14 Juni - 2
Raja-Raja 1:1-18; 2 Raja-Raja 3:1-27; 1 Raja-Raja 22:41-49; 2 Tawarikh
20:31-37;1 Raja-Raja 22:50; 2 Tawarikh 21:1-4; 2 Raja-Raja 8:16-22; 2 Tawarikh
21:5-7
2 Raja-Raja 1:1-18
Nabi Elia memberitahukan kematian Ahazia
Sesudah
Ahab mati, maka memberontaklah Moab terhadap Israel.
Pada
suatu hari jatuhlah Ahazia dari kisi-kisi kamar atasnya yang ada di Samaria,
lalu menjadi sakit. Kemudian dikirimnyalah utusan-utusan dengan pesan:
"Pergilah, mintalah petunjuk kepada Baal-Zebub, allah di Ekron, apakah aku
akan sembuh dari penyakit ini." Tetapi berfirmanlah Malaikat TUHAN kepada
Elia, orang Tisbe itu: "Bangunlah, berangkatlah menemui utusan-utusan raja
Samaria dan katakan kepada mereka: Apakah tidak ada Allah di Israel, sehingga
kamu ini pergi untuk meminta petunjuk kepada Baal-Zebub, allah di Ekron? Sebab
itu beginilah firman TUHAN: Engkau tidak akan bangun lagi dari tempat tidur, di
mana engkau berbaring, sebab engkau pasti akan mati." Lalu pergilah Elia.
Sesudah
utusan-utusan itu kembali kepada raja, berkatalah ia kepada mereka:
"Mengapa kamu kembali?" Jawab mereka kepadanya: "Ada seorang
datang menemui kami dan berkata kepada kami: Pergilah, kembalilah kepada raja
yang telah menyuruh kamu, dan katakanlah kepadanya: Beginilah firman TUHAN:
Apakah tidak ada Allah di Israel, sehingga engkau menyuruh meminta petunjuk
kepada Baal-Zebub, allah di Ekron? Sebab itu engkau tidak akan bangun lagi dari
tempat tidur di mana engkau berbaring, sebab engkau pasti akan mati." Lalu
bertanyalah ia kepada mereka: "Bagaimanakah rupa orang yang telah datang
menemui kamu itu dan yang mengatakan perkataan ini kepadamu?" Jawab mereka
kepadanya: "Seorang yang memakai pakaian bulu, dan ikat pinggang kulit
terikat pada pinggangnya." Maka berkatalah ia: "Itu Elia, orang
Tisbe!" Sesudah itu disuruhnyalah kepada Elia seorang perwira dengan
kelima puluh anak buahnya. Orang itu naik menjumpai Elia yang sedang duduk di
atas puncak bukit. Berkatalah orang itu kepadanya: "Hai abdi Allah, raja
bertitah: Turunlah!" Tetapi Elia menjawab, katanya kepada perwira itu:
"Kalau benar aku abdi Allah, biarlah turun api dari langit memakan engkau
habis dengan kelima puluh anak buahmu." Maka turunlah api dari langit
memakan dia habis dengan kelima puluh anak buahnya. Kemudian raja menyuruh pula
kepadanya seorang perwira yang lain dengan kelima puluh anak buahnya. Lalu
orang itu berkata kepada Elia: "Hai abdi Allah, beginilah titah raja:
Segeralah turun!" Tetapi Elia menjawab mereka: "Kalau benar aku abdi
Allah, biarlah turun api dari langit memakan engkau habis dengan kelima puluh
anak buahmu!" Maka turunlah api Allah dari langit memakan dia habis dengan
kelima puluh anak buahnya.
Kemudian
raja menyuruh pula seorang perwira yang ketiga dengan kelima puluh anak
buahnya. Lalu naiklah perwira yang ketiga itu dan sesudah sampai, berlututlah
ia di depan Elia, serta memohon belas kasihan kepadanya, katanya: "Ya abdi
Allah, biarlah kiranya nyawaku dan nyawa kelima puluh orang hamba-hambamu ini
berharga di matamu. Bukankah api sudah turun dari langit memakan habis kedua
perwira yang dahulu dengan kelima puluh anak buah mereka? Tetapi sekarang
biarlah nyawaku berharga di matamu."
