Keluaran 1:1-2:25; 1 Tawarikh 6:1-3; Keluaran 3:1-4:17
Keluaran 1:1-2:25
Orang Israel ditindas di Mesir
Inilah nama para anak Israel yang datang ke Mesir
bersama-sama dengan Yakub; mereka datang dengan keluarganya masing-masing:
Ruben, Simeon, Lewi dan Yehuda; Isakhar, Zebulon dan Benyamin; Dan serta
Naftali, Gad dan Asyer. Seluruh keturunan yang diperoleh Yakub berjumlah tujuh
puluh jiwa. Tetapi Yusuf telah ada di Mesir. Kemudian matilah Yusuf, serta
semua saudara-saudaranya dan semua orang yang seangkatan dengan dia.
Orang-orang Israel beranak cucu dan tak terbilang jumlahnya; mereka bertambah
banyak dan dengan dahsyat berlipat ganda, sehingga negeri itu dipenuhi mereka.
Kemudian bangkitlah seorang raja baru memerintah tanah
Mesir, yang tidak mengenal Yusuf. Berkatalah raja itu kepada rakyatnya:
"Bangsa Israel itu sangat banyak dan lebih besar jumlahnya dari pada kita.
Marilah kita bertindak dengan bijaksana terhadap mereka, supaya mereka jangan
bertambah banyak lagi dan--jika terjadi peperangan--jangan bersekutu nanti
dengan musuh kita dan memerangi kita, lalu pergi dari negeri ini." Sebab
itu pengawas-pengawas rodi ditempatkan atas mereka untuk menindas mereka dengan
kerja paksa: mereka harus mendirikan bagi Firaun kota-kota perbekalan, yakni
Pitom dan Raamses. Tetapi makin ditindas, makin bertambah banyak dan berkembang
mereka, sehingga orang merasa takut kepada orang Israel itu. Lalu dengan kejam
orang Mesir memaksa orang Israel bekerja, dan memahitkan hidup mereka dengan
pekerjaan yang berat, yaitu mengerjakan tanah liat dan batu bata, dan
berbagai-bagai pekerjaan di padang, ya segala pekerjaan yang dengan kejam
dipaksakan orang Mesir kepada mereka itu.
Raja Mesir juga memerintahkan kepada bidan-bidan yang
menolong perempuan Ibrani, seorang bernama Sifra dan yang lain bernama Pua,
katanya: "Apabila kamu menolong perempuan Ibrani pada waktu bersalin, kamu
harus memperhatikan waktu anak itu lahir: jika anak laki-laki, kamu harus
membunuhnya, tetapi jika anak perempuan, bolehlah ia hidup." Tetapi
bidan-bidan itu takut akan Allah dan tidak melakukan seperti yang dikatakan
raja Mesir kepada mereka, dan membiarkan bayi-bayi itu hidup. Lalu raja Mesir
memanggil bidan-bidan itu dan bertanya kepada mereka: "Mengapakah kamu
berbuat demikian membiarkan hidup bayi-bayi itu?" Jawab bidan-bidan itu
kepada Firaun: "Sebab perempuan Ibrani tidak sama dengan perempuan Mesir;
melainkan mereka kuat: sebelum bidan datang, mereka telah bersalin." Maka
Allah berbuat baik kepada bidan-bidan itu; bertambah banyaklah bangsa itu dan
sangat berlipat ganda. Dan karena bidan-bidan itu takut akan Allah, maka Ia
membuat mereka berumah tangga. Lalu Firaun memberi perintah kepada seluruh
rakyatnya: "Lemparkanlah segala anak laki-laki yang lahir bagi orang
Ibrani ke dalam sungai Nil; tetapi segala anak perempuan biarkanlah
hidup."
Musa lahir dan diselamatkan
Seorang laki-laki dari keluarga Lewi kawin dengan seorang
perempuan Lewi; lalu mengandunglah ia dan melahirkan seorang anak laki-laki.
Ketika dilihatnya, bahwa anak itu cantik, disembunyikannya tiga bulan lamanya.
