07 Agustus - Daniel
2:1-3:30; Yeremia 7:1-8:3
Daniel 2:1-3:30
Mimpi Nebukadnezar
Pada tahun
yang kedua pemerintahan Nebukadnezar bermimpilah Nebukadnezar; karena itu
hatinya gelisah dan ia tidak dapat tidur.
Lalu raja menyuruh memanggil orang-orang berilmu, ahli jampi, ahli sihir
dan para Kasdim, untuk menerangkan kepadanya tentang mimpinya itu; maka
datanglah mereka dan berdiri di hadapan raja.
Kata raja kepada mereka: "Aku bermimpi, dan hatiku gelisah, karena
ingin mengetahui mimpi itu." Lalu
berkatalah para Kasdim itu kepada raja (dalam bahasa Aram): "Ya raja,
kekallah hidupmu! Ceriterakanlah kepada hamba-hambamu mimpi itu, maka kami akan
memberitahukan maknanya." Tetapi
raja menjawab para Kasdim itu: "Aku telah mengambil keputusan, yakni jika
kamu tidak memberitahukan kepadaku mimpi itu dengan maknanya, maka kamu akan
dipenggal-penggal dan rumah-rumahmu akan dirobohkan menjadi timbunan
puing; tetapi jika kamu dapat
memberitahukan mimpi itu dengan maknanya, maka kamu akan menerima hadiah,
pemberian-pemberian dan kehormatan yang besar dari padaku. Oleh sebab itu
beritahukanlah kepadaku mimpi itu dengan maknanya!" Mereka menjawab pula: "Silakan tuanku
raja menceriterakan mimpi itu kepada hamba-hambanya ini, maka kami akan
memberitahukan maknanya." Jawab
raja: "Aku tahu benar-benar, bahwa kamu mencoba mengulur-ulur waktu,
karena kamu melihat, bahwa aku telah mengambil keputusan, yakni jika kamu tidak dapat memberitahukan
kepadaku mimpi itu, maka kamu akan kena hukuman yang sama; dan aku tahu bahwa
kamu telah bermufakat untuk mengatakan kepadaku hal-hal yang bohong dan busuk,
sampai keadaan berubah. Oleh sebab itu ceriterakanlah kepadaku mimpi itu,
supaya aku tahu, bahwa kamu dapat memberitahukan maknanya juga
kepadaku." Para Kasdim itu menjawab
raja: "Tidak ada seorangpun di muka bumi yang dapat memberitahukan apa
yang diminta tuanku raja! Dan tidak pernah seorang raja, bagaimanapun agungnya
dan besar kuasanya, telah meminta hal sedemikian dari seorang berilmu atau
seorang ahli jampi atau seorang Kasdim. Apa
yang diminta tuanku raja adalah terlalu berat, dan tidak ada seorangpun yang
dapat memberitahukannya kepada tuanku raja, selain dari dewa-dewa yang tidak
berdiam di antara manusia." Maka
raja menjadi sangat geram dan murka karena hal itu, lalu dititahkannyalah untuk
melenyapkan semua orang bijaksana di Babel.
Ketika titah
dikeluarkan supaya orang-orang bijaksana dibunuh, maka Daniel dan
teman-temannyapun terancam akan dibunuh.
Lalu berkatalah Daniel dengan cerdik dan bijaksana kepada Ariokh,
pemimpin pengawal raja yang telah pergi untuk membunuh orang-orang bijaksana di
Babel itu, katanya kepada Ariokh,
pembesar raja itu: "Mengapa titah yang begitu keras ini dikeluarkan oleh
raja?" Lalu Ariokh memberitahukan hal itu kepada Daniel.
Maka Daniel
menghadap raja dan meminta kepadanya, supaya ia diberi waktu untuk
memberitahukan makna itu kepada raja. Kemudian
pulanglah Daniel dan memberitahukan hal itu kepada Hananya, Misael dan Azarya,
teman-temannya, dengan maksud supaya
mereka memohon kasih sayang kepada Allah semesta langit mengenai rahasia itu,
supaya Daniel dan teman-temannya jangan dilenyapkan bersama-sama orang-orang
bijaksana yang lain di Babel.
