25
September - Lukas 1:39-80; Matius 1:18-25; Lukas 2:1-40
Maria dan Elisabet
Beberapa
waktu kemudian berangkatlah Maria dan langsung berjalan ke pegunungan menuju
sebuah kota di Yehuda. Di situ ia masuk
ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria,
melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabetpun penuh dengan Roh
Kudus, lalu berseru dengan suara
nyaring: "Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah
buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai
ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab
sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam
rahimku melonjak kegirangan. Dan
berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari
Tuhan, akan terlaksana."
Nyanyian pujian Maria
Lalu
kata Maria:
"Jiwaku
memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira
karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia
telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai dari sekarang
segala keturunan akan menyebut aku berbahagia,
karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku
dan nama-Nya adalah kudus. Dan
rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia. Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan
tangan-Nya dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya; Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari
takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah; Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang
yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia
mengingat rahmat-Nya, seperti yang
dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk
selama-lamanya."
Dan
Maria tinggal kira-kira tiga bulan lamanya bersama dengan Elisabet, lalu pulang
kembali ke rumahnya.
Kelahiran Yohanes Pembaptis
Kemudian
genaplah bulannya bagi Elisabet untuk bersalin dan iapun melahirkan seorang
anak laki-laki. Ketika
tetangga-tetangganya serta sanak saudaranya mendengar, bahwa Tuhan telah
menunjukkan rahmat-Nya yang begitu besar kepadanya, bersukacitalah mereka
bersama-sama dengan dia. Maka datanglah
mereka pada hari yang kedelapan untuk menyunatkan anak itu dan mereka hendak
menamai dia Zakharia menurut nama bapanya,
tetapi ibunya berkata: "Jangan, ia harus dinamai
Yohanes." Kata mereka kepadanya:
"Tidak ada di antara sanak saudaramu yang bernama demikian." Lalu mereka memberi isyarat kepada bapanya
untuk bertanya nama apa yang hendak diberikannya kepada anaknya itu. Ia meminta batu tulis, lalu menuliskan
kata-kata ini: "Namanya adalah Yohanes." Dan merekapun heran
semuanya. Dan seketika itu juga
terbukalah mulutnya dan terlepaslah lidahnya, lalu ia berkata-kata dan memuji
Allah.
Maka
ketakutanlah semua orang yang tinggal di sekitarnya, dan segala peristiwa itu
menjadi buah tutur di seluruh pegunungan Yudea.
Dan semua orang, yang mendengarnya, merenungkannya dan berkata:
"Menjadi apakah anak ini nanti?" Sebab tangan Tuhan menyertai
dia.
Nyanyian pujian Zakharia
Dan
Zakharia, ayahnya, penuh dengan Roh Kudus, lalu bernubuat, katanya:
"Terpujilah
Tuhan, Allah Israel, sebab Ia melawat umat-Nya dan membawa kelepasan baginya, Ia menumbuhkan sebuah tanduk keselamatan bagi
kita di dalam keturunan Daud, hamba-Nya itu,
--seperti yang telah difirmankan-Nya sejak purbakala oleh mulut
nabi-nabi-Nya yang kudus-- untuk
melepaskan kita dari musuh-musuh kita dan dari tangan semua orang yang membenci
kita, untuk menunjukkan rahmat-Nya
kepada nenek moyang kita dan mengingat akan perjanjian-Nya yang kudus, yaitu sumpah yang diucapkan-Nya kepada
Abraham, bapa leluhur kita, bahwa Ia mengaruniai kita, supaya kita, terlepas dari tangan musuh,
dapat beribadah kepada-Nya tanpa takut, dalam
kekudusan dan kebenaran di hadapan-Nya seumur hidup kita. Dan engkau, hai anakku, akan disebut nabi
Allah Yang Mahatinggi; karena engkau akan berjalan mendahului Tuhan untuk
mempersiapkan jalan bagi-Nya, untuk
memberikan kepada umat-Nya pengertian akan keselamatan yang berdasarkan
pengampunan dosa-dosa mereka, oleh
rahmat dan belas kasihan dari Allah kita, dengan mana Ia akan melawat kita, Surya
pagi dari tempat yang tinggi, untuk
menyinari mereka yang diam dalam kegelapan dan dalam naungan maut untuk
mengarahkan kaki kita kepada jalan damai sejahtera."
