02 April – Hakim-Hakim 7:1-9:21
Gideon mengusir musuh
Adapun
Yerubaal--itulah Gideon--bangun pagi-pagi dengan segala rakyat yang
bersama-sama dengan dia, lalu mereka berkemah dekat mata air Harod; perkemahan
orang Midian itu ada di sebelah utaranya, dekat bukit More, di lembah.
Berfirmanlah
TUHAN kepada Gideon: "Terlalu banyak rakyat yang bersama-sama dengan
engkau itu dari pada yang Kuhendaki untuk menyerahkan orang Midian ke dalam
tangan mereka, jangan-jangan orang Israel memegah-megahkan diri terhadap Aku,
sambil berkata: Tanganku sendirilah yang menyelamatkan aku. Maka sekarang,
serukanlah kepada rakyat itu, demikian: Siapa yang takut dan gentar, biarlah ia
pulang, enyah dari pegunungan Gilead." Lalu pulanglah dua puluh dua ribu
orang dari rakyat itu dan tinggallah sepuluh ribu orang.
Tetapi TUHAN
berfirman kepada Gideon: "Masih terlalu banyak rakyat; suruhlah mereka
turun minum air, maka Aku akan menyaring mereka bagimu di sana. Siapa yang
Kufirmankan kepadamu: Inilah orang yang akan pergi bersama-sama dengan engkau,
dialah yang akan pergi bersama-sama dengan engkau, tetapi barangsiapa yang
Kufirmankan kepadamu: Inilah orang yang tidak akan pergi bersama-sama dengan
engkau, dialah yang tidak akan pergi." Lalu Gideon menyuruh rakyat itu
turun minum air, dan berfirmanlah TUHAN kepadanya: "Barangsiapa yang
menghirup air dengan lidahnya seperti anjing menjilat, haruslah kaukumpulkan
tersendiri, demikian juga semua orang yang berlutut untuk minum." Jumlah
orang yang menghirup dengan membawa tangannya ke mulutnya, ada tiga ratus
orang, tetapi yang lain dari rakyat itu semuanya berlutut minum air.
Lalu
berfirmanlah TUHAN kepada Gideon: "Dengan ketiga ratus orang yang
menghirup itu akan Kuselamatkan kamu: Aku akan menyerahkan orang Midian ke
dalam tanganmu; tetapi yang lain dari rakyat itu semuanya boleh pergi,
masing-masing ke tempat kediamannya." Dari rakyat itu mereka mengambil
bekal dan sangkakala; demikianlah seluruh orang Israel disuruhnya pergi,
masing-masing ke kemahnya, tetapi ketiga ratus orang itu ditahannya. Adapun
perkemahan orang Midian ada di bawahnya, di lembah. Pada malam itu berfirmanlah
TUHAN kepadanya: "Bangunlah, turunlah menyerbu perkemahan itu, sebab telah
Kuserahkan itu ke dalam tanganmu. Tetapi jika engkau takut untuk turun
menyerbu, turunlah bersama dengan Pura, bujangmu, ke perkemahan itu; maka
kaudengarlah apa yang mereka katakan; kemudian engkau akan mendapat keberanian
untuk turun menyerbu perkemahan itu." Lalu turunlah ia bersama dengan
Pura, bujangnya itu, sampai kepada penjagaan terdepan laskar di perkemahan itu.
Adapun orang Midian dan orang Amalek dan semua orang dari sebelah timur itu
bergelimpangan di lembah itu, seperti belalang banyaknya, dan unta mereka tidak
terhitung, seperti pasir di tepi laut banyaknya. Ketika Gideon sampai ke situ,
kebetulan ada seorang menceritakan mimpinya kepada temannya, katanya: "Aku
bermimpi: tampak sekeping roti jelai terguling masuk ke perkemahan orang
Midian; setelah sampai ke kemah ini, dilanggarnyalah kemah ini, sehingga roboh,
dan dibongkar-bangkirkannya, demikianlah kemah ini habis runtuh." Lalu
temannya menjawab: "Ini tidak lain dari pedang Gideon bin Yoas, orang
Israel itu; Allah telah menyerahkan orang Midian dan seluruh perkemahan ini ke
dalam tangannya."
