18 Oktober - Yohanes
10:1-42; Lukas 13:22-14:24
Gembala yang baik
"Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui
pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang
perampok; tetapi siapa yang masuk
melalui pintu, ia adalah gembala domba. Untuk
dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia
memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke
luar. Jika semua dombanya telah
dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti
dia, karena mereka mengenal suaranya. Tetapi
seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena
suara orang-orang asing tidak mereka kenal."
Itulah yang
dikatakan Yesus dalam perumpamaan kepada mereka, tetapi mereka tidak mengerti
apa maksudnya Ia berkata demikian kepada mereka.
Maka kata
Yesus sekali lagi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Akulah pintu ke
domba-domba itu. Semua orang yang datang
sebelum Aku, adalah pencuri dan perampok, dan domba-domba itu tidak
mendengarkan mereka. Akulah pintu;
barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan
menemukan padang rumput. Pencuri datang
hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka
mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.
Akulah gembala yang baik. Gembala
yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya; sedangkan seorang upahan yang bukan gembala,
dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang,
meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan
mencerai-beraikan domba-domba itu. Ia
lari karena ia seorang upahan dan tidak memperhatikan domba-domba itu. Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal
domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku
sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan
nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku. Ada lagi
pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus
Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi
satu kawanan dengan satu gembala. Bapa
mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya
kembali. Tidak seorangpun mengambilnya dari
pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa
memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang Kuterima
dari Bapa-Ku."
Maka
timbullah pula pertentangan di antara orang-orang Yahudi karena perkataan itu.
Banyak di antara mereka berkata: "Ia
kerasukan setan dan gila; mengapa kamu mendengarkan Dia?" Yang lain berkata: "Itu bukan perkataan
orang yang kerasukan setan; dapatkah setan memelekkan mata orang-orang
buta?"
Yesus ditolak oleh
orang Yahudi
Tidak lama kemudian
tibalah hari raya Pentahbisan Bait Allah di Yerusalem; ketika itu musim
dingin. Dan Yesus berjalan-jalan di Bait
Allah, di serambi Salomo. Maka
orang-orang Yahudi mengelilingi Dia dan berkata kepada-Nya: "Berapa lama
lagi Engkau membiarkan kami hidup dalam kebimbangan? Jikalau Engkau Mesias,
katakanlah terus terang kepada kami."
Yesus menjawab mereka: "Aku telah mengatakannya kepada kamu, tetapi kamu
tidak percaya; pekerjaan-pekerjaan yang Kulakukan dalam nama Bapa-Ku, itulah yang
memberikan kesaksian tentang Aku, tetapi
kamu tidak percaya, karena kamu tidak termasuk domba-domba-Ku. Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku
mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,
dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak
akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari
tangan-Ku. Bapa-Ku, yang memberikan
mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapapun, dan seorangpun tidak dapat
merebut mereka dari tangan Bapa. Aku dan
Bapa adalah satu."
Sekali lagi
orang-orang Yahudi mengambil batu untuk melempari Yesus. Kata Yesus kepada mereka: "Banyak
pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku yang Kuperlihatkan kepadamu; pekerjaan
manakah di antaranya yang menyebabkan kamu mau melempari Aku?" Jawab orang-orang Yahudi itu: "Bukan
karena suatu pekerjaan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena
Engkau menghujat Allah dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja,
menyamakan diri-Mu dengan Allah." Kata
Yesus kepada mereka: "Tidakkah ada tertulis dalam kitab Taurat kamu: Aku
telah berfirman: Kamu adalah allah? Jikalau
mereka, kepada siapa firman itu disampaikan, disebut allah--sedang Kitab Suci
tidak dapat dibatalkan--, masihkah kamu
berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutus-Nya ke dalam
dunia: Engkau menghujat Allah! Karena Aku telah berkata: Aku Anak Allah? Jikalau Aku tidak melakukan
pekerjaan-pekerjaan Bapa-Ku, janganlah percaya kepada-Ku, tetapi jikalau Aku melakukannya dan kamu
tidak mau percaya kepada-Ku, percayalah akan pekerjaan-pekerjaan itu, supaya
kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam
Bapa."
