4 Januari - Kejadian 11:1-26; 1 Tawarikh 1:24-27; Kejadian
11:27-14:24
Kejadian 11:1-26
Menara Babel
Adapun seluruh bumi, satu bahasanya dan satu logatnya. Maka
berangkatlah mereka ke sebelah timur dan menjumpai tanah datar di tanah Sinear,
lalu menetaplah mereka di sana. Mereka berkata seorang kepada yang lain:
"Marilah kita membuat batu bata dan membakarnya baik-baik." Lalu bata
itulah dipakai mereka sebagai batu dan ter gala-gala sebagai tanah liat. Juga
kata mereka: "Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah
menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama, supaya kita
jangan terserak ke seluruh bumi." Lalu turunlah TUHAN untuk melihat kota
dan menara yang didirikan oleh anak-anak manusia itu, dan Ia berfirman:
"Mereka ini satu bangsa dengan satu bahasa untuk semuanya. Ini barulah
permulaan usaha mereka; mulai dari sekarang apapun juga yang mereka rencanakan,
tidak ada yang tidak akan dapat terlaksana. Baiklah Kita turun dan
mengacaubalaukan di sana bahasa mereka, sehingga mereka tidak mengerti lagi
bahasa masing-masing." Demikianlah mereka diserakkan TUHAN dari situ ke seluruh
bumi, dan mereka berhenti mendirikan kota itu. Itulah sebabnya sampai sekarang
nama kota itu disebut Babel, karena di situlah dikacaubalaukan TUHAN bahasa
seluruh bumi dan dari situlah mereka diserakkan TUHAN ke seluruh bumi.
Keturunan Sem
Inilah keturunan Sem. Setelah Sem berumur seratus tahun, ia
memperanakkan Arpakhsad, dua tahun setelah air bah itu. Sem masih hidup lima
ratus tahun, setelah ia memperanakkan Arpakhsad, dan ia memperanakkan anak-anak
lelaki dan perempuan. Setelah Arpakhsad hidup tiga puluh lima tahun, ia
memperanakkan Selah. Arpakhsad masih hidup empat ratus tiga tahun, setelah ia
memperanakkan Selah, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.
Setelah Selah hidup tiga puluh tahun, ia memperanakkan Eber. Selah masih hidup
empat ratus tiga tahun, setelah ia memperanakkan Eber, dan ia memperanakkan
anak-anak lelaki dan perempuan. Setelah Eber hidup tiga puluh empat tahun, ia
memperanakkan Peleg. Eber masih hidup empat ratus tiga puluh tahun, setelah ia
memperanakkan Peleg, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.
Setelah Peleg hidup tiga puluh tahun, ia memperanakkan Rehu. Peleg masih hidup
dua ratus sembilan tahun, setelah ia memperanakkan Rehu, dan ia memperanakkan
anak-anak lelaki dan perempuan. Setelah Rehu hidup tiga puluh dua tahun, ia
memperanakkan Serug. Rehu masih hidup dua ratus tujuh tahun, setelah ia
memperanakkan Serug, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.
Setelah Serug hidup tiga puluh tahun, ia memperanakkan Nahor. Serug masih hidup
dua ratus tahun, setelah ia memperanakkan Nahor, dan ia memperanakkan anak-anak
lelaki dan perempuan. Setelah Nahor hidup dua puluh sembilan tahun, ia
memperanakkan Terah. Nahor masih hidup seratus sembilan belas tahun, setelah ia
memperanakkan Terah, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.
Setelah Terah hidup tujuh puluh tahun, ia memperanakkan Abram, Nahor dan Haran.
1 Tawarikh 1:24-27
Sem, Arpakhsad, Selah, Eber, Peleg, Rehu, Serug, Nahor,
Terah, Abram, itulah Abraham.
