6 Februari – Keluaran 16:1-19:25
Manna, Sabat
Setelah mereka berangkat dari Elim, tibalah segenap jemaah
Israel di padang gurun Sin, yang terletak di antara Elim dan gunung Sinai, pada
hari yang kelima belas bulan yang kedua, sejak mereka keluar dari tanah Mesir.
Di padang gurun itu bersungut-sungutlah segenap jemaah
Israel kepada Musa dan Harun; dan berkata kepada mereka: "Ah, kalau kami
mati tadinya di tanah Mesir oleh tangan TUHAN ketika kami duduk menghadapi
kuali berisi daging dan makan roti sampai kenyang! Sebab kamu membawa kami
keluar ke padang gurun ini untuk membunuh seluruh jemaah ini dengan
kelaparan."
Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
"Sesungguhnya Aku akan menurunkan dari langit hujan
roti bagimu; maka bangsa itu akan keluar dan memungut tiap-tiap hari sebanyak
yang perlu untuk sehari, supaya mereka Kucoba, apakah mereka hidup menurut
hukum-Ku atau tidak. Dan pada hari yang keenam, apabila mereka memasak yang
dibawa mereka pulang, maka yang dibawa itu akan terdapat dua kali lipat
banyaknya dari apa yang dipungut mereka sehari-hari."
Sesudah itu berkatalah Musa dan Harun kepada seluruh orang
Israel: "Petang ini kamu akan mengetahui bahwa Tuhanlah yang telah membawa
kamu keluar dari tanah Mesir. Dan besok pagi kamu melihat kemuliaan TUHAN,
karena Ia telah mendengar sungut-sungutmu kepada-Nya. Sebab, apalah kami ini
maka kamu bersungut-sungut kepada kami?" Lagi kata Musa: "Jika memang
TUHAN yang memberi kamu makan daging pada waktu petang dan makan roti sampai
kenyang pada waktu pagi, karena TUHAN telah mendengar sungut-sungutmu yang kamu
sungut-sungutkan kepada-Nya--apalah kami ini? Bukan kepada kami sungut-sungutmu
itu, tetapi kepada TUHAN."
Kata Musa kepada Harun: "Katakanlah kepada segenap
jemaah Israel: Marilah dekat ke hadapan TUHAN, sebab Ia telah mendengar
sungut-sungutmu." Dan sedang Harun berbicara kepada segenap jemaah Israel,
mereka memalingkan mukanya ke arah padang gurun--maka tampaklah kemuliaan TUHAN
dalam awan.
Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
"Aku telah mendengar sungut-sungut orang Israel;
katakanlah kepada mereka: Pada waktu senja kamu akan makan daging dan pada
waktu pagi kamu akan kenyang makan roti; maka kamu akan mengetahui, bahwa
Akulah TUHAN, Allahmu."
Pada waktu petang datanglah berduyun-duyun burung puyuh yang
menutupi perkemahan itu; dan pada waktu pagi terletaklah embun sekeliling
perkemahan itu. Ketika embun itu telah menguap, tampaklah pada permukaan padang
gurun sesuatu yang halus, sesuatu yang seperti sisik, halus seperti embun beku
di bumi. Ketika orang Israel melihatnya, berkatalah mereka seorang kepada yang
lain: "Apakah ini?" Sebab mereka tidak tahu apa itu. Tetapi Musa
berkata kepada mereka: "Inilah roti yang diberikan TUHAN kepadamu menjadi
makananmu. Beginilah perintah TUHAN: Pungutlah itu, tiap-tiap orang menurut
keperluannya; masing-masing kamu boleh mengambil untuk seisi kemahnya, segomer
seorang, menurut jumlah jiwa."
Demikianlah diperbuat orang Israel; mereka mengumpulkan, ada
yang banyak, ada yang sedikit. Ketika mereka menakarnya dengan gomer, maka
orang yang mengumpulkan banyak, tidak kelebihan dan orang yang mengumpulkan
sedikit, tidak kekurangan. Tiap-tiap orang mengumpulkan menurut keperluannya.
Musa berkata kepada mereka: "Seorangpun tidak boleh
meninggalkan dari padanya sampai pagi." Tetapi ada yang tidak mendengarkan
Musa dan meninggalkan dari padanya sampai pagi, lalu berulat dan berbau busuk.
