23 Maret – Yosua
3:1-6:27
Menyeberangi sungai Yordan
Yosua bangun
pagi-pagi, lalu ia dan semua orang Israel berangkat dari Sitim, dan sampailah
mereka ke sungai Yordan, maka bermalamlah mereka di sana, sebelum menyeberang.
Setelah lewat tiga hari, para pengatur pasukan menjalani seluruh perkemahan,
dan memberi perintah kepada bangsa itu, katanya: "Segera sesudah kamu
melihat tabut perjanjian TUHAN, Allahmu, yang diangkat para imam, yang memang
suku Lewi, maka kamu harus juga berangkat dari tempatmu dan mengikutinya--
hanya antara kamu dan tabut itu harus ada jarak kira-kira dua ribu hasta
panjangnya, janganlah mendekatinya--maksudnya supaya kamu mengetahui jalan yang
harus kamu tempuh, sebab jalan itu belum pernah kamu lalui dahulu."
Berkatalah Yosua
kepada bangsa itu: "Kuduskanlah dirimu, sebab besok TUHAN akan melakukan
perbuatan yang ajaib di antara kamu." Dan kepada para imam itu Yosua
berkata, demikian: "Angkatlah tabut perjanjian dan menyeberanglah di depan
bangsa itu." Maka mereka mengangkat tabut perjanjian dan berjalan di depan
bangsa itu.
Dan TUHAN
berfirman kepada Yosua: "Pada hari inilah Aku mulai membesarkan namamu di
mata seluruh orang Israel, supaya mereka tahu, bahwa seperti dahulu Aku
menyertai Musa, demikianlah Aku akan menyertai engkau. Maka kauperintahkanlah
kepada para imam pengangkat tabut perjanjian itu, demikian: Setelah kamu sampai
ke tepi air sungai Yordan, haruslah kamu tetap berdiri di sungai Yordan
itu."
Lalu berkatalah
Yosua kepada orang Israel: "Datanglah dekat dan dengarkanlah firman TUHAN,
Allahmu." Lagi kata Yosua: "Dari hal inilah akan kamu ketahui, bahwa
Allah yang hidup ada di tengah-tengah kamu dan bahwa sungguh-sungguh akan
dihalau-Nya orang Kanaan, orang Het, orang Hewi, orang Feris, orang Girgasi,
orang Amori dan orang Yebus itu dari depan kamu: sesungguhnya, tabut perjanjian
Tuhan semesta bumi berjalan menyeberang di depan kamu, masuk ke sungai Yordan.
Maka sekarang, pilihlah dua belas orang dari suku-suku Israel, seorang dari
tiap-tiap suku. Segera sesudah kaki para imam pengangkat tabut TUHAN, Tuhan
semesta bumi, berhenti di dalam air sungai Yordan, maka air sungai Yordan itu
akan terputus; air yang turun dari hulu akan berhenti mengalir menjadi
bendungan."
Ketika bangsa
itu berangkat dari tempat perkemahan mereka untuk menyeberangi sungai Yordan,
para imam pengangkat tabut perjanjian itu berjalan di depan bangsa itu. Segera
sesudah para pengangkat tabut itu sampai ke sungai Yordan, dan para imam
pengangkat tabut itu mencelupkan kakinya ke dalam air di tepi sungai
itu--sungai Yordan itu sebak sampai meluap sepanjang tepinya selama musim
menuai-- maka berhentilah air itu mengalir. Air yang turun dari hulu melonjak
menjadi bendungan, jauh sekali, di dekat Adam, kota yang terletak di sebelah
Sartan, sedang air yang turun ke Laut Araba itu, yakni Laut Asin, terputus sama
sekali. Lalu menyeberanglah bangsa itu, di tentangan Yerikho. Tetapi para imam
pengangkat tabut perjanjian TUHAN itu tetap berdiri di tanah yang kering, di
tengah-tengah sungai Yordan, sedang seluruh bangsa Israel menyeberang di tanah
yang kering, sampai seluruh bangsa itu selesai menyeberangi sungai Yordan.
