05 Oktober - Lukas
8:1-3; Markus 3:20-30; Matius 12:22-45; Markus 3:31-35; Matius 12:46-50; Lukas
8:19-21; Markus 4:1-20; Matius 13:1-23; Lukas 8:4-15
Perempuan-perempuan
yang melayani Yesus
Tidak
lama sesudah itu Yesus berjalan berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke
desa memberitakan Injil Kerajaan Allah. Kedua belas murid-Nya bersama-sama
dengan Dia, dan juga beberapa orang
perempuan yang telah disembuhkan dari roh-roh jahat atau berbagai penyakit,
yaitu Maria yang disebut Magdalena, yang telah dibebaskan dari tujuh roh
jahat, Yohana isteri Khuza bendahara
Herodes, Susana dan banyak perempuan lain. Perempuan-perempuan ini melayani
rombongan itu dengan kekayaan mereka.
Yesus dan Beelzebul
(Catatan Markus)
Kemudian
Yesus masuk ke sebuah rumah. Maka datanglah orang banyak berkerumun pula,
sehingga makanpun mereka tidak dapat.
Waktu kaum keluarga-Nya mendengar hal itu, mereka datang hendak
mengambil Dia, sebab kata mereka Ia tidak waras lagi. Dan ahli-ahli Taurat yang datang dari
Yerusalem berkata: "Ia kerasukan Beelzebul," dan: "Dengan
penghulu setan Ia mengusir setan."
Yesus memanggil mereka, lalu berkata kepada mereka dalam perumpamaan: "Bagaimana
Iblis dapat mengusir Iblis? Kalau suatu
kerajaan terpecah-pecah, kerajaan itu tidak dapat bertahan, dan jika suatu rumah tangga terpecah-pecah,
rumah tangga itu tidak dapat bertahan.
Demikianlah juga kalau Iblis berontak melawan dirinya sendiri dan kalau
ia terbagi-bagi, ia tidak dapat bertahan, melainkan sudahlah tiba
kesudahannya. Tetapi tidak seorangpun
dapat memasuki rumah seorang yang kuat untuk merampas harta bendanya apabila
tidak diikatnya dahulu orang kuat itu. Sesudah itu barulah dapat ia merampok
rumah itu. Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya semua dosa dan hujat anak-anak manusia akan diampuni, ya, semua
hujat yang mereka ucapkan. Tetapi
apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun selama-lamanya,
melainkan bersalah karena berbuat dosa kekal." Ia berkata demikian karena mereka katakan
bahwa Ia kerasukan roh jahat.
Yesus dan Beelzebul
(Catatan Matius)
Kemudian
dibawalah kepada Yesus seorang yang kerasukan setan. Orang itu buta dan bisu,
lalu Yesus menyembuhkannya, sehingga si bisu itu berkata-kata dan melihat. Maka takjublah sekalian orang banyak itu,
katanya: "Ia ini agaknya Anak Daud."
Tetapi ketika orang Farisi mendengarnya, mereka berkata: "Dengan
Beelzebul, penghulu setan, Ia mengusir setan." Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu
berkata kepada mereka: "Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa dan
setiap kota atau rumah tangga yang terpecah-pecah tidak dapat bertahan. Demikianlah juga kalau Iblis mengusir Iblis,
iapun terbagi-bagi dan melawan dirinya sendiri; bagaimanakah kerajaannya dapat
bertahan? Jadi jika Aku mengusir setan
dengan kuasa Beelzebul, dengan kuasa siapakah pengikut-pengikutmu mengusirnya?
Sebab itu merekalah yang akan menjadi hakimmu.
Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Roh Allah, maka sesungguhnya
Kerajaan Allah sudah datang kepadamu.
Atau bagaimanakah orang dapat memasuki rumah seorang yang kuat dan merampas
harta bendanya apabila tidak diikatnya dahulu orang kuat itu? Sesudah diikatnya
barulah dapat ia merampok rumah itu.
Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan
bersama Aku, ia mencerai-beraikan. Sebab
itu Aku berkata kepadamu: Segala dosa dan hujat manusia akan diampuni, tetapi
hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni.
