18 April - 1
Samuel 26:1-27:7; 1 Tawarikh 12:1-7; 1 Samuel 27:8-29:11; 1 Tawarikh 12:19;
Mazmur 56
1 Samuel
26:1-27:7
Untuk kedua kalinya Daud membiarkan Saul
hidup
Datanglah orang
Zif kepada Saul di Gibea serta berkata: "Daud menyembunyikan diri di bukit
Hakhila di padang belantara." Lalu berkemaslah Saul dan turun ke padang
gurun Zif dengan tiga ribu orang yang terpilih dari orang Israel untuk mencari
Daud di padang gurun Zif. Berkemahlah Saul di bukit Hakhila yang di tepi jalan
di padang belantara, sedang Daud tinggal di padang gurun. Ketika diketahui
Daud, bahwa Saul datang mengikuti dia ke padang gurun, disuruhnyalah
pengintai-pengintai, maka diketahuinyalah, bahwa Saul benar-benar datang.
Berkemaslah Daud, lalu sampai ke tempat Saul berkemah. Waktu Daud melihat
tempat Saul berbaring dengan Abner bin Ner, panglima tentaranya, --Saul
berbaring di tengah-tengah perkemahan, sedang rakyat berkemah sekelilingnya--
berbicaralah Daud kepada Ahimelekh, orang Het itu, dan kepada Abisai, anak
Zeruya, saudara Yoab, katanya: "Siapa turun bersama-sama dengan aku kepada
Saul ke tempat perkemahan itu?" Jawab Abisai: "Aku turun bersama-sama
dengan engkau."
Datanglah Daud
dengan Abisai kepada rakyat itu pada waktu malam, dan tampaklah di sana Saul
berbaring tidur di tengah-tengah perkemahan, dengan tombaknya terpancung di
tanah pada sebelah kepalanya, sedang Abner dan rakyat itu berbaring
sekelilingnya. Lalu berkatalah Abisai kepada Daud: "Pada hari ini Allah
telah menyerahkan musuhmu ke dalam tanganmu, oleh sebab itu izinkanlah kiranya
aku menancapkan dia ke tanah dengan tombak ini, dengan satu tikaman saja, tidak
usah dia kutancapkan dua kali." Tetapi kata Daud kepada Abisai:
"Jangan musnahkan dia, sebab siapakah yang dapat menjamah orang yang
diurapi TUHAN, dan bebas dari hukuman?" Lagi kata Daud: "Demi TUHAN
yang hidup, niscaya TUHAN akan membunuh dia: entah karena sampai ajalnya dan ia
mati, entah karena ia pergi berperang dan hilang lenyap di sana. Kiranya TUHAN
menjauhkan dari padaku untuk menjamah orang yang diurapi TUHAN. Ambillah
sekarang tombak yang ada di sebelah kepalanya dan kendi itu, dan marilah kita
pergi." Kemudian Daud mengambil tombak dan kendi itu dari sebelah kepala
Saul, lalu mereka pergi. Tidak ada yang melihatnya, tidak ada yang
mengetahuinya, tidak ada yang terbangun, sebab sekaliannya tidur, karena TUHAN
membuat mereka tidur nyenyak. Setelah Daud sampai ke seberang, berdirilah ia
jauh-jauh di puncak gunung, sehingga ada jarak yang besar antara mereka. Dan
berserulah Daud kepada tentara itu dan kepada Abner bin Ner, katanya:
"Tidakkah engkau menjawab, Abner?" Maka jawab Abner, katanya:
"Siapakah engkau ini yang berseru-seru kepada raja?" Kemudian
berkatalah Daud kepada Abner: "Apakah engkau ini bukan laki-laki? Siapakah
yang seperti engkau di antara orang Israel? Mengapa engkau tidak mengawal
tuanmu raja? Sebab ada seorang dari rakyat yang datang untuk memusnahkan raja,
tuanmu itu. Tidak baik hal yang kauperbuat itu. Demi TUHAN yang hidup, kamu ini
harus mati, karena kamu tidak mengawal tuanmu, orang yang diurapi TUHAN itu.
