1 April – Hakim-Hakim
3:31-6:40
Samgar
Sesudah dia,
bangkitlah Samgar bin Anat; ia menewaskan orang Filistin dengan tongkat
penghalau lembu, enam ratus orang banyaknya. Demikianlah ia juga menyelamatkan
orang Israel.
Debora dan Barak
Setelah Ehud
mati, orang Israel melakukan pula apa yang jahat di mata TUHAN. Lalu TUHAN
menyerahkan mereka ke dalam tangan Yabin, raja Kanaan, yang memerintah di
Hazor. Panglima tentaranya ialah Sisera yang diam di Haroset-Hagoyim. Lalu
orang Israel berseru kepada TUHAN, sebab Sisera mempunyai sembilan ratus kereta
besi dan dua puluh tahun lamanya ia menindas orang Israel dengan keras. Pada
waktu itu Debora, seorang nabiah, isteri Lapidot, memerintah sebagai hakim atas
orang Israel. Ia biasa duduk di bawah pohon korma Debora antara Rama dan Betel
di pegunungan Efraim, dan orang Israel menghadap dia untuk berhakim kepadanya.
Ia menyuruh memanggil Barak bin Abinoam dari Kedesh di daerah Naftali, lalu
berkata kepadanya: "Bukankah TUHAN, Allah Israel, memerintahkan demikian:
Majulah, bergeraklah menuju gunung Tabor dengan membawa sepuluh ribu orang bani
Naftali dan bani Zebulon bersama-sama dengan engkau, dan Aku akan menggerakkan
Sisera, panglima tentara Yabin, dengan kereta-keretanya dan pasukan-pasukannya
menuju engkau ke sungai Kison dan Aku akan menyerahkan dia ke dalam
tanganmu." Jawab Barak kepada Debora: "Jika engkau turut maju akupun
maju, tetapi jika engkau tidak turut maju akupun tidak maju." Kata Debora:
"Baik, aku turut! Hanya, engkau tidak akan mendapat kehormatan dalam
perjalanan yang engkau lakukan ini, sebab TUHAN akan menyerahkan Sisera ke
dalam tangan seorang perempuan." Lalu Debora bangun berdiri dan pergi
bersama-sama dengan Barak ke Kedesh. Barak mengerahkan suku Zebulon dan suku
Naftali ke Kedesh, maka sepuluh ribu orang maju mengikuti dia; juga Debora maju
bersama-sama dengan dia.
Adapun Heber,
orang Keni itu, telah memisahkan diri dari suku Keni, dari anak-anak Hobab ipar
Musa, dan telah berpindah-pindah memasang kemahnya sampai ke pohon tarbantin di
Zaanaim yang dekat Kedesh.
Setelah
dikabarkan kepada Sisera, bahwa Barak bin Abinoam telah maju ke gunung Tabor,
dikerahkannyalah segala keretanya, sembilan ratus kereta besi, dan seluruh
rakyat yang bersama-sama dengan dia, dari Haroset-Hagoyim ke sungai Kison. Lalu
berkatalah Debora kepada Barak: "Bersiaplah, sebab inilah harinya TUHAN
menyerahkan Sisera ke dalam tanganmu. Bukankah TUHAN telah maju di depan
engkau?" Lalu turunlah Barak dari gunung Tabor dan sepuluh ribu orang
mengikuti dia, dan TUHAN mengacaukan Sisera serta segala keretanya dan seluruh
tentaranya oleh mata pedang di depan Barak, sehingga Sisera turun dari
keretanya dan melarikan diri dengan berjalan kaki. Lalu Barak mengejar
kereta-kereta dan tentara itu sampai ke Haroset-Hagoyim, dan seluruh tentara
Sisera tewas oleh mata pedang; tidak ada seorangpun yang tinggal hidup. Tetapi
Sisera dengan berjalan kaki melarikan diri ke kemah Yael, isteri Heber, orang
Keni itu, sebab ada perhubungan baik antara Yabin, raja Hazor, dengan keluarga
Heber, orang Keni itu. Yael itupun keluar mendapatkan Sisera, dan berkata
kepadanya: "Singgahlah, tuanku, silakan masuk. Jangan takut." Lalu
singgahlah ia ke dalam kemah perempuan itu dan perempuan itu menutupi dia
dengan selimut. Kemudian berkatalah ia kepada perempuan itu: "Berilah
kiranya aku minum air sedikit, aku haus." Lalu perempuan itu membuka
kirbat susu, diberinyalah dia minum dan diselimutinya pula. Lagi katanya kepada
perempuan itu: "Berdirilah di depan pintu kemah dan apabila ada orang
datang dan bertanya kepadamu: Ada orang di sini?, maka jawablah: Tidak
ada." Tetapi Yael, isteri Heber, mengambil patok kemah, diambilnya pula
palu, mendekatinya diam-diam, lalu dilantaknyalah patok itu masuk ke dalam
pelipisnya sampai tembus ke tanah--sebab ia telah tidur nyenyak karena
lelahnya--maka matilah orang itu. Pada waktu itu muncullah Barak yang mengejar
Sisera. Keluarlah Yael mendapatkan dia dan berkata kepadanya: "Mari, aku
akan menunjukkan kepadamu orang yang kaucari itu." Lalu masuklah Barak ke
dalam dan tampaklah Sisera mati tergeletak dengan patok dalam pelipisnya.
