15 Agustus - Yeremia
37:11-38:28; Yehezkiel 1:1-3:15
Yeremia
37:11-38:28
Yeremia dipenjarakan
Ketika
tentara orang Kasdim itu telah angkat kaki dari Yerusalem oleh karena takut
kepada tentara Firaun, maka keluarlah
Yeremia dari Yerusalem untuk pergi ke daerah Benyamin dengan maksud mengurus di
sana pembagian warisan di antara kaum keluarga.
Tetapi ketika ia sampai ke pintu gerbang Benyamin, maka di sana ada
seorang kepala jaga yang bernama Yeria bin Selemya bin Hananya; ia menangkap
nabi Yeremia sambil berteriak: "Engkau mau menyeberang kepada orang
Kasdim!" Dan sekalipun Yeremia
menjawab: "Itu bohong, aku tidak hendak menyeberang kepada orang
Kasdim!", tetapi Yeria tidak mendengarkan, lalu ia menangkap Yeremia dan
membawanya menghadap para pemuka. Para
pemuka ini menjadi marah kepada Yeremia; mereka memukul dia dan memasukkannya
ke dalam rumah tahanan, rumah panitera Yonatan itu; adapun rumah itu telah
dibuat mereka menjadi penjara. Demikianlah
halnya Yeremia masuk ke dalam ruang cadangan air di bawah tanah itu. Dan lama
Yeremia tinggal di sana.
Zedekia memindahkan tempat Yeremia
Pada suatu kali raja Zedekia menyuruh orang
mengambil dia. Lalu dengan diam-diam bertanyalah raja di istananya kepadanya:
"Adakah datang firman dari TUHAN?" Jawab Yeremia: "Ada!"
Lagi katanya: "Bunyinya: Engkau akan diserahkan ke dalam tangan raja
Babel!" Kemudian berkatalah Yeremia
kepada raja Zedekia: "Apakah dosa yang kuperbuat kepadamu, kepada
pegawai-pegawaimu dan kepada bangsa ini, sehingga kamu memasukkan aku ke dalam
penjara? Di manakah gerangan para nabimu
yang telah bernubuat kepadamu, bahwa raja Babel tidak akan datang menyerang
kamu dan negeri ini? Sekarang,
dengarkanlah, hai tuanku raja! Biarlah permohonanku sampai di hadapanmu:
janganlah kembalikan aku ke rumah panitera Yonatan, nanti aku mati di
sana." Raja Zedekia memberi
perintah, lalu orang menahan Yeremia di pelataran penjagaan dan memberikan
setiap hari kepadanya sepotong roti dari jalan tukang roti, sampai pada waktu
segala roti habis di kota itu. Demikianlah Yeremia tinggal di pelataran
penjagaan itu.
Yeremia dimasukkan ke dalam perigi
Tetapi
Sefaca bin Matan, Gedalya bin Pasyhur, Yukhal bin Selemya dan Pasyhur bin
Malkia mendengar perkataan yang tidak henti-henti diucapkan oleh Yeremia kepada
segenap orang banyak itu: "Beginilah
firman TUHAN: Siapa yang tinggal di kota ini akan mati karena pedang, karena
kelaparan dan karena penyakit sampar; tetapi siapa yang keluar dari sini
mendapatkan orang Kasdim, ia akan tetap hidup; nyawanya akan menjadi jarahan
baginya dan ia tetap hidup. Beginilah
firman TUHAN: Kota ini akan pasti diserahkan ke dalam tangan tentara raja Babel
yang akan merebutnya." Maka
berkatalah para pemuka itu kepada raja: "Baiklah orang ini dihukum mati!
Sebab sebenarnya dengan mengatakan hal-hal seperti itu maka ia melemahkan
semangat prajurit-prajurit yang masih tinggal di kota ini dan semangat segenap
rakyat. Sungguh, orang ini tidak mengusahakan kesejahteraan untuk bangsa ini,
melainkan kemalangan." Raja Zedekia
menjawab: "Baiklah, ia ada dalam kuasamu! Sebab raja tidak dapat berbuat
apa-apa menentang kamu!" Maka
mereka mengambil Yeremia dan memasukkannya ke dalam perigi milik pangeran
Malkia yang ada di pelataran penjagaan itu; mereka menurunkan Yeremia dengan
tali. Di perigi itu tidak ada air, hanya lumpur, lalu terperosoklah Yeremia ke
dalam lumpur itu.