Maka rahasia
itu disingkapkan kepada Daniel dalam suatu penglihatan malam. Lalu Daniel
memuji Allah semesta langit. Berkatalah
Daniel: "Terpujilah nama Allah dari selama-lamanya sampai selama-lamanya,
sebab dari pada Dialah hikmat dan kekuatan!
Dia mengubah saat dan waktu, Dia memecat raja dan mengangkat raja, Dia
memberi hikmat kepada orang bijaksana dan pengetahuan kepada orang yang
berpengertian; Dialah yang menyingkapkan
hal-hal yang tidak terduga dan yang tersembunyi, Dia tahu apa yang ada di dalam
gelap, dan terang ada pada-Nya. Ya Allah
nenek moyangku, kupuji dan kumuliakan Engkau, sebab Engkau mengaruniakan
kepadaku hikmat dan kekuatan, dan telah memberitahukan kepadaku sekarang apa
yang kami mohon kepada-Mu: Engkau telah memberitahukan kepada kami hal yang
dipersoalkan raja."
Sebab itu
pergilah Daniel kepada Ariokh yang telah ditugaskan raja untuk melenyapkan
orang-orang bijaksana di Babel; maka pergilah ia serta berkata kepadanya,
demikian: "Orang-orang bijaksana di Babel itu jangan kaulenyapkan! Bawalah
aku menghadap raja, maka aku akan memberitahukan kepada raja makna
itu!" Ariokh segera membawa Daniel
menghadap raja serta berkata kepada raja demikian: "Aku telah mendapat
seorang dari antara orang-orang buangan dari Yehuda, yang dapat memberitahukan
makna itu kepada raja." Bertanyalah
raja kepada Daniel yang namanya Beltsazar: "Sanggupkah engkau
memberitahukan kepadaku mimpi yang telah kulihat itu dengan maknanya
juga?" Daniel menjawab, katanya
kepada raja: "Rahasia, yang ditanyakan tuanku raja, tidaklah dapat
diberitahukan kepada raja oleh orang bijaksana, ahli jampi, orang berilmu atau
ahli nujum. Tetapi di sorga ada Allah
yang menyingkapkan rahasia-rahasia; Ia telah memberitahukan kepada tuanku raja
Nebukadnezar apa yang akan terjadi pada hari-hari yang akan datang. Mimpi dan
penglihatan-penglihatan yang tuanku lihat di tempat tidur ialah ini: Sedang tuanku ada di tempat tidur, ya tuanku
raja, timbul pada tuanku pikiran-pikiran tentang apa yang akan terjadi di
kemudian hari, dan Dia yang menyingkapkan rahasia-rahasia telah memberitahukan
kepada tuanku apa yang akan terjadi. Adapun
aku, kepadaku telah disingkapkan rahasia itu, bukan karena hikmat yang mungkin
ada padaku melebihi hikmat semua orang yang hidup, tetapi supaya maknanya
diberitahukan kepada tuanku raja, dan supaya tuanku mengenal pikiran-pikiran
tuanku.
Ya raja,
tuanku melihat suatu penglihatan, yakni sebuah patung yang amat besar! Patung
ini tinggi, berkilau-kilauan luar biasa, tegak di hadapan tuanku, dan tampak
mendahsyatkan. Adapun patung itu,
kepalanya dari emas tua, dada dan lengannya dari perak, perut dan pinggangnya
dari tembaga, sedang pahanya dari besi
dengan kakinya sebagian dari besi dan sebagian lagi dari tanah liat. Sementara tuanku melihatnya, terungkit lepas
sebuah batu tanpa perbuatan tangan manusia, lalu menimpa patung itu, tepat pada
kakinya yang dari besi dan tanah liat itu, sehingga remuk. Maka dengan sekaligus diremukkannyalah juga
besi, tanah liat, tembaga, perak dan emas itu, dan semuanya menjadi seperti
sekam di tempat pengirikan pada musim panas, lalu angin menghembuskannya,
sehingga tidak ada bekas-bekasnya yang ditemukan. Tetapi batu yang menimpa
patung itu menjadi gunung besar yang memenuhi seluruh bumi.
