3 Februari – Keluaran 7:1-9:35
Musa Menghadap Firaun
Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Lihat, Aku mengangkat
engkau sebagai Allah bagi Firaun, dan Harun, abangmu, akan menjadi nabimu.
Engkau harus mengatakan segala yang Kuperintahkan kepadamu, dan Harun, abangmu,
harus berbicara kepada Firaun, supaya dibiarkannya orang Israel itu pergi dari
negerinya. Tetapi Aku akan mengeraskan hati Firaun, dan Aku akan memperbanyak
tanda-tanda dan mujizat-mujizat yang Kubuat di tanah Mesir. Bilamana Firaun
tidak mendengarkan kamu, maka Aku akan mendatangkan tangan-Ku kepada Mesir dan
mengeluarkan pasukan-Ku, umat-Ku, orang Israel, dari tanah Mesir dengan
hukuman-hukuman yang berat. Dan orang Mesir itu akan mengetahui, bahwa Akulah
TUHAN, apabila Aku mengacungkan tangan-Ku terhadap Mesir dan membawa orang
Israel keluar dari tengah-tengah mereka." Demikianlah diperbuat Musa dan
Harun; seperti yang diperintahkan TUHAN kepada mereka, demikianlah diperbuat
mereka. Adapun Musa delapan puluh tahun umurnya dan Harun delapan puluh tiga
tahun, ketika mereka berbicara kepada Firaun.
Dan TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun: "Apabila
Firaun berkata kepada kamu: Tunjukkanlah suatu mujizat, maka haruslah
kaukatakan kepada Harun: Ambillah tongkatmu dan lemparkanlah itu di depan
Firaun. Maka tongkat itu akan menjadi ular."
Musa dan Harun pergi menghadap Firaun, lalu mereka berbuat
seperti yang diperintahkan TUHAN; Harun melemparkan tongkatnya di depan Firaun
dan para pegawainya, maka tongkat itu menjadi ular. Kemudian Firaunpun
memanggil orang-orang berilmu dan ahli-ahli sihir; dan merekapun, ahli-ahli
Mesir itu, membuat yang demikian juga dengan ilmu mantera mereka. Masing-masing
mereka melemparkan tongkatnya, dan tongkat-tongkat itu menjadi ular; tetapi
tongkat Harun menelan tongkat-tongkat mereka. Tetapi hati Firaun berkeras,
sehingga tidak mau mendengarkan mereka keduanya--seperti yang telah difirmankan
TUHAN.
Tulah pertama: Air
menjadi darah
Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Firaun berkeras hati,
ia menolak membiarkan bangsa itu pergi. Pergilah kepada Firaun pada waktu pagi,
pada waktu biasanya ia keluar ke sungai; nantikanlah dia di tepi sungai Nil
dengan memegang di tanganmu tongkat yang tadinya berubah menjadi ular. Dan
katakanlah kepadanya: TUHAN, Allah orang Ibrani, telah mengutus aku kepadamu
untuk mengatakan: Biarkanlah umat-Ku pergi, supaya mereka beribadah kepada-Ku
di padang gurun; meskipun begitu sampai sekarang engkau tidak mau mendengarkan.
Sebab itu beginilah firman TUHAN: Dari hal yang berikut akan kauketahui, bahwa
Akulah TUHAN. Lihat, dengan tongkat yang di tanganku ini akan kupukul air yang
di sungai Nil dan air itu akan berubah menjadi darah, dan ikan yang dalam
sungai Nil akan mati, sehingga sungai Nil akan berbau busuk; maka orang Mesir
akan segan meminum air dari sungai Nil ini."
