13 April - 1
Samuel 15:1-17:31
Berkatalah
Samuel kepada Saul: "Aku telah diutus oleh TUHAN untuk mengurapi engkau
menjadi raja atas Israel, umat-Nya; oleh sebab itu, dengarkanlah bunyi firman
TUHAN. Beginilah firman TUHAN semesta alam: Aku akan membalas apa yang
dilakukan orang Amalek kepada orang Israel, karena orang Amalek
menghalang-halangi mereka, ketika orang Israel pergi dari Mesir. Jadi pergilah
sekarang, kalahkanlah orang Amalek, tumpaslah segala yang ada padanya, dan
janganlah ada belas kasihan kepadanya. Bunuhlah semuanya, laki-laki maupun
perempuan, kanak-kanak maupun anak-anak yang menyusu, lembu maupun domba, unta
maupun keledai."
Lalu Saul
memanggil rakyat berkumpul dan memeriksa barisan mereka di Telaim: ada dua
ratus ribu orang pasukan berjalan kaki dan sepuluh ribu orang Yehuda. Setelah
Saul sampai ke kota orang Amalek, disuruhnyalah orang-orang menghadang di
lembah. Berkatalah Saul kepada orang Keni: "Berangkatlah, menjauhlah,
pergilah dari tengah-tengah orang Amalek, supaya jangan kulenyapkan kamu
bersama-sama dengan mereka. Bukankah kamu telah menunjukkan persahabatanmu
kepada semua orang Israel, ketika mereka pergi dari Mesir?" Sesudah itu
menjauhlah orang Keni dari tengah-tengah orang Amalek. Lalu Saul memukul kalah
orang Amalek mulai dari Hawila sampai ke Syur, yang di sebelah timur Mesir.
Agag, raja orang Amalek, ditangkapnya hidup-hidup, tetapi segenap rakyatnya
ditumpasnya dengan mata pedang. Tetapi Saul dan rakyat itu menyelamatkan Agag
dan kambing domba dan lembu-lembu yang terbaik dan tambun, pula anak domba dan segala
yang berharga: tidak mau mereka menumpas semuanya itu. Tetapi segala hewan yang
tidak berharga dan yang buruk, itulah yang ditumpas mereka.
Lalu datanglah
firman TUHAN kepada Samuel, demikian: "Aku menyesal, karena Aku telah
menjadikan Saul raja, sebab ia telah berbalik dari pada Aku dan tidak
melaksanakan firman-Ku." Maka sakit hatilah Samuel dan ia berseru-seru
kepada TUHAN semalam-malaman. Lalu Samuel bangun pagi-pagi untuk bertemu dengan
Saul, tetapi diberitahukan kepada Samuel, demikian: "Saul telah ke Karmel
tadi dan telah didirikannya baginya suatu tanda peringatan; kemudian ia balik
dan mengambil jurusan ke Gilgal."
Ketika Samuel
sampai kepada Saul, berkatalah Saul kepadanya: "Diberkatilah kiranya
engkau oleh TUHAN; aku telah melaksanakan firman TUHAN." Tetapi kata
Samuel: "Kalau begitu apakah bunyi kambing domba, yang sampai ke
telingaku, dan bunyi lembu-lembu yang kudengar itu?" Jawab Saul:
"Semuanya itu dibawa dari pada orang Amalek, sebab rakyat menyelamatkan
kambing domba dan lembu-lembu yang terbaik dengan maksud untuk mempersembahkan
korban kepada TUHAN, Allahmu; tetapi selebihnya telah kami tumpas." Lalu
berkatalah Samuel kepada Saul: "Sudahlah! Aku akan memberitahukan kepadamu
apa yang difirmankan TUHAN kepadaku tadi malam." Kata Saul kepadanya:
"Katakanlah."
