28 April -
2 Samuel 15:1-17:14
Absalom mengadakan persepakatan gelap
Sesudah itu
Absalom menyediakan baginya sebuah kereta serta kuda dan lima puluh orang yang
berlari di depannya. Maka setiap pagi berdirilah Absalom di tepi jalan yang
menuju pintu gerbang. Setiap orang yang mempunyai perkara dan yang mau masuk
menghadap raja untuk diadili perkaranya, orang itu dipanggil Absalom dan
ditanyai: "Dari kota manakah engkau?" Apabila ia menjawab:
"Hambamu ini datang dari suku Israel anu," maka berkatalah Absalom
kepadanya: "Lihat, perkaramu itu baik dan benar, tetapi dari pihak raja
tidak ada seorangpun yang mau mendengarkan engkau." Lagi kata Absalom:
"Sekiranya aku diangkat menjadi hakim di negeri ini! Maka setiap orang
yang mempunyai perkara atau pertikaian hukum boleh datang kepadaku, dan aku
akan menyelesaikan perkaranya dengan adil." Apabila seseorang datang
mendekat untuk sujud menyembah kepadanya, maka diulurkannyalah tangannya,
dipegangnya orang itu dan diciumnya. Cara yang demikianlah diperbuat Absalom
kepada semua orang Israel yang mau masuk menghadap untuk diadili perkaranya
oleh raja, dan demikianlah Absalom mencuri hati orang-orang Israel.
Sesudah lewat
empat tahun bertanyalah Absalom kepada raja: "Izinkanlah aku pergi, supaya
di Hebron aku bayar nazarku, yang telah kuikrarkan kepada TUHAN. Sebab hambamu
ini, ketika masih tinggal di Gesur, di Aram, telah bernazar, demikian: Jika
TUHAN sungguh-sungguh memulangkan aku ke Yerusalem, maka aku akan beribadah
kepada TUHAN." Lalu berkatalah raja kepadanya: "Pergilah dengan
selamat." Maka berkemaslah Absalom dan pergi ke Hebron.
Dalam pada itu
Absalom telah mengirim utusan-utusan rahasia kepada segenap suku Israel dengan
pesan: "Segera sesudah kamu mendengar bunyi sangkakala, berserulah:
Absalom sudah menjadi raja di Hebron!" Beserta Absalom turut pergi dua
ratus orang dari Yerusalem, orang-orang undangan yang turut pergi tanpa curiga
dan tanpa mengetahui apapun tentang perkara itu.
Ketika Absalom
hendak mempersembahkan korban, disuruhnya datang Ahitofel, orang Gilo itu,
penasihat Daud, dari Gilo, kotanya. Demikianlah persepakatan gelap itu menjadi
kuat, dan makin banyaklah rakyat yang memihak Absalom.
Daud melarikan diri dari Yerusalem
Lalu datanglah
seseorang mengabarkan kepada Daud, katanya: "Hati orang Israel telah
condong kepada Absalom." Kemudian berbicaralah Daud kepada semua
pegawainya yang ada bersama-sama dengan dia di Yerusalem: "Bersiaplah,
marilah kita melarikan diri, sebab jangan-jangan kita tidak akan luput dari
pada Absalom. Pergilah dengan segera, supaya ia jangan dapat lekas menyusul
kita, dan mendatangkan celaka atas kita dan memukul kota ini dengan mata
pedang!" Para pegawai raja berkata kepada raja: "Terserah kepada
tuanku raja! Hamba-hambamu ini siap!" Lalu keluarlah raja dan seisi
rumahnya mengiringi dia; sepuluh orang gundik ditinggalkan raja untuk menunggui
istana. Maka keluarlah raja dan seluruh orang-orangnya mengiringi dia. Dekat
rumah yang terakhir mereka berhenti sedang semua pegawainya berjalan
melewatinya, juga semua orang Kreti dan semua orang Pleti. Juga semua orang
Gat, enam ratus orang banyaknya, yang mengiringi dia sejak dari Gat, berjalan
melewati raja.
