5 Februari – Keluaran 13:1-15:27
Ketetapan tentang
anak sulung
Hari raya Roti Tidak
Beragi
Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Kuduskanlah bagi-Ku
semua anak sulung, semua yang lahir terdahulu dari kandungan pada orang Israel,
baik pada manusia maupun pada hewan; Akulah yang empunya mereka."
Lalu berkatalah Musa kepada bangsa itu: "Peringatilah hari
ini, sebab pada hari ini kamu keluar dari Mesir, dari rumah perbudakan; karena
dengan kekuatan tangan-Nya TUHAN telah membawa kamu keluar dari sana. Sebab itu
tidak boleh dimakan sesuatupun yang beragi. Hari ini kamu keluar, dalam bulan
Abib. Apabila TUHAN telah membawa engkau ke negeri orang Kanaan, orang Het,
orang Amori, orang Hewi dan orang Yebus, negeri yang telah dijanjikan-Nya
dengan sumpah kepada nenek moyangmu untuk memberikannya kepadamu, suatu negeri
yang berlimpah-limpah susu dan madunya, maka engkau harus melakukan ibadah ini
dalam bulan ini juga. Makanlah roti yang tidak beragi tujuh hari lamanya dan
pada hari yang ketujuh akan diadakan hari raya bagi TUHAN. Roti yang tidak
beragi haruslah dimakan selama tujuh hari itu; sesuatupun yang beragi tidak
boleh dilihat padamu, bahkan ragi tidak boleh dilihat padamu di seluruh
daerahmu.
Pada hari itu harus kauberitahukan kepada anakmu laki-laki:
Ibadah ini adalah karena mengingat apa yang dibuat TUHAN kepadaku pada waktu
aku keluar dari Mesir. Hal itu bagimu harus menjadi tanda pada tanganmu dan
menjadi peringatan di dahimu, supaya hukum TUHAN ada di bibirmu; sebab dengan
tangan yang kuat TUHAN telah membawa engkau keluar dari Mesir. Haruslah
kaupegang ketetapan ini pada waktunya yang sudah ditentukan, dari tahun ke
tahun.
Apabila engkau telah dibawa TUHAN ke negeri orang Kanaan,
seperti yang telah dijanjikan-Nya dengan sumpah kepadamu dan kepada nenek
moyangmu, dan negeri itu telah diberikan-Nya kepadamu, maka haruslah
kaupersembahkan bagi TUHAN segala yang lahir terdahulu dari kandungan; juga
setiap kali ada hewan yang kaupunyai beranak pertama kali, anak jantan yang
sulung adalah bagi TUHAN. Tetapi setiap anak keledai yang lahir terdahulu
kautebuslah dengan seekor domba; atau, jika engkau tidak menebusnya, engkau
harus mematahkan batang lehernya. Tetapi mengenai manusia, setiap anak sulung
di antara anak-anakmu lelaki, haruslah kautebus. Dan apabila anakmu akan
bertanya kepadamu di kemudian hari: Apakah artinya itu? maka haruslah engkau
berkata kepadanya: Dengan kekuatan tangan-Nya TUHAN telah membawa kita keluar
dari Mesir, dari rumah perbudakan. Sebab ketika Firaun dengan tegar menolak
untuk membiarkan kita pergi, maka TUHAN membunuh semua anak sulung di tanah
Mesir, dari anak sulung manusia sampai anak sulung hewan. Itulah sebabnya maka
aku biasa mempersembahkan kepada TUHAN segala binatang jantan yang lahir
terdahulu dari kandungan, sedang semua anak sulung di antara anak-anakku lelaki
kutebus. Hal itu harus menjadi tanda pada tanganmu dan menjadi lambang di
dahimu, sebab dengan kekuatan tangan-Nya TUHAN membawa kita keluar dari
Mesir."
Allah menuntun
umat-Nya
Setelah Firaun membiarkan bangsa itu pergi, Allah tidak
menuntun mereka melalui jalan ke negeri orang Filistin, walaupun jalan ini yang
paling dekat; sebab firman Allah: "Jangan-jangan bangsa itu menyesal,
apabila mereka menghadapi peperangan, sehingga mereka kembali ke Mesir."