Tetapi
ketika didengar Ebed-Melekh, orang Etiopia itu--ia seorang sida-sida yang
tinggal di istana raja--bahwa Yeremia telah dimasukkan ke dalam perigi--pada
waktu itu raja sedang duduk di pintu gerbang Benyamin-- maka keluarlah Ebed-Melekh dari istana raja
itu, lalu berkata kepada raja: "Ya
tuanku raja, perbuatan orang-orang ini jahat dalam segala apa yang mereka lakukan
terhadap nabi Yeremia, yakni memasukkan dia ke dalam perigi; ia akan mati
kelaparan di tempat itu! Sebab tidak ada lagi roti di kota." Lalu raja memberi perintah kepada
Ebed-Melekh, orang Etiopia itu, katanya: "Bawalah tiga orang dari sini dan
angkatlah nabi Yeremia dari perigi itu sebelum ia mati!" Ebed-Melekh membawa orang-orang itu dan masuk
ke istana raja, ke gudang pakaian di tempat perbendaharaan; dari sana ia
mengambil pakaian yang buruk-buruk dan pakaian yang robek-robek, lalu
menurunkannya dengan tali kepada Yeremia di perigi itu. Berserulah Ebed-Melekh, orang Etiopia itu,
kepada Yeremia: "Taruhlah pakaian yang buruk-buruk dan robek-robek itu di
bawah ketiakmu sebagai ganjal tali!" Yeremiapun berbuat demikian. Kemudian mereka menarik dan mengangkat
Yeremia dengan tali dari perigi itu. Demikianlah Yeremia tinggal di pelataran
penjagaan itu.
Pembicaraan terakhir dengan raja Zedekia
Raja Zedekia menyuruh orang membawa nabi Yeremia
kepadanya di pintu yang ketiga pada rumah TUHAN. Berkatalah raja kepada
Yeremia: "Aku mau menanyakan sesuatu kepadamu; janganlah sembunyikan
apa-apa kepadaku!" Jawab Yeremia
kepada Zedekia: "Apabila aku memberitahukannya kepadamu, tentulah engkau
akan membunuh aku, bukan? Dan apabila aku memberi nasihat kepadamu, engkau
tidak juga akan mendengarkan aku!" Lalu
bersumpahlah raja Zedekia dengan diam-diam kepada Yeremia, katanya: "Demi
TUHAN yang hidup yang telah memberi nyawa ini kepada kita, aku tidak akan
membunuh engkau dan tidak akan menyerahkan engkau ke dalam tangan orang-orang
yang berusaha mencabut nyawamu itu!"
Sesudah itu berkatalah Yeremia kepada Zedekia: "Beginilah firman
TUHAN, Allah semesta alam, Allah Israel: Jika engkau keluar menyerahkan diri
kepada para perwira raja Babel, maka nyawamu akan terpelihara, dan kota ini
tidak akan dihanguskan dengan api; engkau dengan keluargamu akan hidup. Tetapi jika engkau tidak menyerahkan diri
kepada para perwira raja Babel, maka kota ini akan diserahkan ke dalam tangan
orang-orang Kasdim yang akan menghanguskannya dengan api; dan engkau sendiri
tidak akan luput dari tangan mereka."
Kemudian berkatalah raja Zedekia kepada Yeremia: "Aku takut kepada
orang-orang Yehuda yang menyeberang kepada orang Kasdim itu; nanti aku
diserahkan ke dalam tangan mereka, sehingga mereka mempermainkan
aku." Yeremia menjawab: "Hal
itu tidak akan terjadi! Dengarkanlah suara TUHAN dalam hal apa yang kukatakan
kepadamu, maka keadaanmu akan baik dan nyawamu akan terpelihara. Tetapi jika engkau enggan menyerahkan diri,
maka inilah firman yang dinyatakan TUHAN kepadaku: Sungguh, semua perempuan yang masih tinggal
di istana raja Yehuda digiring ke luar ke hadapan para perwira raja Babel
sambil berseru:
Engkau diperdayakan,
dikalahkan oleh sahabat-sahabatmu.
dikalahkan oleh sahabat-sahabatmu.
