04 April –
Hakim-Hakim 11:29-15:20
Nazar Yefta
Lalu Roh TUHAN
menghinggapi Yefta; ia berjalan melalui daerah Gilead dan daerah Manasye,
kemudian melalui Mizpa di Gilead, dan dari Mizpa di Gilead ia berjalan terus ke
daerah bani Amon. Lalu bernazarlah Yefta kepada TUHAN, katanya: "Jika
Engkau sungguh-sungguh menyerahkan bani Amon itu ke dalam tanganku, maka apa
yang keluar dari pintu rumahku untuk menemui aku, pada waktu aku kembali dengan
selamat dari bani Amon, itu akan menjadi kepunyaan TUHAN, dan aku akan
mempersembahkannya sebagai korban bakaran." Kemudian Yefta berjalan terus
untuk berperang melawan bani Amon, dan TUHAN menyerahkan mereka ke dalam
tangannya. Ia menimbulkan kekalahan yang amat besar di antara mereka, mulai
dari Aroer sampai dekat Minit--dua puluh kota banyaknya--dan sampai ke
Abel-Keramim, sehingga bani Amon itu ditundukkan di depan orang Israel.
Ketika Yefta
pulang ke Mizpa ke rumahnya, tampaklah anaknya perempuan keluar menyongsong dia
dengan memukul rebana serta menari-nari. Dialah anaknya yang tunggal; selain
dari dia tidak ada anaknya laki-laki atau perempuan. Demi dilihatnya dia,
dikoyakkannyalah bajunya, sambil berkata: "Ah, anakku, engkau membuat
hatiku hancur luluh dan engkaulah yang mencelakakan aku; aku telah membuka
mulutku bernazar kepada TUHAN, dan tidak dapat aku mundur." Tetapi
jawabnya kepadanya: "Bapa, jika engkau telah membuka mulutmu bernazar
kepada TUHAN, maka perbuatlah kepadaku sesuai dengan nazar yang kauucapkan itu,
karena TUHAN telah mengadakan bagimu pembalasan terhadap musuhmu, yakni bani
Amon itu." Lagi katanya kepada ayahnya: "Hanya izinkanlah aku
melakukan hal ini: berilah keluasan kepadaku dua bulan lamanya, supaya aku
pergi mengembara ke pegunungan dan menangisi kegadisanku bersama-sama dengan
teman-temanku." Jawab Yefta: "Pergilah," dan ia membiarkan dia
pergi dua bulan lamanya. Maka pergilah gadis itu bersama-sama dengan teman-temannya
menangisi kegadisannya di pegunungan. Setelah lewat kedua bulan itu, kembalilah
ia kepada ayahnya, dan ayahnya melakukan kepadanya apa yang telah dinazarkannya
itu; jadi gadis itu tidak pernah kenal laki-laki. Dan telah menjadi adat di
Israel, bahwa dari tahun ke tahun anak-anak perempuan orang Israel selama empat
hari setahun meratapi anak perempuan Yefta, orang Gilead itu.
Yefta dan Efraim
Dikerahkanlah
orang Efraim, lalu mereka bergerak ke Zafon. Dan mereka berkata kepada Yefta:
"Mengapa engkau bergerak untuk memerangi bani Amon dengan tidak memanggil
kami untuk maju bersama-sama dengan engkau? Sebab itu kami akan membakar
rumahmu bersama-sama kamu!" Tetapi jawab Yefta kepada mereka: "Aku
dan rakyatku telah terlibat dalam peperangan yang hebat dengan bani Amon; lalu
aku memanggil kamu, tetapi kamu tidak datang menyelamatkan aku dari tangan
mereka. Ketika kulihat, bahwa tidak ada yang datang menyelamatkan aku, maka aku
mempertaruhkan nyawaku dan aku pergi melawan bani Amon itu, dan TUHAN
menyerahkan mereka ke dalam tanganku. Mengapa pada hari ini kamu mendatangi aku
untuk berperang melawan aku?" Kemudian Yefta mengumpulkan semua orang
Gilead, lalu mereka berperang melawan suku Efraim. Dan orang-orang Gilead
mengalahkan suku Efraim itu. Sebab orang-orang itu mengatakan: "Kamulah
orang-orang yang telah lari dari suku Efraim!" --kaum Gilead itu ada di
tengah-tengah suku Efraim dan suku Manasye--. Untuk menghadapi suku Efraim itu,
maka orang Gilead menduduki tempat-tempat penyeberangan sungai Yordan. Apabila
dari suku Efraim ada yang lari dan berkata: "Biarkanlah aku
menyeberang," maka orang Gilead berkata kepadanya: "Orang Efraimkah
engkau?" Dan jika ia menjawab: "Bukan," maka mereka berkata
kepadanya: "Coba katakan dahulu: syibolet." Jika ia berkata: sibolet,
jadi tidak dapat mengucapkannya dengan tepat, maka mereka menangkap dia dan
menyembelihnya dekat tempat-tempat penyeberangan sungai Yordan itu. Pada waktu
itu tewaslah dari suku Efraim empat puluh dua ribu orang. Yefta memerintah
sebagai hakim atas orang Israel enam tahun lamanya. Kemudian matilah Yefta,
orang Gilead itu, lalu dikuburkan di sebuah kota di daerah Gilead.