Kedua belas batu peringatan
Setelah seluruh
bangsa itu selesai menyeberangi sungai Yordan, berfirmanlah TUHAN kepada Yosua,
demikian: "Pilihlah dari bangsa itu dua belas orang, seorang dari
tiap-tiap suku, dan perintahkanlah kepada mereka, demikian: Angkatlah dua belas
batu dari sini, dari tengah-tengah sungai Yordan ini, dari tempat berjejak kaki
para imam itu, bawalah semuanya itu ke seberang dan letakkanlah di tempat kamu
akan bermalam nanti malam."
Lalu Yosua
memanggil kedua belas orang yang ditetapkannya dari orang Israel itu, seorang
dari tiap-tiap suku, dan Yosua berkata kepada mereka: "Menyeberanglah di
depan tabut TUHAN, Allahmu, ke tengah-tengah sungai Yordan, dan angkatlah
masing-masing sebuah batu ke atas bahumu, menurut bilangan suku orang Israel,
supaya ini menjadi tanda di tengah-tengah kamu. Jika anak-anakmu bertanya di
kemudian hari: Apakah artinya batu-batu ini bagi kamu? maka haruslah kamu
katakan kepada mereka: Bahwa air sungai Yordan terputus di depan tabut
perjanjian TUHAN; ketika tabut itu menyeberangi sungai Yordan, air sungai
Yordan itu terputus. Sebab itu batu-batu ini akan menjadi tanda peringatan bagi
orang Israel untuk selama-lamanya."
Maka orang
Israel itu melakukan seperti yang diperintahkan Yosua. Mereka mengangkat dua
belas batu dari tengah-tengah sungai Yordan, seperti yang difirmankan TUHAN
kepada Yosua, menurut jumlah suku Israel. Semuanya itu dibawa merekalah ke
seberang, ke tempat bermalam, dan diletakkan di situ. Pula Yosua menegakkan dua
belas batu di tengah-tengah sungai Yordan itu, di tempat bekas berjejak kaki
para imam pengangkat tabut perjanjian itu. Batu-batu itu masih ada di sana
sampai sekarang.
Para imam
pengangkat tabut itu tinggal berdiri di tengah-tengah sungai Yordan, sampai
selesai dilakukan segala yang diperintahkan TUHAN kepada Yosua untuk
disampaikan kepada bangsa itu, sesuai dengan segala yang diperintahkan Musa
kepada Yosua. Maka menyeberanglah bangsa itu dengan cepat-cepat. Ketika seluruh
bangsa itu selesai menyeberang, maka menyeberanglah tabut TUHAN itu serta para
imam di depan mata bangsa itu. Juga bani Ruben, bani Gad dan suku Manasye yang
setengah itu menyeberang, dengan bersenjata, di depan orang Israel itu, seperti
yang dikatakan Musa kepada mereka. Kira-kira empat puluh ribu orang yang siap
untuk berperang menyeberang di hadapan TUHAN ke dataran Yerikho untuk
berperang.
Pada waktu
itulah TUHAN membesarkan nama Yosua di mata seluruh orang Israel, sehingga
mereka takut kepadanya, seperti mereka takut kepada Musa seumur hidupnya.
Berfirmanlah
TUHAN kepada Yosua, demikian: "Perintahkanlah para imam pengangkat tabut
hukum Allah itu supaya naik dari sungai Yordan." Maka Yosua memerintahkan
kepada para imam itu, demikian: "Keluarlah dari sungai Yordan."
Ketika para imam, pengangkat tabut perjanjian TUHAN itu, keluar dari
tengah-tengah sungai Yordan, dan baru saja kaki para imam itu dijejakkan di
tanah yang kering, maka berbaliklah air sungai Yordan itu ke tempatnya dan
mengalir seperti dahulu dengan meluap sepanjang tepinya. Bangsa itu telah
keluar dari sungai Yordan pada tanggal sepuluh bulan pertama dan mereka
berkemah di Gilgal, di batas timur Yerikho.