Tetapi baru saja kakimu
terperosok ke dalam lumpur,
mereka sudah berpaling pulang.
mereka sudah berpaling pulang.
Semua
isterimu dan anak-anakmu akan digiring ke luar ke hadapan orang-orang Kasdim
itu. Dan engkau sendiri tidak akan terluput dari tangan mereka, tetapi engkau
akan tertangkap oleh raja Babel. Dan kota ini akan dihanguskan dengan
api." Lalu berkatalah Zedekia
kepada Yeremia: "Janganlah ada orang yang mengetahui tentang pembicaraan
ini, supaya engkau jangan mati. Apabila
para pemuka mendengar, bahwa aku telah berbicara dengan engkau, lalu mereka
datang meminta kepadamu: Beritahukanlah kepada kami apa yang telah kaukatakan
kepada raja dan apa yang telah dikatakan raja kepadamu; janganlah sembunyikan
kepada kami, supaya engkau jangan kami bunuh!,
maka haruslah kaukatakan kepada mereka: Aku menyampaikan permohonanku ke
hadapan raja, supaya aku jangan dikembalikannya ke rumah Yonatan untuk mati di
sana." Memang semua pemuka itu
datang bertanya kepada Yeremia, tetapi ia memberi jawab kepada mereka tepat
seperti segala yang diperintahkan raja. Maka mereka membiarkan dia, sebab
sesuatupun dari pembicaraan itu tidak ada yang diketahui siapapun. Demikianlah Yeremia tinggal di pelataran
penjagaan itu sampai kepada hari Yerusalem direbut.
Yehezkiel
1:1-3:15
Mahluk hidup dan kemuliaan TUHAN
Pada tahun
ketiga puluh, dalam bulan yang keempat, pada tanggal lima bulan itu, ketika aku
bersama-sama dengan para buangan berada di tepi sungai Kebar, terbukalah langit
dan aku melihat penglihatan-penglihatan tentang Allah. Pada tanggal lima bulan itu, yaitu tahun
kelima sesudah raja Yoyakhin dibuang, datanglah
firman TUHAN kepada imam Yehezkiel, anak Busi, di negeri orang Kasdim di tepi
sungai Kebar, dan di sana kekuasaan TUHAN meliputi dia.
Lalu aku
melihat, sungguh, angin badai bertiup dari utara, dan membawa segumpal awan
yang besar dengan api yang berkilat-kilat dan awan itu dikelilingi oleh sinar;
di dalam, di tengah-tengah api itu kelihatan seperti suasa mengkilat. Dan di tengah-tengah itu juga ada yang
menyerupai empat makhluk hidup dan beginilah kelihatannya mereka: mereka
menyerupai manusia, tetapi masing-masing
mempunyai empat muka dan pada masing-masing ada pula empat sayap. Kaki mereka adalah lurus dan telapak kaki
mereka seperti kuku anak lembu; kaki-kaki ini mengkilap seperti tembaga yang
baru digosok. Pada keempat sisi mereka
di bawah sayap-sayapnya tampak tangan manusia. Mengenai muka dan sayap mereka
berempat adalah begini: mereka saling
menyentuh dengan sayapnya; mereka tidak berbalik kalau berjalan, masing-masing
berjalan lurus ke depan. Muka mereka
kelihatan begini: Keempatnya mempunyai muka manusia di depan, muka singa di
sebelah kanan, muka lembu di sebelah kiri, dan muka rajawali di belakang. Sayap-sayap mereka dikembangkan ke atas;
mereka saling menyentuh dengan sepasang sayapnya dan sepasang sayap yang lain
menutupi badan mereka. Masing-masing
berjalan lurus ke depan; ke arah mana roh itu hendak pergi, ke sanalah mereka
pergi, mereka tidak berbalik kalau berjalan.