Segera sesudah
Gideon mendengar mimpi itu diceritakan dengan maknanya, sujudlah ia menyembah.
Kemudian pulanglah ia ke perkemahan orang Israel, lalu berkata:
"Bangunlah, sebab TUHAN telah menyerahkan perkemahan orang Midian ke dalam
tanganmu." Sesudah itu dibaginyalah ketiga ratus orang itu dalam tiga
pasukan dan ke tangan mereka semuanya diberikannya sangkakala dan buyung kosong
dengan suluh di dalam buyung itu. Dan berkatalah ia kepada mereka:
"Perhatikanlah aku dan lakukanlah seperti yang kulakukan. Maka apabila aku
sampai ke ujung perkemahan itu, haruslah kamu lakukan seperti yang kulakukan.
Apabila aku dan semua orang yang bersama dengan aku meniup sangkakala, maka
haruslah kamu juga meniup sangkakala sekeliling seluruh perkemahan itu, dan
berseru: 'Demi TUHAN dan demi Gideon!'"
Lalu Gideon dan
keseratus orang yang bersama-sama dengan dia sampai ke ujung perkemahan itu
pada waktu permulaan giliran jaga tengah malam, ketika penjaga-penjaga baru
saja ditempatkan. Lalu mereka meniup sangkakala sambil memecahkan buyung yang
di tangan mereka. Demikianlah ketiga pasukan itu bersama-sama meniup
sangkakala, dan memecahkan buyung dengan memegang obor di tangan kirinya dan
sangkakala di tangan kanannya untuk ditiup, serta berseru: "Pedang demi
TUHAN dan demi Gideon!" Sementara itu tinggallah mereka berdiri,
masing-masing di tempatnya, sekeliling perkemahan itu, tetapi seluruh tentara
musuh menjadi kacau balau, berteriak-teriak dan melarikan diri. Sedang ketiga
ratus orang itu meniup sangkakala, maka di perkemahan itu TUHAN membuat pedang
yang seorang diarahkan kepada yang lain, lalu larilah tentara itu sampai ke
Bet-Sita ke arah Zerera sampai ke pinggir Abel-Mehola dekat Tabat.
Kemudian
dikerahkanlah orang-orang Israel dari suku Naftali dan dari suku Asyer dan dari
segenap suku Manasye, lalu mereka mengejar orang Midian itu. Gideon menyuruh
juga orang ke seluruh pegunungan Efraim dengan pesan: "Turunlah menghadapi
orang Midian, dan dudukilah segala batang air sampai ke Bet-Bara, dan juga
sungai Yordan." Maka semua orang Efraim dikerahkan, lalu mereka menduduki
segala batang air sampai ke Bet-Bara, juga sungai Yordan. Mereka berhasil
menawan dua raja Midian, yakni Oreb dan Zeeb. Oreb dibunuh di gunung batu Oreb
dan Zeeb dibunuh dalam tempat pemerasan anggur Zeeb. Mereka mengejar orang
Midian itu, lalu mereka membawa kepala Oreb dan kepala Zeeb kepada Gideon di
seberang sungai Yordan.
Lalu berkatalah
orang-orang Efraim kepada Gideon: "Apa macam perbuatanmu ini terhadap
kami! Mengapa engkau tidak memanggil kami, ketika engkau pergi berperang
melawan orang Midian?" Lalu mereka menyesali dia dengan sangat. Jawabnya
kepada mereka: "Apa perbuatanku dalam hal ini, jika dibandingkan dengan
kamu? Bukankah pemetikan susulan oleh suku Efraim lebih baik hasilnya dari
panen buah anggur kaum Abiezer? Allah telah menyerahkan kedua raja Midian itu,
yakni Oreb dan Zeeb, ke dalam tanganmu; apa yang telah dapat kucapai, jika
dibandingkan dengan kamu?" Setelah ia berkata demikian, maka redalah marah
mereka terhadap dia.
