3 Maret – Bilangan 11:1-13:33
Api TUHAN
Pada suatu kali bangsa itu bersungut-sungut di hadapan TUHAN
tentang nasib buruk mereka, dan ketika TUHAN mendengarnya bangkitlah murka-Nya,
kemudian menyalalah api TUHAN di antara mereka dan merajalela di tepi tempat
perkemahan. Lalu berteriaklah bangsa itu kepada Musa, dan Musa berdoa kepada
TUHAN; maka padamlah api itu. Sebab itu orang menamai tempat itu Tabera, karena
telah menyala api TUHAN di antara mereka.
TUHAN berjanji
memberi daging
Orang-orang bajingan yang ada di antara mereka kemasukan
nafsu rakus; dan orang Israelpun menangislah pula serta berkata: "Siapakah
yang akan memberi kita makan daging? Kita teringat kepada ikan yang kita makan
di Mesir dengan tidak bayar apa-apa, kepada mentimun dan semangka, bawang prei,
bawang merah dan bawang putih. Tetapi sekarang kita kurus kering, tidak ada
sesuatu apapun, kecuali manna ini saja yang kita lihat." Adapun manna itu
seperti ketumbar dan kelihatannya seperti damar bedolah. Bangsa itu berlari
kian ke mari untuk memungutnya, lalu menggilingnya dengan batu kilangan atau
menumbuknya dalam lumpang. Mereka memasaknya dalam periuk dan membuatnya
menjadi roti bundar; rasanya seperti rasa panganan yang digoreng. Dan apabila
embun turun di tempat perkemahan pada waktu malam, maka turunlah juga manna di
situ.
Ketika Musa mendengar bangsa itu, yaitu orang-orang dari
setiap kaum, menangis di depan pintu kemahnya, bangkitlah murka TUHAN dengan
sangat, dan hal itu dipandang jahat oleh Musa. Lalu berkatalah Musa kepada
TUHAN: "Mengapa Kauperlakukan hamba-Mu ini dengan buruk dan mengapa aku
tidak mendapat kasih karunia di mata-Mu, sehingga Engkau membebankan kepadaku
tanggung jawab atas seluruh bangsa ini? Akukah yang mengandung seluruh bangsa
ini atau akukah yang melahirkannya, sehingga Engkau berkata kepadaku: Pangkulah
dia seperti pak pengasuh memangku anak yang menyusu, berjalan ke tanah yang
Kaujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyangnya? Dari manakah aku mengambil
daging untuk diberikan kepada seluruh bangsa ini? Sebab mereka menangis
kepadaku dengan berkata: Berilah kami daging untuk dimakan. Aku seorang diri
tidak dapat memikul tanggung jawab atas seluruh bangsa ini, sebab terlalu berat
bagiku. Jika Engkau berlaku demikian kepadaku, sebaiknya Engkau membunuh aku
saja, jika aku mendapat kasih karunia di mata-Mu, supaya aku tidak harus
melihat celakaku."
Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Kumpulkanlah di
hadapan-Ku dari antara para tua-tua Israel tujuh puluh orang, yang kauketahui
menjadi tua-tua bangsa dan pengatur pasukannya, kemudian bawalah mereka ke
Kemah Pertemuan, supaya mereka berdiri di sana bersama-sama dengan engkau. Maka
Aku akan turun dan berbicara dengan engkau di sana, lalu sebagian dari Roh yang
hinggap padamu itu akan Kuambil dan Kutaruh atas mereka, maka mereka
bersama-sama dengan engkau akan memikul tanggung jawab atas bangsa itu, jadi
tidak usah lagi engkau seorang diri memikulnya. Tetapi kepada bangsa itu
haruslah kaukatakan: Kuduskanlah dirimu untuk besok, maka kamu akan makan
daging; sebab kamu telah menangis di hadapan TUHAN dengan berkata: Siapakah
yang akan memberi kami makan daging? Begitu baik keadaan kita di Mesir, bukan?