Di tengah makhluk-makhluk hidup itu kelihatan seperti bara api yang
menyala, seperti suluh, yang bergerak kian ke mari di antara makhluk-makhluk
hidup itu, dan api itu bersinar sedang dari api itu kilat
sabung-menyabung. Makhluk-makhluk hidup
itu terbang ke sana ke mari seperti kilat.
Aku melihat,
sungguh, di atas tanah di samping masing-masing dari keempat makhluk-makhluk
hidup itu ada sebuah roda. Rupa
roda-roda itu seperti kilauan permata pirus dan keempatnya adalah serupa;
buatannya seolah-olah roda yang satu di tengah-tengah yang lain. Kalau mereka berjalan mereka dapat menuju
keempat jurusan; mereka tidak berbalik kalau berjalan. Mereka mempunyai lingkar dan aku melihat,
bahwa sekeliling lingkar yang empat itu penuh dengan mata. Kalau makhluk-makhluk hidup itu berjalan,
roda-roda itu juga berjalan di samping mereka; dan kalau makhluk-makhluk hidup
itu terangkat dari atas tanah, roda-roda itu turut terangkat. Ke arah mana roh itu hendak pergi, ke sanalah
mereka pergi, dan roda-rodanya sama-sama terangkat dengan mereka, sebab roh
makhluk-makhluk hidup itu berada di dalam roda-rodanya. Kalau makhluk-makhluk hidup itu berjalan,
roda-roda itu berjalan; kalau mereka berhenti, roda-roda itu berhenti; dan
kalau mereka terangkat dari tanah, roda-roda itu sama-sama terangkat dengan
mereka; sebab roh makhluk-makhluk hidup itu berada di dalam roda-rodanya.
Panggilan Yehezkiel
Di atas kepala makhluk-makhluk hidup itu ada yang
menyerupai cakrawala, yang kelihatan seperti hablur es yang mendahsyatkan,
terbentang di atas kepala mereka. Dan di
bawah cakrawala itu sayap mereka dikembangkan lurus, yang satu menyinggung yang
lain; dan masing-masing mempunyai sepasang sayap yang menutupi badan
mereka. Kalau mereka berjalan, aku
mendengar suara sayapnya seperti suara air terjun yang menderu, seperti suara
Yang Mahakuasa, seperti keributan laskar yang besar; kalau mereka berhenti,
sayapnya dibiarkan terkulai. Maka
kedengaranlah suara dari atas cakrawala yang ada di atas kepala mereka; kalau
mereka berhenti, sayapnya dibiarkan terkulai.
Di atas cakrawala yang ada di atas kepala mereka ada menyerupai takhta
yang kelihatannya seperti permata lazurit; dan di atas yang menyerupai takhta
itu ada yang kelihatan seperti rupa manusia.
Dari yang menyerupai pinggangnya sampai ke atas aku lihat seperti suasa
mengkilat dan seperti api yang ditudungi sekelilingnya; dan dari yang
menyerupai pinggangnya sampai ke bawah aku lihat seperti api yang dikelilingi
sinar. Seperti busur pelangi, yang
terlihat pada musim hujan di awan-awan, demikianlah kelihatan sinar yang
mengelilinginya. Begitulah kelihatan gambar kemuliaan TUHAN. Tatkala aku
melihatnya aku sembah sujud, lalu kudengar suara Dia yang berfirman.
Firman-Nya
kepadaku: "Hai anak manusia, bangunlah dan berdiri, karena Aku hendak
berbicara dengan engkau." Sementara
Ia berbicara dengan aku, kembalilah rohku ke dalam aku dan ditegakkannyalah
aku. Kemudian aku mendengar Dia yang berbicara dengan aku.
Firman-Nya
kepadaku: "Hai anak manusia, Aku mengutus engkau kepada orang Israel,
kepada bangsa pemberontak yang telah memberontak melawan Aku. Mereka dan nenek
moyang mereka telah mendurhaka terhadap Aku sampai hari ini juga. Kepada keturunan inilah, yang keras kepala
dan tegar hati, Aku mengutus engkau dan harus kaukatakan kepada mereka:
Beginilah firman Tuhan ALLAH. Dan baik
mereka mendengarkan atau tidak--sebab mereka adalah kaum pemberontak--mereka
akan mengetahui bahwa seorang nabi ada di tengah-tengah mereka. Dan engkau, anak manusia, janganlah takut
melihat mereka maupun mendengarkan kata-katanya, biarpun engkau di
tengah-tengah onak dan duri dan engkau tinggal dekat kalajengking. Janganlah
takut mendengarkan kata-kata mereka dan janganlah gentar melihat mukanya, sebab
mereka adalah kaum pemberontak. Sampaikanlah
perkataan-perkataan-Ku kepada mereka, baik mereka mau mendengarkan atau tidak,
sebab mereka adalah pemberontak.
