20 Agustus - Yehezkiel 17:1-19:14
Lambang ketidaksetiaan raja Zedekia
Maka
datanglah firman TUHAN kepadaku: "Hai
anak manusia, katakanlah suatu teka-teki dan ucapkanlah suatu perumpamaan kepada
kaum Israel. Katakanlah: Beginilah
firman Tuhan ALLAH: Seekor burung rajawali yang besar dengan sayapnya yang
besar dan panjang, penuh dengan bulu yang berwarna-warna datang ke gunung
Libanon dan ia mengambil puncak pohon aras.
Ia mematahkan pucuknya yang paling ujung dan dibawanya ke sebuah negeri
perdagangan lalu diletakkannya dia di kota perniagaan. Ia mengambil sebuah dari taruk-taruk tanah
itu dan menanamnya di ladang yang sudah sedia ditaburi; ia menempatkannya dekat
air yang berlimpah-limpah seperti pohon gandarusa sehingga ia tumbuh dan menjadi pohon anggur
yang rimbun, yang tumbuhnya rendah dan cabang-cabangnya melengkung menuju
burung itu dan akar-akarnya tetap di bawahnya. Demikianlah ia menjadi pohon
anggur dan mengeluarkan tunas-tunas dan memancarkan taruk-taruk.
Dalam pada
itu ada juga burung rajawali besar yang lain dengan sayapnya yang besar dan
bulu yang lebat. Dan sungguh, pohon anggur ini mengarahkan akar-akarnya ke
burung itu dan cabang-cabangnya dijulurkannya kepadanya, supaya burung itu
mengairi dia lebih baik dari bedeng di mana ia ditanam. Namun ia ditanam di ladang yang baik, dekat
air yang berlimpah-limpah, supaya ia bercabang-cabang dan berbuah dan supaya
menjadi pohon anggur yang bagus.
Katakanlah:
Beginilah firman Tuhan ALLAH: Apakah itu akan berhasil? Apakah orang tidak akan
mencabut akar-akarnya dan menyentakkan buahnya, sehingga semua ulamnya yang
baru menjadi kering? Tidak usah tangan yang kuat dan banyak orang untuk
mencabut dia dengan akar-akarnya. Lihat,
ia memang ditanam, tetapi apakah ia akan memberi hasil? Apakah ia tidak akan
layu kering kalau ditimpa angin timur? Ia akan layu kering di bedeng tempat
tumbuhnya itu."
Maka
datanglah firman TUHAN kepadaku: "Katakanlah
kepada kaum pemberontak: Tidakkah kamu mengetahui apa artinya ini? Katakan:
Lihat, raja Babel datang ke Yerusalem dan ia mengambil rajanya dan
pemuka-pemukanya dan membawa mereka ke Babel baginya. Lalu ia mengambil seorang yang berasal dari
keturunan raja dan mengadakan perjanjian dengan dia sambil menyuruh dia
bersumpah. Ia mengambil juga orang-orang berkuasa negeri itu, supaya kerajaan itu menjadi lemah dan jangan
memberontak lagi, juga supaya memegang teguh perjanjian itu dan dengan demikian
tetap ada. Tetapi orang itu memberontak
kepadanya dengan menyuruh utusannya ke Mesir, supaya ia diberi kuda dan tentara
yang besar. Apakah ia akan berhasil? Apakah orang yang berbuat demikian dapat
luput? Apakah orang yang mengingkari perjanjian dapat luput? Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan
ALLAH, ia pasti mati di Babel, di tempat raja yang mengangkatnya menjadi raja.
Karena ia memandang ringan kepada sumpah yang dimintakan raja itu dari padanya
dan mengingkari perjanjian raja itu dengan dia.
