29 April
- 2 Samuel 17:15-29; Mazmur 3; Mazmur 63; 2 Samuel 18:1-19:30
2 Samuel 17:15-29
Sesudah
itu berkatalah Husai kepada Zadok dan kepada Abyatar, imam-imam itu: "Ini
dan itu dinasihatkan Ahitofel kepada Absalom dan kepada para tua-tua Israel,
tetapi ini dan itu kunasihatkan. Oleh sebab itu, suruhlah dengan segera memberitahukan
kepada Daud, demikian: Pada malam ini janganlah bermalam di tempat-tempat
penyeberangan ke padang gurun, tetapi menyeberanglah dengan segera, supaya
jangan raja dan seluruh rakyat yang bersama-sama dengan dia itu ditelan
habis." Yonatan dan Ahimaas menunggu di En-Rogel, dan setiap kali ada
seorang budak perempuan yang datang membawa kabar kepada mereka; dan merekapun
langsung memberitahu raja Daud, sebab mereka tidak boleh dilihat memasuki kota.
Tetapi seorang anak melihat mereka, lalu memberitahu Absalom. Jadi pergilah
keduanya dengan segera, dan sampailah mereka ke rumah seseorang di Bahurim yang
mempunyai sumur di halamannya; maka turunlah mereka ke dalamnya. Kemudian
perempuan itu mengambil kain tudungan, membentangkannya di atas mulut sumur itu
dan menaburkan butir-butir gandum di atasnya, sehingga tidak kelihatan apa-apa.
Sampailah orang-orang Absalom kepada perempuan itu di rumahnya, lalu bertanya:
"Di manakah Ahimaas dan Yonatan?" Jawab perempuan itu kepada mereka:
"Mereka telah menyeberangi sungai itu." Kemudian mereka mencari,
tetapi tidak mendapatnya, lalu pulanglah mereka ke Yerusalem. Setelah
orang-orang itu pergi, keluarlah keduanya dari sumur, lalu pergi memberitahu
raja Daud, kata mereka kepada Daud: "Bersiaplah dan seberangilah dengan
segera sungai ini, sebab ini dan itu dinasihatkan Ahitofel terhadap kamu."
Lalu bersiaplah Daud dan seluruh rakyat yang bersama-sama dengan dia, dan
mereka menyeberangi sungai Yordan. Pada waktu fajar tidak ada seorangpun yang
ketinggalan, yang tidak menyeberangi sungai Yordan. Ketika dilihat Ahitofel,
bahwa nasihatnya tidak dipedulikan, dipasangnyalah pelana keledainya, lalu
berangkatlah ia ke rumahnya, ke kotanya; ia mengatur urusan rumah tangganya,
kemudian menggantung diri. Demikianlah ia mati, lalu ia dikuburkan dalam
kuburan ayahnya. Maka sampailah Daud ke Mahanaim, ketika Absalom menyeberangi
sungai Yordan dengan seluruh orang Israel yang menyertainya. Absalom telah
mengangkat Amasa menggantikan Yoab untuk mengepalai tentara. Amasa adalah anak seorang
yang bernama Yitra, seorang Ismael yang telah memperisteri Abigal binti Nahas,
saudara perempuan Zeruya ibu Yoab. Lalu orang Israel dan Absalom berkemah di
tanah Gilead. Ketika Daud tiba di Mahanaim, maka Sobi bin Nahas, dari Raba,
kota bani Amon, dan Makhir bin Amiel, dari Lodebar, dan Barzilai, orang Gilead,
dari Rogelim, membawa tempat tidur, pasu, periuk belanga, juga gandum, jelai,
tepung, bertih gandum, kacang babi, kacang merah besar, kacang merah kecil,
madu, dadih, kambing domba dan keju lembu bagi Daud dan bagi rakyat yang
bersama-sama dengan dia, untuk dimakan, sebab kata mereka: "Rakyat ini
tentu telah menjadi lapar, lelah dan haus di padang gurun."
Nanyian pagi dalam
menghadapi musuh
Mazmur 3
Mazmur
Daud, ketika ia lari dari Absalom, anaknya.