Kedua belas batu
yang diambil dari sungai Yordan itu ditegakkan oleh Yosua di Gilgal. Dan berkatalah
ia kepada orang Israel, demikian: "Apabila di kemudian hari anak-anakmu
bertanya kepada ayahnya: Apakah arti batu-batu ini? maka haruslah kamu
beritahukan kepada anak-anakmu, begini: Israel telah menyeberangi sungai Yordan
ini di tanah yang kering! -- sebab TUHAN, Allahmu, telah mengeringkan di depan
kamu air sungai Yordan, sampai kamu dapat menyeberang seperti yang telah
dilakukan TUHAN, Allahmu, dengan Laut Teberau, yang telah dikeringkan-Nya di
depan kita, sampai kita dapat menyeberang, supaya semua bangsa di bumi tahu,
bahwa kuat tangan TUHAN, dan supaya mereka selalu takut kepada TUHAN,
Allahmu."
Penyunatan dan hari raya Paskah di Gilgal
Ketika semua
raja orang Amori di sebelah barat sungai Yordan dan semua raja orang Kanaan di
tepi laut mendengar, bahwa TUHAN telah mengeringkan air sungai Yordan di depan
orang Israel, sampai mereka dapat menyeberang, tawarlah hati mereka dan
hilanglah semangat mereka menghadapi orang Israel itu.
Pada waktu itu
berfirmanlah TUHAN kepada Yosua: "Buatlah pisau dari batu dan sunatlah
lagi orang Israel itu, untuk kedua kalinya." Lalu Yosua membuat pisau dari
batu dan disunatnyalah orang Israel itu di Bukit Kulit Khatan. Inilah sebabnya
Yosua menyunat mereka: semua orang yang keluar dari Mesir, yakni yang laki-laki,
semua prajurit, telah mati di padang gurun di tengah jalan, setelah mereka
keluar dari Mesir. Sebab, semua orang yang keluar dari Mesir itu telah
bersunat, tetapi semua orang yang lahir di padang gurun dalam perjalanan sejak
keluar dari Mesir, belum disunat. Sebab empat puluh tahun lamanya orang Israel
itu berjalan melalui padang gurun, sampai habis mati seluruh bangsa itu, yakni
prajurit yang keluar dari Mesir, yang tidak mendengarkan firman TUHAN. Kepada
mereka itu TUHAN telah bersumpah, bahwa Ia tidak akan mengizinkan mereka
melihat negeri yang dijanjikan TUHAN dengan bersumpah kepada nenek moyang
mereka akan memberikannya kepada kita, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu
dan madunya. Tetapi anak-anak mereka yang telah dijadikan-Nya ganti mereka, mereka
itulah yang disunat Yosua, sebab mereka belum bersunat, karena mereka tidak
disunat dalam perjalanan. Setelah seluruh bangsa itu selesai disunat, maka
tinggallah mereka di tempatnya masing-masing di perkemahan itu, sampai mereka
sembuh. Dan berfirmanlah TUHAN kepada Yosua: "Hari ini telah Kuhapuskan
cela Mesir itu dari padamu." Itulah sebabnya nama tempat itu disebut
Gilgal sampai sekarang.
Sementara
berkemah di Gilgal, orang Israel itu merayakan Paskah pada hari yang keempat
belas bulan itu, pada waktu petang, di dataran Yerikho. Lalu pada hari sesudah
Paskah mereka makan hasil negeri itu, yakni roti yang tidak beragi dan bertih
gandum, pada hari itu juga. Lalu berhentilah manna itu, pada keesokan harinya
setelah mereka makan hasil negeri itu. Jadi orang Israel tidak beroleh manna
lagi, tetapi dalam tahun itu mereka makan yang dihasilkan tanah Kanaan.
