09 Oktober - Lukas
9:7-9; Markus 6:14-29; Matius 14:1-21; Markus 6:30-44; Lukas 9:10-17; Yohanes
6:1-15; Markus 6:45-52; Matius 14:22-33; Yohanes 6:16-21; Markus 6:53-56;
Matius 14:34-36
Herodes dan Yesus
(Catatan Lukas)
Herodes,
raja wilayah, mendengar segala yang terjadi itu dan iapun merasa cemas, sebab
ada orang yang mengatakan, bahwa Yohanes telah bangkit dari antara orang
mati. Ada lagi yang mengatakan, bahwa
Elia telah muncul kembali, dan ada pula yang mengatakan, bahwa seorang dari
nabi-nabi dahulu telah bangkit. Tetapi
Herodes berkata: "Yohanes telah kupenggal kepalanya. Siapa gerangan Dia
ini, yang kabarnya melakukan hal-hal demikian?" Lalu ia berusaha supaya
dapat bertemu dengan Yesus.
Yohanes pembaptis
dibunuh
(Catatan Markus)
Raja
Herodes juga mendengar tentang Yesus, sebab nama-Nya sudah terkenal dan orang
mengatakan: "Yohanes Pembaptis sudah bangkit dari antara orang mati dan
itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam Dia." Yang lain mengatakan: "Dia itu
Elia!" Yang lain lagi mengatakan: "Dia itu seorang nabi sama seperti
nabi-nabi yang dahulu." Waktu
Herodes mendengar hal itu, ia berkata: "Bukan, dia itu Yohanes yang sudah
kupenggal kepalanya, dan yang bangkit lagi."
Sebab
memang Herodeslah yang menyuruh orang menangkap Yohanes dan membelenggunya di
penjara berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya, karena
Herodes telah mengambilnya sebagai isteri.
Karena Yohanes pernah menegor Herodes: "Tidak halal engkau
mengambil isteri saudaramu!" Karena
itu Herodias menaruh dendam pada Yohanes dan bermaksud untuk membunuh dia,
tetapi tidak dapat, sebab Herodes segan
akan Yohanes karena ia tahu, bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci,
jadi ia melindunginya. Tetapi apabila ia mendengarkan Yohanes, hatinya selalu
terombang-ambing, namun ia merasa senang juga mendengarkan dia.
Akhirnya
tiba juga kesempatan yang baik bagi Herodias, ketika Herodes pada hari ulang
tahunnya mengadakan perjamuan untuk pembesar-pembesarny perwira-perwiranya dan
orang-orang terkemuka di Galilea. Pada
waktu itu anak perempuan Herodias tampil lalu menari, dan ia menyukakan hati
Herodes dan tamu-tamunya. Raja berkata kepada gadis itu: "Minta dari
padaku apa saja yang kauingini, maka akan kuberikan kepadamu!", lalu bersumpah kepadanya: "Apa saja yang
kauminta akan kuberikan kepadamu, sekalipun setengah dari kerajaanku!" Anak itu pergi dan menanyakan ibunya:
"Apa yang harus kuminta?" Jawabnya: "Kepala Yohanes
Pembaptis!" Maka cepat-cepat ia
pergi kepada raja dan meminta: "Aku mau, supaya sekarang juga engkau
berikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam!" Lalu sangat sedihlah hati raja, tetapi karena
sumpahnya dan karena tamu-tamunya ia tidak mau menolaknya. Raja segera menyuruh seorang pengawal dengan
perintah supaya mengambil kepala Yohanes. Orang itu pergi dan memenggal kepala
Yohanes di penjara. Ia membawa kepala
itu di sebuah talam dan memberikannya kepada gadis itu dan gadis itu
memberikannya pula kepada ibunya.
Ketika
murid-murid Yohanes mendengar hal itu mereka datang dan mengambil mayatnya,
lalu membaringkannya dalam kuburan.
Yohanes pembaptis
dibunuh
(Catatan Matius)
Pada
masa itu sampailah berita-berita tentang Yesus kepada Herodes, raja
wilayah. Lalu ia berkata kepada
pegawai-pegawainya: "Inilah Yohanes Pembaptis; ia sudah bangkit dari
antara orang mati dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam-Nya." Sebab memang Herodes telah menyuruh menangkap
Yohanes, membelenggunya dan memenjarakannya, berhubung dengan peristiwa
Herodias, isteri Filipus saudaranya.
