19 April - 1
Samuel 30:1-31; 1 Tawarikh 12:20-22; 1 Samuel 31:1-13; 1 Tawarikh 10:1-14; 1
Tawarikh 9:40-44; 2 Samuel 4:4; 2 Samuel 1:1-27
1 Samuel 30:1-31
Ziklag terbakar – Pembalasan Daud kepada
orang Amalek
Ketika Daud
serta orang-orangnya sampai ke Ziklag pada hari yang ketiga, orang Amalek telah
menyerbu Tanah Negeb dan Ziklag; Ziklag telah dikalahkan oleh mereka dan
dibakar habis. Perempuan-perempuan dan semua orang yang ada di sana, tua dan
muda, telah ditawan mereka, dengan tidak membunuh seorangpun; mereka menggiring
sekaliannya, kemudian meneruskan perjalanannya. Ketika Daud dan orang-orangnya
sampai ke kota itu, tampaklah kota itu terbakar habis, dan isteri mereka serta
anak mereka yang laki-laki dan perempuan telah ditawan. Lalu menangislah Daud
dan rakyat yang bersama-sama dengan dia itu dengan nyaring, sampai mereka tidak
kuat lagi menangis. Juga kedua isteri Daud ditawan, yakni Ahinoam, perempuan
Yizreel, dan Abigail, bekas isteri Nabal, orang Karmel itu. Dan Daud sangat
terjepit, karena rakyat mengatakan hendak melempari dia dengan batu. Seluruh
rakyat itu telah pedih hati, masing-masing karena anaknya laki-laki dan
perempuan. Tetapi Daud menguatkan kepercayaannya kepada TUHAN, Allahnya.
Lalu Daud
memberi perintah kepada imam Abyatar bin Ahimelekh: "Bawalah efod itu
kepadaku." Maka Abyatar membawa efod itu kepada Daud. Kemudian bertanyalah
Daud kepada TUHAN, katanya: "Haruskah aku mengejar gerombolan itu? Akan
dapatkah mereka kususul?" Dan Ia berfirman kepadanya: "Kejarlah,
sebab sesungguhnya, engkau akan dapat menyusul mereka dan melepaskan para
tawanan." Lalu pergilah Daud beserta keenam ratus orang yang bersama-sama
dengan dia, dan sampailah mereka ke sungai Besor. Sementara orang-orang yang
mau tinggal di belakang berhenti di sana, maka Daud melanjutkan pengejaran itu
beserta empat ratus orang. Dua ratus orang yang terlalu lelah untuk
menyeberangi sungai Besor itu, berhenti di sana.
Kemudian mereka
menemui seorang Mesir di padang lalu membawanya kepada Daud. Mereka memberi dia
roti, lalu makanlah ia, kemudian mereka memberi dia minum air, dan memberikan
kepadanya sepotong kue ara dan dua buah kue kismis, dan setelah dimakannya, ia
segar kembali, sebab ia tidak makan dan minum selama tiga hari tiga malam.
Kemudian bertanyalah Daud kepadanya: "Budak siapakah engkau dan dari
manakah engkau?" Jawabnya: "Aku ini seorang pemuda Mesir, budak kepunyaan
seorang Amalek. Tuanku meninggalkan aku, karena tiga hari yang lalu aku jatuh
sakit. Kami telah menyerbu Tanah Negeb orang Kreti dan daerah Yehuda dan Tanah
Negeb Kaleb, dan Ziklag telah kami bakar habis." Daud bertanya kepadanya:
"Dapatkah engkau menunjuk jalan kepadaku ke gerombolan itu?" Katanya:
"Bersumpahlah kepadaku demi Allah, bahwa engkau tidak akan membunuh aku,
dan tidak akan menyerahkan aku ke dalam tangan tuanku itu, maka aku akan
menunjuk jalan kepadamu ke gerombolan itu." Ia menunjuk jalan kepada Daud
ke sana, dan tampaklah orang-orang itu berpencar-pencar di atas seluruh daerah
itu, sambil makan, minum dan mengadakan perayaan karena jarahan yang besar,
yang telah dirampas mereka dari tanah orang Filistin dan dari tanah Yehuda. Dan
pada keesokan harinya Daud menghancurkan mereka dari pagi-pagi buta sampai
matahari terbenam; tidak ada seorangpun dari mereka yang lolos, kecuali empat
ratus orang muda yang melarikan diri dengan menunggang unta. Daud melepaskan
semua apa yang dirampas oleh orang Amalek itu; juga kedua isterinya dapat
dilepaskan Daud. Tidak ada yang hilang pada mereka, dari hal yang kecil sampai
hal yang besar, sampai anak laki-laki dan anak perempuan, dan dari jarahan
sampai segala sesuatu yang telah dirampas mereka; semuanya itu dibawa Daud
kembali. Daud mengambil segala kambing domba dan lembu; semuanya itu digiring
mereka di hadapannya, serta berkata: "Inilah jarahan Daud."
