13 Juni - 1
Raja-Raja 22:10-28; 2 Tawarikh 18:9-27; 1 Raja-Raja 22:29-35; 2 Tawarikh
18:28-34; 1 Raja-Raja 22:36-40; 1 Raja-Raja 22:51-53; 2 Tawarikh 19:1-20:30
Nabi TUHAN berhadapan dengan nabi-nabi
palsu
1 Raja-Raja 22:10-28
Sementara raja Israel dan Yosafat, raja
Yehuda, duduk masing-masing di atas takhtanya dengan pakaian kebesaran, di
suatu tempat pengirikan di depan pintu gerbang Samaria, sedang semua nabi itu
bernubuat di depan mereka, maka Zedekia bin Kenaana membuat tanduk-tanduk
besi, lalu berkata: "Beginilah firman TUHAN: Dengan ini engkau akan
menanduk Aram sampai engkau menghabiskan mereka." Juga semua nabi itu
bernubuat demikian, katanya: "Majulah ke Ramot-Gilead, dan engkau akan
beruntung; TUHAN akan menyerahkannya ke dalam tangan raja."
Suruhan yang pergi memanggil Mikha itu,
berkata kepadanya: "Ketahuilah, nabi-nabi itu sudah sepakat meramalkan
yang baik bagi raja, hendaklah engkau juga berbicara seperti salah seorang
dari pada mereka dan meramalkan yang baik." Tetapi Mikha menjawab:
"Demi TUHAN yang hidup, sesungguhnya, apa yang akan difirmankan TUHAN
kepadaku, itulah yang akan kukatakan." Setelah ia sampai kepada raja,
bertanyalah raja kepadanya: "Mikha, apakah kami boleh pergi berperang
melawan Ramot-Gilead atau kami membatalkannya?" Jawabnya kepadanya:
"Majulah dan engkau akan beruntung, sebab TUHAN akan menyerahkannya ke
dalam tangan raja." Tetapi raja berkata kepadanya: "Sampai berapa
kali aku menyuruh engkau bersumpah, supaya engkau mengatakan kepadaku tidak
lain dari kebenaran demi nama TUHAN?" Lalu jawabnya: "Telah kulihat
seluruh Israel bercerai-berai di gunung-gunung seperti domba-domba yang tidak
mempunyai gembala, sebab itu TUHAN berfirman: Mereka ini tidak punya tuan;
baiklah masing-masing pulang ke rumahnya dengan selamat." Kemudian raja
Israel berkata kepada Yosafat: "Bukankah telah kukatakan kepadamu: Tidak
pernah ia menubuatkan yang baik tentang aku, melainkan hanya
malapetaka?"
Kata Mikha: "Sebab itu
dengarkanlah firman TUHAN. Aku telah melihat TUHAN sedang duduk di atas
takhta-Nya dan segenap tentara sorga berdiri di dekat-Nya, di sebelah
kanan-Nya dan di sebelah kiri-Nya. Dan TUHAN berfirman: Siapakah yang akan
membujuk Ahab untuk maju berperang, supaya ia tewas di Ramot-Gilead? Maka
yang seorang berkata begini, yang lain berkata begitu. Kemudian tampillah
suatu roh, lalu berdiri di hadapan TUHAN. Ia berkata: Aku ini akan
membujuknya. TUHAN bertanya kepadanya: Dengan apa? Jawabnya: Aku akan keluar
dan menjadi roh dusta dalam mulut semua nabinya. Ia berfirman: Biarlah engkau
membujuknya, dan engkau akan berhasil pula. Keluarlah dan perbuatlah
demikian! Karena itu, sesungguhnya TUHAN telah menaruh roh dusta ke dalam
mulut semua nabimu ini, sebab TUHAN telah menetapkan untuk menimpakan
malapetaka kepadamu."