Tetapi ia tidak dapat menyembunyikannya lebih lama lagi, sebab itu diambilnya
sebuah peti pandan, dipakalnya dengan gala-gala dan ter, diletakkannya bayi itu
di dalamnya dan ditaruhnya peti itu di tengah-tengah teberau di tepi sungai
Nil; kakaknya perempuan berdiri di tempat yang agak jauh untuk melihat, apakah
yang akan terjadi dengan dia. Maka datanglah puteri Firaun untuk mandi di
sungai Nil, sedang dayang-dayangnya berjalan-jalan di tepi sungai Nil, lalu
terlihatlah olehnya peti yang di tengah-tengah teberau itu, maka disuruhnya
hambanya perempuan untuk mengambilnya. Ketika dibukanya, dilihatnya bayi itu,
dan tampaklah anak itu menangis, sehingga belas kasihanlah ia kepadanya dan
berkata: "Tentulah ini bayi orang Ibrani."
Lalu bertanyalah kakak anak itu kepada puteri Firaun:
"Akan kupanggilkah bagi tuan puteri seorang inang penyusu dari perempuan
Ibrani untuk menyusukan bayi itu bagi tuan puteri?" Sahut puteri Firaun
kepadanya: "Baiklah." Lalu pergilah gadis itu memanggil ibu bayi itu.
Maka berkatalah puteri Firaun kepada ibu itu: "Bawalah bayi ini dan susukanlah
dia bagiku, maka aku akan memberi upah kepadamu." Kemudian perempuan itu
mengambil bayi itu dan menyusuinya. Ketika anak itu telah besar, dibawanyalah
kepada puteri Firaun, yang mengangkatnya menjadi anaknya, dan menamainya Musa,
sebab katanya: "Karena aku telah menariknya dari air."
Musa membela bangsanya Ia lari ke tanah Midian
Pada waktu itu, ketika Musa telah dewasa, ia keluar
mendapatkan saudara-saudaranya untuk melihat kerja paksa mereka; lalu
dilihatnyalah seorang Mesir memukul seorang Ibrani, seorang dari saudara-saudaranya
itu. Ia menoleh ke sana sini dan ketika dilihatnya tidak ada orang, dibunuhnya
orang Mesir itu, dan disembunyikannya mayatnya dalam pasir.
Ketika keesokan harinya ia keluar lagi, didapatinya dua
orang Ibrani tengah berkelahi. Ia bertanya kepada yang bersalah itu:
"Mengapa engkau pukul temanmu?" Tetapi jawabnya: "Siapakah yang
mengangkat engkau menjadi pemimpin dan hakim atas kami? Apakah engkau bermaksud
membunuh aku, sama seperti engkau telah membunuh orang Mesir itu?" Musa
menjadi takut, sebab pikirnya: "Tentulah perkara itu telah ketahuan."
Ketika Firaun mendengar tentang perkara itu, dicarinya ikhtiar untuk membunuh
Musa.
Tetapi Musa melarikan diri dari hadapan Firaun dan tiba di
tanah Midian, lalu ia duduk-duduk di tepi sebuah sumur. Adapun imam di Midian
itu mempunyai tujuh anak perempuan. Mereka datang menimba air dan mengisi
palungan-palungan untuk memberi minum kambing domba ayahnya. Maka datanglah
gembala-gembala yang mengusir mereka, lalu Musa bangkit menolong mereka dan
memberi minum kambing domba mereka. Ketika mereka sampai kepada Rehuel, ayah
mereka, berkatalah ia: "Mengapa selekas itu kamu pulang hari ini?"
Jawab mereka: "Seorang Mesir menolong kami terhadap gembala-gembala,
bahkan ia menimba air banyak-banyak untuk kami dan memberi minum kambing
domba." Ia berkata kepada anak-anaknya: "Di manakah ia? Mengapakah
kamu tinggalkan orang itu? Panggillah dia makan." Musa bersedia tinggal di
rumah itu, lalu diberikan Rehuellah Zipora, anaknya, kepada Musa. Perempuan itu
melahirkan seorang anak laki-laki, maka Musa menamainya Gersom, sebab katanya:
"Aku telah menjadi seorang pendatang di negeri asing."
Musa diutus TUHAN
Lama sesudah itu matilah raja Mesir. Tetapi orang Israel
masih mengeluh karena perbudakan, dan mereka berseru-seru, sehingga teriak
mereka minta tolong karena perbudakan itu sampai kepada Allah. Allah mendengar
mereka mengerang, lalu Ia mengingat kepada perjanjian-Nya dengan Abraham, Ishak
dan Yakub. Maka Allah melihat orang Israel itu, dan Allah memperhatikan mereka.