Adapun
anak itu bertambah besar dan makin kuat rohnya. Dan ia tinggal di padang gurun
sampai kepada hari ia harus menampakkan diri kepada Israel.
Kelahiran Yesus Kristus
Kelahiran
Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan
dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup
sebagai suami isteri. Karena Yusuf
suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di
muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu,
malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak
Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang
di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.
Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus,
karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." Hal itu terjadi supaya genaplah yang
difirmankan Tuhan oleh nabi: "Sesungguhnya,
anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka
akan menamakan Dia Imanuel" --yang berarti: Allah menyertai kita. Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat
seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria
sebagai isterinya, tetapi tidak
bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya laki-laki dan Yusuf
menamakan Dia Yesus.
Pada
waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan
semua orang di seluruh dunia. Inilah
pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di
Siria. Maka pergilah semua orang
mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya sendiri.
Demikian
juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang
bernama Betlehem, --karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud-- supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria,
tunangannya, yang sedang mengandung.
Ketika
mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki,
anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di
dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.
Gembala-Gembala
Di
daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak
mereka pada waktu malam. Tiba-tiba
berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar
meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan.
Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab
sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh
bangsa: Hari ini telah lahir bagimu
Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan
menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam
palungan." Dan tiba-tiba tampaklah
bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji
Allah, katanya: "Kemuliaan bagi
Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia
yang berkenan kepada-Nya." Setelah
malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka dan kembali ke sorga, gembala-gembala
itu berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita pergi ke Betlehem
untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada
kita." Lalu mereka cepat-cepat
berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang sedang berbaring di
dalam palungan. Dan ketika mereka
melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka
tentang Anak itu. Dan semua orang yang
mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada
mereka. Tetapi Maria menyimpan segala
perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya. Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil
memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka
lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka.
Yesus disunat dan diserahkan
kepada Tuhan – Simeon dan Hana
Dan
ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu
nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya.
Dan
ketika genap waktu pentahiran, menurut hukum Taurat Musa, mereka membawa Dia ke
Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan,
seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan: "Semua anak laki-laki
sulung harus dikuduskan bagi Allah",
dan untuk mempersembahkan korban menurut apa yang difirmankan dalam
hukum Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung
merpati.
Adalah
di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh yang
menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya, dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh
Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias, yaitu Dia yang
diurapi Tuhan. Ia datang ke Bait Allah
oleh Roh Kudus. Ketika Yesus, Anak itu, dibawa masuk oleh orang tua-Nya untuk
melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan hukum Taurat, ia menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil
memuji Allah, katanya: "Sekarang,
Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan
firman-Mu, sebab mataku telah melihat
keselamatan yang dari pada-Mu, yang
telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa,
yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi
kemuliaan bagi umat-Mu, Israel."
Dan
bapa serta ibu-Nya amat heran akan segala apa yang dikatakan tentang Dia. Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata
kepada Maria, ibu Anak itu: "Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk
menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu
tanda yang menimbulkan perbantahan --dan
suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri--,supaya menjadi nyata pikiran hati
banyak orang."
Lagipula
di situ ada Hana, seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer. Ia sudah
sangat lanjut umurnya. Sesudah kawin ia hidup tujuh tahun lamanya bersama
suaminya, dan sekarang ia janda dan
berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah dan
siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa. Dan pada ketika itu juga datanglah ia ke situ
dan mengucap syukur kepada Allah dan berbicara tentang Anak itu kepada semua
orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem.
Dan
setelah selesai semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah
mereka ke kota kediamannya, yaitu kota Nazaret di Galilea. Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat,
penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya.
___
Ayo
Saat Teduh: 25 September – Dengan Sombong Manasye Memberontak Terhadap Tuhan
No comments:
Post a Comment