Sekali lagi
mereka mencoba menangkap Dia, tetapi Ia luput dari tangan mereka. Kemudian Yesus pergi lagi ke seberang Yordan,
ke tempat Yohanes membaptis dahulu, lalu Ia tinggal di situ. Dan banyak orang datang kepada-Nya dan
berkata: "Yohanes memang tidak membuat satu tandapun, tetapi semua yang
pernah dikatakan Yohanes tentang orang ini adalah benar." Dan banyak orang di situ percaya kepada-Nya.
Siapa yang
diselamatkan
Kemudian
Yesus berjalan keliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa sambil mengajar
dan meneruskan perjalanan-Nya ke Yerusalem.
Dan ada
seorang yang berkata kepada-Nya: "Tuhan, sedikit sajakah orang yang
diselamatkan?" Jawab Yesus kepada
orang-orang di situ: "Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu!
Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi
tidak akan dapat. Jika tuan rumah telah
bangkit dan telah menutup pintu, kamu akan berdiri di luar dan mengetok-ngetok
pintu sambil berkata: Tuan, bukakanlah kami pintu! dan Ia akan menjawab dan
berkata kepadamu: Aku tidak tahu dari mana kamu datang. Maka kamu akan berkata: Kami telah makan dan
minum di hadapan-Mu dan Engkau telah mengajar di jalan-jalan kota kami. Tetapi Ia akan berkata kepadamu: Aku tidak
tahu dari mana kamu datang, enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu sekalian yang
melakukan kejahatan! Di sanalah akan
terdapat ratap dan kertak gigi, apabila kamu akan melihat Abraham dan Ishak dan
Yakub dan semua nabi di dalam Kerajaan Allah, tetapi kamu sendiri dicampakkan
ke luar. Dan orang akan datang dari
Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam
Kerajaan Allah. Dan sesungguhnya ada
orang yang terakhir yang akan menjadi orang yang terdahulu dan ada orang yang
terdahulu yang akan menjadi orang yang terakhir."
Yesus harus mati di
Yerusalem. Keluhan terhadap Yerusalem
Pada waktu
itu datanglah beberapa orang Farisi dan berkata kepada Yesus: "Pergilah,
tinggalkanlah tempat ini, karena Herodes hendak membunuh Engkau." Jawab Yesus kepada mereka: "Pergilah
dan katakanlah kepada si serigala itu: Aku mengusir setan dan menyembuhkan
orang, pada hari ini dan besok, dan pada hari yang ketiga Aku akan
selesai. Tetapi hari ini dan besok dan
lusa Aku harus meneruskan perjalanan-Ku, sebab tidaklah semestinya seorang nabi
dibunuh kalau tidak di Yerusalem. Yerusalem,
Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang
yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama
seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu
tidak mau. Sesungguhnya rumahmu ini akan
ditinggalkan dan menjadi sunyi. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kamu tidak akan
melihat Aku lagi hingga pada saat kamu berkata: Diberkatilah Dia yang datang
dalam nama Tuhan!"
Lagi penyembuhan pada
hari Sabat
Pada suatu
hari Sabat Yesus datang ke rumah salah seorang pemimpin dari orang-orang Farisi
untuk makan di situ. Semua yang hadir mengamat-amati Dia dengan saksama. Tiba-tiba datanglah seorang yang sakit busung
air berdiri di hadapan-Nya. Lalu Yesus
berkata kepada ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi itu, kata-Nya: "Diperbolehkankah
menyembuhkan orang pada hari Sabat atau tidak?" Mereka itu diam semuanya. Lalu Ia memegang
tangan orang sakit itu dan menyembuhkannya dan menyuruhnya pergi. Kemudian Ia berkata kepada mereka: "Siapakah
di antara kamu yang tidak segera menarik ke luar anaknya atau lembunya kalau
terperosok ke dalam sebuah sumur, meskipun pada hari Sabat?" Mereka tidak sanggup membantah-Nya.
