15 September - Ester 5:1-10:3
Ester menghadap raja
Pada hari
yang ketiga Ester mengenakan pakaian ratu, lalu berdirilah ia di pelataran
dalam istana raja, tepat di depan istana raja. Raja bersemayam di atas takhta
kerajaan di dalam istana, berhadapan dengan pintu istana itu. Ketika raja melihat Ester, sang ratu, berdiri
di pelataran, berkenanlah raja kepadanya, sehingga raja mengulurkan tongkat
emas yang di tangannya ke arah Ester, lalu mendekatlah Ester dan menyentuh
ujung tongkat itu. Tanya raja kepadanya:
"Apa maksudmu, hai ratu Ester, dan apa keinginanmu? Sampai setengah
kerajaan sekalipun akan diberikan kepadamu." Jawab Ester: "Jikalau baik pada
pemandangan raja, datanglah kiranya raja dengan Haman pada hari ini ke
perjamuan yang diadakan oleh hamba bagi raja." Maka titah raja: "Suruhlah Haman datang
dengan segera, supaya kami memenuhi permintaan Ester." Lalu raja datang
dengan Haman ke perjamuan yang diadakan oleh Ester. Sementara minum anggur bertanyalah raja
kepada Ester: "Apakah permintaanmu? Niscaya akan dikabulkan. Dan apakah
keinginanmu? Sampai setengah kerajaan sekalipun akan dipenuhi." Maka jawab Ester: "Permintaan dan
keinginan hamba ialah: Jikalau hamba
mendapat kasih raja, dan jikalau baik pada pemandangan raja mengabulkan
permintaan serta memenuhi keinginan hamba, datang pulalah kiranya raja dengan
Haman ke perjamuan yang akan hamba adakan bagi raja dan Haman; maka besok akan
hamba lakukan yang dikehendaki raja."
Haman
menyuruh mendirikan tiang penyulaan untuk Mordekhai
Pada hari
itu keluarlah Haman dengan hati riang dan gembira; tetapi ketika Haman melihat
Mordekhai ada di pintu gerbang istana raja, tidak bangkit dan tidak bergerak
menghormati dia, maka sangat panaslah hati Haman kepada Mordekhai. Tetapi Haman menahan hatinya, lalu pulanglah
ia ke rumahnya dan menyuruh datang sahabat-sahabatnya dan Zeresh,
isterinya. Maka Haman menceriterakan
kepada mereka itu besarnya kekayaannya, banyaknya anaknya laki-laki, dan segala
kebesaran yang diberikan raja kepadanya serta kenaikan pangkatnya di atas para
pembesar dan pegawai raja. Lagi kata
Haman: "Tambahan pula tiada seorangpun diminta oleh Ester, sang ratu,
untuk datang bersama-sama dengan raja ke perjamuan yang diadakannya, kecuali aku;
dan untuk besokpun aku diundangnya bersama-sama dengan raja. Akan tetapi semuanya itu tidak berguna
bagiku, selama aku masih melihat si Mordekhai, si Yahudi itu, duduk di pintu
gerbang istana raja." Lalu kata
Zeresh, isterinya, dan semua sahabatnya kepadanya: "Suruhlah orang membuat
tiang yang tingginya lima puluh hasta, dan persembahkanlah besok pagi kepada
raja, supaya Mordekhai disulakan orang pada tiang itu; kemudian dapatlah engkau
dengan bersukacita pergi bersama-sama dengan raja ke perjamuan itu." Hal
itu dipandang baik oleh Haman, lalu ia menyuruh membuat tiang itu.