Maka
berfirmanlah Malaikat TUHAN kepada Elia: "Turunlah bersama-sama dia,
janganlah takut kepadanya!" Lalu bangunlah Elia dan turun bersama-sama dia
menghadap raja. Berkatalah Elia kepada raja: "Beginilah firman TUHAN: Oleh
karena engkau telah mengirim utusan-utusan untuk meminta petunjuk kepada
Baal-Zebub, allah di Ekron, seolah-olah tidak ada Allah di Israel untuk
ditanyakan firman-Nya, maka sebab itu engkau tidak akan bangun lagi dari tempat
tidur, di mana engkau berbaring, sebab engkau pasti akan mati." Maka
matilah raja sesuai dengan firman TUHAN yang dikatakan oleh Elia. Maka Yoram
menjadi raja menggantikan dia dalam tahun kedua zaman Yoram bin Yosafat, raja
Yehuda, sebab Ahazia tidak mempunyai anak laki-laki. Selebihnya dari riwayat
Ahazia, apa yang dilakukannya, bukankah semuanya itu tertulis dalam kitab
sejarah raja-raja Israel?
Yoram berperang melawan Moab
2 Raja-Raja 3:1-27
Yoram,
anak Ahab, menjadi raja di Samaria atas Israel dalam tahun kedelapan belas
zaman Yosafat, raja Yehuda, dan ia memerintah dua belas tahun lamanya. Ia
melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, tetapi bukan seperti ayahnya dan
seperti ibunya: ia menjauhkan tugu berhala Baal yang didirikan ayahnya. Namun
demikian, ia masih berpaut kepada dosa Yerobeam bin Nebat yang mengakibatkan
orang Israel berdosa pula; ia tidak menjauhinya. Mesa, raja Moab, adalah
seorang peternak domba; sebagai upeti ia membayar kepada raja Israel seratus
ribu anak domba dan bulu dari seratus ribu domba jantan. Tetapi segera sesudah
Ahab mati, memberontaklah raja Moab terhadap raja Israel.
Keluarlah
raja Yoram pada waktu itu dari Samaria, lalu ia memeriksa barisan seluruh orang
Israel. Selanjutnya ia menyuruh orang kepada Yosafat, raja Yehuda, dengan
pesan: "Raja Moab telah memberontak terhadap aku! Maukah engkau
bersama-sama aku berperang melawan Moab?" Jawabnya: "Aku akan maju.
Kita sama-sama, aku dan engkau, rakyatku dan rakyatmu, kudaku dan kudamu."
Lagi ia bertanya: "Melalui jalan manakah kita akan maju?" Jawabnya:
"Melalui padang gurun Edom!"
Maka
berjalanlah raja Israel dan raja Yehuda dan raja Edom. Tetapi sesudah mereka
berkeliling tujuh hari perjalanan jauhnya, maka tidak terdapat air untuk
tentara dan untuk hewan yang mengikuti mereka. Lalu berkatalah raja Israel:
"Wahai, TUHAN telah memanggil ketiga raja ini untuk menyerahkan mereka ke
dalam tangan Moab!" Tetapi bertanyalah Yosafat: "Tidak adakah di sini
seorang nabi TUHAN, supaya dengan perantaraannya kita meminta petunjuk
TUHAN?" Lalu salah seorang pegawai raja Israel menjawab, katanya: "Di
sini ada Elisa bin Safat, yang dahulu melayani Elia." Berkatalah Yosafat:
"Memang padanya ada firman TUHAN."
Sesudah
itu pergilah raja Israel dan Yosafat dan raja Edom kepada Elisa. Tetapi
berkatalah Elisa kepada raja Israel: "Apakah urusanku dengan engkau?
Pergilah kepada para nabi ayahmu dan kepada para nabi ibumu." Jawab raja
Israel kepadanya: "Jangan begitu, sebab TUHAN memanggil ketiga raja ini
untuk menyerahkan mereka ke dalam tangan orang Moab!" Berkatalah Elisa:
"Demi TUHAN semesta alam yang hidup, yang di hadapan-Nya aku menjadi
pelayan: jika tidak karena Yosafat, raja Yehuda, maka sesungguhnya aku ini
tidak akan memandang dan melihat kepadamu. Maka sekarang, jemputlah bagiku
seorang pemetik kecapi." Pada waktu pemetik kecapi itu bermain kecapi,
maka kekuasaan TUHAN meliputi dia.
Kemudian
berkatalah ia: "Beginilah firman TUHAN: Biarlah di lembah ini dibuat
parit-parit, sebab beginilah firman TUHAN: Kamu tidak akan mendapat angin dan
hujan, namun lembah ini akan penuh dengan air, sehingga kamu serta ternak
sembelihan dan hewan pengangkut dapat minum. Dan itupun adalah perkara ringan
di mata TUHAN; juga orang Moab akan diserahkan-Nya ke dalam tanganmu. Kamu akan
memusnahkan segala kota yang berkubu dan segala kota pilihan; kamu akan
menumbangkan segala pohon yang baik; kamu akan menutup segala mata air dan kamu
akan merusakkan segala ladang yang baik dengan batu-batu."
