19 Oktober - Lukas
14:25-17:10; Yohanes 11:1-44
Segala
sesuatu harus dilepaskan untuk mengikut Yesus
Pada
suatu kali banyak orang berduyun-duyun mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya.
Sambil berpaling Ia berkata kepada mereka:
"Jikalau
seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya,
anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya
sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.
Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat
menjadi murid-Ku.
Sebab siapakah di
antara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat
anggaran biayanya, kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan
itu? Supaya jikalau ia sudah meletakkan
dasarnya dan tidak dapat menyelesaikannya, jangan-jangan semua orang yang
melihatnya, mengejek dia, sambil
berkata: Orang itu mulai mendirikan, tetapi ia tidak sanggup
menyelesaikannya.
Atau, raja manakah
yang kalau mau pergi berperang melawan raja lain tidak duduk dahulu untuk
mempertimbangkan, apakah dengan sepuluh ribu orang ia sanggup menghadapi lawan
yang mendatanginya dengan dua puluh ribu orang?
Jikalau tidak, ia akan mengirim utusan selama musuh itu masih jauh untuk
menanyakan syarat-syarat perdamaian. Demikian
pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari
segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku.
Garam memang baik,
tetapi jika garam juga menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya baik untuk ladang
maupun untuk pupuk, dan orang membuangnya saja. Siapa mempunyai telinga untuk
mendengar, hendaklah ia mendengar!"
Perumpamaan
tentang domba yang hilang
Para
pemungut cukai dan orang-orang berdosa biasanya datang kepada Yesus untuk
mendengarkan Dia. Maka
bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, katanya: "Ia
menerima orang-orang berdosa dan makan bersama-sama dengan mereka." Lalu Ia mengatakan perumpamaan ini kepada
mereka: "Siapakah di antara kamu yang
mempunyai seratus ekor domba, dan jikalau ia kehilangan seekor di antaranya,
tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi
mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya?
Dan kalau ia telah menemukannya, ia meletakkannya di atas bahunya dengan
gembira, dan setibanya di rumah ia
memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetanggan serta berkata kepada mereka:
Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dombaku yang hilang itu telah
kutemukan. Aku berkata kepadamu:
Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang
bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar
yang tidak memerlukan pertobatan."
Perumpamaan
tentang dirham yang hilang
"Atau perempuan
manakah yang mempunyai sepuluh dirham, dan jika ia kehilangan satu di
antaranya, tidak menyalakan pelita dan menyapu rumah serta mencarinya dengan
cermat sampai ia menemukannya? Dan kalau
ia telah menemukannya, ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya
serta berkata: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dirhamku yang
hilang itu telah kutemukan. Aku berkata
kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita pada malaikat-malaikat Allah karena
satu orang berdosa yang bertobat."
Perumpamaan
tentang anak yang hilang
Yesus
berkata lagi: "Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki. Kata yang bungsu kepada ayahnya: Bapa,
berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku. Lalu ayahnya
membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka. Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual
seluruh bagiannya itu lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia memboroskan
harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya.
Setelah dihabiskannya semuanya, timbullah bencana kelaparan di dalam
negeri itu dan iapun mulai melarat. Lalu
ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu. Orang itu menyuruhnya
ke ladang untuk menjaga babinya. Lalu ia
ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu, tetapi tidak
seorangpun yang memberikannya kepadanya.
Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan
bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati
kelaparan. Aku akan bangkit dan pergi
kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan
terhadap bapa, aku tidak layak lagi
disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa. Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya.
Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh
belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium
dia. Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku
telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan
anak bapa. Tetapi ayah itu berkata
kepada hamba-hambanya: Lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik, pakaikanlah
itu kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya. Dan ambillah anak lembu tambun itu,
sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita. Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup
kembali, ia telah hilang dan didapat kembali. Maka mulailah mereka
bersukaria. Tetapi anaknya yang sulung
berada di ladang dan ketika ia pulang dan dekat ke rumah, ia mendengar bunyi
seruling dan nyanyian tari-tarian. Lalu
ia memanggil salah seorang hamba dan bertanya kepadanya apa arti semuanya
itu. Jawab hamba itu: Adikmu telah
kembali dan ayahmu telah menyembelih anak lembu tambun, karena ia mendapatnya
kembali dengan sehat. Maka marahlah anak
sulung itu dan ia tidak mau masuk. Lalu ayahnya keluar dan berbicara dengan
dia. Tetapi ia menjawab ayahnya,
katanya: Telah bertahun-tahun aku melayani bapa dan belum pernah aku melanggar
perintah bapa, tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing
untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku.