Sesudah itu
berkatalah Samuel: "Bukankah engkau, walaupun engkau kecil pada
pemandanganmu sendiri, telah menjadi kepala atas suku-suku Israel? Dan bukankah
TUHAN telah mengurapi engkau menjadi raja atas Israel? TUHAN telah menyuruh engkau
pergi, dengan pesan: Pergilah, tumpaslah orang-orang berdosa itu, yakni orang
Amalek, berperanglah melawan mereka sampai engkau membinasakan mereka. Mengapa
engkau tidak mendengarkan suara TUHAN? Mengapa engkau mengambil jarahan dan
melakukan apa yang jahat di mata TUHAN?"
Lalu kata Saul
kepada Samuel: "Aku memang mendengarkan suara TUHAN dan mengikuti jalan
yang telah disuruh TUHAN kepadaku dan aku membawa Agag, raja orang Amalek,
tetapi orang Amalek itu sendiri telah kutumpas. Tetapi rakyat mengambil dari
jarahan itu kambing domba dan lembu-lembu yang terbaik dari yang dikhususkan
untuk ditumpas itu, untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN, Allahmu, di
Gilgal." Tetapi jawab Samuel:
"Apakah TUHAN itu berkenan kepada
korban bakaran dan korban sembelihan
sama seperti kepada mendengarkan suara TUHAN?
sama seperti kepada mendengarkan suara TUHAN?
Sesungguhnya, mendengarkan lebih baik
dari pada korban sembelihan,
memperhatikan lebih baik dari pada lemak domba-domba jantan.
memperhatikan lebih baik dari pada lemak domba-domba jantan.
Sebab pendurhakaan adalah sama seperti
dosa bertenung dan kedegilan
adalah sama seperti menyembah berhala dan terafim.
adalah sama seperti menyembah berhala dan terafim.
Karena engkau telah menolak firman TUHAN,
maka Ia telah menolak engkau sebagai raja."
maka Ia telah menolak engkau sebagai raja."
Berkatalah Saul
kepada Samuel: "Aku telah berdosa, sebab telah kulangkahi titah TUHAN dan
perkataanmu; tetapi aku takut kepada rakyat, karena itu aku mengabulkan
permintaan mereka. Maka sekarang, ampunilah kiranya dosaku; kembalilah
bersama-sama dengan aku, maka aku akan sujud menyembah kepada TUHAN."
Tetapi jawab Samuel kepada Saul: "Aku tidak akan kembali bersama-sama
dengan engkau, sebab engkau telah menolak firman TUHAN; sebab itu TUHAN telah
menolak engkau, sebagai raja atas Israel."
Ketika Samuel
berpaling hendak pergi, maka Saul memegang punca jubah Samuel, tetapi terkoyak.
Kemudian berkatalah Samuel kepadanya: "TUHAN telah mengoyakkan dari padamu
jabatan raja atas Israel pada hari ini dan telah memberikannya kepada orang
lain yang lebih baik dari padamu. Lagi Sang Mulia dari Israel tidak berdusta
dan Ia tidak tahu menyesal; sebab Ia bukan manusia yang harus menyesal." Tetapi
kata Saul: "Aku telah berdosa; tetapi tunjukkanlah juga hormatmu kepadaku
sekarang di depan para tua-tua bangsaku dan di depan orang Israel. Kembalilah
bersama-sama dengan aku, maka aku akan sujud menyembah kepada TUHAN,
Allahmu." Sesudah itu kembalilah Samuel mengikuti Saul. Dan Saul sujud
menyembah kepada TUHAN.
Lalu berkatalah
Samuel: "Bawa ke mari Agag, raja Amalek itu." Dengan gembira Agag
pergi kepadanya, sebab pikirnya: "Sesungguhnya, kepahitan maut telah
lewat." Tetapi kata Samuel: "Seperti pedangmu membuat
perempuan-perempuan kehilangan anak, demikianlah ibumu akan kehilangan anak di
antara perempuan-perempuan." Sesudah itu Samuel mencincang Agag di hadapan
TUHAN di Gilgal.
