12 September - Zakaria 6:1-15; Ezra 5:3-6:14; Zakaria 7:1-8:23
Zakaria
6:1-15
Penglihatan kedelapan: empat kereta
Aku
melayangkan mataku pula, maka aku melihat: tampak keluar empat kereta dari
antara dua gunung. Adapun gunung-gunung itu adalah gunung-gunung tembaga. Kereta pertama ditarik oleh kuda merah,
kereta kedua oleh kuda hitam. Kereta
ketiga oleh kuda putih, dan kereta keempat oleh kuda yang berbelang-belang dan
berloreng-loreng. Berbicaralah aku
kepada malaikat yang berbicara dengan aku itu: "Apakah arti semuanya ini,
tuanku?" Berbicaralah malaikat itu
kepadaku: "Semuanya ini keluar ke arah keempat mata angin, sesudah mereka
menghadap kepada Tuhan seluruh bumi."
Yang ditarik oleh kuda hitam itu keluar ke Tanah Utara; yang putih itu
keluar ke arah barat; yang berbelang-belang itu keluar ke Tanah Selatan; dan yang merah itu keluar, gelisah untuk
pergi, hendak menjelajahi bumi. Lalu berkatalah ia: "Pergilah, jelajahilah
bumi!" Maka mereka menjelajahi bumi.
Kemudian berteriaklah ia kepadaku: "Lihat, mereka yang keluar ke
Tanah Utara itu akan menenteramkan roh-Ku di Tanah Utara."
Kerajaan
Sang Tunas di Yerusalem
Datanglah
firman TUHAN kepadaku, bunyinya: "Pergilah
pada hari ini juga ke rumah Yosia bin Zefanya dan pungutlah persembahan dari
pihak orang-orang buangan, yaitu dari Heldai, Tobia dan Yedaya, semuanya
orang-orang yang sudah datang kembali dari Babel, pungutlah perak dan emas, buatlah mahkota dan
kenakanlah itu pada kepala imam besar Yosua bin Yozadak; katakanlah kepadanya: Beginilah firman TUHAN
semesta alam: Inilah orang yang bernama Tunas. Ia akan bertunas dari tempatnya
dan ia akan mendirikan bait TUHAN. Dialah
yang akan mendirikan bait TUHAN, dan dialah yang akan mendapat keagungan dan
akan duduk memerintah di atas takhtanya. Di sebelah kanannya akan ada seorang
imam dan permufakatan tentang damai akan ada di antara mereka berdua. Dan mahkota itu akan tetap tinggal dalam bait
TUHAN sebagai tanda peringatan akan Heldai, Tobia, Yedaya dan akan Yosia bin
Zefanya. Orang-orang dari jauh akan
datang untuk turut membangun bait TUHAN; maka kamu akan mengetahui bahwa TUHAN
semesta alam yang mengutus aku kepadamu. Dan hal ini akan terjadi, apabila kamu
dengan baik-baik mendengarkan suara TUHAN Allahmu."
Ezra
5:3-6:14
Pembangunan dimulai lagi dengan izin raja
Darius
Tetapi pada
waktu itu juga datanglah kepada mereka Tatnai, bupati daerah sebelah barat
sungai Efrat, bersama-sama dengan Syetar-Boznai dan rekan-rekan mereka, dan
beginilah katanya kepada mereka: "Siapakah yang memberi perintah kepadamu
untuk membangun rumah ini dan menyelesaikan tembok ini?" Lalu katanya pula kepada mereka:
"Siapakah nama-nama orang yang mendirikan bangunan ini?" Tetapi mata Allah mengamat-amati para tua-tua
orang Yahudi, sehingga mereka tidak dipaksa berhenti oleh orang-orang itu
sampai ada berita diterima oleh Darius dan kemudian dikirim kembali surat
jawaban mengenai hal itu.
Inilah
salinan surat yang dikirim Tatnai, bupati daerah sebelah barat sungai Efrat,
bersama-sama dengan Syetar-Boznai dan rekan-rekannya, para punggawa daerah
sebelah barat sungai Efrat, kepada raja Darius.