Tetapi baru saja datang anak bapa yang telah memboroskan harta kekayaan
bapa bersama-sama dengan pelacur-pelacur, maka bapa menyembelih anak lembu
tambun itu untuk dia. Kata ayahnya
kepadanya: Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala
kepunyaanku adalah kepunyaanmu. Kita
patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup
kembali, ia telah hilang dan didapat kembali."
Perumpamaan
tentang bendahara yang tidak jujur
Dan
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Ada seorang kaya yang mempunyai seorang
bendahara. Kepadanya disampaikan tuduhan, bahwa bendahara itu menghamburkan
miliknya. Lalu ia memanggil bendahara
itu dan berkata kepadanya: Apakah yang kudengar tentang engkau? Berilah
pertanggungan jawab atas urusanmu, sebab engkau tidak boleh lagi bekerja
sebagai bendahara. Kata bendahara itu di
dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat? Tuanku memecat aku dari jabatanku
sebagai bendahara. Mencangkul aku tidak dapat, mengemis aku malu. Aku tahu apa yang akan aku perbuat, supaya
apabila aku dipecat dari jabatanku sebagai bendahara, ada orang yang akan
menampung aku di rumah mereka. Lalu ia
memanggil seorang demi seorang yang berhutang kepada tuannya. Katanya kepada
yang pertama: Berapakah hutangmu kepada tuanku?
Jawab orang itu: Seratus tempayan minyak. Lalu katanya kepada orang itu:
Inilah surat hutangmu, duduklah dan buat surat hutang lain sekarang juga: Lima
puluh tempayan. Kemudian ia berkata
kepada yang kedua: Dan berapakah hutangmu? Jawab orang itu: Seratus pikul
gandum. Katanya kepada orang itu: Inilah surat hutangmu, buatlah surat hutang
lain: Delapan puluh pikul. Lalu tuan itu
memuji bendahara yang tidak jujur itu, karena ia telah bertindak dengan cerdik.
Sebab anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap sesamanya dari pada anak-anak
terang.
Dan Aku berkata
kepadamu: Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamon yang tidak jujur,
supaya jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah
abadi."
Setia
dalam perkara yang kecil
"Barangsiapa
setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar.
Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga
dalam perkara-perkara besar. Jadi,
jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan
mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya?
Dan jikalau kamu tidak setia dalam harta orang lain, siapakah yang akan
menyerahkan hartamu sendiri kepadamu?
Seorang hamba tidak
dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang
seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan
tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada
Mamon."
Semuanya
itu didengar oleh orang-orang Farisi, hamba-hamba uang itu, dan mereka
mencemoohkan Dia. Lalu Ia berkata kepada
mereka: "Kamu
membenarkan diri di hadapan orang, tetapi Allah mengetahui hatimu. Sebab apa
yang dikagumi manusia, dibenci oleh Allah.
Hukum Taurat dan kitab
para nabi berlaku sampai kepada zaman Yohanes; dan sejak waktu itu Kerajaan
Allah diberitakan dan setiap orang menggagahinya berebut memasukinya. Lebih mudah langit dan bumi lenyap dari pada
satu titik dari hukum Taurat batal.
Setiap orang yang
menceraikan isterinya, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah; dan
barangsiapa kawin dengan perempuan yang diceraikan suaminya, ia berbuat
zinah."
Orang
kaya dan Lazarus yang miskin
"Ada seorang kaya
yang selalu berpakaian jubah ungu dan kain halus, dan setiap hari ia bersukaria
dalam kemewahan. Dan ada seorang
pengemis bernama Lazarus, badannya penuh dengan borok, berbaring dekat pintu
rumah orang kaya itu, dan ingin
menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu. Malahan
anjing-anjing datang dan menjilat boroknya.
Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke
pangkuan Abraham. Orang kaya itu juga
mati, lalu dikubur. Dan sementara ia menderita sengsara di alam maut ia
memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di
pangkuannya. Lalu ia berseru, katanya:
Bapa Abraham, kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus, supaya ia mencelupkan ujung
jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam
nyala api ini. Tetapi Abraham berkata:
Anak, ingatlah, bahwa engkau telah menerima segala yang baik sewaktu hidupmu,
sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau
sangat menderita. Selain dari pada itu
di antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi, supaya
mereka yang mau pergi dari sini kepadamu ataupun mereka yang mau datang dari
situ kepada kami tidak dapat menyeberang.
Kata orang itu: Kalau demikian, aku minta kepadamu, bapa, supaya engkau
menyuruh dia ke rumah ayahku, sebab
masih ada lima orang saudaraku, supaya ia memperingati mereka dengan
sungguh-sungguh, agar mereka jangan masuk kelak ke dalam tempat penderitaan
ini. Tetapi kata Abraham: Ada pada
mereka kesaksian Musa dan para nabi; baiklah mereka mendengarkan kesaksian
itu. Jawab orang itu: Tidak, bapa
Abraham, tetapi jika ada seorang yang datang dari antara orang mati kepada
mereka, mereka akan bertobat. Kata
Abraham kepadanya: Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi,
mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari
antara orang mati."
Beberapa
Nasihat
Yesus
berkata kepada murid-murid-Nya: "Tidak mungkin tidak akan ada penyesatan, tetapi
celakalah orang yang mengadakannya. Adalah
lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya, lalu ia
dilemparkan ke dalam laut, dari pada menyesatkan salah satu dari orang-orang
yang lemah ini. Jagalah dirimu! Jikalau
saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia, dan jikalau ia menyesal, ampunilah
dia. Bahkan jikalau ia berbuat dosa
terhadap engkau tujuh kali sehari dan tujuh kali ia kembali kepadamu dan
berkata: Aku menyesal, engkau harus mengampuni dia."
Lalu
kata rasul-rasul itu kepada Tuhan: "Tambahkanlah iman kami!" Jawab Tuhan: "Kalau sekiranya kamu mempunyai
iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini:
Terbantunlah engkau dan tertanamlah di dalam laut, dan ia akan taat
kepadamu."
Tuan
dan hamba
"Siapa di antara
kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak
baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari
segera makan! Bukankah sebaliknya ia
akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan
layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh
makan dan minum. Adakah ia berterima
kasih kepada hamba itu, karena hamba itu telah melakukan apa yang ditugaskan
kepadanya? Demikian jugalah kamu.
Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah
kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan
apa yang kami harus lakukan."
Lazarus
dibangkitkan
Ada
seorang yang sedang sakit, namanya Lazarus. Ia tinggal di Betania, kampung
Maria dan adiknya Marta. Maria ialah
perempuan yang pernah meminyaki kaki Tuhan dengan minyak mur dan menyekanya
dengan rambutnya. Dan Lazarus yang sakit
itu adalah saudaranya. Kedua perempuan itu mengirim kabar kepada Yesus:
"Tuhan, dia yang Engkau kasihi, sakit." Ketika Yesus mendengar kabar itu, Ia berkata:
"Penyakit
itu tidak akan membawa kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah, sebab
oleh penyakit itu Anak Allah akan dimuliakan." Yesus memang mengasihi Marta dan kakaknya dan
Lazarus. Namun setelah didengar-Nya,
bahwa Lazarus sakit, Ia sengaja tinggal dua hari lagi di tempat, di mana Ia
berada; tetapi sesudah itu Ia berkata
kepada murid-murid-Nya: "Mari kita kembali lagi ke Yudea." Murid-murid itu berkata kepada-Nya:
"Rabi, baru-baru ini orang-orang Yahudi mencoba melempari Engkau, masih
maukah Engkau kembali ke sana?" Jawab
Yesus: "Bukankah
ada dua belas jam dalam satu hari? Siapa yang berjalan pada siang hari, kakinya
tidak terantuk, karena ia melihat terang dunia ini. Tetapi jikalau seorang berjalan pada malam
hari, kakinya terantuk, karena terang tidak ada di dalam dirinya." Demikianlah perkataan-Nya, dan sesudah itu Ia
berkata kepada mereka: "Lazarus, saudara kita, telah tertidur, tetapi Aku
pergi ke sana untuk membangunkan dia dari tidurnya." Maka kata murid-murid itu kepada-Nya:
"Tuhan, jikalau ia tertidur, ia akan sembuh." Tetapi maksud Yesus ialah tertidur dalam arti
mati, sedangkan sangka mereka Yesus berkata tentang tertidur dalam arti
biasa. Karena itu Yesus berkata dengan
terus terang: "Lazarus sudah mati; tetapi
syukurlah Aku tidak hadir pada waktu itu, sebab demikian lebih baik bagimu,
supaya kamu dapat belajar percaya. Marilah kita pergi sekarang kepadanya." Lalu Tomas, yang disebut Didimus, berkata
kepada teman-temannya, yaitu murid-murid yang lain: "Marilah kita pergi
juga untuk mati bersama-sama dengan Dia."
