09 April – 1 Samuel 1:9-4:11
Lahirnya Samuel
Pada suatu kali, setelah mereka habis makan dan minum di
Silo, berdirilah Hana, sedang imam Eli duduk di kursi dekat tiang pintu bait
suci TUHAN, dan dengan hati pedih ia berdoa kepada TUHAN sambil menangis
tersedu-sedu. Kemudian bernazarlah ia, katanya: "TUHAN semesta alam, jika
sungguh-sungguh Engkau memperhatikan sengsara hamba-Mu ini dan mengingat
kepadaku dan tidak melupakan hamba-Mu ini, tetapi memberikan kepada hamba-Mu
ini seorang anak laki-laki, maka aku akan memberikan dia kepada TUHAN untuk seumur
hidupnya dan pisau cukur tidak akan menyentuh kepalanya." Ketika perempuan
itu terus-menerus berdoa di hadapan TUHAN, maka Eli mengamat-amati mulut
perempuan itu; dan karena Hana berkata-kata dalam hatinya dan hanya bibirnya
saja bergerak-gerak, tetapi suaranya tidak kedengaran, maka Eli menyangka
perempuan itu mabuk. Lalu kata Eli kepadanya: "Berapa lama lagi engkau
berlaku sebagai orang mabuk? Lepaskanlah dirimu dari pada mabukmu." Tetapi
Hana menjawab: "Bukan, tuanku, aku seorang perempuan yang sangat bersusah
hati; anggur ataupun minuman yang memabukkan tidak kuminum, melainkan aku
mencurahkan isi hatiku di hadapan TUHAN. Janganlah anggap hambamu ini seorang
perempuan dursila; sebab karena besarnya cemas dan sakit hati aku berbicara
demikian lama." Jawab Eli: "Pergilah dengan selamat, dan Allah Israel
akan memberikan kepadamu apa yang engkau minta dari pada-Nya." Sesudah itu
berkatalah perempuan itu: "Biarlah hambamu ini mendapat belas kasihan dari
padamu." Lalu keluarlah perempuan itu, ia mau makan dan mukanya tidak
muram lagi.
Keesokan harinya bangunlah mereka itu pagi-pagi, lalu sujud
menyembah di hadapan TUHAN; kemudian pulanglah mereka ke rumahnya di Rama.
Ketika Elkana bersetubuh dengan Hana, isterinya, TUHAN ingat kepadanya. Maka
setahun kemudian mengandunglah Hana dan melahirkan seorang anak laki-laki. Ia
menamai anak itu Samuel, sebab katanya: "Aku telah memintanya dari pada
TUHAN."
Elkana, laki-laki itu, pergi dengan seisi rumahnya
mempersembahkan korban sembelihan tahunan dan korban nazarnya kepada TUHAN.
Tetapi Hana tidak ikut pergi, sebab katanya kepada suaminya: "Nanti
apabila anak itu cerai susu, aku akan mengantarkan dia, maka ia akan menghadap
ke hadirat TUHAN dan tinggal di sana seumur hidupnya." Kemudian Elkana,
suaminya itu, berkata kepadanya: "Perbuatlah apa yang kaupandang baik;
tinggallah sampai engkau menyapih dia; hanya, TUHAN kiranya menepati
janji-Nya."
Jadi tinggallah perempuan itu dan menyusui anaknya sampai
disapihnya. Setelah perempuan itu menyapih anaknya, dibawanyalah dia, dengan
seekor lembu jantan yang berumur tiga tahun, satu efa tepung dan sebuyung
anggur, lalu diantarkannya ke dalam rumah TUHAN di Silo. Waktu itu masih kecil
betul kanak-kanak itu. Setelah mereka menyembelih lembu, mereka mengantarkan
kanak-kanak itu kepada Eli; lalu kata perempuan itu: "Mohon bicara tuanku,
demi tuanku hidup, akulah perempuan yang dahulu berdiri di sini dekat tuanku
untuk berdoa kepada TUHAN. Untuk mendapat anak inilah aku berdoa, dan TUHAN
telah memberikan kepadaku, apa yang kuminta dari pada-Nya. Maka akupun
menyerahkannya kepada TUHAN; seumur hidup terserahlah ia kiranya kepada
TUHAN." Lalu sujudlah mereka di sana menyembah kepada TUHAN.
