07 April – Rut 1:1-4:12
Rut dan Naomi
Pada zaman para
hakim memerintah ada kelaparan di tanah Israel. Lalu pergilah seorang dari
Betlehem-Yehuda beserta isterinya dan kedua anaknya laki-laki ke daerah Moab
untuk menetap di sana sebagai orang asing. Nama orang itu ialah Elimelekh, nama
isterinya Naomi dan nama kedua anaknya Mahlon dan Kilyon, semuanya orang-orang
Efrata dari Betlehem-Yehuda; dan setelah sampai ke daerah Moab, diamlah mereka
di sana. Kemudian matilah Elimelekh, suami Naomi, sehingga perempuan itu
tertinggal dengan kedua anaknya. Keduanya mengambil perempuan Moab: yang
pertama bernama Orpa, yang kedua bernama Rut; dan mereka diam di situ kira-kira
sepuluh tahun lamanya. Lalu matilah juga keduanya, yakni Mahlon dan Kilyon,
sehingga perempuan itu kehilangan kedua anaknya dan suaminya. Kemudian
berkemaslah ia dengan kedua menantunya dan ia pulang dari daerah Moab, sebab di
daerah Moab ia mendengar bahwa TUHAN telah memperhatikan umat-Nya dan
memberikan makanan kepada mereka.
Maka
berangkatlah ia dari tempat tinggalnya itu, bersama-sama dengan kedua
menantunya. Ketika mereka sedang di jalan untuk pulang ke tanah Yehuda,
berkatalah Naomi kepada kedua menantunya itu: "Pergilah, pulanglah
masing-masing ke rumah ibunya; TUHAN kiranya menunjukkan kasih-Nya kepadamu,
seperti yang kamu tunjukkan kepada orang-orang yang telah mati itu dan
kepadaku; kiranya atas karunia TUHAN kamu mendapat tempat perlindungan,
masing-masing di rumah suaminya." Lalu diciumnyalah mereka, tetapi mereka
menangis dengan suara keras dan berkata kepadanya: "Tidak, kami ikut dengan
engkau pulang kepada bangsamu." Tetapi Naomi berkata: "Pulanglah,
anak-anakku, mengapakah kamu turut dengan aku? Bukankah tidak akan ada lagi
anak laki-laki yang kulahirkan untuk dijadikan suamimu nanti? Pulanglah,
anak-anakku, pergilah, sebab sudah terlalu tua aku untuk bersuami. Seandainya
pikirku: Ada harapan bagiku, dan sekalipun malam ini aku bersuami, bahkan
sekalipun aku masih melahirkan anak laki-laki, masakan kamu menanti sampai
mereka dewasa? Masakan karena itu kamu harus menahan diri dan tidak bersuami?
Janganlah kiranya demikian, anak-anakku, bukankah jauh lebih pahit yang aku
alami dari pada kamu, sebab tangan TUHAN teracung terhadap aku?" Menangis
pula mereka dengan suara keras, lalu Orpa mencium mertuanya itu minta diri,
tetapi Rut tetap berpaut padanya. Berkatalah Naomi: "Telah pulang iparmu
kepada bangsanya dan kepada para allahnya; pulanglah mengikuti iparmu
itu." Tetapi kata Rut: "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan
pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ
jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam:
bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku; di mana engkau mati, akupun mati
di sana, dan di sanalah aku dikuburkan. Beginilah kiranya TUHAN menghukum aku,
bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu apapun memisahkan aku dari
engkau, selain dari pada maut!" Ketika Naomi melihat, bahwa Rut berkeras
untuk ikut bersama-sama dengan dia, berhentilah ia berkata-kata kepadanya. Dan
berjalanlah keduanya sampai mereka tiba di Betlehem. Ketika mereka masuk ke
Betlehem, gemparlah seluruh kota itu karena mereka, dan perempuan-perempuan
berkata: "Naomikah itu?" Tetapi ia berkata kepada mereka:
"Janganlah sebutkan aku Naomi; sebutkanlah aku Mara, sebab Yang Mahakuasa
telah melakukan banyak yang pahit kepadaku. Dengan tangan yang penuh aku pergi,
tetapi dengan tangan yang kosong TUHAN memulangkan aku. Mengapakah kamu
menyebutkan aku Naomi, karena TUHAN telah naik saksi menentang aku dan Yang
Mahakuasa telah mendatangkan malapetaka kepadaku." Demikianlah Naomi
pulang bersama-sama dengan Rut, perempuan Moab itu, menantunya, yang turut
pulang dari daerah Moab. Dan sampailah mereka ke Betlehem pada permulaan musim
menuai jelai.