Sekarang, lihatlah, di mana tombak raja dan kendi yang ada di sebelah
kepalanya?"
Saul mengenal
suara Daud, lalu ia berkata: "Suaramukah itu, anakku Daud?" Jawab
Daud: "Suaraku, tuanku raja." Lalu berkatalah ia: "Mengapa pula
tuanku mengejar hambanya ini? Apa yang telah kuperbuat? Apakah kejahatan yang
melekat pada tanganku? Oleh sebab itu, kiranya tuanku raja mendengarkan
perkataan hambanya ini. Jika TUHAN yang membujuk engkau melawan aku, maka
biarlah Ia mencium bau korban persembahan; tetapi jika itu anak-anak manusia,
terkutuklah mereka di hadapan TUHAN, karena mereka sekarang mengusir aku,
sehingga aku tidak mendapat bagian dari pada milik TUHAN, dengan berkata:
Pergilah, beribadahlah kepada allah lain. Sebab itu, janganlah kiranya darahku
tertumpah ke tanah, jauh dari hadapan TUHAN. Sebab raja Israel keluar untuk
mencabut nyawaku, seperti orang memburu seekor ayam hutan di
gunung-gunung." Lalu berkatalah Saul: "Aku telah berbuat dosa,
pulanglah, anakku Daud, sebab aku tidak akan berbuat jahat lagi kepadamu,
karena nyawaku pada hari ini berharga di matamu. Sesungguhnya, perbuatanku itu
bodoh dan aku sesat sama sekali." Tetapi Daud menjawab: "Inilah
tombak itu, ya tuanku raja! Baiklah salah seorang dari orang-orangmu
menyeberang untuk mengambilnya. TUHAN akan membalas kebenaran dan kesetiaan
setiap orang, sebab TUHAN menyerahkan engkau pada hari ini ke dalam tanganku,
tetapi aku tidak mau menjamah orang yang diurapi TUHAN. Dan sesungguhnya,
seperti nyawamu pada hari ini berharga di mataku, demikianlah hendaknya nyawaku
berharga di mata TUHAN, dan hendaknya Ia melepaskan aku dari segala
kesusahan." Lalu berkatalah Saul kepada Daud: "Diberkatilah kiranya
engkau, anakku Daud. Apa juapun yang kauperbuat, pastilah engkau sanggup
melakukannya."
Lalu pergilah
Daud meneruskan perjalanannya dan pulanglah Saul ke tempatnya.
Daud di antara orang Filistin
Tetapi Daud
berpikir dalam hatinya: "Bagaimanapun juga pada suatu hari aku akan binasa
oleh tangan Saul. Jadi tidak ada yang lebih baik bagiku selain meluputkan diri
dengan segera ke negeri orang Filistin; maka tidak ada harapan bagi Saul untuk
mencari aku lagi di seluruh daerah Israel dan aku akan terluput dari
tangannya." Bersiaplah Daud, lalu berjalan ke sana, ia dan keenam ratus
orang yang bersama-sama dengan dia itu, kepada Akhis bin Maokh, raja kota Gat.
Daud dan semua orangnya menetap pada Akhis di Gat, masing-masing dengan rumah
tangganya; Daud dengan kedua orang isterinya, yakni Ahinoam, perempuan Yizreel,
dan Abigail, bekas isteri Nabal, perempuan Karmel. Setelah diberitahukan kepada
Saul, bahwa Daud telah melarikan diri ke Gat, ia tidak lagi mencarinya.
Berkatalah Daud
kepada Akhis: "Jika kiranya aku mendapat belas kasihanmu, biarlah
diberikan kepadaku tempat di salah satu kota di tanah datar, supaya aku tinggal
di sana. Mengapa hambamu ini tinggal padamu di kota kerajaan ini?" Maka
pada hari itu Akhis memberikan Ziklag kepadanya; itulah sebabnya Ziklag menjadi
kepunyaan raja-raja Yehuda sampai sekarang. Dan lamanya Daud tinggal di daerah
orang Filistin adalah satu tahun empat bulan.
