6 Maret – Bilangan 22:1-24:25
Balak memanggil
Bileam
Kemudian berangkatlah orang Israel, dan berkemah di dataran
Moab, di daerah seberang sungai Yordan dekat Yerikho.
Balak bin Zipor melihat segala yang dilakukan Israel kepada
orang Amori. Maka sangat gentarlah orang Moab terhadap bangsa itu, karena
jumlahnya banyak, lalu muak dan takutlah orang Moab karena orang Israel. Lalu
berkatalah orang Moab kepada para tua-tua Midian: "Tentu saja laskar besar
itu akan membabat habis segala sesuatu yang di sekeliling kita, seperti lembu
membabat habis tumbuh-tumbuhan hijau di padang." Adapun pada waktu itu
Balak bin Zipor menjadi raja Moab. Raja ini mengirim utusan kepada Bileam bin
Beor, ke Petor yang di tepi sungai Efrat, ke negeri teman-teman sebangsanya,
untuk memanggil dia, dengan pesan: "Ketahuilah, ada suatu bangsa keluar
dari Mesir; sungguh, sampai tertutup permukaan bumi olehnya, dan mereka sedang
berkemah di depanku. Karena itu, datanglah dan kutuk bangsa itu bagiku, sebab
mereka lebih kuat dari padaku; mungkin aku sanggup mengalahkannya dan
menghalaunya dari negeri ini, sebab aku tahu: siapa yang kauberkati, dia
beroleh berkat, dan siapa yang kaukutuk, dia kena kutuk."
Lalu berangkatlah para tua-tua Moab dan para tua-tua Midian
dengan membawa di tangannya upah penenung; setelah mereka sampai kepada Bileam,
disampaikanlah kepadanya pesan Balak. Lalu berkatalah Bileam kepada mereka:
"Bermalamlah di sini pada malam ini, maka aku akan memberi jawab kepadamu,
sesuai dengan apa yang akan difirmankan TUHAN kepadaku." Maka tinggallah
pemuka-pemuka Moab itu pada Bileam. Kemudian datanglah Allah kepada Bileam
serta berfirman: "Siapakah orang-orang yang bersama-sama dengan engkau
itu?" Dan berkatalah Bileam kepada Allah: "Balak bin Zipor, raja
Moab, mengutus orang kepadaku dengan pesan: Ketahuilah, ada bangsa yang keluar
dari Mesir, dan permukaan bumi tertutup olehnya; karena itu, datanglah,
serapahlah mereka bagiku, mungkin aku akan sanggup berperang melawan mereka dan
menghalau mereka." Lalu berfirmanlah Allah kepada Bileam: "Janganlah
engkau pergi bersama-sama dengan mereka, janganlah engkau mengutuk bangsa itu,
sebab mereka telah diberkati."
Bangunlah Bileam pada waktu pagi, lalu berkata kepada
pemuka-pemuka Balak: "Pulanglah ke negerimu, sebab TUHAN tidak mengizinkan
aku pergi bersama-sama dengan kamu." Lalu berangkatlah pemuka-pemuka Moab
itu dan setelah mereka sampai kepada Balak, berkatalah mereka: "Bileam
menolak datang bersama-sama dengan kami." Tetapi Balak mengutus pula
pemuka-pemuka lebih banyak dan lebih terhormat dari yang pertama. Setelah
mereka sampai kepada Bileam, berkatalah mereka kepadanya: "Beginilah kata
Balak bin Zipor: Janganlah biarkan dirimu terhalang-halang untuk datang
kepadaku, sebab aku akan memberi upahmu sangat banyak, dan apapun yang kauminta
dari padaku, aku akan mengabulkannya. Datanglah, dan serapahlah bangsa itu
bagiku." Tetapi Bileam menjawab kepada pegawai-pegawai Balak:
"Sekalipun Balak memberikan kepadaku emas dan perak seistana penuh, aku
tidak akan sanggup berbuat sesuatu, yang kecil atau yang besar, yang melanggar
titah TUHAN, Allahku. Oleh sebab itu, baiklah kamupun tinggal di sini pada
malam ini, supaya aku tahu, apakah pula yang akan difirmankan TUHAN
kepadaku." Datanglah Allah kepada Bileam pada waktu malam serta berfirman
kepadanya: "Jikalau orang-orang itu memang sudah datang untuk memanggil
engkau, bangunlah, pergilah bersama-sama dengan mereka, tetapi hanya apa yang
akan Kufirmankan kepadamu harus kaulakukan."