Kejadian 11:27-14:24
Daftar Keturunan
Terah
Inilah keturunan Terah. Terah memperanakkan Abram, Nahor dan
Haran, dan Haran memperanakkan Lot. Ketika Terah, ayahnya, masih hidup, matilah
Haran di negeri kelahirannya, di Ur-Kasdim. Abram dan Nahor kedua-duanya kawin;
nama isteri Abram ialah Sarai, dan nama isteri Nahor ialah Milka, anak Haran
ayah Milka dan Yiska. Sarai itu mandul, tidak mempunyai anak. Lalu Terah
membawa Abram, anaknya, serta cucunya, Lot, yaitu anak Haran, dan Sarai,
menantunya, isteri Abram, anaknya; ia berangkat bersama-sama dengan mereka dari
Ur-Kasdim untuk pergi ke tanah Kanaan, lalu sampailah mereka ke Haran, dan
menetap di sana. Umur Terah ada dua ratus lima tahun; lalu ia mati di Haran.
Abram dipanggil Allah
Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari
negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan
Kutunjukkan kepadamu; Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan
memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.
Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk
orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan
mendapat berkat."
Lalu pergilah Abram seperti yang difirmankan TUHAN
kepadanya, dan Lotpun ikut bersama-sama dengan dia; Abram berumur tujuh puluh
lima tahun, ketika ia berangkat dari Haran. Abram membawa Sarai, isterinya, dan
Lot, anak saudaranya, dan segala harta benda yang didapat mereka dan
orang-orang yang diperoleh mereka di Haran; mereka berangkat ke tanah Kanaan,
lalu sampai di situ. Abram berjalan melalui negeri itu sampai ke suatu tempat
dekat Sikhem, yakni pohon tarbantin di More. Waktu itu orang Kanaan diam di
negeri itu.
Ketika itu TUHAN menampakkan diri kepada Abram dan
berfirman: "Aku akan memberikan negeri ini kepada keturunanmu." Maka
didirikannya di situ mezbah bagi TUHAN yang telah menampakkan diri kepadanya.
Kemudian ia pindah dari situ ke pegunungan di sebelah timur Betel. Ia memasang
kemahnya dengan Betel di sebelah barat dan Ai di sebelah timur, lalu ia mendirikan
di situ mezbah bagi TUHAN dan memanggil nama TUHAN. Sesudah itu Abram berangkat
dan makin jauh ia berjalan ke Tanah Negeb.
Abram di Mesir
Ketika kelaparan timbul di negeri itu, pergilah Abram ke
Mesir untuk tinggal di situ sebagai orang asing, sebab hebat kelaparan di
negeri itu. Pada waktu ia akan masuk ke Mesir, berkatalah ia kepada Sarai,
isterinya: "Memang aku tahu, bahwa engkau adalah seorang perempuan yang
cantik parasnya. Apabila orang Mesir melihat engkau, mereka akan berkata: Itu isterinya.
Jadi mereka akan membunuh aku dan membiarkan engkau hidup. Katakanlah, bahwa
engkau adikku, supaya aku diperlakukan mereka dengan baik karena engkau, dan
aku dibiarkan hidup oleh sebab engkau." Sesudah Abram masuk ke Mesir,
orang Mesir itu melihat, bahwa perempuan itu sangat cantik, dan ketika
punggawa-punggawa Firaun melihat Sarai, mereka memuji-mujinya di hadapan
Firaun, sehingga perempuan itu dibawa ke istananya. Firaun menyambut Abram
dengan baik-baik, karena ia mengingini perempuan itu, dan Abram mendapat
kambing domba, lembu sapi, keledai jantan, budak laki-laki dan perempuan,
keledai betina dan unta. Tetapi TUHAN menimpakan tulah yang hebat kepada
Firaun, demikian juga kepada seisi istananya, karena Sarai, isteri Abram itu.
Lalu Firaun memanggil Abram serta berkata: "Apakah yang kauperbuat ini
terhadap aku? Mengapa tidak kauberitahukan, bahwa ia isterimu? Mengapa engkau
katakan: dia adikku, sehingga aku mengambilnya menjadi isteriku? Sekarang,
inilah isterimu, ambillah dan pergilah!" Lalu Firaun memerintahkan
beberapa orang untuk mengantarkan Abram pergi, bersama-sama dengan isterinya
dan segala kepunyaannya.
