05 Juni - 1 Raja-Raja
11:1-43; 2 Tawarikh 9:29-31; Pengkhotbah 1:1-11
1 Raja-Raja 11:1-40
Istri-istri Salomo
Adapun raja
Salomo mencintai banyak perempuan asing. Di samping anak Firaun ia mencintai
perempuan-perempuan Moab, Amon, Edom, Sidon dan Het, padahal tentang
bangsa-bangsa itu TUHAN telah berfirman kepada orang Israel: "Janganlah
kamu bergaul dengan mereka dan merekapun janganlah bergaul dengan kamu, sebab
sesungguhnya mereka akan mencondongkan hatimu kepada allah-allah mereka."
Hati Salomo telah terpaut kepada mereka dengan cinta. Ia mempunyai tujuh ratus
isteri dari kaum bangsawan dan tiga ratus gundik; isteri-isterinya itu menarik
hatinya dari pada TUHAN. Sebab pada waktu Salomo sudah tua, isteri-isterinya
itu mencondongkan hatinya kepada allah-allah lain, sehingga ia tidak dengan
sepenuh hati berpaut kepada TUHAN, Allahnya, seperti Daud, ayahnya. Demikianlah
Salomo mengikuti Asytoret, dewi orang Sidon, dan mengikuti Milkom, dewa
kejijikan sembahan orang Amon, dan Salomo melakukan apa yang jahat di mata
TUHAN, dan ia tidak dengan sepenuh hati mengikuti TUHAN, seperti Daud, ayahnya.
Pada waktu itu Salomo mendirikan bukit pengorbanan bagi Kamos, dewa kejijikan
sembahan orang Moab, di gunung di sebelah timur Yerusalem dan bagi Molokh, dewa
kejijikan sembahan bani Amon. Demikian juga dilakukannya bagi semua isterinya,
orang-orang asing itu, yang mempersembahkan korban ukupan dan korban sembelihan
kepada allah-allah mereka.
Sebab itu TUHAN
menunjukkan murka-Nya kepada Salomo, sebab hatinya telah menyimpang dari pada
TUHAN, Allah Israel, yang telah dua kali menampakkan diri kepadanya, dan yang
telah memerintahkan kepadanya dalam hal ini supaya jangan mengikuti allah-allah
lain, akan tetapi ia tidak berpegang pada yang diperintahkan TUHAN. Lalu
berfirmanlah TUHAN kepada Salomo: "Oleh karena begitu kelakuanmu, yakni
engkau tidak berpegang pada perjanjian dan segala ketetapan-Ku yang telah
Kuperintahkan kepadamu, maka sesungguhnya Aku akan mengoyakkan kerajaan itu
dari padamu dan akan memberikannya kepada hambamu. Hanya, pada waktu hidupmu
ini Aku belum mau melakukannya oleh karena Daud, ayahmu; dari tangan anakmulah
Aku akan mengoyakkannya. Namun demikian, kerajaan itu tidak seluruhnya akan
Kukoyakkan dari padanya, satu suku akan Kuberikan kepada anakmu oleh karena
hamba-Ku Daud dan oleh karena Yerusalem yang telah Kupilih."
Lawan-Lawan Salomo
Kemudian TUHAN
membangkitkan seorang lawan Salomo, yakni Hadad, orang Edom; ia dari keturunan
raja Edom. Sesudah Daud memukul kalah orang Edom, maka panglima Yoab pergi
menguburkan orang-orang yang mati terbunuh, lalu menewaskan semua laki-laki di
Edom; enam bulan lamanya Yoab diam di sana dengan seluruh Israel, sampai
dilenyapkannya semua laki-laki di Edom. Tetapi Hadad melarikan diri
bersama-sama dengan beberapa orang Edom dari pegawai-pegawai ayahnya, dan
mengungsi ke Mesir; adapun Hadad itu masih sangat muda. Mereka berangkat dari
Midian, lalu sampai ke Paran; mereka membawa beberapa orang dari Paran, lalu
mereka sampai ke Mesir kepada Firaun, raja Mesir. Ia ini memberikan rumah
kepada Hadad, menentukan belanjanya dan menyerahkan sebidang tanah kepadanya.