Maka Musa menjadi marah kepada mereka.
Setiap pagi mereka memungutnya, tiap-tiap orang menurut
keperluannya; tetapi ketika matahari panas, cairlah itu. Dan pada hari yang
keenam mereka memungut roti itu dua kali lipat banyaknya, dua gomer untuk
tiap-tiap orang; dan datanglah semua pemimpin jemaah memberitahukannya kepada
Musa. Lalu berkatalah Musa kepada mereka: "Inilah yang dimaksudkan TUHAN:
Besok adalah hari perhentian penuh, sabat yang kudus bagi TUHAN; maka roti yang
perlu kamu bakar, bakarlah, dan apa yang perlu kamu masak, masaklah; dan segala
kelebihannya biarkanlah di tempatnya untuk disimpan sampai pagi." Mereka
membiarkannya di tempatnya sampai keesokan harinya, seperti yang diperintahkan
Musa; lalu tidaklah berbau busuk dan tidak ada ulat di dalamnya.
Selanjutnya kata Musa: "Makanlah itu pada hari ini,
sebab hari ini adalah sabat untuk TUHAN, pada hari ini tidaklah kamu
mendapatnya di padang. Enam hari lamanya kamu memungutnya, tetapi pada hari
yang ketujuh ada sabat; maka roti itu tidak ada pada hari itu." Tetapi
ketika pada hari ketujuh ada dari bangsa itu yang keluar memungutnya, tidaklah
mereka mendapatnya. Sebab itu TUHAN berfirman kepada Musa: "Berapa lama
lagi kamu menolak mengikuti segala perintah-Ku dan hukum-Ku? Perhatikanlah,
TUHAN telah memberikan sabat itu kepadamu; itulah sebabnya pada hari keenam Ia
memberikan kepadamu roti untuk dua hari. Tinggallah kamu di tempatmu
masing-masing, seorangpun tidak boleh keluar dari tempatnya pada hari ketujuh
itu." Lalu beristirahatlah bangsa itu pada hari ketujuh. Umat Israel
menyebutkan namanya: manna; warnanya putih seperti ketumbar dan rasanya seperti
rasa kue madu.
Musa berkata: "Beginilah perintah TUHAN: Ambillah segomer
penuh untuk disimpan turun-temurun, supaya keturunan mereka melihat roti yang
Kuberi kamu makan di padang gurun, ketika Aku membawa kamu keluar dari tanah
Mesir." Sebab itu Musa berkata kepada Harun: "Ambillah sebuah
buli-buli, taruhlah manna di dalamnya segomer penuh, dan tempatkanlah itu di
hadapan TUHAN untuk disimpan turun-temurun." Seperti yang diperintahkan
TUHAN kepada Musa, demikianlah buli-buli itu ditempatkan Harun di hadapan tabut
hukum Allah untuk disimpan.
Orang Israel makan manna empat puluh tahun lamanya, sampai
mereka tiba di tanah yang didiami orang; mereka makan manna sampai tiba di
perbatasan tanah Kanaan.
Adapun segomer ialah sepersepuluh efa.
Di Masa dan di Meriba
Kemudian berangkatlah segenap jemaah Israel dari padang
gurun Sin, berjalan dari tempat persinggahan ke tempat persinggahan, sesuai
dengan titah TUHAN, lalu berkemahlah mereka di Rafidim, tetapi di sana tidak
ada air untuk diminum bangsa itu. Jadi mulailah mereka itu bertengkar dengan
Musa, kata mereka: "Berikanlah air kepada kami, supaya kami dapat
minum." Tetapi Musa berkata kepada mereka: "Mengapakah kamu
bertengkar dengan aku? Mengapakah kamu mencobai TUHAN?" Hauslah bangsa itu
akan air di sana; bersungut-sungutlah bangsa itu kepada Musa dan berkata:
"Mengapa pula engkau memimpin kami keluar dari Mesir, untuk membunuh kami,
anak-anak kami dan ternak kami dengan kehausan?"
Lalu berseru-serulah Musa kepada TUHAN, katanya:
"Apakah yang akan kulakukan kepada bangsa ini? Sebentar lagi mereka akan
melempari aku dengan batu!"
Berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
"Berjalanlah di depan bangsa itu dan bawalah beserta
engkau beberapa orang dari antara para tua-tua Israel; bawalah juga di tanganmu
tongkatmu yang kaupakai memukul sungai Nil dan pergilah. Maka Aku akan berdiri
di sana di depanmu di atas gunung batu di Horeb; haruslah kaupukul gunung batu
itu dan dari dalamnya akan keluar air, sehingga bangsa itu dapat minum."
Demikianlah diperbuat Musa di depan mata tua-tua Israel.
Dinamailah tempat itu Masa dan Meriba, oleh karena orang
Israel telah bertengkar dan oleh karena mereka telah mencobai TUHAN dengan
mengatakan: "Adakah TUHAN di tengah-tengah kita atau tidak?"
Kemenangan orang
Israel melawan orang Amalek
Lalu datanglah orang Amalek dan berperang melawan orang
Israel di Rafidim. Musa berkata kepada Yosua: "Pilihlah orang-orang bagi
kita, lalu keluarlah berperang melawan orang Amalek, besok aku akan berdiri di
puncak bukit itu dengan memegang tongkat Allah di tanganku."
Lalu Yosua melakukan seperti yang dikatakan Musa kepadanya
dan berperang melawan orang Amalek; tetapi Musa, Harun dan Hur telah naik ke
puncak bukit. Dan terjadilah, apabila Musa mengangkat tangannya, lebih kuatlah
Israel, tetapi apabila ia menurunkan tangannya, lebih kuatlah Amalek. Maka
penatlah tangan Musa, sebab itu mereka mengambil sebuah batu, diletakkanlah di
bawahnya, supaya ia duduk di atasnya; Harun dan Hur menopang kedua belah
tangannya, seorang di sisi yang satu, seorang di sisi yang lain, sehingga
tangannya tidak bergerak sampai matahari terbenam. Demikianlah Yosua
mengalahkan Amalek dan rakyatnya dengan mata pedang.
Kemudian berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Tuliskanlah
semuanya ini dalam sebuah kitab sebagai tanda peringatan, dan ingatkanlah ke
telinga Yosua, bahwa Aku akan menghapuskan sama sekali ingatan kepada Amalek
dari kolong langit."
Lalu Musa mendirikan sebuah mezbah dan menamainya:
"Tuhanlah panji-panjiku!" Ia berkata: "Tangan di atas
panji-panji TUHAN! TUHAN berperang melawan Amalek turun-temurun."
Yitro mengunjungi
Musa
Kedengaranlah kepada Yitro, imam di Midian, mertua Musa,
segala yang dilakukan Allah kepada Musa dan kepada Israel, umat-Nya, yakni
bahwa TUHAN telah membawa orang Israel keluar dari Mesir. Lalu Yitro, mertua
Musa, membawa serta Zipora, isteri Musa--yang dahulu disuruh Musa pulang-- dan
kedua anak laki-laki Zipora; yang seorang bernama Gersom, sebab kata Musa:
"Aku telah menjadi seorang pendatang di negeri asing," dan yang
seorang lagi bernama Eliezer, sebab katanya: "Allah bapaku adalah
penolongku dan telah menyelamatkan aku dari pedang Firaun."
Ketika Yitro, mertua Musa, beserta anak-anak dan isteri Musa
sampai kepadanya di padang gurun, tempat ia berkemah dekat gunung Allah,
disuruhnyalah mengatakan kepada Musa: "Aku, mertuamu Yitro, datang
kepadamu membawa isterimu beserta kedua anaknya."
Lalu keluarlah Musa menyongsong mertuanya itu, sujudlah ia
kepadanya dan menciumnya; mereka menanyakan keselamatan masing-masing, lalu
masuk ke dalam kemah.
Sesudah itu Musa menceritakan kepada mertuanya segala yang
dilakukan TUHAN kepada Firaun dan kepada orang Mesir karena Israel dan segala
kesusahan yang mereka alami di jalan dan bagaimana TUHAN menyelamatkan mereka.
Bersukacitalah Yitro tentang segala kebaikan, yang dilakukan
TUHAN kepada orang Israel, bahwa Ia telah menyelamatkan mereka dari tangan
orang Mesir. Lalu kata Yitro: "Terpujilah TUHAN, yang telah menyelamatkan
kamu dari tangan orang Mesir dan dari tangan Firaun. Sekarang aku tahu, bahwa
TUHAN lebih besar dari segala allah; sebab Ia telah menyelamatkan bangsa ini
dari tangan orang Mesir, karena memang orang-orang ini telah bertindak angkuh
terhadap mereka."