Keledai Bileam dan
Malaikat Tuhan
Lalu bangunlah Bileam pada waktu pagi, dipelanainyalah
keledainya yang betina, dan pergi bersama-sama dengan pemuka-pemuka Moab.
Tetapi bangkitlah murka Allah ketika ia pergi, dan berdirilah Malaikat TUHAN di
jalan sebagai lawannya. Bileam mengendarai keledainya yang betina dan dua orang
bujangnya ada bersama-sama dengan dia. Ketika keledai itu melihat Malaikat
TUHAN berdiri di jalan, dengan pedang terhunus di tangan-Nya, menyimpanglah
keledai itu dari jalan dan masuk ke ladang. Maka Bileam memukul keledai itu
untuk memalingkannya kembali ke jalan. Kemudian pergilah Malaikat TUHAN berdiri
pada jalan yang sempit di antara kebun-kebun anggur dengan tembok
sebelah-menyebelah. Ketika keledai itu melihat Malaikat TUHAN, ditekankannyalah
dirinya kepada tembok, sehingga kaki Bileam terhimpit kepada tembok. Maka ia
memukulnya pula. Berjalanlah pula Malaikat TUHAN terus dan berdirilah Ia pada
suatu tempat yang sempit, yang tidak ada jalan untuk menyimpang ke kanan atau
ke kiri. Melihat Malaikat TUHAN meniaraplah keledai itu dengan Bileam masih di
atasnya. Maka bangkitlah amarah Bileam, lalu dipukulnyalah keledai itu dengan
tongkat. Ketika itu TUHAN membuka mulut keledai itu, sehingga ia berkata kepada
Bileam: "Apakah yang kulakukan kepadamu, sampai engkau memukul aku tiga
kali?" Jawab Bileam kepada keledai itu: "Karena engkau
mempermain-mainkan aku; seandainya ada pedang di tanganku, tentulah engkau
kubunuh sekarang." Tetapi keledai itu berkata kepada Bileam:
"Bukankah aku ini keledaimu yang kautunggangi selama hidupmu sampai
sekarang? Pernahkah aku berbuat demikian kepadamu?" Jawabnya:
"Tidak." Kemudian TUHAN menyingkapkan mata Bileam; dilihatnyalah
Malaikat TUHAN dengan pedang terhunus di tangan-Nya berdiri di jalan, lalu
berlututlah ia dan sujud. Berfirmanlah Malaikat TUHAN kepadanya: "Apakah
sebabnya engkau memukul keledaimu sampai tiga kali? Lihat, Aku keluar sebagai
lawanmu, sebab jalan ini pada pemandangan-Ku menuju kepada kebinasaan. Ketika
keledai ini melihat Aku, telah tiga kali ia menyimpang dari hadapan-Ku; jika ia
tidak menyimpang dari hadapan-Ku, tentulah engkau yang Kubunuh pada waktu itu
juga dan dia Kubiarkan hidup." Lalu berkatalah Bileam kepada Malaikat
TUHAN: "Aku telah berdosa, karena aku tidak mengetahui, bahwa Engkau ini
berdiri di jalan menentang aku. Maka sekarang, jika hal itu jahat di mata-Mu,
aku mau pulang." Tetapi Malaikat TUHAN berfirman kepada Bileam:
"Pergilah bersama-sama dengan orang-orang itu, tetapi hanyalah perkataan
yang akan Kukatakan kepadamu harus kaukatakan." Sesudah itu pergilah
Bileam bersama-sama dengan pemuka-pemuka Balak itu.