Ya TUHAN, betapa banyaknya
lawanku!
Banyak orang yang bangkit menyerang aku;
banyak orang yang berkata tentang aku:
"Baginya tidak ada pertolongan dari pada Allah." Sela
Banyak orang yang bangkit menyerang aku;
banyak orang yang berkata tentang aku:
"Baginya tidak ada pertolongan dari pada Allah." Sela
Tetapi Engkau, TUHAN,
adalah perisai yang melindungi aku,
Engkaulah kemuliaanku dan yang mengangkat kepalaku.
adalah perisai yang melindungi aku,
Engkaulah kemuliaanku dan yang mengangkat kepalaku.
Dengan nyaring aku berseru
kepada TUHAN,
dan Ia menjawab aku dari gunung-Nya yang kudus. Sela
dan Ia menjawab aku dari gunung-Nya yang kudus. Sela
Aku membaringkan diri, lalu
tidur;
aku bangun, sebab TUHAN menopang aku!
aku bangun, sebab TUHAN menopang aku!
Aku tidak takut kepada
puluhan ribu orang
yang siap mengepung aku.
yang siap mengepung aku.
Bangkitlah, TUHAN,
tolonglah aku, ya Allahku!
Ya, Engkau telah memukul rahang semua musuhku,
dan mematahkan gigi orang-orang fasik.
Ya, Engkau telah memukul rahang semua musuhku,
dan mematahkan gigi orang-orang fasik.
Dari TUHAN datang
pertolongan.
Berkat-Mu atas umat-Mu! Sela
Berkat-Mu atas umat-Mu! Sela
Kerinduan kepada Allah
Mazmur 63
Mazmur
Daud, ketika ia ada di padang gurun Yehuda.
Ya Allah, Engkaulah
Allahku,
aku mencari Engkau, jiwaku haus kepada-Mu,
tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus,
tiada berair.
aku mencari Engkau, jiwaku haus kepada-Mu,
tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus,
tiada berair.
Demikianlah aku memandang
kepada-Mu di tempat kudus,
sambil melihat kekuatan-Mu dan kemuliaan-Mu.
sambil melihat kekuatan-Mu dan kemuliaan-Mu.
Sebab kasih setia-Mu lebih
baik dari pada hidup;
bibirku akan memegahkan Engkau.
bibirku akan memegahkan Engkau.
Demikianlah aku mau memuji
Engkau seumur hidupku
dan menaikkan tanganku demi nama-Mu.
dan menaikkan tanganku demi nama-Mu.
Seperti dengan lemak dan
sumsum jiwaku dikenyangkan,
dan dengan bibir yang bersorak-sorai mulutku memuji-muji.
dan dengan bibir yang bersorak-sorai mulutku memuji-muji.
Apabila aku ingat kepada-Mu
di tempat tidurku,
merenungkan Engkau sepanjang kawal malam, --
merenungkan Engkau sepanjang kawal malam, --
sungguh Engkau telah
menjadi pertolonganku,
dan dalam naungan sayap-Mu aku bersorak-sorai.
dan dalam naungan sayap-Mu aku bersorak-sorai.
Jiwaku melekat kepada-Mu,
tangan kanan-Mu menopang aku.
tangan kanan-Mu menopang aku.
Tetapi orang-orang yang
berikhtiar mencabut nyawaku,
akan masuk ke bagian-bagian bumi yang paling bawah.
akan masuk ke bagian-bagian bumi yang paling bawah.
Mereka akan diserahkan
kepada kuasa pedang,
mereka akan menjadi makanan anjing hutan.
mereka akan menjadi makanan anjing hutan.
Tetapi raja akan
bersukacita di dalam Allah;
setiap orang, yang bersumpah demi Dia,
akan bermegah,
karena mulut orang-orang yang mengatakan dusta akan disumbat.
setiap orang, yang bersumpah demi Dia,
akan bermegah,
karena mulut orang-orang yang mengatakan dusta akan disumbat.