Maka
ketika Yesus tiba, didapati-Nya Lazarus telah empat hari berbaring di dalam
kubur. Betania terletak dekat Yerusalem,
kira-kira dua mil jauhnya. Di situ
banyak orang Yahudi telah datang kepada Marta dan Maria untuk menghibur mereka
berhubung dengan kematian saudaranya. Ketika
Marta mendengar, bahwa Yesus datang, ia pergi mendapatkan-Nya. Tetapi Maria
tinggal di rumah. Maka kata Marta kepada
Yesus: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak
mati. Tetapi sekarangpun aku tahu, bahwa
Allah akan memberikan kepada-Mu segala sesuatu yang Engkau minta
kepada-Nya." Kata Yesus kepada
Marta: "Saudaramu
akan bangkit." Kata Marta
kepada-Nya: "Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu orang-orang bangkit
pada akhir zaman." Jawab Yesus: "Akulah
kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia
sudah mati, dan setiap orang yang hidup
dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau
akan hal ini?" Jawab Marta:
"Ya, Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia yang akan
datang ke dalam dunia." Dan sesudah
berkata demikian ia pergi memanggil saudaranya Maria dan berbisik kepadanya: "Guru
ada di sana dan Ia memanggil engkau."
Mendengar itu Maria segera bangkit lalu pergi mendapatkan Yesus. Tetapi waktu itu Yesus belum sampai ke dalam
kampung itu. Ia masih berada di tempat Marta menjumpai Dia. Ketika orang-orang Yahudi yang bersama-sama
dengan Maria di rumah itu untuk menghiburnya, melihat bahwa Maria segera
bangkit dan pergi ke luar, mereka mengikutinya, karena mereka menyangka bahwa
ia pergi ke kubur untuk meratap di situ.
Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah ia
di depan kaki-Nya dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di
sini, saudaraku pasti tidak mati."
Ketika
Yesus melihat Maria menangis dan juga orang-orang Yahudi yang datang
bersama-sama dia, maka masygullah hati-Nya. Ia sangat terharu dan berkata: "Di manakah dia kamu baringkan?"
Jawab mereka: "Tuhan, marilah dan lihatlah!" Maka menangislah Yesus. Kata orang-orang Yahudi: "Lihatlah,
betapa kasih-Nya kepadanya!" Tetapi
beberapa orang di antaranya berkata: "Ia yang memelekkan mata orang buta,
tidak sanggupkah Ia bertindak, sehingga orang ini tidak mati?" Maka masygullah pula hati
Yesus, lalu Ia pergi ke kubur itu. Kubur itu adalah sebuah gua yang ditutup
dengan batu. Kata Yesus: "Angkat
batu itu!" Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata
kepada-Nya: "Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia
mati." Jawab Yesus: "Bukankah
sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan
Allah?" Maka mereka
mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas dan berkata: "Bapa, Aku
mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku. Aku tahu, bahwa Engkau selalu mendengarkan
Aku, tetapi oleh karena orang banyak yang berdiri di sini mengelilingi Aku, Aku
mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus
Aku." Dan sesudah berkata
demikian, berserulah Ia dengan suara keras: "Lazarus, marilah ke
luar!" Orang yang telah mati
itu datang ke luar, kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kapan dan
mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka: "Bukalah
kain-kain itu dan biarkan ia pergi."
___
Ayo
Saat Teduh: 19 Oktober – Perlindungan Terhadap Iblis Melalui Iman
No comments:
Post a Comment