Itulah mimpi
tuanku, dan sekarang maknanya akan kami katakan kepada tuanku raja: Ya tuanku raja, raja segala raja, yang
kepadanya oleh Allah semesta langit telah diberikan kerajaan, kekuasaan,
kekuatan dan kemuliaan, dan yang ke
dalam tangannya telah diserahkan-Nya anak-anak manusia, di manapun mereka
berada, binatang-binatang di padang dan burung-burung di udara, dan yang
dibuat-Nya menjadi kuasa atas semuanya itu--tuankulah kepala yang dari emas
itu. Tetapi sesudah tuanku akan muncul
suatu kerajaan lain, yang kurang besar dari kerajaan tuanku; kemudian suatu
kerajaan lagi, yakni yang ketiga, dari tembaga, yang akan berkuasa atas seluruh
bumi. Sesudah itu akan ada suatu
kerajaan yang keempat, yang keras seperti besi, tepat seperti besi yang
meremukkan dan menghancurkan segala sesuatu; dan seperti besi yang
menghancurluluhkan, maka kerajaan ini akan meremukkan dan menghancurluluhkan
semuanya. Dan seperti tuanku lihat kaki
dan jari-jarinya sebagian dari tanah liat tukang periuk dan sebagian lagi dari
besi, itu berarti, bahwa kerajaan itu terbagi; memang kerajaan itu juga keras
seperti besi, sesuai dengan yang tuanku lihat besi itu bercampur dengan tanah
liat. Tetapi sebagaimana jari-jari kaki
itu sebagian dari besi dan sebagian lagi dari tanah liat, demikianlah kerajaan
itu akan menjadi keras sebagian dan rapuh sebagian. Seperti tuanku lihat besi bercampur dengan
tanah liat, itu berarti: mereka akan bercampur oleh perkawinan, tetapi tidak
akan merupakan satu kesatuan, seperti besi tidak dapat bercampur dengan tanah
liat.
Tetapi pada
zaman raja-raja, Allah semesta langit akan mendirikan suatu kerajaan yang tidak
akan binasa sampai selama-lamanya, dan kekuasaan tidak akan beralih lagi kepada
bangsa lain: kerajaan itu akan meremukkan segala kerajaan dan menghabisinya,
tetapi kerajaan itu sendiri akan tetap untuk selama-lamanya, tepat seperti yang tuanku lihat, bahwa tanpa
perbuatan tangan manusia sebuah batu terungkit lepas dari gunung dan meremukkan
besi, tembaga, tanah liat, perak dan emas itu. Allah yang maha besar telah
memberitahukan kepada tuanku raja apa yang akan terjadi di kemudian hari; mimpi
itu adalah benar dan maknanya dapat dipercayai."
Lalu
sujudlah raja Nebukadnezar serta menyembah Daniel; juga dititahkannya
mempersembahkan korban dan bau-bauan kepadanya.
Berkatalah raja kepada Daniel: "Sesungguhnyalah, Allahmu itu Allah
yang mengatasi segala allah dan Yang berkuasa atas segala raja, dan Yang
menyingkapkan rahasia-rahasia, sebab engkau telah dapat menyingkapkan rahasia
itu." Lalu raja memuliakan Daniel:
dianugerahinyalah dengan banyak pemberian yang besar, dan dibuatnya dia menjadi
penguasa atas seluruh wilayah Babel dan menjadi kepala semua orang bijaksana di
Babel. Atas permintaan Daniel, raja
menyerahkan pemerintahan wilayah Babel itu kepada Sadrakh, Mesakh dan Abednego,
sedang Daniel sendiri tinggal di istana raja.