Absalom terpukul kalah dan
mati
2 Samuel 18:1-19:30
Daud memeriksa
barisan tentara yang bersama-sama dengan dia, kemudian ia mengangkat kepala
pasukan seribu dan kepala pasukan seratus atas mereka. Lalu Daud menyuruh
tentara itu maju berperang, sepertiga di bawah perintah Yoab, sepertiga lagi di
bawah perintah Abisai, anak Zeruya, adik Yoab, dan sepertiga lainnya di bawah
perintah Itai, orang Gat itu. Lalu berkatalah raja kepada rakyat: "Aku
juga akan maju berperang bersama-sama dengan kamu." Tetapi tentara itu
berkata: "Janganlah tuanku maju berperang; sebab apabila kami terpaksa
melarikan diri, maka mereka tidak akan menghiraukan kami; bahkan sekalipun mati
separuh dari pada kami, mereka tidak akan menghiraukan kami; tetapi tuanku sama
harganya dengan sepuluh ribu orang dari pada kami. Sebab itu, adalah lebih
baik, bahwa tuanku bersedia menolong kami dari kota." Kemudian berkatalah
raja kepada mereka: "Apa yang kamu pandang baik akan kuperbuat." Lalu
berdirilah raja di sisi pintu gerbang dan seluruh tentara itu berjalan ke luar,
beratus-ratus dan beribu-ribu. Dan raja memerintahkan kepada Yoab, Abisai dan
Itai, demikian: "Perlakukanlah Absalom, orang muda itu dengan lunak karena
aku." Dan seluruh tentara mendengar, ketika raja memberi perintah itu
kepada semua kepala pasukan mengenai Absalom.
Lalu tentara itu
maju ke padang menyerang orang Israel, dan terjadilah pertempuran di hutan Efraim.
Tentara Israel terpukul kalah di sana oleh orang-orang Daud, dan pada hari itu
terjadilah di sana pertumpahan darah yang dahsyat: dua puluh ribu orang tewas.
Kemudian pertempuran meluas dari sana meliputi seluruh daerah itu, dan hutan
itu memakan lebih banyak orang di antara tentara dari pada yang dimakan pedang
pada hari itu.
Kebetulan
Absalom bertemu dengan orang-orang Daud. Adapun Absalom menunggangi bagal.
Ketika bagal itu lewat di bawah jalinan dahan-dahan pohon tarbantin yang besar,
tersangkutlah kepalanya pada pohon tarbantin itu, sehingga ia tergantung antara
langit dan bumi, sedang bagal yang dikendarainya berlari terus. Seseorang
melihatnya, lalu memberitahu Yoab, katanya: "Aku melihat Absalom
tergantung pada pohon tarbantin." Yoab berkata kepada orang yang
memberitahu kepadanya itu: "Apa? Jika engkau melihatnya, mengapa engkau
tidak membanting dia ke tanah di tempat itu juga? Maka selayaknya aku memberi
engkau sepuluh syikal perak dan satu ikat pinggang." Tetapi orang itu
berkata kepada Yoab: "Sekalipun aku mendapat seribu syikal perak di
telapak tanganku, takkan aku menjamah anak raja itu, sebab di depan telinga
kamilah raja memberi perintah kepadamu dan kepada Abisai dan kepada Itai,
katanya: Lindungilah Absalom orang muda itu, karena aku. Sebaliknya, jika aku
mencabut nyawanya dengan khianat tidak ada sesuatupun yang tinggal tersembunyi
kepada raja--maka engkau akan menjauhkan diri." Tetapi Yoab berkata:
"Aku tidak mau membuang-buang waktu dengan kau seperti ini." Lalu diambilnyalah
tiga lembing dalam tangannya dan ditikamkannya ke dada Absalom, sedang ia masih
hidup di tengah-tengah dahan pohon tarbantin itu. Kemudian sepuluh bujang,
pembawa senjata Yoab, mengelilingi Absalom, lalu memukul dan membunuh dia.