Puji-Pujian Hana
Lalu berdoalah Hana, katanya:
"Hatiku
bersukaria karena TUHAN,
tanduk kekuatanku ditinggikan oleh TUHAN;
mulutku mencemoohkan musuhku,
sebab aku bersukacita karena pertolongan-Mu.
tanduk kekuatanku ditinggikan oleh TUHAN;
mulutku mencemoohkan musuhku,
sebab aku bersukacita karena pertolongan-Mu.
Tidak ada yang
kudus seperti TUHAN,
sebab tidak ada yang lain kecuali Engkau
dan tidak ada gunung batu seperti Allah kita.
sebab tidak ada yang lain kecuali Engkau
dan tidak ada gunung batu seperti Allah kita.
Janganlah kamu
selalu berkata sombong,
janganlah caci maki keluar dari mulutmu.
janganlah caci maki keluar dari mulutmu.
Karena TUHAN
itu Allah yang mahatahu,
dan oleh Dia perbuatan-perbuatan diuji.
dan oleh Dia perbuatan-perbuatan diuji.
Busur pada
pahlawan telah patah,
tetapi orang-orang yang terhuyung-huyung,
pinggangnya berikatkan kekuatan.
tetapi orang-orang yang terhuyung-huyung,
pinggangnya berikatkan kekuatan.
Siapa yang
kenyang dahulu,
sekarang menyewakan dirinya karena makanan,
tetapi orang yang lapar dahulu,
sekarang boleh beristirahat.
sekarang menyewakan dirinya karena makanan,
tetapi orang yang lapar dahulu,
sekarang boleh beristirahat.
Bahkan orang
yang mandul melahirkan tujuh anak,
tetapi orang yang banyak anaknya, menjadi layu.
tetapi orang yang banyak anaknya, menjadi layu.
TUHAN mematikan
dan menghidupkan,
Ia menurunkan ke dalam dunia orang mati
dan mengangkat dari sana.
Ia menurunkan ke dalam dunia orang mati
dan mengangkat dari sana.
TUHAN membuat
miskin dan membuat kaya;
Ia merendahkan, dan meninggikan juga.
Ia merendahkan, dan meninggikan juga.
Ia menegakkan
orang yang hina dari dalam debu,
dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur,
untuk mendudukkan dia bersama-sama dengan para bangsawan,
dan membuat dia memiliki kursi kehormatan.
dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur,
untuk mendudukkan dia bersama-sama dengan para bangsawan,
dan membuat dia memiliki kursi kehormatan.
Sebab TUHAN
mempunyai alas bumi;
dan di atasnya Ia menaruh daratan.
dan di atasnya Ia menaruh daratan.
Langkah kaki
orang-orang yang dikasihi-Nya dilindungi-Nya,
tetapi orang-orang fasik akan mati binasa dalam kegelapan,
sebab bukan oleh karena kekuatannya sendiri seseorang berkuasa.
tetapi orang-orang fasik akan mati binasa dalam kegelapan,
sebab bukan oleh karena kekuatannya sendiri seseorang berkuasa.
Orang yang
berbantah dengan TUHAN akan dihancurkan;
atas mereka Ia mengguntur di langit.
atas mereka Ia mengguntur di langit.
TUHAN mengadili
bumi sampai ke ujung-ujungnya;
Ia memberi kekuatan kepada raja yang diangkat-Nya
dan meninggikan tanduk kekuatan orang yang diurapi-Nya."
Ia memberi kekuatan kepada raja yang diangkat-Nya
dan meninggikan tanduk kekuatan orang yang diurapi-Nya."
Kejahatan anak-anak
Eli
Lalu pulanglah Elkana ke Rama tetapi anak itu menjadi
pelayan TUHAN di bawah pengawasan imam Eli.
Adapun anak-anak lelaki Eli adalah orang-orang dursila;
mereka tidak mengindahkan TUHAN, ataupun batas hak para imam terhadap bangsa itu.
