10 Februari – Imamat 9:1-11:47
Para imam menerima
jabatannya
Pada hari yang kedelapan Musa memanggil Harun serta
anak-anaknya dan para tua-tua Israel, lalu berkatalah ia kepada Harun:
"Ambillah bagimu sendiri seekor lembu muda, untuk korban penghapus dosa,
dan seekor domba jantan untuk korban bakaran, kedua-duanya yang tidak bercela,
kemudian persembahkanlah itu di hadapan TUHAN.
Dan kepada orang Israel haruslah engkau berkata, begini:
Ambillah seekor kambing jantan untuk korban penghapus dosa, dan seekor anak
lembu dan seekor domba, masing-masing berumur setahun dan yang tidak bercela,
untuk korban bakaran. Dan lagi seekor lembu dan seekor domba jantan untuk
korban keselamatan, supaya dikorbankan di hadapan TUHAN, dan korban sajian yang
diolah dengan minyak, karena pada hari ini TUHAN akan menampakkan diri
kepadamu."
Kemudian dibawa merekalah apa yang diperintahkan Musa ke
Kemah Pertemuan, lalu mendekatlah segenap umat itu dan berdiri di hadapan
TUHAN. Kata Musa: "Inilah firman yang diperintahkan TUHAN kamu perbuat,
agar kemuliaan TUHAN tampak kepadamu." Kata Musa kepada Harun:
"Datanglah mendekat kepada mezbah, olahlah korban penghapus dosa dan
korban bakaranmu, dan adakanlah pendamaian bagimu sendiri dan bagi bangsa itu;
sesudah itu olahlah persembahan bangsa itu dan adakanlah pendamaian bagi
mereka, seperti yang diperintahkan TUHAN."
Maka mendekatlah Harun kepada mezbah, dan disembelihnyalah
anak lembu yang akan menjadi korban penghapus dosa baginya sendiri. Anak-anak
Harun menyampaikan darah lembu itu kepadanya, dan Harun mencelupkan jarinya ke
dalam darah itu dan membubuhnya pada tanduk-tanduk mezbah. Darah selebihnya
dituangkannya pada bagian bawah mezbah. Lemak, buah pinggang dan umbai hati
dari korban penghapus dosa itu dibakarnya di atas mezbah, seperti yang
diperintahkan TUHAN kepada Musa. Tetapi daging dan kulitnya dibakarnya habis di
luar perkemahan.
Kemudian ia menyembelih korban bakaran, lalu anak-anak Harun
menyerahkan darah korban itu kepadanya, maka Harun menyiramkannya pada mezbah
sekelilingnya. Juga diserahkan merekalah kepadanya korban bakaran itu menurut
bagian-bagian tertentu beserta dengan kepalanya, lalu dibakarnya di atas
mezbah. Isi perut dan betisnya dibasuhnya dan dibakarnya dengan korban bakaran
di atas mezbah. Sesudah itu dibawanya persembahan bangsa ke mezbah;
diambilnyalah kambing jantan yang akan menjadi korban penghapus dosa yang bagi
bangsa itu, lalu disembelihnya dan dipersembahkannya sebagai korban penghapus
dosa seperti yang pertama. Kemudian dibawanyalah korban bakaran ke mezbah, dan
diolahnya sesuai dengan peraturan. Selanjutnya dibawanyalah korban sajian dan
diambilnya segenggam dari padanya, lalu dibakarnya di atas mezbah, di samping
korban bakaran pada waktu pagi.
Ia menyembelih juga lembu dan domba jantan yang akan menjadi
korban keselamatan bagi bangsa itu, lalu anak-anak Harun menyerahkan darah
korban itu kepadanya, maka Harun menyiramkannya pada mezbah sekelilingnya.
Tetapi segala lemak dari lembu dan dari domba jantan itu, yakni ekor yang
berlemak, lemak yang menutupi isi perut, buah pinggang dan umbai hati, segala
lemak itu diletakkan mereka di atas dada kedua korban itu, lalu Harun membakar
segala lemak itu di atas mezbah. Dada dan paha kanan itu dipersembahkan Harun sebagai
persembahan unjukan di hadapan TUHAN, seperti yang diperintahkan Musa. Harun
mengangkat kedua tangannya atas bangsa itu, lalu memberkati mereka, kemudian
turunlah ia, setelah mempersembahkan korban penghapus dosa, korban bakaran dan
korban keselamatan.
