04 September - Yehezkiel 40:38-43:27
Pintu-pintu gerbang dan
pelataran-pelataran Bait Suci yang baru
Ada juga sebuah bilik, yang pintunya di balai
gerbang dan di sana orang membasuh korban bakaran. Dalam balai gerbang itu ada dua meja sebelah
sini dan dua meja sebelah sana, tempat menyembelih korban bakaran, korban
penghapus dosa dan korban penebus salah.
Di samping kiri balai gerbang, di sebelah luar, ada dua meja, dan di
samping kanan balai gerbang itu juga dua meja.
Jadi di pintu gerbang itu ada empat meja sebelah sini dan empat meja
sebelah sana; semuanya delapan meja di situ untuk tempat menyembelih
korban. Ada juga empat meja lagi untuk
korban bakaran, yang diperbuat dari batu pahat. Panjangnya satu setengah hasta,
lebarnya satu setengah hasta dan tingginya satu hasta. Di sana diletakkan
perkakas-perkakas untuk menyembelih korban bakaran dan korban sembelihan. Sekeliling ruangan itu dipakukan
gantungan-gantungan yang panjangnya setapak tangan, dan di atas meja-meja itu
diletakkan daging korban.
Lalu
dibawanya aku ke pelataran dalam, sungguh, di sana ada dua bilik, yaitu satu di
samping pintu gerbang utara dan mukanya menghadap ke selatan, satu lagi di
samping pintu gerbang selatan dan mukanya menghadap ke utara. Ia berkata kepadaku: "Bilik ini, yang
mukanya menghadap ke selatan, adalah bagi imam-imam yang bertugas di Bait
Suci, dan bilik yang mukanya menghadap
ke utara, adalah bagi imam-imam yang bertugas di mezbah; mereka ini adalah bani
Zadok dan hanya golongan inilah dari bani Lewi yang boleh mendekat kepada TUHAN
untuk menyelenggarakan kebaktian." Lalu
ia mengukur pelataran dalam: itu suatu empat persegi, yang panjangnya seratus
hasta dan lebarnya seratus hasta; mezbah ada di hadapan Bait Suci.
Bait
Suci yang baru
Lalu
dibawanya aku ke balai Bait Suci dan ia mengukur tiang-tiang temboknya:
tebalnya lima hasta yang sebelah sini dan lima hasta yang sebelah sana; lebar
pintu itu empat belas hasta dan dinding sampingnya masing-masing tiga
hasta. Panjang balai Bait Suci itu
adalah dua puluh hasta dan lebarnya dua belas hasta. Orang dapat naik ke situ
melalui tangga yang sepuluh tingkat dan dekat kedua tiang tembok itu ada dua
tiang, satu sebelah sini dan satu sebelah sana.
Kemudian
dibawanya aku ke dalam ruang besar Bait Suci dan ia mengukur tiang temboknya:
yang sebelah sini enam hasta tebalnya dan yang sebelah sana enam hasta
juga. Lebar pintu itu adalah sepuluh
hasta dan lebar dinding sampingnya adalah lima hasta sebelah sini dan lima
hasta sebelah sana. Panjang ruang besar diukur juga: empat puluh hasta dan
lebarnya dua puluh hasta. Lalu ia sampai
ke ruang dalam. Ia mengukur tiang temboknya: tebalnya dua hasta, dan lebar
pintu sendiri: enam hasta dan lebar dinding sampingnya tujuh hasta sebelah sini
dan tujuh hasta sebelah sana. Ia
mengukur panjang ruang dalam itu: dua puluh hasta, dan lebarnya: dua puluh
hasta sesuai dengan lebar ruang besar. Lalu ia berkata kepadaku: "Inilah
tempat maha kudus."