Dan Firaun tidak akan membantu dia dalam peperangan dengan tentara yang
besar dan sekumpulan banyak orang, pada waktu tembok pengepungan ditimbun dan
benteng pengepungan didirikan untuk melenyapkan banyak orang. Ya, ia memandang ringan kepada sumpah dan
mengingkari perjanjian. Sungguh, walaupun ia menyungguhkan hal itu dengan
berjabat tangan, tetapi ia melanggar semuanya itu, maka ia tidak dapat
luput. Oleh sebab itu, beginilah firman
Tuhan ALLAH: Demi Aku yang hidup, Aku pasti menimpakan atas kepalanya sumpahnya
kepada-Ku, yang dipandangnya ringan dan perjanjiannya di hadapan-Ku, yang
diingkarinya. Aku akan memasang
jaring-Ku untuk menangkap dia dan di dalam perangkap-Ku ia akan terjebak; Aku
akan membawa dia ke Babel dan di sana Aku akan berperkara dengan dia, karena ia
berobah setia terhadap Aku. Dan semua
tentara pilihannya akan tewas dimakan pedang dan yang terluput akan dihamburkan
ke semua mata angin. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, yang
mengatakannya.
Beginilah
firman Tuhan ALLAH: Aku sendiri akan mengambil sebuah carang dari puncak pohon
aras yang tinggi dan menanamnya; Aku mematahkannya dari pucuk yang paling ujung
dan yang masih muda dan Aku sendiri akan menanamnya di atas sebuah gunung yang
menjulang tinggi ke atas; di atas gunung
Israel yang tinggi akan Kutanam dia, agar ia bercabang-cabang dan berbuah dan
menjadi pohon aras yang hebat; segala macam burung dan yang berbulu bersayap
tinggal di bawahnya, mereka bernaung di bawah cabang-cabangnya. Maka segala pohon di ladang akan mengetahui,
bahwa Aku, TUHAN, merendahkan pohon yang tinggi dan meninggikan pohon yang
rendah, membuat pohon yang tumbuh menjadi layu kering dan membuat pohon yang
layu kering bertaruk kembali. Aku, TUHAN, yang mengatakannya dan akan
membuatnya."
Setiap
manusia bertanggung jawab atas dirinya
Maka
datanglah firman TUHAN kepadaku: "Ada
apa dengan kamu, sehingga kamu mengucapkan kata sindiran ini di tanah Israel:
Ayah-ayah makan buah mentah dan gigi anak-anaknya menjadi ngilu? Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan
ALLAH, kamu tidak akan mengucapkan kata sindiran ini lagi di Israel. Sungguh, semua jiwa Aku punya! Baik jiwa ayah
maupun jiwa anak Aku punya! Dan orang yang berbuat dosa, itu yang harus
mati.
Kalau
seseorang adalah orang benar dan ia melakukan keadilan dan kebenaran, dan ia tidak makan daging persembahan di atas
gunung atau tidak melihat kepada berhala-berhala kaum Israel, tidak mencemari
isteri sesamanya dan tidak menghampiri perempuan waktu bercemar kain, tidak menindas orang lain, ia mengembalikan
gadaian orang, tidak merampas apa-apa, memberi makan orang lapar, memberi
pakaian kepada orang telanjang, tidak
memungut bunga uang atau mengambil riba, menjauhkan diri dari kecurangan,
melakukan hukum yang benar di antara manusia dengan manusia, hidup menurut ketetapan-Ku dan tetap
mengikuti peraturan-Ku dengan berlaku setia--ialah orang benar, dan ia pasti
hidup, demikianlah firman Tuhan ALLAH. Tetapi
kalau ia melahirkan seorang anak yang menjadi perampok, dan yang suka
menumpahkan darah atau melakukan salah satu dari hal-hal itu --walaupun ayah tidak melakukan satupun--juga
makan daging persembahan di atas gunung dan mencemari isteri sesamanya, menindas orang sengsara dan miskin, merampas,
tidak mengembalikan gadaian orang, melihat kepada berhala-berhala dan melakukan
kekejian, memungut bunga uang dan
mengambil riba, orang yang demikian tidak akan hidup. Segala kekejian ini
dilakukannya, ia harus mati; darahnya tertimpa kepadanya sendiri.