Kemudian Samuel
pergi ke Rama, tetapi Saul pergi ke rumahnya, di Gibea-Saul. Sampai hari
matinya Samuel tidak melihat Saul lagi, tetapi Samuel berdukacita karena Saul.
Dan TUHAN menyesal, karena Ia menjadikan Saul raja atas Israel.
Daud diurapi menjadi raja
Berfirmanlah
TUHAN kepada Samuel: "Berapa lama lagi engkau berdukacita karena Saul?
Bukankah ia telah Kutolak sebagai raja atas Israel? Isilah tabung tandukmu
dengan minyak dan pergilah. Aku mengutus engkau kepada Isai, orang Betlehem
itu, sebab di antara anak-anaknya telah Kupilih seorang raja bagi-Ku."
Tetapi Samuel berkata: "Bagaimana mungkin aku pergi? Jika Saul
mendengarnya, ia akan membunuh aku." Firman TUHAN: "Bawalah seekor
lembu muda dan katakan: Aku datang untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN.
Kemudian undanglah Isai ke upacara pengorbanan itu, lalu Aku akan
memberitahukan kepadamu apa yang harus kauperbuat. Urapilah bagi-Ku orang yang
akan Kusebut kepadamu." Samuel berbuat seperti yang difirmankan TUHAN dan
tibalah ia di kota Betlehem. Para tua-tua di kota itu datang mendapatkannya
dengan gemetar dan berkata: "Adakah kedatanganmu ini membawa
selamat?" Jawabnya: "Ya, benar! Aku datang untuk mempersembahkan
korban kepada TUHAN. Kuduskanlah dirimu, dan datanglah dengan daku ke upacara
pengorbanan ini." Kemudian ia menguduskan Isai dan anak-anaknya yang
laki-laki dan mengundang mereka ke upacara pengorbanan itu.
Ketika mereka
itu masuk dan Samuel melihat Eliab, lalu pikirnya: "Sungguh, di hadapan
TUHAN sekarang berdiri yang diurapi-Nya." Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada
Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku
telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia
melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati."
Lalu Isai
memanggil Abinadab dan menyuruhnya lewat di depan Samuel, tetapi Samuel
berkata: "Orang inipun tidak dipilih TUHAN." Kemudian Isai menyuruh
Syama lewat, tetapi Samuel berkata: "Orang inipun tidak dipilih
TUHAN." Demikianlah Isai menyuruh ketujuh anaknya lewat di depan Samuel,
tetapi Samuel berkata kepada Isai: "Semuanya ini tidak dipilih
TUHAN."
Lalu Samuel
berkata kepada Isai: "Inikah anakmu semuanya?" Jawabnya: "Masih
tinggal yang bungsu, tetapi sedang menggembalakan kambing domba." Kata
Samuel kepada Isai: "Suruhlah memanggil dia, sebab kita tidak akan duduk
makan, sebelum ia datang ke mari." Kemudian disuruhnyalah menjemput dia.
Ia kemerah-merahan, matanya indah dan parasnya elok. Lalu TUHAN berfirman:
"Bangkitlah, urapilah dia, sebab inilah dia." Samuel mengambil tabung
tanduk yang berisi minyak itu dan mengurapi Daud di tengah-tengah
saudara-saudaranya. Sejak hari itu dan seterusnya berkuasalah Roh TUHAN atas
Daud. Lalu berangkatlah Samuel menuju Rama.
Daud di istana Saul
Tetapi Roh TUHAN
telah mundur dari pada Saul, dan sekarang ia diganggu oleh roh jahat yang dari
pada TUHAN. Lalu berkatalah hamba-hamba Saul kepadanya: "Ketahuilah, roh
jahat yang dari pada Allah mengganggu engkau; baiklah tuanku menitahkan
hamba-hambamu yang di depanmu ini mencari seorang yang pandai main kecapi.