TUHAN berfirman kepada Musa: "Katakanlah kepada Harun:
Ambillah tongkatmu, ulurkanlah tanganmu ke atas segala air orang Mesir, ke atas
sungai, selokan, kolam dan ke atas segala kumpulan air yang ada pada mereka,
supaya semuanya menjadi darah, dan akan ada darah di seluruh tanah Mesir,
bahkan dalam wadah kayu dan wadah batu." Demikianlah Musa dan Harun
berbuat seperti yang difirmankan TUHAN; diangkatnya tongkat itu dan
dipukulkannya kepada air yang di sungai Nil, di depan mata Firaun dan
pegawai-pegawainya, maka seluruh air yang di sungai Nil berubah menjadi darah;
matilah ikan di sungai Nil, sehingga sungai Nil itu berbau busuk dan orang
Mesir tidak dapat meminum air dari sungai Nil; dan di seluruh tanah Mesir ada
darah. Tetapi para ahli Mesir membuat yang demikian juga dengan ilmu-ilmu
mantera mereka, sehingga hati Firaun berkeras dan ia tidak mau mendengarkan
mereka keduanya seperti yang telah difirmankan TUHAN. Firaun berpaling, lalu
masuk ke istananya dan tidak mau memperhatikan hal itu juga. Tetapi semua orang
Mesir menggali-gali di sekitar sungai Nil mencari air untuk diminum, sebab mereka
tidak dapat meminum air sungai Nil. Demikianlah genap tujuh hari berlalu
setelah TUHAN menulahi sungai Nil.
Tulah kedua: Katak
Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Pergilah menghadap
Firaun dan katakan kepadanya: Beginilah firman TUHAN: Biarkanlah umat-Ku pergi,
supaya mereka beribadah kepada-Ku; jika engkau menolak membiarkannya pergi,
maka Aku akan menulahi seluruh daerahmu dengan katak. Katak-katak akan
mengeriap dalam sungai Nil, lalu naik dan masuk ke dalam istanamu dan kamar
tidurmu, ya sampai ke dalam tempat tidurmu, ke dalam rumah pegawai-pegawaimu,
dan rakyatmu, bahkan ke dalam pembakaran rotimu serta ke dalam tempat adonanmu.
Katak-katak itu akan naik memanjati engkau, memanjati rakyatmu dan segala
pegawaimu."
Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Katakanlah kepada
Harun: Ulurkanlah tanganmu dengan tongkatmu ke atas sungai, ke atas selokan dan
ke atas kolam, dan buatlah katak-katak bermunculan meliputi tanah Mesir."
Lalu Harun mengulurkan tangannya ke atas segala air di Mesir, maka
bermunculanlah katak-katak, lalu menutupi tanah Mesir. Tetapi para ahli itupun
membuat yang demikian juga dengan ilmu-ilmu mantera mereka, sehingga mereka
membuat katak-katak bermunculan meliputi tanah Mesir.
Kemudian Firaun memanggil Musa dan Harun serta berkata:
"Berdoalah kepada TUHAN, supaya dijauhkan-Nya katak-katak itu dari padaku
dan dari pada rakyatku; maka aku akan membiarkan bangsa itu pergi, supaya
mereka mempersembahkan korban kepada TUHAN." Kata Musa kepada Firaun:
"Silakanlah tuanku katakan kepadaku, bila aku akan berdoa untukmu, untuk
pegawaimu dan rakyatmu, supaya katak-katak itu dilenyapkan dari padamu dan dari
rumah-rumahmu, dan hanya tinggal di sungai Nil saja." Katanya:
"Besok." Lalu kata Musa: "Jadilah seperti katamu itu, supaya
tuanku mengetahui, bahwa tidak ada yang seperti TUHAN, Allah kami. Maka
katak-katak itu akan dijauhkan dari padamu, dari rumah-rumahmu, dari
pegawai-pegawaimu dan dari rakyatmu; dan hanya akan tinggal di sungai Nil
saja."
Lalu Musa dan Harun keluar meninggalkan Firaun, dan Musa
berseru kepada TUHAN karena katak-katak, yang didatangkan-Nya kepada Firaun.