Ebzan
Sesudah dia,
maka Ebzan dari Betlehem memerintah sebagai hakim atas orang Israel. Ia
mempunyai tiga puluh anak laki-laki. Tiga puluh anaknya perempuan dikawinkannya
ke luar kaumnya dan tiga puluh anak perempuan diambilnya dari luar kaumnya
untuk anak-anaknya lelaki itu. Ia memerintah atas orang Israel tujuh tahun
lamanya. Kemudian matilah Ebzan, lalu dikuburkan di Betlehem.
Elon
Sesudah dia,
maka Elon orang Zebulon memerintah sebagai hakim atas orang Israel. Ia
memerintah atas orang Israel sepuluh tahun lamanya. Kemudian matilah Elon,
orang Zebulon itu, lalu dikuburkan di Ayalon, di tanah Zebulon.
Abdon
Sesudah dia,
maka Abdon bin Hilel, orang Piraton, memerintah sebagai hakim atas orang
Israel. Ia mempunyai empat puluh anak laki-laki dan tiga puluh cucu laki-laki,
yang mengendarai tujuh puluh ekor keledai jantan. Ia memerintah atas orang
Israel delapan tahun lamanya. Kemudian matilah Abdon bin Hilel, orang Piraton
itu, lalu dikuburkan di Piraton, di tanah Efraim, di pegunungan orang Amalek.
Lahirnya Simson
Orang Israel
melakukan pula apa yang jahat di mata TUHAN; sebab itu TUHAN menyerahkan mereka
ke dalam tangan orang Filistin empat puluh tahun lamanya. Pada waktu itu ada
seorang dari Zora, dari keturunan orang Dan, namanya Manoah; isterinya mandul,
tidak beranak. Dan Malaikat TUHAN menampakkan diri kepada perempuan itu dan
berfirman kepadanya, demikian: "Memang engkau mandul, tidak beranak,
tetapi engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki. Oleh sebab
itu, peliharalah dirimu, jangan minum anggur atau minuman yang memabukkan dan
jangan makan sesuatu yang haram. Sebab engkau akan mengandung dan melahirkan
seorang anak laki-laki; kepalanya takkan kena pisau cukur, sebab sejak dari kandungan
ibunya anak itu akan menjadi seorang nazir Allah dan dengan dia akan mulai
penyelamatan orang Israel dari tangan orang Filistin."
Kemudian
perempuan itu datang kepada suaminya dan berkata: "Telah datang kepadaku
seorang abdi Allah, yang rupanya sebagai rupa malaikat Allah, amat menakutkan.
Tidak kutanyakan dari mana datangnya, dan tidak juga diberitahukannya namanya
kepadaku. Tetapi ia berkata kepadaku: Engkau akan mengandung dan melahirkan
seorang anak laki-laki; oleh sebab itu janganlah minum anggur atau minuman yang
memabukkan dan janganlah makan sesuatu yang haram, sebab sejak dari kandungan
ibunya sampai pada hari matinya, anak itu akan menjadi seorang nazir
Allah."
Lalu Manoah
memohon kepada TUHAN, katanya: "Ya Tuhan, berilah kiranya abdi Allah, yang
Kauutus itu, datang pula kepada kami dan mengajar kami, apa yang harus kami
perbuat kepada anak yang akan lahir itu." Maka Allah mendengarkan
permohonan Manoah, sehingga Malaikat Allah datang pula kepada perempuan itu,
ketika ia duduk di padang dan ketika Manoah, suaminya itu, tidak ada
bersama-sama dengan dia. Kemudian perempuan itu segera berlari memberitahukan
kepada suaminya, katanya kepadanya: "Orang yang datang kepadaku baru-baru
ini menampakkan diri pula kepadaku." Lalu bangunlah Manoah dan mengikuti
isterinya. Setelah sampai kepada orang itu, berkatalah ia kepadanya:
"Engkaukah orang yang telah berbicara kepada perempuan ini?"