Kemudian ia
mengukur dinding Bait Suci itu: enam hasta tebalnya dan lebar kamar tambahan
yang terdapat di sekeliling Bait Suci itu, empat hasta. Kamar-kamar tambahan itu ada tiga tingkat dan
pada satu tingkat terdapat tiga puluh kamar. Pada sekeliling dinding Bait Suci
ada ceruk-ceruk untuk mengokohkan kamar-kamar tambahan itu, sebab kamar-kamar
ini tidak digabungkan pada dinding Bait Suci.
Dan kamar-kamar tambahan semakin lebih besar dari tingkat pertama sampai
tingkat ketiga selaras dengan bertambah besarnya ceruk-ceruk pada tiap tingkat
sekeliling Bait Suci itu; ada tangga menuju ke atas dan dengan demikian orang
dapat naik dari tingkat bawah ke tingkat atas melalui tingkat tengah. Aku melihat bahwa alas Bait Suci itu lebih
tinggi dari sekelilingnya. Dasar kamar-kamar tambahan itu berukuran satu
tongkat penuh, yaitu tingginya enam hasta.
Tebal dinding yang sebelah luar kamar tambahan adalah lima hasta; lebar
bagian alas Bait Suci yang dibiarkan kosong adalah lima hasta. Di antara alas
bangunan itu dan bilik-bilik ada jarak
dua puluh hasta sekeliling bangunan itu.
Dan pintu-pintu kamar tambahan ke luar ke bagian yang kosong itu, satu
pintu di sebelah utara dan satu pintu di sebelah selatan; dan lebar tempat yang
kosong itu adalah lima hasta sekeliling.
Bangunan yang terdapat di lapangan tertutup yang di sebelah barat
lebarnya tujuh puluh hasta, sedang dinding yang mengelilinginya tebalnya lima
hasta dan panjangnya sembilan puluh hasta.
Lalu ia
mengukur Bait Suci itu: seratus hasta panjangnya dan lapangan tertutup bersama
bangunan dan dindingnya: seratus hasta juga;
begitu juga lebarnya muka Bait Suci bersama lapangan tertutup sebelah
timur: seratus hasta. Kemudian ia mengukur
panjang bangunan yang terdapat di lapangan tertutup sebelah barat bersama
serambi-serambinya di kedua belah: seratus hasta.
Ruang besar,
ruang dalam dan balai luar ditutupi
dengan papan dan sekeliling ketiga ruang itu ada jendela-jendela yang berbidai
dan serambi-serambi. Di hadapan ambang itu seluruh Bait Suci ditutupi dengan
papan, mulai dari lantai sampai ke jendela-jendelanya--sedang jendela-jendela
ini terlindung-- sampai bagian atas
pintu dan ruang dalam dan juga di luar. Dan di seluruh dinding bagian dalam dan
bagian luar terukir gambar-gambar kerub
dan pohon-pohon korma, di antara dua kerub sebatang pohon korma, dan
masing-masing kerub itu mempunyai dua muka.
Dari sebelah yang satu muka manusia dan dari sebelah yang lain muka
singa yang menghadap ke pohon korma itu dan begitulah dibuat di seluruh Bait
Suci. Dari lantai sampai ke atas pintu
terukir kerub-kerub dan pohon-pohon korma pada dinding.
Tiang-tiang
pintu dari ruang besar adalah empat persegi. Dan di hadapan tempat maha kudus
ada sesuatu yang kelihatan menyerupai mezbah
dari kayu, tingginya tiga hasta, panjangnya dua hasta dan lebarnya dua hasta;
sudut-sudutnya serta alasnya dan dindingnya dari kayu. Ia berkata kepadaku:
"Inilah meja yang ada di hadirat TUHAN."
Ruang besar
mempunyai dua daun pintu dan tempat maha kudus
juga mempunyai dua daun pintu. Pada pintu-pintu itu ada dua daun pintu
yang dapat berputar, dua daun pintu pada pintu yang satu dan dua daun pintu
pada yang lain. Pada pintu-pintu ini
juga, yaitu pintu-pintu ruang besar, terukir kerub-kerub dan pohon-pohon korma,
seperti pada dinding-dinding. Di muka balai Bait Suci itu, yaitu di luar, ada
tangga kayu. Pada kedua dinding samping
dari balai itu ada jendela-jendela yang berbidai dan ukiran pohon-pohon
korma.