Ketika Daud
sampai kepada kedua ratus orang yang telah terlalu lelah untuk mengikuti Daud,
yang telah dibiarkannya tinggal di dekat sungai Besor, maka keluarlah
orang-orang ini menyongsong Daud dan menyongsong rakyat yang bersama-sama
dengan dia. Daud mendekati orang-orang itu dan memberi salam kepada mereka.
Kemudian mulailah berbicara semua orang jahat dan orang dursila di antara
orang-orang, yang ikut pergi bersama-sama dengan Daud itu, katanya:
"Karena mereka tidak ikut pergi bersama-sama dengan kita, janganlah kita
berikan kepada mereka apa-apa dari jarahan yang kita selamatkan itu, kecuali kepada
masing-masing mereka isterinya dan anak-anaknya. Itu boleh mereka bawa, dan
biarlah mereka pergi!" Tetapi Daud berkata: "Janganlah kamu,
saudara-saudaraku, berbuat demikian, dengan apa yang diberikan TUHAN kepada
kita; sebab Ia telah melindungi kita, dan menyerahkan ke dalam tangan kita
gerombolan yang menyerang kita. Siapa yang mau mendengarkan kamu dalam perkara
ini? Sebab, bagian orang yang tinggal di dekat barang-barang adalah sama
seperti bagian orang yang pergi berperang; itu akan dibagi sama-sama." Dan
demikianlah halnya sejak hari itu dan seterusnya; hal itu ditentukannya menjadi
ketetapan dan peraturan bagi orang Israel sampai sekarang.
Daud mengirim pemberian kepada tua-tua di
Yehuda
Ketika Daud
sampai ke Ziklag, dikirimnyalah sebagian dari jarahan itu kepada para tua-tua
di Yehuda, kepada teman-temannya, dengan pesan: "Inilah pemberian kepadamu
dari jarahan yang dirampas dari musuh TUHAN," yakni kepada yang di Betel,
kepada yang di Ramot di Tanah Selatan, kepada yang di Yatir, kepada yang di
Aroer, kepada yang di Sifmot, kepada yang di Estemoa, kepada yang di Rakhal,
kepada yang di kota-kota orang Yerahmeel, kepada yang di kota-kota orang Keni,
kepada yang di Horma, kepada yang di Bor-Asan, kepada yang di Atakh, kepada
yang di Hebron dan kepada segala tempat di mana Daud dengan orang-orangnya mengembara.
1 Tawarikh
12:20-22
Pada
perjalanannya ke Ziklag sebagian dari suku Manasye: Adnah, Yozabad, Yediael,
Mikhael, Yozabad, Elihu dan Ziletai, kepala-kepala pasukan seribu suku Manasye menyeberang
memihak kepadanya. Mereka ini membantu Daud melawan gerombolan, sebab mereka
semua adalah pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa dan kepala dalam tentara. Dari
hari ke hari orang datang kepada Daud untuk membantu dia sehingga mereka
menjadi tentara yang besar, seperti bala tentara Allah.