Orang Midian dikalahkan, raja-rajanya
dibunuh
Ketika Gideon
sampai ke sungai Yordan, menyeberanglah ia dan ketiga ratus orang yang
bersama-sama dengan dia, meskipun masih lelah, namun mengejar juga. Dan
berkatalah ia kepada orang-orang Sukot: "Tolong berikan beberapa roti
untuk rakyat yang mengikuti aku ini, sebab mereka telah lelah, dan aku sedang
mengejar Zebah dan Salmuna, raja-raja Midian." Tetapi jawab para pemuka di
Sukot itu: "Sudahkah Zebah dan Salmuna itu ada dalam tanganmu, sehingga
kami harus memberikan roti kepada tentaramu?" Lalu kata Gideon:
"Kalau begitu, apabila TUHAN menyerahkan Zebah dan Salmuna ke dalam
tanganku, aku akan menggaruk tubuhmu dengan duri padang gurun dan onak."
Maka berjalanlah ia dari sana ke Pnuel, dan berkata demikian juga kepada
orang-orang Pnuel, tetapi orang-orang inipun menjawabnya seperti orang-orang
Sukot. Lalu berkatalah ia juga kepada orang-orang Pnuel: "Apabila aku
kembali dengan selamat, maka aku akan merobohkan menara ini."
Sementara itu
Zebah dan Salmuna ada di Karkor bersama-sama dengan tentara mereka, kira-kira
lima belas ribu orang banyaknya, yakni semua orang yang masih tinggal hidup
dari seluruh tentara orang-orang dari sebelah timur; banyaknya yang tewas ada
seratus dua puluh ribu orang yang bersenjatakan pedang. Gideon maju melalui
jalan orang-orang yang diam di dalam kemah di sebelah timur Nobah dan Yogbeha,
lalu memukul kalah tentara itu, ketika tentara itu menyangka dirinya aman.
Zebah dan Salmuna melarikan diri, tetapi Gideon mengejar mereka dan menawan kedua
raja Midian itu, yakni Zebah dan Salmuna, sedang seluruh tentara itu
diceraiberaikannya.
Kemudian
kembalilah Gideon bin Yoas dari peperangan dengan melalui pendakian Heres;
ditangkapnyalah seorang muda dari penduduk Sukot. Setelah ditanyai, orang itu
menuliskan nama para pemuka dan para tua-tua di Sukot untuk Gideon, tujuh puluh
tujuh orang banyaknya. Lalu pergilah Gideon kepada orang-orang Sukot sambil
berkata: "Inilah Zebah dan Salmuna yang karenanya kamu telah mencela aku
dengan berkata: Sudahkah Zebah dan Salmuna itu ada dalam tanganmu, sehingga
kami harus memberikan roti kepada orang-orangmu yang lelah itu?" Lalu ia
mengumpulkan para tua-tua kota itu, ia mengambil duri padang gurun dan onak,
dan menghajar orang-orang Sukot dengan itu. Juga menara Pnuel dirobohkannya dan
dibunuhnya orang-orang kota itu.
Kemudian
bertanyalah ia kepada Zebah dan Salmuna: "Di manakah orang-orang yang
telah kamu bunuh di Tabor itu?" Jawab mereka: "Mereka itu serupa
dengan engkau, sikap mereka masing-masing seperti anak raja." Lalu kata
Gideon: "Saudara-saudarakulah itu, anak-anak ibuku! Demi TUHAN yang hidup,
seandainya kamu membiarkan mereka hidup, aku tidak akan membunuh kamu."
Katanya kepada Yeter, anak sulungnya: "Bangunlah, bunuhlah mereka." Tetapi
orang muda itu tidak menghunus pedangnya, karena ia takut, sebab ia masih muda.