Balak meminta Bileam
untuk mengutuk Israel
Ketika Balak mendengar, bahwa Bileam datang, keluarlah ia
menyongsong dia sampai ke Kota Moab di perbatasan sungai Arnon, pada ujung
perbatasan itu. Dan berkatalah Balak kepada Bileam: "Bukankah aku sudah
mengutus orang memanggil engkau? Mengapakah engkau tidak hendak datang
kepadaku? Sungguhkah tidak sanggup aku memberi upahmu?" Tetapi berkatalah
Bileam kepada Balak: "Ini aku sudah datang kepadamu sekarang; tetapi akan
mungkinkah aku dapat mengatakan apa-apa? Perkataan yang akan ditaruh Allah ke
dalam mulutku, itulah yang akan kukatakan." Lalu pergilah Bileam
bersama-sama dengan Balak dan sampailah mereka ke Kiryat-Huzot. Balak
mengorbankan beberapa ekor lembu sapi dan kambing domba dan mengirimkan
sebagian kepada Bileam dan kepada pemuka-pemuka yang bersama-sama dengan dia.
Keesokan harinya Balak mengambil Bileam dan membawa dia mendaki bukit Baal.
Dari situ dilihatnyalah bagian yang paling ujung dari bangsa Israel.
Lalu berkatalah Bileam kepada Balak: "Dirikanlah bagiku
di sini tujuh mezbah dan siapkanlah bagiku di sini tujuh ekor lembu jantan dan
tujuh ekor domba jantan." Balak melakukan seperti yang dikatakan Bileam,
maka Balak dan Bileam mempersembahkan seekor lembu jantan dan seekor domba
jantan di atas setiap mezbah itu. Sesudah itu berkatalah Bileam kepada Balak:
"Berdirilah di samping korban bakaranmu, tetapi aku ini hendak pergi;
mungkin TUHAN akan datang menemui aku, dan perkataan apapun yang dinyatakan-Nya
kepadaku, akan kuberitahukan kepadamu." Lalu pergilah ia ke atas sebuah
bukit yang gundul.
Bileam memberkati Israel
Maka Allah menemui Bileam, lalu Bileam berkata kepada-Nya:
"Ketujuh mezbah itu telah kuatur, dan kupersembahkan seekor lembu jantan
dan seekor domba jantan di atas setiap mezbah." Kemudian TUHAN menaruh
perkataan ke dalam mulut Bileam dan berfirman: "Kembalilah kepada Balak
dan katakanlah demikian." Ketika ia kembali, maka Balak masih berdiri di
situ di samping korban bakarannya, bersama dengan semua pemuka Moab. Lalu
Bileam mengucapkan sanjaknya, katanya:
"Dari Aram
aku disuruh datang oleh Balak, raja Moab, dari gunung-gunung sebelah timur:
Datanglah,
katanya, kutuklah bagiku Yakub, dan datanglah, kutuklah Israel.
Bagaimanakah aku
menyerapah yang tidak diserapah Allah?
Bagaimanakah aku
mengutuk yang tidak dikutuk TUHAN?
Sebab dari
puncak gunung-gunung batu aku melihat mereka,
dari bukit-bukit aku memandang mereka.
dari bukit-bukit aku memandang mereka.
Lihat, suatu bangsa
yang diam tersendiri
dan tidak mau dihitung di antara bangsa-bangsa kafir.
dan tidak mau dihitung di antara bangsa-bangsa kafir.
Siapakah yang
menghitung debu Yakub
dan siapakah yang membilang bondongan-bondongan Israel?
dan siapakah yang membilang bondongan-bondongan Israel?
Sekiranya aku
mati seperti matinya orang-orang jujur
dan sekiranya ajalku seperti ajal mereka!"
dan sekiranya ajalku seperti ajal mereka!"