Lalu bertanyalah
raja kepada Itai, orang Gat itu: "Mengapa pula engkau berjalan beserta
kami? Pulanglah dan tinggallah bersama-sama raja, sebab engkau orang asing,
lagipula engkau orang buangan dari tempat asalmu. Baru kemarin engkau datang,
masakan pada hari ini aku akan membawa engkau mengembara bersama-sama kami,
padahal aku harus pergi entah ke mana. Pulanglah dan bawalah juga
saudara-saudaramu pulang; mudah-mudahan TUHAN menunjukkan kasih dan setia
kepadamu!" Tetapi Itai menjawab raja: "Demi TUHAN yang hidup, dan
demi hidup tuanku raja, di mana tuanku raja ada, baik hidup atau mati, di situ
hambamu juga ada." Lalu berkatalah Daud kepada Itai: "Jika demikian,
berjalanlah lewat." Kemudian lewatlah Itai, orang Gat itu, bersama-sama dengan
semua orangnya dan semua anak yang menyertai dia. Seluruh negeri menangis
dengan suara keras, ketika seluruh rakyat berjalan lewat. Raja menyeberangi
sungai Kidron dan seluruh rakyat berjalan ke arah padang gurun.
Dan lihat, juga
Zadok ada di sana beserta semua orang Lewi pengangkat tabut perjanjian Allah.
Mereka meletakkan tabut Allah itu--juga Abyatar ikut datang--sampai seluruh
rakyat dari kota selesai menyeberang. Lalu berkatalah raja kepada Zadok:
"Bawalah tabut Allah itu kembali ke kota; jika aku mendapat kasih karunia
di mata TUHAN, maka Ia akan mengizinkan aku kembali, sehingga aku akan
melihatnya lagi, juga tempat kediamannya. Tetapi jika Ia berfirman, begini: Aku
tidak berkenan kepadamu, maka aku bersedia, biarlah dilakukan-Nya kepadaku apa
yang baik di mata-Nya."
Lagi berkatalah
raja kepada Zadok, imam itu: "Jadi, engkau dan Abyatar, pulanglah ke kota
dengan selamat beserta anakmu masing-masing, yakni Ahimaas anakmu dan Yonatan,
anak Abyatar. Ketahuilah, aku akan menanti di dekat tempat-tempat penyeberangan
ke padang gurun, sampai ada kabar dari kamu untuk memberitahu aku." Lalu
Zadok dan Abyatar membawa tabut Allah itu kembali ke Yerusalem dan tinggallah
mereka di sana.
Daud mendaki
bukit Zaitun sambil menangis, kepalanya berselubung dan ia berjalan dengan
tidak berkasut. Juga seluruh rakyat yang bersama-sama dengan dia masing-masing
berselubung kepalanya, dan mereka mendaki sambil menangis. Ketika kepada Daud
dikabarkan, demikian: "Ahitofel ada di antara orang-orang yang bersepakat
dengan Absalom," maka berkatalah Daud: "Gagalkanlah kiranya nasihat
Ahitofel itu, ya TUHAN."
Ketika Daud
sampai ke puncak, ke tempat orang sujud menyembah kepada Allah, maka datanglah
Husai, orang Arki, mendapatkan dia dengan jubah yang terkoyak dan dengan tanah
di atas kepala. Berkatalah Daud kepadanya: "Jika engkau turut dengan aku,
maka engkau menjadi beban kepadaku nanti, tetapi jika engkau kembali ke kota
dan berkata kepada Absalom: Aku ini hambamu, ya raja, sejak dahulu aku hamba
ayahmu, tetapi sekarang aku menjadi hambamu, --dengan demikian engkau dapat
membatalkan nasihat Ahitofel demi aku. Bukankah Zadok dan Abyatar, imam-imam
itu, ada bersama-sama engkau di sana? Jadi segala yang kaudengar dari dalam
istana raja, haruslah kauberitahukan kepada Zadok dan Abyatar, imam-imam itu.
Ingatlah, di sana bersama-sama dengan mereka ada kedua anak mereka, Ahimaas
anak Zadok dan Yonatan anak Abyatar; dengan perantaraan mereka haruslah kamu
kirimkan kepadaku segala hal yang kamu dengar."
Dan tibalah
Husai, sahabat Daud, di Yerusalem tepat pada waktu Absalom masuk ke kota itu.
Daud bertemu dengan Ziba
Ketika Daud baru
saja melewati puncak, datanglah Ziba, hamba Mefiboset, mendapatkan dia membawa
sepasang keledai yang berpelana, dengan muatan dua ratus ketul roti, seratus
buah kue kismis, seratus buah-buahan musim panas dan sebuyung anggur. Lalu
bertanyalah raja kepada Ziba: "Apakah maksudmu dengan semuanya ini?"