Hadad demikian disayangi Firaun, sehingga diberikannya kepadanya seorang
isteri, yakni adik isterinya sendiri, adik permaisuri Tahpenes. Lalu adik
Tahpenes itu melahirkan baginya seorang anak laki-laki, Genubat namanya, dan
Tahpenes menyapih dia di istana Firaun, sehingga Genubat ada di istana Firaun
di tengah-tengah anak-anak Firaun sendiri. Ketika didengar Hadad di Mesir,
bahwa Daud telah mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya dan
bahwa panglima Yoab sudah mati juga, maka berkatalah Hadad kepada Firaun:
"Biarkanlah aku pergi ke negeriku." Lalu bertanyalah Firaun
kepadanya: "Tetapi kekurangan apakah engkau padaku ini, maka engkau
tiba-tiba berniat pergi ke negerimu?" Jawabnya: "Aku tidak kekurangan
apapun, namun demikian, biarkanlah juga aku pergi."
Allah
membangkitkan pula seorang lawan Salomo, yakni Rezon bin Elyada, yang telah
melarikan diri dari tuannya, yakni Hadadezer, raja Zoba. Ia mengumpulkan
orang-orang, lalu menjadi kepala gerombolan. Ketika Daud hendak membunuh
mereka, maka pergilah mereka ke Damsyik; mereka diam di sana dan di situlah
mereka mengangkat Rezon menjadi raja. Dialah yang menjadi lawan Israel
sepanjang umur Salomo; ia mendatangkan malapetaka sama seperti Hadad. Ia muak
akan orang Israel dan menjadi raja atas Aram.
Yerobeam memberontak terhadap Salomo
Juga Yerobeam
bin Nebat, seorang Efraim dari Zereda, seorang pegawai Salomo, nama ibunya
Zerua, seorang janda, memberontak terhadap raja. Inilah alasannya, mengapa ia
memberontak terhadap raja: Salomo mendirikan Milo, dan ia menutup tembusan
tembok kota Daud, ayahnya. Yerobeam adalah seorang tangkas; ketika Salomo
melihat, bahwa orang muda itu seorang yang rajin bekerja, maka
ditempatkannyalah dia mengawasi semua pekerja wajib dari keturunan Yusuf. Pada
waktu itu, ketika Yerobeam keluar dari Yerusalem, nabi Ahia, orang Silo itu,
mendatangi dia di jalan dengan berselubungkan kain baru. Dan hanya mereka
berdua ada di padang. Ahia memegang kain baru yang di badannya, lalu
dikoyakkannya menjadi dua belas koyakan; dan ia berkata kepada Yerobeam:
"Ambillah bagimu sepuluh koyakan, sebab beginilah firman TUHAN, Allah
Israel: Sesungguhnya Aku akan mengoyakkan kerajaan itu dari tangan Salomo dan
akan memberikan kepadamu sepuluh suku. Tetapi satu suku akan tetap padanya oleh
karena hamba-Ku Daud dan oleh karena Yerusalem, kota yang Kupilih itu dari
segala suku Israel. Sebabnya ialah karena ia telah meninggalkan Aku dan sujud
menyembah kepada Asytoret, dewi orang Sidon, kepada Kamos, allah orang Moab dan
kepada Milkom, allah bani Amon, dan ia tidak hidup menurut jalan yang
Kutunjukkan dengan melakukan apa yang benar di mata-Ku dan dengan tetap
mengikuti segala ketetapan dan peraturan-Ku, seperti Daud, ayahnya. Bukan dari
tangannya akan Kuambil seluruh kerajaan itu; Aku akan membiarkan dia tetap
menjadi raja seumur hidupnya, oleh karena hamba-Ku Daud yang telah Kupilih dan
yang tetap mengikuti segala perintah dan ketetapan-Ku. Tetapi dari tangan
anaknyalah Aku akan mengambil kerajaan itu dan akan memberikannya kepadamu,
yakni sepuluh suku. Dan kepada anaknya akan Kuberikan satu suku, supaya
hamba-Ku Daud selalu mempunyai keturunan di hadapan-Ku di Yerusalem, kota yang
Kupilih bagi-Ku supaya nama-Ku tinggal di sana. Maka engkau ini akan Kuambil,
supaya engkau memerintah atas segala yang dikehendaki hatimu dan menjadi raja
atas Israel. Dan jika engkau mendengarkan segala yang Kuperintahkan kepadamu
dan hidup menurut jalan yang Kutunjukkan dan melakukan apa yang benar di
mata-Ku dengan tetap mengikuti segala ketetapan dan perintah-Ku seperti yang
telah dilakukan oleh hamba-Ku Daud, maka Aku akan menyertai engkau dan Aku akan
membangunkan bagimu suatu keluarga yang teguh seperti yang Kubangunkan bagi
Daud, dan Aku akan memberikan orang Israel kepadamu. Dan untuk itu Aku akan
merendahkan keturunan Daud, tetapi bukan untuk selamanya."
