23 Oktober - Markus
14:3-9; Matius 26:6-13; Yohanes 12:1-11; Markus 11:1-11; Matius 21:1-11; Lukas
19:28-40; Yohanes 12:12-19; Lukas 19:41-44; Yohanes 12:20-36
Yesus diurapi
(Catatan Markus)
Ketika Yesus
berada di Betania, di rumah Simon si kusta, dan sedang duduk makan, datanglah
seorang perempuan membawa suatu buli-buli pualam berisi minyak narwastu murni
yang mahal harganya. Setelah dipecahkannya leher buli-buli itu, dicurahkannya
minyak itu ke atas kepala Yesus. Ada
orang yang menjadi gusar dan berkata seorang kepada yang lain: "Untuk apa
pemborosan minyak narwastu ini? Sebab
minyak ini dapat dijual tiga ratus dinar lebih dan uangnya dapat diberikan
kepada orang-orang miskin." Lalu mereka memarahi perempuan itu. Tetapi Yesus berkata: "Biarkanlah dia.
Mengapa kamu menyusahkan dia? Ia telah melakukan suatu perbuatan yang baik
pada-Ku. Karena orang-orang miskin
selalu ada padamu, dan kamu dapat menolong mereka, bilamana kamu
menghendakinya, tetapi Aku tidak akan selalu bersama-sama kamu. Ia telah melakukan apa yang dapat
dilakukannya. Tubuh-Ku telah diminyakinya sebagai persiapan untuk
penguburan-Ku. Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya di mana saja Injil diberitakan di seluruh dunia, apa yang
dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia."
Yesus diurapi
(Catatan Matius)
Ketika Yesus
berada di Betania, di rumah Simon si kusta,
datanglah seorang perempuan kepada-Nya membawa sebuah buli-buli pualam
berisi minyak wangi yang mahal. Minyak itu dicurahkannya ke atas kepala Yesus,
yang sedang duduk makan. Melihat itu
murid-murid gusar dan berkata: "Untuk apa pemborosan ini? Sebab minyak itu dapat dijual dengan mahal
dan uangnya dapat diberikan kepada orang-orang miskin." Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu
berkata: "Mengapa
kamu menyusahkan perempuan ini? Sebab ia telah melakukan suatu perbuatan yang
baik pada-Ku. Karena orang-orang miskin
selalu ada padamu, tetapi Aku tidak akan selalu bersama-sama kamu. Sebab dengan mencurahkan minyak itu ke
tubuh-Ku, ia membuat suatu persiapan untuk penguburan-Ku. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di mana
saja Injil ini diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan
disebut juga untuk mengingat dia."
Yesus diurapi
(Catatan Yohanes)
Enam hari
sebelum Paskah Yesus datang ke Betania, tempat tinggal Lazarus yang
dibangkitkan Yesus dari antara orang mati.
Di situ diadakan perjamuan untuk Dia dan Marta melayani, sedang salah
seorang yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus. Maka Maria mengambil setengah kati minyak
narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya
dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu. Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari
murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia, berkata: "Mengapa minyak narwastu ini tidak
dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang
miskin?" Hal itu dikatakannya bukan
karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah
seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang
dipegangnya. Maka kata Yesus: "Biarkanlah
dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku. Karena orang-orang miskin selalu ada pada
kamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada kamu."
Persepakatan untuk
membunuh Lazarus
Sejumlah
besar orang Yahudi mendengar, bahwa Yesus ada di sana dan mereka datang bukan
hanya karena Yesus, melainkan juga untuk melihat Lazarus, yang telah dibangkitkan-Nya
dari antara orang mati. Lalu imam-imam
kepala bermupakat untuk membunuh Lazarus juga,
sebab karena dia banyak orang Yahudi meninggalkan mereka dan percaya
kepada Yesus.
Yesus dielu-elukan di
Yerusalem
(Catatan Markus)
Ketika Yesus
dan murid-murid-Nya telah dekat Yerusalem, dekat Betfage dan Betania yang
terletak di Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya dengan pesan: "Pergilah ke kampung yang di
depanmu itu. Pada waktu kamu masuk di situ, kamu akan segera menemukan seekor
keledai muda tertambat, yang belum pernah ditunggangi orang. Lepaskan keledai
itu dan bawalah ke mari. Dan jika ada
orang mengatakan kepadamu: Mengapa kamu lakukan itu, jawablah: Tuhan
memerlukannya. Ia akan segera mengembalikannya ke sini." Merekapun pergi, dan menemukan seekor
keledai muda tertambat di depan pintu di luar, di pinggir jalan, lalu
melepaskannya. Dan beberapa orang yang
ada di situ berkata kepada mereka: "Apa maksudnya kamu melepaskan keledai
itu?" Lalu mereka menjawab seperti
yang sudah dikatakan Yesus. Maka orang-orang itu membiarkan mereka. Lalu mereka membawa keledai itu kepada Yesus,
dan mengalasinya dengan pakaian mereka, kemudian Yesus naik ke atasnya. Banyak orang yang menghamparkan pakaiannya di
jalan, ada pula yang menyebarkan ranting-ranting hijau yang mereka ambil dari
ladang. Orang-orang yang berjalan di
depan dan mereka yang mengikuti dari belakang berseru:
"Hosana!
Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan,
diberkatilah Kerajaan yang datang, Kerajaan bapak kita Daud, hosana di
tempat yang maha tinggi!"
Sesampainya
di Yerusalem Ia masuk ke Bait Allah. Di sana Ia meninjau semuanya, tetapi sebab
hari sudah hampir malam Ia keluar ke Betania bersama dengan kedua belas
murid-Nya.
Yesus dielu-elukan di
Yerusalem
(Catatan Matius)
Ketika Yesus
dan murid-murid-Nya telah dekat Yerusalem dan tiba di Betfage yang terletak di
Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya dengan pesan: "Pergilah ke kampung yang di
depanmu itu, dan di situ kamu akan segera menemukan seekor keledai betina
tertambat dan anaknya ada dekatnya. Lepaskanlah keledai itu dan bawalah
keduanya kepada-Ku. Dan jikalau ada
orang menegor kamu, katakanlah: Tuhan memerlukannya. Ia akan segera
mengembalikannya."
Hal itu
terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi: "Katakanlah kepada puteri Sion: Lihat,
Rajamu datang kepadamu, Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor
keledai beban yang muda."
Maka
pergilah murid-murid itu dan berbuat seperti yang ditugaskan Yesus kepada
mereka. Mereka membawa keledai betina
itu bersama anaknya, lalu mengalasinya dengan pakaian mereka dan Yesuspun naik
ke atasnya. Orang banyak yang sangat
besar jumlahnya menghamparkan pakaiannya di jalan, ada pula yang memotong
ranting-ranting dari pohon-pohon dan menyebarkannya di jalan. Dan orang banyak yang berjalan di depan Yesus
dan yang mengikuti-Nya dari belakang berseru, katanya:
"Hosana
bagi Anak Daud, diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, hosana di tempat
yang mahatinggi!"
Dan ketika
Ia masuk ke Yerusalem, gemparlah seluruh kota itu dan orang berkata:
"Siapakah orang ini?" Dan
orang banyak itu menyahut: "Inilah nabi Yesus dari Nazaret di
Galilea."
Yesus dielu-elukan di
Yerusalem
(Catatan Lukas)
Dan setelah
mengatakan semuanya itu Yesus mendahului mereka dan meneruskan perjalanan-Nya
ke Yerusalem. Ketika Ia telah dekat
Betfage dan Betania, yang terletak di gunung yang bernama Bukit Zaitun, Yesus
menyuruh dua orang murid-Nya dengan
pesan: "Pergilah
ke kampung yang di depanmu itu: Pada waktu kamu masuk di situ, kamu akan
mendapati seekor keledai muda tertambat, yang belum pernah ditunggangi orang.
Lepaskanlah keledai itu dan bawalah ke mari.
Dan jika ada orang bertanya kepadamu: Mengapa kamu melepaskannya?
jawablah begini: Tuhan memerlukannya." Lalu pergilah mereka yang disuruh itu, dan
mereka mendapati segala sesuatu seperti yang telah dikatakan Yesus. Ketika mereka melepaskan keledai itu,
berkatalah orang yang empunya keledai itu: "Mengapa kamu melepaskan
keledai itu?" Kata mereka:
"Tuhan memerlukannya." Mereka
membawa keledai itu kepada Yesus, lalu mengalasinya dengan pakaian mereka dan
menolong Yesus naik ke atasnya. Dan
sementara Yesus mengendarai keledai itu mereka menghamparkan pakaiannya di
jalan. Ketika Ia dekat Yerusalem, di
tempat jalan menurun dari Bukit Zaitun, mulailah semua murid yang mengiringi
Dia bergembira dan memuji Allah dengan suara nyaring oleh karena segala mujizat
yang telah mereka lihat. Kata mereka:
"Diberkatilah
Dia yang datang sebagai Raja dalam nama Tuhan, damai sejahtera di sorga dan
kemuliaan di tempat yang mahatinggi!"
Beberapa
orang Farisi yang turut dengan orang banyak itu berkata kepada Yesus:
"Guru, tegorlah murid-murid-Mu itu."
Jawab-Nya: "Aku berkata kepadamu: Jika mereka ini diam, maka batu ini akan
berteriak."