Mereka mengirim laporan tertulis kepadanya yang bunyinya sebagai
berikut:
"Ke
hadapan raja Darius. Salam sejahtera! Kiranya
raja maklum, bahwa kami datang ke daerah Yehuda, ke rumah Allah yang maha
besar. Rumah itu sedang dibangun dengan batu yang besar-besar, sedang
dindingnya dilapis dengan kayu, dan pekerjaan itu dikerjakan dengan seksama dan
berjalan lancar di tangan mereka. Kemudian
kami menanyai para tua-tua itu dan beginilah kata kami kepada mereka: Siapakah
yang memberi perintah kepadamu untuk membangun rumah ini dan menyelesaikan
tembok ini? Lagipula kami tanyakan
kepada mereka nama-nama mereka, untuk memberitahukannya kepada tuanku, dengan
mencatat nama orang-orang yang mengepalai mereka. Inilah jawaban yang diberikan mereka kepada
kami: Kami adalah hamba-hamba Allah semesta langit dan bumi, dan kami membangun
kembali rumah, yang telah didirikan bertahun-tahun sebelumnya, didirikan dan
diselesaikan oleh seorang raja Israel yang agung. Tetapi sesudah nenek moyang kami
membangkitkan murka Allah semesta langit, mereka diserahkan-Nya ke dalam tangan
Nebukadnezar, raja negeri Babel, orang Kasdim, yang merusak rumah itu dan
mengangkut bangsa itu sebagai tawanan ke negeri Babel. Akan tetapi pada tahun pertama zaman Koresh,
raja negeri Babel, dikeluarkanlah perintah oleh raja Koresh untuk membangun
rumah Allah ini. Juga perlengkapan emas
dan perak dari rumah Allah, yang telah diambil oleh Nebukadnezar dari bait suci
yang di Yerusalem dan dibawa ke dalam bait suci yang di Babel, diambil pula
oleh raja Koresh dari bait suci yang di Babel itu, dan diserahkan kepada
seorang yang bernama Sesbazar yang telah diangkatnya menjadi bupati. Perintahnya kepadanya: Ambillah perlengkapan
ini, pergilah dan taruhlah itu di dalam bait suci yang di Yerusalem, dan biarlah
rumah Allah dibangun di tempatnya yang semula.
Kemudian datanglah Sesbazar, meletakkan dasar rumah Allah yang ada di
Yerusalem, dan sejak waktu itu sampai sekarang dikerjakanlah pembangunannya,
hanya belum selesai. Oleh sebab itu,
jikalau dianggap baik oleh raja, maka hendaklah diadakan penyelidikan di dalam
gedung perbendaharaan raja, di sana, di Babel, apakah pernah dikeluarkan
perintah oleh raja Koresh untuk membangun kembali rumah Allah yang di Yerusalem
itu. Kemudian keputusan raja tentang hal itu kiranya dikirimkan kepada
kami." Sesudah itu atas perintah
raja Darius diadakanlah penyelidikan di perbendaharaan di Babel, di tempat
naskah-naskah disimpan. Kemudian di
Ahmeta, benteng yang di propinsi Media, didapati sebuah gulungan, yang isinya
sebagai berikut:
"Piagam: Pada tahun pertama zaman raja Koresh
dikeluarkanlah perintah oleh raja Koresh: Mengenai rumah Allah di Yerusalem.
Rumah itu haruslah dibangun kembali sebagai tempat orang mempersembahkan korban
sembelihan dan korban api-apian; haruslah tingginya enam puluh hasta dan
lebarnya enam puluh hasta. Dan haruslah
dipasang tiga lapis batu besar-besar dan satu lapis kayu. Biayanya harus
dibayar dari perbendaharaan kerajaan. Dan
juga perlengkapan emas dan perak rumah Allah yang diambil oleh Nebukadnezar
dari bait suci yang di Yerusalem dan dibawa ke Babel itu haruslah dikembalikan,
supaya kembali pula ke dalam bait suci yang di Yerusalem, ke tempatnya yang
semula; dan engkau haruslah menaruhnya di dalam rumah Allah."
"Oleh
sebab itu, hai Tatnai, bupati daerah seberang sungai Efrat, dan Syetar-Boznai
serta rekan-rekanmu, para punggawa daerah seberang sungai Efrat, hendaklah kamu
menjauhkan diri dari sana. Biarkanlah
pekerjaan membangun rumah Allah itu. Bupati dan para tua-tua orang Yahudi boleh
membangun rumah Allah itu di tempatnya yang semula. Lagipula telah dikeluarkan perintah olehku
tentang apa yang harus kamu perbuat terhadap para tua-tua orang Yahudi mengenai
pembangunan rumah Allah itu, yakni dari pada penghasilan kerajaan, dari pada
upeti daerah seberang sungai Efrat, haruslah dengan seksama dan dengan tidak
bertangguh diberi biaya kepada orang-orang itu.