Lalu Salomo
berikhtiar membunuh Yerobeam, tetapi Yerobeam bangkit dan melarikan diri ke
Mesir, kepada Sisak, raja Mesir, dan di Mesirlah ia tinggal sampai Salomo mati.
Salomo mati
1 Raja-Raja 11:41-43
Selebihnya dari riwayat Salomo dan segala yang
dilakukannya dan hikmatnya, bukankah semuanya itu tertulis dalam kitab
riwayat Salomo? Lamanya Salomo memerintah di Yerusalem atas seluruh Israel
ialah empat puluh tahun. Kemudian Salomo mendapat perhentian bersama-sama
dengan nenek moyangnya, dan ia dikuburkan di kota Daud, ayahnya. Maka
Rehabeam, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.
|
2 Tawarikh 9:29-31
Selebihnya dari riwayat Salomo dari awal sampai akhir,
bukankah semuanya itu tertulis dalam riwayat nabi Natan dan dalam nubuat
Ahia, orang Silo itu, dan dalam penglihatan-penglihatan Ido, pelihat itu,
tentang Yerobeam bin Nebat? Salomo memerintah di Yerusalem atas seluruh
Israel empat puluh tahun lamanya. Kemudian Salomo mendapat perhentian
bersama-sama dengan nenek moyangnya, dan ia dikuburkan di kota Daud, ayahnya.
Maka Rehabeam, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.
|
Pengkhotbah 1:1-11
Segala sesuatu adalah sia-sia
Inilah perkataan
Pengkhotbah, anak Daud, raja di Yerusalem. Kesia-siaan
belaka, kata Pengkhotbah, kesia-siaan belaka, segala sesuatu adalah sia-sia.
Apakah gunanya manusia berusaha dengan jerih payah di bawah matahari? Keturunan
yang satu pergi dan keturunan yang lain datang, tetapi bumi tetap ada. Matahari
terbit, matahari terbenam, lalu terburu-buru menuju tempat ia terbit kembali.
Angin bertiup ke selatan, lalu berputar ke utara, terus-menerus ia berputar,
dan dalam putarannya angin itu kembali. Semua sungai mengalir ke laut, tetapi
laut tidak juga menjadi penuh; ke mana sungai mengalir, ke situ sungai mengalir
selalu. Segala sesuatu menjemukan, sehingga tak terkatakan oleh manusia; mata
tidak kenyang melihat, telinga tidak puas mendengar. Apa yang pernah ada akan
ada lagi, dan apa yang pernah dibuat akan dibuat lagi; tak ada sesuatu yang
baru di bawah matahari. Adakah sesuatu yang dapat dikatakan: "Lihatlah,
ini baru!"? Tetapi itu sudah ada dulu, lama sebelum kita ada.
Kenang-kenangan dari masa lampau tidak ada, dan dari masa depan yang masih akan
datangpun tidak akan ada kenang-kenangan pada mereka yang hidup sesudahnya.
___
Ayo Saat Teduh:
05 Juni – Tuhan Mengerjakan Ketaatan Di Dalam Kita
No comments:
Post a Comment