05 September - Yehezkiel 44:1-46:24
Pintu gerbang timur yang tertutup
Kemudian ia membawa aku kembali ke pintu
gerbang luar dari tempat kudus, yang menghadap ke timur; gerbang ini
tertutup. Lalu TUHAN berfirman kepadaku:
"Pintu gerbang ini harus tetap tertutup, jangan dibuka dan jangan
seorangpun masuk dari situ, sebab TUHAN, Allah Israel, sudah masuk melaluinya;
karena itu gerbang itu harus tetap tertutup.
Petunjuk-petunjuk mengenai
kebaktian dan imam-imam
Hanya raja itu, oleh karena ia raja boleh
duduk di sana makan santapan di hadapan TUHAN. Raja itu akan masuk melalui
balai gerbang dan akan keluar dari situ."
Lalu dibawanya aku melalui pintu gerbang utara ke depan Bait Suci; aku
melihat, sungguh, rumah TUHAN penuh kemuliaan TUHAN, maka aku sujud
menyembah. TUHAN berfirman kepadaku:
"Hai anak manusia, perhatikanlah baik-baik, lihatlah dengan teliti dan
dengarlah dengan sungguh-sungguh segala sesuatu yang hendak Kufirmankan
kepadamu mengenai peraturan-peraturan rumah TUHAN dan tentang segala hukumnya
dan perhatikanlah baik-baik siapa yang diperbolehkan masuk ke dalamnya: dan
siapa yang harus ditolak dari tempat kudus.
Katakanlah kepada kaum pemberontak, yaitu kaum Israel: Beginilah firman
Tuhan ALLAH: Cukuplah perbuatan-perbuatanmu yang keji itu, hai kaum
Israel, yang membiarkan orang-orang
asing, yaitu orang-orang yang tidak bersunat hatinya maupun dagingnya masuk
dalam tempat kudus-Ku dan dengan kehadirannya mereka menajiskannya waktu kamu
mempersembahkan santapan-Ku, yaitu lemak dan darah. Dengan berbuat begitu kamu
lebih mengingkari perjanjian-Ku dari pada dengan segala perbuatanmu yang keji
yang sudah-sudah. Kamu tidak memelihara
barang-barang-Ku yang kudus dan kamu mengangkat mereka untuk memelihara
kewajibanmu terhadap Aku di dalam tempat kudus-Ku.
Oleh sebab itu beginilah firman Tuhan
ALLAH: Tidak seorangpun dari orang-orang asing yang hatinya dan dagingnya tidak
bersunat, boleh masuk dalam tempat kudus-Ku, ya setiap orang asing yang ada di
tengah-tengah orang Israel. Tetapi
orang-orang Lewi yang menjauh dari pada-Ku waktu Israel sesat dari pada-Ku dengan
mengikuti berhala-berhala mereka, akan menanggung hukumannya. Di dalam tempat kudus-Ku merekalah yang
mendapat tugas penjagaan di pintu-pintu gerbang Bait Suci dan tugas pelayanan
di dalam Bait Suci; merekalah yang menyembelih korban bakaran dan korban
sembelihan bagi bangsa itu dan bertugas bagi bangsa itu untuk melayaninya. Oleh karena mereka telah melayani bangsa itu
di hadapan berhala-berhala mereka, dan mereka bagi kaum Israel telah menjadi
batu sandungan, yang menjatuhkannya ke dalam kesalahan, oleh karena itu Aku
bersumpah mengenai mereka, demikianlah firman Tuhan ALLAH, bahwa mereka akan
menanggung hukumannya sendiri. Mereka
tidak akan mendekati Aku untuk melaksanakan tugas imam di hadapan-Ku ataupun
mendekati segala barang-Ku yang kudus atau persembahan-persembahan maha kudus;
mereka akan menanggung nodanya yang timbul karena perbuatan-perbuatan mereka
yang keji. Aku menetapkan mereka untuk
bertugas di Bait Suci dan melakukan segala pelayanan yang berhubungan dengan itu
dan melakukan segala sesuatu yang perlu di situ.