Demikianlah Allah pada hari itu menundukkan Yabin, raja Kanaan, di depan orang
Israel. Dan kekuasaan orang Israel kian keras menekan Yabin, raja Kanaan,
sampai mereka melenyapkan Yabin, raja Kanaan itu.
Nyanyian Debora
Pada hari itu
bernyanyilah Debora dan Barak bin Abinoam, demikian:
Karena pahlawan-pahlawan di Israel siap
berperang,
karena bangsa itu menawarkan dirinya dengan sukarela, pujilah TUHAN!
karena bangsa itu menawarkan dirinya dengan sukarela, pujilah TUHAN!
Dengarlah, ya raja-raja! Pasanglah
telingamu, ya pemuka-pemuka!
Kalau aku, aku mau bernyanyi bagi TUHAN, bermazmur bagi TUHAN, Allah Israel.
Kalau aku, aku mau bernyanyi bagi TUHAN, bermazmur bagi TUHAN, Allah Israel.
TUHAN, ketika Engkau bergerak dari Seir,
ketika Engkau melangkah maju dari daerah Edom,
bergoncanglah bumi, tirislah juga langit, juga awan tiris airnya;
gunung-gunung--yakni Sinai--bergoyang di hadapan TUHAN,
di hadapan TUHAN, Allah Israel.
ketika Engkau melangkah maju dari daerah Edom,
bergoncanglah bumi, tirislah juga langit, juga awan tiris airnya;
gunung-gunung--yakni Sinai--bergoyang di hadapan TUHAN,
di hadapan TUHAN, Allah Israel.
Dalam zaman Samgar bin Anat,
dalam zaman Yael, kafilah tidak ada lagi
dan orang-orang yang dalam perjalanan terpaksa menempuh jalan yang berbelit-belit.
dalam zaman Yael, kafilah tidak ada lagi
dan orang-orang yang dalam perjalanan terpaksa menempuh jalan yang berbelit-belit.
Penduduk pedusunan diam-diam saja di
Israel, ya mereka diam-diam,
sampai engkau bangkit, Debora, bangkit sebagai ibu di Israel.
sampai engkau bangkit, Debora, bangkit sebagai ibu di Israel.
Ketika orang memilih allah baru,
maka terjadilah perang di pintu gerbang.
maka terjadilah perang di pintu gerbang.
Sesungguhnya, perisai ataupun tombak
tidak terlihat di antara empat puluh ribu orang di Israel.
tidak terlihat di antara empat puluh ribu orang di Israel.
Hatiku tertuju kepada para panglima
Israel,
kepada mereka yang menawarkan dirinya dengan sukarela di antara bangsa itu.
kepada mereka yang menawarkan dirinya dengan sukarela di antara bangsa itu.
Pujilah TUHAN!
Kamu, yang menunggang keledai betina putih,
kamu, yang duduk di atas permadani,
kamu, yang berjalan di jalan, ceriterakanlah hal itu!