Dan TUHAN melakukan seperti yang dikatakan Musa, sehingga
katak-katak itu mati lenyap dari rumah, dari halaman dan dari ladang.
Dikumpulkan oranglah bangkai-bangkainya bertumpuk-tumpuk, sehingga tanah itu berbau
busuk. Tetapi ketika Firaun melihat, bahwa telah terasa kelegaan, ia tetap
berkeras hati, dan tidak mau mendengarkan mereka keduanya--seperti yang telah
difirmankan TUHAN.
Tulah ketiga: Nyamuk
Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Katakanlah kepada
Harun: Ulurkanlah tongkatmu dan pukulkanlah itu ke debu tanah, maka debu itu
akan menjadi nyamuk di seluruh tanah Mesir." Lalu mereka berbuat demikian;
Harun mengulurkan tangannya dengan tongkatnya dan memukulkannya ke debu tanah,
maka nyamuk-nyamuk itu hinggap pada manusia dan pada binatang. Segala debu
tanah menjadi nyamuk di seluruh tanah Mesir. Para ahli itupun membuat yang
demikian juga dengan ilmu-ilmu manteranya untuk mengadakan nyamuk-nyamuk,
tetapi mereka tidak dapat. Demikianlah nyamuk-nyamuk itu hinggap pada manusia
dan pada binatang. Lalu berkatalah para ahli itu kepada Firaun: "Inilah
tangan Allah." Tetapi hati Firaun berkeras, dan ia tidak mau mendengarkan
mereka--seperti yang telah difirmankan TUHAN.
Tulah keempat: Lalat
pikat
Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Bangunlah pagi-pagi
dan berdirilah menantikan Firaun, pada waktu biasanya ia keluar ke sungai, dan
katakanlah kepadanya: Beginilah firman TUHAN: Biarkanlah umat-Ku pergi, supaya
mereka beribadah kepada-Ku; sebab jika engkau tidak membiarkan umat-Ku itu
pergi, maka Aku akan melepaskan pikat terhadap engkau, terhadap
pegawai-pegawaimu, rakyatmu dan rumah-rumahmu, sehingga rumah-rumah orang
Mesir, bahkan tanah, di mana mereka berdiri akan penuh dengan pikat. Tetapi
pada hari itu Aku akan mengecualikan tanah Gosyen, di mana umat-Ku tinggal, sehingga
di sana tidak ada terdapat pikat, supaya engkau mengetahui, bahwa Aku, TUHAN,
ada di negeri ini. Sebab Aku akan mengadakan perbedaan antara umat-Ku dan
bangsamu. Besok tanda mujizat ini akan terjadi." TUHAN berbuat demikian;
maka datanglah banyak-banyak pikat ke dalam istana Firaun dan ke dalam rumah
pegawai-pegawainya dan ke seluruh tanah Mesir; negeri itu menderita karena
pikat itu.
Lalu Firaun memanggil Musa dan Harun serta berkata:
"Pergilah, persembahkanlah korban kepada Allahmu di negeri ini." Tetapi
Musa berkata: "Tidak mungkin kami berbuat demikian, sebab korban yang akan
kami persembahkan kepada TUHAN, Allah kami, adalah kekejian bagi orang Mesir.
Apabila kami mempersembahkan korban yang menjadi kekejian bagi orang Mesir itu,
di depan mata mereka, tidakkah mereka akan melempari kami dengan batu? Kami
harus pergi ke padang gurun tiga hari perjalanan jauhnya untuk mempersembahkan
korban kepada TUHAN, Allah kami, seperti yang difirmankan-Nya kepada
kami." Lalu kata Firaun: "Baik, aku akan membiarkan kamu pergi untuk
mempersembahkan korban kepada TUHAN, Allahmu, di padang gurun; hanya janganlah
kamu pergi terlalu jauh. Berdoalah untuk aku." Lalu kata Musa:
"Sekarang aku keluar meninggalkan tuanku dan akan berdoa kepada TUHAN,
maka pikat itu akan dijauhkan besok dari Firaun, dari pegawai-pegawainya dan
rakyatnya; hanya janganlah Firaun berlaku curang lagi dengan tidak membiarkan
bangsa itu pergi untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN."
