20 Juni - 2
Raja-Raja 14:1-14; 2 Tawarikh 25:1-24; 2 Raja-Raja 13:12-13; 2 Raja-Raja
14:15-16; 2 Raja-Raja 14:23-27; 2 Tawarikh 25:25-28; 2 Raja-Raja 14:17-22; 2
Raja-Raja 15:1-15; 2 Tawarikh 26:1-21; Yunus 1:1-4:11
Amazia, raja Yehuda
2 Raja-Raja 14:1-14
Dalam tahun kedua zaman Yoas bin
Yoahas, raja Israel, Amazia, anak Yoas raja Yehuda menjadi raja. Ia berumur
dua puluh lima tahun pada waktu ia menjadi raja dan dua puluh sembilan tahun
lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Yoadan, dari Yerusalem.
Ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN, hanya bukan seperti Daud, bapa
leluhurnya. Ia berbuat tepat seperti yang diperbuat Yoas, ayahnya. Namun
demikian, bukit-bukit pengorbanan tidaklah dijauhkan. Bangsa itu masih
mempersembahkan dan membakar korban di bukit-bukit itu. Segera sesudah kuasa
kerajaan itu kokoh di tangannya, dibunuhnyalah pegawai-pegawainya yang telah
membunuh raja, yaitu ayahnya. Tetapi anak-anak para pembunuh itu tidak
dihukum mati olehnya, seperti yang tertulis dalam kitab Taurat Musa, di mana
TUHAN telah memberi perintah: "Janganlah ayah dihukum mati karena
anaknya, janganlah juga anak dihukum mati karena ayahnya, melainkan setiap
orang harus dihukum mati karena dosanya sendiri."
Ia mengalahkan Edom di Lembah Asin,
sepuluh ribu orang banyaknya, dan merebut Sela dalam peperangan itu, lalu
dinamainyalah kota itu Yokteel; begitulah sampai hari ini.
Pada waktu itu Amazia menyuruh utusan
kepada Yoas bin Yoahas bin Yehu, raja Israel, mengatakan: "Mari kita
mengadu tenaga!" Tetapi Yoas, raja Israel, menyuruh orang kepada Amazia,
raja Yehuda, mengatakan: "Rumput duri yang di gunung Libanon mengirim
pesan kepada pohon aras yang di gunung Libanon, bunyinya: Berikanlah anakmu
perempuan kepada anakku laki-laki menjadi isterinya. Tetapi binatang-binatang
hutan yang ada di gunung Libanon itu berjalan lewat dari sana, lalu menginjak
rumput duri itu. Memang engkau telah mengalahkan Edom, sebab itu engkau
menjadi tinggi hati. Cukuplah bagimu mendapat kehormatan itu dan tinggallah
di rumahmu. Untuk apa engkau menantang malapetaka, sehingga engkau jatuh dan
Yehuda bersama-sama engkau?" Tetapi Amazia tidak mau mendengarkan, sebab
itu majulah Yoas, raja Israel, lalu mengadu tenagalah mereka, ia dan Amazia,
raja Yehuda, di Bet-Semes yang termasuk wilayah Yehuda. Yehuda terpukul kalah
oleh Israel, sehingga masing-masing lari ke kemahnya. Yoas, raja Israel
menangkap Amazia, raja Yehuda, anak Yoas bin Ahazia, di Bet-Semes. Lalu Yoas
masuk ke Yerusalem, dan membongkar tembok Yerusalem dari Pintu Gerbang Efraim
sampai ke Pintu Gerbang Sudut, empat ratus hasta panjangnya. Sesudah itu ia
mengambil segala emas dan perak dan segala perkakas yang terdapat dalam rumah
TUHAN dan dalam perbendaharaan istana raja, juga orang-orang sandera,
kemudian pulanglah ia ke Samaria.
|
2 Tawarikh 25:1-24
Amazia berumur dua puluh lima tahun
pada waktu ia menjadi raja dan dua puluh sembilan tahun lamanya ia memerintah
di Yerusalem; nama ibunya ialah Yoadan, dari Yerusalem. Ia melakukan apa yang
benar di mata TUHAN, hanya tidak dengan segenap hati. Segera sesudah kuasa
kerajaan itu kokoh di tangannya, dibunuhnyalah pegawai-pegawainya yang telah
membunuh raja, yaitu ayahnya. Tetapi anak-anak mereka tidak dihukum mati
olehnya, melainkan ia bertindak sesuai dengan apa yang tertulis dalam Taurat,
yakni kitab Musa, di mana TUHAN telah memberi perintah: "Janganlah ayah
mati karena anaknya, janganlah juga anak mati karena ayahnya, melainkan setiap
orang harus mati karena dosanya sendiri."