Panglima Balatentara TUHAN
Ketika Yosua
dekat Yerikho, ia melayangkan pandangnya, dilihatnya seorang laki-laki berdiri
di depannya dengan pedang terhunus di tangannya. Yosua mendekatinya dan
bertanya kepadanya: "Kawankah engkau atau lawan?" Jawabnya:
"Bukan, tetapi akulah Panglima Balatentara TUHAN. Sekarang aku
datang." Lalu sujudlah Yosua dengan mukanya ke tanah, menyembah dan berkata
kepadanya: "Apakah yang akan dikatakan tuanku kepada hambanya ini?"
Dan Panglima Balatentara TUHAN itu berkata kepada Yosua: "Tanggalkanlah
kasutmu dari kakimu, sebab tempat engkau berdiri itu kudus." Dan Yosua
berbuat demikian.
Jatuhnya Yerikho
Dalam pada itu
Yerikho telah menutup pintu gerbangnya; telah tertutup kota itu karena orang
Israel; tidak ada orang keluar atau masuk.
Berfirmanlah
TUHAN kepada Yosua: "Ketahuilah, Aku serahkan ke tanganmu Yerikho ini
beserta rajanya dan pahlawan-pahlawannya yang gagah perkasa. Haruslah kamu
mengelilingi kota itu, yakni semua prajurit harus mengedari kota itu sekali
saja; demikianlah harus engkau perbuat enam hari lamanya, dan tujuh orang imam
harus membawa tujuh sangkakala tanduk domba di depan tabut. Tetapi pada hari
yang ketujuh, tujuh kali kamu harus mengelilingi kota itu sedang para imam
meniup sangkakala. Apabila sangkakala tanduk domba itu panjang bunyinya dan
kamu mendengar bunyi sangkakala itu, maka haruslah seluruh bangsa bersorak
dengan sorak yang nyaring, maka tembok kota itu akan runtuh, lalu bangsa itu
harus memanjatnya, masing-masing langsung ke depan."
Kemudian Yosua
bin Nun memanggil para imam dan berkata kepada mereka: "Angkatlah tabut
perjanjian itu dan tujuh orang imam harus membawa tujuh sangkakala tanduk domba
di depan tabut TUHAN." Dan kepada bangsa itu dikatakannya: "Majulah,
kelilingilah kota itu, dan orang-orang bersenjata harus berjalan di depan tabut
TUHAN." Segera sesudah Yosua berkata kepada bangsa itu, maka berjalanlah
maju ketujuh orang imam, yang membawa ketujuh sangkakala tanduk domba itu di
hadapan TUHAN, lalu mereka meniup sangkakala, sedang tabut perjanjian TUHAN
mengikut mereka. Dan orang-orang bersenjata berjalan di depan para imam yang
meniup sangkakala dan barisan penutup mengikut tabut itu, sedang sangkakala
terus-menerus ditiup. Tetapi Yosua telah memerintahkan kepada bangsa itu,
demikian: "Janganlah bersorak dan janganlah perdengarkan suaramu, sepatah
katapun janganlah keluar dari mulutmu sampai pada hari aku mengatakan kepadamu:
Bersoraklah! --maka kamu harus bersorak." Demikianlah tabut TUHAN
mengelilingi kota itu, mengedarinya sekali saja. Kemudian kembalilah mereka ke
tempat perkemahan dan bermalam di tempat perkemahan itu.
Keesokan harinya
Yosua bangun pagi-pagi, lalu para imam mengangkat tabut TUHAN. Maka berjalanlah
juga ketujuh orang imam, yang membawa ketujuh sangkakala tanduk domba itu di
depan tabut TUHAN, sambil berjalan mereka meniup sangkakala, sedang orang-orang
bersenjata berjalan di depan mereka dan barisan penutup mengikut tabut TUHAN,
sementara sangkakala terus-menerus ditiup. Demikianlah pada hari kedua mereka
mengelilingi kota itu sekali saja, lalu pulang ke tempat perkemahan. Dan
begitulah dilakukan mereka enam hari lamanya.
