itulah makhluk yang tidak mengenal takut.
itulah makhluk yang tidak mengenal takut.
Segala yang
tinggi takut kepadanya; ia adalah raja atas segala binatang yang ganas."
Ayub mencabut
perkataannya dan menyesalkan diri
Maka jawab Ayub kepada TUHAN:
"Aku tahu,
bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu,
dan tidak ada rencana-Mu yang gagal.
dan tidak ada rencana-Mu yang gagal.
Firman-Mu:
Siapakah dia
yang menyelubungi keputusan tanpa pengetahuan?
yang menyelubungi keputusan tanpa pengetahuan?
Itulah sebabnya,
tanpa pengertian
aku telah bercerita tentang hal-hal yang sangat ajaib bagiku
dan yang tidak kuketahui.
aku telah bercerita tentang hal-hal yang sangat ajaib bagiku
dan yang tidak kuketahui.
Firman-Mu:
Dengarlah, maka Akulah yang akan berfirman;
Aku akan menanyai engkau, supaya engkau memberitahu Aku.
Aku akan menanyai engkau, supaya engkau memberitahu Aku.
Hanya dari kata
orang saja aku mendengar tentang Engkau,
tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.
tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.
Oleh sebab itu
aku mencabut perkataanku
dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu."
dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu."
Keadaan Ayub
dipulihkan
Setelah TUHAN mengucapkan firman itu kepada Ayub, maka
firman TUHAN kepada Elifas, orang Teman: "Murka-Ku menyala terhadap engkau
dan terhadap kedua sahabatmu, karena kamu tidak berkata benar tentang Aku
seperti hamba-Ku Ayub. Oleh sebab itu, ambillah tujuh ekor lembu jantan dan
tujuh ekor domba jantan dan pergilah kepada hamba-Ku Ayub, lalu persembahkanlah
semuanya itu sebagai korban bakaran untuk dirimu, dan baiklah hamba-Ku Ayub
meminta doa untuk kamu, karena hanya permintaannyalah yang akan Kuterima, supaya
Aku tidak melakukan aniaya terhadap kamu, sebab kamu tidak berkata benar
tentang Aku seperti hamba-Ku Ayub." Maka pergilah Elifas, orang Teman,
Bildad, orang Suah, dan Zofar, orang Naama, lalu mereka melakukan seperti apa
yang difirmankan TUHAN kepada mereka. Dan TUHAN menerima permintaan Ayub.
Lalu TUHAN memulihkan keadaan Ayub, setelah ia meminta doa
untuk sahabat-sahabatnya, dan TUHAN memberikan kepada Ayub dua kali lipat dari
segala kepunyaannya dahulu. Kemudian datanglah kepadanya semua saudaranya laki-laki
dan perempuan dan semua kenalannya yang lama, dan makan bersama-sama dengan dia
di rumahnya. Mereka menyatakan turut berdukacita dan menghibur dia oleh karena
segala malapetaka yang telah ditimpakan TUHAN kepadanya, dan mereka
masing-masing memberi dia uang satu kesita dan sebuah cincin emas. TUHAN
memberkati Ayub dalam hidupnya yang selanjutnya lebih dari pada dalam hidupnya
yang dahulu; ia mendapat empat belas ribu ekor kambing domba, dan enam ribu
unta, seribu pasang lembu, dan seribu ekor keledai betina. Ia juga mendapat
tujuh orang anak laki-laki dan tiga orang anak perempuan; dan anak perempuan
yang pertama diberinya nama Yemima, yang kedua Kezia dan yang ketiga
Kerenhapukh. Di seluruh negeri tidak terdapat perempuan yang secantik anak-anak
Ayub, dan mereka diberi ayahnya milik pusaka di tengah-tengah
saudara-saudaranya laki-laki. Sesudah itu Ayub masih hidup seratus empat puluh
tahun lamanya; ia melihat anak-anaknya dan cucu-cucunya sampai keturunan yang
keempat. Maka matilah Ayub, tua dan lanjut umur.
No comments:
Post a Comment