1 Samuel 31:1-13
Saul Mati
Sementara itu
orang Filistin berperang melawan orang Israel. Orang-orang Israel melarikan
diri dari hadapan orang Filistin dan banyak yang mati terbunuh di pegunungan
Gilboa. Orang Filistin terus mengejar Saul dan anak-anaknya dan menewaskan
Yonatan, Abinadab dan Malkisua, anak-anak Saul. Kemudian makin beratlah
pertempuran itu bagi Saul; para pemanah menjumpainya, dan melukainya dengan
parah. Lalu berkatalah Saul kepada pembawa senjatanya: "Hunuslah pedangmu
dan tikamlah aku, supaya jangan datang orang-orang yang tidak bersunat ini
menikam aku dan memperlakukan aku sebagai permainan." Tetapi pembawa
senjatanya tidak mau, karena ia sangat segan. Kemudian Saul mengambil pedang
itu dan menjatuhkan dirinya ke atasnya. Ketika pembawa senjatanya melihat,
bahwa Saul telah mati, iapun menjatuhkan dirinya ke atas pedangnya, lalu mati
bersama-sama dengan Saul. Jadi Saul, ketiga anaknya dan pembawa senjatanya, dan
seluruh tentaranya sama-sama mati pada hari itu. Ketika dilihat orang-orang
Israel, yang di seberang lembah dan yang di seberang sungai Yordan, bahwa
tentara Israel telah melarikan diri, dan bahwa Saul serta anak-anaknya sudah
mati, maka mereka meninggalkan kota-kota mereka lalu melarikan diri juga;
kemudian datanglah orang Filistin dan menetap di sana.
Ketika keesokan
harinya orang Filistin datang merampasi orang-orang yang mati terbunuh itu,
didapati mereka Saul dan ketiga anaknya tergelimpang di pegunungan Gilboa.
Mereka memancung kepala Saul, merampas senjata-senjatanya dan menyuruh orang
berkeliling di negeri orang Filistin untuk menyampaikan kabar itu di kuil
berhalanya dan kepada rakyat. Kemudian mereka menaruh senjata-senjata Saul di
kuil Asytoret, dan mayatnya dipakukan mereka di tembok kota Bet-Sean.
Ketika penduduk
Yabesh-Gilead mendengar tentang apa yang telah dilakukan orang Filistin kepada
Saul, maka bersiaplah segenap orang gagah perkasa, mereka berjalan terus
semalam-malaman, lalu mengambil mayat Saul dan mayat anak-anaknya dari tembok
kota Bet-Sean. Kemudian pulanglah mereka ke Yabesh dan membakar mayat-mayat itu
di sana. Mereka mengambil tulang-tulangnya lalu menguburkannya di bawah pohon
tamariska di Yabesh. Sesudah itu berpuasalah mereka tujuh hari lamanya.
1 Tawarikh
10:1-14
Riwayat Kematian Saul
Orang Filistin
berperang melawan orang Israel. Orang-orang Israel melarikan diri dari hadapan
orang Filistin dan banyak yang mati terbunuh di pegunungan Gilboa. Orang
Filistin terus mengejar Saul dan anak-anaknya dan menewaskan Yonatan, Abinadab
dan Malkisua, anak-anak Saul. Kemudian makin beratlah pertempuran itu bagi
Saul; para pemanah menjumpainya dan melukainya. Lalu berkatalah Saul kepada
pembawa senjatanya: "Hunuslah pedangmu dan tikamlah aku, supaya jangan
datang orang-orang yang tidak bersunat ini memperlakukan aku sebagai
permainan." Tetapi pembawa senjatanya tidak mau, karena ia sangat segan.
Kemudian Saul mengambil pedang itu dan menjatuhkan dirinya ke atasnya. Ketika
pembawa senjatanya melihat, bahwa Saul telah mati, iapun menjatuhkan dirinya ke
atas pedangnya, lalu mati. Jadi Saul, ketiga anaknya dan segenap keluarganya
sama-sama mati. Ketika dilihat seluruh orang Israel yang di lembah, bahwa
tentara telah melarikan diri, dan bahwa Saul serta anak-anaknya sudah mati,
maka mereka meninggalkan kota-kota mereka lalu melarikan diri juga; kemudian
datanglah orang Filistin dan menetap di sana.
Ketika keesokan
harinya orang Filistin datang merampasi orang-orang yang mati terbunuh itu,
didapati mereka Saul dan anak-anaknya tergelimpang di pegunungan Gilboa. Mereka
merampasinya dan mengambil kepala Saul dan senjata-senjatanya, lalu menyuruh
orang berkeliling di negeri orang Filistin untuk menyampaikan kabar itu kepada
berhala-berhala mereka dan kepada rakyat. Kemudian mereka menaruh
senjata-senjata Saul di kuil allah mereka, tetapi batu kepalanya dipakukan
mereka di rumah Dagon.
