18 September
- Nehemia 3:1-5:13; Nehemia 6:1-7:3
Nehemia
3:1-5:13
Para peserta dalam pembangunan
Maka
bersiaplah imam besar Elyasib dan para imam, saudara-saudaranya, lalu membangun
kembali pintu gerbang Domba. Mereka mentahbiskannya dan memasang
pintu-pintunya. Mereka mentahbiskannya sampai menara Mea, menara Hananeel. Berdekatan dengan mereka orang-orang Yerikho
membangun, dan berdekatan dengan orang-orang itu Zakur bin Imri. Pintu gerbang Ikan dibangun oleh bani Senaa.
Mereka memasang balok-balok lalu memasang pintu-pintunya dengan
pengancing-pengancing dan palang-palangnya.
Berdekatan dengan mereka Meremot bin Uria bin Hakos mengadakan
perbaikan, dan berdekatan dengan dia Mesulam bin Berekhya bin Mesezabeel.
Berdekatan dengan dia Zadok bin Baana mengadakan perbaikan, dan berdekatan dengan dia orang-orang Tekoa.
Hanya pemuka-pemuka mereka tidak mau memberi bahunya untuk pekerjaan tuan
mereka. Pintu gerbang Lama diperbaiki
oleh Yoyada bin Paseah dan Mesulam bin Besoja. Mereka memasang balok-balok lalu
memasang pintu-pintunya dengan pengancing-pengancing dan palang-palangnya. Berdekatan dengan mereka Melaca, orang
Gibeon, dan Yadon, orang Meronot, mengadakan perbaikan beserta orang-orang
Gibeon dan Mizpa, yang berada di wilayah kekuasaan bupati daerah sebelah barat
sungai Efrat. Berdekatan dengan mereka
Uziel bin Harhaya, salah seorang tukang emas, mengadakan perbaikan, dan
berdekatan dengan dia Hananya, seorang juru campur rempah-rempah. Mereka
memperkokoh Yerusalem sampai tembok Lebar.
Berdekatan dengan mereka Refaya bin Hur, penguasa setengah wilayah Yerusalem
yang satu mengadakan perbaikan. Berdekatan
dengan dia Yedaya bin Harumaf mengadakan perbaikan, tepat di depan rumahnya,
dan berdekatan dengan dia Hatus bin Hasabneya.
Malkia bin Harim dan Hasub bin Pahat-Moab memperbaiki bagian yang lain
dan menara Perapian. Berdekatan dengan
mereka Salum bin Halohesh, penguasa setengah wilayah Yerusalem yang lain
mengadakan perbaikan bersama-sama anak-anak perempuannya. Pintu gerbang Lebak diperbaiki oleh Hanun dan
penduduk Zanoah. Mereka membangunnya kembali dan memasang pintu-pintunya dengan
pengancing-pengancing dan palang-palangnya. Pula tembok diperbaiki sepanjang
seribu hasta sampai pada pintu gerbang Sampah.
Pintu gerbang Sampah diperbaiki oleh Malkia bin Rekhab, penguasa wilayah
Bet-Kerem. Ia membangunnya kembali dan memasang pintu-pintunya dengan
pengancing-pengancing dan palang-palangnya.
Pintu gerbang Mata Air diperbaiki oleh Salum bin Kolhoze, penguasa
wilayah Mizpa. Pintu gerbang itu dibangunnya kembali, diberinya atap dan
dipasangnya pintu-pintunya dengan pengancing-pengancing dan palang-palangnya.
Juga diperbaikinya tembok kolam penampung air saluran, dekat taman raja sampai
pada tangga-tangga yang menurun dari kota Daud.
Di
sampingnya Nehemia bin Azbuk, penguasa setengah wilayah Bet-Zur, mengadakan
perbaikan sampai di depan pekuburan Daud dan sampai pada kolam buatan dan rumah
para pahlawan. Di sampingnya orang-orang
Lewi mengadakan perbaikan, yakni Rehum bin Bani, dan berdekatan dengan dia
Hasabya, penguasa setengah wilayah Kehila yang satu, untuk wilayahnya. Di sampingnya saudara-saudara mereka, yakni
Binui bin Henadad, penguasa setengah wilayah Kehila yang lain, mengadakan
perbaikan. Berdekatan dengan dia Ezer
bin Yesua, penguasa Mizpa, memperbaiki bagian yang berikut, di depan pendakian
ke gudang senjata, dekat Sudut. Di
sampingnya Barukh bin Zabai memperbaiki bagian yang berikut, dari Sudut sampai
pada pintu masuk rumah imam besar Elyasib.