Tetapi mengenai imam-imam orang Lewi dari
bani Zadok yang menjalankan tugas-tugas di tempat kudus-Ku waktu orang Israel
sesat dari pada-Ku, merekalah yang akan mendekat kepada-Ku untuk menyelenggarakan
kebaktian dan bertugas di hadapan-Ku untuk mempersembahkan kepada-Ku lemak dan
darah, demikianlah firman Tuhan ALLAH. Merekalah
yang akan masuk ke dalam tempat kudus-Ku dan yang akan mendekati meja-Ku untuk
menyelenggarakan kebaktian dan mereka akan menjalankan tugasnya terhadap
Aku.
Maka kalau mereka hendak masuk dari
pintu-pintu gerbang pelataran dalam, mereka harus mengenakan pakaian lenan;
mereka tidak boleh memakai pakaian bulu domba waktu mereka bertugas di
pintu-pintu gerbang pelataran dalam atau waktu menyelenggarakan kebaktian dalam
Bait Suci. Mereka harus memakai destar
lenan dan memakai celana lenan, tetapi jangan memakai ikat pinggang yang
menimbulkan keringat. Dan waktu mereka
keluar ke pelataran luar menjumpai umat TUHAN itu, mereka harus menanggalkan
pakaian mereka yang mereka pakai dalam menyelenggarakan kebaktian dan
menyimpannya dalam bilik-bilik kudus, kemudian mengenakan pakaian yang lain,
supaya umat itu jangan menjadi kudus disebabkan kena kepada pakaian imam-imam
itu. Rambut mereka tidak boleh dicukur
atau dibiarkan tumbuh panjang, melainkan harus dipotong pendek. Imam-imam tidak boleh minum anggur, kalau
mereka hendak masuk dalam pelataran dalam.
Janda atau seorang perempuan yang telah diceraikan oleh suaminya jangan
mereka ambil menjadi isteri, tetapi hanya seorang perawan dari keturunan kaum
Israel, atau seorang janda imam boleh mereka ambil. Mereka harus mengajar umat-Ku tentang
perbedaan antara yang kudus dengan yang tidak kudus dan memberitahukan kepada
mereka perbedaan antara yang najis dengan yang tahir. Di dalam sesuatu perkara mereka harus
bertindak sebagai hakim dan mereka harus menghakiminya menurut
peraturan-peraturan-Ku; mereka harus berpegang pada hukum-hukum-Ku dan
ketetapan-ketetapan-Ku pada hari-hari raya-Ku dan menguduskan hari-hari
Sabat-Ku. Mereka tidak boleh melihat
orang mati oleh karena dengan demikian mereka menjadi najis. Hanya dengan mayat
bapaknya atau ibunya, anaknya lelaki atau perempuan, kakak adiknya lelaki,
kakak adiknya perempuan yang belum kawin, mereka boleh menajiskan dirinya. Sesudah pentahirannya ia harus menghitung
tujuh hari, dan pada hari ia masuk lagi
ke tempat kudus, ke pelataran dalam, untuk menyelenggarakan kebaktian di tempat
kudus, ia harus mempersembahkan korban penghapus dosanya, demikianlah firman
Tuhan ALLAH.
Mereka tidak mendapat bagian milik
pusaka, sebab Akulah milik pusakanya, dan janganlah berikan kepada mereka tanah
milik di Israel, sebab Akulah milik mereka.
Persembahan, korban penghapus dosa dan korban penebus salah, merekalah
yang harus memakannya dan segala yang dikhususkan di tanah Israel adalah bagian
mereka. Dan yang terbaik dari buah
sulung apapun dan segala persembahan khusus dari apapun, dari segala
persembahan khususmu adalah bagian imam-imam; juga yang terbaik dari tepung
jelaimu harus kamu berikan kepada imam supaya rumah-rumahmu mendapat
berkat. Segala burung atau binatang yang
sudah mati atau yang menjadi sisa mangsa binatang buas janganlah dimakan oleh
imam-imam."