Bilik-bilik
untuk imam-imam
Lalu
diiringnya aku ke pelataran luar bagian utara dan dibawanya aku ke bilik-bilik
sebelah utara yang berhadapan dengan lapangan tertutup dan berhadapan dengan
bangunan yang di ujung barat. Panjang
bangunan bilik-bilik itu di sebelah utara ialah seratus hasta dan lebarnya lima
puluh hasta. Berhadapan dengan yang dua
puluh hasta dari pelataran dalam dan berhadapan dengan lantai batu yang
terdapat di pelataran luar ada serambi yang berhadap-hadapan dan yang
bertingkat tiga. Di depan bilik-bilik
itu ada gang menuju ke dalam yang lebarnya sepuluh hasta dan panjangnya seratus
hasta dan pintu-pintu masuknya adalah di sebelah utara. Bilik-bilik di tingkat atas adalah lebih kecil
dari bilik-bilik di tingkat bawah dan tingkat menengah dari bangunan itu oleh
karena serambi-serambi itu memakan lebih banyak tempat dari bilik-bilik
itu. Sebab bilik-bilik itu bertingkat
tiga dan tidak mempunyai tiang-tiang seperti yang ada di pelataran luar. Itulah
sebabnya bilik-bilik atas lebih kecil dari bilik-bilik bawah atau tengah. Di luar ada tembok yang sejajar dengan
barisan bilik-bilik, berdekatan dengan pelataran luar dan terdapat di hadapan
bilik-bilik; panjangnya lima puluh hasta.
Sebab barisan bilik yang berbatasan dengan pelataran luar panjangnya
adalah lima puluh hasta, tetapi barisan bilik yang berbatasan dengan Bait Suci
panjangnya seratus hasta. Di bagian
bawah bilik-bilik ini terdapat pintu masuk dari jurusan timur, kalau orang dari
pelataran luar ingin masuk ke dalamnya, dan
pintu itu terdapat pada pangkal tembok luar.
Di sebelah
selatan di hadapan lapangan tertutup itu dan di hadapan bangunan yang di ujung
barat ada juga bilik-bilik dan di depannya
ada gang. Bilik-bilik ini serupa dengan bilik-bilik yang di sebelah utara,
panjangnya dan lebarnya, pintu-pintu keluar dan rancangannya. Seperti
pintu-pintu masuk di sebelah utara begitulah
pintu-pintu masuk bilik-bilik yang di sebelah selatan. Ada juga pintu pada
pangkal jalan yang melintang di sisi tembok, yaitu pintu dari jurusan timur,
kalau orang ingin masuk ke dalam bilik-bilik.
Lalu ia
berkata kepadaku: "Bilik-bilik yang di utara dan bilik-bilik yang di
selatan yang menghadap ke lapangan tertutup, itulah bilik-bilik kudus, di mana
imam-imam, yang mendekat kepada TUHAN, memakan persembahan-persembahan maha
kudus. Di sana mereka akan menaruh persembahan-persembahan maha kudus, korban
sajian, korban penghapus dosa dan korban penebus salah, sebab tempat itu
kudus. Kalau para imam masuk ke tempat
kudus, mereka tidak akan keluar ke pelataran luar, sebelum mereka menanggalkan
pakaian mereka di sana, yang dipakainya waktu menyelenggarakan kebaktian, sebab
pakaian-pakaian itu adalah kudus. Mereka harus memakai pakaian yang lain,
barulah mereka boleh datang ke tempat umat TUHAN."