Apabila seorang mengucapkan sesuatu menentang Anak Manusia, ia akan
diampuni, tetapi jika ia menentang Roh Kudus, ia tidak akan diampuni, di dunia
ini tidak, dan di dunia yang akan datangpun tidak.
Jikalau suatu pohon
kamu katakan baik, maka baik pula buahnya; jikalau suatu pohon kamu katakan
tidak baik, maka tidak baik pula buahnya. Sebab dari buahnya pohon itu
dikenal. Hai kamu keturunan ular
beludak, bagaimanakah kamu dapat mengucapkan hal-hal yang baik, sedangkan kamu
sendiri jahat? Karena yang diucapkan mulut meluap dari hati. Orang yang baik mengeluarkan hal-hal yang
baik dari perbendaharaannya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan hal-hal
yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat.
Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang
harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman. Karena menurut ucapanmu engkau akan
dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum."
Tanda Yunus
Pada
waktu itu berkatalah beberapa ahli Taurat dan orang Farisi kepada Yesus:
"Guru, kami ingin melihat suatu tanda dari pada-Mu." Tetapi jawab-Nya kepada mereka: "Angkatan
yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak
akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus.
Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam,
demikian juga Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga
malam. Pada waktu penghakiman, orang-orang
Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan menghukumnya juga. Sebab
orang-orang Niniwe itu bertobat setelah mendengar pemberitaan Yunus, dan
sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Yunus! Pada waktu penghakiman, ratu dari Selatan itu
akan bangkit bersama angkatan ini dan ia akan menghukumnya juga. Sebab ratu ini
datang dari ujung bumi untuk mendengar hikmat Salomo, dan sesungguhnya yang ada
di sini lebih dari pada Salomo!"
Kembalinya roh jahat
"Apabila roh
jahat keluar dari manusia, iapun mengembara ke tempat-tempat yang tandus
mencari perhentian. Tetapi ia tidak mendapatnya. Lalu ia berkata: Aku akan kembali ke rumah
yang telah kutinggalkan itu. Maka pergilah ia dan mendapati rumah itu kosong,
bersih tersapu dan rapih teratur. Lalu
ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat dari padanya dan mereka
masuk dan berdiam di situ. Maka akhirnya keadaan orang itu lebih buruk dari
pada keadaannya semula. Demikian juga akan berlaku atas angkatan yang jahat
ini."
Yesus dan sanak-saudara-Nya
(Catatan Markus)
Lalu
datanglah ibu dan saudara-saudara Yesus. Sementara mereka berdiri di luar,
mereka menyuruh orang memanggil Dia. Ada
orang banyak duduk mengelilingi Dia, mereka berkata kepada-Nya: "Lihat,
ibu dan saudara-saudara-Mu ada di luar, dan berusaha menemui Engkau." Jawab Yesus kepada mereka: "Siapa
ibu-Ku dan siapa saudara-saudara-Ku?" Ia melihat kepada orang-orang yang duduk di
sekeliling-Nya itu dan berkata: "Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah
saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku."
Yesus dan sanak-saudara-Nya
(Catatan Matius)
Ketika
Yesus masih berbicara dengan orang banyak itu, ibu-Nya dan saudara-saudara-Nya
berdiri di luar dan berusaha menemui Dia.
Maka seorang berkata kepada-Nya: "Lihatlah, ibu-Mu dan
saudara-saudara-Mu ada di luar dan berusaha menemui Engkau." Tetapi jawab Yesus kepada orang yang
menyampaikan berita itu kepada-Nya: "Siapa ibu-Ku? Dan siapa
saudara-saudara-Ku?" Lalu
kata-Nya, sambil menunjuk ke arah murid-murid-Nya: "Ini ibu-Ku dan
saudara-saudara-Ku! Sebab siapapun yang
melakukan kehendak Bapa-Ku di sorga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah
saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku."