Di sampingnya Meremot bin Uria bin Hakos memperbaiki bagian yang
berikut, dari pintu masuk rumah Elyasib sampai pada ujung rumah Elyasib. Di sampingnya para imam, orang-orang dari
Lembah Yordan, mengadakan perbaikan. Di
samping mereka Benyamin dan Hasub mengadakan perbaikan di depan rumah mereka.
Di samping mereka Azarya bin Maaseya bin Ananya mengadakan perbaikan di samping
rumahnya. Di sampingnya Binui bin
Henadad memperbaiki bagian yang berikut, dari rumah Azarya sampai Sudut dan
sampai Penjuru. Palal bin Uzai
mengadakan perbaikan di depan Sudut dan di depan menara yang tinggi yang
menonjol dari istana raja, dekat pelataran penjagaan. Di sampingnya Pedaya bin
Paros mengadakan perbaikan sampai di
depan pintu gerbang Air, di sebelah timur, dan di depan menara yang menonjol.
Adapun para budak di bait Allah tinggal di Ofel. Di samping Pedaya orang-orang Tekoa
memperbaiki bagian yang berikut, dari depan menara besar yang menonjol itu
sampai tembok Ofel. Mulai dari pintu
gerbang Kuda para imam mengadakan perbaikan, masing-masing di depan
rumahnya. Di samping mereka Zadok bin
Imer mengadakan perbaikan di depan rumahnya. Di sampingnya Semaya bin Sekhanya,
penjaga pintu gerbang Timur. Di
sampingnya Hananya bin Selemya dan Hanun, anak Zalaf yang keenam, memperbaiki
bagian yang berikut. Di samping mereka Mesulam bin Berekhya mengadakan
perbaikan di depan biliknya. Di
sampingnya Malkia, seorang tukang emas, mengadakan perbaikan sampai pada rumah
para budak di bait Allah dan para pedagang, di depan pintu gerbang Pendaftaran
dan sampai pada kamar atas di penjuru.
Lalu antara kamar atas di penjuru dan pintu gerbang Domba para tukang
emas dan para pedagang mengadakan perbaikan.
Kewaspadaan
terhadap orang-orang yang menentang pembangunan
Ketika
Sanbalat mendengar, bahwa kami sedang membangun kembali tembok, bangkitlah
amarahnya dan ia sangat sakit hati. Ia mengolok-olokkan orang Yahudi dan berkata di hadapan saudara-saudaranya dan
tentara Samaria: "Apa gerangan yang dilakukan orang-orang Yahudi yang
lemah ini? Apakah mereka memperkokoh sesuatu? Apakah mereka hendak membawa
persembahan? Apakah mereka akan selesai dalam sehari? Apakah mereka akan menghidupkan
kembali batu-batu dari timbunan puing yang sudah terbakar habis seperti
ini?" Lalu berkatalah Tobia, orang
Amon itu, yang ada di dekatnya: "Sekalipun mereka membangun kembali, kalau
seekor anjing hutan meloncat dan menyentuhnya, robohlah tembok batu
mereka."
Ya, Allah
kami, dengarlah bagaimana kami dihina. Balikkanlah cercaan mereka menimpa
kepala mereka sendiri dan serahkanlah mereka menjadi jarahan di tanah tempat
tawanan. Jangan Kaututupi kesalahan
mereka, dan dosa mereka jangan Kauhapus dari hadapan-Mu, karena mereka
menyakiti hati-Mu dengan sikap mereka terhadap orang-orang yang sedang
membangun.
Tetapi kami
terus membangun tembok sampai setengah tinggi dan sampai ujung-ujungnya
bertemu, karena seluruh bangsa bekerja dengan segenap hati.