Ukuran-ukuran
lingkungan Bait Suci
Sesudah ia
selesai dengan mengukur seluruh bangunan dalam itu, ia mengiring aku menuju
pintu gerbang yang menghadap ke sebelah timur, lalu mengukur sekeliling
lingkungan Bait Suci itu. Ia mengukur
sisi timur dengan tongkat pengukur: lima ratus hasta menurut tongkat pengukur.
Lalu ia berputar dan mengukur sisi
utara: lima ratus hasta menurut tongkat pengukur. Ia berputar lagi ke sisi selatan dan mengukurnya: lima ratus
hasta menurut tongkat pengukur. Kemudian
ia berputar ke sisi barat dan mengukurnya: lima ratus hasta menurut tongkat
pengukur. Keempat sisinya diukur.
Sekeliling lingkungan itu ada tembok: panjangnya lima ratus hasta dan lebarnya
lima ratus hasta, untuk memisahkan yang kudus dari yang tidak kudus.
TUHAN
kembali ke Bait Suci dalam kemuliaan
Lalu
dibawanya aku ke pintu gerbang, yaitu pintu gerbang yang menghadap ke sebelah
timur. Sungguh, kemuliaan Allah Israel
datang dari sebelah timur dan terdengarlah suara seperti suara air terjun yang
menderu dan bumi bersinar karena kemuliaan-Nya.
Yang kelihatan kepadaku itu adalah seperti yang kelihatan kepadaku
ketika Ia datang untuk memusnahkan kota itu dan seperti yang kelihatan kepadaku
di tepi sungai Kebar, maka aku sembah sujud.
Sedang kemuliaan TUHAN masuk di dalam Bait Suci melalui pintu gerbang
yang menghadap ke sebelah timur, Roh itu
mengangkat aku dan membawa aku ke pelataran dalam, sungguh, Bait Suci itu penuh
kemuliaan TUHAN. Lalu aku mendengar Dia
berfirman kepadaku dari dalam Bait Suci itu--orang yang mengukur Bait Suci itu
berdiri di sampingku-- dan Ia berfirman
kepadaku: "Hai anak manusia, inilah tempat takhta-Ku dan inilah tempat
tapak kaki-Ku; di sinilah Aku akan diam di tengah-tengah orang Israel untuk
selama-lamanya dan kaum Israel tidak lagi akan menajiskan nama-Ku yang kudus,
baik mereka maupun raja-raja mereka, dengan persundalan mereka atau dengan
mayat raja-raja mereka yang sudah mati; juga
tidak dengan meletakkan ambang pintu mereka dekat ambang pintu-Ku atau
mendirikan tiang-tiang pintu mereka dekat tiang-tiang pintu-Ku, sehingga hanya
dinding yang memisahkan Aku dari mereka. Mereka menajiskan nama-Ku yang kudus
dengan perbuatan-perbuatan mereka yang keji, maka dari itu Aku menghabiskan
mereka dalam amarah-Ku. Sekarang, mereka
akan menjauhkan ketidaksetiaan mereka dan mayat raja-raja mereka dari pada-Ku
dan Aku akan diam di tengah-tengah mereka untuk selama-lamanya.
Maka engkau,
hai anak manusia, terangkanlah kepada kaum Israel tentang Bait Suci ini, agar
mereka menjadi malu melihat kesalahan-kesalahan mereka, juga bagaimana Bait
Suci itu kelihatan dan rancangannya. Dan
kalau mereka merasa malu melihat segala sesuatu yang dilakukan mereka,
gambarlah Bait Suci itu, bagian-bagiannya, pintu-pintu keluar dan pintu-pintu
masuknya dan seluruh bagannya; beritahukanlah kepada mereka segala peraturannya
dan hukumnya dan tuliskanlah itu di hadapan mereka, agar mereka melakukan
dengan setia segala hukumnya dan peraturannya.
Inilah ketentuan mengenai Bait Suci itu: seluruh daerah yang di puncak
gunung itu adalah maha kudus. Sungguh, inilah ketentuan mengenai Bait Suci
itu."
