14 Februari – Keluaran 39:32-40:38; Bilangan 9:15-23
Pekerjaan itu
diterima baik oleh Musa
Demikianlah diselesaikan segala pekerjaan melengkapi Kemah
Suci, yakni Kemah Pertemuan itu. Orang Israel telah melakukannya tepat seperti
yang diperintahkan TUHAN kepada Musa, demikianlah mereka melakukannya. Dibawa
merekalah Kemah Suci itu kepada Musa, yakni kemah dengan segala perabotannya:
kaitannya, papannya, kayu lintangnya, tiangnya dan alasnya, tudung dari kulit
domba jantan yang diwarnai merah, tudung dari kulit lumba-lumba, tabir
penudung, tabut hukum Allah dengan kayu-kayu pengusungnya dan tutup pendamaian,
meja, segala perkakasnya dan roti sajian, kandil dari emas murni,
lampu-lampunya--lampu yang harus teratur di atasnya--dan segala perkakasnya,
minyak untuk penerangan, mezbah dari emas, minyak urapan, ukupan dari
wangi-wangian, tirai pintu kemah, mezbah tembaga dengan kisi-kisi tembaganya,
kayu-kayu pengusungnya dan segala perkakasnya, bejana pembasuhan dengan
alasnya, layar pelataran, tiangnya dan alasnya, dan tirai untuk pintu gerbang
pelataran, talinya dan patoknya, segala perkakas untuk pekerjaan mendirikan
Kemah Suci, yakni Kemah Pertemuan itu; pakaian jabatan yang dipakai apabila
diselenggarakan kebaktian di tempat kudus, pakaian kudus untuk imam Harun, dan
pakaian anak-anaknya untuk memegang jabatan imam. Tepat seperti yang
diperintahkan TUHAN kepada Musa, demikianlah dilakukan orang Israel segala
pekerjaan melengkapi itu. Dan Musa melihat segala pekerjaan itu, dan
sesungguhnyalah, mereka telah melakukannya seperti yang diperintahkan TUHAN,
demikianlah mereka melakukannya. Lalu Musa memberkati mereka.
Musa mendirikan Kemah
Suci
Berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
"Pada hari yang pertama dari bulan yang pertama
haruslah engkau mendirikan Kemah Suci, yakni Kemah Pertemuan itu.
Kautempatkanlah di dalamnya tabut hukum dan kaupasanglah tabir sebagai penudung
di depan tabut itu. Kaubawalah ke dalamnya meja dan taruhlah di atasnya
perkakas menurut susunannya; kaubawalah ke dalamnya kandil dan kaupasang
lampu-lampunya di atasnya. Kautaruhlah mezbah emas untuk membakar ukupan di
depan tabut hukum. Kaugantungkanlah tirai pintu Kemah Suci. Kautaruhlah mezbah
korban bakaran di depan pintu Kemah Suci, yakni Kemah Pertemuan itu.
Kautaruhlah bejana pembasuhan di antara Kemah Pertemuan dan mezbah itu, lalu
kautaruhlah air ke dalamnya. Haruslah kaubuat pelataran keliling dan
kaugantungkanlah tirai pintu gerbang pelataran itu. Kemudian kauambillah minyak
urapan dan kauurapilah Kemah Suci dengan segala yang ada di dalamnya;
demikianlah harus engkau menguduskannya, dengan segala perabotannya, sehingga
menjadi kudus. Juga kauurapilah mezbah korban bakaran itu dengan segala
perkakasnya; demikianlah engkau harus menguduskan mezbah itu, sehingga mezbah
itu maha kudus. Juga kauurapilah bejana pembasuhan itu dengan alasnya, dan
demikianlah engkau harus menguduskannya.
Kemudian kausuruhlah Harun dan anak-anaknya datang ke pintu
Kemah Pertemuan dan kaubasuhlah mereka dengan air. Kaukenakanlah pakaian yang
kudus kepada Harun, kauurapi dan kaukuduskanlah dia supaya ia memegang jabatan
imam bagi-Ku. Juga anak-anaknya kausuruhlah mendekat dan kaukenakanlah kemeja
kepada mereka. Urapilah mereka, seperti engkau mengurapi ayah mereka, supaya
mereka memegang jabatan imam bagi-Ku; dan ini terjadi, supaya berdasarkan
pengurapan itu mereka memegang jabatan imam untuk selama-lamanya turun-temurun."
Dan Musa melakukan semuanya itu tepat seperti yang diperintahkan TUHAN
kepadanya, demikianlah dilakukannya.
Dan terjadilah dalam bulan yang pertama tahun yang kedua,
pada tanggal satu bulan itu, maka didirikanlah Kemah Suci. Musa mendirikan Kemah
Suci itu, dipasangnyalah alas-alasnya, ditaruhnya papan-papannya, dipasangnya
kayu-kayu lintangnya dan didirikannya tiang-tiangnya. Dikembangkannyalah atap
kemah yang menudungi Kemah Suci dan diletakkannyalah tudung kemah di
atasnya--seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.