Kamu, yang menunggang keledai betina putih,
kamu, yang duduk di atas permadani,
kamu, yang berjalan di jalan, ceriterakanlah hal itu!
Di tempat-tempat penimbaan air,
menurut suara orang-orang yang berdendang,
di sanalah orang menyanyikan perbuatan TUHAN yang adil,
perbuatan-Nya yang adil terhadap orang-orang-Nya di pedusunan di Israel.
menurut suara orang-orang yang berdendang,
di sanalah orang menyanyikan perbuatan TUHAN yang adil,
perbuatan-Nya yang adil terhadap orang-orang-Nya di pedusunan di Israel.
Pada waktu itu
turunlah umat TUHAN ke pintu gerbang.
turunlah umat TUHAN ke pintu gerbang.
Bangunlah, bangunlah, Debora!
Bangunlah, bangunlah, nyanyikanlah suatu nyanyian!
Bangunlah, bangunlah, nyanyikanlah suatu nyanyian!
Bangkitlah, Barak!
dan giringlah tawananmu, hai anak Abinoam!
dan giringlah tawananmu, hai anak Abinoam!
Lalu turunlah para bangsawan yang
terluput,
umat TUHAN turun bagi-Nya sebagai pahlawan.
umat TUHAN turun bagi-Nya sebagai pahlawan.
Dari suku Efraim mereka datang ke lembah,
mengikuti engkau, ya suku Benyamin,
dengan laskarmu;
dari suku Makhir turunlah para panglima dan dari suku Zebulon orang-orang pembawa tongkat pengerah.
mengikuti engkau, ya suku Benyamin,
dengan laskarmu;
dari suku Makhir turunlah para panglima dan dari suku Zebulon orang-orang pembawa tongkat pengerah.
Juga para pemimpin suku Isakhar menyertai
Debora, dan seperti Isakhar,
demikianlah Naftali menyertai Barak.
demikianlah Naftali menyertai Barak.
Mereka menyusul dia
dan menyerbu masuk lembah.
dan menyerbu masuk lembah.
Tetapi pihak pasukan-pasukan suku Ruben
ada banyak pertimbangan.
ada banyak pertimbangan.
Mengapa engkau tinggal duduk di antara
kandang-kandang
sambil mendengarkan seruling pemanggil kawanan?
sambil mendengarkan seruling pemanggil kawanan?
Di pihak pasukan-pasukan suku Ruben
ada banyak pertimbangan!
ada banyak pertimbangan!
Orang Gilead tinggal diam di seberang
sungai Yordan;
dan suku Dan, mengapa mereka tinggal dekat kapal-kapal?
dan suku Dan, mengapa mereka tinggal dekat kapal-kapal?
Suku Asyer duduk di tepi pantai laut,
tinggal diam di teluk-teluknya.
tinggal diam di teluk-teluknya.
Tetapi suku Zebulon ialah bangsa yang
berani mempertaruhkan nyawanya,
demikian juga suku Naftali, di tempat-tempat tinggi di padang.
demikian juga suku Naftali, di tempat-tempat tinggi di padang.
Raja-raja datang dan berperang,
pada waktu itu raja-raja Kanaan berperang dekat Taanakh,
pada mata air di Megido,
tetapi perak sebagai rampasan tidak diperoleh mereka.
pada waktu itu raja-raja Kanaan berperang dekat Taanakh,
pada mata air di Megido,
tetapi perak sebagai rampasan tidak diperoleh mereka.
Dari langit berperang bintang-bintang,
dari peredarannya mereka memerangi Sisera.
dari peredarannya mereka memerangi Sisera.
Sungai Kison menghanyutkan musuh,
Kison, sungai yang terkenal dari dahulu kala itu.
Kison, sungai yang terkenal dari dahulu kala itu.
--Majulah sekuat tenaga, hai jiwaku! –
Ketika itu menderaplah telapak kuda,
karena berpacu lari kuda-kudanya.
karena berpacu lari kuda-kudanya.
"Kutukilah kota Meros!" firman
Malaikat TUHAN,
"kutukilah habis-habisan penduduknya,
karena mereka tidak datang membantu TUHAN,
membantu TUHAN sebagai pahlawan."