Rut bertemu dengan Boas
Naomi itu
mempunyai seorang sanak dari pihak suaminya, seorang yang kaya raya dari kaum
Elimelekh, namanya Boas. Maka Rut, perempuan Moab itu, berkata kepada Naomi:
"Biarkanlah aku pergi ke ladang memungut bulir-bulir jelai di belakang
orang yang murah hati kepadaku." Dan sahut Naomi kepadanya: "Pergilah,
anakku." Pergilah ia, lalu sampai di ladang dan memungut jelai di belakang
penyabit-penyabit; kebetulan ia berada di tanah milik Boas, yang berasal dari
kaum Elimelekh. Lalu datanglah Boas dari Betlehem. Ia berkata kepada
penyabit-penyabit itu: "TUHAN kiranya menyertai kamu." Jawab mereka
kepadanya: "TUHAN kiranya memberkati tuan!" Lalu kata Boas kepada
bujangnya yang mengawasi penyabit-penyabit itu: "Dari manakah perempuan
ini?" Bujang yang mengawasi penyabit-penyabit itu menjawab: "Dia
adalah seorang perempuan Moab, dia pulang bersama-sama dengan Naomi dari daerah
Moab. Tadi ia berkata: Izinkanlah kiranya aku memungut dan mengumpulkan jelai
dari antara berkas-berkas jelai ini di belakang penyabit-penyabit. Begitulah ia
datang dan terus sibuk dari pagi sampai sekarang dan seketikapun ia tidak
berhenti."
Sesudah itu
berkatalah Boas kepada Rut: "Dengarlah dahulu, anakku! Tidak usah engkau
pergi memungut jelai ke ladang lain dan tidak usah juga engkau pergi dari sini,
tetapi tetaplah dekat pengerja-pengerja perempuan. Lihat saja ke ladang yang
sedang disabit orang itu. Ikutilah perempuan-perempuan itu dari belakang. Sebab
aku telah memesankan kepada pengerja-pengerja lelaki jangan mengganggu engkau.
Jika engkau haus, pergilah ke tempayan-tempayan dan minumlah air yang dicedok
oleh pengerja-pengerja itu." Lalu sujudlah Rut menyembah dengan mukanya
sampai ke tanah dan berkata kepadanya: "Mengapakah aku mendapat belas
kasihan dari padamu, sehingga tuan memperhatikan aku, padahal aku ini seorang
asing?" Boas menjawab: "Telah dikabarkan orang kepadaku dengan
lengkap segala sesuatu yang engkau lakukan kepada mertuamu sesudah suamimu
mati, dan bagaimana engkau meninggalkan ibu bapamu dan tanah kelahiranmu serta
pergi kepada suatu bangsa yang dahulu tidak engkau kenal. TUHAN kiranya
membalas perbuatanmu itu, dan kepadamu kiranya dikaruniakan upahmu sepenuhnya
oleh TUHAN, Allah Israel, yang di bawah sayap-Nya engkau datang
berlindung." Kemudian berkatalah Rut: "Memang aku mendapat belas
kasihan dari padamu, ya tuanku, sebab tuan telah menghiburkan aku dan telah
menenangkan hati hambamu ini, walaupun aku tidak sama seperti salah seorang
hamba-hambamu perempuan." Ketika sudah waktu makan, berkatalah Boas
kepadanya: "Datanglah ke mari, makanlah roti ini dan celupkanlah suapmu ke
dalam cuka ini." Lalu duduklah ia di sisi penyabit-penyabit itu, dan Boas
mengunjukkan bertih gandum kepadanya; makanlah Rut sampai kenyang, bahkan ada
sisanya. Setelah ia bangun untuk memungut pula, maka Boas memerintahkan kepada
pengerja-pengerjanya: "Dari antara berkas-berkas itupun ia boleh memungut,
janganlah ia diganggu; bahkan haruslah kamu dengan sengaja menarik
sedikit-sedikit dari onggokan jelai itu untuk dia dan meninggalkannya, supaya
dipungutnya; janganlah berlaku kasar terhadap dia." Maka ia memungut di
ladang sampai petang; lalu ia mengirik yang dipungutnya itu, dan ada kira-kira
seefa jelai banyaknya.