Sesungguhnya,
kalau ia melahirkan seorang anak dan anak ini melihat segala dosa yang
dilakukan ayahnya, tetapi menginsafi hal itu, sehingga tidak melakukan seperti
itu: ia tidak makan daging persembahan
di atas gunung dan tidak melihat kepada berhala-berhala kaum Israel, tidak
mencemari isteri sesamanya, tidak
menindas orang lain, tidak mau meminta gadai, tidak merampas apa-apa, memberi
makan orang lapar, memberi pakaian kepada orang telanjang, menjauhkan diri dari kecurangan, tidak
mengambil bunga uang atau riba, melakukan peraturan-Ku dan hidup menurut
ketetapan-Ku--orang yang demikian tidak akan mati karena kesalahan ayahnya, ia
pasti hidup. Ayahnya, yang melakukan
pemerasan, yang merampas sesuatu, dan yang melakukan hal-hal yang tidak baik di
tengah-tengah bangsanya, sungguh, ia akan mati karena kesalahannya.
Tetapi kamu
berkata: Mengapa anak tidak turut menanggung kesalahan ayahnya? --Karena anak
itu melakukan keadilan dan kebenaran, melakukan semua ketetapan-Ku dengan
setia, maka ia pasti hidup. Orang yang
berbuat dosa, itu yang harus mati. Anak tidak akan turut menanggung kesalahan
ayahnya dan ayah tidak akan turut menanggung kesalahan anaknya. Orang benar
akan menerima berkat kebenarannya, dan kefasikan orang fasik akan tertanggung
atasnya.
Tetapi
jikalau orang fasik bertobat dari segala dosa yang dilakukannya dan berpegang
pada segala ketetapan-Ku serta melakukan keadilan dan kebenaran, ia pasti
hidup, ia tidak akan mati. Segala
durhaka yang dibuatnya tidak akan diingat-ingat lagi terhadap dia; ia akan
hidup karena kebenaran yang dilakukannya.
Apakah Aku berkenan kepada kematian orang fasik? demikianlah firman
Tuhan ALLAH. Bukankah kepada pertobatannya supaya ia hidup? Jikalau orang benar berbalik dari
kebenarannya dan melakukan kecurangan seperti segala kekejian yang dilakukan
oleh orang fasik--apakah ia akan hidup? Segala kebenaran yang dilakukannya
tidak akan diingat-ingat lagi. Ia harus mati karena ia berobah setia dan karena
dosa yang dilakukannya.
Tetapi kamu
berkata: Tindakan Tuhan tidak tepat! Dengarlah dulu, hai kaum Israel, apakah
tindakan-Ku yang tidak tepat ataukah tindakanmu yang tidak tepat? Kalau orang benar berbalik dari kebenarannya
dan melakukan kecurangan sehingga ia mati, ia harus mati karena kecurangan yang
dilakukannya. Sebaliknya, kalau orang
fasik bertobat dari kefasikan yang dilakukannya dan ia melakukan keadilan dan
kebenaran, ia akan menyelamatkan nyawanya.
Ia insaf dan bertobat dari segala durhaka yang dibuatnya, ia pasti hidup,
ia tidak akan mati. Tetapi kaum Israel
berkata: Tindakan Tuhan tidak tepat! Apakah tindakan-Ku yang tidak tepat, hai
kaum Israel, ataukah tindakanmu yang tidak tepat?
Oleh karena
itu Aku akan menghukum kamu masing-masing menurut tindakannya, hai kaum Israel,
demikianlah firman Tuhan ALLAH. Bertobatlah dan berpalinglah dari segala
durhakamu, supaya itu jangan bagimu menjadi batu sandungan, yang menjatuhkan
kamu ke dalam kesalahan. Buangkanlah
dari padamu segala durhaka yang kamu buat terhadap Aku dan perbaharuilah hatimu
dan rohmu! Mengapakah kamu akan mati, hai kaum Israel? Sebab Aku tidak berkenan kepada kematian
seseorang yang harus ditanggungnya, demikianlah firman Tuhan ALLAH. Oleh sebab
itu, bertobatlah, supaya kamu hidup!"
