13 Oktober - Markus 9:14-29; Matius 17:14-21; Lukas
9:37-43; Markus 9:30-32; Matius 17:22-23; Lukas 9:43-45; Matius 17:24-27;
Markus 9:33-37; Matius 18:1-6; Lukas 9:46-48; Markus 9:38-41; Lukas 9:49-50;
Markus 9:42-50; Matius 18:7-35
Yesus mengusir roh
dari seorang anak yang bisu
(Catatan Markus)
Ketika
Yesus, Petrus, Yakobus dan Yohanes kembali pada murid-murid lain, mereka
melihat orang banyak mengerumuni murid-murid itu, dan beberapa ahli Taurat
sedang mempersoalkan sesuatu dengan mereka.
Pada waktu orang banyak itu melihat Yesus, tercenganglah mereka semua
dan bergegas menyambut Dia. Lalu Yesus
bertanya kepada mereka: "Apa yang kamu persoalkan dengan mereka?" Kata seorang dari orang banyak itu:
"Guru, anakku ini kubawa kepada-Mu, karena ia kerasukan roh yang
membisukan dia. Dan setiap kali roh itu
menyerang dia, roh itu membantingkannya ke tanah; lalu mulutnya berbusa,
giginya bekertakan dan tubuhnya menjadi kejang. Aku sudah meminta kepada
murid-murid-Mu, supaya mereka mengusir roh itu, tetapi mereka tidak
dapat." Maka kata Yesus kepada
mereka: "Hai
kamu angkatan yang tidak percaya, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara
kamu? Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu ke
mari!"
Lalu mereka
membawanya kepada-Nya. Waktu roh itu melihat Yesus, anak itu segera
digoncang-goncangnya, dan anak itu terpelanting ke tanah dan terguling-guling,
sedang mulutnya berbusa. Lalu Yesus
bertanya kepada ayah anak itu: "Sudah berapa lama ia mengalami ini?" Jawabnya:
"Sejak masa kecilnya. Dan
seringkali roh itu menyeretnya ke dalam api ataupun ke dalam air untuk
membinasakannya. Sebab itu jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami
dan kasihanilah kami." Jawab Yesus:
"Katamu:
jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!" Segera ayah anak itu berteriak: "Aku
percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!" Ketika Yesus melihat orang banyak makin
datang berkerumun, Ia menegor roh jahat itu dengan keras, kata-Nya: "Hai kau
roh yang menyebabkan orang menjadi bisu dan tuli, Aku memerintahkan engkau,
keluarlah dari pada anak ini dan jangan memasukinya lagi!" Lalu keluarlah roh itu sambil berteriak dan
menggoncang-goncang anak itu dengan hebatnya. Anak itu kelihatannya seperti
orang mati, sehingga banyak orang yang berkata: "Ia sudah mati." Tetapi Yesus memegang tangan anak itu dan
membangunkannya, lalu ia bangkit sendiri.
Ketika Yesus
sudah di rumah, dan murid-murid-Nya sendirian dengan Dia, bertanyalah mereka:
"Mengapa kami tidak dapat mengusir roh itu?" Jawab-Nya kepada mereka: "Jenis ini
tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa."
Yesus mengusir roh
dari seorang anak yang bisu
(Catatan Matius)
Ketika Yesus
dan murid-murid-Nya kembali kepada orang banyak itu, datanglah seorang
mendapatkan Yesus dan menyembah, katanya:
"Tuhan, kasihanilah anakku. Ia sakit ayan dan sangat menderita. Ia sering
jatuh ke dalam api dan juga sering ke dalam air. Aku sudah membawanya kepada murid-murid-Mu,
tetapi mereka tidak dapat menyembuhkannya." Maka kata Yesus: "Hai kamu angkatan yang tidak
percaya dan yang sesat, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu?
Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu ke mari!" Dengan keras Yesus menegor dia, lalu
keluarlah setan itu dari padanya dan anak itupun sembuh seketika itu juga.