Dan apa yang diperlukan, yakni lembu jantan muda, domba jantan, anak
domba untuk korban bakaran bagi Allah semesta langit, juga gandum, garam,
anggur dan minyak, menurut petunjuk para imam yang di Yerusalem, semuanya itu
harus diberikan kepada mereka hari demi hari tanpa kelalaian, supaya mereka selalu mempersembahkan korban
yang menyenangkan kepada Allah semesta langit dan mendoakan raja serta
anak-anaknya. Selanjutnya telah
dikeluarkan perintah olehku, supaya setiap orang yang melanggar keputusan ini,
akan dicabut sebatang tiang dari rumahnya, untuk menyulakannya pada ujung tiang
itu dan supaya rumahnya dijadikan reruntuhan oleh karena hal itu. Maka Allah, yang sudah membuat nama-Nya diam
di sana, biarlah Ia merobohkan setiap raja dan setiap bangsa, yang mengacungkan
tangan untuk melanggar keputusan ini dan membinasakan rumah Allah yang di
Yerusalem itu. Aku, Darius, yang mengeluarkan perintah ini. Hendaklah itu
dilakukan dengan seksama." Kemudian
Tatnai, bupati daerah sebelah barat sungai Efrat, Syetar-Boznai dan rekan-rekan
mereka berbuat dengan seksama menurut apa yang diperintahkan raja Darius. Para tua-tua orang Yahudi melanjutkan
pembangunan itu dengan lancar digerakkan oleh nubuat nabi Hagai dan nabi
Zakharia bin Ido. Mereka menyelesaikan pembangunan menurut perintah Allah
Israel dan menurut perintah Koresh, Darius dan Artahsasta, raja-raja negeri
Persia.
Zakaria
7:1-8:23
Ibadah Puasa yang baik
Pada tahun
yang keempat zaman raja Darius datanglah firman TUHAN kepada Zakharia, pada
tanggal empat bulan kesembilan, yakni bulan Kislew. Adapun penduduk Betel telah mengutus Sarezer
dan Regem-Melekh serta orang-orangnya untuk melunakkan hati TUHAN, untuk menanyakan kepada para imam dari rumah
TUHAN semesta alam dan kepada nabi, demikian: "Haruskah kami sekalian
menangis dan berpantang dalam bulan yang kelima seperti yang telah kami lakukan
bertahun-tahun lamanya?" Maka
datanglah firman TUHAN semesta alam kepadaku, bunyinya: "Katakanlah kepada seluruh rakyat negeri
dan kepada para imam, demikian: Ketika kamu berpuasa dan meratap dalam bulan
yang kelima dan yang ketujuh selama tujuh puluh tahun ini, adakah kamu
sungguh-sungguh berpuasa untuk Aku? Dan
ketika kamu makan dan ketika kamu minum, bukankah kamu makan dan minum untuk
dirimu sendiri? Bukankah ini firman yang
telah disampaikan TUHAN dengan perantaraan para nabi yang dahulu, ketika
Yerusalem dengan kota-kota yang di sekelilingnya masih didiami orang dan masih
sentosa dan Tanah Negeb dan Daerah Bukit masih didiami?" Firman TUHAN datang kepada Zakharia,
bunyinya: "Beginilah firman TUHAN
semesta alam: Laksanakanlah hukum yang benar dan tunjukkanlah kesetiaan dan
kasih sayang kepada masing-masing! Janganlah
menindas janda dan anak yatim, orang asing dan orang miskin, dan janganlah
merancang kejahatan dalam hatimu terhadap masing-masing." Tetapi mereka tidak mau menghiraukan,
dilintangkannya bahunya untuk melawan dan ditulikannya telinganya supaya jangan
mendengar. Mereka membuat hati mereka
keras seperti batu amril, supaya jangan mendengar pengajaran dan firman yang
disampaikan TUHAN semesta alam melalui roh-Nya dengan perantaraan para nabi
yang dahulu. Oleh sebab itu datang murka yang hebat dari pada TUHAN. "Seperti mereka tidak mendengarkan pada
waktu dipanggil, demikianlah Aku tidak mendengarkan pada waktu mereka
memanggil, firman TUHAN semesta alam. Oleh
sebab itu Aku meniupkan mereka seperti angin badai ke antara segala bangsa yang
tidak dikenal mereka, dan sesudahnya tanah itu menjadi sunyi sepi, sehingga
tidak ada yang lalu lalang di sana; demikianlah mereka membuat negeri yang
indah itu menjadi tempat yang sunyi sepi."
Keselamatan
bagi Israel
Datanglah
firman TUHAN semesta alam, bunyinya: "Beginilah
firman TUHAN semesta alam: Aku berusaha untuk Sion dengan kegiatan yang besar
dan dengan kehangatan amarah yang besar.