Tetapi pada hari
yang ketujuh mereka bangun pagi-pagi, ketika fajar menyingsing, dan
mengelilingi kota tujuh kali dengan cara yang sama; hanya pada hari itu mereka
mengelilingi kota itu tujuh kali. Lalu pada ketujuh kalinya, ketika para imam
meniup sangkakala, berkatalah Yosua kepada bangsa itu: "Bersoraklah, sebab
TUHAN telah menyerahkan kota ini kepadamu! Dan kota itu dengan segala isinya
akan dikhususkan bagi TUHAN untuk dimusnahkan; hanya Rahab, perempuan sundal
itu, akan tetap hidup, ia dengan semua orang yang bersama-sama dengan dia dalam
rumah itu, karena ia telah menyembunyikan orang suruhan yang kita suruh. Tetapi
kamu ini, jagalah dirimu terhadap barang-barang yang dikhususkan untuk
dimusnahkan, supaya jangan kamu mengambil sesuatu dari barang-barang yang
dikhususkan itu setelah mengkhususkannya dan dengan demikian membawa kemusnahan
atas perkemahan orang Israel dan mencelakakannya. Segala emas dan perak serta
barang-barang tembaga dan besi adalah kudus bagi TUHAN; semuanya itu akan
dimasukkan ke dalam perbendaharaan TUHAN." Lalu bersoraklah bangsa itu,
sedang sangkakala ditiup; segera sesudah bangsa itu mendengar bunyi sangkakala,
bersoraklah mereka dengan sorak yang nyaring. Maka runtuhlah tembok itu, lalu
mereka memanjat masuk ke dalam kota, masing-masing langsung ke depan, dan
merebut kota itu.
Mereka menumpas
dengan mata pedang segala sesuatu yang di dalam kota itu, baik laki-laki maupun
perempuan, baik tua maupun muda, sampai kepada lembu, domba dan keledai. Tetapi
kepada kedua orang pengintai negeri itu Yosua berkata: "Masuklah ke dalam
rumah perempuan sundal itu dan bawalah ke luar perempuan itu dan semua orang
yang bersama-sama dengan dia, seperti yang telah kamu janjikan dengan bersumpah
kepadanya." Lalu masuklah kedua pengintai muda itu dan membawa ke luar
Rahab dan ayahnya, ibunya, saudara-saudaranya dan semua orang yang bersama-sama
dengan dia, bahkan seluruh kaumnya dibawa mereka ke luar, lalu mereka
menunjukkan kepadanya tempat tinggal di luar perkemahan orang Israel. Tetapi
kota itu dan segala sesuatu yang ada di dalamnya dibakar mereka dengan api;
hanya emas dan perak, barang-barang tembaga dan besi ditaruh mereka di dalam
perbendaharaan rumah TUHAN. Demikianlah Rahab, perempuan sundal itu dan
keluarganya serta semua orang yang bersama-sama dengan dia dibiarkan hidup oleh
Yosua. Maka diamlah perempuan itu di tengah-tengah orang Israel sampai
sekarang, karena ia telah menyembunyikan orang suruhan yang disuruh Yosua
mengintai Yerikho.
Pada waktu itu
bersumpahlah Yosua, katanya: "Terkutuklah di hadapan TUHAN orang yang
bangkit untuk membangun kembali kota Yerikho ini; dengan membayarkan nyawa
anaknya yang sulung ia akan meletakkan dasar kota itu dan dengan membayarkan
nyawa anaknya yang bungsu ia akan memasang pintu gerbangnya!"
Dan TUHAN
menyertai Yosua dan terdengarlah kabar tentang dia di seluruh negeri itu.
___
Ayo Saat Teduh:
23 Maret – Kebangkitan dan Pengudusan (3)
No comments:
Post a Comment