Mordekhai
dihormati
Pada malam
itu juga raja tidak dapat tidur. Maka bertitahlah baginda membawa kitab
pencatatan sejarah, lalu dibacakan di hadapan raja. Dan di situ didapati suatu catatan tentang
Mordekhai, yang pernah memberitahukan bahwa Bigtan dan Teresh, dua orang
sida-sida raja yang termasuk golongan penjaga pintu, telah berikhtiar membunuh
raja Ahasyweros. Maka bertanyalah raja:
"Kehormatan dan kebesaran apakah yang dianugerahkan kepada Mordekhai oleh
sebab perkara itu?" Jawab para biduanda raja yang bertugas pada baginda:
"Kepadanya tidak dianugerahkan suatu apapun." Maka bertanyalah raja: "Siapakah itu
yang ada di pelataran?" Pada waktu itu Haman baru datang di pelataran luar
istana raja untuk memberitahukan kepada baginda, bahwa ia hendak menyulakan
Mordekhai pada tiang yang sudah didirikannya untuk dia. Lalu jawab para biduanda raja kepada baginda:
"Itulah Haman, ia berdiri di pelataran." Maka titah raja:
"Suruhlah dia masuk." Setelah
Haman masuk, bertanyalah raja kepadanya: "Apakah yang harus dilakukan
kepada orang yang raja berkenan menghormatinya?" Kata Haman dalam hatinya:
"Kepada siapa lagi raja berkenan menganugerahkan kehormatan lebih dari
kepadaku?" Oleh karena itu jawab
Haman kepada raja: "Mengenai orang yang raja berkenan menghormatinya, hendaklah diambil pakaian kerajaan yang biasa
dipakai oleh raja sendiri, dan lagi kuda yang biasa dikendarai oleh raja
sendiri dan yang diberi mahkota kerajaan di kepalanya, dan hendaklah diserahkan pakaian dan kuda itu
ke tangan seorang dari antara para pembesar raja, orang-orang bangsawan, lalu
hendaklah pakaian itu dikenakan kepada orang yang raja berkenan menghormatinya,
kemudian hendaklah ia diarak dengan mengendarai kuda itu melalui lapangan kota
sedang orang berseru-seru di depannya: Beginilah dilakukan kepada orang yang
raja berkenan menghormatinya!" Maka
titah raja kepada Haman: "Segera ambillah pakaian dan kuda itu, seperti
yang kaukatakan itu, dan lakukanlah demikian kepada Mordekhai, orang Yahudi,
yang duduk di pintu gerbang istana. Sepatah katapun janganlah kaulalaikan dari
pada segala yang kaukatakan itu." Lalu
Haman mengambil pakaian dan kuda itu, dan dikenakannya pakaian itu kepada
Mordekhai, kemudian diaraknya Mordekhai melalui lapangan kota itu, sedang ia
menyerukan di depannya: "Beginilah dilakukan kepada orang yang raja
berkenan menghormatinya."
Kemudian
kembalilah Mordekhai ke pintu gerbang istana raja, tetapi Haman bergesa-gesa
pulang ke rumahnya dengan sedih hatinya dan berselubung kepalanya. Dan Haman menceritakan kepada Zeresh,
isterinya, dan kepada semua sahabatnya apa yang dialaminya. Maka kata para
orang arif bijaksana dan Zeresh, isterinya, kepadanya: "Jikalau Mordekhai,
yang di depannya engkau sudah mulai jatuh, adalah keturunan Yahudi, maka engkau
tidak akan sanggup melawan dia, malahan engkau akan jatuh benar-benar di
depannya." Selagi mereka itu
bercakap-cakap dengan dia, datanglah sida-sida raja, lalu mengantarkan Haman
dengan segera ke perjamuan yang diadakan oleh Ester.