Sesudah itu keluarlah Musa meninggalkan Firaun, lalu berdoa
kepada TUHAN. Dan TUHAN membuat seperti yang dikatakan Musa: pikat itu
dijauhkan-Nya dari Firaun, dari pegawai-pegawainya dan rakyatnya; seekorpun
tidak ada yang tinggal. Tetapi sekali inipun Firaun tetap berkeras hati; ia
tidak membiarkan bangsa itu pergi.
Tulah kelima:
Penyakit sampar pada ternak
Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Pergilah menghadap
Firaun dan berbicaralah kepadanya: Beginilah firman TUHAN, Allah orang Ibrani:
Biarkanlah umat-Ku pergi, supaya mereka beribadah kepada-Ku. Sebab jika engkau
menolak membiarkan mereka pergi dan masih menahan mereka, maka ternakmu, yang
ada di padang, kuda, keledai, unta, lembu sapi dan kambing domba, akan kena
tulah TUHAN, yakni kena penyakit sampar yang dahsyat. Dan TUHAN akan membuat
perbedaan antara ternak orang Israel dan ternak orang Mesir, sehingga tidak ada
yang akan mati seekorpun dari segala ternak orang Israel." Selanjutnya
TUHAN menentukan waktunya, firman-Nya: "Besoklah TUHAN akan melakukan hal
itu di negeri ini." Dan TUHAN melakukan hal itu keesokan harinya; segala
ternak orang Mesir itu mati, tetapi dari ternak orang Israel tidak ada
seekorpun yang mati. Lalu Firaun menyuruh orang ke sana dan sesungguhnyalah
dari ternak orang Israel tidak ada seekorpun yang mati. Tetapi Firaun tetap
berkeras hati dan tidak mau membiarkan bangsa itu pergi.
Tulah keenam: Barah
Berfirmanlah TUHAN kepada Musa dan Harun: "Ambillah
jelaga dari dapur peleburan serangkup penuh, dan Musa harus menghamburkannya ke
udara di depan mata Firaun. Maka jelaga itu akan menjadi debu meliputi seluruh
tanah Mesir, dan akan menjadikan barah yang memecah sebagai gelembung, pada
manusia dan binatang di seluruh tanah Mesir." Lalu mereka mengambil jelaga
dari dapur peleburan, dan berdiri di depan Firaun, kemudian Musa
menghamburkannya ke udara, maka terjadilah barah, yang memecah sebagai
gelembung pada manusia dan binatang, sehingga ahli-ahli itu tidak dapat tetap
berdiri di depan Musa, karena barah-barah itu; sebab ahli-ahli itupun juga kena
barah sama seperti semua orang Mesir. Tetapi TUHAN mengeraskan hati Firaun,
sehingga ia tidak mendengarkan mereka--seperti yang telah difirmankan TUHAN
kepada Musa.
Tulah ketujuh: Hujan
Es
Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Bangunlah pagi-pagi
dan berdirilah menantikan Firaun dan katakan kepadanya: Beginilah firman TUHAN,
Allah orang Ibrani: Biarkanlah umat-Ku pergi, supaya mereka beribadah kepada-Ku.
Sebab sekali ini Aku akan melepaskan segala tulah-Ku terhadap engkau sendiri,
terhadap pegawai-pegawaimu dan terhadap rakyatmu, dengan maksud supaya engkau
mengetahui, bahwa tidak ada yang seperti Aku di seluruh bumi. Bukankah sudah
lama Aku dapat mengacungkan tangan-Ku untuk membunuh engkau dan rakyatmu dengan
penyakit sampar, sehingga engkau terhapus dari atas bumi; akan tetapi inilah
sebabnya Aku membiarkan engkau hidup, yakni supaya memperlihatkan kepadamu
kekuatan-Ku, dan supaya nama-Ku dimasyhurkan di seluruh bumi. Engkau masih
selalu mengalangi umat-Ku, sehingga engkau tidak membiarkan mereka pergi.