Apabila roh jahat yang dari pada Allah itu hinggap padamu, haruslah ia main
kecapi, maka engkau merasa nyaman." Berkatalah Saul kepada hamba-hambanya
itu: "Carilah bagiku seorang yang dapat main kecapi dengan baik, dan
bawalah dia kepadaku." Lalu jawab salah seorang hamba itu, katanya:
"Sesungguhnya, aku telah melihat salah seorang anak laki-laki Isai, orang
Betlehem itu, yang pandai main kecapi. Ia seorang pahlawan yang gagah perkasa,
seorang prajurit, yang pandai bicara, elok perawakannya; dan TUHAN menyertai
dia."
Kemudian Saul
mengirim suruhan kepada Isai dengan pesan: "Suruhlah kepadaku anakmu Daud,
yang ada pada kambing domba itu." Lalu Isai mengambil seekor keledai yang
dimuati roti, sekirbat anggur dan seekor anak kambing, maka dikirimkannyalah
itu kepada Saul dengan perantaraan Daud, anaknya. Demikianlah Daud sampai
kepada Saul dan menjadi pelayannya. Saul sangat mengasihinya, dan ia menjadi
pembawa senjatanya. Sebab itu Saul menyuruh orang kepada Isai mengatakan:
"Biarkanlah Daud tetap menjadi pelayanku, sebab aku suka kepadanya."
Dan setiap kali apabila roh yang dari pada Allah itu hinggap pada Saul, maka
Daud mengambil kecapi dan memainkannya; Saul merasa lega dan nyaman, dan roh
yang jahat itu undur dari padanya.
Goliat menantang tentara Israel
Orang Filistin
mengumpulkan tentaranya untuk berperang; mereka berkumpul di Sokho yang di
tanah Yehuda dan berkemah antara Sokho dan Azeka di Efes-Damim. Saul dan
orang-orang Israel juga berkumpul dan berkemah di Lembah Tarbantin; mereka
mengatur barisan perangnya berhadapan dengan orang Filistin. Orang Filistin
berdiri di bukit sebelah sini dan orang Israel berdiri di bukit sebelah sana,
dan lembah ada di antara mereka. Lalu tampillah keluar seorang pendekar dari
tentara orang Filistin. Namanya Goliat, dari Gat. Tingginya enam hasta
sejengkal. Ketopong tembaga ada di kepalanya, dan ia memakai baju zirah yang
bersisik; berat baju zirah ini lima ribu syikal tembaga. Dia memakai penutup
kaki dari tembaga, dan di bahunya ia memanggul lembing tembaga. Gagang
tombaknya seperti pesa tukang tenun, dan mata tombaknya itu enam ratus syikal
besi beratnya. Dan seorang pembawa perisai berjalan di depannya.
Ia berdiri dan
berseru kepada barisan Israel, katanya kepada mereka: "Mengapa kamu keluar
untuk mengatur barisan perangmu? Bukankah aku seorang Filistin dan kamu adalah
hamba Saul? Pilihlah bagimu seorang, dan biarlah ia turun mendapatkan daku.
Jika ia dapat berperang melawan aku dan mengalahkan aku, maka kami akan menjadi
hambamu; tetapi jika aku dapat mengungguli dia dan mengalahkannya, maka kamu
akan menjadi hamba kami dan takluk kepada kami." Pula kata orang Filistin
itu: "Aku menantang hari ini barisan Israel; berikanlah kepadaku seorang,
supaya kami berperang seorang lawan seorang." Ketika Saul dan segenap
orang Israel mendengar perkataan orang Filistin itu, maka cemaslah hati mereka
dan sangat ketakutan.
Daud adalah anak
seorang dari Efrata, dari Betlehem-Yehuda, yang bernama Isai. Isai mempunyai
delapan anak laki-laki. Pada zaman Saul orang itu telah tua dan lanjut usianya.
Ketiga anak Isai yang besar-besar telah pergi berperang mengikuti Saul; nama
ketiga anaknya yang pergi berperang itu ialah Eliab, anak sulung, anak yang
kedua ialah Abinadab, dan anak yang ketiga adalah Syama. Daudlah yang bungsu.