--TUHAN akan memberi kamu daging untuk dimakan. Bukan hanya satu hari kamu akan
memakannya, bukan dua hari, bukan lima hari, bukan sepuluh hari, bukan dua
puluh hari, tetapi genap sebulan lamanya, sampai keluar dari dalam hidungmu dan
sampai kamu muak--karena kamu telah menolak TUHAN yang ada di tengah-tengah
kamu dan menangis di hadapan-Nya dengan berkata: Untuk apakah kita keluar dari
Mesir?" Tetapi kata Musa: "Bangsa yang ada bersama aku ini berjumlah
enam ratus ribu orang berjalan kaki, namun Engkau berfirman: Daging akan
Kuberikan kepada mereka, dan genap sebulan lamanya mereka akan memakannya!
Dapatkah sekian banyak kambing domba dan lembu sapi disembelih bagi mereka,
sehingga mereka mendapat cukup? Atau dapatkah ditangkap segala ikan di laut
bagi mereka, sehingga mereka mendapat cukup?" Tetapi TUHAN menjawab Musa:
"Masakan kuasa TUHAN akan kurang untuk melakukan itu? Sekarang engkau akan
melihat apakah firman-Ku terjadi kepadamu atau tidak!"
Ketujuh puluh orang
tua-tua
Setelah Musa datang ke luar, disampaikannya firman TUHAN itu
kepada bangsa itu. Ia mengumpulkan tujuh puluh orang dari para tua-tua bangsa
itu dan menyuruh mereka berdiri di sekeliling kemah. Lalu turunlah TUHAN dalam
awan dan berbicara kepada Musa, kemudian diambil-Nya sebagian dari Roh yang
hinggap padanya, dan ditaruh-Nya atas ketujuh puluh tua-tua itu; ketika Roh itu
hinggap pada mereka, kepenuhanlah mereka seperti nabi, tetapi sesudah itu tidak
lagi.
Masih ada dua orang tinggal di tempat perkemahan; yang
seorang bernama Eldad, yang lain bernama Medad. Ketika Roh itu hinggap pada
mereka--mereka itu termasuk orang-orang yang dicatat, tetapi tidak turut pergi
ke kemah--maka kepenuhanlah mereka seperti nabi di tempat perkemahan. Lalu
berlarilah seorang muda memberitahukan kepada Musa: "Eldad dan Medad
kepenuhan seperti nabi di tempat perkemahan." Maka menjawablah Yosua bin
Nun, yang sejak mudanya menjadi abdi Musa: "Tuanku Musa, cegahlah
mereka!" Tetapi Musa berkata kepadanya: "Apakah engkau begitu giat
mendukung diriku? Ah, kalau seluruh umat TUHAN menjadi nabi, oleh karena TUHAN
memberi Roh-Nya hinggap kepada mereka!" Kemudian kembalilah Musa ke tempat
perkemahan, dia dan para tua-tua Israel.
Burung Puyuh
Lalu bertiuplah angin yang dari TUHAN asalnya; dibawanyalah
burung-burung puyuh dari sebelah laut, dan dihamburkannya ke atas tempat
perkemahan dan di sekelilingnya, kira-kira sehari perjalanan jauhnya ke segala
penjuru, dan kira-kira dua hasta tingginya dari atas muka bumi. Lalu sepanjang
hari dan sepanjang malam itu dan sepanjang hari esoknya bangkitlah bangsa itu
mengumpulkan burung-burung puyuh itu--setiap orang sedikit-dikitnya
mengumpulkan sepuluh homer--,kemudian mereka menyebarkannya lebar-lebar sekeliling
tempat perkemahan. Selagi daging itu ada di mulut mereka, sebelum dikunyah,
maka bangkitlah murka TUHAN terhadap bangsa itu dan TUHAN memukul bangsa itu
dengan suatu tulah yang sangat besar. Sebab itu dinamailah tempat itu
Kibrot-Taawa, karena di sanalah dikuburkan orang-orang yang bernafsu rakus.
