23 Februari – Imamat 20:1-22:33
Kudusnya umat TUHAN
TUHAN berfirman kepada Musa: "Engkau harus berkata
kepada orang Israel: Setiap orang, baik dari antara orang Israel maupun dari
antara orang asing yang tinggal di tengah-tengah orang Israel, yang menyerahkan
seorang dari anak-anaknya kepada Molokh, pastilah ia dihukum mati, yakni rakyat
negeri harus melontari dia dengan batu. Aku sendiri akan menentang orang itu
dan akan melenyapkan dia dari tengah-tengah bangsanya, karena ia menyerahkan
seorang dari anak-anaknya kepada Molokh, dengan maksud menajiskan tempat
kudus-Ku dan melanggar kekudusan nama-Ku yang kudus. Tetapi jikalau rakyat
negeri menutup mata terhadap orang itu, ketika ia menyerahkan seorang dari
anak-anaknya kepada Molokh, dan tidak menghukum dia mati, maka Aku sendiri akan
menentang orang itu serta kaumnya dan akan melenyapkan dia dari tengah-tengah
bangsanya dan semua orang yang turut berzinah mengikuti dia, yakni berzinah
dengan menyembah Molokh. Orang yang berpaling kepada arwah atau kepada roh-roh
peramal, yakni yang berzinah dengan bertanya kepada mereka, Aku sendiri akan
menentang orang itu dan melenyapkan dia dari tengah-tengah bangsanya. Maka kamu
harus menguduskan dirimu, dan kuduslah kamu, sebab Akulah TUHAN, Allahmu.
Demikianlah kamu harus berpegang pada ketetapan-Ku dan
melakukannya; Akulah TUHAN yang menguduskan kamu. Apabila ada seseorang yang
mengutuki ayahnya atau ibunya, pastilah ia dihukum mati; ia telah mengutuki
ayahnya atau ibunya, maka darahnya tertimpa kepadanya sendiri. Bila seorang
laki-laki berzinah dengan isteri orang lain, yakni berzinah dengan isteri
sesamanya manusia, pastilah keduanya dihukum mati, baik laki-laki maupun
perempuan yang berzinah itu. Bila seorang laki-laki tidur dengan seorang isteri
ayahnya, jadi ia melanggar hak ayahnya, pastilah keduanya dihukum mati, dan
darah mereka tertimpa kepada mereka sendiri. Bila seorang laki-laki tidur
dengan menantunya perempuan, pastilah keduanya dihukum mati; mereka telah
melakukan suatu perbuatan keji, maka darah mereka tertimpa kepada mereka
sendiri. Bila seorang laki-laki tidur dengan laki-laki secara orang bersetubuh
dengan perempuan, jadi keduanya melakukan suatu kekejian, pastilah mereka
dihukum mati dan darah mereka tertimpa kepada mereka sendiri. Bila seorang
laki-laki mengambil seorang perempuan dan ibunya, itu suatu perbuatan mesum; ia
dan kedua perempuan itu harus dibakar, supaya jangan ada perbuatan mesum di
tengah-tengah kamu. Bila seorang laki-laki berkelamin dengan seekor binatang,
pastilah ia dihukum mati, dan binatang itupun harus kamu bunuh juga. Bila seorang
perempuan menghampiri binatang apapun untuk berkelamin, haruslah kaubunuh
perempuan dan binatang itu; mereka pasti dihukum mati dan darah mereka tertimpa
kepada mereka sendiri. Bila seorang laki-laki mengambil saudaranya perempuan,
anak ayahnya atau anak ibunya, dan mereka bersetubuh, maka itu suatu perbuatan
sumbang, dan mereka harus dilenyapkan di depan orang-orang sebangsanya; orang
itu telah menyingkapkan aurat saudaranya perempuan, maka ia harus menanggung
kesalahannya sendiri. Bila seorang laki-laki tidur dengan seorang perempuan
yang bercemar kain, jadi ia menyingkapkan aurat perempuan itu dan membuka tutup
lelerannya sedang perempuan itupun membiarkan tutup leleran darahnya itu
disingkapkan, keduanya harus dilenyapkan dari tengah-tengah bangsanya. Janganlah
kausingkapkan aurat saudara perempuan ibumu atau saudara perempuan ayahmu,
karena aurat seorang kerabatnya sendirilah yang dibuka, dan mereka harus
menanggung kesalahannya sendiri. Bila seorang laki-laki tidur dengan isteri
saudara ayahnya, jadi ia melanggar hak saudara ayahnya, mereka mendatangkan
dosa kepada dirinya, dan mereka akan mati dengan tidak beranak. Bila seorang
laki-laki mengambil isteri saudaranya, itu suatu kecemaran, karena ia melanggar
hak saudaranya laki-laki, dan mereka akan tidak beranak.
