31 Maret – Hakim-Hakim
1:1-3:30
Keadaan orang Israel setelah Yosua mati
Sesudah Yosua
mati, orang Israel bertanya kepada TUHAN: "Siapakah dari pada kami yang
harus lebih dahulu maju menghadapi orang Kanaan untuk berperang melawan
mereka?" Firman TUHAN: "Suku Yehudalah yang harus maju; sesungguhnya
telah Kuserahkan negeri itu ke dalam tangannya." Lalu berkatalah Yehuda kepada
Simeon, saudaranya itu: "Majulah bersama-sama dengan aku ke bagian yang
telah diundikan kepadaku dan baiklah kita berperang melawan orang Kanaan, maka
akupun akan maju bersama-sama dengan engkau ke bagian yang telah diundikan
kepadamu." Lalu Simeon maju bersama-sama dengan dia. Maka majulah suku
Yehuda, lalu TUHAN menyerahkan orang Kanaan dan orang Feris ke dalam tangan
mereka, dan mereka memukul kalah orang-orang itu dekat Bezek, sepuluh ribu
orang banyaknya. Di Bezek mereka menjumpai Adoni-Bezek dan berperang melawan
dia, dan mereka memukul kalah orang Kanaan dan orang Feris. Tetapi Adoni-Bezek
melarikan diri, lalu mereka mengejarnya, menangkapnya dan memotong ibu jari
dari tangannya dan dari kakinya. Kata Adoni-Bezek: "Ada tujuh puluh raja
dengan terpotong ibu jari tangan dan kakinya memungut sisa-sisa makanan di
bawah mejaku; sesuai dengan yang kulakukan itu, demikianlah dibalaskan Allah
kepadaku." Kemudian ia dibawa ke Yerusalem dan mati di sana.
Sesudah itu bani
Yehuda berperang melawan Yerusalem, merebutnya lalu memukulnya dengan mata
pedang dan memusnahkan kota itu dengan api. Kemudian bani Yehuda maju berperang
melawan orang Kanaan, yang diam di pegunungan, di Tanah Negeb dan di Daerah
Bukit.
Lalu suku Yehuda
bergerak menyerang orang Kanaan yang diam di Hebron--nama Hebron dahulu adalah
Kiryat-Arba--dan memukul kalah Sesai, Ahiman dan Talmai. Dari sana mereka
bergerak menyerang penduduk Debir. Nama Debir dahulu adalah Kiryat-Sefer.
Berkatalah Kaleb: "Siapa yang mengalahkan dan merebut Kiryat-Sefer, kepadanya
akan kuberikan Akhsa, anakku, menjadi isterinya." Dan Otniel, anak Kenas
adik Kaleb, merebut kota itu; lalu Kaleb memberikan Akhsa, anaknya, kepadanya
menjadi isterinya. Ketika perempuan itu tiba, dibujuknya suaminya untuk meminta
sebidang ladang kepada ayahnya. Maka turunlah perempuan itu dari keledainya,
lalu berkatalah Kaleb kepadanya: "Ada apa?" Jawabnya kepadanya:
"Berikanlah kepadaku suatu hadiah; telah kauberikan kepadaku tanah yang
gersang, berikanlah juga kepadaku mata air." Lalu Kaleb memberikan kepadanya
mata air yang di hulu dan mata air yang di hilir.
Keturunan Hobab,
ipar Musa, orang Keni itu, maju bersama-sama dengan bani Yehuda dari kota pohon
korma ke padang gurun Yehuda di Tanah Negeb dekat Arad; lalu mereka menetap di
antara penduduk di sana. Yehuda maju bersama-sama dengan Simeon, saudaranya
itu, lalu mereka memukul kalah orang Kanaan, penduduk Zefat; mereka menumpas
kota itu. Sebab itu kota itu dinamai Horma. Selanjutnya suku Yehuda merebut
Gaza dengan daerahnya, Askelon dengan daerahnya dan Ekron dengan daerahnya. Dan
TUHAN menyertai suku Yehuda, sehingga mereka menduduki pegunungan itu; tetapi
mereka tidak dapat menghalau penduduk yang di lembah, sebab orang-orang ini
mempunyai kereta-kereta besi. Kepada Kaleb telah diberikan Hebron, seperti yang
dikatakan Musa dahulu, dan dari sana telah dihalaukannya anak Enak yang tiga
itu.
Tetapi orang
Yebus, penduduk kota Yerusalem, tidak dihalau oleh bani Benyamin, jadi orang
Yebus itu masih diam bersama-sama dengan bani Benyamin di Yerusalem sampai
sekarang.