Dan Yitro, mertua Musa, mempersembahkan korban bakaran dan
beberapa korban sembelihan bagi Allah; lalu Harun dan semua tua-tua Israel
datang untuk makan bersama-sama dengan mertua Musa di hadapan Allah.
Pengangkatan
hakim-hakim
Keesokan harinya duduklah Musa mengadili di antara bangsa
itu; dan bangsa itu berdiri di depan Musa, dari pagi sampai petang. Ketika
mertua Musa melihat segala yang dilakukannya kepada bangsa itu, berkatalah ia:
"Apakah ini yang kaulakukan kepada bangsa itu? Mengapakah engkau seorang
diri saja yang duduk, sedang seluruh bangsa itu berdiri di depanmu dari pagi
sampai petang?"
Kata Musa kepada mertuanya itu: "Sebab bangsa ini
datang kepadaku untuk menanyakan petunjuk Allah. Apabila ada perkara di antara
mereka, maka mereka datang kepadaku dan aku mengadili antara yang seorang dan
yang lain; lagipula aku memberitahukan kepada mereka ketetapan-ketetapan dan
keputusan-keputusan Allah."
Tetapi mertua Musa menjawabnya: "Tidak baik seperti
yang kaulakukan itu. Engkau akan menjadi sangat lelah, baik engkau baik bangsa
yang beserta engkau ini; sebab pekerjaan ini terlalu berat bagimu, takkan
sanggup engkau melakukannya seorang diri saja. Jadi sekarang dengarkanlah
perkataanku, aku akan memberi nasihat kepadamu dan Allah akan menyertai engkau.
Adapun engkau, wakililah bangsa itu di hadapan Allah dan kauhadapkanlah
perkara-perkara mereka kepada Allah. Kemudian haruslah engkau mengajarkan
kepada mereka ketetapan-ketetapan dan keputusan-keputusan, dan memberitahukan kepada
mereka jalan yang harus dijalani, dan pekerjaan yang harus dilakukan. Di
samping itu kaucarilah dari seluruh bangsa itu orang-orang yang cakap dan takut
akan Allah, orang-orang yang dapat dipercaya, dan yang benci kepada pengejaran
suap; tempatkanlah mereka di antara bangsa itu menjadi pemimpin seribu orang,
pemimpin seratus orang, pemimpin lima puluh orang dan pemimpin sepuluh orang.
Dan sewaktu-waktu mereka harus mengadili di antara bangsa; maka segala perkara
yang besar haruslah dihadapkan mereka kepadamu, tetapi segala perkara yang
kecil diadili mereka sendiri; dengan demikian mereka meringankan pekerjaanmu,
dan mereka bersama-sama dengan engkau turut menanggungnya. Jika engkau berbuat
demikian dan Allah memerintahkan hal itu kepadamu, maka engkau akan sanggup
menahannya, dan seluruh bangsa ini akan pulang dengan puas senang ke
tempatnya."
Musa mendengarkan perkataan mertuanya itu dan
dilakukannyalah segala yang dikatakannya. Dari seluruh orang Israel Musa
memilih orang-orang cakap dan mengangkat mereka menjadi kepala atas bangsa itu,
menjadi pemimpin seribu orang, pemimpin seratus orang, pemimpin lima puluh
orang dan pemimpin sepuluh orang. Mereka ini mengadili di antara bangsa itu
sewaktu-waktu; perkara-perkara yang sukar dihadapkan mereka kepada Musa, tetapi
perkara-perkara yang kecil diadili mereka sendiri.
Kemudian Musa membiarkan mertuanya itu pergi dan ia pulang
ke negerinya.
TUHAN menampakkan
diri di gunung Sinai
Pada bulan ketiga setelah orang Israel keluar dari tanah
Mesir, mereka tiba di padang gurun Sinai pada hari itu juga. Setelah mereka
berangkat dari Rafidim, tibalah mereka di padang gurun Sinai, lalu mereka
berkemah di padang gurun; orang Israel berkemah di sana di depan gunung itu.