Demikianlah kamu harus berpegang pada segala ketetapan-Ku
dan segala peraturan-Ku serta melakukan semuanya itu, supaya jangan kamu
dimuntahkan oleh negeri ke mana Aku membawa kamu untuk diam di sana. Janganlah
kamu hidup menurut kebiasaan bangsa yang akan Kuhalau dari depanmu: karena
semuanya itu telah dilakukan mereka, sehingga Aku muak melihat mereka. Tetapi
kepadamu Aku telah berfirman: Kamulah yang akan menduduki tanah mereka dan
Akulah yang akan memberikannya kepadamu menjadi milikmu, suatu negeri yang
berlimpah-limpah susu dan madunya; Akulah TUHAN, Allahmu, yang memisahkan kamu
dari bangsa-bangsa lain. Kamu harus membedakan binatang yang tidak haram dari
yang haram, dan burung-burung yang haram dari yang tidak haram, supaya kamu
jangan membuat dirimu jijik oleh binatang berkaki empat dan burung-burung dan
oleh segala yang merayap di muka bumi, yang telah Kupisahkan supaya kamu
haramkan. Kuduslah kamu bagi-Ku, sebab Aku ini, TUHAN, kudus dan Aku telah
memisahkan kamu dari bangsa-bangsa lain, supaya kamu menjadi milik-Ku.
Apabila seorang laki-laki atau perempuan dirasuk arwah atau
roh peramal, pastilah mereka dihukum mati, yakni mereka harus dilontari dengan
batu dan darah mereka tertimpa kepada mereka sendiri."
Kudusnya para imam
TUHAN berfirman kepada Musa: "Berbicaralah kepada para
imam, anak-anak Harun, dan katakan kepada mereka: Seorang imam janganlah
menajiskan diri dengan orang mati di antara orang-orang sebangsanya, kecuali
kalau yang mati itu adalah kerabatnya yang terdekat, yakni: ibunya, ayahnya,
anaknya laki-laki atau perempuan, saudaranya laki-laki, saudaranya perempuan,
yang masih perawan dan dekat kepadanya karena belum mempunyai suami, dengan
mereka itu bolehlah ia menajiskan diri. Sebagai suami janganlah ia menajiskan
diri di antara orang-orang sebangsanya dan dengan demikian melanggar
kekudusannya.
Janganlah mereka menggundul sebagian kepalanya, dan
janganlah mereka mencukur tepi janggutnya, dan janganlah mereka menggoresi
kulit tubuhnya. Mereka itu harus kudus bagi Allahnya dan janganlah mereka melanggar
kekudusan nama Allahnya, karena merekalah yang mempersembahkan segala korban
api-apian TUHAN, santapan Allah mereka, dan karena itu haruslah mereka kudus.
Janganlah mereka mengambil seorang perempuan sundal atau perempuan yang sudah
dirusak kesuciannya atau seorang perempuan yang telah diceraikan oleh suaminya,
karena imam itu kudus bagi Allahnya. Dan kamu harus menganggap dia kudus,
karena dialah yang mempersembahkan santapan Allahmu. Ia harus kudus bagimu,
sebab Aku, TUHAN, yang menguduskan kamu adalah kudus. Apabila anak perempuan
seorang imam membiarkan kehormatannya dilanggar dengan bersundal, maka ia
melanggar kekudusan ayahnya, dan ia harus dibakar dengan api.
Imam yang terbesar di antara saudara-saudaranya, yang sudah
diurapi dengan menuangkan minyak urapan di atas kepalanya dan yang ditahbiskan
dengan mengenakan kepadanya segala pakaian kudus, janganlah membiarkan
rambutnya terurai dan janganlah ia mencabik pakaiannya. Janganlah ia dekat
kepada semua mayat, bahkan janganlah ia menajiskan diri dengan mayat ayahnya
atau ibunya. Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya
kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan
bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN. Ia harus mengambil
seorang perempuan yang masih perawan. Seorang janda atau perempuan yang telah
diceraikan atau yang dirusak kesuciannya atau perempuan sundal, janganlah
diambil, melainkan harus seorang perawan dari antara orang-orang sebangsanya,
supaya jangan ia melanggar kekudusan keturunannya di antara orang-orang
sebangsanya, sebab Akulah TUHAN, yang menguduskan dia."