Persembahan khusus Bagian
kota – Bagian raja
"Pada waktu kamu membagi-bagi negeri
itu menjadi milik pusakamu dengan jalan mengundi, kamu harus mengkhususkan
sebidang dari tanah itu menjadi persembahan khusus yang kudus bagi TUHAN, panjangnya
dua puluh lima ribu hasta dan lebarnya dua puluh ribu hasta. Seluruh tanah yang
di dalam batas ini adalah kudus. Dari
tanah ini harus disediakan untuk tempat kudus suatu empat persegi yang panjang
dan lebarnya lima ratus hasta dan sekelilingnya ada lapangan yang lebarnya lima
puluh hasta. Dari daerah yang sudah
diukur ini ukurlah sebagian yang panjangnya dua puluh lima ribu hasta dan
lebarnya sepuluh ribu hasta: di situlah letaknya tempat kudus, dan bagian ini
adalah maha kudus. Ini adalah bagian
yang kudus dari tanah itu dan menjadi tempat bagi imam-imam yang
menyelenggarakan kebaktian di tempat kudus, yang datang mendekat untuk melayani
TUHAN. Itulah tempat perumahan mereka dan menjadi daerah kudus untuk tempat
kudus. Yang dua puluh lima ribu hasta
panjangnya dan sepuluh ribu hasta lebarnya harus menjadi milik orang-orang Lewi
yang mendapat tugas pelayanan dalam Bait Suci; itulah kota-kotanya, tempat
tinggal mereka. Sebagai milik kota harus
engkau tentukan: lima ribu hasta lebarnya dan dua puluh lima ribu hasta
panjangnya, berbatasan dengan persembahan khusus yang kudus itu. Itulah untuk
seluruh kaum Israel. Mengenai bagian
raja itu haruslah terdapat di sebelah barat dan di sebelah timur dari
persembahan khusus yang kudus dan milik kota itu dan harus berbatasan dengan
kedua bagian itu. Yang di sebelah barat harus sampai ke perbatasan barat dan
yang di sebelah timur harus sampai ke perbatasan timur. Jadi panjangnya harus
sama dengan panjang dari bagian suatu suku Israel, yaitu dari perbatasan barat
sampai perbatasan timur negeri itu. Itulah
yang menjadi miliknya di tanah Israel. Dan raja-raja Israel tidak lagi akan
menindas umat-Ku; mereka akan menyerahkan negeri itu kepada kaum Israel menurut
suku-suku mereka."
Tugas umat TUHAN dan
tanggung jawab raja
Beginilah firman Tuhan ALLAH:
"Cukuplah itu, hai raja-raja Israel, jauhkanlah kekerasan dan aniaya,
tetapi lakukanlah keadilan dan kebenaran; hentikanlah kekerasanmu yang mengusir
umat-Ku dari tanah miliknya, demikianlah firman Tuhan ALLAH. Neraca yang betul, efa yang betul dan bat
yang betullah patut ada padamu. Sepatutnyalah
efa dan bat mempunyai ukuran yang sama yang ditera, sehingga satu bat isinya
sepersepuluh homer, dan satu efa ialah sepersepuluh homer juga; jadi menurut
homerlah ukuran-ukuran itu ditera. Bagi
kamu satu syikal sepatutnya sama dengan dua puluh gera, lima syikal, ya lima
syikal dan sepuluh syikal, ya sepuluh syikal, dan lima puluh syikal adalah satu
mina.
Inilah persembahan khusus yang kamu harus
persembahkan: seperenam efa dari sehomer gandum dan seperenam efa dari sehomer
jelai. Tentang ketetapan mengenai
minyak: sepersepuluh bat dari satu kor; satu kor adalah sama dengan sepuluh
bat. Seekor anak domba dari setiap dua
ratus ekor milik sesuatu kaum keluarga Israel. Semuanya itu untuk korban
sajian, korban bakaran dan korban keselamatan untuk mengadakan pendamaian bagi
mereka, demikianlah firman Tuhan ALLAH. Seluruh
penduduk negeri harus mempersembahkan persembahan khusus ini kepada raja di
Israel. Dan rajalah yang bertanggung
jawab mengenai korban bakaran, korban sajian, korban curahan pada hari-hari
raya, bulan-bulan baru, hari-hari Sabat dan pada setiap perayaan kaum Israel.