Kemudian
murid-murid Yesus datang dan ketika mereka sendirian dengan Dia, bertanyalah
mereka: "Mengapa kami tidak dapat mengusir setan itu?" Ia berkata kepada mereka: "Karena
kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu
mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini:
Pindah dari tempat ini ke sana, --maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada
yang mustahil bagimu. (Jenis ini tidak
dapat diusir kecuali dengan berdoa dan berpuasa.)"
Yesus mengusir roh
dari seorang anak yang bisu
(Catatan Lukas)
Pada
keesokan harinya ketika mereka turun dari gunung itu, datanglah orang banyak
berbondong-bondong menemui Yesus. Seorang
dari orang banyak itu berseru, katanya: "Guru, aku memohon supaya Engkau
menengok anakku, sebab ia adalah satu-satunya anakku. Sewaktu-waktu ia diserang roh, lalu mendadak
ia berteriak dan roh itu menggoncang-goncangkannya sehingga mulutnya berbusa.
Roh itu terus saja menyiksa dia dan hampir-hampir tidak mau
meninggalkannya. Dan aku telah meminta
kepada murid-murid-Mu supaya mereka mengusir roh itu, tetapi mereka tidak
dapat." Maka kata Yesus: "Hai kamu
angkatan yang tidak percaya dan yang sesat, berapa lama lagi Aku harus tinggal
di antara kamu dan sabar terhadap kamu? Bawa anakmu itu kemari!" Dan ketika anak itu mendekati Yesus, setan
itu membantingkannya ke tanah dan menggoncang-goncangnya. Tetapi Yesus menegor
roh jahat itu dengan keras dan menyembuhkan anak itu, lalu mengembalikannya
kepada ayahnya. Maka takjublah semua
orang itu karena kebesaran Allah. (9-43b) Ketika semua orang itu masih heran
karena segala yang diperbuat-Nya itu, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya:
Pemberitahuan kedua
tentang penderitaan Yesus
(Catatan Markus)
Yesus dan
murid-murid-Nya berangkat dari situ dan melewati Galilea, dan Yesus tidak mau
hal itu diketahui orang; sebab Ia sedang
mengajar murid-murid-Nya. Ia berkata kepada mereka: "Anak Manusia akan diserahkan
ke dalam tangan manusia, dan mereka akan membunuh Dia, dan tiga hari sesudah Ia
dibunuh Ia akan bangkit." Mereka
tidak mengerti perkataan itu, namun segan menanyakannya kepada-Nya.
Pemberitahuan kedua
tentang penderitaan Yesus
(Catatan Matius)
Pada waktu
Yesus dan murid-murid-Nya bersama-sama di Galilea, Ia berkata kepada mereka: "Anak
Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia
dan mereka akan membunuh Dia dan pada hari ketiga Ia akan
dibangkitkan." Maka hati murid-murid-Nya itupun sedih sekali.
Pemberitahuan kedua
tentang penderitaan Yesus
(Catatan Lukas)
Maka
takjublah semua orang itu karena kebesaran Allah. (9-43b) Ketika semua orang
itu masih heran karena segala yang diperbuat-Nya itu, Yesus berkata kepada
murid-murid-Nya: "Dengarlah dan
camkanlah segala perkataan-Ku ini: Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan
manusia." Mereka tidak
mengerti perkataan itu, sebab artinya tersembunyi bagi mereka, sehingga mereka
tidak dapat memahaminya. Dan mereka tidak berani menanyakan arti perkataan itu
kepada-Nya.
Yesus membayar bea
untuk Bait Allah
Ketika Yesus
dan murid-murid-Nya tiba di Kapernaum datanglah pemungut bea Bait Allah kepada
Petrus dan berkata: "Apakah gurumu tidak membayar bea dua dirham
itu?" Jawabnya: "Memang
membayar." Dan ketika Petrus masuk rumah, Yesus mendahuluinya dengan
pertanyaan: "Apakah pendapatmu, Simon? Dari siapakah raja-raja dunia ini memungut
bea dan pajak? Dari rakyatnya atau dari orang asing?" Jawab Petrus: "Dari orang asing!"