Setiap kali seseorang mempersembahkan korban sembelihan, sementara daging itu
dimasak, datanglah bujang imam membawa garpu bergigi tiga di tangannya dan
dicucukkannya ke dalam bejana atau ke dalam kuali atau ke dalam belanga atau ke
dalam periuk. Segala yang ditarik dengan garpu itu ke atas, diambil imam itu
untuk dirinya sendiri. Demikianlah mereka memperlakukan semua orang Israel yang
datang ke sana, ke Silo. Bahkan sebelum lemaknya dibakar, bujang imam itu
datang, lalu berkata kepada orang yang mempersembahkan korban itu:
"Berikanlah daging kepada imam untuk dipanggang, sebab ia tidak mau
menerima dari padamu daging yang dimasak, hanya yang mentah saja." Apabila
orang itu menjawabnya: "Bukankah lemak itu harus dibakar dahulu, kemudian
barulah ambil bagimu sesuka hatimu," maka berkatalah ia kepada orang itu:
"Sekarang juga harus kauberikan, kalau tidak, aku akan mengambilnya dengan
kekerasan." Dengan demikian sangat besarlah dosa kedua orang muda itu di
hadapan TUHAN, sebab mereka memandang rendah korban untuk TUHAN.
Adapun Samuel menjadi pelayan di hadapan TUHAN; ia masih
anak-anak, yang tubuhnya berlilitkan baju efod dari kain lenan. Setiap tahun
ibunya membuatkan dia jubah kecil dan membawa jubah itu kepadanya, apabila ia
bersama-sama suaminya pergi mempersembahkan korban sembelihan tahunan. Lalu Eli
memberkati Elkana dan isterinya, katanya: "TUHAN kiranya memberikan
keturunan kepadamu dari perempuan ini pengganti yang telah diserahkannya kepada
TUHAN." Sesudah itu pulanglah mereka ke tempat kediamannya. Dan TUHAN
mengindahkan Hana, sehingga dia mengandung dan melahirkan tiga anak laki-laki
dan dua anak perempuan lagi. Sementara itu makin besarlah Samuel yang muda itu
di hadapan TUHAN.
Eli telah sangat tua. Apabila didengarnya segala sesuatu
yang dilakukan anak-anaknya terhadap semua orang Israel dan bahwa mereka itu
tidur dengan perempuan-perempuan yang melayani di depan pintu Kemah Pertemuan,
berkatalah ia kepada mereka: "Mengapa kamu melakukan hal-hal yang begitu,
sehingga kudengar dari segenap bangsa ini tentang perbuatan-perbuatanmu yang
jahat itu? Janganlah begitu, anak-anakku. Bukan kabar baik yang kudengar itu
bahwa kamu menyebabkan umat TUHAN melakukan pelanggaran. Jika seseorang berdosa
terhadap seorang yang lain, maka Allah yang akan mengadili; tetapi jika
seseorang berdosa terhadap TUHAN, siapakah yang menjadi perantara
baginya?" Tetapi tidaklah didengarkan mereka perkataan ayahnya itu, sebab
TUHAN hendak mematikan mereka.
Tetapi Samuel yang muda itu, semakin besar dan semakin
disukai, baik di hadapan TUHAN maupun di hadapan manusia.
Nubuat tentang Eli
dan kaum keluarganya
Seorang abdi Allah datang kepada Eli dan berkata kepadanya:
"Beginilah firman TUHAN: Bukankah dengan nyata Aku menyatakan diri-Ku
kepada nenek moyangmu, ketika mereka masih di Mesir dan takluk kepada keturunan
Firaun? Dan Aku telah memilihnya dari segala suku Israel menjadi imam bagi-Ku,
supaya ia mempersembahkan korban di atas mezbah-Ku, membakar ukupan dan memakai
baju efod di hadapan-Ku; kepada kaummu telah Kuserahkan segala korban api-apian
orang Israel. Mengapa engkau memandang dengan loba kepada korban sembelihan-Ku
dan korban sajian-Ku, yang telah Kuperintahkan, dan mengapa engkau menghormati
anak-anakmu lebih dari pada-Ku, sambil kamu menggemukkan dirimu dengan bagian
yang terbaik dari setiap korban sajian umat-Ku Israel? Sebab itu--demikianlah
firman TUHAN, Allah Israel--sesungguhnya Aku telah berjanji: Keluargamu dan
kaummu akan hidup di hadapan-Ku selamanya, tetapi sekarang--demikianlah firman
TUHAN--:Jauhlah hal itu dari pada-Ku! Sebab siapa yang menghormati Aku, akan
Kuhormati, tetapi siapa yang menghina Aku, akan dipandang rendah. Sesungguhnya
akan datang waktunya, bahwa Aku akan mematahkan tangan kekuatanmu dan tangan
kekuatan kaummu, sehingga tidak ada seorang kakek dalam keluargamu. Maka engkau
akan memandang dengan mata bermusuhan kepada segala kebaikan yang akan
Kulakukan kepada Israel dan dalam keluargamu takkan ada seorang kakek untuk
selamanya. Tetapi seorang dari padamu yang tidak Kulenyapkan dari lingkungan
mezbah-Ku akan membuat matamu rusak dan jiwamu merana; segala tambahan
keluargamu akan mati oleh pedang lawan.