Ialah yang akan mengolah korban penghapus dosa, korban sajian, korban bakaran
dan korban keselamatan untuk mengadakan pendamaian bagi kaum Israel."
Persembahan-persembahan
dalam hari-hari raya
Beginilah firman Tuhan ALLAH: "Pada
bulan yang pertama, pada tanggal satu bulan itu ambillah seekor lembu jantan
muda yang tidak bercela dan sucikanlah tempat kudus itu. Imam harus mengambil sedikit dari darah
korban penghapus dosa dan membubuhnya pada tiang-tiang Bait Suci dan pada
keempat sudut jalur keliling yang ada pada mezbah dan pada tiang-tiang pintu
gerbang pelataran dalam. Demikianlah
engkau harus perbuat pada hari pertama bulan yang ketujuh demi orang-orang yang
berbuat dosa dengan tidak sengaja dan tanpa diketahui. Dengan demikian engkau
mengadakan pendamaian bagi Bait Suci.
Pada bulan pertama, pada tanggal empat
belas bulan itu haruslah kamu merayakan hari raya Paskah, dan selama tujuh hari
kamu harus makan roti yang tidak beragi.
Pada hari itu raja harus mengolah lembu jantan sebagai korban penghapus
dosa karena dirinya dan karena seluruh penduduk negeri. Selama tujuh hari hari raya itu ia harus
mengolah korban bakaran bagi TUHAN: tiap hari tujuh ekor lembu jantan dan tujuh
ekor domba jantan yang tidak bercela dan untuk korban penghapus dosa tiap hari
seekor kambing jantan. Sebagai korban
sajian ia harus mengolah satu efa tepung dengan seekor lembu dan satu efa
tepung dengan seekor domba jantan dan minyak satu hin untuk satu efa. Pada bulan ketujuh, pada tanggal lima belas
bulan itu, yaitu pada hari raya, ia harus mengolah seperti ini selama tujuh
hari: korban penghapus dosa, korban bakaran, korban sajian dan minyak.
Beginilah firman Tuhan ALLAH: Pintu
gerbang pelataran dalam yang menghadap ke sebelah timur haruslah tertutup
selama enam hari kerja, tetapi pada hari Sabat supaya dibuka; pada hari bulan
baru juga supaya dibuka. Raja itu akan
masuk dari luar melalui balai gerbang dan akan berdiri dekat tiang pintu
gerbang itu. Sementara itu imam-imam akan mengolah korban bakaran dan korban
keselamatan raja itu dan ia akan sujud menyembah di ambang pintu gerbang itu,
lalu keluar lagi. Dan pintu gerbang itu tidak boleh ditutup sampai petang
hari. Penduduk negeri juga harus turut
sujud menyembah di hadapan TUHAN di pintu gerbang itu pada hari Sabat dan hari
bulan baru.
Korban bakaran yang harus dipersembahkan
raja itu kepada TUHAN pada hari Sabat ialah enam ekor domba yang tidak bercela
dan seekor domba jantan yang tidak bercela.
Korban sajian dari domba jantan harus diolah dengan satu efa tepung,
tetapi korban sajian dari domba-domba yang lain bergantung pada kemampuannya,
serta minyak satu hin untuk satu efa. Pada
bulan baru harus dipersembahkan seekor lembu jantan muda yang tiada bercela,
serta enam ekor domba dan seekor domba jantan yang tiada bercela. Sebagai korban sajian ia harus mengolah satu
efa tepung dengan seekor lembu dan satu efa tepung dengan seekor domba jantan,
tetapi korban sajian dari domba-domba lain bergantung pada kemampuannya, serta
minyak satu hin untuk satu efa.