Lalu naiklah Musa menghadap Allah, dan TUHAN berseru dari
gunung itu kepadanya: "Beginilah kaukatakan kepada keturunan Yakub dan
kauberitakan kepada orang Israel:
Kamu sendiri telah melihat apa yang Kulakukan kepada orang
Mesir, dan bagaimana Aku telah mendukung kamu di atas sayap rajawali dan
membawa kamu kepada-Ku. Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan
firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta
kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya
seluruh bumi. Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus.
Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel."
Lalu datanglah Musa dan memanggil para tua-tua bangsa itu
dan membawa ke depan mereka segala firman yang diperintahkan TUHAN kepadanya.
Seluruh bangsa itu menjawab bersama-sama: "Segala yang difirmankan TUHAN
akan kami lakukan." Lalu Musapun menyampaikan jawab bangsa itu kepada
TUHAN. Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Sesungguhnya Aku akan datang
kepadamu dalam awan yang tebal, dengan maksud supaya dapat didengar oleh bangsa
itu apabila Aku berbicara dengan engkau, dan juga supaya mereka senantiasa
percaya kepadamu." Lalu Musa memberitahukan perkataan bangsa itu kepada
TUHAN.
Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Pergilah kepada bangsa
itu; suruhlah mereka menguduskan diri pada hari ini dan besok, dan mereka harus
mencuci pakaiannya. Menjelang hari ketiga mereka harus bersiap, sebab pada hari
ketiga TUHAN akan turun di depan mata seluruh bangsa itu di gunung Sinai. Sebab
itu haruslah engkau memasang batas bagi bangsa itu berkeliling sambil berkata:
Jagalah baik-baik, jangan kamu mendaki gunung itu atau kena kepada kakinya,
sebab siapapun yang kena kepada gunung itu, pastilah ia dihukum mati. Tangan
seorangpun tidak boleh merabanya, sebab pastilah ia dilempari dengan batu atau
dipanahi sampai mati; baik binatang baik manusia, ia tidak akan dibiarkan
hidup. Hanya apabila sangkakala berbunyi panjang, barulah mereka boleh mendaki
gunung itu."
Lalu turunlah Musa dari gunung mendapatkan bangsa itu;
disuruhnyalah bangsa itu menguduskan diri dan merekapun mencuci pakaiannya.
Maka kata Musa kepada bangsa itu: "Bersiaplah menjelang hari yang ketiga,
dan janganlah kamu bersetubuh dengan perempuan."
Dan terjadilah pada hari ketiga, pada waktu terbit fajar,
ada guruh dan kilat dan awan padat di atas gunung dan bunyi sangkakala yang
sangat keras, sehingga gemetarlah seluruh bangsa yang ada di perkemahan.
Lalu Musa membawa bangsa itu keluar dari perkemahan untuk
menjumpai Allah dan berdirilah mereka pada kaki gunung. Gunung Sinai ditutupi
seluruhnya dengan asap, karena TUHAN turun ke atasnya dalam api; asapnya
membubung seperti asap dari dapur, dan seluruh gunung itu gemetar sangat. Bunyi
sangkakala kian lama kian keras. Berbicaralah Musa, lalu Allah menjawabnya
dalam guruh. Lalu turunlah TUHAN ke atas gunung Sinai, ke atas puncak gunung
itu, maka TUHAN memanggil Musa ke puncak gunung itu, dan naiklah Musa ke atas.
Kemudian TUHAN berfirman kepada Musa: "Turunlah,
peringatkanlah kepada bangsa itu, supaya mereka jangan menembus mendapatkan
TUHAN hendak melihat-lihat; sebab tentulah banyak dari mereka akan binasa. Juga
para imam yang datang mendekat kepada TUHAN haruslah menguduskan dirinya,
supaya TUHAN jangan melanda mereka." Lalu berkatalah Musa kepada TUHAN:
"Tidak akan mungkin bangsa itu mendaki gunung Sinai ini, sebab Engkau
sendiri telah memperingatkan kepada kami, demikian: Pasanglah batas sekeliling
gunung itu dan nyatakanlah itu kudus."
Lalu TUHAN berfirman kepadanya: "Pergilah, turunlah,
kemudian naiklah pula, engkau beserta Harun; tetapi para imam dan rakyat tidak
boleh menembus untuk mendaki menghadap TUHAN, supaya mereka jangan
dilanda-Nya."
Lalu turunlah Musa mendapatkan bangsa itu dan menyatakan hal
itu kepada mereka.
No comments:
Post a Comment