Perapian
yang menyala-nyala
Raja
Nebukadnezar membuat sebuah patung emas yang tingginya enam puluh hasta dan
lebarnya enam hasta yang didirikannya di dataran Dura di wilayah Babel. Lalu raja Nebukadnezar menyuruh orang
mengumpulkan para wakil raja, para penguasa, para bupati, para penasihat
negara, para bendahara, para hakim, para ahli hukum dan semua kepala daerah,
untuk menghadiri pentahbisan patung yang telah didirikannya itu. Lalu berkumpullah para wakil raja, para
penguasa, para bupati, para penasihat negara, para bendahara, para hakim, para
ahli hukum dan semua kepala daerah, untuk menghadiri pentahbisan patung yang
telah didirikan raja Nebukadnezar itu. Dan
berserulah seorang bentara dengan suara nyaring: "Beginilah dititahkan
kepadamu, hai orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa: demi kamu mendengar bunyi sangkakala,
seruling, kecapi, rebab, gambus, serdam dan berbagai-bagai jenis bunyi-bunyian,
maka haruslah kamu sujud menyembah patung yang telah didirikan raja
Nebukadnezar itu; siapa yang tidak sujud
menyembah, akan dicampakkan seketika itu juga ke dalam perapian yang
menyala-nyala!" Sebab itu demi
segala bangsa mendengar bunyi sangkakala, seruling, kecapi, rebab, gambus dan
berbagai-bagai jenis bunyi-bunyian, maka sujudlah orang-orang dari segala
bangsa, suku bangsa dan bahasa, dan menyembah patung emas yang telah didirikan
raja Nebukadnezar itu.
Pada waktu
itu juga tampillah beberapa orang Kasdim menuduh orang Yahudi. Berkatalah mereka kepada raja Nebukadnezar:
"Ya raja, kekallah hidup tuanku! Tuanku
raja telah mengeluarkan titah, bahwa setiap orang yang mendengar bunyi
sangkakala, seruling, kecapi, rebab, gambus, serdam dan berbagai-bagai jenis
bunyi-bunyian, harus sujud menyembah patung emas itu, dan bahwa siapa yang tidak sujud menyembah,
akan dicampakkan ke dalam perapian yang menyala-nyala. Ada beberapa orang Yahudi, yang kepada mereka
telah tuanku berikan pemerintahan atas wilayah Babel, yakni Sadrakh, Mesakh dan
Abednego, orang-orang ini tidak mengindahkan titah tuanku, ya raja: mereka
tidak memuja dewa tuanku dan tidak menyembah patung emas yang telah tuanku
dirikan."
Sesudah itu
Nebukadnezar memerintahkan dalam marahnya dan geramnya untuk membawa Sadrakh,
Mesakh dan Abednego menghadap. Setelah orang-orang itu dibawa menghadap
raja, berkatalah Nebukadnezar kepada
mereka: "Apakah benar, hai Sadrakh, Mesakh dan Abednego, bahwa kamu tidak
memuja dewaku dan tidak menyembah patung emas yang kudirikan itu? Sekarang, jika kamu bersedia, demi kamu
mendengar bunyi sangkakala, seruling, kecapi, rebab, gambus, serdam dan
berbagai-bagai jenis bunyi-bunyian, sujudlah menyembah patung yang kubuat itu!
Tetapi jika kamu tidak menyembah, kamu akan dicampakkan seketika itu juga ke
dalam perapian yang menyala-nyala. Dan dewa manakah yang dapat melepaskan kamu
dari dalam tanganku?" Lalu Sadrakh,
Mesakh dan Abednego menjawab raja Nebukadnezar: "Tidak ada gunanya kami
memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini.
Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan
melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu,
ya raja; tetapi seandainya tidak,
hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku,
dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu."