Lalu Amazia mengumpulkan orang Yehuda
dan menyuruh mereka, yakni seluruh orang Yehuda dan Benyamin, berdiri menurut
puak-puaknya di bawah kepala-kepala pasukan seribu dan kepala-kepala pasukan
seratus. Ketika ia menghitung mereka yang berumur dua puluh tahun ke atas,
didapatinya tiga ratus ribu teruna yang sanggup keluar berperang dengan
tombak dan perisai. Selain itu ia menyewa seratus ribu pahlawan yang gagah
perkasa dari Israel dengan bayaran seratus talenta perak. Tetapi seorang abdi
Allah datang kepadanya dan berkata: "Ya raja, janganlah tentara Israel
dibiarkan bergabung kepada tuanku, karena TUHAN tidak menyertai Israel, yakni
semua bani Efraim ini. Dan jikalau mereka bergabung juga, bagaimanapun juga perbuatan
dan kekuatanmu di dalam perang, Allah akan menggelincirkan engkau di depan
musuh, sebab Allah mempunyai kuasa untuk menolong dan menggelincirkan!"
Lalu kata Amazia kepada abdi Allah itu: "Bagaimana dengan seratus
talenta yang telah kuberikan kepada pasukan-pasukan Israel itu?" Jawab
abdi Allah itu: "TUHAN dapat memberikan lebih dari pada itu
kepadamu!" Kemudian Amazia memisahkan pasukan yang datang bergabung
kepadanya dari Efraim, supaya mereka kembali ke tempat tinggalnya. Maka
sangat marahlah mereka terhadap Yehuda. Mereka kembali ke tempat tinggalnya
dengan marah yang menyala-nyala. Amazia mendapat keberanian lalu memimpin
rakyatnya ke Lembah Asin dan memukul kalah sepuluh ribu orang dari bani Seir.
Selain itu sepuluh ribu orang ditawan hidup-hidup oleh bani Yehuda dan dibawa
ke suatu puncak bukit batu, lalu mereka dicampakkan dari puncak bukit batu
itu, sehingga hancurlah mereka semua. Tetapi orang-orang dari pasukan yang
dipulangkan Amazia, dan yang tidak diperbolehkan ikut berperang dengan dia,
menyerbu kota-kota di Yehuda dari jurusan Samaria sampai ke Bet-Horon, dan
menewaskan tiga ribu orang penduduknya dan merampas banyak jarahan.
Ketika Amazia kembali, setelah
mengalahkan orang-orang Edom itu, ia mendirikan para allah bani Seir, yang
dibawanya pulang, sebagai allahnya. Ia sujud menyembah kepada allah-allah itu
dan membakar korban untuk mereka. Maka bangkitlah murka TUHAN terhadap Amazia;
Ia menyuruh seorang nabi kepadanya yang berkata: "Mengapa engkau mencari
allah sesuatu bangsa yang tidak dapat melepaskan bangsanya sendiri dari
tanganmu?" Waktu nabi sedang berbicara, berkatalah Amazia kepadanya:
"Apakah kami telah mengangkat engkau menjadi penasihat raja? Diamlah!
Apakah engkau mau dibunuh?" Lalu diamlah nabi itu setelah berkata:
"Sekarang aku tahu, bahwa Allah telah menentukan akan membinasakan
engkau, karena engkau telah berbuat hal ini, dan tidak mendengarkan nasihatku!"