Karena Yohanes pernah menegornya, katanya: "Tidak halal engkau
mengambil Herodias!" Herodes ingin
membunuhnya, tetapi ia takut akan orang banyak yang memandang Yohanes sebagai
nabi. Tetapi pada hari ulang tahun
Herodes, menarilah anak perempuan Herodias di tengah-tengah mereka dan
menyukakan hati Herodes, sehingga Herodes
bersumpah akan memberikan kepadanya apa saja yang dimintanya. Maka setelah dihasut oleh ibunya, anak
perempuan itu berkata: "Berikanlah aku di sini kepala Yohanes Pembaptis di
sebuah talam." Lalu sedihlah hati
raja, tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya diperintahkannya juga
untuk memberikannya. Disuruhnya
memenggal kepala Yohanes di penjara dan
kepala Yohanes itupun dibawa orang di sebuah talam, lalu diberikan kepada gadis
itu dan ia membawanya kepada ibunya.
Kemudian datanglah murid-murid Yohanes Pembaptis mengambil mayatnya dan
menguburkannya. Lalu pergilah mereka memberitahukannya kepada Yesus.
Yesus memberi makan lima ribu orang
(Catatan Matius)
Setelah
Yesus mendengar berita itu menyingkirlah Ia dari situ, dan hendak mengasingkan
diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mendengarnya dan
mengikuti Dia dengan mengambil jalan darat dari kota-kota mereka. Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang
banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan
kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit.
Menjelang
malam, murid-murid-Nya datang kepada-Nya dan berkata: "Tempat ini sunyi
dan hari sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu pergi supaya mereka dapat
membeli makanan di desa-desa."
Tetapi Yesus berkata kepada mereka: "Tidak perlu mereka pergi, kamu
harus memberi mereka makan."
Jawab mereka: "Yang ada pada kami di sini hanya lima roti dan dua
ikan." Yesus berkata: "Bawalah
ke mari kepada-Ku." Lalu
disuruh-Nya orang banyak itu duduk di rumput. Dan setelah diambil-Nya lima roti
dan dua ikan itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu
memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu
murid-murid-Nya membagi-bagikannya kepada orang banyak. Dan mereka semuanya makan sampai kenyang.
Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, dua belas bakul
penuh. Yang ikut makan kira-kira lima
ribu laki-laki, tidak termasuk perempuan dan anak-anak.
Yesus memberi makan lima ribu orang
(Catatan Markus)
Kemudian
rasul-rasul itu kembali berkumpul dengan Yesus dan memberitahukan kepada-Nya
semua yang mereka kerjakan dan ajarkan.
Lalu Ia berkata kepada mereka: "Marilah ke tempat yang sunyi, supaya kita
sendirian, dan beristirahatlah seketika!" Sebab memang begitu
banyaknya orang yang datang dan yang pergi, sehingga makanpun mereka tidak
sempat. Maka berangkatlah mereka untuk
mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Tetapi pada waktu mereka bertolak banyak
orang melihat mereka dan mengetahui tujuan mereka. Dengan mengambil jalan darat
segeralah datang orang dari semua kota ke tempat itu sehingga mendahului
mereka. Ketika Yesus mendarat, Ia
melihat sejumlah besar orang banyak, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas
kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai
gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka.
Pada
waktu hari sudah mulai malam, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya dan berkata:
"Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah mereka pergi, supaya mereka dapat
membeli makanan di desa-desa dan di kampung-kampung di sekitar ini." Tetapi jawab-Nya: "Kamu harus memberi mereka
makan!" Kata mereka kepada-Nya: "Jadi haruskah kami membeli
roti seharga dua ratus dinar untuk memberi mereka makan?" Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Berapa
banyak roti yang ada padamu? Cobalah periksa!" Sesudah memeriksanya
mereka berkata: "Lima roti dan dua ikan." Lalu Ia menyuruh orang-orang itu, supaya
semua duduk berkelompok-kelompok di atas rumput hijau. Maka duduklah mereka berkelompok-kelompok,
ada yang seratus, ada yang lima puluh orang.