Keturunan Yusuf
juga maju menyerang Betel, dan TUHAN menyertai mereka. Keturunan Yusuf menyuruh
orang mengintai Betel itu--nama kota itu dahulu adalah Lus. Ketika
pengintai-pengintai itu melihat seorang keluar dari kota itu, maka berkatalah
mereka kepadanya: "Tolong tunjukkan bagaimana kami dapat memasuki kota
ini, maka kami akan memperlakukan engkau sebagai sahabat." Lalu
ditunjukkannyalah kepada mereka bagaimana mereka dapat memasuki kota itu, dan
mereka memukul kota itu dengan mata pedang, tetapi orang itu dengan seluruh
kaumnya dibiarkan mereka pergi. Orang itu pergi ke negeri orang Het dan
mendirikan di sana sebuah kota yang dinamainya Lus. Demikianlah nama kota itu
sampai sekarang.
Suku Manasye
tidak menghalau penduduk Bet-Sean dan penduduk segala anak kotanya, penduduk
Taanakh dengan segala anak kotanya, penduduk Dor dengan segala anak kotanya,
penduduk Yibleam dengan segala anak kotanya, dan penduduk Megido dengan segala
anak kotanya, sebab orang Kanaan itu berkeras untuk tetap diam di negeri itu.
Setelah orang Israel menjadi kuat, mereka membuat orang Kanaan itu menjadi orang
rodi dan tidak menghalau mereka sama sekali.
Suku Efraimpun
tidak menghalau orang Kanaan yang diam di Gezer, sehingga orang Kanaan itu
tetap diam di tengah-tengah mereka di Gezer.
Suku Zebulon
tidak menghalau penduduk Kitron dan penduduk Nahalol, sehingga orang Kanaan itu
tetap diam di tengah-tengah mereka, walaupun sebagai orang rodi.
Suku Asyer tidak
menghalau penduduk Ako, penduduk Sidon serta Ahlab, Akhzib, Helba, Afek dan
Rehob, sehingga orang Asyer itu diam di tengah-tengah orang Kanaan, penduduk
asli di negeri itu, sebab orang-orang itu tidak dihalaunya.
Suku Naftali
tidak menghalau penduduk Bet-Semes dan penduduk Bet-Anat, sehingga mereka diam
di tengah-tengah orang Kanaan, penduduk asli di negeri itu; tetapi penduduk
Bet-Semes dan Bet-Anat itu menjadi orang rodi bagi mereka.
Orang Amori
mendesak bani Dan ke sebelah pegunungan dan tidak membiarkan mereka turun ke
lembah, dan orang Amori itu berkeras untuk tetap diam di Har-Heres, di Ayalon
dan di Saalbim, walaupun mereka mendapat tekanan berat dari keturunan Yusuf,
sebab mereka menjadi orang rodi. Daerah orang Amori itu mulai dari pendakian
Akrabim, dari Sela, terus ke atas.
Malaikat TUHAN di Bokhim
Lalu Malaikat
TUHAN pergi dari Gilgal ke Bokhim dan berfirman: "Telah Kutuntun kamu
keluar dari Mesir dan Kubawa ke negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada
nenek moyangmu, dan Aku telah berfirman: Aku tidak akan membatalkan
perjanjian-Ku dengan kamu untuk selama-lamanya, tetapi janganlah kamu mengikat
perjanjian dengan penduduk negeri ini; mezbah mereka haruslah kamu robohkan.
Tetapi kamu tidak mendengarkan firman-Ku. Mengapa kamu perbuat demikian? Lagi
Aku telah berfirman: Aku tidak akan menghalau orang-orang itu dari depanmu,
tetapi mereka akan menjadi musuhmu dan segala allah mereka akan menjadi jerat
bagimu." Setelah Malaikat TUHAN mengucapkan firman itu kepada seluruh Israel,
menangislah bangsa itu dengan keras. Maka tempat itu dinamai Bokhim. Lalu
mereka mempersembahkan korban di sana kepada TUHAN.
Orang Israel menyembah berhala pada zaman
hakim-hakim
Setelah Yosua
melepas bangsa itu pergi, maka pergilah orang Israel itu, masing-masing ke
milik pusakanya, untuk memiliki negeri itu. Dan bangsa itu beribadah kepada
TUHAN sepanjang zaman Yosua dan sepanjang zaman para tua-tua yang hidup lebih
lama dari pada Yosua, dan yang telah melihat segenap perbuatan yang besar, yang
dilakukan TUHAN bagi orang Israel. Dan Yosua bin Nun, hamba TUHAN itu, mati
pada umur seratus sepuluh tahun; ia dikuburkan di daerah milik pusakanya di
Timnat-Heres, di pegunungan Efraim, di sebelah utara gunung Gaas.