Kemudian Amazia, raja Yehuda,
mengadakan perundingan, lalu menyuruh orang kepada Yoas bin Yoahas bin Yehu,
raja Israel, mengatakan: "Mari kita mengadu tenaga!" Tetapi Yoas,
raja Israel, menyuruh orang kepada Amazia, raja Yehuda, mengatakan: "Onak
yang di gunung Libanon mengirim pesan kepada pohon aras yang di gunung
Libanon, bunyinya: Berikanlah anakmu perempuan kepada anakku laki-laki
menjadi isterinya. Tetapi binatang-binatang hutan yang ada di gunung Libanon
itu berjalan lewat dari sana, lalu menginjak onak itu. Pikirmu, engkau sudah
mengalahkan Edom, sebab itu hatimu mengangkat-angkat dirimu untuk mendapat
kehormatan. Sekarang, tinggal saja di rumah. Untuk apa engkau menantang
malapetaka, sehingga engkau jatuh dan Yehuda bersama-sama engkau?"
Tetapi Amazia tidak mau mendengarkan; sebab hal itu telah ditetapkan Allah
yang hendak menyerahkan mereka ke dalam tangan Yoas, karena mereka telah
mencari allah orang Edom. Sebab itu majulah Yoas, raja Israel, lalu mengadu
tenagalah mereka, ia dan Amazia, raja Yehuda, di Bet-Semes yang termasuk
wilayah Yehuda. Yehuda terpukul kalah oleh Israel, sehingga masing-masing
lari ke kemahnya. Yoas, raja Israel, menangkap Amazia, raja Yehuda, anak Yoas
bin Yoahas, di Bet-Semes. Lalu Yoas membawa dia ke Yerusalem. Ia membongkar tembok
Yerusalem dari Pintu Gerbang Efraim sampai ke Pintu Gerbang Sudut, empat
ratus hasta panjangnya. Sesudah itu ia mengambil segala emas dan perak dan
segala perkakas yang terdapat dalam rumah Allah dan yang berada di bawah
pengawasan keluarga Obed-Edom, juga perbendaharaan istana raja dan
orang-orang sandera, kemudian pulanglah ia ke Samaria.
|
2 Raja-Raja 13:12-13
Selebihnya dari riwayat Yoas dan segala
yang dilakukannya dan kepahlawanannya, bagaimana ia berperang melawan Amazia,
raja Yehuda, bukankah semuanya itu tertulis dalam kitab sejarah raja-raja
Israel? Setelah Yoas mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya,
maka duduklah Yerobeam di atas takhta ayahnya. Dan Yoas dikuburkan di Samaria
di samping raja Israel.
|
2 Raja-Raja 14:15-16
Selebihnya dari riwayat Yoas, apa yang
dilakukannya dan kepahlawanannya dan bagaimana ia berperang melawan Amazia,
raja Yehuda, bukankah semuanya itu tertulis dalam kitab sejarah raja-raja
Israel? Kemudian Yoas mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya,
dan ia dikuburkan di Samaria di samping raja-raja Israel. Maka Yerobeam,
anaknya, menjadi raja menggantikan dia.
|
Yerobeam bin Yoas, raja Israel
2 Raja-Raja 14:23-27
Dalam tahun kelima belas zaman Amazia
bin Yoas, raja Yehuda, Yerobeam, anak Yoas, raja Israel, menjadi raja di Samaria.
Ia memerintah empat puluh satu tahun lamanya. Ia melakukan apa yang jahat di
mata TUHAN. Ia tidak menjauh dari segala dosa Yerobeam bin Nebat, yang
mengakibatkan orang Israel berdosa pula. Ia mengembalikan daerah Israel, dari
jalan masuk ke Hamat sampai ke Laut Araba sesuai dengan firman TUHAN, Allah
Israel, yang telah diucapkan-Nya dengan perantaraan hamba-Nya, nabi Yunus bin
Amitai dari Gat-Hefer. Sebab TUHAN telah melihat betapa pahitnya kesengsaraan
orang Israel itu: sudah habis lenyap baik yang tinggi maupun yang rendah
kedudukannya, dan tidak ada penolong bagi orang Israel. Tetapi TUHAN tidak
mengatakan bahwa Ia akan menghapuskan nama Israel dari kolong langit; jadi Ia
menolong mereka dengan perantaraan Yerobeam bin Yoas.
|
2 Tawarikh 25:25-28
Amazia bin Yoas, raja Yehuda, masih
hidup lima belas tahun lamanya sesudah Yoas bin Yoahas, raja Israel, mati.