Dari Kibrot-Taawa berangkatlah bangsa itu ke Hazerot dan mereka tinggal di
situ.
Pemberontakan Miryam
dan Harun
Miryam serta Harun mengatai Musa berkenaan dengan perempuan
Kush yang diambilnya, sebab memang ia telah mengambil seorang perempuan Kush.
Kata mereka: "Sungguhkah TUHAN berfirman dengan perantaraan Musa saja?
Bukankah dengan perantaraan kita juga Ia berfirman?" Dan kedengaranlah hal
itu kepada TUHAN. Adapun Musa ialah seorang yang sangat lembut hatinya, lebih
dari setiap manusia yang di atas muka bumi. Lalu berfirmanlah TUHAN dengan
tiba-tiba kepada Musa, Harun dan Miryam: "Keluarlah kamu bertiga ke Kemah
Pertemuan." Maka keluarlah mereka bertiga. Lalu turunlah TUHAN dalam tiang
awan, dan berdiri di pintu kemah itu, lalu memanggil Harun dan Miryam; maka
tampillah mereka keduanya. Lalu berfirmanlah Ia: "Dengarlah firman-Ku ini.
Jika di antara kamu ada seorang nabi, maka Aku, TUHAN menyatakan diri-Ku
kepadanya dalam penglihatan, Aku berbicara dengan dia dalam mimpi. Bukan demikian
hamba-Ku Musa, seorang yang setia dalam segenap rumah-Ku. Berhadap-hadapan Aku
berbicara dengan dia, terus terang, bukan dengan teka-teki, dan ia memandang
rupa TUHAN. Mengapakah kamu tidak takut mengatai hamba-Ku Musa?" Sebab itu
bangkitlah murka TUHAN terhadap mereka, lalu pergilah Ia. Dan ketika awan telah
naik dari atas kemah, maka tampaklah Miryam kena kusta, putih seperti salju;
ketika Harun berpaling kepada Miryam, maka dilihatnya, bahwa dia kena kusta!
Lalu kata Harun kepada Musa: "Ah tuanku, janganlah
kiranya timpakan kepada kami dosa ini, yang kami perbuat dalam kebodohan kami.
Janganlah kiranya dibiarkan dia sebagai anak gugur, yang pada waktu keluar dari
kandungan ibunya sudah setengah busuk dagingnya." Lalu berserulah Musa
kepada TUHAN: "Ya Allah, sembuhkanlah kiranya dia." Kemudian
berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Sekiranya ayahnya meludahi mukanya,
tidakkah ia mendapat malu selama tujuh hari? Biarlah dia selama tujuh hari
dikucilkan ke luar tempat perkemahan, kemudian bolehlah ia diterima kembali."
Jadi dikucilkanlah Miryam ke luar tempat perkemahan tujuh hari lamanya, dan
bangsa itu tidak berangkat sebelum Miryam diterima kembali. Kemudian
berangkatlah mereka dari Hazerot dan berkemah di padang gurun Paran.
Kedua belas pengintai
TUHAN berfirman kepada Musa: "Suruhlah beberapa orang
mengintai tanah Kanaan, yang akan Kuberikan kepada orang Israel; dari setiap
suku nenek moyang mereka haruslah kausuruh seorang, semuanya pemimpin-pemimpin
di antara mereka." Lalu Musa menyuruh mereka dari padang gurun Paran,
sesuai dengan titah TUHAN; semua orang itu adalah kepala-kepala di antara orang
Israel. Dan inilah nama-nama mereka: Dari suku Ruben: Syamua bin Zakur; dari
suku Simeon: Safat bin Hori; dari suku Yehuda: Kaleb bin Yefune; dari suku
Isakhar: Yigal bin Yusuf; dari suku Efraim: Hosea bin Nun; dari suku Benyamin:
Palti bin Rafu; dari suku Zebulon: Gadiel bin Sodi; dari suku Yusuf, yakni dari
suku Manasye: Gadi bin Susi; dari suku Dan: Amiel bin Gemali; dari suku Asyer:
Setur bin Mikhael; dari suku Naftali: Nahbi bin Wofsi; dari suku Gad: Guel bin
Makhi. Itulah nama orang-orang yang disuruh Musa untuk mengintai negeri itu;
dan Musa menamai Hosea bin Nun itu Yosua.