Dan setelah Ia mengambil lima roti dan dua ikan itu, Ia menengadah ke
langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya
kepada murid-murid-Nya, supaya dibagi-bagikan kepada orang-orang itu; begitu
juga kedua ikan itu dibagi-bagikan-Nya kepada semua mereka. Dan mereka semuanya makan sampai
kenyang. Kemudian orang mengumpulkan
potongan-potongan roti dua belas bakul penuh, selain dari pada sisa-sisa
ikan. Yang ikut makan roti itu ada lima
ribu orang laki-laki.
Yesus memberi makan lima ribu orang
(Catatan Lukas)
Sekembalinya
rasul-rasul itu menceriterakan kepada Yesus apa yang telah mereka kerjakan.
Lalu Yesus membawa mereka dan menyingkir ke sebuah kota yang bernama Betsaida,
sehingga hanya mereka saja bersama Dia.
Akan tetapi orang banyak mengetahuinya, lalu mengikuti Dia. Ia menerima
mereka dan berkata-kata kepada mereka tentang Kerajaan Allah dan Ia
menyembuhkan orang-orang yang memerlukan penyembuhan.
Pada
waktu hari mulai malam datanglah kedua belas murid-Nya kepada-Nya dan berkata:
"Suruhlah orang banyak itu pergi, supaya mereka pergi ke desa-desa dan kampung-kampung
sekitar ini untuk mencari tempat penginapan dan makanan, karena di sini kita
berada di tempat yang sunyi."
Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Kamu harus memberi mereka makan!"
Mereka menjawab: "Yang ada pada kami tidak lebih dari pada lima roti dan
dua ikan, kecuali kalau kami pergi membeli makanan untuk semua orang banyak
ini." Sebab di situ ada kira-kira
lima ribu orang laki-laki. Lalu Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Suruhlah
mereka duduk berkelompok-kelompok, kira-kira lima puluh orang sekelompok." Murid-murid melakukannya dan menyuruh semua
orang banyak itu duduk. Dan setelah Ia
mengambil lima roti dan dua ikan itu, Ia menengadah ke langit, mengucap berkat,
lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya supaya
dibagi-bagikannya kepada orang banyak.
Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian dikumpulkan
potongan-potongan roti yang sisa sebanyak dua belas bakul.
Yesus memberi makan lima ribu orang
(Catatan Yohanes)
Sesudah
itu Yesus berangkat ke seberang danau Galilea, yaitu danau Tiberias. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti
Dia, karena mereka melihat mujizat-mujizat penyembuhan, yang diadakan-Nya
terhadap orang-orang sakit. Dan Yesus
naik ke atas gunung dan duduk di situ dengan murid-murid-Nya. Dan Paskah, hari raya orang Yahudi, sudah
dekat. Ketika Yesus memandang
sekeliling-Nya dan melihat, bahwa orang banyak berbondong-bondong datang
kepada-Nya, berkatalah Ia kepada Filipus: "Di manakah kita akan membeli
roti, supaya mereka ini dapat makan?" Hal itu dikatakan-Nya untuk mencobai dia,
sebab Ia sendiri tahu, apa yang hendak dilakukan-Nya. Jawab Filipus kepada-Nya: "Roti seharga
dua ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, sekalipun masing-masing
mendapat sepotong kecil saja."
Seorang dari murid-murid-Nya, yaitu Andreas, saudara Simon Petrus,
berkata kepada-Nya: "Di sini ada
seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah
artinya itu untuk orang sebanyak ini?"
Kata Yesus: "Suruhlah orang-orang itu duduk." Adapun
di tempat itu banyak rumput. Maka duduklah orang-orang itu, kira-kira lima ribu
laki-laki banyaknya. Lalu Yesus
mengambil roti itu, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada mereka yang
duduk di situ, demikian juga dibuat-Nya dengan ikan-ikan itu, sebanyak yang
mereka kehendaki. Dan setelah mereka
kenyang Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Kumpulkanlah potongan-potongan
yang lebih supaya tidak ada yang terbuang." Maka merekapun mengumpulkannya, dan mengisi
dua belas bakul penuh dengan potongan-potongan dari kelima roti jelai yang
lebih setelah orang makan. Ketika
orang-orang itu melihat mujizat yang telah diadakan-Nya, mereka berkata:
"Dia ini adalah benar-benar nabi yang akan datang ke dalam dunia."
Karena
Yesus tahu, bahwa mereka hendak datang dan hendak membawa Dia dengan paksa
untuk menjadikan Dia raja, Ia menyingkir pula ke gunung, seorang diri.