Diangkatnyalah
itu, lalu masuklah ia ke kota. Ketika mertuanya melihat apa yang dipungutnya
itu, dan ketika dikeluarkannya dan diberikannya kepada mertuanya sisa yang ada
setelah kenyang itu, maka berkatalah mertuanya kepadanya: "Di mana engkau
memungut dan di mana engkau bekerja hari ini? Diberkatilah kiranya orang yang
telah memperhatikan engkau itu!" Lalu diceritakannyalah kepada mertuanya
itu pada siapa ia bekerja, katanya: "Nama orang pada siapa aku bekerja
hari ini ialah Boas." Sesudah itu berkatalah Naomi kepada menantunya:
"Diberkatilah kiranya orang itu oleh TUHAN yang rela mengaruniakan kasih
setia-Nya kepada orang-orang yang hidup dan yang mati." Lagi kata Naomi
kepadanya: "Orang itu kaum kerabat kita, dialah salah seorang yang wajib
menebus kita." Lalu kata Rut, perempuan Moab itu: "Lagipula ia
berkata kepadaku: Tetaplah dekat pengerja-pengerjaku sampai mereka menyelesaikan
seluruh penyabitan ladangku." Lalu berkatalah Naomi kepada Rut, menantunya
itu: "Ya anakku, sebaiknya engkau keluar bersama-sama dengan
pengerja-pengerjanya perempuan, supaya engkau jangan disusahi orang di ladang
lain." Demikianlah Rut tetap dekat pada pengerja-pengerja perempuan Boas
untuk memungut, sampai musim menuai jelai dan musim menuai gandum telah
berakhir. Dan selama itu ia tinggal pada mertuanya.
Rut dan Boas di tempat pengirikan
Lalu Naomi,
mertuanya itu, berkata kepadanya: "Anakku, apakah tidak ada baiknya jika
aku mencari tempat perlindungan bagimu supaya engkau berbahagia? Maka sekarang,
bukankah Boas, yang pengerja-pengerjanya perempuan telah kautemani itu, adalah
sanak kita? Dia pada malam ini menampi jelai di tempat pengirikan; maka
mandilah dan beruraplah, pakailah pakaian bagusmu dan pergilah ke tempat
pengirikan itu. Tetapi janganlah engkau ketahuan kepada orang itu, sebelum ia
selesai makan dan minum. Jika ia membaringkan diri tidur, haruslah engkau
perhatikan baik-baik tempat ia berbaring; kemudian datanglah dekat,
singkapkanlah selimut dari kakinya dan berbaringlah di sana. Maka ia akan
memberitahukan kepadamu apa yang harus kaulakukan." Lalu kata Rut
kepadanya: "Segala yang engkau katakan itu akan kulakukan."
Sesudah itu
pergilah ia ke tempat pengirikan dan dilakukannyalah tepat seperti yang
diperintahkan mertuanya kepadanya. Setelah Boas habis makan dan minum dan
hatinya gembira, datanglah ia untuk membaringkan diri tidur pada ujung timbunan
jelai itu. Kemudian datanglah perempuan itu dekat dengan diam-diam,
disingkapkannyalah selimut dari kaki Boas dan berbaringlah ia di situ.
Pada waktu
tengah malam dengan terkejut terjagalah orang itu, lalu meraba-raba ke
sekelilingnya, dan ternyata ada seorang perempuan berbaring di sebelah kakinya.
Bertanyalah ia: "Siapakah engkau ini?" Jawabnya: "Aku Rut,
hambamu: kembangkanlah kiranya sayapmu melindungi hambamu ini, sebab engkaulah
seorang kaum yang wajib menebus kami." Lalu katanya: "Diberkatilah
kiranya engkau oleh TUHAN, ya anakku! Sekarang engkau menunjukkan kasihmu lebih
nyata lagi dari pada yang pertama kali itu, karena engkau tidak mengejar-ngejar
orang-orang muda, baik yang miskin maupun yang kaya. Oleh sebab itu, anakku,
janganlah takut; segala yang kaukatakan itu akan kulakukan kepadamu; sebab
setiap orang dalam kota kami tahu, bahwa engkau seorang perempuan baik-baik.
Maka sekarang, memang aku seorang kaum yang wajib menebus, tetapi walaupun
demikian masih ada lagi seorang penebus, yang lebih dekat dari padaku.
Tinggallah di sini malam ini; dan besok pagi, jika ia mau menebus engkau, baik,
biarlah ia menebus; tetapi jika ia tidak suka menebus engkau, maka akulah yang
akan menebus engkau, demi TUHAN yang hidup. Berbaring sajalah tidur sampai
pagi." Jadi berbaringlah ia tidur di sebelah kakinya sampai pagi; lalu
bangunlah ia, sebelum orang dapat kenal-mengenal, sebab kata Boas:
"Janganlah diketahui orang, bahwa seorang perempuan datang ke tempat
pengirikan." Lagi katanya: "Berikanlah selendang yang engkau pakai
itu dan tadahkanlah itu." Lalu ditadahkannya selendang itu. Kemudian
ditakarnyalah enam takar jelai ke dalam selendang itu. Sesudah itu pergilah
Boas ke kota.