Maka
meluaplah kegeraman Nebukadnezar, air mukanya berubah terhadap Sadrakh, Mesakh
dan Abednego; lalu diperintahkannya supaya perapian itu dibuat tujuh kali lebih
panas dari yang biasa. Kepada beberapa
orang yang sangat kuat dari tentaranya dititahkannya untuk mengikat Sadrakh,
Mesakh dan Abednego dan mencampakkan mereka ke dalam perapian yang
menyala-nyala itu. Lalu diikatlah ketiga
orang itu, dengan jubah, celana, topi dan pakaian-pakaian mereka yang lain, dan
dicampakkan ke dalam perapian yang menyala-nyala. Karena titah raja itu keras, dipanaskanlah
perapian itu dengan luar biasa, sehingga nyala api itu membakar mati
orang-orang yang mengangkat Sadrakh, Mesakh dan Abednego itu ke atas. Tetapi ketiga orang itu, yakni Sadrakh,
Mesakh dan Abednego, jatuh ke dalam perapian yang menyala-nyala itu dengan
terikat.
Kemudian
terkejutlah raja Nebukadnezar lalu bangun dengan segera; berkatalah ia kepada
para menterinya: "Bukankah tiga orang yang telah kita campakkan dengan
terikat ke dalam api itu?" Jawab mereka kepada raja: "Benar, ya
raja!" Katanya: "Tetapi ada
empat orang kulihat berjalan-jalan dengan bebas di tengah-tengah api itu;
mereka tidak terluka, dan yang keempat itu rupanya seperti anak
dewa!" Lalu Nebukadnezar mendekati
pintu perapian yang bernyala-nyala itu; berkatalah ia: "Sadrakh, Mesakh
dan Abednego, hamba-hamba Allah yang maha tinggi, keluarlah dan datanglah ke
mari!" Lalu keluarlah Sadrakh, Mesakh dan Abednego dari api itu. Dan para wakil raja, para penguasa, para
bupati dan para menteri raja datang berkumpul; mereka melihat, bahwa tubuh
orang-orang ini tidak mempan oleh api itu, bahwa rambut di kepala mereka tidak
hangus, jubah mereka tidak berubah apa-apa, bahkan bau kebakaranpun tidak ada
pada mereka.
Berkatalah
Nebukadnezar: "Terpujilah Allahnya Sadrakh, Mesakh dan Abednego! Ia telah
mengutus malaikat-Nya dan melepaskan hamba-hamba-Nya, yang telah menaruh
percaya kepada-Nya, dan melanggar titah raja, dan yang menyerahkan tubuh
mereka, karena mereka tidak mau memuja dan menyembah allah manapun kecuali
Allah mereka. Sebab itu aku mengeluarkan
perintah, bahwa setiap orang dari bangsa, suku bangsa atau bahasa manapun ia,
yang mengucapkan penghinaan terhadap Allahnya Sadrakh, Mesakh dan Abednego,
akan dipenggal-penggal dan rumahnya akan dirobohkan menjadi timbunan puing,
karena tidak ada allah lain yang dapat melepaskan secara demikian itu."
Lalu raja
memberikan kedudukan tinggi kepada Sadrakh, Mesakh dan Abednego di wilayah
Babel.