Haman
diadukan oleh Ester dan dihukum mati
Datanglah
raja dengan Haman untuk dijamu oleh Ester, sang ratu. Pada hari yang kedua itu, sementara minum
anggur, bertanyalah pula raja kepada Ester: "Apakah permintaanmu, hai ratu
Ester? Niscaya akan dikabulkan. Dan apakah keinginanmu? Sampai setengah
kerajaan sekalipun akan dipenuhi." Maka
jawab Ester, sang ratu: "Ya raja, jikalau hamba mendapat kasih raja dan
jikalau baik pada pemandangan raja, karuniakanlah kiranya kepada hamba nyawa
hamba atas permintaan hamba, dan bangsa hamba atas keinginan hamba. Karena kami, hamba serta bangsa hamba, telah
terjual untuk dipunahkan, dibunuh dan dibinasakan. Jikalau seandainya kami
hanya dijual sebagai budak laki-laki dan perempuan, niscaya hamba akan berdiam
diri, tetapi malapetaka ini tiada taranya di antara bencana yang menimpa
raja." Maka bertanyalah raja
Ahasyweros kepada Ester, sang ratu: "Siapakah orang itu dan di manakah dia
yang hatinya mengandung niat akan berbuat demikian?" Lalu jawab Ester: "Penganiaya dan musuh
itu, ialah Haman, orang jahat ini!" Maka Hamanpun sangatlah ketakutan di
hadapan raja dan ratu. Lalu bangkitlah
raja dengan panas hatinya dari pada minum anggur dan keluar ke taman istana;
akan tetapi Haman masih tinggal untuk memohon nyawanya kepada Ester, sang ratu,
karena ia melihat, bahwa telah putus niat raja untuk mendatangkan celaka
kepadanya.
Ketika raja
kembali dari taman istana ke dalam ruangan minum anggur, maka Haman berlutut
pada katil tempat Ester berbaring. Maka titah raja: "Masih jugakah ia
hendak menggagahi sang ratu di dalam istanaku sendiri?" Tatkala titah raja
itu keluar dari mulutnya, maka diselubungi oranglah muka Haman. Sembah Harbona, salah seorang sida-sida yang
di hadapan raja: "Lagipula tiang yang dibuat Haman untuk Mordekhai, orang
yang menyelamatkan raja dengan pemberitahuannya itu, telah berdiri di dekat
rumah Haman, lima puluh hasta tingginya." Lalu titah raja: "Sulakan
dia pada tiang itu." Kemudian Haman
disulakan pada tiang yang didirikannya untuk Mordekhai. Maka surutlah panas
hati raja.
Perintah
raja yang menguntungkan orang Yahudi
Pada hari
itu juga raja Ahasyweros mengaruniakan harta milik Haman, seteru orang Yahudi,
kepada Ester, sang ratu, dan Mordekhai masuk menghadap raja, karena Ester telah
memberitahukan apa pertalian Mordekhai dengan dia. Maka raja mencabut cincin meterai yang
diambil dari pada Haman, lalu diserahkannya kepada Mordekhai; dan Mordekhai
diangkat oleh Ester menjadi kuasa atas harta milik Haman. Kemudian Ester berkata lagi kepada raja
sambil sujud pada kakinya dan menangis memohon karunianya, supaya dibatalkannya
maksud jahat Haman, orang Agag itu, serta rancangan yang sudah dibuatnya
terhadap orang Yahudi. Maka raja
mengulurkan tongkat emas kepada Ester, lalu bangkitlah Ester dan berdiri di
hadapan raja, serta sembahnya:
"Jikalau baik pada pemandangan raja dan jikalau hamba mendapat kasih raja,
dan hal ini kiranya dipandang benar oleh raja dan raja berkenan kepada hamba,
maka hendaklah dikeluarkan surat titah untuk menarik kembali surat-surat yang