1 Tawarikh
12:1-7
Pengikut-pengikut Daud di Ziklag
Inilah
orang-orang yang datang kepada Daud di Ziklag, selama ia harus menyingkir
karena Saul bin Kish. Merekapun termasuk pahlawan-pahlawan yang membantu dia
dalam peperangan. Mereka bersenjatakan panah, dan sanggup melontarkan batu dan
menembakkan anak-anak panah dari busur dengan tangan kanan atau tangan kiri.
Mereka itu dari saudara-saudara sesuku Saul, dari orang Benyamin: Abiezer,
kepala, dan Yoas, anak-anak Semaa orang Gibea; Yeziel dan Pelet, anak-anak
Azmawet, Berakha dan Yehu, orang Anatot; Yismaya, orang Gibeon, seorang
pahlawan di antara ketiga puluh orang itu, yang mengepalai tiga puluh orang;
Yeremia, Yehaziel, Yohanan dan Yozabad, orang Gedera; Eluzai, Yerimot, Bealya,
Semarya dan Sefaca, orang Harufi; Elkana, Yisia, Azareel, Yoezer dan Yasobam,
orang-orang Korah; Yoela, Zebaja, anak-anak Yeroham, dari Gedor.
1 Samuel
27:8-29:11
Maka Daud dan
orang-orangnya bergerak maju dan menyerbu orang Gesur, orang Girzi dan orang
Amalek; sebab orang-orang inilah penduduk negeri itu yang membentang dari Telam
ke arah Syur sampai tanah Mesir. Apabila Daud memusnahkan negeri itu,
seorangpun tidak dibiarkannya hidup, baik laki-laki maupun perempuan; ia
merampas kambing domba, lembu, keledai, unta dan pakaian, kemudian pulanglah ia
dan kembali kepada Akhis. Jika Akhis bertanya: "Di mana kamu menyerbu pada
hari ini?" maka jawab Daud: "Di Tanah Negeb Yehuda," atau:
"Di Tanah Negeb orang Yerahmeel," atau: "Di Tanah Negeb orang
Keni." Daud tidak membiarkan hidup seorangpun, baik laki-laki maupun
perempuan, untuk dibawa ke Gat, sebab pikirnya: "Jangan-jangan mereka mengabarkan
tentang kami, dengan berkata: Beginilah dilakukan Daud." Itulah
kebiasaannya, selama ia tinggal di daerah orang Filistin. Tetapi Akhis
mempercayai Daud, sebab pikirnya: "Tentulah ia telah membuat diri dibenci
di antara orang Israel, bangsanya; ia akan menjadi hambaku sampai
selamanya."
Saul di En-Dor
Pada waktu itu
orang Filistin mengerahkan tentaranya untuk berperang melawan orang Israel.
Lalu berkatalah Akhis kepada Daud: "Ketahuilah baik-baik, bahwa engkau
beserta orang-orangmu harus maju berperang bersama-sama dengan aku dalam
tentara." Jawab Daud kepada Akhis: "Baik, engkau akan tahu, apa yang
dapat diperbuat hambamu ini." Lalu Akhis berkata kepada Daud: "Sebab
itu aku mengangkat engkau menjadi pengawalku sendiri sampai selamanya."
Adapun Samuel
sudah mati. Seluruh orang Israel sudah meratapi dia dan mereka telah
menguburkan dia di Rama, di kotanya. Dan Saul telah menyingkirkan dari dalam
negeri para pemanggil arwah dan roh peramal.
Orang Filistin
itu berkumpul, lalu bergerak maju, dan berkemah dekat Sunem. Saul mengumpulkan
seluruh orang Israel, lalu mereka berkemah di Gilboa. Ketika Saul melihat
tentara Filistin itu, maka takutlah ia dan hatinya sangat gemetar. Dan Saul
bertanya kepada TUHAN, tetapi TUHAN tidak menjawab dia, baik dengan mimpi, baik
dengan Urim, baik dengan perantaraan para nabi. Lalu berkatalah Saul kepada
para pegawainya: "Carilah bagiku seorang perempuan yang sanggup memanggil
arwah; maka aku hendak pergi kepadanya dan meminta petunjuk kepadanya."