"kutukilah habis-habisan penduduknya,
karena mereka tidak datang membantu TUHAN,
membantu TUHAN sebagai pahlawan."
Diberkatilah Yael, isteri Heber, orang
Keni itu,
melebihi perempuan-perempuan lain,
diberkatilah ia, melebihi perempuan-perempuan yang di dalam kemah.
melebihi perempuan-perempuan lain,
diberkatilah ia, melebihi perempuan-perempuan yang di dalam kemah.
Air diminta orang itu,
tetapi susu diberikannya;
dalam cawan yang indah disuguhkannya dadih.
tetapi susu diberikannya;
dalam cawan yang indah disuguhkannya dadih.
Tangannya diulurkannya mengambil patok,
tangan kanannya mengambil tukul tukang,
ditukulnya Sisera,
dihancurkannya kepalanya,
diremukkan dan ditembusnya pelipisnya.
tangan kanannya mengambil tukul tukang,
ditukulnya Sisera,
dihancurkannya kepalanya,
diremukkan dan ditembusnya pelipisnya.
Dekat kakinya orang itu rebah,
tewas tergeletak,
dekat kakinya orang itu rebah dan tewas,
di tempat ia rebah,
di sanalah orang itu tewas, digagahi.
tewas tergeletak,
dekat kakinya orang itu rebah dan tewas,
di tempat ia rebah,
di sanalah orang itu tewas, digagahi.
Dari jendela ibu Sisera menjenguk dan
berseru dari tingkap:
"Mengapa keretanya tak kunjung datang?
Mengapa kereta-keretanya belum kedengaran?"
"Mengapa keretanya tak kunjung datang?
Mengapa kereta-keretanya belum kedengaran?"
Yang paling bijak di antara
dayang-dayangnya menjawabnya, dan ia sendiri juga membalas perkataannya itu:
"Bukankah mereka mendapat jarahan dan membagi-baginya,
gadis seorang dua untuk setiap orang jarahan kain berwarna sehelai dua untuk Sisera,
jarahan kain sulaman aneka warna sehelai dua untuk leherku?"
"Bukankah mereka mendapat jarahan dan membagi-baginya,
gadis seorang dua untuk setiap orang jarahan kain berwarna sehelai dua untuk Sisera,
jarahan kain sulaman aneka warna sehelai dua untuk leherku?"
Demikianlah akan binasa segala musuh-Mu,
ya TUHAN!
Tetapi orang yang mengasihi-Nya bagaikan matahari terbit dalam kemegahannya.
Tetapi orang yang mengasihi-Nya bagaikan matahari terbit dalam kemegahannya.
Lalu amanlah
negeri itu empat puluh tahun lamanya.
Gideon diangkat menjadi hakim
Tetapi orang
Israel melakukan apa yang jahat di mata TUHAN; sebab itu TUHAN menyerahkan
mereka ke dalam tangan orang Midian, tujuh tahun lamanya, dan selama itu orang
Midian berkuasa atas orang Israel. Karena takutnya kepada orang Midian itu,
maka orang Israel membuat tempat-tempat perlindungan di pegunungan, yakni
gua-gua dan kubu-kubu. Setiap kali orang Israel selesai menabur, datanglah
orang Midian, orang Amalek dan orang-orang dari sebelah timur, lalu maju
mendatangi mereka; berkemahlah orang-orang itu di daerah mereka, dan
memusnahkan hasil tanah itu sampai ke dekat Gaza, dan tidak meninggalkan bahan
makanan apapun di Israel, juga domba, atau lembu atau keledaipun tidak. Sebab
orang-orang itu datang maju dengan ternaknya dan kemahnya, dan datangnya itu
berbanyak-banyak seperti belalang. Orang-orangnya dan unta-untanya tidak
terhitung banyaknya, sekaliannya datang ke negeri itu untuk memusnahkannya,
sehingga orang Israel menjadi sangat melarat oleh perbuatan orang Midian itu.
Lalu berserulah orang Israel kepada TUHAN.