Jawabnya: "Benar!" Lalu kata Manoah: "Dan apabila terjadi yang
Kaukatakan itu, bagaimanakah nanti cara hidup anak itu dan tingkah
lakunya?" Jawab Malaikat TUHAN itu kepada Manoah: "Perempuan itu
harus memelihara diri terhadap semua yang Kukatakan kepadanya. Janganlah ia
makan sesuatu yang berasal dari pohon anggur; anggur atau minuman yang
memabukkan tidak boleh diminumnya dan sesuatu yang haram tidak boleh
dimakannya. Ia harus berpegang pada segala yang Kuperintahkan kepadanya."
Kata Manoah kepada Malaikat TUHAN itu: "Perkenankanlah kami menahan Engkau
di sini, supaya kami mengolah anak kambing bagi-Mu." Tetapi jawab Malaikat
TUHAN itu kepada Manoah: "Sekalipun engkau menahan Aku di sini, hidanganmu
itu tidak akan Kumakan. Tetapi jika engkau hendak mengolahnya menjadi korban
bakaran, persembahkanlah itu kepada TUHAN." Sebab Manoah tidak mengetahui,
bahwa Dia itu Malaikat TUHAN. Kemudian berkatalah Manoah kepada Malaikat TUHAN
itu: "Siapakah nama-Mu, sebab apabila terjadi yang Kaukatakan itu, maka
kami hendak memuliakan Engkau." Tetapi jawab malaikat TUHAN itu kepadanya:
"Mengapa engkau juga menanyakan nama-Ku? Bukankah nama itu ajaib?"
Sesudah itu Manoah mengambil seekor anak kambing dan korban sajian, lalu
mempersembahkannya kepada TUHAN di atas batu. Lalu diperbuat-Nya keajaiban,
sementara Manoah dan isterinya memandanginya. Sedang nyala api itu naik ke
langit dari mezbah, maka naiklah Malaikat TUHAN dalam nyala api mezbah itu.
Ketika Manoah dan isterinya melihat hal ini, sujudlah mereka dengan mukanya
sampai ke tanah. Sejak itu Malaikat TUHAN tidak lagi menampakkan diri kepada
Manoah dan isterinya. Maka tahulah Manoah, bahwa Dia itu Malaikat TUHAN.
Berkatalah Manoah kepada isterinya: "Kita pasti mati, sebab kita telah
melihat Allah." Tetapi jawab isterinya kepadanya: "Seandainya TUHAN
hendak membunuh kita, maka tidaklah Ia menerima korban bakaran dan korban sajian
dari tangan kita dan tidaklah Ia memperlihatkan semuanya itu kepada kita dan
tidaklah Ia memperdengarkan hal-hal yang demikian kepada kita pada waktu
sekarang ini."
Lalu perempuan
itu melahirkan seorang anak laki-laki dan memberi nama Simson kepadanya. Anak
itu menjadi besar dan TUHAN memberkati dia. Mulailah hatinya digerakkan oleh
Roh TUHAN di Mahane-Dan yang terletak di antara Zora dan Esytaol.
Perkawinan Simson dan teka-tekinya
Simson pergi ke
Timna dan di situ ia melihat seorang gadis Filistin. Ia pulang dan
memberitahukan kepada ayahnya dan ibunya: "Di Timna aku melihat seorang
gadis Filistin. Tolong, ambillah dia menjadi isteriku." Tetapi ayahnya dan
ibunya berkata kepadanya: "Tidak adakah di antara anak-anak perempuan
sanak saudaramu atau di antara seluruh bangsa kita seorang perempuan, sehingga engkau
pergi mengambil isteri dari orang Filistin, orang-orang yang tidak bersunat
itu?" Tetapi jawab Simson kepada ayahnya: "Ambillah dia bagiku, sebab
dia kusukai." Tetapi ayahnya dan ibunya tidak tahu bahwa hal itu dari pada
TUHAN asalnya: sebab memang Simson harus mencari gara-gara terhadap orang
Filistin. Karena pada masa itu orang Filistin menguasai orang Israel.
Lalu pergilah
Simson beserta ayahnya dan ibunya ke Timna. Ketika mereka sampai ke kebun-kebun
anggur di Timna, maka seekor singa muda mendatangi Simson dengan mengaum. Pada
waktu itu berkuasalah Roh TUHAN atas dia, sehingga singa itu dicabiknya seperti
orang mencabik anak kambing--tanpa apa-apa di tangannya. Tetapi tidak
diceriterakannya kepada ayahnya atau ibunya apa yang dilakukannya itu.