Lalu berkatalah Balak kepada Bileam: "Apakah yang
kaulakukan kepadaku ini? Untuk menyerapah musuhkulah aku menjemput engkau,
tetapi sebaliknya engkau memberkati mereka." Tetapi ia menjawab:
"Bukankah aku harus berawas-awas, supaya mengatakan apa yang ditaruh TUHAN
ke dalam mulutku?" Lalu Balak berkata kepadanya: "Baiklah pergi
bersama-sama dengan aku ke tempat lain, dan dari sana engkau dapat melihat
bangsa itu; engkau akan melihat hanya bagiannya yang paling ujung, tetapi
seluruhnya tidak akan kaulihat; serapahlah mereka dari situ bagiku." Lalu
dibawanyalah dia ke Padang Pengintai, ke puncak gunung Pisga; ia mendirikan
tujuh mezbah dan mempersembahkan seekor lembu jantan dan seekor domba jantan di
atas setiap mezbah itu. Kemudian berkatalah ia kepada Balak: "Berdirilah
di sini di samping korban bakaranmu, sedang aku hendak bertemu dengan TUHAN di
situ." Lalu TUHAN menemui Bileam dan menaruh perkataan ke dalam mulutnya,
dan berfirman: "Kembalilah kepada Balak dan katakanlah demikian."
Ketika ia sampai kepadanya, Balak masih berdiri di samping korban bakarannya
bersama-sama dengan pemuka-pemuka Moab. Berkatalah Balak kepadanya:
"Apakah yang difirmankan TUHAN?" Lalu diucapkannyalah sanjaknya,
katanya:
"Bangunlah,
hai Balak, dan dengarlah;
pasanglah telingamu mendengarkan aku, ya anak Zipor.
pasanglah telingamu mendengarkan aku, ya anak Zipor.
Allah bukanlah
manusia, sehingga Ia berdusta
bukan anak manusia, sehingga Ia menyesal.
bukan anak manusia, sehingga Ia menyesal.
Masakan Ia
berfirman dan tidak melakukannya,
atau berbicara dan tidak menepatinya?
atau berbicara dan tidak menepatinya?
Ketahuilah, aku
mendapat perintah untuk memberkati,
dan apabila Dia memberkati, maka aku tidak dapat membalikkannya.
dan apabila Dia memberkati, maka aku tidak dapat membalikkannya.
Tidak ada
ditengok kepincangan di antara keturunan Yakub,
dan tidak ada dilihat kesukaran di antara orang Israel.
dan tidak ada dilihat kesukaran di antara orang Israel.
TUHAN, Allah
mereka, menyertai mereka,
dan sorak-sorak karena Raja ada di antara mereka.
dan sorak-sorak karena Raja ada di antara mereka.
Allah, yang
membawa mereka keluar dari Mesir,
adalah bagi mereka seperti tanduk kekuatan lembu hutan,
sebab tidak ada mantera yang mempan terhadap Yakub,
ataupun tenungan yang mempan terhadap Israel.
adalah bagi mereka seperti tanduk kekuatan lembu hutan,
sebab tidak ada mantera yang mempan terhadap Yakub,
ataupun tenungan yang mempan terhadap Israel.
Pada waktunya
akan dikatakan kepada Yakub, begitu juga kepada Israel,
keajaiban yang diperbuat Allah:
Lihat, suatu bangsa, yang bangkit seperti singa betina,
dan yang berdiri tegak seperti singa jantan,
yang tidak membaringkan dirinya,
sebelum ia memakan mangsanya
dan meminum darah dari yang mati dibunuhnya."
keajaiban yang diperbuat Allah:
Lihat, suatu bangsa, yang bangkit seperti singa betina,
dan yang berdiri tegak seperti singa jantan,
yang tidak membaringkan dirinya,
sebelum ia memakan mangsanya
dan meminum darah dari yang mati dibunuhnya."