Selebihnya dari riwayat Amazia, dari awal sampai akhir, bukankah semuanya itu
tertulis dalam kitab raja-raja Yehuda dan Israel? Sejak Amazia menjauhi
TUHAN, orang mengadakan persepakatan melawan dia di Yerusalem, sebab itu
larilah ia ke Lakhis. Tetapi mereka menyuruh mengejar dia ke Lakhis, lalu
dibunuhlah ia di sana. Ia diangkut dengan kuda, lalu dikuburkan di samping
nenek moyangnya di kota Daud.
|
2 Raja-Raja 14:17-22
Amazia
bin Yoas, raja Yehuda, masih hidup lima belas tahun lamanya sesudah matinya
Yoas bin Yoahas, raja Israel.
Selebihnya
dari riwayat Amazia, bukankah semuanya itu tertulis dalam kitab sejarah
raja-raja Yehuda? Di Yerusalem orang mengadakan persepakatan melawan dia, sebab
itu larilah ia ke Lakhis. Tetapi mereka menyuruh mengejar dia ke Lakhis, lalu
dibunuhlah dia di sana. Diangkutlah dia dengan kuda, lalu dikuburkan di
Yerusalem di samping nenek moyangnya di kota Daud. Segenap bangsa Yehuda
mengambil Azarya, yang masih berumur enam belas tahun dan mengangkat dia
menjadi raja menggantikan ayahnya, Amazia. Ia memperkuat Elat dan
mengembalikannya kepada Yehuda, sesudah raja mendapat perhentian bersama-sama
dengan nenek moyangnya.
Azarya, raja Yehuda
2 Raja-Raja 15:1-15
Dalam
tahun kedua puluh tujuh zaman Yerobeam, raja Israel, Azarya, anak Amazia raja
Yehuda menjadi raja. Ia berumur enam belas tahun pada waktu ia menjadi raja dan
lima puluh dua tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah
Yekholya, dari Yerusalem. Ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN, tepat
seperti yang dilakukan Amazia, ayahnya. Namun demikian, bukit-bukit pengorbanan
tidaklah dijauhkan. Bangsa itu masih mempersembahkan dan membakar korban di
bukit-bukit itu. Maka TUHAN menimpakan tulah kepada raja, sehingga ia sakit
kusta sampai hari kematiannya, dan tinggal dalam sebuah rumah pengasingan. Dan
Yotam, anak raja, mengepalai istana dan menjalankan pemerintahan atas rakyat
negeri itu.
Selebihnya
dari riwayat Azarya, dan segala yang dilakukannya, bukankah semuanya itu
tertulis dalam kitab sejarah raja-raja Yehuda? Kemudian Azarya mendapat
perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya, dan ia dikuburkan di samping
nenek moyangnya di kota Daud. Maka Yotam, anaknya, menjadi raja menggantikan
dia.
Zakharia, raja Israel
Dalam
tahun ketiga puluh delapan zaman Azarya, raja Yehuda, Zakharia, anak Yerobeam,
menjadi raja atas Israel di Samaria. Ia memerintah enam bulan lamanya. Ia
melakukan apa yang jahat di mata TUHAN seperti yang telah dilakukan oleh nenek
moyangnya. Ia tidak menjauh dari dosa-dosa Yerobeam bin Nebat, yang
mengakibatkan orang Israel berdosa pula. Salum bin Yabesh mengikat persepakatan
melawan dia, membunuh dia di Yibleam, kemudian menjadi raja menggantikan dia.
Selebihnya
dari riwayat Zakharia, sesungguhnya semuanya itu tertulis dalam kitab sejarah
raja-raja Israel. Bukankah begini firman TUHAN yang diucapkan-Nya kepada Yehu:
"Anak-anakmu sampai kepada keturunan yang keempat akan duduk di atas
takhta Israel!" Dan terjadilah demikian.