Sesudah itu tampillah Zedekia bin
Kenaana, ditamparnyalah pipi Mikha serta berkata: "Mana boleh Roh TUHAN
pindah dari padaku untuk berbicara kepadamu?" Tetapi Mikha menjawab:
"Sesungguhnya engkau akan melihatnya pada hari engkau lari dari satu
kamar ke kamar yang lain untuk menyembunyikan diri." Berkatalah raja
Israel: "Tangkaplah Mikha, bawa dia kembali kepada Amon, penguasa kota,
dan kepada Yoas, anak raja, dan katakan: Beginilah titah raja: Masukkan orang
ini dalam penjara dan beri dia makan roti dan minum air serba sedikit sampai
aku pulang dengan selamat." Tetapi jawab Mikha: "Jika benar-benar
engkau pulang dengan selamat, tentulah TUHAN tidak berfirman dengan
perantaraanku!" Lalu disambungnya: "Dengarlah, hai bangsa-bangsa
sekalian!"
|
2 Tawarikh 18:9-27
Sementara raja Israel dan Yosafat, raja
Yehuda, duduk masing-masing di atas takhtanya dengan pakaian kebesaran, di
suatu tempat pengirikan di depan pintu gerbang Samaria, sedang semua nabi itu
bernubuat di depan mereka, maka Zedekia bin Kenaana membuat tanduk-tanduk
besi, lalu berkata: "Beginilah firman TUHAN: Dengan ini engkau akan
menanduk Aram sampai engkau menghabiskan mereka." Juga semua nabi itu
bernubuat demikian, katanya: "Majulah ke Ramot-Gilead, dan engkau akan
beruntung; TUHAN akan menyerahkannya ke dalam tangan raja."
Suruhan yang pergi memanggil Mikha itu
berkata kepadanya: "Ketahuilah, nabi-nabi itu sudah sepakat meramalkan
yang baik bagi raja, hendaklah engkau juga berbicara seperti salah seorang
dari pada mereka dan meramalkan yang baik." Tetapi Mikha menjawab:
"Demi TUHAN yang hidup, sesungguhnya, apa yang akan difirmankan Allahku,
itulah yang akan kukatakan." Setelah ia sampai kepada raja, bertanyalah
raja kepadanya: "Mikha, apakah kami boleh pergi berperang melawan
Ramot-Gilead atau aku membatalkannya?" Jawabnya: "Majulah dan kamu
akan beruntung, sebab mereka akan diserahkan ke dalam tanganmu!" Tetapi
raja berkata kepadanya: "Sampai berapa kali aku menyuruh engkau
bersumpah, supaya engkau mengatakan kepadaku tidak lain dari kebenaran?"
Lalu jawabnya: "Telah kulihat seluruh Israel bercerai-berai di
gunung-gunung seperti kambing domba yang tidak mempunyai gembala, sebab itu
TUHAN berfirman: Mereka ini tidak punya tuan; baiklah masing-masing pulang ke
rumahnya dengan selamat." Kemudian raja Israel berkata kepada Yosafat:
"Bukankah telah kukatakan kepadamu: Tidak pernah ia menubuatkan yang
baik tentang aku, melainkan hanya malapetaka?"
Kata Mikha: "Sebab itu
dengarkanlah firman TUHAN. Aku telah melihat TUHAN sedang duduk di atas
takhta-Nya dan segenap tentara sorga berdiri di sebelah kanan-Nya dan di
sebelah kiri-Nya. Dan TUHAN berfirman: Siapakah yang akan membujuk Ahab, raja
Israel, untuk maju berperang, supaya ia tewas di Ramot-Gilead? Maka yang
seorang berkata begini, yang lain berkata begitu. Kemudian tampillah suatu
roh, lalu berdiri di hadapan TUHAN. Ia berkata: Aku ini akan membujuknya.
TUHAN bertanya kepadanya: Dengan apa? Jawabnya: Aku akan keluar dan menjadi
roh dusta dalam mulut semua nabinya. Ia berfirman: Biarlah engkau
membujuknya, dan engkau akan berhasil pula. Keluarlah dan perbuatlah
demikian! Karena itu, sesungguhnya TUHAN telah menaruh roh dusta ke dalam
mulut nabi-nabimu ini, sebab TUHAN telah menetapkan untuk menimpakan
malapetaka kepadamu."