Sesungguhnya besok kira-kira waktu ini Aku akan menurunkan hujan es yang sangat
dahsyat, seperti yang belum pernah terjadi di Mesir sejak Mesir dijadikan
sampai sekarang ini. Oleh sebab itu, ternakmu dan segala yang kaupunyai di
padang, suruhlah dibawa ke tempat yang aman; semua orang dan segala hewan, yang
ada di padang dan tidak pulang berkumpul ke rumah, akan ditimpa oleh hujan es
itu, sehingga mati." Maka siapa di antara para pegawai Firaun yang takut
kepada firman TUHAN, menyuruh hamba-hambanya serta ternaknya lari ke rumah,
tetapi siapa yang tidak mengindahkan firman TUHAN, meninggalkan hamba-hambanya
serta ternaknya di padang.
Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Ulurkanlah tanganmu ke
langit, supaya hujan es turun di seluruh tanah Mesir, menimpa manusia dan
binatang dan menimpa tumbuh-tumbuhan di padang di tanah Mesir." Lalu Musa
mengulurkan tongkatnya ke langit, maka TUHAN mengadakan guruh dan hujan es, dan
apipun menyambar ke bumi, dan TUHAN menurunkan hujan es meliputi tanah Mesir.
Dan turunlah hujan es, beserta api yang berkilat-kilat di tengah-tengah hujan
es itu, terlalu dahsyat, seperti yang belum pernah terjadi di seluruh negeri
orang Mesir, sejak mereka menjadi suatu bangsa. Hujan es itu menimpa binasa
segala sesuatu yang ada di padang, di seluruh tanah Mesir, dari manusia sampai
binatang; juga segala tumbuh-tumbuhan di padang ditimpa binasa oleh hujan itu
dan segala pohon di padang ditumbangkannya. Hanya di tanah Gosyen, tempat
kediaman orang Israel, tidak ada turun hujan es. Lalu Firaun menyuruh memanggil
Musa dan Harun serta berkata kepada mereka: "Aku telah berdosa sekali ini,
TUHAN itu yang benar, tetapi aku dan rakyatkulah yang bersalah. Berdoalah
kepada TUHAN; guruh yang sangat dahsyat dan hujan es itu sudah cukup. Maka aku
akan membiarkan kamu pergi, tidak usah kamu tinggal lebih lama lagi."
Dan berkatalah Musa kepadanya: "Sekeluar aku dari kota
ini, aku akan mengembangkan tanganku kepada TUHAN; guruh akan berhenti dan
hujan es tidak akan turun lagi, supaya engkau mengetahui, bahwa bumi adalah
milik TUHAN. Tetapi tentang engkau dan para pegawaimu, aku tahu, bahwa kamu
belum takut kepada TUHAN Allah." --Tanaman rami dan jelai telah tertimpa binasa,
sebab jelai itu sedang berbulir dan rami itu sedang berbunga. Tetapi gandum dan
sekoi tidak tertimpa binasa, sebab belum lagi musimnya. -- Lalu keluarlah Musa
dari kota itu meninggalkan Firaun, dikembangkannyalah tangannya kepada TUHAN,
maka berhentilah guruh dan hujan es dan hujan tidak tercurah lagi ke bumi.
Tetapi ketika Firaun melihat, bahwa hujan, hujan es dan
guruh telah berhenti, maka teruslah ia berbuat dosa; ia tetap berkeras hati,
baik ia maupun para pegawainya. Berkeraslah hati Firaun, sehingga ia tidak
membiarkan orang Israel pergi--seperti yang telah difirmankan TUHAN dengan
perantaraan Musa.
No comments:
Post a Comment