Salum, raja Israel
Salum
bin Yabesh menjadi raja dalam tahun yang ketiga puluh sembilan zaman Uzia, raja
Yehuda. Ia memerintah sebulan lamanya di Samaria. Sesudah itu majulah Menahem
bin Gadi dari Tirza, lalu sampai ke Samaria. Ia membunuh Salum bin Yabesh di
Samaria, kemudian menjadi raja menggantikan dia.
Selebihnya
dari riwayat Salum dan persepakatan yang diadakannya, sesungguhnya semuanya itu
tertulis dalam kitab sejarah raja-raja Israel.
Uzia, raja Yehuda
2 Tawarikh 26:1-21
Segenap
bangsa Yehuda mengambil Uzia, yang masih berumur enam belas tahun dan
menobatkan dia menjadi raja menggantikan ayahnya, Amazia. Ia memperkuat Elot
dan mengembalikannya kepada Yehuda, sesudah raja mendapat perhentian
bersama-sama dengan nenek moyangnya. Uzia berumur enam belas tahun pada waktu
ia menjadi raja dan lima puluh dua tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem.
Nama ibunya ialah Yekholya, dari Yerusalem. Ia melakukan apa yang benar di mata
TUHAN, tepat seperti yang dilakukan Amazia, ayahnya. Ia mencari Allah selama
hidup Zakharia, yang mengajarnya supaya takut akan Allah. Dan selama ia mencari
TUHAN, Allah membuat segala usahanya berhasil.
Maka
majulah ia berperang melawan orang-orang Filistin dan membongkar tembok Gat,
Yabne dan Asdod, lalu mendirikan kota-kota di sekitar Asdod dan di lain-lain
wilayah orang Filistin. Allah menolongnya terhadap orang Filistin, dan terhadap
orang Arab yang tinggal di Gur-Baal, dan terhadap orang Meunim. Orang-orang
Amon membayar upeti kepada Uzia. Namanya termasyhur sampai ke Mesir, karena
kekuatannya yang besar. Uzia mendirikan menara di Yerusalem di atas Pintu
Gerbang Sudut di atas Pintu Gerbang Lebak dan di atas Penjuru, serta mengokohkannya.
Ia mendirikan juga menara-menara di padang gurun dan menggali banyak sumur,
karena banyak ternaknya, baik di Dataran Rendah maupun di Dataran Tinggi. Juga
ia mempunyai petani-petani dan penjaga-penjaga kebun anggur, di gunung-gunung
dan di tanah yang subur, karena ia suka pada pertanian. Selain itu Uzia
mempunyai tentara yang sanggup berperang, yang maju berperang dalam
laskar-laskar menurut jumlah anak buah yang dicatat oleh panitera Yeiel dan
penata usaha Maaseya, di bawah pimpinan Hananya, salah seorang panglima raja.
Kepala-kepala puak pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa itu seluruhnya
berjumlah dua ribu enam ratus orang. Di bawah pimpinan mereka terdapat satu
balatentara, terdiri dari tiga ratus tujuh ribu lima ratus orang yang gagah
perkasa dalam berperang, untuk membantu raja dalam menghadapi musuh. Uzia
memperlengkapi seluruh tentara itu dengan perisai, tombak, ketopong, baju
zirah, busur dan batu umban. Ia membuat juga di Yerusalem alat-alat perang,
ciptaan seorang ahli, yang dapat menembakkan anak panah dan batu besar, untuk
ditempatkan di atas menara-menara dan penjuru-penjuru. Nama raja itu termasyhur
sampai ke negeri-negeri yang jauh, karena ia ditolong dengan ajaib sehingga
menjadi kuat.
Setelah
ia menjadi kuat, ia menjadi tinggi hati sehingga ia melakukan hal yang merusak.