Abram dan Lot
berpisah
Maka pergilah Abram dari Mesir ke Tanah Negeb dengan
isterinya dan segala kepunyaannya, dan Lotpun bersama-sama dengan dia. Adapun
Abram sangat kaya, banyak ternak, perak dan emasnya. Ia berjalan dari tempat
persinggahan ke tempat persinggahan, dari Tanah Negeb sampai dekat Betel, di
mana kemahnya mula-mula berdiri, antara Betel dan Ai, ke tempat mezbah yang
dibuatnya dahulu di sana; di situlah Abram memanggil nama TUHAN. Juga Lot, yang
ikut bersama-sama dengan Abram, mempunyai domba dan lembu dan kemah. Tetapi
negeri itu tidak cukup luas bagi mereka untuk diam bersama-sama, sebab harta
milik mereka amat banyak, sehingga mereka tidak dapat diam bersama-sama. Karena
itu terjadilah perkelahian antara para gembala Abram dan para gembala Lot.
Waktu itu orang Kanaan dan orang Feris diam di negeri itu. Maka berkatalah
Abram kepada Lot: "Janganlah kiranya ada perkelahian antara aku dan
engkau, dan antara para gembalaku dan para gembalamu, sebab kita ini kerabat.
Bukankah seluruh negeri ini terbuka untuk engkau? Baiklah pisahkan dirimu dari
padaku; jika engkau ke kiri, maka aku ke kanan, jika engkau ke kanan, maka aku
ke kiri." Lalu Lot melayangkan pandangnya dan dilihatnyalah, bahwa seluruh
Lembah Yordan banyak airnya, seperti taman TUHAN, seperti tanah Mesir, sampai
ke Zoar. --Hal itu terjadi sebelum TUHAN memusnahkan Sodom dan Gomora. -- Sebab
itu Lot memilih baginya seluruh Lembah Yordan itu, lalu ia berangkat ke sebelah
timur dan mereka berpisah. Abram menetap di tanah Kanaan, tetapi Lot menetap di
kota-kota Lembah Yordan dan berkemah di dekat Sodom. Adapun orang Sodom sangat
jahat dan berdosa terhadap TUHAN.
Setelah Lot berpisah dari pada Abram, berfirmanlah TUHAN
kepada Abram: "Pandanglah sekelilingmu dan lihatlah dari tempat engkau
berdiri itu ke timur dan barat, utara dan selatan, sebab seluruh negeri yang
kaulihat itu akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu untuk
selama-lamanya. Dan Aku akan menjadikan keturunanmu seperti debu tanah
banyaknya, sehingga, jika seandainya ada yang dapat menghitung debu tanah,
keturunanmupun akan dapat dihitung juga. Bersiaplah, jalanilah negeri itu
menurut panjang dan lebarnya, sebab kepadamulah akan Kuberikan negeri
itu." Sesudah itu Abram memindahkan kemahnya dan menetap di dekat
pohon-pohon tarbantin di Mamre, dekat Hebron, lalu didirikannyalah mezbah di
situ bagi TUHAN.