Sesudah itu Yoab meniup sangkakala, sehingga tentara berhenti mengejar orang
Israel; sebab Yoab mau menahan tentaranya itu. Lalu mereka mengambil mayat
Absalom dan melemparkannya ke dalam lobang yang besar di hutan itu, kemudian
mereka mendirikan di atasnya timbunan batu yang sangat besar. Dan seluruh orang
Israel melarikan diri, masing-masing ke kemahnya. Sewaktu hidupnya Absalom
telah mendirikan bagi dirinya sendiri tugu yang sekarang ada di Lembah Raja,
sebab katanya: "Aku tidak ada anak laki-laki untuk melanjutkan ingatan
kepada namaku." Dan ia telah menamai tugu itu menurut namanya sendiri;
sebab itu sampai hari ini tugu itu dinamai orang: tugu peringatan Absalom.
Kabar kematian Absalom disampaikan kepada
Daud
Kemudian
berkatalah Ahimaas bin Zadok: "Biarlah aku berlari menyampaikan kabar yang
baik itu kepada raja, bahwa TUHAN telah memberi keadilan kepadanya dengan
melepaskan dia dari tangan musuhnya." Tetapi berkatalah Yoab kepadanya:
"Pada hari ini bukan engkau yang menjadi pembawa kabar, pada hari lain
boleh engkau yang menyampaikan kabar, tetapi pada hari ini engkau tidak akan menyampaikan
kabar karena anak raja sudah mati." Lalu berkatalah Yoab kepada seorang
Etiopia: "Pergilah, beritahukanlah kepada raja apa yang kaulihat."
Orang Etiopia itu sujud menyembah kepada Yoab, lalu berlari pergi. Tetapi
berkatalah sekali lagi Ahimaas bin Zadok kepada Yoab: "Apapun yang
terjadi, izinkanlah juga aku berlari pergi menyusul orang Etiopia itu."
Tetapi kata Yoab: "Mengapa juga engkau mau berlari pergi, anakku? Apakah
engkau membawa kabar yang menguntungkanmu?" Jawabnya: "Apapun yang
terjadi, aku mau berlari pergi." Lalu berkatalah Yoab kepadanya:
"Kalau demikian larilah." Maka berlarilah Ahimaas mengambil jalan
dari Lembah Yordan, sehingga ia mendahului orang Etiopia itu.
Adapun Daud
duduk di antara kedua pintu gerbang sedang penjaga naik ke sotoh pintu gerbang
itu, di atas tembok. Ketika ia melayangkan pandangnya, dilihatnyalah orang
datang berlari, seorang diri saja. Berserulah penjaga memberitahu raja, lalu
raja berkata: "Jika ia seorang diri, maka kabar yang baiklah
disampaikannya." Sementara orang itu mendekat, penjaga itu melihat seorang
lain datang berlari, lalu penjaga itu menyerukan kepada penunggu pintu gerbang,
katanya: "Lihat, ada lagi orang datang berlari, seorang diri."
Berkatalah raja: "Itupun pembawa kabar yang baik." Sesudah itu
berkatalah penjaga: "Aku lihat cara berlari orang yang pertama itu seperti
cara berlari Ahimaas bin Zadok." Berkatalah raja: "Itu orang baik, ia
datang membawa kabar yang baik." Lalu Ahimaas berseru, katanya kepada
raja: "Selamat!" Kemudian sujudlah ia menyembah kepada raja dengan
mukanya ke tanah serta berkata: "Terpujilah TUHAN, Allahmu, yang telah
menyerahkan orang-orang yang menggerakkan tangannya melawan tuanku raja."
Lalu bertanyalah raja: "Selamatkah Absalom, orang muda itu?" Jawab
Ahimaas: "Aku melihat keributan yang besar, ketika Yoab menyuruh pergi
hamba raja, hambamu ini, tetapi aku tidak tahu apa itu." Kemudian
berkatalah raja: "Pergilah ke samping, berdirilah di sini." Ia pergi
ke samping dan tinggal berdiri. Maka datanglah orang Etiopia itu. Kata orang
Etiopia itu: "Tuanku raja mendapat kabar yang baik, sebab TUHAN telah
memberi keadilan kepadamu pada hari ini dengan melepaskan tuanku dari tangan
semua orang yang bangkit menentang tuanku." Tetapi bertanyalah raja kepada
orang Etiopia itu: "Selamatkah Absalom, orang muda itu?" Jawab orang
Etiopia itu: "Biarlah seperti orang muda itu musuh tuanku raja dan semua
orang yang bangkit menentang tuanku untuk berbuat jahat."