Ia berubah setia kepada TUHAN, Allahnya, dan memasuki bait TUHAN untuk membakar
ukupan di atas mezbah pembakaran ukupan. Tetapi imam Azarya mengikutinya dari
belakang bersama-sama delapan puluh imam TUHAN, orang-orang yang tegas; mereka
berdiri di depan raja Uzia dan berkata kepadanya: "Hai, Uzia, engkau tidak
berhak membakar ukupan kepada TUHAN, hanyalah imam-imam keturunan Harun yang
telah dikuduskan yang berhak membakar ukupan! Keluarlah dari tempat kudus ini,
karena engkau telah berubah setia! Engkau tidak akan memperoleh kehormatan dari
TUHAN Allah karena hal ini." Tetapi Uzia, dengan bokor ukupan di tangannya
untuk dibakar menjadi marah. Sementara amarahnya meluap terhadap para imam,
timbullah penyakit kusta pada dahinya di hadapan para imam di rumah TUHAN,
dekat mezbah pembakaran ukupan. Imam kepala Azarya dan semua imam lainnya
memandang kepadanya, dan sesungguhnya, ia sakit kusta pada dahinya. Cepat-cepat
mereka mengusirnya dari sana, dan ia sendiri tergesa-gesa keluar, karena TUHAN
telah menimpakan tulah kepadanya. Raja Uzia sakit kusta sampai kepada hari
matinya, dan sebagai orang yang sakit kusta ia tinggal dalam sebuah rumah
pengasingan, karena ia dikucilkan dari rumah TUHAN. Dan Yotam, anaknya,
mengepalai istana raja dan menjalankan pemerintahan atas rakyat negeri itu.
PELAYANAN NABI YUNUS
Yunus melarikan diri dari Tuhan
Yunus 1:1-4:11
Datanglah
firman TUHAN kepada Yunus bin Amitai, demikian: "Bangunlah, pergilah ke
Niniwe, kota yang besar itu, berserulah terhadap mereka, karena kejahatannya
telah sampai kepada-Ku." Tetapi Yunus bersiap untuk melarikan diri ke
Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN; ia pergi ke Yafo dan mendapat di sana sebuah
kapal, yang akan berangkat ke Tarsis. Ia membayar biaya perjalanannya, lalu
naik kapal itu untuk berlayar bersama-sama dengan mereka ke Tarsis, jauh dari
hadapan TUHAN.
Tetapi
TUHAN menurunkan angin ribut ke laut, lalu terjadilah badai besar, sehingga
kapal itu hampir-hampir terpukul hancur. Awak kapal menjadi takut,
masing-masing berteriak-teriak kepada allahnya, dan mereka membuang ke dalam
laut segala muatan kapal itu untuk meringankannya. Tetapi Yunus telah turun ke
dalam ruang kapal yang paling bawah dan berbaring di situ, lalu tertidur dengan
nyenyak. Datanglah nakhoda mendapatkannya sambil berkata: "Bagaimana
mungkin engkau tidur begitu nyenyak? Bangunlah, berserulah kepada Allahmu,
barangkali Allah itu akan mengindahkan kita, sehingga kita tidak binasa."
Lalu berkatalah mereka satu sama lain: "Marilah kita buang undi, supaya
kita mengetahui, karena siapa kita ditimpa oleh malapetaka ini." Mereka
membuang undi dan Yunuslah yang kena undi.
Berkatalah
mereka kepadanya: "Beritahukan kepada kami, karena siapa kita ditimpa oleh
malapetaka ini. Apa pekerjaanmu dan dari mana engkau datang, apa negerimu dan
dari bangsa manakah engkau?" Sahutnya kepada mereka: "Aku seorang
Ibrani; aku takut akan TUHAN, Allah yang empunya langit, yang telah menjadikan
lautan dan daratan." Orang-orang itu menjadi sangat takut, lalu berkata
kepadanya: "Apa yang telah kauperbuat?" --sebab orang-orang itu mengetahui,
bahwa ia melarikan diri, jauh dari hadapan TUHAN. Hal itu telah
diberitahukannya kepada mereka. Bertanyalah mereka: "Akan kami apakan
engkau, supaya laut menjadi reda dan tidak menyerang kami lagi, sebab laut
semakin bergelora." Sahutnya kepada mereka: "Angkatlah aku,
campakkanlah aku ke dalam laut, maka laut akan menjadi reda dan tidak menyerang
kamu lagi. Sebab aku tahu, bahwa karena akulah badai besar ini menyerang
kamu." Lalu berdayunglah orang-orang itu dengan sekuat tenaga untuk
membawa kapal itu kembali ke darat, tetapi mereka tidak sanggup, sebab laut
semakin bergelora menyerang mereka. Lalu berserulah mereka kepada TUHAN,
katanya: "Ya TUHAN, janganlah kiranya Engkau biarkan kami binasa karena
nyawa orang ini dan janganlah Engkau tanggungkan kepada kami darah orang yang
tidak bersalah, sebab Engkau, TUHAN, telah berbuat seperti yang
Kaukehendaki." Kemudian mereka mengangkat Yunus, lalu mencampakkannya ke
dalam laut, dan laut berhenti mengamuk. Orang-orang itu menjadi sangat takut kepada
TUHAN, lalu mempersembahkan korban sembelihan bagi TUHAN serta mengikrarkan
nazar.