Jadi ketiga anak yang besar-besar itu pergi mengikuti Saul. Tetapi Daud selalu
pulang dari pada Saul untuk menggembalakan domba ayahnya di Betlehem.
Orang Filistin
itu maju mendekat pada pagi hari dan pada petang hari. Demikianlah ia tampil ke
depan empat puluh hari lamanya.
Isai berkata
kepada Daud, anaknya: "Ambillah untuk kakak-kakakmu bertih gandum ini
seefa dan roti yang sepuluh ini; bawalah cepat-cepat ke perkemahan, kepada
kakak-kakakmu. Dan baiklah sampaikan keju yang sepuluh ini kepada kepala
pasukan seribu. Tengoklah apakah kakak-kakakmu selamat dan bawalah pulang suatu
tanda dari mereka. Saul dan mereka itu dan semua orang Israel ada di Lembah Tarbantin
tengah berperang melawan orang Filistin."
Lalu Daud bangun
pagi-pagi, ditinggalkannyalah kambing dombanya pada seorang penjaga, lalu
mengangkat muatan dan pergi, seperti yang diperintahkan Isai kepadanya.
Sampailah ia ke perkemahan, ketika tentara keluar untuk mengatur barisannya dan
mengangkat sorak perang. Orang Israel dan orang Filistin itu mengatur
barisannya, barisan berhadapan dengan barisan. Lalu Daud menurunkan
barang-barangnya dan meninggalkannya di tangan penjaga barang-barang tentara.
Berlari-larilah Daud ke tempat barisan; sesampai di sana, bertanyalah ia kepada
kakak-kakaknya apakah mereka selamat. Sedang ia berbicara dengan mereka,
tampillah maju pendekar itu. Namanya Goliat, orang Filistin dari Gat, dari
barisan orang Filistin. Ia mengucapkan kata-kata yang tadi juga, dan Daud
mendengarnya. Ketika semua orang Israel melihat orang itu, larilah mereka dari
padanya dengan sangat ketakutan. Berkatalah orang-orang Israel itu:
"Sudahkah kamu lihat orang yang maju itu? Sesungguhnya ia maju untuk
mencemoohkan orang Israel! Orang yang mengalahkan dia akan dianugerahi raja
kekayaan yang besar, raja akan memberikan anaknya yang perempuan kepadanya dan
kaum keluarganya akan dibebaskannya dari pajak di Israel."
Lalu berkatalah
Daud kepada orang-orang yang berdiri di dekatnya: "Apakah yang akan
dilakukan kepada orang yang mengalahkan orang Filistin itu dan yang
menghindarkan cemooh dari Israel? Siapakah orang Filistin yang tak bersunat
ini, sampai ia berani mencemoohkan barisan dari pada Allah yang hidup?"
Rakyat itupun menjawabnya dengan perkataan tadi: "Begitulah akan dilakukan
kepada orang yang mengalahkan dia."
Ketika Eliab,
kakaknya yang tertua, mendengar perkataan Daud kepada orang-orang itu,
bangkitlah amarah Eliab kepada Daud sambil berkata: "Mengapa engkau
datang? Dan pada siapakah kautinggalkan kambing domba yang dua tiga ekor itu di
padang gurun? Aku kenal sifat pemberanimu dan kejahatan hatimu: engkau datang
ke mari dengan maksud melihat pertempuran." Tetapi jawab Daud: "Apa
yang telah kuperbuat? Hanya bertanya saja!" Lalu berpalinglah ia dari
padanya kepada orang lain dan menanyakan yang sama. Dan rakyat memberi jawab
kepadanya seperti tadi. Terdengarlah kepada orang perkataan yang diucapkan oleh
Daud, lalu diberitahukanlah kepada Saul. Dan Saul menyuruh memanggil dia.
___
Ayo Saat Teduh:
13 April - Hidup Kekal dan Mengenal Allah
No comments:
Post a Comment