Ukuran-ukuran
mezbah dan pentahbisannya
Inilah
ukuran-ukuran mezbah itu dalam hasta, yaitu hasta yang setapak tangan lebih
panjang dari hasta biasa: paritnya adalah satu hasta dalamnya dan satu hasta
lebarnya dan sekeliling parit itu ada tepi yang tingginya satu jengkal. Dan
inilah tinggi mezbah itu: dari parit
yang di dalam tanah sampai jalur keliling yang terbawah adalah dua hasta dan
lebar jalur keliling itu adalah satu hasta. Dari jalur keliling yang terbawah
sampai jalur keliling yang di atas ada empat hasta dan lebar jalur keliling itu
satu hasta juga. Tempat perapian itu
adalah empat hasta tingginya dan dari tempat perapian itu muncul ke atas empat
tanduk. Tempat perapian itu panjangnya
dua belas hasta dan lebarnya dua belas hasta, jadi empat persegi. Jalur yang mengelilingi perapian itu
panjangnya empat belas hasta dan lebarnya empat belas hasta, jadi empat persegi
juga. Sekeliling mezbah itu ada parit, yang satu hasta lebarnya dan sekeliling
parit itu ada tepinya, yang setengah hasta lebarnya. Tangga mezbah itu adalah
sebelah timur.
Lalu Ia
berfirman kepadaku: "Hai anak manusia, beginilah firman Tuhan ALLAH:
Beginilah peraturan mengenai mezbah itu: Ketika sudah selesai dibuat dan hendak
mempersembahkan korban bakaran di atasnya dan menyiramkan darah padanya, berikanlah kepada imam-imam orang Lewi dari
keturunan Zadok seekor lembu jantan muda untuk korban penghapus dosa, sebab
merekalah yang boleh mendekat kepada-Ku untuk menyelenggarakan kebaktian,
demikianlah firman Tuhan ALLAH. Dan
ambillah sedikit dari darah itu dan bubuhlah itu pada keempat tanduk mezbah itu
dan pada keempat sudut jalur keliling itu dan pada tepinya sekeliling; dengan
demikian engkau menyucikan mezbah itu dan mengadakan pendamaian baginya. Ambillah lembu jantan untuk korban penghapus
dosa itu dan orang harus membakarnya di tempat yang sudah ditentukan sekitar
Bait Suci, di luar tempat kudus. Pada
hari kedua engkau harus mempersembahkan seekor kambing jantan yang tidak
bercela sebagai korban penghapus dosa dan orang harus menyucikan mezbah itu
seperti sudah disucikan dengan lembu jantan.
Sesudah upacara penyucian itu engkau selesaikan, engkau harus
mempersembahkan seekor lembu jantan muda yang tidak bercela dan seekor domba
jantan dari antara domba-domba, yang tidak bercela. Engkau harus membawanya ke hadapan TUHAN dan
imam-imam harus menaburkan garam ke atasnya dan mempersembahkannya sebagai
korban bakaran bagi TUHAN. Selama tujuh
hari engkau harus mengolah setiap hari seekor kambing sebagai korban penghapus
dosa; harus diolah juga seekor lembu jantan muda dan domba jantan dari antara
domba-domba, yang tidak bercela. Tujuh
hari lamanya mereka harus mengadakan pendamaian bagi mezbah itu serta
mentahirkannya, dan dengan demikian mentahbiskan mezbah itu. Sesudah hari-hari itu berakhir, maka pada
hari kedelapan dan seterusnya imam-imam akan mengolah korban-korban bakaranmu
dan korban-korban keselamatanmu di atas mezbah itu dan Aku akan berkenan kepada
kamu, demikianlah firman Tuhan ALLAH."
___
Ayo Saat Teduh: 04 September –Daud Mengandalkan Kasih Setia Allah (1)
No comments:
Post a Comment