Tetapi Allah menuntun bangsa itu berputar melalui jalan di padang gurun menuju
ke Laut Teberau. Dengan siap sedia berperang berjalanlah orang Israel dari
tanah Mesir. Musa membawa tulang-tulang Yusuf, sebab tadinya Yusuf telah
menyuruh anak-anak Israel bersumpah dengan sungguh-sungguh: "Allah tentu
akan mengindahkan kamu, maka kamu harus membawa tulang-tulangku dari
sini." Demikianlah mereka berangkat dari Sukot dan berkemah di Etam, di
tepi padang gurun. TUHAN berjalan di depan mereka, pada siang hari dalam tiang
awan untuk menuntun mereka di jalan, dan pada waktu malam dalam tiang api untuk
menerangi mereka, sehingga mereka dapat berjalan siang dan malam. Dengan tidak
beralih tiang awan itu tetap ada pada siang hari dan tiang api pada waktu malam
di depan bangsa itu.
Firaun bertindak
untuk penghabisan kali
Berfirmanlah TUHAN kepada Musa, demikian: "Katakanlah
kepada orang Israel, supaya mereka balik kembali dan berkemah di depan
Pi-Hahirot, antara Migdol dan laut; tepat di depan Baal-Zefon berkemahlah kamu,
di tepi laut. Maka Firaun akan berkata tentang orang Israel: Mereka telah sesat
di negeri ini, padang gurun telah mengurung mereka. Aku akan mengeraskan hati
Firaun, sehingga ia mengejar mereka. Dan terhadap Firaun dan seluruh pasukannya
Aku akan menyatakan kemuliaan-Ku, sehingga orang Mesir mengetahui, bahwa Akulah
TUHAN." Lalu mereka berbuat demikian.
Ketika diberitahukan kepada raja Mesir, bahwa bangsa itu
telah lari, maka berubahlah hati Firaun dan pegawai-pegawainya terhadap bangsa
itu, dan berkatalah mereka: "Apakah yang telah kita perbuat ini, bahwa
kita membiarkan orang Israel pergi dari perbudakan kita?" Kemudian ia
memasang keretanya dan membawa rakyatnya serta. Ia membawa enam ratus kereta
yang terpilih, ya, segala kereta Mesir, masing-masing lengkap dengan
perwiranya. Demikianlah TUHAN mengeraskan hati Firaun, raja Mesir itu, sehingga
ia mengejar orang Israel. Tetapi orang Israel berjalan terus dipimpin oleh
tangan yang dinaikkan.
Adapun orang Mesir, segala kuda dan kereta Firaun,
orang-orang berkuda dan pasukannya, mengejar mereka dan mencapai mereka pada
waktu mereka berkemah di tepi laut, dekat Pi-Hahirot di depan Baal-Zefon.
Ketika Firaun telah dekat, orang Israel menoleh, maka tampaklah orang Mesir
bergerak menyusul mereka. Lalu sangat ketakutanlah orang Israel dan mereka
berseru-seru kepada TUHAN, dan mereka berkata kepada Musa: "Apakah karena
tidak ada kuburan di Mesir, maka engkau membawa kami untuk mati di padang gurun
ini? Apakah yang kauperbuat ini terhadap kami dengan membawa kami keluar dari
Mesir? Bukankah ini telah kami katakan kepadamu di Mesir: Janganlah mengganggu
kami dan biarlah kami bekerja pada orang Mesir. Sebab lebih baik bagi kami
untuk bekerja pada orang Mesir dari pada mati di padang gurun ini."
Tetapi berkatalah Musa kepada bangsa itu: "Janganlah
takut, berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari TUHAN, yang akan diberikan-Nya
hari ini kepadamu; sebab orang Mesir yang kamu lihat hari ini, tidak akan kamu
lihat lagi untuk selama-lamanya. TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan
diam saja."
Menyeberangi Laut
Teberau
Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Mengapakah engkau
berseru-seru demikian kepada-Ku? Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka
berangkat. Dan engkau, angkatlah tongkatmu dan ulurkanlah tanganmu ke atas laut
dan belahlah airnya, sehingga orang Israel akan berjalan dari tengah-tengah
laut di tempat kering. Tetapi sungguh Aku akan mengeraskan hati orang Mesir,
sehingga mereka menyusul orang Israel, dan terhadap Firaun dan seluruh
pasukannya, keretanya dan orangnya yang berkuda, Aku akan menyatakan
kemuliaan-Ku. Maka orang Mesir akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, apabila Aku
memperlihatkan kemuliaan-Ku terhadap Firaun, keretanya dan orangnya yang
berkuda."
Kemudian bergeraklah Malaikat Allah, yang tadinya berjalan
di depan tentara Israel, lalu berjalan di belakang mereka; dan tiang awan itu
bergerak dari depan mereka, lalu berdiri di belakang mereka. Demikianlah tiang
itu berdiri di antara tentara orang Mesir dan tentara orang Israel; dan oleh
karena awan itu menimbulkan kegelapan, maka malam itu lewat, sehingga yang satu
tidak dapat mendekati yang lain, semalam-malaman itu.
Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan
semalam-malaman itu TUHAN menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur
yang keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air itu.
Demikianlah orang Israel berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering;
sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok bagi mereka.
Orang Mesir mengejar dan menyusul mereka--segala kuda
Firaun, keretanya dan orangnya yang berkuda--sampai ke tengah-tengah laut. Dan
pada waktu jaga pagi, TUHAN yang di dalam tiang api dan awan itu memandang
kepada tentara orang Mesir, lalu dikacaukan-Nya tentara orang Mesir itu. Ia
membuat roda keretanya berjalan miring dan maju dengan berat, sehingga orang
Mesir berkata: "Marilah kita lari meninggalkan orang Israel, sebab
Tuhanlah yang berperang untuk mereka melawan Mesir."
Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Ulurkanlah tanganmu ke
atas laut, supaya air berbalik meliputi orang Mesir, meliputi kereta mereka dan
orang mereka yang berkuda." Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, maka
menjelang pagi berbaliklah air laut ke tempatnya, sedang orang Mesir lari
menuju air itu; demikianlah TUHAN mencampakkan orang Mesir ke tengah-tengah
laut. Berbaliklah segala air itu, lalu menutupi kereta dan orang berkuda dari
seluruh pasukan Firaun, yang telah menyusul orang Israel itu ke laut;
seorangpun tidak ada yang tinggal dari mereka. Tetapi orang Israel berjalan di
tempat kering dari tengah-tengah laut, sedang di kiri dan di kanan mereka air
itu sebagai tembok bagi mereka. Demikianlah pada hari itu TUHAN menyelamatkan
orang Israel dari tangan orang Mesir. Dan orang Israel melihat orang Mesir mati
terhantar di pantai laut. Ketika dilihat oleh orang Israel, betapa besarnya
perbuatan yang dilakukan TUHAN terhadap orang Mesir, maka takutlah bangsa itu
kepada TUHAN dan mereka percaya kepada TUHAN dan kepada Musa, hamba-Nya itu.
Nyanyian Musa dan
Israel
Pada waktu itu Musa bersama-sama dengan orang Israel
menyanyikan nyanyian ini bagi TUHAN yang berbunyi:
"Baiklah aku
menyanyi bagi TUHAN, sebab Ia tinggi luhur,
kuda dan penunggangnya dilemparkan-Nya ke dalam laut.
kuda dan penunggangnya dilemparkan-Nya ke dalam laut.
TUHAN itu
kekuatanku dan mazmurku,
Ia telah menjadi keselamatanku.
Ia telah menjadi keselamatanku.
Ia Allahku,
kupuji Dia,
Ia Allah bapaku, kuluhurkan Dia.
Ia Allah bapaku, kuluhurkan Dia.
TUHAN itu
pahlawan perang;
TUHAN, itulah nama-Nya.
TUHAN, itulah nama-Nya.
Kereta Firaun dan
pasukannya dibuang-Nya ke dalam laut;
para perwiranya yang pilihan dibenamkan ke dalam Laut Teberau.
para perwiranya yang pilihan dibenamkan ke dalam Laut Teberau.
Samudera raya
menutupi mereka;
ke air yang dalam mereka tenggelam seperti batu.
ke air yang dalam mereka tenggelam seperti batu.
Tangan kanan-Mu,
TUHAN, mulia karena kekuasaan-Mu,
tangan kanan-Mu, TUHAN, menghancurkan musuh.
tangan kanan-Mu, TUHAN, menghancurkan musuh.
Dengan
keluhuran-Mu yang besar Engkau meruntuhkan siapa yang bangkit menentang Engkau;
Engkau melepaskan api murka-Mu, yang memakan mereka sebagai tunggul gandum.
Engkau melepaskan api murka-Mu, yang memakan mereka sebagai tunggul gandum.
Karena nafas
hidung-Mu segala air naik bertimbun-timbun;
segala aliran berdiri tegak seperti bendungan; air bah membeku di tengah-tengah laut.
segala aliran berdiri tegak seperti bendungan; air bah membeku di tengah-tengah laut.
Kata musuh: Aku
akan mengejar, akan mencapai mereka, akan membagi-bagi jarahan;
nafsuku akan kulampiaskan kepada mereka, akan kuhunus pedangku;
tanganku akan melenyapkan mereka!
nafsuku akan kulampiaskan kepada mereka, akan kuhunus pedangku;
tanganku akan melenyapkan mereka!