Yesus berjalan di atas air
(Catatan Markus)
Sesudah
itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan berangkat
lebih dulu ke seberang, ke Betsaida, sementara itu Ia menyuruh orang banyak
pulang. Setelah Ia berpisah dari mereka,
Ia pergi ke bukit untuk berdoa. Ketika
hari sudah malam perahu itu sudah di tengah danau, sedang Yesus tinggal
sendirian di darat. Ketika Ia melihat
betapa payahnya mereka mendayung karena angin sakal, maka kira-kira jam tiga
malam Ia datang kepada mereka berjalan di atas air dan Ia hendak melewati
mereka. Ketika mereka melihat Dia
berjalan di atas air, mereka mengira bahwa Ia adalah hantu, lalu mereka
berteriak-teriak, sebab mereka semua
melihat Dia dan merekapun sangat terkejut. Tetapi segera Ia berkata kepada
mereka: "Tenanglah!
Aku ini, jangan takut!" Lalu
Ia naik ke perahu mendapatkan mereka, dan anginpun redalah. Mereka sangat
tercengang dan bingung, sebab sesudah
peristiwa roti itu mereka belum juga mengerti, dan hati mereka tetap degil.
Yesus berjalan di atas air
(Catatan Matius)
Sesudah
itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan
mendahului-Nya ke seberang, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang. Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya
pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah
malam, Ia sendirian di situ. Perahu
murid-murid-Nya sudah beberapa mil jauhnya dari pantai dan diombang-ambingkan
gelombang, karena angin sakal. Kira-kira
jam tiga malam datanglah Yesus kepada mereka berjalan di atas air. Ketika murid-murid-Nya melihat Dia berjalan
di atas air, mereka terkejut dan berseru: "Itu hantu!", lalu
berteriak-teriak karena takut. Tetapi
segera Yesus berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia:
"Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas
air." Kata Yesus: "Datanglah!"
Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus. Tetapi ketika dirasanya tiupan angin,
takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah
aku!" Segera Yesus mengulurkan
tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau
bimbang?" Lalu mereka naik
ke perahu dan anginpun redalah. Dan
orang-orang yang ada di perahu menyembah Dia, katanya: "Sesungguhnya
Engkau Anak Allah."
Yesus berjalan di atas air
(Catatan Yohanes)
Dan
ketika hari sudah mulai malam, murid-murid Yesus pergi ke danau, lalu naik ke
perahu dan menyeberang ke Kapernaum.
Ketika hari sudah gelap Yesus belum juga datang mendapatkan mereka, sedang laut bergelora karena angin
kencang. Sesudah mereka mendayung
kira-kira dua tiga mil jauhnya, mereka melihat Yesus berjalan di atas air
mendekati perahu itu. Maka ketakutanlah mereka.
Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Aku ini, jangan takut!" Mereka mau menaikkan Dia ke dalam perahu, dan
seketika juga perahu itu sampai ke pantai yang mereka tujui.
Yesus menyembuhkan
orang-orang sakit di Genesaret
(Catatan Markus)
Setibanya
di seberang Yesus dan murid-murid-Nya mendarat di Genesaret dan berlabuh di
situ. Ketika mereka keluar dari perahu,
orang segera mengenal Yesus. Maka
berlari-larilah mereka ke seluruh daerah itu dan mulai mengusung orang-orang
sakit di atas tilamnya kepada Yesus, di mana saja kabarnya Ia berada. Ke manapun Ia pergi, ke desa-desa, ke
kota-kota, atau ke kampung-kampung, orang meletakkan orang-orang sakit di pasar
dan memohon kepada-Nya, supaya mereka diperkenankan hanya menjamah jumbai
jubah-Nya saja. Dan semua orang yang menjamah-Nya menjadi sembuh.
Yesus menyembuhkan
orang-orang sakit di Genesaret
(Catatan Matius)
Setibanya
di seberang mereka mendarat di Genesaret.
Ketika Yesus dikenal oleh orang-orang di tempat itu, mereka
memberitahukannya ke seluruh daerah itu. Maka semua orang yang sakit dibawa
kepada-Nya. Mereka memohon supaya
diperkenankan menjamah jumbai jubah-Nya. Dan semua orang yang menjamah-Nya
menjadi sembuh.
___
No comments:
Post a Comment