Lalu kata Zebah dan Salmuna: "Bangunlah engkau sendiri dan paranglah kami,
sebab seperti orangnya, demikian pula kekuatannya." Maka bangunlah Gideon,
dibunuhnya Zebah dan Salmuna, kemudian diambilnya bulan-bulanan yang ada pada
leher unta mereka.
Perbuatan Gideon selanjutnya dan akhir
hidupnya
Kemudian
berkatalah orang Israel kepada Gideon: "Biarlah engkau memerintah kami,
baik engkau baik anakmu maupun cucumu, sebab engkaulah yang telah menyelamatkan
kami dari tangan orang Midian." Jawab Gideon kepada mereka: "Aku
tidak akan memerintah kamu dan juga anakku tidak akan memerintah kamu tetapi
TUHAN yang memerintah kamu." Selanjutnya kata Gideon kepada mereka:
"Satu hal saja yang kuminta kepadamu: Baiklah kamu masing-masing memberikan
anting-anting dari jarahannya." --Karena musuh itu beranting-anting mas,
sebab mereka orang Ismael. Jawab mereka: "Kami mau memberikannya dengan
suka hati." Dan setelah dihamparkan sehelai kain, maka masing-masing
melemparkan anting-anting dari jarahannya ke atas kain itu. Adapun berat
anting-anting emas yang dimintanya itu ada seribu tujuh ratus syikal emas,
belum terhitung bulan-bulanan, perhiasan telinga dan pakaian kain ungu muda
yang dipakai oleh raja-raja Midian, dan belum terhitung kalung rantai yang ada
pada leher unta mereka. Kemudian Gideon membuat efod dari semuanya itu dan
menempatkannya di kotanya, di Ofra. Di sanalah orang Israel berlaku serong
dengan menyembah efod itu; inilah yang menjadi jerat bagi Gideon dan seisi
rumahnya.
Demikianlah
orang Midian tunduk kepada orang Israel dan tidak dapat menegakkan kepalanya
lagi; maka amanlah negeri itu empat puluh tahun lamanya pada zaman Gideon.
Lalu Yerubaal
bin Yoas pergilah dan diam di rumahnya sendiri. Gideon mempunyai tujuh puluh
anak laki-laki, semuanya anak kandungnya, sebab ia beristeri banyak; juga
gundiknya yang tinggal di Sikhem melahirkan seorang anak laki-laki baginya,
lalu ia memberikan nama Abimelekh kepada anak itu.
Gideon bin Yoas
mati pada waktu rambutnya telah putih, lalu dikuburkan dalam kubur Yoas,
ayahnya, di Ofra kota orang Abiezer.
Setelah Gideon
mati, kembalilah orang Israel berjalan serong dengan mengikuti para Baal dan
membuat Baal-Berit menjadi allah mereka; orang Israel tidak ingat kepada TUHAN,
Allah mereka, yang telah melepaskan mereka dari tangan semua musuhnya di
sekelilingnya, juga tidak menunjukkan terima kasihnya kepada keturunan
Yerubaal-Gideon seimbang dengan segala yang baik yang telah dilakukannya kepada
orang Israel.
Abimelekh menjadi raja di Sikhem
Adapun Abimelekh
bin Yerubaal pergi ke Sikhem kepada saudara-saudara ibunya dan berkata kepada
mereka dan kepada seluruh kaum dari pihak keluarga ibunya: "Tolong katakan
kepada seluruh warga kota Sikhem: Manakah yang lebih baik bagimu: tujuh puluh
orang memerintah kamu, yaitu semua anak Yerubaal, atau satu orang? Dan ingat
juga, bahwa aku darah dagingmu." Lalu saudara-saudara ibunya mengatakan
hal ihwalnya kepada seluruh warga kota Sikhem, maka condonglah hati orang-orang
itu untuk mengikuti Abimelekh, sebab kata mereka: "Memang ia saudara
kita." Sesudah itu mereka memberikan kepadanya tujuh puluh uang perak dari
kuil Baal-Berit, lalu Abimelekh memberi perak itu sebagai upah kepada
petualang-petualang dan orang-orang nekat supaya mengikuti dia. Ia pergi ke
rumah ayahnya di Ofra, lalu membunuh saudara-saudaranya, anak-anak Yerubaal,
tujuh puluh orang, di atas satu batu. Tetapi Yotam, anak bungsu Yerubaal
tinggal hidup, karena ia menyembunyikan diri.