Inilah yang akan menjadi tanda bagimu, yakni apa yang akan
terjadi kepada kedua anakmu itu, Hofni dan Pinehas: pada hari yang sama
keduanya akan mati. Dan Aku akan mengangkat bagi-Ku seorang imam kepercayaan,
yang berlaku sesuai dengan hati-Ku dan jiwa-Ku, dan Aku akan membangunkan
baginya keturunan yang teguh setia, sehingga ia selalu hidup di hadapan orang
yang Kuurapi. Kemudian siapa yang masih tinggal hidup dari keturunanmu akan datang
sujud menyembah kepadanya meminta sekeping uang perak atau sepotong roti, dan
akan berkata: Tempatkanlah kiranya aku dalam salah satu golongan imam itu,
supaya aku dapat makan sekerat roti."
Samuel terpanggil
Samuel yang muda itu menjadi pelayan TUHAN di bawah
pengawasan Eli. Pada masa itu firman TUHAN jarang; penglihatan-penglihatanpun
tidak sering.
Pada suatu hari Eli, yang matanya mulai kabur dan tidak
dapat melihat dengan baik, sedang berbaring di tempat tidurnya. Lampu rumah
Allah belum lagi padam. Samuel telah tidur di dalam bait suci TUHAN, tempat
tabut Allah. Lalu TUHAN memanggil: "Samuel! Samuel!", dan ia
menjawab: "Ya, bapa." Lalu berlarilah ia kepada Eli, serta katanya:
"Ya, bapa, bukankah bapa memanggil aku?" Tetapi Eli berkata:
"Aku tidak memanggil; tidurlah kembali." Lalu pergilah ia tidur. Dan
TUHAN memanggil Samuel sekali lagi. Samuelpun bangunlah, lalu pergi mendapatkan
Eli serta berkata: "Ya, bapa, bukankah bapa memanggil aku?" Tetapi
Eli berkata: "Aku tidak memanggil, anakku; tidurlah kembali." Samuel
belum mengenal TUHAN; firman TUHAN belum pernah dinyatakan kepadanya. Dan TUHAN
memanggil Samuel sekali lagi, untuk ketiga kalinya. Iapun bangunlah, lalu pergi
mendapatkan Eli serta katanya: "Ya, bapa, bukankah bapa memanggil
aku?" Lalu mengertilah Eli, bahwa Tuhanlah yang memanggil anak itu. Sebab
itu berkatalah Eli kepada Samuel: "Pergilah tidur dan apabila Ia memanggil
engkau, katakanlah: Berbicaralah, TUHAN, sebab hamba-Mu ini mendengar."
Maka pergilah Samuel dan tidurlah ia di tempat tidurnya. Lalu datanglah TUHAN,
berdiri di sana dan memanggil seperti yang sudah-sudah: "Samuel!
Samuel!" Dan Samuel menjawab: "Berbicaralah, sebab hamba-Mu ini
mendengar."
Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Ketahuilah, Aku
akan melakukan sesuatu di Israel, sehingga setiap orang yang mendengarnya, akan
bising kedua telinganya. Pada waktu itu Aku akan menepati kepada Eli segala
yang telah Kufirmankan tentang keluarganya, dari mula sampai akhir. Sebab telah
Kuberitahukan kepadanya, bahwa Aku akan menghukum keluarganya untuk selamanya
karena dosa yang telah diketahuinya, yakni bahwa anak-anaknya telah menghujat
Allah, tetapi ia tidak memarahi mereka! Sebab itu Aku telah bersumpah kepada
keluarga Eli, bahwa dosa keluarga Eli takkan dihapuskan dengan korban
sembelihan atau dengan korban sajian untuk selamanya."