berisi rancangan Haman bin Hamedata, orang Agag itu, yang ditulisnya untuk
membinasakan orang Yahudi di dalam semua daerah kerajaan. Karena bagaimana hamba dapat melihat
malapetaka yang menimpa bangsa hamba dan bagaimana hamba dapat melihat
kebinasaan sanak saudara hamba?" Maka
jawab raja Ahasyweros kepada Ester, sang ratu, serta kepada Mordekhai, orang
Yahudi itu: "Harta milik Haman telah kukaruniakan kepada Ester, dan Haman
sendiri telah disulakan pada tiang karena ia sudah mengacungkan tangannya
kepada orang Yahudi. Tuliskanlah atas
nama raja apa yang kamu pandang baik tentang orang Yahudi dan meteraikanlah
surat itu dengan cincin meterai raja, karena surat yang dituliskan atas nama
raja dan dimeteraikan dengan cincin meterai raja tidak dapat ditarik
kembali." Pada waktu itu juga
dipanggillah para panitera raja, dalam bulan yang ketiga--yakni bulan
Siwan--pada tanggal dua puluh tiga, dan sesuai dengan segala yang diperintahkan
Mordekhai ditulislah surat kepada orang Yahudi, dan kepada para wakil
pemerintah, para bupati dan para pembesar daerah, dari India sampai ke Etiopia,
seratus dua puluh tujuh daerah, kepada tiap-tiap daerah menurut tulisannya dan
kepada tiap-tiap bangsa menurut bahasanya, dan juga kepada orang Yahudi menurut
tulisan dan bahasanya. Maka ditulislah
pesan atas nama raja Ahasyweros dan dimeterai dengan cincin meterai raja, lalu
dengan perantaraan pesuruh-pesuruh cepat yang berkuda, yang mengendarai kuda
kerajaan yang tangkas yang diternakkan di pekudaan, dikirimkanlah
surat-surat yang isinya: raja
mengizinkan orang Yahudi di tiap-tiap kota untuk berkumpul dan mempertahankan
nyawanya serta memunahkan, membunuh atau membinasakan segala tentara, bahkan
anak-anak dan perempuan-perempuan, dari bangsa dan daerah yang hendak menyerang
mereka, dan untuk merampas harta miliknya,
pada hari yang sama di segala daerah raja Ahasyweros, pada tanggal tiga
belas bulan yang kedua belas, yakni bulan Adar.
Salinan pesan tertulis itu harus diundangkan di tiap-tiap daerah, lalu
diumumkan kepada segala bangsa, dan orang Yahudi harus bersiap-siap untuk hari
itu akan melakukan pembalasan kepada musuhnya.
Maka dengan terburu-buru dan tergesa-gesa berangkatlah pesuruh-pesuruh
cepat yang mengendarai kuda kerajaan yang tangkas itu, atas titah raja, dan
undang-undang itu dikeluarkan di dalam benteng Susan. Dan Mordekhai keluar dari hadapan raja dengan
memakai pakaian kerajaan dari pada kain ungu tua dan kain lenan, dengan memakai
tajuk emas yang mengagumkan serta jubah dari pada kain lenan halus dan kain
ungu muda. Maka kota Susanpun bertempiksoraklah dan bersukaria: orang Yahudi telah beroleh kelapangan hati
dan sukacita, kegirangan dan kehormatan.
Demikian juga di tiap-tiap daerah dan di tiap-tiap kota, di tempat
manapun titah dan undang-undang raja telah sampai, ada sukacita dan kegirangan
di antara orang Yahudi, dan perjamuan serta hari gembira; dan lagi banyak dari
antara rakyat negeri itu masuk Yahudi, karena mereka ditimpa ketakutan kepada
orang Yahudi.