TUHAN berfirman kepada Musa: "Katakanlah kepada Harun,
begini: Setiap orang dari antara keturunanmu turun-temurun yang bercacat
badannya, janganlah datang mendekat untuk mempersembahkan santapan Allahnya,
karena setiap orang yang bercacat badannya tidak boleh datang mendekat: orang
buta, orang timpang, orang yang bercacat mukanya, orang yang terlalu panjang
anggotanya, orang yang patah kakinya atau tangannya, orang yang berbongkol atau
yang kerdil badannya atau yang bular matanya, orang yang berkedal atau berkurap
atau yang rusak buah pelirnya. Setiap orang dari keturunan imam Harun, yang
bercacat badannya, janganlah datang untuk mempersembahkan segala korban
api-apian TUHAN; karena badannya bercacat janganlah ia datang dekat untuk
mempersembahkan santapan Allahnya. Mengenai santapan Allahnya, baik
persembahan-persembahan maha kudus maupun persembahan-persembahan kudus boleh
dimakannya. Hanya janganlah ia datang sampai ke tabir dan janganlah ia datang
ke mezbah, karena badannya bercacat, supaya jangan dilanggarnya kekudusan
seluruh tempat kudus-Ku, sebab Akulah TUHAN, yang menguduskan mereka."
Demikianlah Musa menyampaikan firman itu kepada Harun serta anak-anaknya dan
kepada semua orang Israel.
Kudusnya kebaktian
korban
TUHAN berfirman kepada Musa: "Katakanlah kepada Harun
dan anak-anaknya, supaya mereka berlaku hati-hati terhadap
persembahan-persembahan kudus yang dikuduskan orang Israel bagi-Ku, agar jangan
mereka melanggar kekudusan nama-Ku yang kudus; Akulah TUHAN. Katakanlah kepada
mereka: Setiap orang di antara kamu turun-temurun, yakni dari antara segala
keturunanmu yang datang mendekat kepada persembahan-persembahan kudus yang
dikuduskan orang Israel bagi TUHAN, sedang ia dalam keadaan najis, maka orang
itu akan dilenyapkan dari hadapan-Ku; Akulah TUHAN. Seseorang dari keturunan
Harun yang sakit kusta atau yang mengeluarkan lelehan, janganlah memakan
persembahan-persembahan kudus, sebelum ia menjadi tahir; dan orang yang kena
kepada sesuatu yang najis karena orang mati atau orang yang tertumpah maninya
atau orang yang kena kepada seekor binatang yang merayap yang menajiskan dia
atau kepada salah seorang manusia yang menajiskan dia, dengan kenajisan apapun
ia menjadi najis, orang yang kena kepada yang demikian itu menjadi najis sampai
matahari terbenam dan janganlah ia makan dari persembahan-persembahan kudus,
sebelum ia membasuh tubuhnya dengan air. Sesudah matahari terbenam, barulah ia
menjadi tahir dan sesudah itu bolehlah ia makan dari persembahan-persembahan
kudus itu, karena itulah yang menjadi makanannya. Janganlah ia makan bangkai
atau sisa mangsa binatang buas, supaya jangan ia menjadi najis karenanya;
Akulah TUHAN. Dan mereka harus tetap berpegang pada kewajibannya terhadap Aku,
supaya dalam hal itu jangan mereka mendatangkan dosa kepada dirinya dan mati
oleh karenanya, karena mereka telah melanggar kekudusan kewajiban itu; Akulah
TUHAN, yang menguduskan mereka. Setiap orang awam janganlah memakan persembahan
kudus; demikian juga pendatang yang tinggal pada imam ataupun orang upahan.
Tetapi apabila seseorang telah dibeli oleh imam dengan uangnya menjadi budak
beliannya, maka orang itu boleh turut memakannya, demikian juga mereka yang
lahir di rumahnya. Apabila anak perempuan imam bersuamikan orang awam,
janganlah ia makan persembahan khusus dari persembahan-persembahan kudus.