Para pegawainya menjawab dia: "Di En-Dor ada seorang perempuan yang
sanggup memanggil arwah." Lalu menyamarlah Saul, ia mengenakan pakaian
lain dan pergilah ia dengan dua orang. Ketika mereka pada waktu malam sampai
kepada perempuan itu, berkatalah Saul: "Cobalah engkau menenung bagiku dengan
perantaraan arwah, dan panggillah supaya muncul kepadaku orang yang akan
kusebut kepadamu." Tetapi perempuan itu menjawabnya: "Tentu engkau
mengetahui apa yang diperbuat Saul, bahwa ia telah melenyapkan dari dalam
negeri para pemanggil arwah dan roh peramal. Mengapa engkau memasang jerat
terhadap nyawaku untuk membunuh aku?" Lalu bersumpahlah Saul kepadanya
demi TUHAN, katanya: "Demi TUHAN yang hidup, tidak akan ada kesalahan
tertimpa kepadamu karena perkara ini." Sesudah itu bertanyalah perempuan
itu: "Siapakah yang harus kupanggil supaya muncul kepadamu?"
Jawabnya: "Panggillah Samuel supaya muncul kepadaku." Ketika
perempuan itu melihat Samuel, berteriaklah ia dengan suara nyaring. Lalu
perempuan itu berkata kepada Saul, demikian: "Mengapa engkau menipu aku?
Engkau sendirilah Saul!" Maka berbicaralah raja kepadanya: "Janganlah
takut; tetapi apakah yang kaulihat?" Perempuan itu menjawab Saul:
"Aku melihat sesuatu yang ilahi muncul dari dalam bumi." Kemudian
bertanyalah ia kepada perempuan itu: "Bagaimana rupanya?" Jawabnya:
"Ada seorang tua muncul, berselubungkan jubah." Maka tahulah Saul,
bahwa itulah Samuel, lalu berlututlah ia dengan mukanya sampai ke tanah dan
sujud menyembah.
Sesudah itu
berbicaralah Samuel kepada Saul: "Mengapa engkau mengganggu aku dengan memanggil
aku muncul?" Kata Saul: "Aku sangat dalam keadaan terjepit: orang
Filistin berperang melawan aku, dan Allah telah undur dari padaku. Ia tidak
menjawab aku lagi, baik dengan perantaraan nabi maupun dengan mimpi. Sebab itu
aku memanggil engkau, supaya engkau memberitahukan kepadaku, apa yang harus
kuperbuat." Lalu berbicaralah Samuel: "Mengapa engkau bertanya
kepadaku, padahal TUHAN telah undur dari padamu dan telah menjadi musuhmu?
TUHAN telah melakukan kepadamu seperti yang difirmankan-Nya dengan perantaraanku,
yakni TUHAN telah mengoyakkan kerajaan dari tanganmu dan telah memberikannya
kepada orang lain, kepada Daud. Karena engkau tidak mendengarkan suara TUHAN
dan tidak melaksanakan murka-Nya yang bernyala-nyala itu atas Amalek, itulah
sebabnya TUHAN melakukan hal itu kepadamu pada hari ini. Juga orang Israel
bersama-sama dengan engkau akan diserahkan TUHAN ke dalam tangan orang
Filistin, dan besok engkau serta anak-anakmu sudah ada bersama-sama dengan
daku. Juga tentara Israel akan diserahkan TUHAN ke dalam tangan orang
Filistin." Pada saat itu juga rebahlah Saul memanjang ke tanah sebab ia
sangat ketakutan oleh karena perkataan Samuel itu. Juga tidak ada lagi
kekuatannya, karena sehari semalam itu ia tidak makan apa-apa.