Ketika
Sanbalat dan Tobia serta orang Arab dan orang Amon dan orang Asdod mendengar,
bahwa pekerjaan perbaikan tembok Yerusalem maju dan bahwa lobang-lobang tembok
mulai tertutup, maka sangat marahlah mereka.
Mereka semua mengadakan persepakatan bersama untuk memerangi Yerusalem
dan mengadakan kekacauan di sana. Tetapi
kami berdoa kepada Allah kami, dan mengadakan penjagaan terhadap mereka siang
dan malam karena sikap mereka.
Berkatalah
orang Yehuda: "Kekuatan para pengangkat sudah merosot dan puing masih
sangat banyak. Tak sanggup kami membangun kembali tembok ini." Tetapi lawan-lawan kami berpikir:
"Mereka tidak akan tahu dan tidak akan melihat apa-apa, sampai kita ada di
antara mereka, membunuh mereka dan menghentikan pekerjaan itu." Ketika orang-orang Yahudi yang tinggal dekat
mereka sudah sepuluh kali datang memperingatkan kami: "Mereka akan
menyerang kita dari segala tempat tinggal mereka," maka aku tempatkan rakyat menurut kaum
keluarganya dengan pedang, tombak dan panah di bagian-bagian yang paling rendah
dari tempat itu, di belakang tembok, di tempat-tempat yang terbuka. Kuamati semuanya, lalu bangun berdiri dan
berkata kepada para pemuka dan para penguasa dan kepada orang-orang yang lain:
"Jangan kamu takut terhadap mereka! Ingatlah kepada Tuhan yang maha besar
dan dahsyat dan berperanglah untuk saudara-saudaramu, untuk anak-anak lelaki
dan anak-anak perempuanmu, untuk isterimu dan rumahmu."
Ketika
didengar musuh kami, bahwa rencana mereka sudah kami ketahui dan bahwa Allah
telah menggagalkannya, maka dapatlah kami semua kembali ke tembok,
masing-masing ke pekerjaannya. Sejak
hari itu sebagian dari pada anak buahku melakukan pekerjaan, dan sebagian yang
lain memegang tombak, perisai dan panah dan mengenakan baju zirah, sedang para
pemimpin berdiri di belakang segenap kaum Yehuda yang membangun di tembok. Orang-orang yang
memikul dan mengangkut melakukan pekerjaannya dengan satu tangan dan dengan
tangan yang lain mereka memegang senjata.
Setiap orang yang membangun bekerja dengan berikatkan pedang pada
pinggangnya, dan di sampingku berdiri peniup sangkakala. Berkatalah aku kepada para pemuka dan para
penguasa dan kepada orang-orang yang lain: "Pekerjaan ini besar dan luas,
dan kita terpencar pada tembok, yang satu jauh dari pada yang lain. Dan kalau kamu mendengar bunyi sangkakala di
suatu tempat, berkumpullah ke sana mendapatkan kami. Allah kita akan berperang
bagi kita!"
Demikianlah
kami melakukan pekerjaan itu, sedang sebagian dari pada orang-orang memegang
tombak dari merekahnya fajar sampai terbitnya bintang-bintang. Pada waktu itu juga aku berikan perintah
kepada rakyat: "Setiap orang dengan anak buahnya harus bermalam di
Yerusalem, supaya mereka mengadakan penjagaan bagi kami pada malam hari, dan
melakukan pekerjaannya pada siang hari."
Demikianlah aku sendiri, saudara-saudaraku, anak buahku dan para penjaga
yang mengikut aku, kami semua tidak sempat menanggalkan pakaian kami. Setiap
orang memegang senjata dengan tangan kanan.
Nehemia
memperhatikan keluhan-keluhan sesama orang Yahudi
Maka
terdengarlah keluhan yang keras dari rakyat dan juga dari pihak para isteri
terhadap sesama orang Yahudi. Ada yang
berteriak: "Anak laki-laki dan anak perempuan kami banyak dan kami harus
mendapat gandum, supaya kami dapat makan dan hidup." Dan ada yang berteriak: "Ladang dan
kebun anggur dan rumah kami gadaikan untuk mendapat gandum pada waktu
kelaparan." Juga ada yang
berteriak: "Kami harus meminjam uang untuk membayar pajak yang dikenakan
raja atas ladang dan kebun anggur kami.