Ketika seluruh
Yabesh-Gilead mendengar tentang segala yang telah dilakukan orang Filistin
terhadap Saul, maka bersiaplah segenap orang gagah perkasa, lalu pergi
mengambil mayat Saul dan mayat anak-anaknya. Mereka membawanya ke Yabesh dan
menguburkan tulang-tulang mereka di bawah pohon besar, di Yabesh. Sesudah itu
berpuasalah mereka tujuh hari lamanya.
Demikianlah Saul
mati karena perbuatannya yang tidak setia terhadap TUHAN, oleh karena ia tidak
berpegang pada firman TUHAN, dan juga karena ia telah meminta petunjuk dari
arwah, dan tidak meminta petunjuk TUHAN. Sebab itu TUHAN membunuh dia dan
menyerahkan jabatan raja itu kepada Daud bin Isai.
1 Tawarikh
9:40-44
Silsilah Yonatan
Anak Yonatan
ialah Meribaal, dan Meribaal memperanakkan Mikha. Anak Mikha ialah Piton,
Melekh, Tahrea dan Ahas. Ahas memperanakkan Yaera; Yaera memperanakkan Alemet,
Azmawet dan Zimri; Zimri memperanakkan Moza. Moza memperanakkan Bina, dan anak
orang ini ialah Refaya, dan anak orang ini ialah Elasa, dan anak orang ini
ialah Azel. Azel mempunyai enam orang anak dan inilah nama-nama mereka:
Azrikam, Bokhru, Ismael, Searya, Obaja dan Hanan. Itulah anak-anak Azel.
2 Samuel 4:4
Yonatan, anak
Saul, mempunyai seorang anak laki-laki, yang cacat kakinya. Ia berumur lima
tahun, ketika datang kabar tentang Saul dan Yonatan dari Yizreel. Inang
pengasuhnya mengangkat dia pada waktu itu, lalu lari, tetapi karena
terburu-buru larinya, anak itu jatuh dan menjadi timpang. Ia bernama Mefiboset.
2 Samuel 1:1-27
Daud menerima kabar kematian Saul
Setelah Saul
mati, dan ketika Daud kembali sesudah memukul kalah orang Amalek dan tinggal
dua hari di Ziklag, maka datanglah pada hari ketiga seorang dari tentara, dari
pihak Saul, dengan pakaian terkoyak-koyak dan tanah di atas kepala. Ketika ia
sampai kepada Daud, sujudlah ia ke tanah dan menyembah.
Bertanyalah Daud
kepadanya: "Dari manakah engkau?" Jawabnya kepadanya: "Aku lolos
dari tentara Israel." Bertanyalah pula Daud kepadanya: "Apakah yang
terjadi? Coba ceriterakan kepadaku." Jawabnya: "Rakyat telah
melarikan diri dari pertempuran; bukan saja banyak dari rakyat yang gugur dan
mati, tetapi Saul dan Yonatan, anaknya, juga sudah mati." Lalu Daud
berkata kepada orang muda yang membawa kabar kepadanya itu: "Bagaimana
kauketahui, bahwa Saul dan Yonatan, anaknya, sudah mati?" Orang muda yang
membawa kabar kepadanya itu berkata: "Kebetulan aku ada di pegunungan
Gilboa; maka tampaklah Saul bertelekan pada tombaknya, sedang kereta-kereta dan
orang-orang berkuda mengejarnya. Ketika menoleh ke belakang, ia melihat aku,
lalu memanggil aku; dan aku berkata: Ya tuanku. Ia bertanya kepadaku: Siapakah
engkau? Jawabku kepadanya: Aku seorang Amalek. Lalu katanya kepadaku: Datanglah
ke mari dan bunuhlah aku, sebab kekejangan telah menyerang aku, tetapi aku
masih bernyawa. Aku datang ke dekatnya dan membunuh dia, sebab aku tahu, ia
tidak dapat hidup terus setelah jatuh. Aku mengambil jejamang yang ada di
kepalanya, dan gelang yang ada pada lengannya, dan inilah dia kubawa kepada
tuanku."