Engkau meniup
dengan taufan-Mu, lautpun menutupi mereka;
sebagai timah mereka tenggelam dalam air yang hebat.
sebagai timah mereka tenggelam dalam air yang hebat.
Siapakah yang
seperti Engkau, di antara para allah, ya TUHAN;
siapakah seperti Engkau, mulia karena kekudusan-Mu, menakutkan karena perbuatan-Mu yang masyhur, Engkau pembuat keajaiban?
siapakah seperti Engkau, mulia karena kekudusan-Mu, menakutkan karena perbuatan-Mu yang masyhur, Engkau pembuat keajaiban?
Engkau
mengulurkan tangan kanan-Mu;
bumipun menelan mereka.
bumipun menelan mereka.
Dengan kasih
setia-Mu Engkau menuntun umat yang telah Kautebus;
dengan kekuatan-Mu Engkau membimbingnya ke tempat kediaman-Mu yang kudus.
dengan kekuatan-Mu Engkau membimbingnya ke tempat kediaman-Mu yang kudus.
Bangsa-bangsa
mendengarnya, merekapun menggigil;
kegentaran menghinggapi penduduk tanah Filistin.
kegentaran menghinggapi penduduk tanah Filistin.
Pada waktu itu
gemparlah para kepala kaum di Edom, kedahsyatan menghinggapi orang-orang
berkuasa di Moab;
semua penduduk tanah Kanaan gemetar.
semua penduduk tanah Kanaan gemetar.
Ngeri dan takut
menimpa mereka, karena kebesaran tangan-Mu mereka kaku seperti batu, sampai
umat-Mu menyeberang, ya TUHAN, sampai umat yang Kauperoleh menyeberang.
Engkau membawa
mereka dan Kaucangkokkan mereka di atas gunung milik-Mu sendiri;
di tempat yang telah Kaubuat kediaman-Mu, ya TUHAN;
di tempat kudus, yang didirikan tangan-Mu, ya TUHAN.
di tempat yang telah Kaubuat kediaman-Mu, ya TUHAN;
di tempat kudus, yang didirikan tangan-Mu, ya TUHAN.
TUHAN memerintah
kekal selama-lamanya."
Ketika kuda Firaun dengan keretanya dan orangnya yang
berkuda telah masuk ke laut, maka TUHAN membuat air laut berbalik meliputi
mereka, tetapi orang Israel berjalan di tempat kering dari tengah-tengah laut.
Lalu Miryam, nabiah itu, saudara perempuan Harun, mengambil rebana di tangannya,
dan tampillah semua perempuan mengikutinya memukul rebana serta menari-nari.
Dan menyanyilah Miryam memimpin mereka:
"Menyanyilah
bagi TUHAN, sebab Ia tinggi luhur;
kuda dan penunggangnya dilemparkan-Nya ke dalam laut."
kuda dan penunggangnya dilemparkan-Nya ke dalam laut."
Di Mara dan di Elim
Musa menyuruh orang Israel berangkat dari Laut Teberau, lalu
mereka pergi ke padang gurun Syur; tiga hari lamanya mereka berjalan di padang
gurun itu dengan tidak mendapat air. Sampailah mereka ke Mara, tetapi mereka
tidak dapat meminum air yang di Mara itu, karena pahit rasanya. Itulah sebabnya
dinamai orang tempat itu Mara. Lalu bersungut-sungutlah bangsa itu kepada Musa,
kata mereka: "Apakah yang akan kami minum?" Musa berseru-seru kepada
TUHAN, dan TUHAN menunjukkan kepadanya sepotong kayu; Musa melemparkan kayu itu
ke dalam air; lalu air itu menjadi manis. Di sanalah diberikan TUHAN
ketetapan-ketetapan dan peraturan-peraturan kepada mereka dan di sanalah TUHAN
mencoba mereka, firman-Nya: "Jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan suara
TUHAN, Allahmu, dan melakukan apa yang benar di mata-Nya, dan memasang
telingamu kepada perintah-perintah-Nya dan tetap mengikuti segala
ketetapan-Nya, maka Aku tidak akan menimpakan kepadamu penyakit manapun, yang
telah Kutimpakan kepada orang Mesir; sebab Aku Tuhanlah yang menyembuhkan
engkau."
Sesudah itu sampailah mereka di Elim; di sana ada dua belas
mata air dan tujuh puluh pohon korma, lalu berkemahlah mereka di sana di tepi
air itu.
No comments:
Post a Comment