Masuklah Musa dan Harun ke dalam Kemah Pertemuan. Setelah
keluar, mereka memberkati bangsa itu, lalu tampaklah kemuliaan TUHAN kepada
segenap bangsa itu. Dan keluarlah api dari hadapan TUHAN, lalu menghanguskan
korban bakaran dan segala lemak di atas mezbah. Tatkala seluruh bangsa itu
melihatnya, bersorak-sorailah mereka, lalu sujud menyembah.
Kematian Nadab dan
Abihu
Kemudian anak-anak Harun, Nadab dan Abihu, masing-masing
mengambil perbaraannya, membubuh api ke dalamnya serta menaruh ukupan di atas
api itu. Dengan demikian mereka mempersembahkan ke hadapan TUHAN api yang asing
yang tidak diperintahkan-Nya kepada mereka. Maka keluarlah api dari hadapan
TUHAN, lalu menghanguskan keduanya, sehingga mati di hadapan TUHAN. Berkatalah
Musa kepada Harun: "Inilah yang difirmankan TUHAN: Kepada orang yang karib
kepada-Ku Kunyatakan kekudusan-Ku, dan di muka seluruh bangsa itu akan
Kuperlihatkan kemuliaan-Ku." Dan Harun berdiam diri. Kemudian Musa
memanggil Misael dan Elsafan, anak-anak Uziel, paman Harun, lalu berkatalah ia
kepada mereka: "Datang ke mari, angkatlah saudara-saudaramu ini dari depan
tempat kudus ke luar perkemahan." Mereka datang, dan mengangkat mayat
keduanya, masih berpakaian kemeja, ke luar perkemahan, seperti yang dikatakan
Musa.
Kemudian berkatalah Musa kepada Harun dan kepada Eleazar dan
Itamar, anak-anak Harun: "Janganlah kamu berkabung dan janganlah kamu
berdukacita, supaya jangan kamu mati dan jangan TUHAN memurkai segenap umat
ini, tetapi saudara-saudaramu, yaitu seluruh bangsa Israel, merekalah yang
harus menangis karena api yang dinyalakan TUHAN itu. Janganlah kamu pergi dari
depan pintu Kemah Pertemuan, supaya jangan kamu mati, karena minyak urapan
TUHAN ada di atasmu." Mereka melakukan sesuai dengan perkataan Musa.
Larangan tentang
minuman keras bagi imam yang menyelenggarakan kebaktian
TUHAN berfirman kepada Harun: "Janganlah engkau minum
anggur atau minuman keras, engkau serta anak-anakmu, bila kamu masuk ke dalam
Kemah Pertemuan, supaya jangan kamu mati. Itulah suatu ketetapan untuk
selamanya bagi kamu turun-temurun. Haruslah kamu dapat membedakan antara yang
kudus dengan yang tidak kudus, antara yang najis dengan yang tidak najis, dan
haruslah kamu dapat mengajarkan kepada orang Israel segala ketetapan yang telah
difirmankan TUHAN kepada mereka dengan perantaraan Musa."
Bagian imam dari
korban
Kemudian berkatalah Musa kepada Harun dan kepada Eleazar dan
Itamar, anak-anak Harun yang tinggal itu: "Ambillah korban sajian yang
tinggal dari segala korban api-apian TUHAN, dan makanlah itu sebagai roti yang
tidak beragi di samping mezbah, karena itulah bagian maha kudus. Haruslah kamu
memakannya di suatu tempat yang kudus, karena itulah ketetapan bagimu dan
anak-anakmu dari segala korban api-apian TUHAN, sebab demikianlah diperintahkan
kepadaku. Dada persembahan unjukan dan paha persembahan khusus itu haruslah
kamu makan di suatu tempat yang tahir, engkau ini serta anak-anakmu laki-laki
dan perempuan, karena semuanya diberikan sebagai ketetapan bagimu dan
anak-anakmu dari segala korban keselamatan orang Israel. Paha persembahan
khusus dan dada persembahan unjukan itu haruslah dibawa mereka ke tempat segala
korban api-apian yang dari lemak itu, supaya dipersembahkan sebagai persembahan
unjukan di hadapan TUHAN. Itulah suatu ketetapan untuk selamanya bagimu serta
bagi anak-anakmu seperti yang diperintahkan TUHAN."
Kemudian Musa mencari dengan teliti kambing jantan korban
penghapus dosa itu, tetapi ternyata kambing itu sudah habis dibakar. Sebab itu
dimarahinyalah Eleazar dan Itamar, anak-anak Harun yang tinggal itu, katanya:
"Mengapa tidak kamu makan korban penghapus dosa itu di tempat yang kudus?
