11 Januari - Kejadian 30:25-31:55
Yakub memperoleh
ternak
Setelah Rahel melahirkan Yusuf, berkatalah Yakub kepada
Laban: "Izinkanlah aku pergi, supaya aku pulang ke tempat kelahiranku dan
ke negeriku. Berikanlah isteri-isteriku dan anak-anakku, yang menjadi upahku
selama aku bekerja padamu, supaya aku pulang, sebab engkau tahu, betapa keras
aku bekerja padamu." Tetapi Laban berkata kepadanya: "Sekiranya aku
mendapat kasihmu! Telah nyata kepadaku, bahwa TUHAN memberkati aku karena
engkau." Lagi katanya: "Tentukanlah upahmu yang harus kubayar, maka
aku akan memberikannya." Sahut Yakub kepadanya: "Engkau sendiri tahu,
bagaimana aku bekerja padamu, dan bagaimana keadaan ternakmu dalam penjagaanku,
sebab harta milikmu tidak begitu banyak sebelum aku datang, tetapi sekarang
telah berkembang dengan sangat, dan TUHAN telah memberkati engkau sejak aku
berada di sini; jadi, bilakah dapat aku bekerja untuk rumah tanggaku
sendiri?" Kata Laban: "Apakah yang harus kuberikan kepadamu?"
Jawab Yakub: "Tidak usah kauberikan apa-apa kepadaku; aku mau lagi menggembalakan
kambing dombamu dan menjaganya, asal engkau mengizinkan hal ini kepadaku: Hari
ini aku akan lewat dari tengah-tengah segala kambing dombamu dan akan
mengasingkan dari situ setiap binatang yang berbintik-bintik dan
berbelang-belang; segala domba yang hitam dan segala kambing yang
berbelang-belang dan berbintik-bintik, itulah upahku. Dan kejujuranku akan
terbukti di kemudian hari, apabila engkau datang memeriksa upahku: Segala yang
tidak berbintik-bintik atau berbelang-belang di antara kambing-kambing dan yang
tidak hitam di antara domba-domba, anggaplah itu tercuri olehku." Kemudian
kata Laban: "Baik, jadilah seperti perkataanmu itu." Lalu
diasingkannyalah pada hari itu kambing-kambing jantan yang bercoreng-coreng dan
berbelang-belang dan segala kambing yang berbintik-bintik dan berbelang-belang,
segala yang ada warna putih pada badannya, serta segala yang hitam di antara
domba-domba, dan diserahkannyalah semuanya itu kepada anak-anaknya untuk
dijaga. Kemudian Laban menentukan jarak tiga hari perjalanan jauhnya antara dia
dan Yakub, maka tetaplah Yakub menggembalakan kambing domba yang tinggal itu.
Lalu Yakub mengambil dahan hijau dari pohon hawar, pohon
badam dan pohon berangan, dikupasnyalah dahan-dahan itu sehingga
berbelang-belang, sampai yang putihnya kelihatan. Ia meletakkan dahan-dahan
yang dikupasnya itu dalam palungan, dalam tempat minum, ke mana kambing domba
itu datang minum, sehingga tepat di depan kambing domba itu. Adapun kambing
domba itu suka berkelamin pada waktu datang minum. Jika kambing domba itu berkelamin
dekat dahan-dahan itu, maka anaknya bercoreng-coreng, berbintik-bintik dan
berbelang-belang. Kemudian Yakub memisahkan domba-domba itu, dihadapkannya
kepala-kepala kambing domba itu kepada yang bercoreng-coreng dan kepada segala
yang hitam di antara kambing domba Laban. Demikianlah ia beroleh
kumpulan-kumpulan hewan baginya sendiri, dan tidak ditempatkannya pada kambing
domba Laban. Dan setiap kali, apabila berkelamin kambing domba yang kuat, maka
Yakub meletakkan dahan-dahan itu ke dalam palungan di depan mata kambing domba
itu, supaya berkelamin dekat dahan-dahan itu. Tetapi apabila datang kambing
domba yang lemah, ia tidak meletakkan dahan-dahan itu ke dalamnya. Jadi hewan
yang lemah untuk Laban dan yang kuat untuk Yakub. Maka sangatlah bertambah-tambah
harta Yakub, dan ia mempunyai banyak kambing domba, budak perempuan dan
laki-laki, unta dan keledai.
Yakub lari
meninggalkan Laban
Kedengaranlah kepada Yakub anak-anak Laban berkata demikian:
"Yakub telah mengambil segala harta milik ayah kita dan dari harta itulah
ia membangun segala kekayaannya." Lagi kelihatan kepada Yakub dari muka
Laban, bahwa Laban tidak lagi seperti yang sudah-sudah kepadanya. Lalu
berfirmanlah TUHAN kepada Yakub: "Pulanglah ke negeri nenek moyangmu dan
kepada kaummu, dan Aku akan menyertai engkau." Sesudah itu Yakub menyuruh
memanggil Rahel dan Lea untuk datang ke padang, ke tempat kambing dombanya,
lalu ia berkata kepada mereka: "Telah kulihat dari muka ayahmu, bahwa ia
tidak lagi seperti yang sudah-sudah kepadaku, tetapi Allah ayahku menyertai
aku. Juga kamu sendiri tahu, bahwa aku telah bekerja sekuat-kuatku pada ayahmu.