Jawab Ziba: "Keledai-keledai ini bagi keluarga raja untuk ditunggangi;
roti dan buah-buahan ini bagi orang-orangmu untuk dimakan; dan anggur ini untuk
diminum di padang gurun oleh orang-orang yang sudah lelah." Kemudian
bertanyalah raja: "Di manakah anak tuanmu?" Jawab Ziba kepada raja:
"Ia ada di Yerusalem, sebab katanya: Pada hari ini kaum Israel akan
mengembalikan kepadaku kerajaan ayahku." Lalu berkatalah raja kepada Ziba:
"Kalau begitu, kepunyaanmulah segala kepunyaan Mefiboset." Kata Ziba:
"Aku tunduk! Biarlah kiranya aku tetap mendapat kasih di matamu, ya tuanku
raja."
Simei mengutuki Daud
Ketika raja Daud
telah sampai ke Bahurim, keluarlah dari sana seorang dari kaum keluarga Saul;
ia bernama Simei bin Gera. Sambil mendekati raja, ia terus-menerus mengutuk.
Daud dan semua pegawai raja Daud dilemparinya dengan batu, walaupun segenap
tentara dan semua pahlawan berjalan di kiri kanannya. Beginilah perkataan Simei
pada waktu ia mengutuk: "Enyahlah, enyahlah, engkau penumpah darah, orang
dursila! TUHAN telah membalas kepadamu segala darah keluarga Saul, yang engkau
gantikan menjadi raja, TUHAN telah menyerahkan kedudukan raja kepada anakmu
Absalom. Sesungguhnya, engkau sekarang dirundung malang, karena engkau seorang
penumpah darah." Lalu berkatalah Abisai, anak Zeruya, kepada raja:
"Mengapa anjing mati ini mengutuki tuanku raja? Izinkanlah aku menyeberang
dan memenggal kepalanya." Tetapi kata raja: "Apakah urusanku dengan
kamu, hai anak-anak Zeruya? Biarlah ia mengutuk! Sebab apabila TUHAN berfirman
kepadanya: Kutukilah Daud, siapakah yang akan bertanya: mengapa engkau berbuat
demikian?" Pula kata Daud kepada Abisai dan kepada semua pegawainya:
"Sedangkan anak kandungku ingin mencabut nyawaku, terlebih lagi sekarang
orang Benyamin ini! Biarkanlah dia dan biarlah ia mengutuk, sebab TUHAN yang
telah berfirman kepadanya demikian. Mungkin TUHAN akan memperhatikan
kesengsaraanku ini dan TUHAN membalas yang baik kepadaku sebagai ganti kutuk
orang itu pada hari ini." Demikianlah Daud melanjutkan perjalanannya
dengan orang-orangnya, sedang Simei berjalan terus di lereng gunung
bertentangan dengan dia dan sambil berjalan ia mengutuk, melemparinya dengan
batu dan menimbulkan debu. Dengan lelah sampailah raja dan seluruh rakyat yang
ada bersama-sama dengan dia ke Yordan, lalu mereka beristirahat di sana.
Husai dan Ahitofel menghadap Absalom
Maka Absalom dan
seluruh rakyat, orang-orang Israel, sampailah ke Yerusalem, dan Ahitofel ada
bersama-sama dengan dia. Ketika Husai, orang Arki, sahabat Daud itu, sampai
kepada Absalom, berkatalah Husai kepada Absalom: "Hiduplah raja! Hiduplah
raja!" Berkatalah Absalom kepada Husai: "Inikah kesetiaanmu kepada
sahabatmu? Mengapa engkau tidak pergi menyertai sahabatmu itu?" Lalu berkatalah
Husai kepada Absalom: "Tidak, tetapi dia yang dipilih oleh TUHAN dan oleh
rakyat ini dan oleh setiap orang Israel, dialah yang memiliki aku dan
bersama-sama dengan dialah aku akan tinggal. Lagipula, kepada siapakah aku
memperhambakan diri? Bukankah kepada anaknya? Sebagaimana aku memperhambakan
diri kepada ayahmu, demikianlah aku memperhambakan diri kepadamu."