1 Tawarikh 6:1-3
Anak-anak Lewi ialah Gerson, Kehat dan Merari. Anak-anak
Kehat ialah Amram, Yizhar, Hebron dan Uziel. Anak-anak Amram ialah Harun, Musa
dan Miryam. Anak-anak Harun ialah Nadab, Abihu, Eleazar dan Itamar.
Keluaran 3:1-4:17
Adapun Musa, ia biasa menggembalakan kambing domba Yitro,
mertuanya, imam di Midian. Sekali, ketika ia menggiring kambing domba itu ke
seberang padang gurun, sampailah ia ke gunung Allah, yakni gunung Horeb. Lalu
Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya di dalam nyala api yang keluar dari
semak duri. Lalu ia melihat, dan tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi
tidak dimakan api. Musa berkata: "Baiklah aku menyimpang ke sana untuk
memeriksa penglihatan yang hebat itu. Mengapakah tidak terbakar semak duri itu?"
Ketika dilihat TUHAN, bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah
Allah dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya: "Musa, Musa!" dan
ia menjawab: "Ya, Allah." Lalu Ia berfirman: "Janganlah datang
dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau
berdiri itu, adalah tanah yang kudus." Lagi Ia berfirman: "Akulah
Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub." Lalu Musa
menutupi mukanya, sebab ia takut memandang Allah. Dan TUHAN berfirman:
"Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah
Mesir, dan Aku telah mendengar seruan mereka yang disebabkan oleh
pengerah-pengerah mereka, ya, Aku mengetahui penderitaan mereka. Sebab itu Aku
telah turun untuk melepaskan mereka dari tangan orang Mesir dan menuntun mereka
keluar dari negeri itu ke suatu negeri yang baik dan luas, suatu negeri yang
berlimpah-limpah susu dan madunya, ke tempat orang Kanaan, orang Het, orang
Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus. Sekarang seruan orang Israel telah
sampai kepada-Ku; juga telah Kulihat, betapa kerasnya orang Mesir menindas
mereka. Jadi sekarang, pergilah, Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk
membawa umat-Ku, orang Israel, keluar dari Mesir." Tetapi Musa berkata
kepada Allah: "Siapakah aku ini, maka aku yang akan menghadap Firaun dan
membawa orang Israel keluar dari Mesir?" Lalu firman-Nya: "Bukankah
Aku akan menyertai engkau? Inilah tanda bagimu, bahwa Aku yang mengutus engkau:
apabila engkau telah membawa bangsa itu keluar dari Mesir, maka kamu akan
beribadah kepada Allah di gunung ini."
Lalu Musa berkata kepada Allah: "Tetapi apabila aku
mendapatkan orang Israel dan berkata kepada mereka: Allah nenek moyangmu telah
mengutus aku kepadamu, dan mereka bertanya kepadaku: bagaimana tentang nama-Nya?
--apakah yang harus kujawab kepada mereka?" Firman Allah kepada Musa:
"AKU ADALAH AKU." Lagi firman-Nya: "Beginilah kaukatakan kepada
orang Israel itu: AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu."
Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa: "Beginilah
kaukatakan kepada orang Israel: TUHAN, Allah nenek moyangmu, Allah Abraham,
Allah Ishak dan Allah Yakub, telah mengutus aku kepadamu: itulah nama-Ku untuk
selama-lamanya dan itulah sebutan-Ku turun-temurun. Pergilah, kumpulkanlah para
tua-tua Israel dan katakanlah kepada mereka: TUHAN, Allah nenek moyangmu, Allah
Abraham, Ishak dan Yakub, telah menampakkan diri kepadaku, serta berfirman: Aku
sudah mengindahkan kamu, juga apa yang dilakukan kepadamu di Mesir. Jadi Aku
telah berfirman: Aku akan menuntun kamu keluar dari kesengsaraan di Mesir
menuju ke negeri orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi
dan orang Yebus, ke suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya. Dan
bilamana mereka mendengarkan perkataanmu, maka engkau harus beserta para
tua-tua Israel pergi kepada raja Mesir, dan kamu harus berkata kepadanya:
TUHAN, Allah orang Ibrani, telah menemui kami; oleh sebab itu, izinkanlah
kiranya kami pergi ke padang gurun tiga hari perjalanan jauhnya untuk
mempersembahkan korban kepada TUHAN, Allah kami. Tetapi Aku tahu, bahwa raja
Mesir tidak akan membiarkan kamu pergi, kecuali dipaksa oleh tangan yang kuat.