Ratapan
tentang raja Israel
Hai,
ucapkanlah suatu ratapan mengenai raja Israel,
dan katakanlah begini:
"Betapa ibumu menjadi seekor singa betina
di antara singa-singa!
di antara singa-singa!
Ia berbaring di antara singa-singa muda,
dan menyusui anak-anaknya.
dan menyusui anak-anaknya.
Ia membesarkan seekor dari anak-anaknya,
sehingga menjadi singa muda;
sehingga menjadi singa muda;
ia belajar menerkam,
malah manusia ditelannya.
malah manusia ditelannya.
Bangsa-bangsa menyerukan: Singa mengamuk!
akhirnya ia terjebak dalam pelubang mereka;
akhirnya ia terjebak dalam pelubang mereka;
mereka mengelikir dia
dan menggiringnya ke Mesir.
dan menggiringnya ke Mesir.
Sesudah induk singa menyadari bahwa usahanya
gagal
dan pengharapannya hilang lenyap,
dan pengharapannya hilang lenyap,
ia mengambil anaknya yang lain
dan membesarkannya menjadi singa muda.
dan membesarkannya menjadi singa muda.
Anaknya ini berjalan-jalan di antara kawanan
singa,
ia menjadi seekor singa muda;
ia menjadi seekor singa muda;
ia belajar menerkam,
malah manusia ditelannya.
malah manusia ditelannya.
Ia merusak puri-puri mereka
dan menumpas kota-kotanya;
dan menumpas kota-kotanya;
bumi serta segala isinya
diam ketakutan mendengar suara aumnya.
diam ketakutan mendengar suara aumnya.
Maka bangsa-bangsa bangkit melawan dia
dari daerah-daerah sekelilingnya,
dari daerah-daerah sekelilingnya,
mereka memasang jaring untuk menangkapnya
dan menjebaknya dalam pelubang.
dan menjebaknya dalam pelubang.
Ia dikurung dalam kandang,
sambil dikelikir,
sambil dikelikir,
dibawa ke hadapan raja Babel
dan dimasukkan dalam penjara,
dan dimasukkan dalam penjara,
supaya suaranya jangan kedengaran lagi
di atas gunung-gunung Israel.
di atas gunung-gunung Israel.
Ibumu seperti pohon anggur dalam kebun anggur,
yang tertanam dekat air,
yang tertanam dekat air,
berbuah dan bercabang
karena air yang berlimpah-limpah.
karena air yang berlimpah-limpah.
Padanya tumbuh suatu cabang yang kuat
yang menjadi tongkat kerajaan;
yang menjadi tongkat kerajaan;
ia menjulang tinggi di antara cabang-cabangnya
yang rapat,
dan menjadi kentara karena tingginya
dan karena rantingnya yang banyak.
dan menjadi kentara karena tingginya
dan karena rantingnya yang banyak.
Tetapi ia tercabut di dalam kemarahan
dan dilemparkan ke bumi;
dan dilemparkan ke bumi;
angin timur membuatnya layu kering,
buahnya disentakkan,
buahnya disentakkan,
cabang yang kuat menjadi layu kering;
dan api menghabiskannya.
dan api menghabiskannya.
Dan sekarang ia tertanam di padang gurun,
di tanah yang kering dan haus akan air.
di tanah yang kering dan haus akan air.
Maka keluarlah api dari cabangnya
yang memakan habis ranting dan buahnya,
yang memakan habis ranting dan buahnya,
sehingga tiada lagi padanya cabang yang kuat
dan tiada tongkat kerajaan."
dan tiada tongkat kerajaan."
Ini adalah ratapan dan sudah menjadi ratapan.
___
No comments:
Post a Comment