Tetapi apabila perempuan itu menjadi janda atau diceraikan, dan ia tidak
mempunyai anak, dan telah kembali ke rumah ayahnya seperti waktu ia masih
gadis, maka ia boleh makan dari makanan ayahnya; tetapi setiap orang awam
janganlah memakannya. Apabila seseorang dengan tidak sengaja memakan
persembahan kudus, ia harus memberi gantinya kepada imam dengan menambah
seperlima. Janganlah pada imam melanggar kekudusan persembahan-persembahan
kudus orang Israel yang telah dikhususkan bagi TUHAN, karena dengan demikian
mereka mendatangkan kepada orang Israel kesalahan yang harus ditebus, apabila
mereka memakan persembahan-persembahan kudus mereka, sebab Akulah TUHAN, yang
menguduskan mereka."
TUHAN berfirman kepada Musa: "Berbicaralah kepada Harun
serta anak-anaknya dan kepada semua orang Israel dan katakan kepada mereka:
Siapapun dari umat Israel dan dari orang asing di antara orang Israel yang
mempersembahkan persembahannya, baik berupa sesuatu persembahan nazar maupun
berupa sesuatu persembahan sukarela, yang hendak dipersembahkan mereka kepada
TUHAN sebagai korban bakaran, maka supaya TUHAN berkenan akan kamu, haruslah
persembahan itu tidak bercela dari lembu jantan, domba atau kambing. Segala
yang bercacat badannya janganlah kamu persembahkan, karena dengan itu TUHAN
tidak berkenan akan kamu. Juga apabila seseorang mempersembahkan kepada TUHAN
korban keselamatan sebagai pembayar nazar khusus atau sebagai korban sukarela
dari lembu atau kambing domba, maka korban itu haruslah yang tidak bercela,
supaya TUHAN berkenan akan dia, janganlah badannya bercacat sedikitpun.
Binatang yang buta atau yang patah tulang, yang luka atau yang berbisul, yang
berkedal atau yang berkurap, semuanya itu janganlah kamu persembahkan kepada
TUHAN dan binatang yang demikian janganlah kamu taruh sebagai korban api-apian
bagi TUHAN ke atas mezbah. Tetapi seekor lembu atau domba yang terlalu panjang
atau terlalu pendek anggotanya bolehlah kaupersembahkan sebagai korban
sukarela, tetapi sebagai korban nazar TUHAN tidak akan berkenan akan binatang
itu. Tetapi binatang yang buah pelirnya terjepit, ditumbuk, direnggut atau
dikerat, janganlah kamu persembahkan kepada TUHAN; janganlah kamu berbuat
demikian di negerimu. Juga dari tangan orang asing janganlah kamu persembahkan
sesuatu dari semuanya itu sebagai santapan Allahmu, karena semuanya itu telah
rusak dan bercacat badannya; TUHAN tidak akan berkenan akan kamu karena
persembahan-persembahan itu."
TUHAN berfirman kepada Musa: "Apabila seekor anak lembu
atau anak domba atau anak kambing dilahirkan, maka haruslah itu tinggal tujuh
hari lamanya dengan induknya, tetapi sejak hari kedelapan dan seterusnya TUHAN
berkenan akan binatang itu kalau dipersembahkan berupa korban api-apian
bagi-Nya.
Seekor lembu atau kambing atau domba janganlah kamu sembelih
bersama dengan anaknya pada satu hari juga. Dan apabila kamu menyembelih korban
syukur bagi TUHAN, kamu harus menyembelihnya sedemikian, hingga TUHAN berkenan
akan kamu. Pada hari itu juga korban itu harus dimakan; janganlah kamu
tinggalkan apa-apa dari padanya sampai pagi; Akulah TUHAN.
Dengan demikian kamu harus berpegang pada perintah-Ku dan
melakukannya; Akulah TUHAN. Janganlah melanggar kekudusan nama-Ku yang kudus,
supaya Aku dikuduskan di tengah-tengah orang Israel, sebab Akulah TUHAN, yang
menguduskan kamu, yang membawa kamu keluar dari tanah Mesir, supaya Aku menjadi
Allahmu; Akulah TUHAN."
___
Ayo Saat Teduh: 23 Februari – Roh Kudus dan Memulai BersamaTuhan
No comments:
Post a Comment