Kesedihan Daud
Maka terkejutlah
raja dan dengan sedih ia naik ke anjung pintu gerbang lalu menangis. Dan
beginilah perkataannya sambil berjalan: "Anakku Absalom, anakku, anakku
Absalom! Ah, kalau aku mati menggantikan engkau, Absalom, anakku, anakku!"
Lalu
diberitahukanlah kepada Yoab: "Ketahuilah, raja menangis dan berkabung
karena Absalom." Pada hari itulah kemenangan menjadi perkabungan bagi
seluruh tentara, sebab pada hari itu tentara itu mendengar orang berkata:
"Raja bersusah hati karena anaknya." Sebab itu tentara itu masuk kota
dengan diam-diam pada hari itu, seperti tentara yang kena malu kembali dengan
diam-diam karena melarikan diri dari pertempuran.
Raja
menyelubungi mukanya, dan dengan suara nyaring merataplah raja: "Anakku
Absalom, Absalom, anakku, anakku!" Lalu masuklah Yoab menghadap raja di
kediamannya serta berkata: "Pada hari ini engkau mempermalukan semua
hambamu, yang telah menyelamatkan nyawamu pada hari ini dan nyawa anak-anakmu
laki-laki dan perempuan dan nyawa isteri-isterimu dan nyawa gundik-gundikmu,
dengan mencintai orang-orang yang benci kepadamu, dan dengan membenci orang-orang
yang cinta kepadamu! Karena pada hari ini engkau menunjukkan bahwa
panglima-panglima dan anak buah tidak berarti apa-apa bagimu. Bahkan aku
mengerti pada hari ini, bahwa seandainya Absalom masih hidup dan kami semua
mati pada hari ini, maka hal itu kaupandang baik. Oleh sebab itu, bangunlah,
pergilah ke luar dan berbicaralah menenangkan hati orang-orangmu. Sebab aku
bersumpah demi TUHAN, apabila engkau tidak keluar, maka seorangpun tidak akan
ada yang tinggal bersama-sama dengan engkau pada malam ini; dan hal ini berarti
celaka bagimu melebihi segala celaka yang telah kaualami sejak kecilmu sampai
sekarang." Lalu bangunlah raja dan duduk di pintu gerbang. Maka
diberitahukanlah kepada seluruh rakyat, demikian: "Ketahuilah, raja duduk
di pintu gerbang." Kemudian datanglah seluruh rakyat itu menghadap raja.
Adapun orang
Israel sudah melarikan diri, masing-masing ke kemahnya.
Pemikiran untuk membawa Daud kembali
Seluruh rakyat
dari semua suku Israel berbantah-bantah, katanya: "Raja telah melepaskan
kita dari tangan musuh kita, dialah yang telah menyelamatkan kita dari tangan
orang Filistin. Dan sekarang ia sudah melarikan diri dari dalam negeri karena
Absalom; tetapi Absalom yang telah kita urapi untuk memerintah kita, sudah mati
dalam pertempuran. Maka sekarang, mengapa kamu berdiam diri dengan tidak
membawa raja kembali?" Raja Daud telah menyuruh orang kepada Zadok dan
Abyatar, imam-imam itu, dengan pesan: "Berbicaralah kepada para tua-tua
Yehuda, demikian: Mengapa kamu menjadi yang terakhir untuk membawa raja kembali
ke istananya?" Sebab perkataan seluruh Israel telah sampai kepada raja.
"Kamulah saudara-saudaraku, kamulah darah dagingku; mengapa kamu menjadi
yang terakhir untuk membawa raja kembali? Dan kepada Amasa haruslah kamu
katakan: Bukankah engkau darah dagingku? Beginilah kiranya Allah menghukum aku,
bahkan lebih lagi dari pada itu, jika engkau tidak tetap menjadi panglimaku
menggantikan Yoab." Demikianlah dibelokkannya hati semua orang Yehuda
secara serentak, sehingga mereka menyuruh menyampaikan kepada raja pesan ini:
"Kembalilah, tuanku dan semua anak buahmu."