Samuel tidur sampai pagi; kemudian dibukanya pintu rumah
TUHAN. Samuel segan memberitahukan penglihatan itu kepada Eli. Tetapi Eli
memanggil Samuel, katanya: "Samuel, anakku." Jawab Samuel: "Ya,
bapa." Kata Eli: "Apakah yang disampaikan-Nya kepadamu? Janganlah
kausembunyikan kepadaku. Kiranya beginilah Allah menghukum engkau, bahkan lebih
lagi dari pada itu, jika engkau menyembunyikan sepatah katapun kepadaku dari
apa yang disampaikan-Nya kepadamu itu." Lalu Samuel memberitahukan
semuanya itu kepadanya dengan tidak menyembunyikan sesuatupun. Kemudian Eli
berkata: "Dia TUHAN, biarlah diperbuat-Nya apa yang dipandang-Nya
baik."
Dan Samuel makin besar dan TUHAN menyertai dia dan tidak ada
satupun dari firman-Nya itu yang dibiarkan-Nya gugur. Maka tahulah seluruh
Israel dari Dan sampai Bersyeba, bahwa kepada Samuel telah dipercayakan jabatan
nabi TUHAN. Dan TUHAN selanjutnya menampakkan diri di Silo, sebab Ia menyatakan
diri di Silo kepada Samuel dengan perantaraan firman-Nya. Dan perkataan Samuel
sampai ke seluruh Israel.
Tabut Tuhan dirampas
Orang Israel maju berperang melawan orang Filistin dan
berkemah dekat Eben-Haezer, sedang orang Filistin berkemah di Afek. Orang
Filistin mengatur barisannya berhadapan dengan orang Israel. Ketika pertempuran
menghebat, terpukullah kalah orang Israel oleh orang Filistin, yang menewaskan
kira-kira empat ribu orang di medan pertempuran itu. Ketika tentara itu kembali
ke perkemahan, berkatalah para tua-tua Israel: "Mengapa TUHAN membuat kita
terpukul kalah oleh orang Filistin pada hari ini? Marilah kita mengambil dari
Silo tabut perjanjian TUHAN, supaya Ia datang ke tengah-tengah kita dan
melepaskan kita dari tangan musuh kita." Kemudian bangsa itu menyuruh
orang ke Silo, lalu mereka mengangkat dari sana tabut perjanjian TUHAN semesta
alam, yang bersemayam di atas para kerub; kedua anak Eli, Hofni dan Pinehas,
ada di sana dekat tabut perjanjian Allah itu. Segera sesudah tabut perjanjian
TUHAN sampai ke perkemahan, bersoraklah seluruh orang Israel dengan nyaring,
sehingga bumi bergetar. Dan orang Filistin yang mendengar bunyi sorak itu
berkata: "Apakah bunyi sorak yang nyaring di perkemahan orang Ibrani
itu?" Ketika diketahui mereka, bahwa tabut TUHAN telah sampai ke
perkemahan itu, ketakutanlah orang Filistin, sebab kata mereka: "Allah
mereka telah datang ke perkemahan itu," dan mereka berkata:
"Celakalah kita, sebab seperti itu belum pernah terjadi dahulu. Celakalah
kita! Siapakah yang menolong kita dari tangan Allah yang maha dahsyat ini? Inilah
juga Allah, yang telah menghajar orang Mesir dengan berbagai-bagai tulah di
padang gurun. Kuatkanlah hatimu dan berlakulah seperti laki-laki, hai orang
Filistin, supaya kamu jangan menjadi budak orang Ibrani itu, seperti mereka
dahulu menjadi budakmu. Berlakulah seperti laki-laki dan berperanglah!"
Lalu berperanglah orang Filistin, sehingga orang Israel terpukul kalah. Mereka
melarikan diri masing-masing ke kemahnya. Amatlah besar kekalahan itu: dari
pihak Israel gugur tiga puluh ribu orang pasukan berjalan kaki. Lagipula tabut
Allah dirampas dan kedua anak Eli, Hofni dan Pinehas, tewas.
___
Ayo Saat Teduh: 09 April – Ranting Dalam Pokok Anggur, PokokAnggur Dalam Ranting
No comments:
Post a Comment