Yeremia 7:1-8:3
Khotbah Yeremia mengenai Bait Suci
Firman yang
datang kepada Yeremia dari pada TUHAN, bunyinya: "Berdirilah di pintu gerbang rumah
TUHAN, serukanlah di sana firman ini dan katakanlah: Dengarlah firman TUHAN,
hai sekalian orang Yehuda yang masuk melalui semua pintu gerbang ini untuk
sujud menyembah kepada TUHAN! Beginilah
firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Perbaikilah tingkah langkahmu dan
perbuatanmu, maka Aku mau diam bersama-sama kamu di tempat ini. Janganlah percaya kepada perkataan dusta yang
berbunyi: Ini bait TUHAN, bait TUHAN, bait TUHAN, melainkan jika kamu sungguh-sungguh
memperbaiki tingkah langkahmu dan perbuatanmu, jika kamu sungguh-sungguh
melaksanakan keadilan di antara kamu masing-masing, tidak menindas orang asing, yatim dan janda,
tidak menumpahkan darah orang yang tak bersalah di tempat ini dan tidak
mengikuti allah lain, yang menjadi kemalanganmu sendiri, maka Aku mau diam bersama-sama kamu di tempat
ini, di tanah yang telah Kuberikan kepada nenek moyangmu, dari dahulu kala
sampai selama-lamanya. Tetapi
sesungguhnya, kamu percaya kepada perkataan dusta yang tidak memberi
faedah. Masakan kamu mencuri, membunuh,
berzinah dan bersumpah palsu, membakar korban kepada Baal dan mengikuti allah
lain yang tidak kamu kenal, kemudian
kamu datang berdiri di hadapan-Ku di rumah yang atasnya nama-Ku diserukan,
sambil berkata: Kita selamat, supaya dapat pula melakukan segala perbuatan yang
keji ini! Sudahkah menjadi sarang
penyamun di matamu rumah yang atasnya nama-Ku diserukan ini? Kalau Aku, Aku
sendiri melihat semuanya, demikianlah firman TUHAN. Tetapi baiklah pergi dahulu ke tempat-Ku yang
di Silo itu, di mana Aku membuat nama-Ku diam dahulu, dan lihatlah apa yang
telah Kulakukan kepadanya karena kejahatan umat-Ku Israel! Maka sekarang, oleh karena kamu telah melakukan
segala perbuatan itu juga, demikianlah firman TUHAN, dan oleh karena kamu tidak
mau mendengarkan, sekalipun Aku berbicara kepadamu terus-menerus, dan kamu
tidak mau menjawab, sekalipun Aku berseru kepadamu, karena itulah kepada rumah, yang atasnya
nama-Ku diserukan dan yang kamu andalkan itu, dan kepada tempat, yang telah
Kuberikan kepadamu dan kepada nenek moyangmu itu, akan Kulakukan seperti yang
telah Kulakukan kepada Silo; Aku akan
melemparkan kamu dari hadapan-Ku, seperti semua saudaramu, yakni seluruh
keturunan Efraim, telah Kulemparkan."
Melawan
penyembahan ratu sorga
"Tetapi
engkau, janganlah berdoa untuk bangsa ini, janganlah sampaikan seruan
permohonan dan doa untuk mereka, dan janganlah desak Aku, sebab Aku tidak akan
mendengarkan engkau. Tiadakah engkau
melihat apa yang dilakukan mereka di kota-kota Yehuda dan di jalan-jalan
Yerusalem? Anak-anak memungut kayu
bakar, bapa-bapa menyalakan api dan perempuan-perempuan meremas adonan untuk
membuat penganan persembahan bagi ratu sorga, dan orang mempersembahkan korban
curahan kepada allah lain dengan maksud menyakiti hati-Ku. Hati-Kukah sebenarnya yang mereka sakiti,
demikianlah firman TUHAN, bukankah hati mereka sendiri, sehingga mereka menjadi
malu? Sebab itu beginilah firman Tuhan
ALLAH: Sesungguhnya, murka-Ku dan kehangatan amarah-Ku akan tercurah ke tempat
ini, ke atas manusia, ke atas hewan, ke atas pohon-pohonan di padang dan ke
atas hasil tanah; amarah itu akan menyala-nyala dengan tidak padam-padam."
Melawan
ibadah tanpa kesetiaan
Beginilah
firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: "Tambah sajalah korban bakaranmu
kepada korban sembelihanmu dan nikmatilah dagingnya! Sungguh, pada waktu Aku membawa nenek
moyangmu keluar dari tanah Mesir Aku tidak mengatakan atau memerintahkan kepada
mereka sesuatu tentang korban bakaran dan korban sembelihan; hanya yang berikut inilah yang telah
Kuperintahkan kepada mereka: Dengarkanlah suara-Ku, maka Aku akan menjadi
Allahmu dan kamu akan menjadi umat-Ku, dan ikutilah seluruh jalan yang
Kuperintahkan kepadamu, supaya kamu berbahagia!