Sesudah itu tampillah Zedekia bin
Kenaana; ditamparnyalah pipi Mikha serta berkata: "Bagaimana mungkin Roh
TUHAN pindah dari padaku untuk berbicara kepadamu?" Tetapi Mikha
menjawab: "Sesungguhnya engkau akan melihatnya pada hari engkau lari
dari satu kamar ke kamar yang lain untuk menyembunyikan diri."
Berkatalah raja Israel: "Tangkaplah Mikha, bawa dia kembali kepada Amon,
penguasa kota, dan kepada Yoas, anak raja, dan katakan: Beginilah titah raja:
Masukkan orang ini dalam penjara dan beri dia makan roti dan minum air serba
sedikit sampai aku pulang dengan selamat." Tetapi jawab Mikha:
"Jika benar-benar engkau pulang dengan selamat, tentulah TUHAN tidak
berfirman dengan perantaraanku!" Lalu disambungnya: "Dengarlah, hai
bangsa-bangsa sekalian!"
|
1 Raja-Raja 22:29-35
Sesudah itu majulah raja Israel dengan
Yosafat, raja Yehuda, ke Ramot-Gilead. Raja Israel berkata kepada Yosafat:
"Aku akan menyamar dan masuk pertempuran, tetapi engkau, pakailah
pakaian kebesaranmu." Lalu menyamarlah raja Israel, kemudian masuk ke
pertempuran. Adapun raja negeri Aram telah memberi perintah kepada para
panglima pasukan keretanya, tiga puluh dua orang banyaknya, demikian:
"Janganlah kamu berperang melawan sembarang orang, melainkan melawan
raja Israel saja." Segera sesudah para panglima pasukan kereta itu
melihat Yosafat, mereka berkata: "Itu pasti raja Israel!" Lalu
majulah mereka untuk menyerang dia, tetapi Yosafat berteriak. Segera sesudah
para panglima pasukan kereta itu melihat, bahwa dia bukanlah raja Israel,
maka undurlah mereka dari padanya.
Tetapi seseorang menarik panahnya dan
menembak dengan sembarangan saja dan mengenai raja Israel di antara sambungan
baju zirahnya. Kemudian ia berkata kepada pengemudi keretanya: "Putar!
Bawa aku keluar dari pertempuran, sebab aku sudah luka." Tetapi
pertempuran itu bertambah seru pada hari itu, dan raja tetap ditopang berdiri
di dalam kereta berhadapan dengan orang Aram itu, sampai ia mati pada waktu
petang. Darahnya mengalir dari lukanya ke dalam palung kereta.
|
2 Tawarikh 18:28-34
Sesudah itu majulah raja Israel dengan
Yosafat, raja Yehuda, ke Ramot-Gilead. Raja Israel berkata kepada Yosafat:
"Aku akan menyamar dan masuk pertempuran, tetapi engkau, pakailah
pakaian kebesaranmu." Lalu menyamarlah raja Israel, kemudian mereka
masuk ke pertempuran. Adapun raja negeri Aram telah memberi perintah kepada
para panglima pasukan keretanya demikian: "Janganlah kamu berperang
melawan sembarang orang, melainkan melawan raja Israel saja." Segera
sesudah para panglima pasukan kereta itu melihat Yosafat, mereka berkata:
"Itu raja Israel!" Lalu mereka mengepung dia, untuk menyerang dia,
tetapi Yosafat berteriak dan TUHAN menolongnya. Allah membujuk mereka pergi
dari padanya. Segera sesudah para panglima pasukan kereta itu melihat, bahwa
dia bukanlah raja Israel, maka undurlah mereka dari padanya.
Tetapi seseorang menarik panahnya dan
menembak dengan sembarangan saja, dan mengenai raja Israel di antara
sambungan baju zirahnya. Kemudian ia berkata kepada pengemudi keretanya:
"Putar! Bawa aku keluar dari pertempuran, sebab aku sudah luka."