Maka kata Yesus kepadanya: "Jadi bebaslah rakyatnya. Tetapi supaya jangan kita menjadi batu
sandungan bagi mereka, pergilah memancing ke danau. Dan ikan pertama yang
kaupancing, tangkaplah dan bukalah mulutnya, maka engkau akan menemukan mata
uang empat dirham di dalamnya. Ambillah itu dan bayarkanlah kepada mereka,
bagi-Ku dan bagimu juga."
Siapa yang terbesar di
antara para murid
(Catatan Markus)
Kemudian
tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Kapernaum. Ketika Yesus sudah di rumah, Ia
bertanya kepada murid-murid-Nya: "Apa yang kamu perbincangkan tadi di tengah
jalan?" Tetapi mereka diam,
sebab di tengah jalan tadi mereka mempertengkarkan siapa yang terbesar di
antara mereka. Lalu Yesus duduk dan
memanggil kedua belas murid itu. Kata-Nya kepada mereka: "Jika
seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari
semuanya dan pelayan dari semuanya." Maka Yesus mengambil seorang anak kecil dan
menempatkannya di tengah-tengah mereka, kemudian Ia memeluk anak itu dan
berkata kepada mereka: "Barangsiapa
menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku. Dan
barangsiapa menyambut Aku, bukan Aku yang disambutnya, tetapi Dia yang mengutus
Aku."
Siapa yang terbesar di
antara para murid
(Catatan Matius)
Pada waktu
itu datanglah murid-murid itu kepada Yesus dan bertanya: "Siapakah yang
terbesar dalam Kerajaan Sorga?" Maka
Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah
mereka lalu berkata: "Aku
berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti
anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan
menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga. Dan barangsiapa menyambut seorang anak
seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku."
Siapa yang terbesar di
antara para murid
(Catatan Lukas)
Maka
timbullah pertengkaran di antara murid-murid Yesus tentang siapakah yang
terbesar di antara mereka. Tetapi Yesus
mengetahui pikiran mereka. Karena itu Ia mengambil seorang anak kecil dan
menempatkannya di samping-Nya, dan
berkata kepada mereka: "Barangsiapa menyambut anak ini dalam nama-Ku, ia
menyambut Aku; dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia, yang mengutus
Aku. Karena yang terkecil di antara kamu sekalian, dialah yang terbesar."
Seorang yang bukan
murid Yesus mengusir setan
(Catatan Markus)
Kata Yohanes
kepada Yesus: "Guru, kami lihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir
setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut
kita." Tetapi kata Yesus: "Jangan
kamu cegah dia! Sebab tidak seorangpun yang telah mengadakan mujizat demi
nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku.
Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya
barangsiapa memberi kamu minum secangkir air oleh karena kamu adalah pengikut
Kristus, ia tidak akan kehilangan upahnya."
Seorang yang bukan
murid Yesus mengusir setan
(Catatan Lukas)
Yohanes
berkata: "Guru, kami lihat seorang mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami
cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita." Yesus berkata kepadanya: "Jangan
kamu cegah, sebab barangsiapa tidak melawan kamu, ia ada di pihak kamu."
Siapa yang menyesatkan
orang
(Catatan Markus)
"Barangsiapa menyesatkan salah
satu dari anak-anak kecil yang percaya ini, lebih baik baginya jika sebuah batu
kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia dibuang ke dalam laut. Dan jika tanganmu menyesatkan engkau,
penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung
dari pada dengan utuh kedua tanganmu dibuang ke dalam neraka, ke dalam api yang
tak terpadamkan; (di tempat itu ulatnya
tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam.)