Maka Musa menyuruh mereka untuk mengintai tanah Kanaan,
katanya kepada mereka: "Pergilah dari sini ke Tanah Negeb dan naiklah ke
pegunungan, dan amat-amatilah bagaimana keadaan negeri itu, apakah bangsa yang
mendiaminya kuat atau lemah, apakah mereka sedikit atau banyak; dan bagaimana
negeri yang didiaminya, apakah baik atau buruk, bagaimana kota-kota yang
didiaminya, apakah mereka diam di tempat-tempat yang terbuka atau di
tempat-tempat yang berkubu, dan bagaimana tanah itu, apakah gemuk atau kurus,
apakah ada di sana pohon-pohonan atau tidak. Tabahkanlah hatimu dan bawalah
sedikit dari hasil negeri itu." Waktu itu ialah musim hulu hasil anggur.
Mereka pergi ke sana, lalu mengintai negeri itu mulai dari
padang gurun Zin sampai ke Rehob, ke jalan yang menuju ke Hamat. Mereka
berjalan melalui Tanah Negeb, lalu sampai ke Hebron; di sana ada Ahiman, Sesai
dan Talmai, keturunan Enak. Hebron didirikan tujuh tahun lebih dahulu dari Soan
di Mesir. Ketika mereka sampai ke lembah Eskol, dipotong merekalah di sana
suatu cabang dengan setandan buah anggurnya, lalu berdualah mereka
menggandarnya; juga mereka membawa beberapa buah delima dan buah ara. Tempat
itu dinamai orang lembah Eskol, karena tandan buah anggur yang dipotong orang
Israel di sana.
Pemberontakan umat
Israel
Sesudah lewat empat puluh hari pulanglah mereka dari
pengintaian negeri itu, dan langsung datang kepada Musa, Harun dan segenap umat
Israel di Kadesh, di padang gurun Paran. Mereka membawa pulang kabar kepada
keduanya dan kepada segenap umat itu dan memperlihatkan kepada sekaliannya
hasil negeri itu. Mereka menceritakan kepadanya: "Kami sudah masuk ke
negeri, ke mana kausuruh kami, dan memang negeri itu berlimpah-limpah susu dan
madunya, dan inilah hasilnya. Hanya, bangsa yang diam di negeri itu kuat-kuat
dan kota-kotanya berkubu dan sangat besar, juga keturunan Enak telah kami lihat
di sana. Orang Amalek diam di Tanah Negeb, orang Het, orang Yebus dan orang
Amori diam di pegunungan, orang Kanaan diam sepanjang laut dan sepanjang tepi
sungai Yordan." Kemudian Kaleb mencoba menenteramkan hati bangsa itu di
hadapan Musa, katanya: "Tidak! Kita akan maju dan menduduki negeri itu,
sebab kita pasti akan mengalahkannya!" Tetapi orang-orang yang pergi ke
sana bersama-sama dengan dia berkata: "Kita tidak dapat maju menyerang
bangsa itu, karena mereka lebih kuat dari pada kita." Juga mereka
menyampaikan kepada orang Israel kabar busuk tentang negeri yang diintai
mereka, dengan berkata: "Negeri yang telah kami lalui untuk diintai adalah
suatu negeri yang memakan penduduknya, dan semua orang yang kami lihat di sana
adalah orang-orang yang tinggi-tinggi perawakannya. Juga kami lihat di sana
orang-orang raksasa, orang Enak yang berasal dari orang-orang raksasa, dan kami
lihat diri kami seperti belalang, dan demikian juga mereka terhadap kami."
___
Ayo Saat Teduh: 2 Maret – Yesus dan Roh Kudus (2)
No comments:
Post a Comment