Tetapi pertempuran itu bertambah seru pada hari itu, dan raja Israel tetap
berdiri di dalam kereta berhadapan dengan orang Aram itu sampai petang. Ia
mati ketika matahari terbenam.
|
1 Raja-Raja 22:36-40
Kira-kira
pada waktu matahari terbenam terdengarlah teriakan di sepanjang barisan tentara
itu: "Masing-masing ke kotanya, masing-masing ke negerinya! Raja sudah
mati!" Maka pulanglah mereka ke Samaria, lalu mereka menguburkan raja di
Samaria. Ketika kereta itu dicuci di tepi telaga Samaria, maka darah raja
dijilat anjing, sedang perempuan-perempuan sundal mandi di tempat itu, sesuai
dengan firman TUHAN yang telah diucapkan-Nya.
Selebihnya
dari riwayat Ahab dan segala yang dilakukannya serta istana gading dan segala
kota yang didirikannya, bukankah semuanya itu tertulis dalam kitab sejarah
raja-raja Israel? Demikianlah Ahab mendapat perhentian bersama-sama dengan
nenek moyangnya. Maka Ahazia, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.
Ahazia, Raja Israel
1 Raja-Raja 22:52-54
Ahazia,
anak Ahab, menjadi raja atas Israel di Samaria dalam tahun ketujuh belas zaman
Yosafat, raja Yehuda, dan ia memerintah atas Israel dua tahun lamanya. Ia
melakukan apa yang jahat di mata TUHAN dan hidup menurut kelakuan ayahnya dan
ibunya dan Yerobeam bin Nebat, yang telah mengakibatkan orang Israel berdosa. Ia
beribadah kepada Baal dan sujud menyembah kepadanya dan dengan demikian ia
menimbulkan sakit hati TUHAN, Allah Israel, tepat seperti yang dilakukan ayahnya.
2 Tawarikh 19:1-20:30
Pelihat Yehu menegor raja Yosafat
Yosafat,
raja Yehuda, pulang dengan selamat ke istananya di Yerusalem. Ketika itu Yehu
bin Hanani, pelihat itu, pergi menemuinya dan berkata kepada raja Yosafat:
"Sewajarnyakah engkau menolong orang fasik dan bersahabat dengan mereka
yang membenci TUHAN? Karena hal itu TUHAN murka terhadap engkau. Namun masih
terdapat hal-hal yang baik padamu, karena engkau menghapuskan tiang-tiang
berhala dari negeri ini dan mencari Allah dengan tekun."
Yosafat mengangkat hakim-hakim
Yosafat
diam di Yerusalem. Ia mengadakan kunjungan pula ke daerah-daerah, dari Bersyeba
sampai ke pegunungan Efraim, sambil menyuruh rakyat berbalik kepada TUHAN,
Allah nenek moyang mereka. Ia mengangkat juga hakim-hakim di seluruh negeri,
yakni di semua kota yang berkubu di Yehuda, di tiap-tiap kota. Berpesanlah ia
kepada hakim-hakim itu: "Pertimbangkanlah apa yang kamu buat, karena
bukanlah untuk manusia kamu memutuskan hukum, melainkan untuk TUHAN, yang ada
beserta kamu, bila kamu memutuskan hukum. Sebab itu, kiranya kamu diliputi oleh
rasa takut kepada TUHAN. Bertindaklah dengan seksama, karena berlaku curang,
memihak ataupun menerima suap tidak ada pada TUHAN, Allah kita."