Tetapi mereka tidak mau mendengarkan dan tidak mau memberi perhatian,
melainkan mereka mengikuti rancangan-rancangan dan kedegilan hatinya yang
jahat, dan mereka memperlihatkan belakangnya dan bukan mukanya. Dari sejak waktu nenek moyangmu keluar dari
tanah Mesir sampai waktu ini, Aku mengutus kepada mereka hamba-hamba-Ku, para
nabi, hari demi hari, terus-menerus, tetapi
mereka tidak mau mendengarkan kepada-Ku dan tidak mau memberi perhatian, bahkan
mereka menegarkan tengkuknya, berbuat lebih jahat dari pada nenek moyang
mereka. Sekalipun engkau mengatakan
kepada mereka segala perkara ini, mereka tidak akan mendengarkan perkataanmu,
dan sekalipun engkau berseru kepada mereka, mereka tidak akan menjawab
engkau. Sebab itu, katakanlah kepada
mereka: Inilah bangsa yang tidak mau mendengarkan suara TUHAN, Allah mereka,
dan yang tidak mau menerima penghajaran! Ketulusan mereka sudah lenyap, sudah
hapus dari mulut mereka."
Penyembahan
berhala dan akibatnya
Cukurlah rambut kepalamu dan buanglah!
Angkatlah ratapan di atas bukit-bukit gundul,
Angkatlah ratapan di atas bukit-bukit gundul,
sebab TUHAN telah menolak
dan membuang bangsa yang kena murka-Nya!
dan membuang bangsa yang kena murka-Nya!
Sungguh,
orang Yehuda telah melakukan apa yang jahat di mata-Ku, demikianlah firman
TUHAN, telah menempatkan dewa-dewa mereka yang menjijikkan di rumah yang
atasnya nama-Ku diserukan ini untuk menajiskannya. Mereka telah mendirikan bukit pengorbanan
yang bernama Tofet di Lembah Ben-Hinom untuk membakar anak-anaknya lelaki dan
perempuan, suatu hal yang tidak pernah Kuperintahkan dan yang tidak pernah
timbul dalam hati-Ku. Sebab itu,
sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa orang tidak
akan mengatakan lagi "Tofet" dan "Lembah Ben-Hinom",
melainkan "Lembah Pembunuhan"; orang akan menguburkan mayat di Tofet
karena kekurangan tempat, bahkan mayat
bangsa ini akan menjadi makanan burung-burung di udara serta binatang-binatang
di bumi dengan tidak ada yang mengganggunya.
Di kota-kota Yehuda serta di jalan-jalan Yerusalem akan Kuhentikan suara
kegirangan dan suara sukacita, suara pengantin laki-laki dan suara pengantin perempuan,
sebab negeri itu akan menjadi tempat yang tandus.
Pada masa
itu, demikianlah firman TUHAN, tulang-tulang raja-raja Yehuda, tulang-tulang
pemuka-pemukanya, tulang-tulang imam-imam, tulang-tulang nabi-nabi dan
tulang-tulang segenap penduduk Yerusalem akan dikeluarkan dari dalam kubur
mereka dan diserakkan di depan matahari,
di depan bulan dan di depan segenap tentara langit yang dahulunya dicintai,
diabdi, diikuti, ditanyakan dan disembah oleh mereka. Semuanya itu tidak akan
dikumpulkan dan tidak akan dikuburkan; mereka akan menjadi pupuk di
ladang. Tetapi semua orang yang masih
tinggal dari kaum yang jahat ini akan lebih suka mati dari pada hidup di segala
tempat ke mana Aku menceraiberaikan mereka, demikianlah firman TUHAN semesta
alam.
___
Ayo Saat Teduh:
07 Agustus – Janji-Janji Allah Dan Perhentian Allah (3)
No comments:
Post a Comment