Tindakan
orang Yahudi terhadap musuhnya
Dalam bulan
yang kedua belas--yakni bulan Adar--,pada hari yang ketiga belas, ketika titah
serta undang-undang raja akan dilaksanakan, pada hari musuh-musuh orang Yahudi
berharap mengalahkan orang Yahudi, terjadilah yang sebaliknya: orang Yahudi
mengalahkan pembenci-pembenci mereka. Maka
berkumpullah orang Yahudi di dalam kota-kotanya di seluruh daerah raja
Ahasyweros, untuk membunuh orang-orang yang berikhtiar mencelakakan mereka, dan
tiada seorangpun tahan menghadapi mereka, karena ketakutan kepada orang Yahudi
telah menimpa segala bangsa itu. Dan
semua pembesar daerah dan wakil pemerintahan dan bupati serta pejabat kerajaan
menyokong orang Yahudi, karena ketakutan kepada Mordekhai telah menimpa
mereka. Sebab Mordekhai besar
kekuasaannya di dalam istana raja dan tersiarlah berita tentang dia ke segenap
daerah, karena Mordekhai itu bertambah-tambah besar kekuasaannya. Maka orang Yahudi mengalahkan semua musuhnya:
mereka memukulnya dengan pedang, membunuh dan membinasakannya; mereka berbuat
sekehendak hatinya terhadap pembenci-pembenci mereka. Di dalam benteng Susan saja orang Yahudi
membunuh dan membinasakan lima ratus orang.
Juga Parsandata, Dalfon, Aspata, Porata,
Adalya, Aridata, Parmasta, Arisai,
Aridai dan Waizata, kesepuluh anak
laki-laki Haman bin Hamedata, seteru orang Yahudi, dibunuh oleh mereka, tetapi
kepada barang rampasan tidaklah mereka mengulurkan tangan. Pada hari itu juga jumlah orang-orang yang
terbunuh di dalam benteng Susan disampaikan ke hadapan raja. Lalu titah raja kepada Ester, sang ratu:
"Di dalam benteng Susan saja orang Yahudi telah membunuh dan membinasakan
lima ratus orang beserta kesepuluh anak Haman. Di daerah-daerah kerajaan yang
lain, entahlah apa yang diperbuat mereka. Dan apakah permintaanmu sekarang?
Niscaya akan dikabulkan. Dan apakah keinginanmu lagi? Niscaya dipenuhi." Lalu jawab Ester: "Jikalau baik pada
pemandangan raja, diizinkanlah kiranya kepada orang Yahudi yang di Susan untuk
berbuat besokpun sesuai dengan undang-undang untuk hari ini, dan kesepuluh anak
Haman itu hendaklah disulakan pada tiang."
Rajapun menitahkan berbuat demikian; maka undang-undang itu dikeluarkan
di Susan dan kesepuluh anak Haman disulakan orang. Jadi berkumpullah orang Yahudi yang di Susan
pada hari yang keempat belas bulan Adar juga dan dibunuhnyalah di Susan tiga
ratus orang, tetapi kepada barang rampasan tidaklah mereka mengulurkan
tangan. Orang Yahudi yang lain, yang ada
di dalam daerah kerajaan, berkumpul dan mempertahankan nyawanya serta mendapat
keamanan terhadap musuhnya; mereka membunuh tujuh puluh lima ribu orang di
antara pembenci-pembenci mereka, tetapi kepada barang rampasan tidaklah mereka
mengulurkan tangan. Hal itu terjadi pada
hari yang ketiga belas dalam bulan Adar. Pada hari yang keempat belas
berhentilah mereka dan hari itu dijadikan mereka hari perjamuan dan
sukacita. Akan tetapi orang Yahudi yang
di Susan berkumpul, baik pada hari yang ketiga belas, baik pada hari yang
keempat belas dalam bulan itu. Lalu berhentilah mereka pada hari yang kelima
belas dan hari itu dijadikan mereka hari perjamuan dan sukacita. Oleh sebab itu orang Yahudi yang di
pedusunan, yakni yang diam di perkampungan merayakan hari yang keempat belas
bulan Adar itu sebagai hari sukacita dan hari perjamuan, dan sebagai hari
gembira untuk antar-mengantar makanan.