Tempat yang paling
utama dan yang paling rendah
Karena Yesus
melihat, bahwa tamu-tamu berusaha menduduki tempat-tempat kehormatan, Ia
mengatakan perumpamaan ini kepada mereka:
"Kalau
seorang mengundang engkau ke pesta perkawinan, janganlah duduk di tempat
kehormatan, sebab mungkin orang itu telah mengundang seorang yang lebih
terhormat dari padamu, supaya orang itu,
yang mengundang engkau dan dia, jangan datang dan berkata kepadamu: Berilah
tempat ini kepada orang itu. Lalu engkau dengan malu harus pergi duduk di
tempat yang paling rendah. Tetapi,
apabila engkau diundang, pergilah duduk di tempat yang paling rendah. Mungkin
tuan rumah akan datang dan berkata kepadamu: Sahabat, silakan duduk di depan.
Dan dengan demikian engkau akan menerima hormat di depan mata semua tamu yang
lain. Sebab barangsiapa meninggikan
diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan
ditinggikan."
Siapa yang harus
diundang
Dan Yesus
berkata juga kepada orang yang mengundang Dia: "Apabila engkau mengadakan
perjamuan siang atau perjamuan malam, janganlah engkau mengundang
sahabat-sahabatmu atau saudara-saudaramu atau kaum keluargamu atau
tetangga-tetanggamu yang kaya, karena mereka akan membalasnya dengan mengundang
engkau pula dan dengan demikian engkau mendapat balasnya. Tetapi apabila engkau mengadakan perjamuan,
undanglah orang-orang miskin, orang-orang cacat, orang-orang lumpuh dan
orang-orang buta. Dan engkau akan
berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalasnya kepadamu.
Sebab engkau akan mendapat balasnya pada hari kebangkitan orang-orang
benar."
Perumpamaan tentang
orang-orang yang berdalih
Mendengar
itu berkatalah seorang dari tamu-tamu itu kepada Yesus: "Berbahagialah
orang yang akan dijamu dalam Kerajaan Allah." Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Ada
seorang mengadakan perjamuan besar dan ia mengundang banyak orang. Menjelang perjamuan itu dimulai, ia menyuruh
hambanya mengatakan kepada para undangan: Marilah, sebab segala sesuatu sudah
siap. Tetapi mereka bersama-sama meminta
maaf. Yang pertama berkata kepadanya: Aku telah membeli ladang dan aku harus
pergi melihatnya; aku minta dimaafkan. Yang
lain berkata: Aku telah membeli lima pasang lembu kebiri dan aku harus pergi
mencobanya; aku minta dimaafkan. Yang
lain lagi berkata: Aku baru kawin dan karena itu aku tidak dapat datang. Maka kembalilah hamba itu dan menyampaikan
semuanya itu kepada tuannya. Lalu murkalah tuan rumah itu dan berkata kepada
hambanya: Pergilah dengan segera ke segala jalan dan lorong kota dan bawalah ke
mari orang-orang miskin dan orang-orang cacat dan orang-orang buta dan
orang-orang lumpuh. Kemudian hamba itu
melaporkan: Tuan, apa yang tuan perintahkan itu sudah dilaksanakan, tetapi
sekalipun demikian masih ada tempat. Lalu
kata tuan itu kepada hambanya: Pergilah ke semua jalan dan lintasan dan
paksalah orang-orang, yang ada di situ, masuk, karena rumahku harus penuh. Sebab Aku berkata kepadamu: Tidak ada
seorangpun dari orang-orang yang telah diundang itu akan menikmati
jamuan-Ku."
___
Ayo Saat Teduh: 18 Oktober – Jaminan Keselamatan Melalui Iman
No comments:
Post a Comment