Tetapi Aku akan mengacungkan tangan-Ku dan memukul Mesir dengan segala
perbuatan yang ajaib, yang akan Kulakukan di tengah-tengahnya; sesudah itu ia
akan membiarkan kamu pergi. Dan Aku akan membuat orang Mesir bermurah hati
terhadap bangsa ini, sehingga, apabila kamu pergi, kamu tidak pergi dengan
tangan hampa, tetapi tiap-tiap perempuan harus meminta dari tetangganya dan
dari perempuan yang tinggal di rumahnya, barang-barang perak dan emas dan
kain-kain, yang akan kamu kenakan kepada anak-anakmu lelaki dan perempuan;
demikianlah kamu akan merampasi orang Mesir itu."
Lalu sahut Musa: "Bagaimana jika mereka tidak percaya
kepadaku dan tidak mendengarkan perkataanku, melainkan berkata: TUHAN tidak
menampakkan diri kepadamu?" TUHAN berfirman kepadanya: "Apakah yang
di tanganmu itu?" Jawab Musa: "Tongkat." Firman TUHAN:
"Lemparkanlah itu ke tanah." Dan ketika dilemparkannya ke tanah, maka
tongkat itu menjadi ular, sehingga Musa lari meninggalkannya. Tetapi firman
TUHAN kepada Musa: "Ulurkanlah tanganmu dan peganglah ekornya" --Musa
mengulurkan tangannya, ditangkapnya ular itu, lalu menjadi tongkat di tangannya
--"supaya mereka percaya, bahwa TUHAN, Allah nenek moyang mereka, Allah
Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub telah menampakkan diri kepadamu."
Lagi firman TUHAN kepadanya: "Masukkanlah tanganmu ke
dalam bajumu." Dimasukkannya tangannya ke dalam bajunya, dan setelah
ditariknya ke luar, maka tangannya kena kusta, putih seperti salju. Sesudah itu
firman-Nya: "Masukkanlah tanganmu kembali ke dalam bajumu." Musa
memasukkan tangannya kembali ke dalam bajunya dan setelah ditariknya ke luar,
maka tangan itu pulih kembali seperti seluruh badannya. "Jika mereka tidak
percaya kepadamu dan tidak mengindahkan tanda mujizat yang pertama, maka mereka
akan percaya kepada tanda mujizat yang kedua. Dan jika mereka tidak juga
percaya kepada kedua tanda mujizat ini dan tidak mendengarkan perkataanmu, maka
engkau harus mengambil air dari sungai Nil dan harus kaucurahkan di tanah yang
kering, lalu air yang kauambil itu akan menjadi darah di tanah yang kering
itu."
Lalu kata Musa kepada TUHAN: "Ah, Tuhan, aku ini tidak
pandai bicara, dahulupun tidak dan sejak Engkau berfirman kepada hamba-Mupun
tidak, sebab aku berat mulut dan berat lidah." Tetapi TUHAN berfirman
kepadanya: "Siapakah yang membuat lidah manusia, siapakah yang membuat
orang bisu atau tuli, membuat orang melihat atau buta; bukankah Aku, yakni
TUHAN? Oleh sebab itu, pergilah, Aku akan menyertai lidahmu dan mengajar
engkau, apa yang harus kaukatakan."
Tetapi Musa berkata: "Ah, Tuhan, utuslah kiranya siapa
saja yang patut Kauutus." Maka bangkitlah murka TUHAN terhadap Musa dan Ia
berfirman: "Bukankah di situ Harun, orang Lewi itu, kakakmu? Aku tahu,
bahwa ia pandai bicara; lagipula ia telah berangkat menjumpai engkau, dan
apabila ia melihat engkau, ia akan bersukacita dalam hatinya. Maka engkau harus
berbicara kepadanya dan menaruh perkataan itu ke dalam mulutnya; Aku akan
menyertai lidahmu dan lidahnya dan mengajarkan kepada kamu apa yang harus kamu
lakukan. Ia harus berbicara bagimu kepada bangsa itu, dengan demikian ia akan
menjadi penyambung lidahmu dan engkau akan menjadi seperti Allah baginya. Dan
bawalah tongkat ini di tanganmu, yang harus kaupakai untuk membuat tanda-tanda
mujizat."
___
Jangan lupa Ayo Saat Teduh: 1 Februari – Dikuatkan DenganKasih Karunia
No comments:
Post a Comment