Abram mengalahkan
raja-raja di Timur dan menolong Lot
Pada zaman Amrafel, raja Sinear, Ariokh, raja Elasar,
Kedorlaomer, raja Elam, dan Tideal, raja Goyim, terjadilah, bahwa raja-raja ini
berperang melawan Bera, raja Sodom, Birsya, raja Gomora, Syinab, raja Adma,
Syemeber, raja Zeboim dan raja negeri Bela, yakni negeri Zoar. Raja-raja yang
disebut terakhir ini semuanya bersekutu dan datang ke lembah Sidim, yakni Laut
Asin. Dua belas tahun lamanya mereka takluk kepada Kedorlaomer, tetapi dalam
tahun yang ketiga belas mereka memberontak. Dalam tahun yang keempat belas
datanglah Kedorlaomer serta raja-raja yang bersama-sama dengan dia, lalu mereka
mengalahkan orang Refaim di Asyterot-Karnaim, orang Zuzim di Ham, orang Emim di
Syawe-Kiryataim dan orang Hori di pegunungan mereka yang bernama Seir, sampai ke
El-Paran di tepi padang gurun. Sesudah itu baliklah mereka dan sampai ke
En-Mispat, yakni Kadesh, dan mengalahkan seluruh daerah orang Amalek, dan juga
orang Amori, yang diam di Hazezon-Tamar. Lalu keluarlah raja negeri Sodom, raja
negeri Gomora, raja negeri Adma, raja negeri Zeboim dan raja negeri Bela, yakni
negeri Zoar, dan mengatur barisan perangnya melawan mereka di lembah Sidim,
melawan Kedorlaomer, raja Elam, Tideal, raja Goyim, Amrafel, raja Sinear, dan
Ariokh, raja Elasar, empat raja lawan lima. Di lembah Sidim itu di mana-mana
ada sumur aspal. Ketika raja Sodom dan raja Gomora melarikan diri, jatuhlah
mereka ke dalamnya, dan orang-orang yang masih tinggal hidup melarikan diri ke
pegunungan. Segala harta benda Sodom dan Gomora beserta segala bahan makanan
dirampas musuh, lalu mereka pergi. Juga Lot, anak saudara Abram, beserta harta
bendanya, dibawa musuh, lalu mereka pergi--sebab Lot itu diam di Sodom.
Kemudian datanglah seorang pelarian dan menceritakan hal ini
kepada Abram, orang Ibrani itu, yang tinggal dekat pohon-pohon tarbantin
kepunyaan Mamre, orang Amori itu, saudara Eskol dan Aner, yakni teman-teman
sekutu Abram. Ketika Abram mendengar, bahwa anak saudaranya tertawan, maka
dikerahkannyalah orang-orangnya yang terlatih, yakni mereka yang lahir di
rumahnya, tiga ratus delapan belas orang banyaknya, lalu mengejar musuh sampai
ke Dan. Dan pada waktu malam berbagilah mereka, ia dan hamba-hambanya itu,
untuk melawan musuh; mereka mengalahkan dan mengejar musuh sampai ke Hoba di
sebelah utara Damsyik. Dibawanyalah kembali segala harta benda itu; juga Lot,
anak saudaranya itu, serta harta bendanya dibawanya kembali, demikian juga
perempuan-perempuan dan orang-orangnya.
Pertemuan Abram
dengan Melkisedek
Setelah Abram kembali dari mengalahkan Kedorlaomer dan para
raja yang bersama-sama dengan dia, maka keluarlah raja Sodom menyongsong dia ke
lembah Syawe, yakni Lembah Raja.
Melkisedek, raja Salem, membawa roti dan anggur; ia seorang
imam Allah Yang Mahatinggi. Lalu ia memberkati Abram, katanya: "Diberkatilah
kiranya Abram oleh Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi, dan
terpujilah Allah Yang Mahatinggi, yang telah menyerahkan musuhmu ke
tanganmu." Lalu Abram memberikan kepadanya sepersepuluh dari semuanya.
Berkatalah raja Sodom itu kepada Abram: "Berikanlah
kepadaku orang-orang itu, dan ambillah untukmu harta benda itu." Tetapi
kata Abram kepada raja negeri Sodom itu: "Aku bersumpah demi TUHAN, Allah
Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi: Aku tidak akan mengambil apa-apa
dari kepunyaanmu itu, sepotong benang atau tali kasutpun tidak, supaya engkau
jangan dapat berkata: Aku telah membuat Abram menjadi kaya. Kalau aku, jangan
sekali-kali! Hanya apa yang telah dimakan oleh bujang-bujang ini dan juga
bagian orang-orang yang pergi bersama-sama dengan aku, yakni Aner, Eskol dan
Mamre, biarlah mereka itu mengambil bagiannya masing-masing."
___
Jangan lupa Saat Teduh: 4 Januari - Di Bawah Kasih Karunia, Bukan Di Bawah Hukum Taurat
Jangan lupa Saat Teduh: 4 Januari - Di Bawah Kasih Karunia, Bukan Di Bawah Hukum Taurat
No comments:
Post a Comment