Kemudian
berkumpullah seluruh warga kota Sikhem dan seluruh Bet-Milo; mereka pergi
menobatkan Abimelekh menjadi raja dekat pohon tarbantin di tugu peringatan yang
di Sikhem.
Setelah hal itu
dikabarkan kepada Yotam, pergilah ia ke gunung Gerizim dan berdiri di atasnya,
lalu berserulah ia dengan suara nyaring kepada mereka: "Dengarkanlah aku,
kamu warga kota Sikhem, maka Allah akan mendengarkan kamu juga. Sekali
peristiwa pohon-pohon pergi mengurapi yang akan menjadi raja atas mereka. Kata
mereka kepada pohon zaitun: Jadilah raja atas kami! Tetapi jawab pohon zaitun
itu kepada mereka: Masakan aku meninggalkan minyakku yang dipakai untuk
menghormati Allah dan manusia, dan pergi melayang di atas pohon-pohon? Lalu
kata pohon-pohon itu kepada pohon ara: Marilah, jadilah raja atas kami! Tetapi
jawab pohon ara itu kepada mereka: Masakan aku meninggalkan manisanku dan
buah-buahku yang baik, dan pergi melayang di atas pohon-pohon? Lalu kata
pohon-pohon itu kepada pohon anggur: Marilah, jadilah raja atas kami! Tetapi
jawab pohon anggur itu kepada mereka: Masakan aku meninggalkan air buah
anggurku, yang menyukakan hati Allah dan manusia, dan pergi melayang di atas
pohon-pohon? Lalu kata segala pohon itu kepada semak duri: Marilah, jadilah
raja atas kami! Jawab semak duri itu kepada pohon-pohon itu: Jika kamu
sungguh-sungguh mau mengurapi aku menjadi raja atas kamu, datanglah berlindung
di bawah naunganku; tetapi jika tidak, biarlah api keluar dari semak duri dan
memakan habis pohon-pohon aras yang di gunung Libanon.
Maka sekarang,
jika kamu berlaku setia dan tulus ikhlas dengan membuat Abimelekh menjadi raja,
dan jika kamu berbuat yang baik kepada Yerubaal dan kepada keturunannya dan
jika kamu membalaskan kepadanya seimbang dengan jasanya-- bukankah ayahku telah
berperang membela kamu dan menyabung nyawanya, dan telah melepaskan kamu dari
tangan orang Midian, padahal kamu sekarang memberontak terhadap keturunan
ayahku dan membunuh anak-anaknya, tujuh puluh orang banyaknya, di atas satu
batu, serta membuat Abimelekh anak seorang budaknya perempuan menjadi raja atas
warga kota Sikhem, karena ia saudaramu-- jadi jika kamu pada hari ini berlaku
setia dan tulus ikhlas kepada Yerubaal dan keturunannya, maka silakanlah kamu
bersukacita atas Abimelekh dan silakanlah ia bersukacita atas kamu. Tetapi jika
tidak demikian, maka biarlah api keluar dari pada Abimelekh dan memakan habis
warga kota Sikhem dan juga Bet-Milo, dan biarlah api keluar dari pada warga
kota Sikhem dan juga dari Bet-Milo dan memakan habis Abimelekh." Kemudian
larilah Yotam; ia melarikan diri ke Beer, dan tinggal di sana karena takut
kepada Abimelekh, saudaranya itu.
___
No comments:
Post a Comment