Dan jika kakimu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik engkau
masuk ke dalam hidup dengan timpang, dari pada dengan utuh kedua kakimu
dicampakkan ke dalam neraka; (di tempat
itu ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam.) Dan jika matamu menyesatkan engkau,
cungkillah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam Kerajaan Allah dengan
bermata satu dari pada dengan bermata dua dicampakkan ke dalam neraka, di mana ulat-ulat bangkai tidak mati dan api
tidak padam.
Karena setiap orang akan digarami
dengan api.
Garam memang baik, tetapi jika garam
menjadi hambar, dengan apakah kamu mengasinkannya? Hendaklah kamu selalu
mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamai yang seorang dengan yang
lain."
Siapa yang menyesatkan
orang
(Catatan Matius)
"Tetapi barangsiapa menyesatkan
salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih baik baginya
jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke
dalam laut. Celakalah dunia dengan segala penyesatannya: memang penyesatan
harus ada, tetapi celakalah orang yang mengadakannya.
Jika tanganmu atau kakimu
menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu masuk
ke dalam hidup dengan tangan kudung atau timpang dari pada dengan utuh kedua
tangan dan kedua kakimu dicampakkan ke dalam api kekal. Dan jika matamu menyesatkan engkau,
cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu masuk ke dalam hidup
dengan bermata satu dari pada dicampakkan ke dalam api neraka dengan bermata
dua.
Ingatlah, jangan menganggap rendah
seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Ada malaikat
mereka di sorga yang selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di sorga. (Karena Anak Manusia datang untuk
menyelamatkan yang hilang.)"
Perumpamaan tentang
domba yang hilang
"Bagaimana pendapatmu? Jika
seorang mempunyai seratus ekor domba, dan seekor di antaranya sesat, tidakkah
ia akan meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di pegunungan dan pergi
mencari yang sesat itu? Dan Aku berkata
kepadamu: Sesungguhnya jika ia berhasil menemukannya, lebih besar
kegembiraannya atas yang seekor itu dari pada atas yang kesembilan puluh
sembilan ekor yang tidak sesat. Demikian
juga Bapamu yang di sorga tidak menghendaki supaya seorangpun dari anak-anak
ini hilang."
Tentang menasihati
sesama manusia
"Apabila saudaramu berbuat
dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau
telah mendapatnya kembali. Jika ia tidak
mendengarkan engkau, bawalah seorang atau dua orang lagi, supaya atas
keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan. Jika ia tidak mau mendengarkan mereka,
sampaikanlah soalnya kepada jemaat. Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan
jemaat, pandanglah dia sebagai seorang yang tidak mengenal Allah atau seorang
pemungut cukai. Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang
kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga. Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang
dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu
akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga.
Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku
ada di tengah-tengah mereka."
Perumpamaan tentang
pengampunan
Kemudian
datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku
harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh
kali?" Yesus berkata kepadanya: "Bukan!
Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh
kali tujuh kali.
Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama
seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu,
dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan
hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan
segala miliknya untuk pembayar hutangnya.
Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala
hutangku akan kulunaskan. Lalu
tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia
membebaskannya dan menghapuskan hutangnya.
Tetapi ketika hamba itu keluar, ia
bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia
menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu! Maka sujudlah kawannya itu dan memohon
kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan. Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya
itu ke dalam penjara sampai dilunaskannya hutangnya.
Melihat itu kawan-kawannya yang lain
sangat sedih lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka. Raja itu menyuruh memanggil orang itu dan
berkata kepadanya: Hai hamba yang jahat, seluruh hutangmu telah kuhapuskan
karena engkau memohonkannya kepadaku. Bukankah
engkaupun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau? Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkannya
kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya.
Maka Bapa-Ku yang di sorga akan
berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak
mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu."
___
Ayo Saat Teduh:
13 Oktober – Sumber Iman (1)
No comments:
Post a Comment