Kalau raja hendak masuk ke dalam, ia
harus masuk melalui balai gerbang dan keluar dari situ juga. Tetapi kalau penduduk negeri pada
perayaan-perayaan yang tetap berkumpul di hadapan TUHAN, dan yang masuk melalui
pintu gerbang utara untuk turut sujud menyembah biarlah mereka keluar melalui
pintu gerbang selatan, dan yang masuk melalui pintu gerbang selatan, biarlah
keluar melalui pintu gerbang utara. Janganlah seorang kembali melalui pintu
gerbang kemasukannya, tetapi masing-masing harus keluar dari pintu gerbang yang
di depannya. Mengenai raja itu, ia akan
masuk bersama-sama mereka dan keluar bersama-sama mereka. Pada hari-hari raya dan perayaan-perayaan
yang tetap harus ada korban sajian, yaitu satu efa tepung diolah dengan seekor
lembu jantan dan satu efa tepung diolah dengan seekor domba jantan, tetapi
korban sajian dari domba-domba yang lain bergantung pada kemampuannya, serta
minyak satu hin untuk satu efa.
Kalau raja mengolah korban bakaran
sukarela atau korban keselamatan sukarela bagi TUHAN, maka orang harus
membukakan pintu gerbang sebelah timur untuk dia dan ia akan mempersembahkan
korban bakarannya dan korban keselamatannya itu seperti ia perbuat pada hari
Sabat. Kemudian ia keluar, dan sesudah ia keluar pintu gerbang harus ditutup.
Tiap hari ia harus mengolah domba yang
berumur satu tahun dan yang tiada bercela sebagai korban bakaran bagi TUHAN;
setiap pagi ia harus melakukan itu. Di
samping itu setiap pagi ia harus mempersembahkan korban sajian seperenam efa
tepung dengan minyak sepertiga hin untuk mencampur tepung yang terbaik itu;
itulah korban sajian bagi TUHAN, dan ketetapan itu tetap selama-lamanya. Demikianlah mereka harus mempersembahkan
domba dan korban sajian dan minyak setiap pagi sebagai korban bakaran yang tetap.
Beginilah firman Tuhan ALLAH: Kalau raja
itu memberi sesuatu pemberian dari milik pusakanya kepada salah seorang
anaknya, maka itu menjadi kepunyaan anaknya, dan milik ini menjadi pusaka
mereka. Kalau ia memberikan pemberian
dari milik pusakanya kepada salah seorang hambanya, maka itu menjadi
kepunyaannya sampai tahun kebebasan, lalu harus kembali kepada raja itu; hanya
anak-anak raja itu boleh mewarisi milik pusakanya. Dan janganlah raja itu mengambil sesuatu dari
milik pusaka rakyat, sehingga mereka terdesak dari miliknya; hanya dari
miliknya boleh ia mewariskan kepada anak-anaknya supaya jangan seorangpun dari
umat-Ku didesak dari miliknya."
Tempat memasak
korban-korban
Lalu dibawanya aku melalui pintu masuk
yang di samping pintu gerbang ke bilik-bilik untuk para imam yang di sebelah
utara tempat kudus, dan sungguh, di sana di bahagian barat sekali ada suatu
tempat. Ia berkata kepadaku: "Di
sinilah tempatnya imam-imam memasak korban penebus salah dan korban penghapus
dosa dan membakar korban sajian, dan mereka tidak boleh membawanya ke pelataran
luar, supaya dengan demikian mereka jangan menguduskan umat TUHAN."
Kemudian diiringnya aku ke pelataran luar
dan membiarkan aku pergi ke keempat sudut pelataran itu, sungguh, di tiap sudut
pelataran itu ada lagi pelataran. Pada
keempat sudut pelataran itu ada pelataran-pelataran kecil, empat puluh hasta
panjangnya dan tiga puluh hasta lebarnya, keempatnya sama ukurannya. Mengelilingi keempat pelataran kecil itu ada
tembok batu dan di bagian bawah tembok-tembok batu itu sekelilingnya diperbuat
tempat-tempat memasak. Ia berkata
kepadaku: "Inilah dapur tempat memasak, di mana petugas-petugas Bait Suci
memasak korban sembelihan umat TUHAN."
___
Ayo Saat Teduh:
05 September – Daud Mengandalkan Kasih Setia Allah (2)
No comments:
Post a Comment