Juga
di Yerusalem Yosafat mengangkat beberapa orang dari antara orang Lewi, dari
antara para imam dan dari antara para kepala puak Israel untuk memberi
keputusan dalam hal hukum TUHAN dan dalam hal perselisihan. Mereka berkedudukan
di Yerusalem. Ia memerintahkan mereka: "Kamu harus bertindak dengan takut
akan TUHAN, dengan setia dan dengan tulus hati, demikian: Dalam setiap perkara,
yang disampaikan kepada kamu oleh rekan-rekanmu yang tinggal di kota-kota,
yakni perkara-perkara mengenai penumpahan darah atau mengenai hukum, perintah,
ketetapan-ketetapan dan peraturan-peraturan hendaklah kamu memperingatkan
mereka, supaya mereka jangan bersalah terhadap TUHAN, sehingga murka-Nya
menimpa kamu dan rekan-rekanmu. Hendaklah kamu berbuat demikian, dan kamu tidak
akan bersalah. Dengan ini imam kepala Amarya diangkat sebagai ketuamu dalam
segala perkara ketuhanan dan Zebaja bin Ismael, pemuka kaum Yehuda, dalam
segala perkara kerajaan, sedang orang Lewi akan melayani kamu sebagai pengatur.
Bertindaklah dengan tegas! Kiranya TUHAN menyertai orang yang tulus
ikhlas."
Kemenangan atas Moab dan Amon
Setelah
itu bani Moab dan bani Amon datang berperang melawan Yosafat bersama-sama
sepasukan orang Meunim. Datanglah orang memberitahukan Yosafat: "Suatu
laskar yang besar datang dari seberang Laut Asin, dari Edom, menyerang tuanku.
Sekarang mereka di Hazezon-Tamar," yakni En-Gedi. Yosafat menjadi takut,
lalu mengambil keputusan untuk mencari TUHAN. Ia menyerukan kepada seluruh
Yehuda supaya berpuasa. Dan Yehuda berkumpul untuk meminta pertolongan dari
pada TUHAN. Mereka datang dari semua kota di Yehuda untuk mencari TUHAN. Lalu
Yosafat berdiri di tengah-tengah jemaah Yehuda dan Yerusalem di rumah TUHAN, di
muka pelataran yang baru dan berkata: "Ya TUHAN, Allah nenek moyang kami,
bukankah Engkau Allah di dalam sorga? Bukankah Engkau memerintah atas segenap
kerajaan bangsa? Kuasa dan keperkasaan ada di dalam tangan-Mu, sehingga tidak
ada orang yang dapat bertahan melawan Engkau. Bukankah Engkau Allah kami yang
menghalau penduduk tanah ini dari depan umat-Mu Israel, dan memberikannya
kepada keturunan Abraham, sahabat-Mu itu, untuk selama-lamanya? Lalu mereka
mendiami tanah itu, dan mendirikan bagi-Mu tempat kudus untuk nama-Mu. Kata
mereka: Bila sesuatu malapetaka menimpa kami, yakni pedang, penghukuman,
penyakit sampar atau kelaparan, kami akan berdiri di muka rumah ini, di
hadapan-Mu, karena nama-Mu tinggal di dalam rumah ini. Dan kami akan berseru
kepada-Mu di dalam kesesakan kami, sampai Engkau mendengar dan menyelamatkan
kami. Sekarang, lihatlah, bani Amon dan Moab, dan orang-orang dari pegunungan
Seir ini! Ketika orang Israel datang dari tanah Mesir, Engkau melarang mereka
memasuki negerinya. Oleh sebab itu mereka menjauhinya dan tidak memusnahkannya.
Lihatlah, sebagai pembalasan mereka datang mengusir kami dari tanah milik yang
telah Engkau wariskan kepada kami. Ya Allah kami, tidakkah Engkau akan
menghukum mereka? Karena kami tidak mempunyai kekuatan untuk menghadapi laskar
yang besar ini, yang datang menyerang kami. Kami tidak tahu apa yang harus kami
lakukan, tetapi mata kami tertuju kepada-Mu." Sementara itu seluruh Yehuda
berdiri di hadapan TUHAN, juga segenap keluarga mereka dengan isteri dan
anak-anak mereka.