Setelah seluruh
angkatan itu dikumpulkan kepada nenek moyangnya, bangkitlah sesudah mereka itu
angkatan yang lain, yang tidak mengenal TUHAN ataupun perbuatan yang
dilakukan-Nya bagi orang Israel. Lalu orang Israel melakukan apa yang jahat di
mata TUHAN dan mereka beribadah kepada para Baal. Mereka meninggalkan TUHAN,
Allah nenek moyang mereka yang telah membawa mereka keluar dari tanah Mesir,
lalu mengikuti allah lain, dari antara allah bangsa-bangsa di sekeliling
mereka, dan sujud menyembah kepadanya, sehingga mereka menyakiti hati TUHAN. Demikianlah
mereka meninggalkan TUHAN dan beribadah kepada Baal dan para Asytoret. Maka
bangkitlah murka TUHAN terhadap orang Israel. Ia menyerahkan mereka ke dalam
tangan perampok dan menjual mereka kepada musuh di sekeliling mereka, sehingga
mereka tidak sanggup lagi menghadapi musuh mereka. Setiap kali mereka maju,
tangan TUHAN melawan mereka dan mendatangkan malapetaka kepada mereka, sesuai
dengan apa yang telah diperingatkan kepada mereka oleh TUHAN dengan sumpah,
sehingga mereka sangat terdesak. Maka TUHAN membangkitkan hakim-hakim, yang
menyelamatkan mereka dari tangan perampok itu.
Tetapi juga para
hakim itu tidak mereka hiraukan, karena mereka berzinah dengan mengikuti allah
lain dan sujud menyembah kepadanya. Mereka segera menyimpang dari jalan yang
ditempuh oleh nenek moyangnya yang mendengarkan perintah TUHAN; mereka
melakukan yang tidak patut. Setiap kali apabila TUHAN membangkitkan seorang
hakim bagi mereka, maka TUHAN menyertai hakim itu dan menyelamatkan mereka dari
tangan musuh mereka selama hakim itu hidup; sebab TUHAN berbelas kasihan
mendengar rintihan mereka karena orang-orang yang mendesak dan menindas mereka.
Tetapi apabila hakim itu mati, kembalilah mereka berlaku jahat, lebih jahat
dari nenek moyang mereka, dengan mengikuti allah lain, beribadah kepadanya dan
sujud menyembah kepadanya; dalam hal apapun mereka tidak berhenti dengan
perbuatan dan kelakuan mereka yang tegar itu. Apabila murka TUHAN bangkit
terhadap orang Israel, berfirmanlah Ia: "Karena bangsa ini melanggar
perjanjian yang telah Kuperintahkan kepada nenek moyang mereka, dan tidak
mendengarkan firman-Ku, maka Akupun tidak mau menghalau lagi dari depan mereka
satupun dari bangsa-bangsa yang ditinggalkan Yosua pada waktu matinya, supaya
dengan perantaraan bangsa-bangsa itu Aku mencobai orang Israel, apakah mereka
tetap hidup menurut jalan yang ditunjukkan TUHAN, seperti yang dilakukan oleh
nenek moyang mereka, atau tidak." Demikianlah TUHAN membiarkan
bangsa-bangsa itu tinggal dengan tidak segera menghalau mereka; mereka tidak diserahkan-Nya
ke dalam tangan Yosua.
Bangsa-bangsa asli yang dibiarkan tinggal
di Kanaan
Inilah
bangsa-bangsa yang dibiarkan TUHAN tinggal untuk mencobai orang Israel itu
dengan perantaraan mereka, yakni semua orang Israel yang tidak mengenal perang
Kanaan. --Maksudnya hanyalah, supaya keturunan-keturunan orang Israel yang
tidak mengenal perang yang sudah-sudah, dilatih berperang oleh TUHAN. Yang
tinggal ialah kelima raja kota orang Filistin dan semua orang Kanaan, orang
Sidon dan orang Hewi, yang mendiami pegunungan Libanon, dari gunung Baal-Hermon
sampai ke jalan yang menuju ke Hamat. Mereka itu ada di sana, supaya Ia
mencobai orang Israel dengan perantaraan mereka untuk mengetahui, apakah mereka
mendengarkan perintah yang diberikan TUHAN kepada nenek moyang mereka dengan
perantaraan Musa.
Demikianlah
orang Israel itu diam di tengah-tengah orang Kanaan, orang Het, orang Amori,
orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus. Mereka mengambil anak-anak perempuan,
orang-orang itu menjadi isteri mereka dan memberikan anak-anak perempuan mereka
kepada anak-anak lelaki orang-orang itu, serta beribadah kepada allah
orang-orang itu.