Beginilah firman TUHAN: Aku akan kembali ke Sion dan akan diam di
tengah-tengah Yerusalem. Yerusalem akan disebut Kota Setia, dan gunung TUHAN
semesta alam akan disebut Gunung Kudus. Beginilah
firman TUHAN semesta alam: Akan ada lagi kakek-kakek dan nenek-nenek duduk di
jalan-jalan Yerusalem, masing-masing memegang tongkat karena lanjut
usianya. Dan jalan-jalan kota itu akan
penuh dengan anak laki-laki dan anak perempuan yang bermain-main di situ. Beginilah firman TUHAN semesta alam: Kalau
pada waktu itu sisa-sisa bangsa ini menganggap hal itu ajaib, apakah Aku akan
menganggapnya ajaib? demikianlah firman TUHAN semesta alam. Beginilah firman TUHAN semesta alam:
Sesungguhnya, Aku menyelamatkan umat-Ku dari tempat terbitnya matahari sampai
kepada tempat terbenamnya, dan Aku akan
membawa mereka pulang, supaya mereka diam di tengah-tengah Yerusalem. Maka
mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allah mereka dalam kesetiaan
dan kebenaran."
Beginilah
firman TUHAN semesta alam: "Kuatkanlah hatimu, hai orang-orang yang selama
ini telah mendengar firman ini, yang diucapkan para nabi, sejak dasar rumah
TUHAN semesta alam diletakkan, untuk mendirikan Bait Suci itu. Sebab sebelum waktu itu tidak ada rezeki bagi
manusia, juga tidak bagi binatang; dan karena musuh tidak ada keamanan bagi
orang yang keluar dan bagi orang yang masuk, lagipula Aku membuat manusia semua
bertengkar. Tetapi sekarang, Aku tidak
lagi seperti waktu dahulu terhadap sisa-sisa bangsa ini, demikianlah firman
TUHAN semesta alam, melainkan Aku akan
menabur damai sejahtera. Maka pohon anggur akan memberi buahnya dan tanah akan
memberi hasilnya dan langit akan memberi air embunnya. Aku akan memberi
semuanya itu kepada sisa-sisa bangsa ini sebagai miliknya. Dan kalau dahulu kamu telah menjadi kutuk di
antara bangsa-bangsa, hai kaum Yehuda dan kaum Israel, maka sekarang Aku akan
menyelamatkan kamu, sehingga kamu menjadi berkat. Janganlah takut, kuatkanlah
hatimu!"
Sebab
beginilah firman TUHAN semesta alam: "Kalau dahulu Aku telah bermaksud
mendatangkan malapetaka kepada kamu, ketika nenek moyangmu membuat Aku murka,
dan Aku tidak menyesal, firman TUHAN semesta alam, maka pada waktu ini Aku kembali bermaksud
berbuat baik kepada Yerusalem dan kepada kaum Yehuda. Janganlah takut! Inilah hal-hal yang harus kamu lakukan:
Berkatalah benar seorang kepada yang lain dan laksanakanlah hukum yang benar,
yang mendatangkan damai di pintu-pintu gerbangmu. Janganlah merancang kejahatan dalam hatimu
seorang terhadap yang lain dan janganlah mencintai sumpah palsu. Sebab semuanya
itu Kubenci, demikianlah firman TUHAN."
Datanglah
firman TUHAN semesta alam kepadaku, bunyinya:
"Beginilah firman TUHAN semesta alam: Waktu puasa dalam bulan yang
keempat, dalam bulan yang kelima, dalam bulan yang ketujuh dan dalam bulan yang
kesepuluh akan menjadi kegirangan dan sukacita dan menjadi waktu-waktu perayaan
yang menggembirakan bagi kaum Yehuda. Maka cintailah kebenaran dan
damai!" Beginilah firman TUHAN
semesta alam: "Masih akan datang lagi bangsa-bangsa dan penduduk banyak
kota. Dan penduduk kota yang satu akan
pergi kepada penduduk kota yang lain, mengatakan: Marilah kita pergi untuk
melunakkan hati TUHAN dan mencari TUHAN semesta alam! Kamipun akan pergi! Jadi banyak bangsa dan suku-suku bangsa yang
kuat akan datang mencari TUHAN semesta alam di Yerusalem dan melunakkan hati
TUHAN."
Beginilah
firman TUHAN semesta alam: "Pada waktu itu sepuluh orang dari
berbagai-bagai bangsa dan bahasa akan memegang kuat-kuat punca jubah seorang
Yahudi dengan berkata: Kami mau pergi menyertai kamu, sebab telah kami dengar,
bahwa Allah menyertai kamu!"
___
Ayo Saat Teduh:
12 September – Daud Menyatakan Allah Sebagai Tuhan-Nya (1)
No comments:
Post a Comment