Lalu
Yahaziel bin Zakharia bin Benaya bin Matanya, seorang Lewi dari bani Asaf,
dihinggapi Roh TUHAN di tengah-tengah jemaah, dan berseru: "Camkanlah, hai
seluruh Yehuda dan penduduk Yerusalem dan tuanku raja Yosafat, beginilah firman
TUHAN kepadamu: Janganlah kamu takut dan terkejut karena laskar yang besar ini,
sebab bukan kamu yang akan berperang melainkan Allah. Besok haruslah kamu turun
menyerang mereka. Mereka akan mendaki pendakian Zis, dan kamu akan mendapati
mereka di ujung lembah, di muka padang gurun Yeruel. Dalam peperangan ini tidak
usah kamu bertempur. Hai Yehuda dan Yerusalem, tinggallah berdiri di tempatmu,
dan lihatlah bagaimana TUHAN memberikan kemenangan kepadamu. Janganlah kamu
takut dan terkejut. Majulah besok menghadapi mereka, TUHAN akan menyertai
kamu." Lalu berlututlah Yosafat dengan mukanya ke tanah. Seluruh Yehuda
dan penduduk Yerusalempun sujud di hadapan TUHAN dan menyembah kepada-Nya.
Kemudian orang Lewi dari bani Kehat dan bani Korah bangkit berdiri untuk
menyanyikan puji-pujian bagi TUHAN, Allah Israel, dengan suara yang sangat
nyaring.
Keesokan
harinya pagi-pagi mereka maju menuju padang gurun Tekoa. Ketika mereka hendak
berangkat, berdirilah Yosafat, dan berkata: "Dengar, hai Yehuda dan
penduduk Yerusalem! Percayalah kepada TUHAN, Allahmu, dan kamu akan tetap
teguh! Percayalah kepada nabi-nabi-Nya, dan kamu akan berhasil!" Setelah
ia berunding dengan rakyat, ia mengangkat orang-orang yang akan menyanyi
nyanyian untuk TUHAN dan memuji TUHAN dalam pakaian kudus yang semarak pada waktu
mereka keluar di muka orang-orang bersenjata, sambil berkata:
"Nyanyikanlah nyanyian syukur bagi TUHAN, bahwasanya untuk selama-lamanya
kasih setia-Nya!" Ketika mereka mulai bersorak-sorai dan menyanyikan
nyanyian pujian, dibuat Tuhanlah penghadangan terhadap bani Amon dan Moab, dan
orang-orang dari pegunungan Seir, yang hendak menyerang Yehuda, sehingga mereka
terpukul kalah. Lalu bani Amon dan Moab berdiri menentang penduduk pegunungan
Seir hendak menumpas dan memunahkan mereka. Segera sesudah mereka membinasakan
penduduk Seir, mereka saling bunuh-membunuh. Ketika orang Yehuda tiba di tempat
peninjauan di padang gurun, mereka menengok ke tempat laskar itu. Tampaklah
semua telah menjadi bangkai berhantaran di tanah, tidak ada yang terluput. Lalu
Yosafat dan orang-orangnya turun untuk menjarah barang-barang mereka. Mereka
menemukan banyak ternak, harta milik, pakaian dan barang-barang berharga. Yang
mereka rampas itu lebih banyak dari pada yang dapat dibawa. Tiga hari lamanya
mereka menjarah barang-barang itu, karena begitu banyaknya. Pada hari keempat
mereka berkumpul di Lembah Pujian. Di sanalah mereka memuji TUHAN, dan itulah
sebabnya orang menamakan tempat itu Lembah Pujian hingga sekarang. Lalu
pulanglah sekalian orang Yehuda dan Yerusalem dengan Yosafat di depan. Mereka
kembali ke Yerusalem dengan sukacita, karena TUHAN telah membuat mereka
bersukacita karena kekalahan musuh mereka. Mereka masuk ke Yerusalem dengan
gambus dan kecapi dan nafiri, lalu menuju rumah TUHAN. Ketakutan yang dari
Allah menghinggapi semua kerajaan negeri-negeri lain, ketika mereka mendengar,
bahwa TUHAN yang berperang melawan musuh-musuh Israel. Dan kerajaan Yosafat
amanlah, karena Allahnya mengaruniakan keamanan kepadanya di segala penjuru.
___
No comments:
Post a Comment