Sekarang, walaupun kami ini sedarah sedaging dengan saudara-saudara
sebangsa kami dan anak-anak kami sama dengan anak-anak mereka, namun kami
terpaksa membiarkan anak-anak lelaki dan anak-anak perempuan kami menjadi budak
dan sudah beberapa anak perempuan kami harus membiarkan diri dimiliki orang.
Kami tidak dapat berbuat apa-apa, karena ladang dan kebun anggur kami sudah di
tangan orang lain."
Maka sangat
marahlah aku, ketika kudengar keluhan mereka dan berita-berita itu. Setelah berpikir masak-masak, aku menggugat
para pemuka dan para penguasa. Kataku kepada mereka: "Masing-masing kamu
telah makan riba dari saudara-saudaramu!" Lalu kuadakan terhadap mereka
suatu sidang jemaah yang besar.
Berkatalah aku kepada mereka: "Kami selalu berusaha sedapat-dapatnya
untuk menebus sesama orang Yahudi yang dijual kepada bangsa-bangsa lain. Tetapi
kamu ini justru menjual saudara-saudaramu, supaya mereka dibeli lagi oleh
kami!" Mereka berdiam diri karena tidak dapat membantah. Kataku: "Tidaklah patut apa yang kamu
lakukan itu! Bukankah kamu harus berlaku dengan takut akan Allah kita untuk
menghindarkan diri dari cercaan bangsa-bangsa lain, musuh-musuh kita? Juga aku dan saudara-saudaraku dan anak
buahku telah membungakan uang dan gandum pada mereka. Biarlah kita hapuskan
hutang mereka itu! Biarlah kamu
kembalikan kepada mereka hari ini juga ladang mereka, kebun anggur, kebun
zaitun dan rumah mereka, pula hapuskanlah hutang mereka, yakni uang serta
gandum, anggur dan minyak yang kamu tagih dari pada mereka!" Berkatalah mereka: "Itu akan kami
kembalikan! Dan kami tidak akan menuntut apa-apa dari mereka. Kami akan lakukan
tepat seperti yang engkau perintahkan!" Lalu aku memanggil para imam dan
menyuruh mereka bersumpah, bahwa mereka akan menepati janji mereka. Juga kukebas lipatan bajuku sambil berkata:
"Demikianlah setiap orang yang tidak menepati janji ini akan dikebas Allah
dari rumahnya dan hasil jerih payahnya. Demikianlah ia dikebas dan menjadi
hampa!" Dan seluruh jemaah berkata: "Amin," lalu memuji-muji
TUHAN. Maka rakyat berbuat sesuai dengan janji itu.
Nehemia
6:1-7:3
Pembangunan tembok diselesaikan.
Usaha-usaha membunuh Nehemia
Ketika
Sanbalat dan Tobia dan Gesyem, orang Arab itu dan musuh-musuh kami yang lain
mendengar, bahwa aku telah selesai membangun kembali tembok, sehingga tidak ada
lagi lobang, walaupun sampai waktu itu di pintu-pintu gerbang belum kupasang
pintunya, maka Sanbalat dan Gesyem
mengutus orang kepadaku dengan pesan: "Mari, kita mengadakan pertemuan
bersama di Kefirim, di lembah Ono!" Tetapi mereka berniat mencelakakan
aku. Lalu aku mengirim utusan kepada
mereka dengan balasan: "Aku tengah melakukan suatu pekerjaan yang besar.