Maka
atas penentuan TUHAN datanglah seekor ikan besar yang menelan Yunus; dan Yunus
tinggal di dalam perut ikan itu tiga hari tiga malam lamanya.
Doa ucapan syukur Yunus
Berdoalah
Yunus kepada TUHAN, Allahnya, dari dalam perut ikan itu, katanya:
"Dalam kesusahanku aku berseru
kepada TUHAN,
dan Ia menjawab aku,
dari tengah-tengah dunia orang mati aku berteriak,
dan Kaudengarkan suaraku.
dan Ia menjawab aku,
dari tengah-tengah dunia orang mati aku berteriak,
dan Kaudengarkan suaraku.
Telah Kaulemparkan aku ke tempat yang
dalam,
ke pusat lautan,
lalu aku terangkum oleh arus air;
segala gelora dan gelombang-Mu melingkupi aku.
ke pusat lautan,
lalu aku terangkum oleh arus air;
segala gelora dan gelombang-Mu melingkupi aku.
Dan aku berkata: telah terusir aku dari
hadapan mata-Mu.
Mungkinkah aku memandang lagi bait-Mu yang kudus?
Mungkinkah aku memandang lagi bait-Mu yang kudus?
Segala air telah mengepung aku, mengancam
nyawaku;
samudera raya merangkum aku;
lumut lautan membelit kepalaku di dasar gunung-gunung.
samudera raya merangkum aku;
lumut lautan membelit kepalaku di dasar gunung-gunung.
Aku tenggelam ke dasar bumi;
pintunya terpalang di belakangku untuk selama-lamanya.
pintunya terpalang di belakangku untuk selama-lamanya.
Ketika itulah Engkau naikkan nyawaku dari
dalam liang kubur,
ya TUHAN, Allahku.
ya TUHAN, Allahku.
Ketika jiwaku letih lesu di dalam aku,
teringatlah aku kepada TUHAN,
dan sampailah doaku kepada-Mu,
ke dalam bait-Mu yang kudus.
teringatlah aku kepada TUHAN,
dan sampailah doaku kepada-Mu,
ke dalam bait-Mu yang kudus.
Mereka yang berpegang teguh pada berhala
kesia-siaan,
merekalah yang meninggalkan Dia,
yang mengasihi mereka dengan setia.
merekalah yang meninggalkan Dia,
yang mengasihi mereka dengan setia.
Tetapi aku, dengan ucapan syukur akan
kupersembahkan korban kepada-Mu;
apa yang kunazarkan akan kubayar.
apa yang kunazarkan akan kubayar.
Keselamatan adalah dari TUHAN!"
Pertobatan Niniwe
Lalu
berfirmanlah TUHAN kepada ikan itu, dan ikan itupun memuntahkan Yunus ke darat.
Datanglah firman TUHAN kepada Yunus untuk kedua kalinya, demikian: "Bangunlah,
pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, dan sampaikanlah kepadanya seruan yang
Kufirmankan kepadamu." Bersiaplah Yunus, lalu pergi ke Niniwe, sesuai
dengan firman Allah.