Bukankah itu sesuatu bagian maha kudus dan TUHAN memberikannya kepadamu, supaya
kamu mengangkut kesalahan umat itu dan mengadakan pendamaian bagi mereka di
hadapan TUHAN? Lihat, darahnya itu tidak dibawa masuk ke dalam tempat kudus;
bukankah seharusnya kamu memakannya di tempat kudus, seperti yang telah
kuperintahkan?" Lalu berkatalah Harun kepada Musa: "Memang benar,
pada hari ini mereka telah mempersembahkan korban penghapus dosa dan korban
bakaran mereka ke hadapan TUHAN, tetapi hal-hal seperti tadilah yang kualami.
Jikalau pada hari ini aku memakan juga korban penghapus dosa, mungkinkah hal
itu disetujui oleh TUHAN?" Ketika Musa mendengar itu, ia menyetujuinya.
Binatang yang haram
dan yang tidak haram
Lalu TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun, kata-Nya kepada
mereka: "Katakanlah kepada orang Israel, begini: Inilah binatang-binatang
yang boleh kamu makan dari segala binatang berkaki empat yang ada di atas bumi:
setiap binatang yang berkuku belah, yaitu yang kukunya bersela panjang, dan
yang memamah biak boleh kamu makan.
Tetapi inilah yang tidak boleh kamu makan dari yang memamah
biak atau dari yang berkuku belah: unta, karena memang memamah biak, tetapi
tidak berkuku belah; haram itu bagimu. Juga pelanduk, karena memang memamah
biak, tetapi tidak berkuku belah; haram itu bagimu. Juga kelinci, karena memang
memamah biak, tetapi tidak berkuku belah, haram itu bagimu. Demikian juga babi
hutan, karena memang berkuku belah, yaitu kukunya bersela panjang, tetapi tidak
memamah biak; haram itu bagimu. Daging binatang-binatang itu janganlah kamu
makan dan bangkainya janganlah kamu sentuh; haram semuanya itu bagimu.
Inilah yang boleh kamu makan dari segala yang hidup di dalam
air: segala yang bersirip dan bersisik di dalam air, di dalam lautan, dan di
dalam sungai, itulah semuanya yang boleh kamu makan. Tetapi segala yang tidak
bersirip atau bersisik di dalam lautan dan di dalam sungai, dari segala yang
berkeriapan di dalam air dan dari segala makhluk hidup yang ada di dalam air,
semuanya itu kejijikan bagimu. Sesungguhnya haruslah semuanya itu kejijikan
bagimu; dagingnya janganlah kamu makan, dan bangkainya haruslah kamu jijikkan.
Segala yang tidak bersirip dan tidak bersisik di dalam air, adalah kejijikan
bagimu.
Inilah yang harus kamu jijikkan dari burung-burung,
janganlah dimakan, karena semuanya itu adalah kejijikan: burung rajawali, ering
janggut dan elang laut; elang merah dan elang hitam menurut jenisnya; setiap
burung gagak menurut jenisnya; burung unta, burung hantu, camar dan elang sikap
menurut jenisnya; burung pungguk, burung dendang air dan burung hantu besar;
burung hantu putih, burung undan, burung ering; burung ranggung, bangau menurut
jenisnya, meragai dan kelelawar.
Segala binatang yang merayap dan bersayap dan berjalan
dengan keempat kakinya adalah kejijikan bagimu. Tetapi inilah yang boleh kamu
makan dari segala binatang yang merayap dan bersayap dan yang berjalan dengan
keempat kakinya, yaitu yang mempunyai paha di sebelah atas kakinya untuk
melompat di atas tanah. Inilah yang boleh kamu makan dari antaranya:
belalang-belalang menurut jenisnya, yaitu belalang-belalang gambar menurut
jenisnya, belalang-belalang kunyit menurut jenisnya, dan belalang-belalang padi
menurut jenisnya. Selainnya segala binatang yang merayap dan bersayap dan yang
berkaki empat adalah kejijikan bagimu.