Tetapi ayahmu telah berlaku curang kepadaku dan telah sepuluh kali mengubah
upahku, tetapi Allah tidak membiarkan dia berbuat jahat kepadaku. Apabila ia
berkata: yang berbintik-bintiklah akan menjadi upahmu, maka segala kambing
domba itu beroleh anak yang berbintik-bintik; dan apabila ia berkata: yang
bercoreng-corenglah akan menjadi upahmu, maka segala kambing domba itu beroleh
anak yang bercoreng-coreng. Demikianlah Allah mengambil ternak ayahmu dan
memberikannya kepadaku. Pada suatu kali pada masa kambing domba itu suka
berkelamin, maka aku bermimpi dan melihat, bahwa jantan-jantan yang menjantani
kambing domba itu bercoreng-coreng, berbintik-bintik dan berbelang-belang. Dan
Malaikat Allah berfirman kepadaku dalam mimpi itu: Yakub! Jawabku: Ya Tuhan!
Lalu Ia berfirman: Angkatlah mukamu dan lihatlah, bahwa segala jantan yang
menjantani kambing domba itu bercoreng-coreng, berbintik-bintik dan
berbelang-belang, sebab telah Kulihat semua yang dilakukan oleh Laban itu
kepadamu. Akulah Allah yang di Betel itu, di mana engkau mengurapi tugu, dan di
mana engkau bernazar kepada-Ku; maka sekarang, bersiaplah engkau, pergilah dari
negeri ini dan pulanglah ke negeri sanak saudaramu." Lalu Rahel dan Lea
menjawab Yakub, katanya: "Bukankah tidak ada lagi bagian atau warisan kami
dalam rumah ayah kami? Bukankah kami ini dianggapnya sebagai orang asing,
karena ia telah menjual kami? Juga bagian kami telah dihabiskannya sama sekali.
Tetapi segala kekayaan, yang telah diambil Allah dari ayah kami, adalah milik
kami dan anak-anak kami; maka sekarang, perbuatlah segala yang difirmankan
Allah kepadamu."
Lalu bersiaplah Yakub, dinaikkannya anak-anaknya dan
isteri-isterinya ke atas unta, digiringnya seluruh ternaknya dan segala apa
yang telah diperolehnya, yakni ternak kepunyaannya, yang telah diperolehnya di
Padan-Aram, dengan maksud pergi kepada Ishak, ayahnya, ke tanah Kanaan.
Adapun Laban telah pergi menggunting bulu domba-dombanya.
Ketika itulah Rahel mencuri terafim ayahnya. Dan Yakub mengakali Laban, orang
Aram itu, dengan tidak memberitahukan kepadanya, bahwa ia mau lari. Demikianlah
ia lari dengan segala harta miliknya. Ia berangkat, menyeberangi sungai Efrat
dan berjalan menuju pegunungan Gilead.
Laban mengejar Yakub
Ketika pada hari ketiga dikabarkan kepada Laban, bahwa Yakub
telah lari, dibawanyalah sanak saudaranya bersama-sama, dikejarnya Yakub tujuh
hari perjalanan jauhnya, lalu ia dapat menyusulnya di pegunungan Gilead. Pada
waktu malam datanglah Allah dalam suatu mimpi kepada Laban, orang Aram itu,
serta berfirman kepadanya: "Jagalah baik-baik, supaya engkau jangan
mengatai Yakub dengan sepatah katapun." Ketika Laban sampai kepada Yakub,
--Yakub telah memasang kemahnya di pegunungan, juga Laban dengan sanak
saudaranya telah memasang kemahnya di pegunungan Gilead-- berkatalah Laban
kepada Yakub: "Apakah yang kauperbuat ini, maka engkau mengakali aku dan
mengangkut anak-anakku perempuan sebagai orang tawanan? Mengapa engkau lari
diam-diam dan mengakali aku? Mengapa engkau tidak memberitahu kepadaku, supaya
aku menghantarkan engkau dengan sukacita dan nyanyian dengan rebana dan kecapi?
Lagipula engkau tidak memberikan aku kesempatan untuk mencium cucu-cucuku
laki-laki dan anak-anakku perempuan. Memang bodoh perbuatanmu itu. Aku ini
berkuasa untuk berbuat jahat kepadamu, tetapi Allah ayahmu telah berfirman
kepadaku tadi malam: Jagalah baik-baik, jangan engkau mengatai Yakub dengan
sepatah katapun. Maka sekarang, kalau memang engkau harus pergi, semata-mata
karena sangat rindu ke rumah ayahmu, mengapa engkau mencuri dewa-dewaku?"