Maka pergilah ia
ke sana, lalu bercakap-cakap dengan perempuan itu, sebab Simson suka kepadanya.
Setelah beberapa waktu kembalilah ia ke sana untuk kawin dengan perempuan itu;
dan ketika ia menyimpang dari jalan untuk melihat bangkai singa itu, tampaklah
ada kawanan lebah pada kerangka singa itu dan juga madu. Dikeruknya madu itu ke
dalam tangannya dan sambil memakannya ia berjalan terus, kemudian pergilah ia
kepada ayahnya dan ibunya, dan memberikannya juga kepada mereka, lalu mereka
memakannya. Tetapi tidak diceriterakannya kepada mereka, bahwa madu itu
dikeruknya dari kerangka singa.
Setelah ayahnya
pergi kepada perempuan itu, Simson mengadakan perjamuan di sana, sebab
demikianlah biasanya dilakukan orang-orang muda. Ketika mereka melihat dia,
dipilihlah tiga puluh orang kawan untuk menemani dia. Kata Simson kepada
mereka: "Aku mau mengatakan suatu teka-teki kepada kamu. Jika kamu dapat
memberi jawabnya yang tepat kepadaku dalam tujuh hari selama perjamuan ini
berlangsung dan menebaknya, maka aku akan memberikan kepadamu tiga puluh
pakaian lenan dan tiga puluh pakaian kebesaran. Tetapi jika kamu tidak dapat
memberi jawabnya kepadaku, maka kamulah yang harus memberikan tiga puluh
pakaian dalam dan tiga puluh pakaian kebesaran kepadaku." Kata mereka kepadanya:
"Katakanlah teka-tekimu itu, supaya kami dengar." Lalu katanya kepada
mereka: "Dari yang makan keluar makanan, dari yang kuat keluar
manisan."
Ada tiga hari
lamanya mereka tidak dapat memberi jawab teka-teki itu. Pada hari ketujuh
berkatalah mereka kepada isteri Simson: "Bujuklah suamimu, supaya
diberitahukannya kepada kami jawab teka-teki itu; kalau tidak, kami akan
membakar engkau beserta seisi rumah ayahmu. Apakah engkau mengundang kami untuk
membuat kami menjadi miskin? Tidak, bukan?" Lalu menangislah isteri Simson
itu sambil memeluk Simson, katanya: "Engkau benci saja kepadaku, dan tidak
cinta kepadaku; suatu teka-teki kaukatakan kepada orang-orang sebangsaku,
tetapi jawabnya tidak kauberitahukan kepadaku." Sahutnya kepadanya:
"Sedangkan kepada ayahku dan ibuku tidak kuberitahukan, masakan kepada
engkau akan kuberitahukan?" Tetapi isterinya itu menangis di sampingnya
selama ketujuh hari mereka mengadakan perjamuan itu. Pada hari yang ketujuh
diberitahukannyala kepadanya, karena ia merengek-rengek kepadanya, kemudian
perempuan itu memberitahukan jawab teka-teki itu kepada orang-orang
sebangsanya. Lalu pada hari yang ketujuh itu, sebelum matahari terbenam,
berkatalah orang-orang kota itu kepadanya: "Apakah yang lebih manis dari
pada madu? Apakah yang lebih kuat dari pada singa?" Sahutnya kepada
mereka: "Kalau kamu tidak membajak dengan lembu betinaku, pasti kamu tidak
menebak teka-tekiku."
Maka berkuasalah
Roh TUHAN atas dia, lalu pergilah ia ke Askelon dan dibunuhnya tiga puluh orang
di sana, diambilnya pakaian mereka dan diberikannya pakaian-pakaian kebesaran
itu kepada orang-orang yang dapat memberi jawab teka-teki itu. Tetapi amarahnya
masih juga bernyala-nyala, lalu pulanglah ia ke rumah ayahnya. Maka
diberikanlah isteri Simson itu kepada kawannya, bekas pengiringnya.
Simson melawan orang Filistin
Beberapa waktu
kemudian, dalam musim menuai gandum, pergilah Simson mengunjungi isterinya,
dengan membawa seekor anak kambing, serta berkata: "Aku mau ke kamar
mendapatkan isteriku." Tetapi ayah perempuan itu tidak membiarkan dia
masuk. Kata ayah perempuan itu: "Aku telah menyangka, bahwa engkau benci
sama sekali kepadanya, sebab itu aku memberikannya kepada kawanmu. Bukankah
adiknya lebih cantik dari padanya? Baiklah kauambil itu bagimu sebagai
gantinya." Lalu kata Simson kepadanya: "Sekali ini aku tidak bersalah
terhadap orang Filistin, apabila aku mendatangkan celaka kepada mereka."