Keesokan
harinya ketika orang mempersembahkan korban, datanglah dengan tiba-tiba air
dari arah Edom, lalu penuhlah negeri itu dengan air. Ketika didengar seluruh
orang Moab, bahwa ketiga raja itu telah maju memerangi mereka, maka
dikerahkanlah semua orang yang masih sanggup menyandang pedang, bahkan
orang-orang yang lebih tua juga, kemudian mereka ditempatkan di tepi
perbatasan. Keesokan harinya pagi-pagi, ketika matahari bersinar atas permukaan
air itu, tampaklah kepada orang Moab itu, bahwa air di sebelah depannya merah seperti
darah. Lalu berserulah mereka: "Itu darah! Tentulah raja-raja itu telah
berbunuh-bunuhan, yang seorang membunuh yang lain. Maka sekarang, marilah
menjarah, hai orang-orang Moab!" Tetapi ketika mereka sampai ke perkemahan
orang Israel, maka bangkitlah orang Israel itu, lalu memukul orang-orang Moab,
sehingga mereka lari dari situ. Dan makin jauhlah mereka menerobos ke dalam
Moab sambil menewaskan orang-orang Moab itu. Mereka meruntuhkan kota-kota dan
menutupi setiap ladang yang baik dengan batu, karena setiap orang melemparkan
batu ke atasnya. Mereka menutup segala mata air dan menumbangkan segala pohon
yang baik, sampai hanya Kir-Hareset saja yang ditinggalkan, tetapi kota ini
ditembaki oleh orang-orang pengumban dari segala penjuru. Ketika raja Moab melihat,
bahwa peperangan itu terlalu berat baginya, diambilnyalah tujuh ratus orang
pemegang pedang bersama-sama dia untuk menerobos ke jurusan raja Edom, tetapi
tidak berhasil. Kemudian ia mengambil anaknya yang sulung yang akan menjadi
raja menggantikan dia, lalu mempersembahkannya sebagai korban bakaran di atas
pagar tembok. Tetapi kegusaran besar menimpa orang Israel, sehingga mereka
berangkat meninggalkan dia dan pulang ke negeri mereka.
Yosafat, raja Yehuda
1 Raja-Raja 22:41-50
Yosafat,
anak Asa, menjadi raja atas Yehuda dalam tahun keempat zaman Ahab, raja Israel.
Yosafat berumur tiga puluh lima tahun pada waktu ia menjadi raja dan dua puluh
lima tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Azuba, anak
Silhi. Ia hidup mengikuti jejak Asa, ayahnya; ia tidak menyimpang dari padanya
dan melakukan apa yang benar di mata TUHAN. Hanya bukit-bukit pengorbanan tidak
dijauhkan. Orang masih mempersembahkan dan membakar korban di bukit-bukit itu. Dan
Yosafat hidup dalam damai dengan raja Israel. Selebihnya dari riwayat Yosafat
dan kepahlawanan yang dilakukannya dan bagaimana ia berperang, bukankah
semuanya itu tertulis dalam kitab sejarah raja-raja Yehuda? Dan sisa pelacuran
bakti yang masih tinggal dalam zaman Asa, ayahnya, dihapuskannya dari negeri
itu. Tidak ada raja di Edom, karena itu yang menjadi raja ialah seorang kepala
daerah. Yosafat membuat kapal-kapal Tarsis untuk pergi ke Ofir mengambil emas,
tetapi kapal-kapal itu tidak jadi pergi ke sana, sebab kapal-kapal itu pecah di
Ezion-Geber. Pada waktu itu Ahazia, anak Ahab, berkata kepada Yosafat:
"Baiklah anak buahku pergi bersama-sama anak buahmu dengan kapal-kapal
itu." Tetapi Yosafat tidak mau.
2 Tawarikh 20:31-37
Yosafat
memerintah atas Yehuda. Ia berumur tiga puluh lima tahun pada waktu ia menjadi
raja dan dua puluh lima tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya
ialah Azuba, anak Silhi. Ia hidup mengikuti jejak Asa, ayahnya; ia tidak
menyimpang dari padanya, dan melakukan apa yang benar di mata TUHAN. Hanya
bukit-bukit pengorbanan tidak dijauhkan. Bangsa itu belum mengarahkan hatinya
kepada Allah nenek moyang mereka. Selebihnya dari riwayat Yosafat, dari awal
sampai akhir, sesungguhnya semuanya itu tertulis di dalam riwayat Yehu bin
Hanani, yang tercantum di dalam kitab raja-raja Israel.