Lalu Yakub menjawab Laban: "Aku takut, karena pikirku, jangan-jangan
engkau merampas anak-anakmu itu dari padaku. Tetapi pada siapa engkau menemui
dewa-dewamu itu, janganlah ia hidup lagi. Periksalah di depan saudara-saudara
kita segala barang yang ada padaku dan ambillah barangmu." Sebab Yakub
tidak tahu, bahwa Rahel yang mencuri terafim itu. Lalu masuklah Laban ke dalam
kemah Yakub dan ke dalam kemah Lea dan ke dalam kemah kedua budak perempuan
itu, tetapi terafim itu tidak ditemuinya. Setelah keluar dari kemah Lea, ia
masuk ke dalam kemah Rahel. Tetapi Rahel telah mengambil terafim itu dan
memasukkannya ke dalam pelana untanya, dan duduk di atasnya. Laban menggeledah
seluruh kemah itu, tetapi terafim itu tidak ditemuinya. Lalu kata Rahel kepada
ayahnya: "Janganlah bapa marah, karena aku tidak dapat bangun berdiri di
depanmu, sebab aku sedang haid." Dan Laban mencari dengan teliti, tetapi ia
tidak menemui terafim itu.
Lalu hati Yakub panas dan ia bertengkar dengan Laban. Ia
berkata kepada Laban: "Apakah kesalahanku, apakah dosaku, maka engkau
memburu aku sehebat itu? Engkau telah menggeledah segala barangku, sekarang
apakah yang kautemui dari segala barang rumahmu? Letakkanlah di sini di depan
saudara-saudaraku dan saudara-saudaramu, supaya mereka mengadili antara kita
berdua. Selama dua puluh tahun ini aku bersama-sama dengan engkau; domba dan
kambing betinamu tidak pernah keguguran dan jantan dari kambing dombamu tidak
pernah kumakan. Yang diterkam oleh binatang buas tidak pernah kubawa kepadamu,
aku sendiri yang menggantinya; yang dicuri orang, baik waktu siang, baik waktu
malam, selalu engkau tuntut dari padaku. Aku dimakan panas hari waktu siang dan
kedinginan waktu malam, dan mataku jauh dari pada tertidur. Selama dua puluh
tahun ini aku di rumahmu; aku telah bekerja padamu empat belas tahun lamanya
untuk mendapat kedua anakmu dan enam tahun untuk mendapat ternakmu, dan engkau
telah sepuluh kali mengubah upahku. Seandainya Allah ayahku, Allah Abraham dan
Yang Disegani oleh Ishak tidak menyertai aku, tentulah engkau sekarang
membiarkan aku pergi dengan tangan hampa; tetapi kesengsaraanku dan jerih
payahku telah diperhatikan Allah dan Ia telah menjatuhkan putusan tadi
malam."
Perjanjian antara
Yakub dan Laban
Lalu Laban menjawab Yakub: "Perempuan-perempuan ini
anakku dan anak-anak lelaki ini cucuku dan ternak ini ternakku, bahkan segala
yang kaulihat di sini adalah milikku; jadi apakah yang dapat kuperbuat sekarang
kepada anak-anakku ini atau kepada anak-anak yang dilahirkan mereka? Maka
sekarang, marilah kita mengikat perjanjian, aku dan engkau, supaya itu menjadi
kesaksian antara aku dan engkau." Kemudian Yakub mengambil sebuah batu dan
didirikannya menjadi tugu.
Selanjutnya berkatalah Yakub kepada sanak saudaranya:
"Kumpulkanlah batu." Maka mereka mengambil batu dan membuat timbunan,
lalu makanlah mereka di sana di dekat timbunan itu. Laban menamai timbunan batu
itu Yegar-Sahaduta, tetapi Yakub menamainya Galed. Lalu kata Laban:
"Timbunan batu inilah pada hari ini menjadi kesaksian antara aku dan
engkau." Itulah sebabnya timbunan itu dinamainya Galed, dan juga Mizpa,
sebab katanya: "TUHAN kiranya berjaga-jaga antara aku dan engkau, apabila
kita berjauhan. Jika engkau mengaibkan anak-anakku, dan jika engkau mengambil
isteri lain di samping anak-anakku itu, ingatlah, walaupun tidak ada orang
dekat kita, Allah juga yang menjadi saksi antara aku dan engkau."
Selanjutnya kata Laban kepada Yakub: "Inilah timbunan
batu, dan inilah tugu yang kudirikan antara aku dan engkau-- timbunan batu dan
tugu inilah menjadi kesaksian, bahwa aku tidak akan melewati timbunan batu ini
mendapatkan engkau, dan bahwa engkaupun tidak akan melewati timbunan batu dan
tugu ini mendapatkan aku, dengan berniat jahat. Allah Abraham dan Allah Nahor,
Allah ayah mereka, kiranya menjadi hakim antara kita." Lalu Yakub
bersumpah demi Yang Disegani oleh Ishak, ayahnya. Dan Yakub mempersembahkan
korban sembelihan di gunung itu. Ia mengundang makan sanak saudaranya, lalu
mereka makan serta bermalam di gunung itu. Keesokan harinya pagi-pagi Laban
mencium cucu-cucunya dan anak-anaknya serta memberkati mereka, kemudian
pulanglah Laban kembali ke tempat tinggalnya.
No comments:
Post a Comment