Lalu berkatalah Balak kepada Bileam: "Jika sekali-kali
tidak mau engkau menyerapah mereka, janganlah sekali-kali memberkatinya."
Tetapi Bileam menjawab Balak: "Bukankah telah kukatakan kepadamu: Segala
yang akan difirmankan TUHAN, itulah yang akan kulakukan."
Kemudian berkatalah Balak kepada Bileam: "Marilah aku
akan membawa engkau ke tempat lain; mungkin benar di mata Allah bahwa engkau
menyerapah mereka bagiku dari tempat itu." Lalu Balak membawa Bileam ke
puncak gunung Peor, yang menghadap Padang Belantara. Berkatalah Bileam kepada
Balak: "Dirikanlah bagiku di sini tujuh mezbah dan siapkanlah di sini
bagiku tujuh ekor lembu jantan dan tujuh ekor domba jantan." Lalu Balak
melakukan seperti yang dikatakan Bileam, maka ia mempersembahkan seekor lembu
jantan dan seekor domba jantan di atas setiap mezbah itu.
Ketika dilihat Bileam, bahwa baik di mata TUHAN untuk
memberkati Israel, ia tidak mencarikan pertanda lagi seperti yang sudah-sudah,
tetapi ia menghadapkan mukanya ke arah padang gurun. Ketika Bileam memandang ke
depan dan melihat orang Israel berkemah menurut suku mereka, maka Roh Allah
menghinggapi dia. Lalu diucapkannyalah sanjaknya, katanya:
"Tutur kata
Bileam bin Beor, tutur kata orang yang terbuka matanya;
tutur kata orang yang mendengar firman Allah,
yang melihat penglihatan dari Yang Mahakuasa sambil rebah,
namun dengan mata tersingkap.
tutur kata orang yang mendengar firman Allah,
yang melihat penglihatan dari Yang Mahakuasa sambil rebah,
namun dengan mata tersingkap.
Alangkah
indahnya kemah-kemahmu, hai Yakub,
dan tempat-tempat kediamanmu, hai Israel!
dan tempat-tempat kediamanmu, hai Israel!
Sebagai lembah
yang membentang semuanya;
sebagai taman di tepi sungai;
sebagai pohon gaharu yang ditanam TUHAN;
sebagai pohon aras di tepi air.
sebagai taman di tepi sungai;
sebagai pohon gaharu yang ditanam TUHAN;
sebagai pohon aras di tepi air.
Air mengalir
dari timbanya,
dan benihnya mendapat air banyak-banyak.
dan benihnya mendapat air banyak-banyak.
Rajanya akan
naik tinggi melebihi Agag,
dan kerajaannya akan dimuliakan.
dan kerajaannya akan dimuliakan.
Allah, yang
membawa mereka keluar dari Mesir,
adalah bagi mereka seperti tanduk kekuatan lembu hutan.
adalah bagi mereka seperti tanduk kekuatan lembu hutan.
Bangsa-bangsa
yang menjadi lawannya akan ditelannya habis,
dan tulang-tulang mereka akan dihancurkannya
dan akan ditembaknya tembus dengan panah-panahnya.
dan tulang-tulang mereka akan dihancurkannya
dan akan ditembaknya tembus dengan panah-panahnya.
Ia meniarap dan
merebahkan diri sebagai singa jantan,
dan sebagai singa betina;
siapakah yang berani membangunkannya?
dan sebagai singa betina;
siapakah yang berani membangunkannya?
Diberkatilah
orang yang memberkati engkau,
dan terkutuklah orang yang mengutuk engkau!"
dan terkutuklah orang yang mengutuk engkau!"
