26 Oktober - Markus
12:28-34; Matius 22:34-40; Markus 12:35-37; Matius 22:41-46; Lukas 20:41-44;
Markus 12:38-40; Matius 23:1-12; Lukas 20:45-47; Matius 23:13-39; Markus
12:41-44; Lukas 21:1-4
(Catatan Markus)
Lalu seorang
ahli Taurat, yang mendengar Yesus dan orang-orang Saduki bersoal jawab dan
tahu, bahwa Yesus memberi jawab yang tepat kepada orang-orang itu, datang
kepada-Nya dan bertanya: "Hukum manakah yang paling utama?" Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah:
Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap
hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan
segenap kekuatanmu. Dan hukum yang kedua
ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain
yang lebih utama dari pada kedua hukum ini." Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus:
"Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada
yang lain kecuali Dia. Memang mengasihi
Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap
kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh
lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan." Yesus melihat, bagaimana bijaksananya jawab
orang itu, dan Ia berkata kepadanya: "Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!"
Dan seorangpun tidak berani lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus.
Hukum
yang terutama
(Catatan Matius)
Ketika
orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membuat orang-orang Saduki itu
bungkam, berkumpullah mereka dan seorang
dari mereka, seorang ahli Taurat, bertanya untuk mencobai Dia: "Guru, hukum manakah yang terutama dalam
hukum Taurat?" Jawab Yesus
kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap
jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah
hukum yang terutama dan yang pertama. Dan
hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia
seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum
inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."
Hubungan antara Yesus
dan Daud
(Catatan Markus)
Pada suatu
kali ketika Yesus mengajar di Bait Allah, Ia berkata: "Bagaimana ahli-ahli Taurat
dapat mengatakan, bahwa Mesias adalah anak Daud? Daud sendiri oleh pimpinan Roh Kudus berkata:
Tuhan telah berfirman kepada Tuanku: duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai
musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kaki-Mu.
Daud sendiri menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?"
Orang banyak yang besar jumlahnya mendengarkan Dia dengan penuh minat.
Hubungan antara Yesus
dan Daud
(Catatan Matius)
Ketika
orang-orang Farisi sedang berkumpul, Yesus bertanya kepada mereka,
kata-Nya: "Apakah pendapatmu tentang
Mesias? Anak siapakah Dia?" Kata mereka kepada-Nya: "Anak
Daud." Kata-Nya kepada mereka: "Jika
demikian, bagaimanakah Daud oleh pimpinan Roh dapat menyebut Dia Tuannya,
ketika ia berkata: Tuhan telah berfirman
kepada Tuanku: duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di
bawah kaki-Mu. Jadi jika Daud menyebut
Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?" Tidak ada seorangpun yang dapat menjawab-Nya,
dan sejak hari itu tidak ada seorangpun juga yang berani menanyakan sesuatu
kepada-Nya.
Hubungan antara Yesus
dan Daud
(Catatan Lukas)
Tetapi Yesus
berkata kepada mereka: "Bagaimana orang dapat mengatakan, bahwa Mesias adalah
Anak Daud? Sebab Daud sendiri berkata
dalam kitab Mazmur: Tuhan telah berfirman kepada Tuanku: duduklah di sebelah
kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuh-Mu
menjadi tumpuan kaki-Mu. Jadi Daud
menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?"
Yesus menasihatkan
supaya hati-hati terhadap ahli-ahli Taurat
(Catatan Markus)
Dalam
pengajaran-Nya Yesus berkata: "Hati-hatilah terhadap ahli-ahli Taurat yang
suka berjalan-jalan memakai jubah panjang dan suka menerima penghormatan di
pasar, yang suka duduk di tempat
terdepan di rumah ibadat dan di tempat terhormat dalam perjamuan, yang menelan rumah janda-janda, sedang mereka
mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang. Mereka ini pasti akan
menerima hukuman yang lebih berat."
Yesus menasihatkan
supaya hati-hati terhadap ahli-ahli Taurat
(Catatan Matius)
Maka
berkatalah Yesus kepada orang banyak dan kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: "Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah
menduduki kursi Musa. Sebab itu
turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi
janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya
tetapi tidak melakukannya. Mereka
mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi
mereka sendiri tidak mau menyentuhnya. Semua
pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang; mereka
memakai tali sembahyang yang lebar dan jumbai yang panjang; mereka suka duduk di tempat terhormat dalam
perjamuan dan di tempat terdepan di rumah ibadat; mereka suka menerima penghormatan di pasar
dan suka dipanggil Rabi. Tetapi kamu,
janganlah kamu disebut Rabi; karena hanya satu Rabimu dan kamu semua adalah
saudara. Dan janganlah kamu menyebut
siapapun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di
sorga. Janganlah pula kamu disebut
pemimpin, karena hanya satu Pemimpinmu, yaitu Mesias. Barangsiapa terbesar di antara kamu,
hendaklah ia menjadi pelayanmu. Dan
barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan
diri, ia akan ditinggikan."
Yesus menasihatkan
supaya hati-hati terhadap ahli-ahli Taurat
(Catatan Lukas)
Ketika semua
orang banyak mendengarkan, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Waspadalah terhadap ahli-ahli Taurat yang
suka berjalan-jalan memakai jubah panjang dan suka menerima penghormatan di pasar,
yang suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan di tempat terhormat
dalam perjamuan, yang menelan rumah
janda-janda dan yang mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang.
Mereka itu pasti akan menerima hukuman yang lebih berat."