Perempuan itu
mendekati Saul lalu melihat, bahwa Saul sangat terkejut. Kemudian berkatalah
perempuan itu kepadanya: "Lihat, budakmu ini telah mendengarkan
permintaanmu; aku telah mempertaruhkan nyawaku dan mendengarkan perkataan yang
kaukatakan kepadaku. Oleh sebab itu, kiranya engkaupun mendengarkan permintaan
budakmu ini. Izinkanlah aku menyajikan kepadamu sepotong roti; makanlah, supaya
ada kekuatanmu, apabila engkau berjalan pula." Tetapi Saul menolak dan
berkata: "Aku tidak mau makan." Tetapi ketika para pegawainya serta
perempuan itu juga mendesak, maka didengarkannyalah permintaan mereka, lalu
bangkitlah ia dari tanah dan duduk di balai-balai. Perempuan itu mempunyai
seekor anak lembu tambun di rumahnya maka segeralah ia menyembelih itu. Ia
mengambil tepung, diremasnya dan dibakarnya menjadi roti yang tidak beragi.
Dihidangkannyalah semuanya itu ke depan Saul dan ke depan para pegawainya, lalu
mereka makan. Kemudian bangkitlah mereka dan pergi pada malam itu juga.
Daud dikirim pulang oleh orang-orang
Filistin
Orang Filistin
mengumpulkan segala tentara mereka ke Afek, sedang orang Israel berkemah dekat
mata air yang di Yizreel. Maka ketika raja-raja kota orang Filistin berjalan
lewat dalam pasukan-pasukan seratus dan seribu, dan ketika juga Daud beserta
orang-orangnya berjalan lewat di belakangnya bersama-sama dengan Akhis, berkatalah
para panglima orang Filistin itu: "Apa gunanya orang-orang Ibrani
ini?" Jawab Akhis kepada para panglima orang Filistin itu: "Bukankah
dia itu Daud, hamba Saul, raja Israel, yang sudah satu dua tahun bersama-sama
dengan aku, tanpa kudapati sesuatupun kesalahan padanya sejak saat ia membelot
sampai hari ini?" Tetapi para panglima orang Filistin itu menjadi marah
kepadanya; serta berkata kepadanya: "Suruhlah orang itu pulang, supaya ia
kembali ke tempat, yang kautunjukkan kepadanya, dan janganlah ia pergi
berperang, bersama-sama dengan kita, supaya jangan ia menjadi lawan kita dalam
peperangan. Sebab dengan apakah orang ini dapat menyukakan hati tuannya,
kecuali dengan memberi kepala-kepala orang-orang ini? Bukankah dia ini Daud
yang dinyanyikan orang secara berbalas-balasan sambil menari-nari, demikian:
Saul mengalahkan beribu-ribu musuh,
tetapi Daud berlaksa-laksa?"
tetapi Daud berlaksa-laksa?"
Lalu Akhis
memanggil Daud, dan berkata kepadanya: "Demi TUHAN yang hidup, engkau ini
orang jujur dan aku memandang baik, jika engkau keluar masuk bersama-sama
dengan aku dalam tentara, sebab aku tidak mendapati sesuatu kejahatan padamu,
sejak saat engkau datang kepadaku sampai hari ini; tetapi engkau ini tidak
disukai oleh raja-raja kota. Sebab itu, pulanglah, pergilah dengan selamat dan
jangan lakukan apa yang jahat di mata raja-raja kota orang Filistin itu."
Tetapi Daud
berkata kepada Akhis: "Apa yang telah kuperbuat? Dan kesalahan apa yang
kaudapati pada hambamu ini, sejak saat aku menjadi hamba kepadamu, sampai hari
ini, sehingga aku tidak boleh ikut pergi berperang melawan musuh tuanku
raja?" Lalu Akhis menjawab Daud: "Aku tahu, engkau ini memang kusukai
seperti utusan Allah. Hanya, para panglima orang Filistin telah berkata: Ia
tidak boleh pergi berperang bersama-sama dengan kita. Jadi, bangunlah pagi-pagi
beserta orang-orang tuanmu ini yang datang bersama-sama dengan engkau;
bangunlah kamu pagi-pagi, segera sesudah hari cukup terang bagimu, dan
pergilah." Lalu bangunlah Daud dan orang-orangnya pagi-pagi untuk berjalan
pulang ke negeri orang Filistin, sedang orang Filistin itu bergerak maju ke
Yizreel.