Kemudian
Yosafat, raja Yehuda, bersekutu dengan Ahazia, raja Israel, yang fasik
perbuatannya. Ia bersekutu dengan Ahazia untuk membuat kapal-kapal yang dapat
berlayar ke Tarsis. Kapal-kapal itu dibuat mereka di Ezion-Geber. Tetapi
Eliezer bin Dodawa dari Maresa bernubuat terhadap Yosafat, katanya:
"Karena engkau bersekutu dengan Ahazia, maka TUHAN akan merobohkan
pekerjaanmu." Lalu kapal-kapal itu pecah, dan tak dapat berlayar ke
Tarsis.
Yoram, raja Yehuda
1 Raja-Raja 22:50
Kemudian
Yosafat mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya, dan ia
dikuburkan di samping nenek moyangnya di kota Daud, bapa leluhurnya. Maka
Yoram, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.
2 Tawarikh 21:1-4
Kemudian
Yosafat mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya, dan ia
dikuburkan di samping nenek moyangnya di kota Daud. Maka Yoram, anaknya,
menjadi raja menggantikan dia. Saudara-saudaranya, anak-anak Yosafat, ialah:
Azarya, Yehiel, Zakharia, Azariahu, Mikhael dan Sefaca. Mereka semua anak-anak
Yosafat, raja Israel. Ayahnya memberikan kepada mereka banyak pemberian, berupa
emas dan perak dan barang-barang berharga, juga kota-kota berkubu di Yehuda.
Tetapi kedudukan raja diberikannya kepada Yoram, karena dialah anak sulungnya.
Sesudah Yoram memegang pemerintahan atas kerajaan ayahnya dan merasa dirinya
kuat, ia membunuh dengan pedang semua saudaranya dan juga beberapa pembesar
Israel.
2 Raja-Raja 8:16-22
Dalam tahun
kelima zaman Yoram, anak Ahab raja Israel--pada waktu itu Yosafat adalah raja
Yehuda--Yoram, anak Yosafat raja Yehuda menjadi raja. Ia berumur tiga puluh dua
tahun pada waktu ia menjadi raja dan delapan tahun lamanya ia memerintah di
Yerusalem. Ia hidup menurut kelakuan raja-raja Israel seperti yang dilakukan
keluarga Ahab, sebab yang menjadi isterinya adalah anak Ahab. Ia melakukan apa
yang jahat di mata TUHAN. Namun demikian, TUHAN tidak mau memusnahkan Yehuda
oleh karena Daud, hamba-Nya, sesuai dengan yang dijanjikan-Nya kepada Daud,
bahwa Ia hendak memberikan keturunan kepadanya dan kepada anak-anaknya untuk
selama-lamanya. Pada zamannya memberontaklah Edom dan melepaskan diri dari
kekuasaan Yehuda dan mereka mengangkat seorang raja atas mereka sendiri. Maka
majulah Yoram ke Zair bersama-sama dengan seluruh keretanya; pada waktu malam
bangunlah ia, lalu bersama-sama dengan para panglima pasukan kereta ia
menerobos barisan orang Edom yang mengepung dia, tetapi rakyatnya melarikan
diri pulang ke kemahnya. Demikianlah Edom memberontak dan terlepas dari kekuasaan
Yehuda sampai sekarang ini. Lalu Libnapun memberontak pada masa itu juga.
2 Tawarikh 21:5-7
Yoram
berumur tiga puluh dua tahun pada waktu ia menjadi raja dan delapan tahun
lamanya ia memerintah di Yerusalem. Ia hidup menurut kelakuan raja-raja Israel
seperti yang dilakukan keluarga Ahab, sebab yang menjadi isterinya adalah anak
Ahab. Ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN. Namun demikian, TUHAN tidak
mau memusnahkan keluarga Daud oleh karena perjanjian yang diikat-Nya dengan
Daud, sesuai dengan yang dijanjikan-Nya, bahwa Ia hendak memberikan keturunan
kepadanya dan kepada anak-anaknya untuk selama-lamanya.
___
Ayo Saat Teduh:
14 Juni – Dalam Kasih Karunia: Imam Besar Yang Lebih Baik
No comments:
Post a Comment