Maka pergilah Simson, ditangkapnya tiga ratus anjing hutan, diambilnya obor,
diikatnya ekor dengan ekor dan ditaruhnya sebuah obor di antara tiap-tiap dua
ekor. Kemudian dinyalakannyalah obor itu dan dilepaskannya anjing-anjing hutan
itu ke gandum yang belum dituai kepunyaan orang Filistin, sehingga terbakarlah
tumpukan-tumpukan gandum dan gandum yang belum dituai dan kebun-kebun pohon
zaitun. Berkatalah orang Filistin: "Siapakah yang melakukan ini?"
Orang menjawab: "Simson, menantu orang Timna itu, sebab orang itu telah
mengambil isteri Simson dan memberikannya kepada kawannya." Kemudian
pergilah orang Filistin ke sana dan membakar perempuan itu beserta ayahnya. Lalu
berkatalah Simson kepada mereka: "Jika kamu berbuat demikian, sesungguhnya
aku takkan berhenti sebelum aku membalaskannya kepada kamu." Dan dengan
pukulan yang hebat ia meremukkan tulang-tulang mereka. Lalu pergilah ia dan
tinggal dalam gua di bukit batu Etam.
Lalu majulah
orang Filistin dan berkemah di daerah Yehuda serta memencar ke Lehi. Berkatalah
orang-orang Yehuda: "Mengapa kamu maju menyerang kami?" Lalu jawab
mereka: "Kami maju untuk mengikat Simson dan memperlakukan dia seperti dia
memperlakukan kami." Kemudian turunlah tiga ribu orang dari suku Yehuda ke
gua di gunung batu Etam dan berkata kepada Simson: "Tidakkah kauketahui,
bahwa orang Filistin berkuasa atas kita? Apakah juga yang telah kauperbuat
terhadap kami?" Tetapi jawabnya kepada mereka: "Seperti mereka
memperlakukan aku, demikianlah aku memperlakukan mereka." Kata mereka
kepadanya: "Kami datang ke sini untuk mengikat dan menyerahkan engkau ke
dalam tangan orang Filistin." Tetapi jawab Simson kepada mereka: "Bersumpahlah
kepadaku, bahwa kamu sendiri tidak akan menyerang aku." Lalu kata mereka
kepadanya: "Tidak, kami hanya mau mengikat engkau dan menyerahkan engkau
ke dalam tangan mereka, tetapi membunuh engkau kami tidak mau." Maka
mereka mengikat dia dengan dua tali baru dan membawa dia dari bukit batu itu.
Setelah ia sampai ke Lehi dan orang-orang Filistin mendatangi dia dengan
bersorak-sorak, maka berkuasalah Roh TUHAN atas dia dan tali-tali pada
tangannya menjadi seperti batang rami yang telah habis dimakan api dan segala
pengikatnya hancur tanggal dari tangannya. Kemudian ia menemui sebuah tulang
rahang keledai yang masih baru, diulurkannya tangannya, dipungutnya dan
dipukulnya mati seribu orang dengan tulang itu. Berkatalah Simson: "Dengan
rahang keledai bangsa keledai itu kuhajar, dengan rahang keledai seribu orang
kupukul."
Setelah berkata
demikian, dilemparnya tulang rahang itu dari tangannya. Kemudian dinamailah
tempat itu Ramat Lehi.
Ketika ia sangat
haus, berserulah ia kepada TUHAN: "Oleh tangan hamba-Mu ini telah
Kauberikan kemenangan yang besar itu, masakan sekarang aku akan mati kehausan
dan jatuh ke dalam tangan orang-orang yang tidak bersunat itu!" Kemudian
Allah membelah liang batu yang di Lehi itu, dan keluarlah air dari situ. Ia
minum, lalu menjadi kuat dan segar kembali. Sebab itu dinamailah mata air itu
Mata Air Penyeru, yang sampai sekarang masih ada di Lehi. Ia memerintah sebagai
hakim atas orang Israel dalam zaman orang Filistin, dua puluh tahun lamanya.
___
Ayo Saat Teduh: 04 April – Memberitakan Kristus Untuk Kedewasaan Dalam Kristus
No comments:
Post a Comment