Ketika orang
Israel berseru kepada TUHAN karena orang Midian itu, maka TUHAN mengutus
seorang nabi kepada orang Israel, yang berkata kepada mereka: "Beginilah
firman TUHAN, Allah Israel: Akulah yang menuntun kamu keluar dari Mesir dan
yang membawa kamu keluar dari rumah perbudakan. Aku melepaskan kamu dari tangan
orang Mesir dan dari tangan semua orang yang menindas kamu, bahkan Aku
menghalau mereka dari depanmu dan negeri mereka Kuberikan kepadamu. Dan Aku
telah berfirman kepadamu: Akulah TUHAN, Allahmu, maka janganlah kamu menyembah
allah orang Amori, yang negerinya kamu diami ini. Tetapi kamu tidak
mendengarkan firman-Ku itu."
Kemudian
datanglah Malaikat TUHAN dan duduk di bawah pohon tarbantin di Ofra, kepunyaan
Yoas, orang Abiezer itu, sedang Gideon, anaknya, mengirik gandum dalam tempat
pemerasan anggur agar tersembunyi bagi orang Midian. Malaikat TUHAN menampakkan
diri kepadanya dan berfirman kepadanya, demikian: "TUHAN menyertai engkau,
ya pahlawan yang gagah berani." Jawab Gideon kepada-Nya: "Ah, tuanku,
jika TUHAN menyertai kami, mengapa semuanya ini menimpa kami? Di manakah segala
perbuatan-perbuatan-yang ajaib yang diceritakan oleh nenek moyang kami kepada
kami, ketika mereka berkata: Bukankah TUHAN telah menuntun kita keluar dari
Mesir? Tetapi sekarang TUHAN membuang kami dan menyerahkan kami ke dalam
cengkeraman orang Midian." Lalu berpalinglah TUHAN kepadanya dan
berfirman: "Pergilah dengan kekuatanmu ini dan selamatkanlah orang Israel
dari cengkeraman orang Midian. Bukankah Aku mengutus engkau!" Tetapi
jawabnya kepada-Nya: "Ah Tuhanku, dengan apakah akan kuselamatkan orang
Israel? Ketahuilah, kaumku adalah yang paling kecil di antara suku Manasye dan
akupun seorang yang paling muda di antara kaum keluargaku." Berfirmanlah
TUHAN kepadanya: "Tetapi Akulah yang menyertai engkau, sebab itu engkau
akan memukul kalah orang Midian itu sampai habis." Maka jawabnya kepada-Nya:
"Jika sekiranya aku mendapat kasih karunia di mata-Mu, maka berikanlah
kepadaku tanda, bahwa Engkau sendirilah yang berfirman kepadaku. Janganlah
kiranya pergi dari sini, sampai aku datang kepada-Mu membawa persembahanku dan
meletakkannya di hadapan-Mu." Firman-Nya: "Aku akan tinggal, sampai
engkau kembali." Masuklah Gideon ke dalam, lalu mengolah seekor anak
kambing dan roti yang tidak beragi dari seefa tepung; ditaruhnya daging itu ke
dalam bakul dan kuahnya ke dalam periuk, dibawanya itu kepada-Nya ke bawah
pohon tarbantin, lalu disuguhkannya. Berfirmanlah Malaikat Allah kepadanya:
"Ambillah daging dan roti yang tidak beragi itu, letakkanlah ke atas batu
ini, dan curahkan kuahnya." Maka diperbuatnya demikian. Dan Malaikat TUHAN
mengulurkan tongkat yang ada di tangan-Nya; dengan ujungnya disinggung-Nya
daging dan roti itu; maka timbullah api dari batu itu dan memakan habis daging
dan roti itu. Kemudian hilanglah Malaikat TUHAN dari pandangannya. Maka tahulah
Gideon, bahwa itulah Malaikat TUHAN, lalu katanya: "Celakalah aku, Tuhanku
ALLAH! sebab memang telah kulihat Malaikat TUHAN dengan berhadapan muka."
Tetapi berfirmanlah TUHAN kepadanya: "Selamatlah engkau! Jangan takut,
engkau tidak akan mati." Lalu Gideon mendirikan mezbah di sana bagi TUHAN
dan menamainya: TUHAN itu keselamatan. Mezbah itu masih ada sampai sekarang di
Ofra, kota orang Abiezer.