Setelah
perempuan itu sampai kepada mertuanya, berkatalah mertuanya itu:
"Bagaimana, anakku?" Lalu diceritakannyalah semua yang dilakukan
orang itu kepadanya serta berkata: "Yang enam takar jelai ini diberikannya
kepadaku, sebab katanya: Engkau tidak boleh pulang kepada mertuamu dengan
tangan hampa." Lalu kata mertuanya itu: "Duduk sajalah menanti,
anakku, sampai engkau mengetahui, bagaimana kesudahan perkara itu; sebab orang
itu tidak akan berhenti, sebelum diselesaikannya perkara itu pada hari ini
juga."
Rut menjadi isteri Boas
Boas telah pergi
ke pintu gerbang dan duduk di sana. Kebetulan lewatlah penebus yang disebutkan
Boas itu. Lalu berkatalah Boas: "Hai saudara, datanglah dahulu ke mari,
duduklah di sini." Maka datanglah ia, lalu duduk. Kemudian dipilihnyalah
sepuluh orang dari para tua-tua kota itu, dan berkata: "Duduklah kamu di
sini." Maka duduklah mereka. Lalu berkatalah ia kepada penebus itu:
"Tanah milik kepunyaan saudara kita Elimelekh hendak dijual oleh Naomi,
yang telah pulang dari daerah Moab. Jadi pikirku: baik juga hal itu kusampaikan
kepadamu sebagai berikut: Belilah tanah itu di depan orang-orang yang duduk di
sini dan di depan para tua-tua bangsa kita. Jika engkau mau menebusnya, tebuslah;
tetapi jika engkau tidak mau menebusnya, beritahukanlah kepadaku, supaya aku
tahu, sebab tidak ada orang yang dapat menebusnya kecuali engkau, dan sesudah
engkau: aku." Lalu berkatalah ia: "Aku akan menebusnya." Tetapi
kata Boas: "Pada waktu engkau membeli tanah itu dari tangan Naomi, engkau
memperoleh Rut juga, perempuan Moab, isteri orang yang telah mati itu, untuk
menegakkan nama orang itu di atas milik pusakanya." Lalu berkatalah
penebus itu: "Jika demikian, aku ini tidak dapat menebusnya, sebab aku akan
merusakkan milik pusakaku sendiri. Aku mengharap engkau menebus apa yang
seharusnya aku tebus, sebab aku tidak dapat menebusnya." Beginilah
kebiasaan dahulu di Israel dalam hal menebus dan menukar: setiap kali orang
hendak menguatkan sesuatu perkara, maka yang seorang menanggalkan kasutnya
sebelah dan memberikannya kepada yang lain. Demikianlah caranya orang mensahkan
perkara di Israel. Lalu penebus itu berkata kepada Boas: "Engkau saja yang
membelinya." Dan ditanggalkannyalah kasutnya. Kemudian berkatalah Boas
kepada para tua-tua dan kepada semua orang di situ: "Kamulah pada hari ini
menjadi saksi, bahwa segala milik Elimelekh dan segala milik Kilyon dan Mahlon,
aku beli dari tangan Naomi; juga Rut, perempuan Moab itu, isteri Mahlon, aku
peroleh menjadi isteriku untuk menegakkan nama orang yang telah mati itu di
atas milik pusakanya. Demikianlah nama orang itu tidak akan lenyap dari antara
saudara-saudaranya dan dari antara warga kota. Kamulah pada hari ini menjadi
saksi." Dan seluruh orang banyak yang hadir di pintu gerbang, dan para
tua-tua berkata: "Kamilah menjadi saksi. TUHAN kiranya membuat perempuan
yang akan masuk ke rumahmu itu sama seperti Rahel dan Lea, yang keduanya telah
membangunkan umat Israel. Biarlah engkau menjadi makmur di Efrata dan biarlah
namamu termasyhur di Betlehem, keturunanmu kiranya menjadi seperti keturunan
Peres yang dilahirkan Tamar bagi Yehuda oleh karena anak-anak yang akan
diberikan TUHAN kepadamu dari perempuan muda ini!"
___
Ayo Saat Teduh:
07 April – Kristus Dalam Kita, Harapan Akan Kemuliaan
No comments:
Post a Comment