Dan engkau,
anak manusia, dengarlah apa yang Kufirmankan kepadamu; janganlah memberontak
seperti kaum pemberontak ini. Ngangakanlah mulutmu dan makanlah apa yang
Kuberikan kepadamu." Aku melihat,
sesungguhnya ada tangan yang terulur kepadaku, dan sungguh, dipegang-Nya sebuah
gulungan kitab, lalu dibentangkan-Nya di
hadapanku. Gulungan kitab itu ditulisi timbal balik dan di sana tertulis
nyanyian-nyanyian ratapan, keluh kesah dan rintihan.
Firman-Nya
kepadaku: "Hai anak manusia, makanlah apa yang engkau lihat di sini;
makanlah gulungan kitab ini dan pergilah, berbicaralah kepada kaum
Israel." Maka kubukalah mulutku dan
diberikan-Nya gulungan kitab itu kumakan.
Lalu firman-Nya kepadaku: "Hai anak manusia, makanlah gulungan
kitab yang Kuberikan ini kepadamu dan isilah perutmu dengan itu." Lalu aku
memakannya dan rasanya manis seperti madu dalam mulutku.
Firman-Nya
kepadaku: "Hai anak manusia, mari, pergilah dan temuilah kaum Israel dan
sampaikanlah perkataan-perkataan-Ku kepada mereka. Sebab engkau tidak diutus kepada suatu bangsa
yang berbahasa asing dan yang berat lidah, tetapi kepada kaum Israel; bukan kepada banyak bangsa-bangsa yang
berbahasa asing dan yang berat lidah, yang engkau tidak mengerti bahasanya.
Sekiranya aku mengutus engkau kepada bangsa yang demikian, mereka akan
mendengarkan engkau. Akan tetapi kaum
Israel tidak mau mendengarkan engkau, sebab mereka tidak mau mendengarkan Aku,
karena seluruh kaum Israel berkepala batu dan bertegar hati. Lihat, Aku meneguhkan hatimu melawan mereka
yang berkepala batu dan membajakan semangatmu melawan ketegaran hati
mereka. Seperti batu intan, yang lebih
keras dari pada batu Kuteguhkan hatimu; janganlah takut kepada mereka dan
janganlah gentar melihat mukanya, sebab mereka adalah kaum pemberontak." Selanjutnya firman-Nya kepadaku: "Hai
anak manusia, perhatikanlah segala perkataan-Ku yang akan Kufirmankan kepadamu
dan berikanlah telingamu kepadanya. Mari,
pergilah dan temuilah orang-orang buangan, teman sebangsamu, berbicaralah
kepada mereka dan katakanlah: Beginilah firman Tuhan ALLAH; baik mereka mau
mendengarkan atau tidak."
Maka Roh itu
mengangkat aku, dan aku mendengar di belakangku suatu suara gemuruh yang besar,
tatkala kemuliaan Allah naik ke atas dari tempatnya, yakni suara dari sayap-sayap makhluk-makhluk
hidup yang menggesek satu sama lain, dan di samping itu suara gemertak dari
roda-roda, suatu suara gemuruh yang besar.
Dan Roh itu mengangkat dan membawa aku, dan aku pergi dengan hati panas
dan dengan perasaan pahit, karena kekuasaan TUHAN memaksa aku dengan
sangat. Demikianlah aku datang kepada
orang-orang buangan yang tinggal di tepi sungai Kebar di Tel-Abib dan di sana
aku duduk tertegun di tengah-tengah mereka selama tujuh hari.
___
Ayo Saat Teduh:
15 Agustus – Janji Kemerdekaan Di Dalam Kristus (1)
No comments:
Post a Comment