Aku tidak bisa datang! Untuk apa pekerjaan ini terhenti oleh sebab aku
meninggalkannya dan pergi kepada kamu!" Sampai empat kali mereka mengirim pesan
semacam itu kepadaku dan setiap kali aku berikan jawaban yang sama kepada
mereka. Lalu dengan cara yang sama untuk
kelima kalinya Sanbalat mengirim seorang anak buahnya kepadaku yang membawa
surat yang terbuka. Dalam surat itu
tertulis: "Ada desas-desus di antara bangsa-bangsa dan Gasymu
membenarkannya, bahwa engkau dan orang-orang Yahudi berniat untuk memberontak,
dan oleh sebab itu membangun kembali tembok. Lagipula, menurut kabar itu,
engkau mau menjadi raja mereka. Bahkan
engkau telah menunjuk nabi-nabi yang harus memberitakan tentang dirimu di
Yerusalem, demikian: Ada seorang raja di Yehuda! Sekarang, berita seperti itu
akan didengar raja. Oleh sebab itu, mari, kita sama-sama berunding!" Tetapi aku mengirim orang kepadanya dengan
balasan: "Hal seperti yang kausebut itu tidak pernah ada. Itu isapan
jempolmu belaka!" Karena mereka
semua mau menakut-nakutkan kami, pikirnya: "Mereka akan membiarkan
pekerjaan itu, sehingga tak dapat diselesaikan." Tetapi aku justru
berusaha sekuat tenaga.
Ketika aku
pergi ke rumah Semaya bin Delaya bin Mehetabeel, sebab ia berhalangan datang,
berkatalah ia: "Biarlah kita bertemu di rumah Allah, di dalam Bait Suci,
dan mengunci pintu-pintunya, karena ada orang yang mau datang membunuh engkau,
ya, malam ini mereka mau datang membunuh engkau." Tetapi kataku: "Orang manakah seperti
aku ini yang akan melarikan diri? Orang manakah seperti aku ini dapat memasuki
Bait Suci dan tinggal hidup? Aku tidak pergi!" Karena kuketahui benar, bahwa Allah tidak
mengutus dia. Ia mengucapkan nubuat itu terhadap aku, karena disuap Tobia dan
Sanbalat. Untuk ini ia disuap, supaya
aku menjadi takut lalu berbuat demikian, sehingga aku berdosa. Dengan demikian
mereka mempunyai kesempatan untuk membusukkan namaku, sehingga dapat mencela
aku. Ya Allahku, ingatlah bagaimana
Tobia dan Sanbalat masing-masing telah bertindak! Pun tindakan nabiah Noaja dan
nabi-nabi yang lain yang mau menakut-nakutkan aku.
Maka
selesailah tembok itu pada tanggal dua puluh lima bulan Elul, dalam waktu lima
puluh dua hari. Ketika semua musuh kami
mendengar hal itu, takutlah semua bangsa sekeliling kami. Mereka sangat
kehilangan muka dan menjadi sadar, bahwa pekerjaan itu dilaksanakan dengan
bantuan Allah kami.
Pada masa
itu pula para pemuka Yehuda mengirim banyak surat kepada Tobia, dan sebaliknya
mereka menerima surat-surat dari padanya,
karena banyak orang di Yehuda mempunyai ikatan sumpah dengan dia, sebab
ia adalah menantu Sekhanya bin Arah, sedang Yohanan, anaknya, mengambil anak
Mesulam bin Berekhya sebagai isteri.
Juga mereka sebut-sebut segala kebaikan Tobia di mukaku dan segala
perkataanku terus dibeberkan kepadanya. Pula Tobia mengirim surat-surat untuk
menakut-nakutkan aku.
Tindakan-tindakan
untuk melindungi kota
Setelah
tembok selesai dibangun, aku memasang pintu-pintu. Lalu diangkatlah
penunggu-penunggu pintu gerbang, para penyanyi dan orang-orang Lewi. Pengawasan atas Yerusalem aku serahkan kepada
Hanani, saudaraku, dan kepada Hananya, panglima benteng, karena dia seorang
yang dapat dipercaya dan yang takut akan Allah lebih dari pada orang-orang
lain. Berkatalah aku kepada mereka:
"Pintu-pintu gerbang Yerusalem jangan dibuka sampai matahari panas terik.
Dan pintu-pintunya harus ditutup dan dipalangi, sementara orang masih bertugas
di tempatnya. Tempatkanlah penjaga-penjaga dari antara penduduk Yerusalem,
masing-masing pada tempat-tempat penjagaan dan di depan rumahnya."
___
Ayo Saat
Teduh: 18 September – Yeremia Memperlihatkan Perbedaan Pengandalan (1)
No comments:
Post a Comment