Semua yang berikut akan menajiskan kamu--setiap orang yang
kena kepada bangkainya, menjadi najis sampai matahari terbenam, dan setiap
orang yang ada membawa dari bangkainya haruslah mencuci pakaiannya, dan ia
menjadi najis sampai matahari terbenam--, yakni segala binatang yang berkuku belah,
tetapi tidak bersela panjang, dan yang tidak memamah biak; haram semuanya itu
bagimu dan setiap orang yang kena kepadanya, menjadi najis. Demikian juga
segala yang berjalan dengan telapak kakinya di antara segala binatang yang
berjalan dengan keempat kakinya, semuanya itu haram bagimu; setiap orang yang
kena kepada bangkainya, menjadi najis sampai matahari terbenam. Dan siapa yang
membawa bangkainya, haruslah mencuci pakaiannya dan ia menjadi najis sampai
matahari terbenam. Haram semuanya itu bagimu.
Inilah yang haram bagimu di antara segala binatang yang
merayap dan berkeriapan di atas bumi: tikus buta, tikus, dan katak menurut
jenisnya dan landak, biawak, dan bengkarung, siput dan bunglon. Itulah semuanya
yang haram bagimu di antara segala binatang yang mengeriap. Setiap orang yang
kena kepada binatang-binatang itu sesudah binatang-binatang itu mati, menjadi
najis sampai matahari terbenam. Dan segala sesuatu menjadi najis, kalau seekor
yang mati dari binatang-binatang itu jatuh ke atasnya: perkakas kayu apa saja
atau pakaian atau kulit atau karung, setiap barang yang dipergunakan untuk
sesuatu apapun, haruslah dimasukkan ke dalam air dan menjadi najis sampai
matahari terbenam, kemudian menjadi tahir pula. Kalau seekor dari
binatang-binatang itu jatuh ke dalam sesuatu belanga tanah, maka segala yang
ada di dalamnya menjadi najis dan belanga itu harus kamu pecahkan. Dalam hal
itu segala makanan yang boleh dimakan, kalau kena air dari belanga itu, menjadi
najis, dan segala minuman yang boleh diminum dalam belanga seperti itu, menjadi
najis. Kalau bangkai seekor dari binatang-binatang itu jatuh ke atas sesuatu
benda, itu menjadi najis; pembakaran roti dan anglo haruslah diremukkan, karena
semuanya itu najis dan haruslah najis juga bagimu; tetapi mata air atau sumur
yang memuat air, tetap tahir, sedangkan siapa yang kena kepada bangkai
binatang-binatang itu menjadi najis. Apabila bangkai seekor dari
binatang-binatang itu jatuh ke atas benih apapun yang akan ditaburkan, maka
benih itu tetap tahir. Tetapi apabila benih itu telah dibubuhi air, lalu ke
atasnya jatuh bangkai seekor dari binatang-binatang itu, maka najislah benih
itu bagimu.
Apabila mati salah seekor binatang yang menjadi makanan
bagimu, maka siapa yang kena kepada bangkainya menjadi najis sampai matahari
terbenam. Dan siapa yang makan dari bangkainya itu, haruslah mencuci
pakaiannya, dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam; demikian juga siapa
yang membawa bangkainya haruslah mencuci pakaiannya, dan ia menjadi najis
sampai matahari terbenam.
Segala binatang yang merayap dan berkeriapan di atas bumi,
adalah kejijikan, janganlah dimakan. Segala yang merayap dengan perutnya dan
segala yang berjalan dengan keempat kakinya, atau segala yang berkaki banyak,
semua yang termasuk binatang yang merayap dan berkeriapan di atas bumi,
janganlah kamu makan, karena semuanya itu adalah kejijikan. Janganlah kamu
membuat dirimu jijik oleh setiap binatang yang merayap dan berkeriapan dan
janganlah kamu menajiskan dirimu dengan semuanya itu, sehingga kamu menjadi najis
karenanya. Sebab Akulah TUHAN, Allahmu, maka haruslah kamu menguduskan dirimu
dan haruslah kamu kudus, sebab Aku ini kudus, dan janganlah kamu menajiskan
dirimu dengan setiap binatang yang mengeriap dan merayap di atas bumi. Sebab
Akulah TUHAN yang telah menuntun kamu keluar dari tanah Mesir, supaya menjadi
Allahmu; jadilah kudus, sebab Aku ini kudus.
Itulah hukum tentang binatang berkaki empat, burung-burung
dan segala makhluk hidup yang bergerak di dalam air dan segala makhluk yang
mengeriap di atas bumi, yakni untuk membedakan antara yang najis dengan yang
tahir, antara binatang yang boleh dimakan dengan binatang yang tidak boleh
dimakan."
___
Ayo Saat Teduh: 19 Februari – jangan Menyimpangkan KasihKarunia Allah
No comments:
Post a Comment