Pada malam itu
juga TUHAN berfirman kepadanya: "Ambillah seekor lembu jantan kepunyaan
ayahmu, yakni lembu jantan yang kedua, berumur tujuh tahun, runtuhkanlah mezbah
Baal kepunyaan ayahmu dan tebanglah tiang berhala yang di dekatnya. Kemudian
dirikanlah mezbah bagi TUHAN, Allahmu, di atas kubu pertahanan ini dengan
disusun baik, lalu ambillah lembu jantan yang kedua dan persembahkanlah korban
bakaran dengan kayu tiang berhala yang akan kautebang itu." Kemudian
Gideon membawa sepuluh orang hambanya dan diperbuatnyalah seperti yang
difirmankan TUHAN kepadanya. Tetapi karena ia takut kepada kaum keluarganya dan
kepada orang-orang kota itu untuk melakukan hal itu pada waktu siang, maka
dilakukannyalah pada waktu malam. Ketika orang-orang kota itu bangun pagi-pagi,
tampaklah telah dirobohkan mezbah Baal itu, telah ditebang tiang berhala yang
di dekatnya dan telah dikorbankan lembu jantan yang kedua di atas mezbah yang
didirikan itu. Berkatalah mereka seorang kepada yang lain: "Siapakah yang
melakukan hal itu?" Setelah diperiksa dan ditanya-tanya, maka kata orang:
"Gideon bin Yoas, dialah yang melakukan hal itu." Sesudah itu
berkatalah orang-orang kota itu kepada Yoas: "Bawalah anakmu itu ke luar;
dia harus mati, karena ia telah merobohkan mezbah Baal dan karena ia telah
menebang tiang berhala yang di dekatnya." Tetapi jawab Yoas kepada semua
orang yang mengerumuninya itu: "Kamu mau berjuang membela Baal? Atau kamu
mau menolong dia? Siapa yang berjuang membela Baal akan dihukum mati sebelum
pagi. Jika Baal itu allah, biarlah ia berjuang membela dirinya sendiri, setelah
mezbahnya dirobohkan orang." Dan pada hari itu diberikan oranglah nama
Yerubaal kepada Gideon, karena kata orang: "Biarlah Baal berjuang dengan
dia, setelah dirobohkannya mezbahnya itu."
Seluruh orang
Midian dan orang Amalek dan orang-orang dari sebelah timur telah berkumpul
bersama-sama; mereka telah menyeberang dan berkemah di lembah Yizreel. Pada waktu
itu Roh TUHAN menguasai Gideon; ditiupnyalah sangkakala dan orang-orang Abiezer
dikerahkan untuk mengikuti dia. Juga dikirimnya pesan kepada seluruh suku
Manasye dan orang-orang inipun dikerahkan untuk mengikuti dia. Dikirimnya pula
pesan kepada suku Asyer, Zebulon dan Naftali, dan orang-orang inipun maju untuk
menggabungkan diri dengan mereka.
Kemudian
berkatalah Gideon kepada Allah: "Jika Engkau mau menyelamatkan orang
Israel dengan perantaraanku, seperti yang Kaufirmankan itu, maka aku
membentangkan guntingan bulu domba di tempat pengirikan; apabila hanya di atas
guntingan bulu itu ada embun, tetapi seluruh tanah di situ tinggal kering, maka
tahulah aku, bahwa Engkau mau menyelamatkan orang Israel dengan perantaraanku,
seperti yang Kaufirmankan." Dan demikianlah terjadi; sebab keesokan
harinya pagi-pagi ia bangun, dipulasnya guntingan bulu itu dan diperasnya air
embun dari guntingan bulu itu, secawan penuh air. Lalu berkatalah Gideon kepada
Allah: "Janganlah kiranya murka-Mu bangkit terhadap aku, apabila aku
berkata lagi, sekali ini saja; biarkanlah aku satu kali lagi saja mengambil
percobaan dengan guntingan bulu itu: sekiranya yang kering hanya guntingan bulu
itu, dan di atas seluruh tanah itu ada embun." Dan demikianlah diperbuat
Allah pada malam itu, sebab hanya guntingan bulu itu yang kering, dan di atas
seluruh tanah itu ada embun.
___
Ayo Saat Teduh: 01 April – Ciptaan Baru di dalam Kristus
No comments:
Post a Comment