Otniel
Orang Israel
melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, mereka melupakan TUHAN, Allah mereka,
dan beribadah kepada para Baal dan para Asyera. Lalu bangkitlah murka TUHAN
terhadap orang Israel, sehingga Ia menjual mereka kepada Kusyan-Risyataim, raja
Aram-Mesopotamia dan orang Israel menjadi takluk kepada Kusyan-Risyataim
delapan tahun lamanya. Lalu berserulah orang Israel kepada TUHAN, maka TUHAN
membangkitkan seorang penyelamat bagi orang Israel, yakni Otniel, anak Kenas
adik Kaleb. Roh TUHAN menghinggapi dia dan ia menghakimi orang Israel. Ia maju
berperang, lalu TUHAN menyerahkan Kusyan-Risyataim, raja Aram, ke dalam
tangannya, sehingga ia mengalahkan Kusyan-Risyataim. Lalu amanlah negeri itu
empat puluh tahun lamanya. Kemudian matilah Otniel anak Kenas.
Ehud
Tetapi orang
Israel melakukan pula apa yang jahat di mata TUHAN; lalu Eglon, raja Moab,
diberi TUHAN kuasa atas orang Israel, oleh sebab mereka telah melakukan apa
yang jahat di mata TUHAN. Raja ini mengajak bani Amon dan bani Amalek menjadi
sekutunya. Lalu majulah ia dan memukul orang Israel kalah. Kota pohon korma
diduduki mereka. Delapan belas tahun lamanya orang Israel menjadi takluk kepada
Eglon, raja Moab. Lalu orang Israel berseru kepada TUHAN, maka TUHAN
membangkitkan bagi mereka seorang penyelamat yakni Ehud, anak Gera, orang
Benyamin, seorang yang kidal.
Dengan
perantaraannya orang Israel biasa mengirimkan upeti kepada Eglon, raja Moab.
Dan Ehud membuat pedang yang bermata dua, yang panjangnya hampir sehasta,
disandangnyalah itu di bawah pakaiannya, pada pangkal paha kanannya. Kemudian
ia menyampaikan upeti kepada Eglon, raja Moab. Adapun Eglon itu seorang yang
sangat gendut.
Setelah Ehud
selesai menyampaikan upeti itu, disuruhnya pembawa-pembawa upeti itu pulang,
tetapi ia sendiri berhenti pada batu-batu berpahat yang di dekat Gilgal, dan
kembali menghadap raja. Berkatalah ia: "Ada pesan rahasia yang kubawa
untuk tuanku, ya raja." Kata Eglon: "Diamlah dahulu!" Maka semua
orang yang berdiri di depannya itu pergi ke luar. Lalu Ehud masuk mendapatkan
dia, sedang ia duduk sendirian di kamar atas di rumah peranginannya. Berkatalah
Ehud: "Ada firman Allah yang kubawa untuk tuanku." Lalu bangunlah ia
berdiri dari tempat duduknya. Kemudian Ehud mengulurkan tangan kirinya,
dihunusnya pedang itu dari pangkal paha kanannya dan ditikamkannya ke perut
raja, sehingga hulunya beserta mata pedang itu masuk. Lemak menutupi mata
pedang itu, sebab pedang itu tidak dicabutnya dari perut raja. Lalu keluarlah
ia melalui pintu belakang.
Demikianlah Ehud
sampai ke serambi; pintu kamar atas itu ditutup dan dikuncinya setelah ia
keluar. Baru saja ia keluar, datanglah hamba-hamba raja melihat, tetapi pintu
kamar atas itu terkunci. Lalu berkatalah mereka: "Tentulah ia membuang air
di kamar rumah peranginan itu." Lalu mereka menunggu-nunggu sampai menjadi
bingung, tetapi raja tidak membuka pintu kamar atas itu. Kemudian mereka
mengambil kunci, membuka pintu, maka tampaklah tuan mereka mati tergeletak di
lantai.
Sedang mereka
berlambat-lambat, Ehud meloloskan diri; ia lewat dari batu-batu berpahat dan
meloloskan diri ke arah Seira. Setelah ia sampai ke sana, ditiupnyalah
sangkakala di pegunungan Efraim, lalu turunlah orang Israel bersama-sama dengan
dia dari pegunungan itu, dan ia sendiri di depan. Berkatalah ia kepada mereka:
"Ikutlah aku, sebab TUHAN telah menyerahkan musuhmu, orang-orang Moab itu,
ke dalam tanganmu." Maka turunlah mereka mengikuti dia, lalu mereka
merebut tempat penyeberangan sungai Yordan ke Moab dan tidak seorangpun
dibiarkan mereka menyeberang. Pada waktu itu mereka menewaskan kira-kira
sepuluh ribu orang dari Moab, semuanya orang yang tegap dan tangkas, seorangpun
tidak ada yang lolos. Demikianlah pada hari itu Moab ditundukkan oleh Israel,
maka amanlah tanah itu, delapan puluh tahun lamanya.
___
Ayo Saat Teduh
31 Maret – Di dalam Kristus sebagai Ciptaan Baru
No comments:
Post a Comment