Yesus dan sanak-saudara-Nya
(Catatan Lukas)
Ibu
dan saudara-saudara Yesus datang kepada-Nya, tetapi mereka tidak dapat mencapai
Dia karena orang banyak. Orang
memberitahukan kepada-Nya: "Ibu-Mu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan
ingin bertemu dengan Engkau."
Tetapi Ia menjawab mereka: "Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka,
yang mendengarkan firman Allah dan melakukannya."
Perumpamaan tentang seorang penabur
(Catatan Markus)
Pada
suatu kali Yesus mulai pula mengajar di tepi danau. Maka datanglah orang banyak
yang sangat besar jumlahnya mengerumuni Dia, sehingga Ia naik ke sebuah perahu
yang sedang berlabuh lalu duduk di situ, sedangkan semua orang banyak itu di
darat, di tepi danau itu. Dan Ia
mengajarkan banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Dalam ajaran-Nya itu Ia
berkata kepada mereka: "Dengarlah!
Adalah seorang penabur keluar untuk menabur.
Pada waktu ia menabur sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu
datanglah burung dan memakannya sampai habis.
Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya,
lalu benih itupun segera tumbuh, karena tanahnya tipis. Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia
dan menjadi kering karena tidak berakar.
Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu
dan menghimpitnya sampai mati, sehingga ia tidak berbuah. Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, ia
tumbuh dengan suburnya dan berbuah, hasilnya ada yang tiga puluh kali lipat,
ada yang enam puluh kali lipat, ada yang seratus kali lipat." Dan kata-Nya: "Siapa mempunyai telinga untuk
mendengar, hendaklah ia mendengar!"
Ketika
Ia sendirian, pengikut-pengikut-Nya dan kedua belas murid itu menanyakan Dia
tentang perumpamaan itu. Jawab-Nya: "Kepadamu
telah diberikan rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang luar segala
sesuatu disampaikan dalam perumpamaan,
supaya: Sekalipun melihat, mereka tidak menanggap, sekalipun mendengar,
mereka tidak mengerti, supaya mereka jangan berbalik dan mendapat ampun." Lalu Ia berkata kepada mereka: "Tidakkah
kamu mengerti perumpamaan ini? Kalau demikian bagaimana kamu dapat memahami
semua perumpamaan yang lain? Penabur itu
menaburkan firman. Orang-orang yang di
pinggir jalan, tempat firman itu ditaburkan, ialah mereka yang mendengar
firman, lalu datanglah Iblis dan mengambil firman yang baru ditaburkan di dalam
mereka. Demikian juga yang ditaburkan di
tanah yang berbatu-batu, ialah orang-orang yang mendengar firman itu dan segera
menerimanya dengan gembira, tetapi
mereka tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila kemudian datang
penindasan atau penganiayaan karena firman itu, mereka segera murtad. Dan yang lain ialah yang ditaburkan di tengah
semak duri, itulah yang mendengar firman itu,
lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan dan keinginan-keinginan
akan hal yang lain masuklah menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah. Dan akhirnya yang ditaburkan di tanah yang
baik, ialah orang yang mendengar dan menyambut firman itu lalu berbuah, ada
yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, dan ada yang
seratus kali lipat."
Perumpamaan tentang seorang penabur
(Catatan Matius)
Pada
hari itu keluarlah Yesus dari rumah itu dan duduk di tepi danau. Maka datanglah orang banyak
berbondong-bondong lalu mengerumuni Dia, sehingga Ia naik ke perahu dan duduk
di situ, sedangkan orang banyak semuanya berdiri di pantai. Dan Ia mengucapkan banyak hal dalam
perumpamaan kepada mereka. Kata-Nya: "Adalah seorang penabur keluar untuk
menabur. Pada waktu ia menabur, sebagian
benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai
habis. Sebagian jatuh di tanah yang
berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itupun segera tumbuh,
karena tanahnya tipis. Tetapi sesudah
matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar. Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri,
lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati. Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu
berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang
tiga puluh kali lipat. Siapa bertelinga,
hendaklah ia mendengar!"
