Persepakatan
untuk membunuh Yesus
Banyak di antara orang-orang Yahudi yang datang
melawat Maria dan yang menyaksikan sendiri apa yang telah dibuat Yesus, percaya
kepada-Nya. Tetapi ada yang pergi kepada
orang-orang Farisi dan menceriterakan kepada mereka, apa yang telah dibuat
Yesus itu. Lalu imam-imam kepala dan
orang-orang Farisi memanggil Mahkamah Agama untuk berkumpul dan mereka berkata:
"Apakah yang harus kita buat? Sebab orang itu membuat banyak mujizat. Apabila kita biarkan Dia, maka semua orang
akan percaya kepada-Nya dan orang-orang Roma akan datang dan akan merampas
tempat suci kita serta bangsa kita."
Tetapi seorang di antara mereka, yaitu Kayafas, Imam Besar pada tahun
itu, berkata kepada mereka: "Kamu tidak tahu apa-apa, dan kamu tidak insaf, bahwa lebih berguna
bagimu, jika satu orang mati untuk bangsa kita dari pada seluruh bangsa kita
ini binasa." Hal itu dikatakannya
bukan dari dirinya sendiri, tetapi sebagai Imam Besar pada tahun itu ia
bernubuat, bahwa Yesus akan mati untuk bangsa itu, dan bukan untuk bangsa itu saja, tetapi juga
untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai. Mulai dari hari itu mereka sepakat untuk
membunuh Dia.
Karena itu
Yesus tidak tampil lagi di muka umum di antara orang-orang Yahudi, Ia berangkat
dari situ ke daerah dekat padang gurun, ke sebuah kota yang bernama Efraim, dan
di situ Ia tinggal bersama-sama murid-murid-Nya.
Pada waktu
itu hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat dan banyak orang dari negeri itu
berangkat ke Yerusalem untuk menyucikan diri sebelum Paskah itu. Mereka mencari Yesus dan sambil berdiri di
dalam Bait Allah, mereka berkata seorang kepada yang lain: "Bagaimana
pendapatmu? Akan datang jugakah Ia ke pesta?" Sementara itu imam-imam kepala dan
orang-orang Farisi telah memberikan perintah supaya setiap orang yang tahu di
mana Dia berada memberitahukannya, agar mereka dapat menangkap Dia.
Kesepuluh
orang kusta
Luk
17:11-18:8 Dalam perjalanan-Nya ke
Yerusalem Yesus menyusur perbatasan Samaria dan Galilea. Ketika Ia memasuki suatu desa datanglah
sepuluh orang kusta menemui Dia. Mereka tinggal berdiri agak jauh dan berteriak: "Yesus, Guru, kasihanilah
kami!" Lalu Ia memandang mereka dan
berkata: "Pergilah,
perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam." Dan sementara mereka di
tengah jalan mereka menjadi tahir. Seorang
dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan
Allah dengan suara nyaring, lalu
tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu adalah
seorang Samaria. Lalu Yesus berkata: "Bukankah
kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan
orang itu? Tidak adakah di antara mereka
yang kembali untuk memuliakan Allah selain dari pada orang asing ini?" Lalu Ia berkata kepada orang itu: "Berdirilah
dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau."
Kedatangan kerajaan Allah
Atas
pertanyaan orang-orang Farisi, apabila Kerajaan Allah akan datang, Yesus
menjawab, kata-Nya: "Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda
lahiriah, juga orang tidak dapat
mengatakan: Lihat, ia ada di sini atau ia ada di sana! Sebab sesungguhnya
Kerajaan Allah ada di antara kamu."
Dan Ia
berkata kepada murid-murid-Nya: "Akan datang waktunya kamu ingin melihat satu dari
pada hari-hari Anak Manusia itu dan kamu tidak akan melihatnya. Dan orang akan berkata kepadamu: Lihat, ia
ada di sana; lihat, ia ada di sini! Jangan kamu pergi ke situ, jangan kamu
ikut. Sebab sama seperti kilat memancar
dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain, demikian pulalah kelak
halnya Anak Manusia pada hari kedatangan-Nya.
Tetapi Ia harus menanggung banyak penderitaan dahulu dan ditolak oleh
angkatan ini. Dan sama seperti terjadi
pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia: mereka makan dan minum, mereka kawin dan
dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air
bah dan membinasakan mereka semua. Demikian
juga seperti yang terjadi di zaman Lot: mereka makan dan minum, mereka membeli
dan menjual, mereka menanam dan membangun.
Tetapi pada hari Lot pergi keluar dari Sodom turunlah hujan api dan
hujan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua. Demikianlah halnya kelak pada hari, di mana
Anak Manusia menyatakan diri-Nya. Barangsiapa
pada hari itu sedang di peranginan di atas rumah dan barang-barangnya ada di
dalam rumah, janganlah ia turun untuk mengambilnya, dan demikian juga orang
yang sedang di ladang, janganlah ia kembali.
Ingatlah akan isteri Lot! Barangsiapa
berusaha memelihara nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa
kehilangan nyawanya, ia akan menyelamatkannya.
Aku berkata kepadamu: Pada malam itu ada dua orang di atas satu tempat
tidur, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. Ada dua orang perempuan bersama-sama
mengilang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan."
(Kalau ada dua orang di ladang, yang
seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.) Kata mereka kepada Yesus: "Di mana,
Tuhan?" Kata-Nya kepada mereka: "Di mana ada mayat, di situ berkerumun burung
nasar."
Perumpamaan tentang hakim yang tak benar
Yesus
mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus
selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu. Kata-Nya:
"Dalam
sebuah kota ada seorang hakim yang tidak takut akan Allah dan tidak menghormati
seorangpun. Dan di kota itu ada seorang
janda yang selalu datang kepada hakim itu dan berkata: Belalah hakku terhadap
lawanku. Beberapa waktu lamanya hakim
itu menolak. Tetapi kemudian ia berkata dalam hatinya: Walaupun aku tidak takut
akan Allah dan tidak menghormati seorangpun,
namun karena janda ini menyusahkan aku, baiklah aku membenarkan dia,
supaya jangan terus saja ia datang dan akhirnya menyerang aku." Kata Tuhan: "Camkanlah apa yang
dikatakan hakim yang lalim itu! Tidakkah
Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru
kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka? Aku berkata kepadamu: Ia akan segera
membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia
mendapati iman di bumi?"
___
AyoSaatTeduh:
20 Oktober – Kemenangan Atas Dunia Melalui Iman
No comments:
Post a Comment