Kemudian berkatalah Absalom kepada Ahitofel: "Berilah nasihat; apakah yang
harus kita perbuat?" Lalu jawab Ahitofel kepada Absalom: "Hampirilah
gundik-gundik ayahmu yang ditinggalkannya untuk menunggui istana. Apabila
seluruh Israel mendengar, bahwa engkau telah membuat dirimu dibenci oleh
ayahmu, maka segala orang yang menyertai engkau, akan dikuatkan hatinya."
Maka dibentangkanlah kemah bagi Absalom di atas sotoh, lalu Absalom menghampiri
gundik-gundik ayahnya di depan mata seluruh Israel. Pada waktu itu nasihat yang
diberikan Ahitofel adalah sama dengan petunjuk yang dimintakan dari pada Allah;
demikianlah dinilai setiap nasihat Ahitofel, baik oleh Daud maupun oleh
Absalom.
Nasifat Ahitofel digagalkan oleh nasihat
Husai
Berkatalah
Ahitofel kepada Absalom: "Izinkanlah aku memilih dua belas ribu orang,
maka aku akan bersiap dan mengejar Daud pada malam ini juga. Aku akan
mendatangi dia, selagi ia lesu dan lemah semangatnya, dan mengejutkan dia;
seluruh rakyat yang ada bersama-sama dengan dia akan melarikan diri, maka aku
dapat menewaskan raja sendiri. Demikianlah aku akan membawa pulang seluruh
rakyat itu kepadamu seperti seorang mempelai perempuan kembali kepada suaminya.
Jadi, engkau mencari nyawa satu orang saja, sedang seluruh rakyat tetap
selamat." Perkataan ini disetujui oleh Absalom dan oleh semua tua-tua
Israel.
Tetapi
berkatalah Absalom: "Panggillah juga Husai, orang Arki itu, supaya kita
mendengar apa yang hendak dikatakannya." Ketika Husai datang kepada
Absalom, berkatalah Absalom kepadanya, demikian: "Beginilah perkataan yang
dikatakan Ahitofel; apakah kita turut nasihatnya? Jika tidak, katakanlah."
Lalu berkatalah Husai kepada Absalom: "Nasihat yang diberikan Ahitofel
kali ini tidak baik." Kata Husai pula: "Engkau tahu, bahwa ayahmu dan
orang-orangnya adalah pahlawan, dan bahwa mereka sakit hati seperti beruang
yang kehilangan anak di padang. Lagipula ayahmu adalah seorang prajurit sejati;
ia tidak akan membiarkan rakyat tidur. Tentulah ia sekarang bersembunyi dalam
salah satu lobang atau di salah satu tempat. Apabila pada penyerangan pertama
beberapa orang tewas dan ada orang mendengar hal itu, maka orang akan berkata:
Rakyat yang telah mengikut Absalom sudah menderita kekalahan. Maka seorang
gagah perkasa sekalipun yang hatinya seperti hati singa akan tawar hati sama
sekali, sebab seluruh Israel tahu, bahwa ayahmu itu seorang pahlawan dan
orang-orang yang bersama-sama dia adalah orang gagah perkasa. Sebab itu
kunasihatkan: Suruhlah seluruh Israel dari Dan sampai Bersyeba berkumpul
kepadamu, seperti pasir di tepi laut banyaknya dan engkau sendiri juga harus
turut bertempur. Apabila kita mendatangi dia di salah satu tempat, di mana ia
terdapat, maka kita akan menyergapnya, seperti embun jatuh ke bumi, sehingga
tidak ada yang lolos, baik dia maupun orang-orang yang menyertainya. Dan jika
ia mengundurkan diri ke suatu kota, maka seluruh Israel akan mengikat kota itu
dengan tali, dan kita akan menyeretnya sampai ke sungai, hingga batu kecilpun
tidak terdapat lagi di sana."
Lalu berkatalah
Absalom dan setiap orang Israel: "Nasihat Husai, orang Arki itu, lebih
baik dari pada nasihat Ahitofel." Sebab TUHAN telah memutuskan, bahwa
nasihat Ahitofel yang baik itu digagalkan, dengan maksud supaya TUHAN
mendatangkan celaka kepada Absalom.
___
Ayo Saat Teduh:
28 April – Kemurnian Maksud Allah
No comments:
Post a Comment