Lalu Daud
memegang pakaiannya dan mengoyakkannya; dan semua orang yang bersama-sama
dengan dia berbuat demikian juga. Dan mereka meratap, menangis dan berpuasa
sampai matahari terbenam karena Saul, karena Yonatan, anaknya, karena umat
TUHAN dan karena kaum Israel, sebab mereka telah gugur oleh pedang.
Kemudian
bertanyalah Daud kepada orang muda yang membawa kabar itu kepadanya:
"Asalmu dari mana?" Jawabnya: "Aku ini anak perantau, orang
Amalek." Kemudian berkatalah Daud kepadanya: "Bagaimana? Tidakkah
engkau segan mengangkat tanganmu memusnahkan orang yang diurapi TUHAN?"
Lalu Daud memanggil salah seorang dari anak buahnya dan berkata: "Ke mari,
paranglah dia." Orang itu memarangnya, sehingga mati. Dan Daud berkata
kepadanya: "Kautanggung sendiri darahmu, sebab mulutmulah yang menjadi saksi
menentang engkau, karena berkata: Aku telah membunuh orang yang diurapi
TUHAN."
Ratapan Daud karena Saul dan Yonatan
Daud menyanyikan
nyanyian ratapan ini karena Saul dan Yonatan, anaknya, dan ia memberi perintah
untuk mengajarkan nyanyian ini kepada bani Yehuda; itu ada tertulis dalam Kitab
Orang Jujur.
Kepermaianmu, hai Israel, mati terbunuh
di bukit-bukitmu!
Betapa gugur para pahlawan!
Betapa gugur para pahlawan!
Janganlah kabarkan itu di Gat,
janganlah beritakan itu di lorong-lorong Askelon,
supaya jangan bersukacita anak-anak perempuan orang Filistin,
supaya jangan beria-ria anak-anak perempuan orang-orang yang tidak bersunat!
janganlah beritakan itu di lorong-lorong Askelon,
supaya jangan bersukacita anak-anak perempuan orang Filistin,
supaya jangan beria-ria anak-anak perempuan orang-orang yang tidak bersunat!
Hai gunung-gunung di Gilboa!
jangan ada embun, jangan ada hujan di atas kamu,
hai padang-padang pembawa kematian!
jangan ada embun, jangan ada hujan di atas kamu,
hai padang-padang pembawa kematian!
Sebab di sanalah perisai para pahlawan
dilumuri,
perisai Saul yang tidak diurapi dengan minyak.
perisai Saul yang tidak diurapi dengan minyak.
Tanpa darah orang-orang yang mati
terbunuh
dan tanpa lemak para pahlawan panah Yonatan tidak pernah berpaling pulang,
dan pedang Saul tidak kembali dengan hampa.
dan tanpa lemak para pahlawan panah Yonatan tidak pernah berpaling pulang,
dan pedang Saul tidak kembali dengan hampa.
Saul dan Yonatan, orang-orang yang
dicintai dan yang ramah,
dalam hidup dan matinya tidak terpisah.
dalam hidup dan matinya tidak terpisah.
Mereka lebih cepat dari burung rajawali,
mereka lebih kuat dari singa.
mereka lebih kuat dari singa.
Hai anak-anak perempuan Israel,
menangislah karena Saul,
yang mendandani kamu dengan pakaian mewah dari kain kirmizi,
yang menyematkan perhiasan emas pada pakaianmu.
menangislah karena Saul,
yang mendandani kamu dengan pakaian mewah dari kain kirmizi,
yang menyematkan perhiasan emas pada pakaianmu.
Betapa gugur para pahlawan di
tengah-tengah pertempuran!
Yonatan mati terbunuh di bukit-bukitmu.
Yonatan mati terbunuh di bukit-bukitmu.
Merasa susah aku karena engkau,
saudaraku Yonatan,
engkau sangat ramah kepadaku;
bagiku cintamu lebih ajaib dari pada cinta perempuan.
saudaraku Yonatan,
engkau sangat ramah kepadaku;
bagiku cintamu lebih ajaib dari pada cinta perempuan.
Betapa gugur para pahlawan
dan musnah senjata-senjata perang!
dan musnah senjata-senjata perang!
___
Ayo Saat Teduh: 19April – Mengalami Kebaikan Tuhan
No comments:
Post a Comment