Diambilnyalah loh hukum Allah dan ditaruhnya ke dalam tabut,
dikenakannyalah kayu pengusung pada tabut itu dan diletakkannya tutup
pendamaian di atas tabut itu. Dibawanyalah tabut itu ke dalam Kemah Suci,
digantungkannyalah tabir penudung dan dipasangnya sebagai penudung di depan
tabut hukum Allah--seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.
Ditaruhnyalah meja di dalam Kemah Pertemuan pada sisi Kemah
Suci sebelah utara, di depan tabir itu. Diletakkannyalah di atasnya roti sajian
menurut susunannya, di hadapan TUHAN--seperti yang diperintahkan TUHAN kepada
Musa.
Ditempatkannyalah kandil di dalam Kemah Pertemuan berhadapan
dengan meja itu, pada sisi Kemah Suci sebelah selatan. Dipasangnyalah
lampu-lampu di atasnya di hadapan TUHAN--seperti yang diperintahkan TUHAN
kepada Musa.
Ditempatkannyalah mezbah emas di dalam Kemah Pertemuan di
depan tabir itu. Dibakarnyalah di atasnya ukupan dari wangi-wangian seperti
yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.
Digantungkannyalah tirai pintu Kemah Suci. Mezbah korban
bakaran ditempatkannyalah di depan pintu Kemah Suci, yakni Kemah Pertemuan itu,
dan dipersembahkannyalah di atasnya korban bakaran dan korban sajian--seperti
yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.
Ditempatkannyalah bejana pembasuhan di antara Kemah
Pertemuan dan mezbah itu, lalu ditaruhnyalah air ke dalamnya untuk pembasuhan.
Musa dan Harun serta anak-anaknya membasuh tangan dan kaki mereka dengan air
dari dalamnya. Apabila mereka masuk ke dalam Kemah Pertemuan dan apabila mereka
datang mendekat kepada mezbah itu, maka mereka membasuh kaki dan
tangan--seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.
Didirikannyalah tiang-tiang pelataran sekeliling Kemah Suci
dan mezbah itu, dan digantungkannyalah tirai pintu gerbang pelataran itu.
Demikianlah diselesaikan Musa pekerjaan itu.
Kemuliaan TUHAN
memenuhi Kemah Suci
Lalu awan itu menutupi Kemah Pertemuan, dan kemuliaan TUHAN
memenuhi Kemah Suci, sehingga Musa tidak dapat memasuki Kemah Pertemuan, sebab
awan itu hinggap di atas kemah itu, dan kemuliaan TUHAN memenuhi Kemah Suci.
Apabila awan itu naik dari atas Kemah Suci, berangkatlah orang Israel dari
setiap tempat mereka berkemah. Tetapi jika awan itu tidak naik, maka merekapun
tidak berangkat sampai hari awan itu naik. Sebab awan TUHAN itu ada di atas
Kemah Suci pada siang hari, dan pada malam hari ada api di dalamnya, di depan
mata seluruh umat Israel pada setiap tempat mereka berkemah.
Bilangan 9:15-23
Tiang awan memimpin
perjalanan Israel
Pada hari didirikan Kemah Suci, maka awan itu menutupi Kemah
Suci, kemah hukum Allah; dan pada waktu malam sampai pagi awan itu ada di atas
Kemah Suci, kelihatan seperti api. Demikianlah selalu terjadi: awan itu
menutupi Kemah, dan pada waktu malam kelihatan seperti api. Dan setiap kali
awan itu naik dari atas Kemah, maka orang Israelpun berangkatlah, dan di tempat
awan itu diam, di sanalah orang Israel berkemah. Atas titah TUHAN orang Israel
berangkat dan atas titah TUHAN juga mereka berkemah; selama awan itu diam di
atas Kemah Suci, mereka tetap berkemah. Apabila awan itu lama tinggal di atas
Kemah Suci, maka orang Israel memelihara kewajibannya kepada TUHAN, dan
tidaklah mereka berangkat. Ada kalanya awan itu hanya tinggal beberapa hari di
atas Kemah Suci; maka atas titah TUHAN mereka berkemah dan atas titah TUHAN
juga mereka berangkat. Ada kalanya awan itu tinggal dari petang sampai pagi;
ketika awan itu naik pada waktu pagi, merekapun berangkatlah; baik pada waktu
siang baik pada waktu malam, apabila awan itu naik, merekapun berangkatlah.
Berapa lamapun juga awan itu diam di atas Kemah Suci, baik dua hari, baik
sebulan atau lebih lama, maka orang Israel tetap berkemah dan tidak berangkat;
tetapi apabila awan itu naik, barulah mereka berangkat. Atas titah TUHAN mereka
berkemah dan atas titah TUHAN juga mereka berangkat; mereka memelihara
kewajibannya kepada TUHAN, menurut titah TUHAN dengan perantaraan Musa.
No comments:
Post a Comment