Maka
datanglah murid-murid-Nya dan bertanya kepada-Nya: "Mengapa Engkau
berkata-kata kepada mereka dalam perumpamaan?" Jawab Yesus: "Kepadamu diberi karunia untuk
mengetahui rahasia Kerajaan Sorga, tetapi kepada mereka tidak. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan
diberi, sehingga ia berkelimpahan; tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun
juga yang ada padanya akan diambil dari padanya. Itulah sebabnya Aku berkata-kata dalam
perumpamaan kepada mereka; karena sekalipun melihat, mereka tidak melihat dan
sekalipun mendengar, mereka tidak mendengar dan tidak mengerti. Maka pada mereka genaplah nubuat Yesaya, yang
berbunyi:
Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti,
kamu akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap.
Sebab hati bangsa ini telah menebal,
dan telinganya berat mendengar,
dan matanya melekat tertutup;
dan telinganya berat mendengar,
dan matanya melekat tertutup;
supaya jangan mereka melihat dengan matanya
dan mendengar dengan telinganya
dan mengerti dengan hatinya,
lalu berbalik sehingga Aku menyembuhkan mereka.
dan mendengar dengan telinganya
dan mengerti dengan hatinya,
lalu berbalik sehingga Aku menyembuhkan mereka.
Tetapi berbahagialah
matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya
banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak
melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya.
Karena itu, dengarlah
arti perumpamaan penabur itu. Kepada
setiap orang yang mendengar firman tentang Kerajaan Sorga, tetapi tidak
mengertinya, datanglah si jahat dan merampas yang ditaburkan dalam hati orang
itu; itulah benih yang ditaburkan di pinggir jalan. Benih yang ditaburkan di tanah yang
berbatu-batu ialah orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya
dengan gembira. Tetapi ia tidak berakar
dan tahan sebentar saja. Apabila datang penindasan atau penganiayaan karena
firman itu, orang itupun segera murtad.
Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman
itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu
sehingga tidak berbuah. Yang ditaburkan
di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu dan mengerti, dan
karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali
lipat, ada yang tiga puluh kali lipat."
Perumpamaan tentang seorang penabur
(Catatan Lukas)
Ketika
orang banyak berbondong-bondong datang, yaitu orang-orang yang dari kota ke
kota menggabungkan diri pada Yesus, berkatalah Ia dalam suatu perumpamaan: "Adalah seorang penabur keluar untuk
menaburkan benihnya. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir
jalan, lalu diinjak orang dan burung-burung di udara memakannya sampai
habis. Sebagian jatuh di tanah yang
berbatu-batu, dan setelah tumbuh ia menjadi kering karena tidak mendapat air. Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, dan
semak itu tumbuh bersama-sama dan menghimpitnya sampai mati. Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, dan
setelah tumbuh berbuah seratus kali lipat." Setelah berkata
demikian Yesus berseru: "Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia
mendengar!"
Murid-murid-Nya
bertanya kepada-Nya, apa maksud perumpamaan itu. Lalu Ia menjawab: "Kepadamu diberi karunia untuk
mengetahui rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang lain hal itu
diberitakan dalam perumpamaan, supaya sekalipun memandang, mereka tidak melihat
dan sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti.
Inilah arti perumpamaan itu: Benih itu ialah firman Allah. Yang jatuh di pinggir jalan itu ialah orang
yang telah mendengarnya; kemudian datanglah Iblis lalu mengambil firman itu
dari dalam hati mereka, supaya mereka jangan percaya dan diselamatkan. Yang jatuh di tanah yang berbatu-batu itu
ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menerimanya dengan gembira,
tetapi mereka itu tidak berakar, mereka percaya sebentar saja dan dalam masa
pencobaan mereka murtad. Yang jatuh
dalam semak duri ialah orang yang telah mendengar firman itu, dan dalam
pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh kekuatiran dan kekayaan dan
kenikmatan hidup, sehingga mereka tidak menghasilkan buah yang matang. Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah
orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan
mengeluarkan buah dalam ketekunan."
___
Ayo
Saat Teduh: 05 Oktober – Yesus, Teladan Terbesar Dari Kerendahan Hati
No comments:
Post a Comment