Yesus dielu-elukan di
Yerusalem
(Catatan Yohanes)
Keesokan
harinya ketika orang banyak yang datang merayakan pesta mendengar, bahwa Yesus
sedang di tengah jalan menuju Yerusalem,
mereka mengambil daun-daun palem, dan pergi menyongsong Dia sambil
berseru-seru:
"Hosana!
Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, Raja Israel!"
Yesus
menemukan seekor keledai muda lalu Ia naik ke atasnya, seperti ada
tertulis: "Jangan takut, hai puteri
Sion, lihatlah, Rajamu datang, duduk di atas seekor anak keledai."
Mula-mula
murid-murid Yesus tidak mengerti akan hal itu, tetapi sesudah Yesus dimuliakan,
teringatlah mereka, bahwa nas itu mengenai Dia, dan bahwa mereka telah
melakukannya juga untuk Dia.
Orang banyak
yang bersama-sama dengan Dia ketika Ia memanggil Lazarus keluar dari kubur dan
membangkitkannya dari antara orang mati, memberi kesaksian tentang Dia. Sebab itu orang banyak itu pergi menyongsong
Dia, karena mereka mendengar, bahwa Ia yang membuat mujizat itu. Maka kata orang-orang Farisi seorang kepada
yang lain: "Kamu lihat sendiri, bahwa kamu sama sekali tidak berhasil,
lihatlah, seluruh dunia datang mengikuti Dia."
Yesus menangisi
Yerusalem
Dan ketika
Yesus telah dekat dan melihat kota itu, Ia menangisinya, kata-Nya: "Wahai, betapa baiknya jika
pada hari ini juga engkau mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu!
Tetapi sekarang hal itu tersembunyi bagi matamu. Sebab akan datang harinya, bahwa musuhmu akan
mengelilingi engkau dengan kubu, lalu mengepung engkau dan menghimpit engkau
dari segala jurusan, dan mereka akan
membinasakan engkau beserta dengan pendudukmu dan pada tembokmu mereka tidak
akan membiarkan satu batupun tinggal terletak di atas batu yang lain, karena
engkau tidak mengetahui saat, bilamana Allah melawat engkau."
Yesus memberitakan
kematian-Nya
Di antara
mereka yang berangkat untuk beribadah pada hari raya itu, terdapat beberapa
orang Yunani. Orang-orang itu pergi
kepada Filipus, yang berasal dari Betsaida di Galilea, lalu berkata kepadanya:
"Tuan, kami ingin bertemu dengan Yesus." Filipus pergi memberitahukannya kepada
Andreas; Andreas dan Filipus menyampaikannya pula kepada Yesus. Tetapi Yesus menjawab mereka, kata-Nya: "Telah
tiba saatnya Anak Manusia dimuliakan. Aku
berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah
dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan
banyak buah. Barangsiapa mencintai
nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai
nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal. Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut
Aku dan di mana Aku berada, di situpun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa
melayani Aku, ia akan dihormati Bapa. Sekarang
jiwa-Ku terharu dan apakah yang akan Kukatakan? Bapa, selamatkanlah Aku dari
saat ini? Tidak, sebab untuk itulah Aku datang ke dalam saat ini. Bapa, muliakanlah nama-Mu!" Maka
terdengarlah suara dari sorga: "Aku telah memuliakan-Nya, dan Aku akan
memuliakan-Nya lagi!" Orang banyak
yang berdiri di situ dan mendengarkannya berkata, bahwa itu bunyi guntur. Ada
pula yang berkata: "Seorang malaikat telah berbicara dengan
Dia." Jawab Yesus: "Suara itu
telah terdengar bukan oleh karena Aku, melainkan oleh karena kamu. Sekarang berlangsung penghakiman atas dunia
ini: sekarang juga penguasa dunia ini akan dilemparkan ke luar; dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi,
Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku." Ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana
caranya Ia akan mati. Lalu jawab orang
banyak itu: "Kami telah mendengar dari hukum Taurat, bahwa Mesias tetap
hidup selama-lamanya; bagaimana mungkin Engkau mengatakan, bahwa Anak Manusia
harus ditinggikan? Siapakah Anak Manusia itu?" Kata Yesus kepada mereka: "Hanya
sedikit waktu lagi terang ada di antara kamu. Selama terang itu ada padamu,
percayalah kepadanya, supaya kegelapan jangan menguasai kamu; barangsiapa
berjalan dalam kegelapan, ia tidak tahu ke mana ia pergi. Percayalah kepada terang itu, selama terang
itu ada padamu, supaya kamu menjadi anak-anak terang."
Sesudah
berkata demikian, Yesus pergi bersembunyi dari antara mereka.
___
Ayo Saat
Teduh: 23 Oktober – Oleh Iman Henokh Hidup Berkenan Kepada Allah (1)
No comments:
Post a Comment