Yesus mengecam ahli-ahli
Taurat dan orang-orang Farisi
"Celakalah kamu, hai ahli-ahli
Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, karena kamu
menutup pintu-pintu Kerajaan Sorga di depan orang. Sebab kamu sendiri tidak
masuk dan kamu merintangi mereka yang berusaha untuk masuk.
(Celakalah kamu, hai ahli-ahli
Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu menelan
rumah janda-janda sedang kamu mengelabui mata orang dengan doa yang
panjang-panjang. Sebab itu kamu pasti akan menerima hukuman yang lebih
berat.)
Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat
dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu mengarungi
lautan dan menjelajah daratan, untuk mentobatkan satu orang saja menjadi
penganut agamamu dan sesudah ia bertobat, kamu menjadikan dia orang neraka,
yang dua kali lebih jahat dari pada kamu sendiri.
Celakalah kamu, hai
pemimpin-pemimpin buta, yang berkata: Bersumpah demi Bait Suci, sumpah itu
tidak sah; tetapi bersumpah demi emas Bait Suci, sumpah itu mengikat. Hai kamu orang-orang bodoh dan orang-orang
buta, apakah yang lebih penting, emas atau Bait Suci yang menguduskan emas
itu? Bersumpah demi mezbah, sumpah itu
tidak sah; tetapi bersumpah demi persembahan yang ada di atasnya, sumpah itu mengikat. Hai kamu orang-orang buta, apakah yang lebih
penting, persembahan atau mezbah yang menguduskan persembahan itu? Karena itu barangsiapa bersumpah demi mezbah,
ia bersumpah demi mezbah dan juga demi segala sesuatu yang terletak di atasnya. Dan barangsiapa bersumpah demi Bait Suci, ia
bersumpah demi Bait Suci dan juga demi Dia, yang diam di situ. Dan barangsiapa bersumpah demi sorga, ia
bersumpah demi takhta Allah dan juga demi Dia, yang bersemayam di atasnya.
Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat
dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari
selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum
Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu
harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.
Hai kamu pemimpin-pemimpin buta, nyamuk kamu tapiskan dari dalam
minumanmu, tetapi unta yang di dalamnya kamu telan.
Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat
dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab cawan dan pinggan
kamu bersihkan sebelah luarnya, tetapi sebelah dalamnya penuh rampasan dan
kerakusan. Hai orang Farisi yang buta,
bersihkanlah dahulu sebelah dalam cawan itu, maka sebelah luarnya juga akan bersih.
Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat
dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu sama seperti
kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya,
tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis
kotoran. Demikian jugalah kamu, di
sebelah luar kamu tampaknya benar di mata orang, tetapi di sebelah dalam kamu
penuh kemunafikan dan kedurjanaan.
Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat
dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu membangun
makam nabi-nabi dan memperindah tugu orang-orang saleh dan berkata: Jika kami hidup di zaman nenek
moyang kita, tentulah kami tidak ikut dengan mereka dalam pembunuhan nabi-nabi
itu. Tetapi dengan demikian kamu
bersaksi terhadap diri kamu sendiri, bahwa kamu adalah keturunan pembunuh
nabi-nabi itu. Jadi, penuhilah juga
takaran nenek moyangmu! Hai kamu
ular-ular, hai kamu keturunan ular beludak! Bagaimanakah mungkin kamu dapat
meluputkan diri dari hukuman neraka? Sebab
itu, lihatlah, Aku mengutus kepadamu nabi-nabi, orang-orang bijaksana dan
ahli-ahli Taurat: separuh di antara mereka akan kamu bunuh dan kamu salibkan,
yang lain akan kamu sesah di rumah-rumah ibadatmu dan kamu aniaya dari kota ke
kota, supaya kamu menanggung akibat
penumpahan darah orang yang tidak bersalah mulai dari Habel, orang benar itu,
sampai kepada Zakharia anak Berekhya, yang kamu bunuh di antara tempat kudus
dan mezbah. Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya semuanya ini akan ditanggung angkatan ini!"
Keluhan terhadap
Yerusalem
"Yerusalem, Yerusalem, engkau
yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus
kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk
ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau. Lihatlah rumahmu ini akan ditinggalkan dan
menjadi sunyi. Dan Aku berkata kepadamu:
Mulai sekarang kamu tidak akan melihat Aku lagi, hingga kamu berkata:
Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan!"
Persembahan seorang
janda Miskin
(Catatan Markus)
Pada suatu
kali Yesus duduk menghadapi peti persembahan dan memperhatikan bagaimana orang
banyak memasukkan uang ke dalam peti itu. Banyak orang kaya memberi jumlah yang
besar. Lalu datanglah seorang janda yang
miskin dan ia memasukkan dua peser, yaitu satu duit. Maka dipanggil-Nya murid-murid-Nya dan
berkata kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini
memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti
persembahan. Sebab mereka semua memberi
dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada
padanya, yaitu seluruh nafkahnya."
Persembahan seorang
janda Miskin
(Catatan Lukas)
Ketika Yesus
mengangkat muka-Nya, Ia melihat orang-orang kaya memasukkan persembahan mereka
ke dalam peti persembahan. Ia melihat
juga seorang janda miskin memasukkan dua peser ke dalam peti itu. Lalu Ia berkata: "Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang itu.
Sebab mereka semua memberi persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini
memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi seluruh nafkahnya."
___
Ayo Saat
Teduh: 26 Oktober – Oleh Iman Abraham Taat Dalam Perjalanannya Di Dunia
No comments:
Post a Comment