Raja berangkat pulang – Simei menyongsong
raja
Lalu
berangkatlah raja pulang dan sampailah ia ke tepi sungai Yordan. Sementara itu
orang Yehuda telah sampai ke Gilgal untuk menyongsong raja dan untuk membawa
raja menyeberang sungai Yordan. Juga Simei bin Gera, orang Benyamin yang dari
Bahurim itu, cepat-cepat datang bersama-sama dengan orang-orang Yehuda untuk
menyongsong raja Daud. Juga ada seribu orang dari daerah Benyamin bersama-sama
dengan dia. Dan Ziba, hamba keluarga Saul, dan kelima belas anaknya laki-laki
dan kedua puluh hambanya bersama-sama dengan dia datang tergesa-gesa ke sungai
Yordan mendahului raja, lalu menyeberang dari tempat penyeberangan untuk
menyeberangkan keluarga raja dan untuk melakukan apa yang dipandangnya baik.
Maka Simei bin Gera sujud di depan raja, ketika raja hendak menyeberangi sungai
Yordan, dan berkata kepada raja: "Janganlah kiranya tuanku tetap memandang
aku bersalah, dan janganlah kiranya tuanku mengingat kesalahan yang dilakukan
hambamu ini pada hari tuanku raja keluar dari Yerusalem; janganlah kiranya raja
memperhatikannya lagi. Sebab hambamu ini tahu bahwa hamba telah berbuat dosa;
dan lihatlah, pada hari ini akulah yang pertama-tama datang dari seluruh
keturunan Yusuf untuk menyongsong tuanku raja."
Lalu
berbicaralah Abisai, anak Zeruya, katanya: "Bukankah Simei patut dihukum
mati karena ia telah mengutuki orang yang diurapi TUHAN?" Tetapi Daud
berkata: "Apakah urusanku dengan kamu, hai anak-anak Zeruya, sehingga kamu
pada hari ini menjadi lawanku? Masakan pada hari ini seorang dihukum mati di
Israel! Sebab bukankah aku tahu, bahwa aku pada hari ini adalah raja atas
Israel?" Kemudian berkatalah raja kepada Simei: "Engkau tidak akan
mati." Lalu raja bersumpah kepadanya.
Mefiboset menyongsong raja
Juga Mefiboset
bin Saul menyongsong raja. Ia tidak membersihkan kakinya dan tidak memelihara
janggutnya dan pakaiannya tidak dicucinya sejak raja pergi sampai hari ia
pulang dengan selamat. Ketika ia dari Yerusalem menyongsong raja, bertanyalah
raja kepadanya: "Mengapa engkau tidak pergi bersama-sama dengan aku, Mefiboset?"
Jawabnya: "Ya tuanku raja, aku ditipu hambaku. Sebab hambamu ini berkata
kepadanya: Pelanailah keledai bagiku, supaya aku menungganginya dan pergi
bersama-sama dengan raja! --sebab hambamu ini timpang. Ia telah memfitnahkan
hambamu ini kepada tuanku raja. Tetapi tuanku raja adalah seperti malaikat
Allah; sebab itu perbuatlah apa yang tuanku pandang baik. Walaupun seluruh kaum
keluargaku tidak lain dari orang-orang yang patut dihukum mati oleh tuanku
raja, tuanku telah mengangkat hambamu ini di antara orang-orang yang menerima
rezeki dari istanamu. Apakah hakku lagi dan untuk apa aku mengadakan tuntutan
lagi kepada raja?" Tetapi raja berkata kepadanya: "Apa gunanya engkau
berkata-kata lagi tentang halmu? Aku telah memutuskan: Engkau dan Ziba harus
berbagi ladang itu." Lalu berkatalah Mefiboset kepada raja: "Biarlah
ia mengambil semuanya, sebab tuanku raja sudah pulang dengan selamat."
___
Ayo Saat Teduh:
29 April – Surat Kristus yang Hidup
No comments:
Post a Comment