Penetapan
hari raya Purim
Maka
Mordekhai menuliskan peristiwa itu, lalu mengirimkan surat-surat kepada semua
orang Yahudi di seluruh daerah raja Ahasyweros, baik yang dekat baik yang
jauh, untuk mewajibkan mereka, supaya
tiap-tiap tahun merayakan hari yang keempat belas dan yang kelima belas bulan
Adar, karena pada hari-hari itulah orang
Yahudi mendapat keamanan terhadap musuhnya dan dalam bulan itulah dukacita
mereka berubah menjadi sukacita dan hari perkabungan menjadi hari gembira, dan
supaya menjadikan hari-hari itu hari perjamuan dan sukacita dan hari untuk
antar-mengantar makanan dan untuk bersedekah kepada orang-orang miskin. Maka orang Yahudi menerima sebagai ketetapan
apa yang sudah dimulai mereka melakukannya dan apa yang ditulis Mordekhai
kepada mereka. Sesungguhnya Haman bin
Hamedata, orang Agag, seteru semua orang Yahudi itu, telah merancangkan hendak
membinasakan orang Yahudi dan diapun telah membuang pur--yakni undi--untuk
menghancurkan dan membinasakan mereka, akan
tetapi ketika hal itu disampaikan ke hadapan raja, maka dititahkannyalah dengan
surat, supaya rancangan jahat yang dibuat Haman terhadap orang Yahudi itu
dibalikkan ke atas kepalanya. Maka Haman beserta anak-anaknya disulakan pada
tiang. Oleh sebab itulah hari-hari itu
disebut Purim, menurut kata pur. Oleh sebab itu jugalah, yakni karena seluruh
isi surat itu dan karena apa yang dilihat mereka mengenai hal itu dan apa yang
dialami mereka, orang Yahudi menerima
sebagai kewajiban dan sebagai ketetapan bagi dirinya sendiri dan keturunannya
dan bagi sekalian orang yang akan bergabung dengan mereka, bahwa mereka tidak
akan melampaui merayakan kedua hari itu tiap-tiap tahun, menurut yang
dituliskan tentang itu dan pada waktu yang ditentukan, dan bahwa hari-hari itu akan diperingati dan
dirayakan di dalam tiap-tiap angkatan, di dalam tiap-tiap kaum, di tiap-tiap
daerah, di tiap-tiap kota, sehingga hari-hari Purim itu tidak akan lenyap dari
tengah-tengah orang Yahudi dan peringatannya tidak akan berakhir dari antara
keturunan mereka.
Lalu Ester,
sang ratu, anak Abihail, menulis surat, bersama-sama dengan Mordekhai, orang
Yahudi itu; surat yang kedua tentang hari raya Purim ini dituliskannya dengan
segala ketegasan untuk menguatkannya. Lalu
dikirimkanlah surat-surat kepada semua orang Yahudi di dalam keseratus dua
puluh tujuh daerah kerajaan Ahasyweros, dengan kata-kata salam dan setia, supaya hari-hari Purim itu dirayakan pada
waktu yang ditentukan, seperti yang diwajibkan kepada mereka oleh Mordekhai,
orang Yahudi itu, dan oleh Ester, sang ratu, dan seperti yang diwajibkan mereka
kepada dirinya sendiri serta keturunan mereka, mengenai hal berpuasa dan
meratap-ratap. Demikianlah perintah
Ester menetapkan perihal Purim itu, kemudian dituliskan di dalam kitab.
Kebesaran
Mordekhai
Maka raja
Ahasyweros mengenakan upeti atas negeri dan daerah-daerah pesisir juga. Segala perbuatannya yang hebat serta gagah
dan pemberitaan yang seksama tentang kebesaran yang dikaruniakan raja kepada
Mordekhai, bukankah semuanya itu tertulis di dalam kitab sejarah raja-raja
Media dan Persia? Karena Mordekhai,
orang Yahudi itu, menjadi orang kedua di bawah raja Ahasyweros, dan ia
dihormati oleh orang Yahudi serta disukai oleh banyak sanak saudaranya, sebab
ia mengikhtiarkan yang baik bagi bangsanya dan berbicara untuk keselamatan bagi
semua orang sebangsanya.
___
No comments:
Post a Comment