1 Tawarikh
12:19
Juga dari
Manasye ada yang menyeberang memihak kepada Daud, ketika ia bersama-sama orang
Filistin memerangi Saul. Sebenarnya ia tidak menolong mereka, sebab setelah
mengambil keputusan raja-raja kota orang Filistin itu menyuruh dia pergi,
katanya: "Mungkin, dengan taruhan kepala kita, ia menyeberang memihak
kepada tuannya, Saul."
Mazmur 56:1-13
Kepercayaan kepada Allah dalam kesusahan
Untuk pemimpin
biduan. Menurut lagu: Merpati di pohon-pohon tarbantin yang jauh. Miktam dari
Daud, ketika orang Filistin menangkap dia di Gat.
Kasihanilah aku, ya Allah, sebab
orang-orang menginjak-injak aku,
sepanjang hari orang memerangi dan mengimpit aku!
sepanjang hari orang memerangi dan mengimpit aku!
Seteru-seteruku menginjak-injak aku
sepanjang hari,
bahkan banyak orang yang memerangi aku dengan sombong.
bahkan banyak orang yang memerangi aku dengan sombong.
Waktu aku takut,
aku ini percaya kepada-Mu;
kepada Allah,
yang firman-Nya kupuji,
kepada Allah aku percaya,
aku tidak takut.
aku ini percaya kepada-Mu;
kepada Allah,
yang firman-Nya kupuji,
kepada Allah aku percaya,
aku tidak takut.
Apakah yang dapat dilakukan manusia
terhadap aku?
Sepanjang hari mereka mengacaukan
perkaraku;
mereka senantiasa bermaksud jahat terhadap aku.
mereka senantiasa bermaksud jahat terhadap aku.
Mereka mau menyerbu,
mereka mengintip,
mengamat-amati langkahku,
seperti orang-orang yang ingin mencabut nyawaku.
mereka mengintip,
mengamat-amati langkahku,
seperti orang-orang yang ingin mencabut nyawaku.
Apakah mereka dapat luput dengan
kejahatan mereka?
Runtuhkanlah bangsa-bangsa dengan murka-Mu, ya Allah!
Runtuhkanlah bangsa-bangsa dengan murka-Mu, ya Allah!
Sengsaraku Engkaulah yang
menghitung-hitung,
air mataku Kautaruh ke dalam kirbat-Mu.
Bukankah semuanya telah Kaudaftarkan?
air mataku Kautaruh ke dalam kirbat-Mu.
Bukankah semuanya telah Kaudaftarkan?
Maka musuhku akan mundur pada waktu aku
berseru;
aku yakin, bahwa Allah memihak kepadaku.
aku yakin, bahwa Allah memihak kepadaku.
Kepada Allah, firman-Nya kupuji,
kepada TUHAN, firman-Nya kupuji,
kepada TUHAN, firman-Nya kupuji,
kepada Allah aku percaya,
aku tidak takut.
Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?
aku tidak takut.
Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?
Nazarku kepada-Mu, ya Allah, akan
kulaksanakan,
dan korban syukur akan kubayar kepada-Mu.
dan korban syukur akan kubayar kepada-Mu.
Sebab Engkau telah meluputkan aku dari pada
maut,
bahkan menjaga kakiku,
sehingga tidak tersandung;
maka aku boleh berjalan di hadapan Allah dalam cahaya kehidupan.
bahkan menjaga kakiku,
sehingga tidak tersandung;
maka aku boleh berjalan di hadapan Allah dalam cahaya kehidupan.
___
Ayo Saat Teduh: 18 April –
Kelimpahan Karena Mengenal Kristus
No comments:
Post a Comment