Nubuat Bileam
Lalu bangkitlah amarah Balak terhadap Bileam dan dengan
meremas-remas jarinya berkatalah ia kepada Bileam: "Untuk menyerapah
musuhku aku memanggil engkau, tetapi sebaliknya sampai tiga kali engkau
memberkati mereka. Oleh sebab itu, enyahlah engkau ke tempat kediamanmu; aku
telah berkata kepadamu aku telah bermaksud memberi banyak upah kepadamu, tetapi
TUHAN telah mencegah engkau memperolehnya." Tetapi berkatalah Bileam
kepada Balak: "Bukankah telah kukatakan juga kepada utusan-utusan yang
kaukirim kepadaku: Sekalipun Balak memberikan kepadaku emas dan perak seistana
penuh, aku tidak akan sanggup melanggar titah TUHAN dengan berbuat baik atau
jahat atas kemauanku sendiri; apa yang akan difirmankan TUHAN, itulah yang akan
kukatakan. Dan sekarang, aku ini sudah hendak pergi kepada bangsaku; marilah
kuberitahukan kepadamu apa yang akan dilakukan bangsa itu kepada bangsamu di
kemudian hari."
Lalu diucapkannyalah sanjaknya, katanya:
"Tutur kata
Bileam bin Beor, tutur kata orang yang terbuka matanya;
tutur kata orang yang mendengar firman Allah,
dan yang beroleh pengenalan akan Yang Mahatinggi,
yang melihat penglihatan dari Yang Mahakuasa,
sambil rebah, namun dengan mata tersingkap.
tutur kata orang yang mendengar firman Allah,
dan yang beroleh pengenalan akan Yang Mahatinggi,
yang melihat penglihatan dari Yang Mahakuasa,
sambil rebah, namun dengan mata tersingkap.
Aku melihat dia,
tetapi bukan sekarang;
aku memandang dia, tetapi bukan dari dekat;
bintang terbit dari Yakub,
tongkat kerajaan timbul dari Israel,
dan meremukkan pelipis-pelipis Moab,
dan menghancurkan semua anak Set.
aku memandang dia, tetapi bukan dari dekat;
bintang terbit dari Yakub,
tongkat kerajaan timbul dari Israel,
dan meremukkan pelipis-pelipis Moab,
dan menghancurkan semua anak Set.
Maka Edom akan
menjadi tanah pendudukan
dan Seir akan menjadi tanah pendudukan--musuh-musuhnya itu.
dan Seir akan menjadi tanah pendudukan--musuh-musuhnya itu.
Tetapi Israel
akan melakukan perbuatan-perbuatan yang gagah perkasa,
dan dari Yakub akan timbul seorang penguasa,
yang akan membinasakan orang-orang yang melarikan diri dari kota."
dan dari Yakub akan timbul seorang penguasa,
yang akan membinasakan orang-orang yang melarikan diri dari kota."
Ketika ia melihat orang Amalek, diucapkannyalah sanjaknya,
katanya:
"Yang
pertama di antara bangsa-bangsa ialah Amalek,
tetapi akhirnya ia akan sampai kepada kebinasaan."
tetapi akhirnya ia akan sampai kepada kebinasaan."
Ketika ia melihat orang Keni, diucapkannyalah sanjaknya,
katanya:
"Kokoh
tempat kediamanmu,
tertaruh di atas bukit batu sarangmu,
namun orang Keni akan hapus;
berapa lama lagi maka Asyur akan menawan engkau?"
tertaruh di atas bukit batu sarangmu,
namun orang Keni akan hapus;
berapa lama lagi maka Asyur akan menawan engkau?"
Diucapkannyalah juga sanjaknya, katanya:
"Celaka! Siapakah
yang akan hidup,
apabila Allah melakukan hal itu?
apabila Allah melakukan hal itu?
Tetapi
kapal-kapal akan datang dari pantai orang Kitim,
mereka akan menindas Asyur
dan menindas Heber,
lalu iapun juga akan sampai kepada kebinasaan."
mereka akan menindas Asyur
dan menindas Heber,
lalu iapun juga akan sampai kepada kebinasaan."
Lalu bersiaplah Bileam dan pulang ke tempat kediamannya; dan
Balakpun pergilah juga.
___
No comments:
Post a Comment