Niniwe
adalah sebuah kota yang mengagumkan besarnya, tiga hari perjalanan luasnya.
Mulailah
Yunus masuk ke dalam kota itu sehari perjalanan jauhnya, lalu berseru:
"Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggangbalikkan." Orang
Niniwe percaya kepada Allah, lalu mereka mengumumkan puasa dan mereka, baik
orang dewasa maupun anak-anak, mengenakan kain kabung. Setelah sampai kabar itu
kepada raja kota Niniwe, turunlah ia dari singgasananya, ditanggalkannya
jubahnya, diselubungkannya kain kabung, lalu duduklah ia di abu. Lalu atas
perintah raja dan para pembesarnya orang memaklumkan dan mengatakan di Niniwe
demikian: "Manusia dan ternak, lembu sapi dan kambing domba tidak boleh
makan apa-apa, tidak boleh makan rumput dan tidak boleh minum air. Haruslah
semuanya, manusia dan ternak, berselubung kain kabung dan berseru dengan keras
kepada Allah serta haruslah masing-masing berbalik dari tingkah lakunya yang
jahat dan dari kekerasan yang dilakukannya. Siapa tahu, mungkin Allah akan
berbalik dan menyesal serta berpaling dari murka-Nya yang bernyala-nyala itu,
sehingga kita tidak binasa." Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu,
yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka
menyesallah Allah karena malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap
mereka, dan Iapun tidak jadi melakukannya.
Kemarahan Yunus atas belas kasihan Allah
Tetapi
hal itu sangat mengesalkan hati Yunus, lalu marahlah ia. Dan berdoalah ia
kepada TUHAN, katanya: "Ya TUHAN, bukankah telah kukatakan itu, ketika aku
masih di negeriku? Itulah sebabnya, maka aku dahulu melarikan diri ke Tarsis,
sebab aku tahu, bahwa Engkaulah Allah yang pengasih dan penyayang, yang panjang
sabar dan berlimpah kasih setia serta yang menyesal karena malapetaka yang
hendak didatangkan-Nya. Jadi sekarang, ya TUHAN, cabutlah kiranya nyawaku,
karena lebih baik aku mati dari pada hidup." Tetapi firman TUHAN: "Layakkah
engkau marah?"
Yunus
telah keluar meninggalkan kota itu dan tinggal di sebelah timurnya. Ia
mendirikan di situ sebuah pondok dan ia duduk di bawah naungannya menantikan
apa yang akan terjadi atas kota itu.
Lalu
atas penentuan TUHAN Allah tumbuhlah sebatang pohon jarak melampaui kepala
Yunus untuk menaunginya, agar ia terhibur dari pada kekesalan hatinya. Yunus
sangat bersukacita karena pohon jarak itu. Tetapi keesokan harinya, ketika
fajar menyingsing, atas penentuan Allah datanglah seekor ulat, yang menggerek
pohon jarak itu, sehingga layu. Segera sesudah matahari terbit, maka atas
penentuan Allah bertiuplah angin timur yang panas terik, sehingga sinar
matahari menyakiti kepala Yunus, lalu rebahlah ia lesu dan berharap supaya
mati, katanya: "Lebih baiklah aku mati dari pada hidup." Tetapi
berfirmanlah Allah kepada Yunus: "Layakkah engkau marah karena pohon jarak
itu?" Jawabnya: "Selayaknyalah aku marah sampai mati."
Lalu
Allah berfirman: "Engkau sayang kepada pohon jarak itu, yang untuknya
sedikitpun engkau tidak berjerih payah dan yang tidak engkau tumbuhkan, yang
tumbuh dalam satu malam dan binasa dalam satu malam pula. Bagaimana tidak Aku
akan sayang kepada Niniwe, kota yang besar itu, yang berpenduduk lebih dari
seratus dua puluh ribu orang, yang semuanya tak tahu membedakan tangan kanan
dari tangan kiri, dengan ternaknya yang banyak?"
___
Ayo Saat Teduh:
20 Juni – Janji Manusia atau Janji Tuhan
http://ayo-saat-teduh.blogspot.com/2014/06/20-Jun.html
No comments:
Post a Comment